BUKU PANDUAN PRAK PRAKTEK TEK MENYUN MENYUNTIK TIK AMAN AMAN
TAHUN 2015
RS. RS. MIT MITRA RA KASI KASIH H
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA KASIH Nomor : /DIR-RSMK/SK/ /2015 TENTANG BUKU PANDUAN PRAKTEK MENYUNTIK AMAN RUMAH SAKIT MITRA KASIH TAHUN 2015
MENIMBANG
DIREKTUR RUMAH SAKIT MITRA KASIH, :
1.
2.
MENGINGAT
Bahwa dalam rangka pelaksanaan akreditasi program khusus Rumah Sakit Mitra Kasih periode tahun 2015 maka perlu dibuat Kebijakan Buku Panduan Praktek Menyuntik Aman RS. Mitra Kasih Tahun 2015. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Mitra Kasih.
: 1.
Undang –undang Republik Indonesia Nomor : 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit
2.
Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
3.
PERMENKES RI No.1691 Tahun 2011 Tentang Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit.
4.
PERMENKES RI Nomor 012 TAHUN 2012, tentang akreditasi
5.
Keputusan KARS Nomor : 1666 / KARS/X/2014, tanggal 1 Oktober 2014, tentang penetapan status akreditasi rumah sakit dimana terdapat program khusus dengan sertifikat kelulusan perdana. MEMUTUSKAN
MENETAPKAN Pertama
: :
Kedua
:
Tenaga kesehatan RS. Mitra Kasih melakukan tindakan penyuntikan aman dengan berpedoman pada Kebijakan Buku Panduan Praktek Menyuntik Aman RS. Mitra Kasih Tahun 2015.
Ketiga
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan dan perubahan seperlunya.
Menetapkan Kebijakan Buku Panduan Praktek Menyuntik Aman RS. Mitra Kasih Tahun 2015.
Ditetapkan di : Cimahi Pada tanggal : ................... Rumah Sakit Mitra Kasih
dr. Antonius Haryanto, Sp. PD Direktur
BUKU PANDUAN PRAKTEK MENYUNTIK AMAN
I.
Pengertian
Melakukan beberapa macam tindakan penyuntikan obat obatan kepada pasien
II. Tujuan
Penyuntikan obat terhadap pasien dengan aman, nyaman dan benar
III. Hal Yang Harus Diperhatikan
a.
Semua Obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin test telebih dahulu
b.
Semua penyuntikan menggunakan disposable srynge
c.
Menerapkan prinsip pemberian obat 8 B 1W (8 benar 1 waspada efek samping) 1) Benar obat 2) Benar pasien 3) Benar waktu 4) Benar dosis 5) Benar cara / rute pemberian 6) Benar dokumentasi 7) Benar expire 8) Benar informasi 9) Waspadai efek samping reaksi obat
1
IV.
Tatalaksana
1.
Tehnik Desinfeksi Kulit di Lokasi Suntikan Pada lokasi penyuntikan kulit
harus diswab dengan kapas alkohol
searah atau melingkar selama 30 detik, dan kemudian tunggu 30 detik lagi agar kulit menjadi kering lagi. Jika injeksi dilakukan sebelum kulit kering, masih ada kemungkinan bakteri belum mati, dan malah bersama-sama dengan alkohol
bisa
saja
ikut
menginokulasi
lokasi
penyuntikan
sehingga
meningkatkan risiko infeksi.
2. Tehnik Injeksi A. Injeksi Intramuscular Adalah tindakan menyuntikkan obat ke dalam otot yang terperfusi baik, sehingga akan mampu memberikan efek sistemik dalam waktu yang singkat, dan juga biasanya mampu menyerap dalam dosis yang besar. Lokasi penyuntikan harus dipertimbangkan dengan mengingat kondisi fisik pasien, usia pasien, dan jumlah obat yang akan diberikan. Apabila pada lokasi suntikan yang diinginkan terdapat pembengkakan, peradangan, infeksi, ataupun terdapat lesi dalam bentuk apapun, penyuntikan di lokasi ini harus dihindari. Injeksi intramuscular sebaiknya
dilakukan
dengan
memasukkan jarum tegak lurus dengan kulit (90 derajat) untuk memastikan jarumnya mengenai otot yang dimaksud. Tehnik injeksi yang dilakukan
dengan cara mengencangkan kulit di sekitar lokasi
injeksi dengan tujuan: 1.
Memudahkan penusukan jarum.
2.
Dengan teregangnya kulit, maka secara mekanis akan membantu mengurangi sensitivitas ujung-ujung serat saraf di kulit.
2
permukaan
Lokasi Penyuntikan Intramuscular Terdapat lima lokasi penyuntikan intramuscular yang sudah terbukti bahwa obatnya akan diabsorbsi dengan baik oleh tubuh. 1.
Pada Daerah Lengan Atas ( DELTOID)
Mudah dan
dapat
dilakukan
pada berbagai
posisi,
namun kekurangannya area penyuntikan paling kecil, dan jumlah obat yang ideal paling kecil (antara 0,5-1 ml).
Jarum disuntikkan kurang lebih 2,5 cm tepat di bawah tonjolan acromion
Organ penting yang mungkin terkena adalah a.brachialis atau n.radialis. Hal ini terjadi apabila kita menyuntik lebih jauh ke bawah daripada yang seharusnya
Minta pasien untuk meletakkan tangannya di pinggul (seperti gaya seorang peragawati), dengan
demikian
tonus ototnya akan berada kondisi yang mudah untuk disuntik dan dapat mengurangi nyeri.
2.
Pada Daerah Dorsogluteal (Gluteus Maximus)
Paling mudah dilakukan, namun angka terjadi komplikasi paling tinggi.
Hati-hati terhadap n.sciatus dan a.glutea superior Gambarlah garis imajiner horizontal setinggi pertengahan glutea, kemudian buat dua garis imajiner vertical yang memotong garis horizontal tadi pada pertengahan pantat pada masing-masing sisi. Suntiklah di regio glutea pada kuadran lateral atas.
Volume
suntikan
ideal
antara
2-4
ml.
Minta
pasien berbaring ke samping dengan lutut sedikit fleksi.
3
3.
Pada Daerah Ventrogluteal (Gluteus Medius)
Letakkan tangan kanan Anda di pinggul kiri pasien pada trochanter major (atau sebaliknya). Posisikan jari telunjuk sehingga menyentuh SIAS. Kemudian gerakkan jari tengah Anda sejauh mungkin menjauhi jari telunjuk sepanjang crista iliaca. Maka jari telunjuk dan jari tengah Anda akan membentuk huruf V.
Suntikkan jarum di tengah-tengah huruf V itu, maka jarum akan menembus m. gluteus medius.
4.
Volume ideal antara 1-4 ml
Kecuali penyuntikan mgso4 sebanyak 10 ml
Pada Daerah Paha Bagian Luar (Vastus Lateralis)
Pada orang dewasa, m. vastus lateralis terletak pada sepertiga tengah paha bagian luar.
Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat.
Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml).
5.
Pada Daerah Paha Bagian Depan (Rectus Femoris)
Pada orang dewasa, m. rectus femoris terletak pada sepertiga tengah paha bagian depan.
Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat.
Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3
4
ml).
Lokasi ini jarang digunakan, namun biasanya sangat penting untuk melakukan auto-injection, misalnya pasien dengan riwayat alergi berat biasanya menggunakan tempat ini untuk menyuntikkan steroid injeksi yang mereka bawa kemana-mana.
B.
Injeksi
Subkutan
Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan diabsorpsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi panjang ( slow ansustained absorption). Biasanya volume obat yang disuntikkan terbatas pada 1-2 ml per sekali suntik. Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit. Kulit sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari jaringan otot. Jarum alat suntik insulin bermerk sudah dibuat sedemikian rupa sehingga dengan sudut 90 derajat dengan kulit, insulin dapat masuk ke jaringan subkutan. NB : Apabila penyuntikan subkutan diawali dengan aspirasi, akan meningkatkan risiko terjadinya hematom di area subkutan.
C.
INJEKSI INTRAVENA
a) Hindari penyuntikan pada katup vena. Apabila katup vena ini tidak sengaja tertusuk, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada katup tersebut, dan bahkan dapat menyebabkan kolaps pada vena yang bersangkutan. Katup-katup ini ada dengan tujuan untuk mencegah aliran darah balik pada vena (mencegah aliran darah menjauhi jantung). Lakukan tekanan ke arah distal pada vena
5
yang bersangkutan,hal ini bertujuan mendorong darah yang ada di vena balik ke arah distal, mendekati katup terakhir yang dilewatinya, Ikuti tekanan itu sampai darah yang di dorong tidak dapat “lewat” lagi. Di tempat itulah terdapat katup vena. b) Suntikkan jarum dengan sudut 30 s.d 45 0 dan lubang jarum menghadap keatas. c) Lakukan aspirasi sampai keluar darah berwarna
merah gelap
d) Bila ada darah yang masuk, berwarna merah terang, sedikit berbuih, dan memiliki tekanan, segera tarik jarum dan langsung lakukan penekanan di bekas lokasi injeksi tadi. Itu berarti Anda mengenai arteri. D.
Injeksi Intrakutan
Memberikan obat injeksi
kedalam
jaringan kulit
yang
dilakukan pada lengan bawahagiandalamatauditempat lain yang sekiranya aman. Injeksi intrakutan bertujuan untuk test sensifitas reaksi alergi terhadap obat tertentu, menegakkan diagnosa penyakit tertentu seperti TBC. Obat yang pemberiannya hanya dengan cara intrkutan
Cara penyuntikan : posisi jarum sejajar dengan kulit dan
lubang jarum menghadap keatas.untuk test sensitifitas reaksi obat, obat diencerkan terlebih dahulu denganperbandingan 1 : 9. Pemberian obat menimbulkan undulasi kulit. Beri tanda lokasi penyuntikan dengan diameter + 2 cm.
6