PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PEMBANGUNAN Jalan Pembangunan No. 216 216 (0262) (0262) 231616 Kec. Tarogong Kidul – Kidul – Garut Garut Email :
[email protected] [email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBINAAN KELOMPOK KHUSUS/ RAWAN KESEHATAN PROGRAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PERKESMAS) UPT PUSKESMAS PEMBANGUNAN TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia diatas 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lainlainlain). Prevalensi gizi buruk yang berada di atas rata-rata nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan 216 kabupaten/kota. Sedangkan berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi kurang Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi gizi buruk dan gizi kurang di atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun demikian, target rencana pembangunan jangka menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi yang diproyeksikan sebesar 20%, dan target Millenium target Millenium Development Goals sebesar 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007. Perkesmas merupakan pelayanan di bawah penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat. Hal ini mengandung arti bahwa perkesmas harus dilaksanakan seiring dengan pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat lainnya Perkesmas dilakukan melalui peningkatan kesehatan promotive) (promotive) dan pencegahan penyakit ( preventive) preventive) di semua tingkat pencegahan (levels (levels of prevention) prevention) dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaa n, dan evaluasi.
B. LATAR BELAKANG
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas dilakukan dengan penekanan pada
upaya
pelayanan
kesehatan
dasar.
Pelaksanaan
Perkesmas
bertujuan
untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi,
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40 % keluarga rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan perkesmas. Perkesmas ditujukan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritasnya adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut. Fokus utama pada keluarga rawan kesehatan yaitu keluarga miskin yang rentan dan keluarga yang termasuk resiko tinggi. Keluarga yang tidak mendapat pelayanan perkesmas merupakan beban sosial dan ekonomi serta dapat berdampak buruk terhadap masyarakat lainnya. Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi kesehatan masyarakat dan memberikan akses ke pelayanan kesehatan terutama bagi keluarga yang memiliki hambatan untuk mencapai pusat-pusat pelayanan kesehatan. Penduduk rawan ini telah menjadi salah satu bagian sasaran program Perkesmas di UPT Puskesmas Pembangunan yang mengacu pada visi dan misi UPT PuskesmasPembangunan, diantaranya: 1.
Visi ”Terwujudnya Masyarakat Kecamat an Tarogong Kidul yang Mandiri Untuk Hidup Sehat”.
2.
Misi a. Meningkatkan kualitas SDM UPT Puskesmas Pembangunan yang kompeten b. Memberikan pelayanan prima c. Menggerakan dan memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan d. Meningkatkan kolaborasi lintas sector.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan khususnya masalah keperawatan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku individu keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang kesehatan. b. Meningkatkan deteksi dini kasus-kasus prioritas di wilayah kerja Puskesmas. c. Meningkatnya penanganan keperawatan kasus prioritas di puskesmas. d. Meningkatnya penanganan kasus prioritas yang mendapatkan tindak lanjut keperawatan di rumah.
e. Meningkatnya akses keluarga miskin mendapat pelayanan kesehatan/keperawatan kesehatan masyarakat. f.
Meningkatnya pembinaan keperawatan kelompok khusus.
g. Memperluas daerah binaan keperawatan di masyarakat.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO 1.
KEGIATAN POKOK Asuhan keperawatan kelompok
RINCIAN KEGIATAN
khusus
Identifikasi factor resiko terjadinya masalah kesehatan di kelompok.
Penyuluhan/pendidikan sesuai kebutuhan.
Pemantauan
keteraturan
berobat
sesuai
program pengobatan.
Pelayanan (direct
keperawatan
care)
pada
dasar
langsung
penghuni
yang
memerlukan keperawatan.
Memotivasi pembentukan, membimbing dan memantau kader-kader kesehatan sesuai jenis kelompoknya
2.
Asuhan Keperawatan Masyarakat
Dokumentasi keperawatan.
Identifikasi masalah kesehatan yang terjadi
di daerah binaan
disuatu daerah dengan masalah kesehatan spesifik.
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
melalui kegiatan memotivasi masyarakat untuk membentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat.
Pendidikan/
penyuluhan
kesehatan
masyarakat.
Memotivasi pembentukan, mengembangkan dan memantau kader-kader kesehatan di masyarakat.
Ikut
serta
melaksanakan
kegiatan PHBS.
Dokumentasi keperawatan.
dan
monitor
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanaan kegiatan Perkesmas melalui; 1. Koordiator menerima pasien dari tiap Layanan (BP Umum, KIA, Lansia, MTBS, MTBM dan Poli Gigi) di Puskesmas. 2. Koordinator program Perkesmas menunjuk perawat pelaksana Perkesmas untuk mengelola kasus. 3. Perawat pelaksana Perkesmas membuat
perjanjian dengan pasien untuk melakukan
kunjungan rumah. 4. Perawat memastikan identitas pasien, bawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien, lengkap kartu identitas unit tempat kerja, memastikan perlengkapan pasien untuk di rumah, menyiapkan file asuhan keperawatan, menyiapkan alat bantu media untuk pendidikan. 5. Pelaksanaan terdiri dari perkenalan diri dan jelaskan tujuan, observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat, lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien, membuat rencana pelayanan,
lakukan perawatan langsung, diskusikan
kebutuhan rujukan,
kolaborasi, konsultasi dll, diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan, dokumentasikan kegiatan. 6. Monitoring dan evaluasi antara lain keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal, kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan, efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana. 7. Proses penghentian pelayanan Perkesmas, dengan kriteria : tercapai sesuai tujuan, kondisi pasien stabil, program rehabilitasi tercapai secara maksimal, keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien, pasien di rujuk, pasien menolak pelayanan lanjutan, pasien meninggal dunia.
F.
SASARAN
Sasaran keperawatan Masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan prioritas, terutama belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan dan atau sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi memerlukan tindak lanjut perawatan di rumah. 1. Sasaran Individu Sasaran prioritas adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB paru, kusta, malaria, DBD, diare, ISPA/Pneumonia), penderita penyakit degeneratif. 2. Sasaran Keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :
a.
Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b.
Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi mempunyai masalah kesehatan terkait dengan tumbuh kembang balita, kesehatan reproduksi dan penyakit menular.
c.
Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
3. Sasaran Kelompok Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi. a.
Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
b.
Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran Masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada; a.
Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai : 1)
Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
2)
Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
3)
Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
b.
Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah)
c.
Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan No
ir ir
r
li M
A
a
te
a
Kegiatan
ur u n be a J F
p
s me
il n u u
M
re re
re re
t k
v
me me
b
ot
g pe A
b b
u J
J
b ut
i ie
r a
s
S
se o
O
D N
1.
Koordinasi dengan lintas program Puskesmas
2.
Koordinasi dengan lintas sektor
3.
Kunjungan rumah keluarga rawan kesehatan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Pembinaan kelompok rawan kesehatan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
5.
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur hasil dari kegiatan Perkesmas yang telah dilaksanakan dalam periode waktu tertentu. Evaluasi kegiatan Perkesmas dilakukan oleh petugas atau pemegang program Perkesmas di Puskesmas dan dilaksanakan tiap bulan sekali. Hasil dari evaluasi tersebut disajikan dalam bentuk format laporan tertulis diserahkan kepada bidang koordianasi Puskesmas yang berikutnya diserahkan ke Kepala Puskesmas untuk di periksa.
I.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh petugas Perkesmas Puskesmas di catat dalam format Laporan yang sudah disiapkan dan dilaporkan tiap bulan kepada Bidang Koordinasi dan kepala Puskesmas untuk diperiksa dan dievaluasi.
Mengetahui,
Garut,
Januari 2018
Kepala UPT Puskesmas Pembangunan
Pengelola Program Perkemas UPT Puskesmas Pembangunan
dr.Hj.Sri Cahyatiningsih NIP. 19681006 200212 2 001
Fadhli Fauzan Pratama, Amd.Kep NIP. -