SK Praktek Menyuntik Yang Aman di RSFull description
pppFull description
DDDDDeskripsi lengkap
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN DI UPTD PUSKESMAS MEGALUH TAHUN 2017
A. PENDAHULUAN
Pengobatan secara injeksi sangat diperlukan untuk obat-obat tertentu dan imunisasi. Dari hasil pengamatan WHO ternyata injeksi diberikan secara luas, penggunaannya berlebihan dan disalahgunakan. Di sebagian Puskesmas di dunia banyak diberikan obat secara suntik dan oral. Hal tersebut dilakukan karena pasien lebih merasa cepat sembuh bila disbanding pemberian secara oral. Dari hasil pengamatan WHO ternyata pemberian suntikan immunisasi 30 % tidak aman dan suntikan ahal 50% tidak aman. Pemberian pengobatan secara suntik dapat mengakibatkan : biaya pengobatan menjadi lebih mahal, efek samping lebih parah dibandingkan tablet, jarum suntik yang dipakai berulang – ulang dan tidak steril dapat menularkan penyakit (hepatitis B, HIV, malaria, demam berdarah ) dan menimbulkan
infeksi.
Jarum
suntik
yang
dibuang
sembarangan
dapat
membahayakan karena harus ada teknologi dan biaya pemusnahan jarum suntik. Pemberian suntikan pada anak kecil beresiko merangsang timbulnya kelumpuhan (95%) pada penyakit polio. Berdasarkan
hal
tersebut
WHO
dan
UNICEF
bekerjasama
untuk
menetapkan perjanjian untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat keamanan injeksi WHO dan UNICEF menertipkan bekerja aktifitas untuk meningkatkan keamanan injeksi, termasuk memperkenalkan tehnologi sterilisasi alat suntik dan reset pada social dan budaya akan meningkatkan penggunaan injeksi. Pekerja kesehatan dapat membantu untuk mendorong penurunan penggunaan injeksi oleh pasien. Dengan cara menjelaskan efek samping pemberian injeksi. Injeksi dan keamanan injeksi yang berlebihan, pemilihan alat injeksi, persiapan pemberian injeksi perlu di perhatikan oleh petugas kesehatan. B. LATAR BELAKANG C. Puskesmas Megaluh Jombang yang melayani pasien terutama rawat jalan dengan
beragam tindakan yang dilakukan dapat dilihat gambaran jumlah pasien rawat jalan. Dengan rata-rata pasien berbagai penyakit baik menular dan tidak menular di ruang pemeriksaan maupun di ruang tindakan, apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi rawan terjadinya infeksi. Walaupun data kejadian infeksi sangat jarang terjadi Puskesmas Puskesmas Megaluh memandang perlu melaksanakan melaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian kejadian infeksi yang terjadi di Puskesmas Megaluh.
Karena hal tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui mutu pelayanan Puskesmas Megaluh yang akan datang.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Meningkatkan pemahaman tentang praktek menyuntik yang aman. 2. Tujuan Khusus : a.
Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan praktek menyuntik yang aman.
b.
Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan
SOP
praktek menyuntik yang aman. E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN NO
1
KEGIATAN POKOK
Perencanaan
RINCIAN KEGIATAN
1. Membuat jadwal audit 2. Menentukan sasaran
2
Pelaksanaan
Melakukan audit praktek menyuntik yang aman
3
Monitoring dan evaluasi
1. Membuat laporan hasil 2. Membuat evaluasi kegiatan
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas Plandaan dilaksanakan dengan melibatkan semua petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Semua tahapan kegiatan yang harus dijalani selalu disesuaikan dengan visi-misi serta tata nilai yang ada di Puskesmas Megaluh. Secara garis besar tahapan yang akan dialksanakan adalah sebagai berikut : 1. Membuat jadwal audit praktek menyuntik yang aman 2. Melakukan obsevasi kegiatan menyuntik yang aman
G. SASARAN
Sampling petugas kesehatan di unit pelayanan Puskesmas Megaluh
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. WAKTU : Sesuai jadwal audit yang sudah ditetapkan
2. TEMPAT : Setiap unit pelayanan klinis yang ada di Puskesmas Megaluh. 3. PELAKSANA : Petugas pelayanan kesehatan dan tim PPI Puskesmas Megaluh. 4. METODE & ALAT : Obsevasional menggunakan instrumen atau formulir audit
NO
JANUARI 1 2 3 4
RUANGAN
6 7
RUANG PEMERIKSAAN RUANG GIGI RUANG LABORATORIUM RUANG KIA / KB RUANG TINDAKAN RUANG LANSIA RUANG GIZI
NO
RUANGAN
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7
1
JULI 2 3
4
FEBRUARI MARET 1 2 3 4 1 2 3 4
AGUST 1 2 3 4
SEPT 1 2 3 4
APRIL 1 2 3 4
1
OKT 2 3 4
1
MEI 2 3 4
1
NOV 2 3 4
RUANG PEMERIKSAAN RUANG GIGI RUANG LABORATORIUM RUANG KIA / KB RUANG TINDAKAN RUANG LANSIA RUANG GIZI
Keterangan : : Minggu pelaksanaan
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Setiap bulan tim PPI melakukan pelaporan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan. Hasil kegiatan kepatuhan di analisa berdasarkan hasil obervasional kegiatan dengan jumlah pertanyaan dalam formulir audit : Tot al =
Jumlah jawaban “ YA”
x 100 %
Jumlah pertanyaan Target kepatuhan yang ingin dicapai adalah 90 %.
1
JUNI 2 3 4
1
DES 2 3 4
Pelaporan tim PPI akan disampaikan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu. Bersama tim manajemen mutu akan dilakukan analisa dan pembuatan rencana tindak lanjut hasil analisa. Tim manajemen mutu akan mendiskusikan rencana tindak lanjut yang telah dibuat dengan Kepala Puskesmas untuk mendapat masukan atau pembahasan bila diperlukan. Laporan beserta analisa dan tindak lanjut yang dibuat akan menjadi bahan evaluasi pada lokmin bulanan Puskesmas.
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Pencatatan hasil kegiatan dilakukan oleh pelaksana kegiatan dengan penggunaan format yang telah ditentukan dan disediakan oleh Puskesmas melalui Ketua Tim PPI. Pelaporan kegiatan program PPI dibuat berdasarkan hasil rekapitulasi laporan hasil oleh pelaksana kegiatan. Laporan yang dibuat tim PPI akan disampaikan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu untuk ditindaklanjuti. Evaluasi indikator kinerja program PPI dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali melalui capaian kegiatan dibandingkan target yang ditetapkan. Hasil evaluasi indikator kinerja program disampaikan melalui lokakarya mini atau rapat tinjauan manajemen dan dilakukan tindak lanjut evaluasi apabila ada masalah/hambatan yang dihadapi sesuai rencana tindak lanjut yang telah dibuat.
