STUDI POTENSI SUMBER DAYA AIR WADUK MUARA TUKAD BADUNG ( E STUARY STUARY DAM ) UNTUK PERENCANAAN SARANA INFRASTRUKTUR AIR BERSIH DI WILAYAH KECAMATAN KUTA DAN KUTA SELATAN Putu Doddy Heka Ardana, Ni Kadek Astariani, I Putu Dwikarna Putra Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Ngurah Rai AB A B STR ST R AK
Perekonomian kawasan Badung Selatan lebih banyak mengandalkan sektor pariwisata, sehingga pertumbuhan akomodasi pariwisata dan pertumbuhan penduduk sangat pesat perkembangannya. Perkembangan jumlah penduduk semakin meningkat dari tahun ke tahun dengan angka pertumbuhan rata-rata sebesar 1.46%. Diperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2040 di Kecamatan Kuta sebesar 51.811 jiwa dan di Kecamatan Kuta Selatan sebesar 133.910 jiwa yang menyebabkan kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengimbangi pertumbuhan tersebut dengan memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana khususnya infrastruktur air bersih. Studi potensi ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara di lokasi studi, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Dari data-data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil evaluasi terhadap proyeksi demand air bersih. Analisis yang dipergunakan dikategorikan menjadi dua, yaitu analisis hidrologi dan analisis demografi. Dengan hasil akhir berupa water balance, diproyeksikan sampai 25 tahun mendatang yaitu tahun 2040 yang dibandingkan dengan kebutuhan air domestik dan non domestik. Analisis debit andalan diperoleh sebesar 375 lt/dt, analisis tersebut dibenarkan oleh analisis PDAM pada kapasitas produksi IPA Estuary Dam sebesar 337.12 lt/dt. Dari hasil studi potensi diperoleh nilai surplus pada awal tahun proyeksi sebesar 96,36 lt/dt dan akan mengalami deficit pada tahun 2023 sebesar -19,20 lt/dt. Jadi pada tahun 2023 diperlukan penambahan debit untuk menanggulangi defisit yang terjadi misalnya dengan mengoptimalkan air bersih dari SPAM Petanu maupun SPAM Penet. Key Word : Supply, Demand, Demand, Water Balance, Debit Andalan, Surplus, Surplus, Deficit PENDAHULUAN
Kabupaten Badung, khususnya di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan merupakan kawasan pariwisata yang sangat pesat perkembangannya. Pertumbuhan akomodasi pariwisata dan pertumbuhan penduduk di sana sangat cepat sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur yang cepat pula, khususnya infrastruktur air bersih yang merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat esensial dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Ketersediaan sarana dan prasarana air bersih yang memadai dan berkesinambungan merupakan kebutuhan mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional. Oleh karena itu, penyediaan 1
sarana dan prasarana air bersih menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah. Daerah aliran sungai (DAS) Tukad Badung memiliki luas 29,23 km 2, mempunyai potensi besar untuk mengatasi defisit air bersih di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan yang saat ini mengalami defisit air bersih sebesar 1.853.358 m 3/thn atau sebesar 58,77 lt/dt (Sumber : PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung). Oleh sebab itu, Estuary itu, Estuary Dam muara Dam muara Tukad Badung dibangun sebagai penampung air tawar yang mengalir sepanjang aliran ± 21 km, berhulu di Desa Lukluk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung dan bermuara di daerah Teluk Benoa ( Estuary Dam), Dam), Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Maka seiring dengan permasalahan di atas dipandang perlu untuk mengadakan studi potensi sumber daya air waduk muara Tukad Badung ( Estuary ( Estuary Dam) Dam) untuk perencanaan sarana infrastruktur air bersih di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. LANDASAN TEORI
Siklus hidrologi merupakan proses kontinyuitas dimana air yang ada di bumi bergerak secara terus menerus menurut ruang dan waktu yaitu dengan adanya energi matahari air menguap ke udara dari permukaan laut, berubah menjadi awan, setelah melalui beberapa proses kemudian jatuh ke permukaan bumi berupa hujan. Hujan yang jatuh di permukaan bumi sebagian mengalir ke sungai, sebagai aliran permukaan ( surface run off ) untuk seterusnya kembali ke laut. Tidak semua semua bagian air hujan yang jatuh ke permukaan permukaan bumi mencapai permukaan tanah, karena sebagian darinya darin ya menguap (evaporasi (evaporasi)) dalam perjalanan dan sebagian akan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan (intersepsi ( intersepsi). ). Bagian air hujan yang sampai ke permukaan tanah sebagian masuk ke dalam tanah ( infiltrasi) infiltrasi) dan sisanya menjadi aliran permukaan. Air yang masuk ke dalam tanah sebagian keluar kembali di sungai (interflow (interflow)) dan sebagian lagi tersimpan sebagai air tanah ( groundwater groundwater ) dan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu lama ke permukaan tanah di daerah-daerah yang rendah sebagai limpasan air tanah ( groundwater groundwater run off ) (Soemarto, 1987). Analisis Hidrologi Sumber daya air pada suatu kawasan terdiri atas air hujan, air permukaan, air tanah, dan air laut yang berada di daratan. Ketersediaan potensi tersebut tidaklah sama pada semua wilayah oleh karena berbagai faktor, terutama klimatologis, topografis dan geologis. Perhitungan Curah Hujan Rerata Daerah Analisis data curah hujan dimaksudkan untuk memperoleh besar curah hujan daerah yang diperlukan untuk perhitungan curah hujan rancangan. Pada penelitian ini digunakan metode Poligon Thiessen untuk perhitungan curah hujan rerata. Dengan rumusan :
Metode Poligon Thiessen Metode ini dilakukan dengan menganggap bahwa setiap stasiun hujan dalam suatu daerah mempunyai luas pengaruh tertentu dan luas tersebut merupakan faktor koreksi bagi hujan stasiun menjadi hujan daerah yang bersangkutan.
2
Caranya adalah dengan memplot letak stasiun-stasiun curah hujan ke dalam gambar DAS yang bersangkutan. Kemudian dibuat garis penghubung di antara masing-masing stasiun dan ditarik garis sumbu tegak lurus. A .d A 2 .d 2 .......... A n .d n d 1 1 A n A .d d i i (1) A i 1 dimana : A = luas areal d = tinggi curah hujan rata-rata areal d1, d2, d3, ……., dn = tinggi curah hujan di pos 1, 2, 3,…., n A1, A2, A3,……, An = luas daerah pengaruh pengaruh pos 1, 1, 2, 3,…., 3,…., n n n
Pi
= jumlah prosentase luas 100%
i 1
Uji Konsistensi (RAPS) Data yang diperoleh dari stasiun hujan perlu diuji karena ada kemungkinan data tidak panggah akibat alat pernah rusak, alat pernah berpindah tempat, lokasi alat terganggu, atau data tidak sah. Uji kepanggahan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara RAPS ( Rescaled Adjusted Partial Sums). Sums ). Bila Q / n yang didapat lebih kecil dari nilai kritik untuk tahun dan confidence level yang sesuai, maka data dinyatakan panggah. Dengan rumusan :
k
Sk * =
(Yi Y ) i 1
dengan k = 1, 2, 3, ... , n Sk ** = * n (Yi (Yi - Y) 2 2 Dy = n i 1
(2) (3)
(4)
dengan : Yi
= data hujan ke-i
Y
= data hujan rerata -i
Dy
= deviasi standar
n
= jumlah data
Untuk uji kepanggahan digunakan cara statistik : Q = maks Sk **, 0 ≤ k ≤ n, atau R = Maksimum S k **, minimum S k **, dengan 0 ≤ k ≤ n Perhitungan Evapotranspirasi Evapotranspirasi evapotranspirasi merupakan gabungan dari dua kata, evaporasi dan transpirasi. Kedua kata tersebut mempunyai makna yang sangat berbeda. Evaporasi yaitu proses pertukaran molekul air (liquid/solid ( liquid/solid ) di permukaan menjadi molekul uap air (gas) di atmosfer melalui kekuatan panas (heat ( heat energy). energy). Transpirasi adalah penguapan air dari daun dan cabang tanaman melalui sel-sel
3
stomata. Transpirasi umumnya terjadi pada siang hari karena pada malam hari stomata akan tertutup (Asdak, 1995). Apabila evaporasi dan transpirasi digabungkan maka disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari tanah, air, dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer (Asdak, 1995). Evapotranspirasi merupakan faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air dalam perencanaan ketersediaan air dan merupakan proses yang penting dalam daur hidrologi. Metode Penman Langkah-langkah perhitungan evapotranspirasi evapotranspirasi Metode Penman adalah : 1. Mempersiapkan data-data yang dibutuhkan, antara lain : Data temperatur / T (0C) Data kecepatan angin / U 2m (km/hr) Data penyinaran matahari / n/N (%) 2.
Data kelembaban relatif / Rh (%) Menentukan tekanan uap jenuh air (ed) ed = 4,584EXP
3.
6. 7. 8.
∗
ℎ
100
(6)
Rh = kelembapan relatif (%) Menentukan kemiringan kurva tekanan uap jenuh terhadap temperatur udara(Δ)
∆ = 5.
(5)
T = Temperatur udara rerata ( 0C) Menentukan tekanan uap aktual (ea) ea =
4.
∗ 237,3+ 17,27
∗ (237,3+ )2 4098
(7)
Menentukan radiasi gelombang yang dapat diterima di permukaan bumi (RC) = (0,1 (0,18 8 + 0,55 0,55 ) (8)
∗
RA = Radiasi extra matahari (tabel (ta bel Wilson, 1993) n/N = Durasi penyinaran matahari (%) Menentukan radiasi gelombang netto (RI) RI = RC * (1 - r) r = Koefisien albeldo (tabel Triatmodjo, 2008) Menentukan radiasi gelombang panjang (RB) 4 = 0,56 0,092 (0,1 (0,10 0 + 0,90 0,90 )
∗ ∗
−
∗ ∗
konstanta Stefan Boltzmann = 1,174*10 -9 9. Menentukan energy budget (Rn) Rn = RI - RB 10. Menentukan evaporasi aktual (Ea) σ =
Ea = 0,35 1 +
2 100
∗ (−)
U2m = Kecepatan angin pada ketinggian 2 meter 11. Menentukan evaporasi standar (Et0) ∆ Et0 = ∆ + ∆ +
+
(9)
(10)
(11) (12)
(13)
koefisien psikometrik 0,49 (mmHg/0C) 12. Menentukan Evapotranspirasi Evapotranspirasi potensial / hari ϒ =
4
Etp = 0,7 * Et 0
(14)
13. Menentukan Evapotranspirasi Evapotranspirasi potensial / bulan Etp = Etp * jumlah hari dalam sebulan
Perhitungan Debit Andalan Debit andalan adalah suatu besaran debit pada suatu titik kontrol (titik tinjau) di suatu sungai di mana debit tersebut merupakan gabungan antara limpasan langsung dan aliran dasar (Bappenas, 2007).
Metode F.J Mock Pada dasarnya, metode ini adalah hujan yang jatuh pada catchment area sebagian akan hilang sebagai evapotranspirasi, sebagaian akan langsung menjadi aliran permukaan (direct (direct run off ) dan sebagaian lagi akan masuk kedalam tanah (infiltrasi). Proses infiltrasi akan menjenuhkan top soil , kemudian menjadi perkolasi membentuk air bawah tanah ( ground water ) yang kemudian akan keluar ke sungai sebagai aliran dasar atau base flow flow (Kadir, 2010). Pada prinsipnya, metode F.J Mock memperhitungkan volume air yang masuk, keluar dan tersimpan di dalam tanah (Soil (Soil Storage). Storage ). Secara keseluruhan, perhitungan debit andalan dengan metode F.J Mock mengacu pada water balance, balance, dimana volume air total yang ada di bumi adalah tetap, hanya sirkulasi dan distribusinya yang bervariasi (Bappenas, 2007). Langkah-langkah perhitungan debit andalan Metode F.J Mock adalah : 1. Mempersiapkan data-data yang dibutuhkan, antara lain : Resume data Resume data curah hujan bulanan (Rb) Jumlah hari hujan bulanan (n) Evapotranspirasi potensial bulanan (Etp) Faktor resesi aliran tanah (k) 2.
3. 4.
5.
6. 7. 8. 9.
Angka koefisien infiltrasi (Ci) Menentukan evapotranspirasi tanaman (Etc) Etc = Etp - ((Etp*(m/20)*(18-n)) (15) m = Expose Surface (%) Menentukan besar hujan di permukaan tanah (S) S = Rb - Etc (16) Menentukan harga kelembaban tanah (SMC) Perkiraan kapasitas kelembaban tanah ( soil moisture capacity) capacity) awal diperlukan pada saat dimulainya simulasi dan besarnya tergantung dari kondisi porositas (kemampuan menyerap air) lapisan tanah atas dari daerah pengaliran. Biasanya diambil 50 s/d 250 mm, yaitu kapasitas kandungan air dalam tanah per m 3. Jika porositas tanah lapisan atas tersebut makin besar, maka kapasitas kelembaban tanah akan makin besar pula. Menentukan kelebihan air tanah (water (water surplus) surplus) Ws = S - Ss (17) Ss = Soil Storage Menentukan infiltrasi (i), dengan koefisien (Ci) 0,0 - 1,0 i = Ws * Ci (18) Asumsi nilai penyimpanan awal / initial storage (Vn storage (Vn-1) Menentukan faktor resesi aliran air tanah dengan koefisien (k) 0,0 - 1,0 Menentukan Ground water storage (Vn) storage (Vn) 5
10. 11. 12. 13. 14. 15.
16.
Vn = (k * Vn -1) + (0,5 * i * (1 + k)) Menentukan perubahan volume aliran air tanah (DVn) DVn = Vn - Vn -1 Menentukan aliran permukaan / direct run off (DRO) (DRO) DRO = Ws - i Menentukan aliran dasar / base flow (BF) BF = i - Dvn Menentukan total run off (TRO) (TRO) TRO = DRO + BF Menentukan volume aliran v aliran = TRO * Luas Catchment Area Area Menentukan Debit Andalan yang tersedia di sungai Debit Andalan = v aliran / n bulan n bulan = jumlah hari per bulan (detik) Debit Andalan menurut probabilitas rumus Weibull
=
× 100% +1 100%
(19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)
(26)
Analisis Demografi Sumberdaya manusia berupa penduduk merupakan modal utama dalam melaksanakan pembangunan. Oleh karena itu sumberdaya manusia ini sangat penting ditingkatkan kualitasnya kualitasnya guna dapat digunakan secara maksimal. Perhitungan Proyeksi Proyeksi Jumlah J umlah Penduduk Pada penelitian ini digunakan metode geometric metode geometric untuk untuk perhitungan proyeksi jumlah penduduk ditahun-tahun ditahun-tahun mendatang. Dengan rumusan rumusan :
Metode Geometrik Metode Geometrik Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan penurunan jumlah penduduk. Persamaan yang yang digunakan adalah : n Pn = Po (1 + r) (27) dimana : Pn : jumlah penduduk tahun ke-n (jiwa) Po : jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa) n : periode waktu proyeksi r : rata-rata prosentase pertambahan penduduk per tahun (%) Kebutuhan Air untuk Rumah Tangga (Domestik) Kebutuhan air untuk rumah tangga/domestik ialah pemakaian air untuk aktivitas di lingkungan rumah tangga. Penyediaan air baku untuk keperluan rumah tangga dihitung berdasarkan:
Jumlah penduduk Prosentase jumlah penduduk yang akan dilayani Cara pelayanan air Konsumsi pemakaian air (lt/org/hari)
6
Kebutuhan Air untuk Non Domestik Yang dimaksud sebagai kebutuhan air untuk keperluan non domestik ialah pemakaian air di luar pemakaian untuk rumah tangga. Termasuk ke dalam kelompok kebutuhan air untuk keperluan non domestik meliputi niaga, kesehatan, sosial, perkantoran, pendidikan dan peribadatan. Kebutuhan air non domestik dihitung sebesar 20% dari kebutuhan air domestik. Fluktuasi Pemakaian Air Bersih Dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air bersih, dikenal istilah fluktuasi pemakaian air pada waktu hari maksimum dan fluktuasi pemakaian air pada saat jam puncak. Yang dimaksud dengan fluktuasi pemakaian air bersih pada saat jam puncak adalah sebagai berikut:
Selama sehari ada jam-jam tertentu dimana penggunaan air bersih lebih tinggi dari pemakaian per jam rata-rata. Pemakaian air pada jam tertinggi inilah yang disebut sebagai pemakaian jam puncak, yang biasa terjadi pada pagi dan sore hari. Sedangkan yang dimaksud dengan fluktuasi pemakaian air bersih pada waktu hari maksimum. Selama setahun ada hari-hari tertentu dimana pemakaian air lebih tinggi dari pemakaian air per hari rata-rata, pemakaian inilah yang disebut pemakaian air pada hari maksimum. Bila tidak ada data yang lengkap, yang menunjukkan beberapa faktor pengali untuk pemakaian air hari maksimum dan jam puncak, maka faktor-faktor tersebut diambil dari Standar Cipta Karya, yaitu: Hari maksimum maksimum = 1,15 x Kebutuhan Kebutuhan rata-rata Jam puncak
= 1,75 x Kebutuhan rata-rata Tabel 1 Faktor Kebutuhan Kebutuhan Air Bersih > 1.000.000
No
1
2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13
Uraian
1 Konsumsi Unit Sambungan Rumah (SR) L/o/h Konsumsi Unit Hidran Umum (HU) L/o/h K onsumsi Unit N on Domestik L/o/h (%) K ehilangan Air (%) Faktor Hari Maksimum Faktor Jam Puncak Jumlah Jiwa per SR Jumlah Jiwa per HU Sisa Tekan di Penyediaan Distribusi (mka) Jam Operasi Volume Reservoir (% Max Day Demand) SR : HU Cakupan Pelayanan (%)
METRO 2 190
Kategori Kota Berdasar Jumlah Jiwa 500.000 100.000 20.000 < 20 20.000 s/d s/d s/d 1.000.000 500.000 100.000 BESAR SEDAN G K ECIL DESA 3 4 5 6 170 130 100 80
30
30
30
30
30
20- 30
20- 30
20- 30
20- 30
20- 30
20- 30 1.1
20- 30 1.1
20- 30 1.1
20- 30 1.1
20- 30 1.1
1.5 5 100 10
1.5 5 100 10
1.5 5 100 10
1.5 5 100 10
1.5 5 100 10
24 20
24 20
24 20
24 20
24 20
50 : 50 80 : 20 90
50 : 50 80 : 20 90
80 : 20
70 : 30
70 : 30
90
90
70
7
METODOLOGI PENELITIAN
Studi potensi ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan, observasi dilakukan untuk mengetahui gambaran kondisi di lokasi studi dan melakukan wawancara dengan penduduk guna mengetahui kondisi debit air di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. Observasi ini dilakukan dengan pendataan sarana dan prasarana yang ada serta mengambil sample sample minimal 30orang untuk dijadikan narasumber. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara di lokasi studi, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data dari BMKG (data ( data curah hujan minimal 10 tahun terakhir dan minimal 3 stasiun hujan, data temperatur, data kecepatan angin, data penyinaran matahari dan data kelembaban relatif), peta topografi, peta geologi, peta morfologi, peta jenis tanah, peta administrasi administr asi Kabupaten Badung dan data kependudukan (jumlah penduduk, dll). Data pendudukan didapat dari Kantor Badan Pusat Statistik (BPS), dari data-data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil evaluasi terhadap proyeksi demand air bersih. Analisis yang dipergunakan dikategorikan menjadi dua, yaitu analisis hidrologi dan analisis demografi. Dengan hasil akhir berupa water balance. balance. Empiris dari kajian pustaka sebagai berikut : Hitung Evapotrasnpirasi dengan Metode Penman Hitung Debit Andalan dengan Metode FJ Mock Hitung demand air bersih, proyeksi sampai tahun 2040 Hitung neraca air (water (water balance) balance) Solusi pemecahan antara potensi sumber daya air yang ada terhadap demand ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Data Curah Hujan Dalam studi ini stasiun hujan yang dipakai adalah tiga stasiun yaitu stasiun hujan Mambal, stasiun hujan Sading dan stasiun hujan Buagan dengan rentang pengamatan data hujan selama 10 tahun dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014. Tabel 2 Data Curah Hujan Maksimum No
Tahun Tah un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 20 13 20 14
M ambal 2 0 6 .0 0 9 6 .0 0 8 9 .7 0 8 2 .0 0 6 1 6 .0 0 1 3 5 .0 0 8 0 .0 0 1 0 0 .0 0 7 5 .0 0 6 5 .0 0
Stasiun S a d in g 1 8 9 .0 0 9 2 .0 0 9 4 .9 0 8 7 .0 0 5 2 0 .0 0 1 3 8 .0 0 1 9 3 .0 0 1 0 2 .0 0 9 8 .0 0 1 4 5 .0 0
B u ag an 5 0 .0 0 3 8 .5 0 7 5 .2 0 4 2 .0 0 3 2 4 .0 0 5 6 .0 0 1 2 0 .0 0 1 3 0 .0 0 2 0 0 .0 0 1 7 5 .0 0
Hujan Rerata Daerah 1 3 8 .5 0 7 1 .8 0 8 5 .4 6 6 7 .5 0 4 7 0 .4 0 1 0 4 .3 0 1 2 9 .9 0 1 1 2 .6 0 1 3 1 .9 0 1 3 3 .0 0
8
Uji Konsistensi Data Curah Hujan Untuk memastikan data curah hujan yang terpakai benar-benar valid sesuai dengan kebutuhan statistik maka harus dilakukan uji konsistensi data dari masingmasing stasiun hujan yang ada. Hasil perhitungan uji konsistensi data curah hujan Sta. Mambal dengan menggunakan Metode Rescaled Adjusted Partial Sum (RAPS), menunjukkan bahwa Q / n diperoleh hasil lebih kecil dari nilai kritik untuk tahun dan confidence level yang sesuai yaitu 0.632 < 1.050, begitu pula yang ditunjukkan oleh R / n diperoleh hasil lebih kecil dari nilai kritik yaitu 0.920 < 1.210, kemudian uji konsistensi data curah hujan Sta. Sading menunjukkan bahwa Q / n diperoleh hasil lebih kecil dari nilai kritik untuk tahun dan confidence level yang sesuai yaitu 0.513 < 1.050, begitu pula yang ditunjukkan oleh R / n diperoleh hasil lebih kecil dari nilai kritik yaitu 0.904 < 1.210, kemudian uji konsistensi data curah hujan Sta. Buagan menunjukkan bahwa Q / n diperoleh hasil lebih kecil dari nilai kritik untuk tahun dan confidence level yang sesuai yaitu 1.018 < 1.050, begitu pula yang ditunjukkan oleh R / n diperoleh hasil lebih kecil dari nilai kritik 1.018 < 1.210, dari ketiga pengujian yang dilakukan dilakukan maka data dinyatakan konsisten.
Analisis Evapotranspirasi Evapotranspirasi Dalam studi ini analisis evapotranspirasi yang digunakan adalah metode Penman. Analisis evapotranspirasi dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3 Analisis Evapotranspirasi Metode Penman Penman NO
URAIAN
1 Temperatur Temperatur Rerata 2 3 4 5
Kelembaban Relatif Tekanan Uap Jenuh Air Tekanan Uap Aktual Delt Delta
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kecepatan Kecepatan Angin Rasio Keawanan Rad Radiiasi asi Gelomba o mbang ng Pend Pendekek Radi Radiasi a si Gelo Gelomb mbanangg yg Ada Ada di Bumi Bumi Radi adiasi asi Gelomba o mbang ng Ber Bersih Radiasi Gelombang ang Panjang Energy Budget Evaporasi Aktual Evaporasi Standar Evapotranspirasi Potensial
SIMBOL SATUAN
T Rh ed ea
o
C % mmHg mmHg
∆
U2m n/N RA RC RI RB Rn Ea Eto Etp
m/dt % Kal/ Kal/cm²/ c m²/har h ari Kal/ Kal/cm²/ c m²/hari h ari Kal/ Kal/cm²/ c m²/har h ari Kal/cm²/har h ari Kal/cm²/har h ari mm/hari mm/hari mm/hari
JAN
FEB
MAR
30.62
29.89
30.02
31.40
31.61
30.22
29.31
28.63
29.30
29.63
30.04
30.18
72.30 33.00 23.86 1.88
73.97 31.64 23.41 1.82
73.71 31.89 23.50 1.83
72.74 34.49 25.09 1.96
73.36 34.90 25.60 1.98
73.53 32.25 23.71 1.85
72.39 30.60 22.15 1.76
69.72 29.43 20.52 1.71
72.29 30.58 22.11 1.76
71.92 31.17 22.42 1.79
73.21 31.92 23.37 1.83
73.06 32.17 23.50 1.84
0.009 46.62 894. 894.40 40 390. 390.343 4 366. 366.92 92 16.33 33 350 350.59 3.20 5.30 3.56
0.009 14.16 985. 985.80 80 254. 254.222 2 238. 238.97 97 25.82 213.15 2.88 3.41 2.55
0.007 53.60 859. 859.60 60 408. 408.141 4 383. 383.65 65 65.70 317.94 2.93 4.80 3.61
0.006 41.53 820. 820.40 40 335. 335.060 6 314. 314.95 95 47.37 267.59 3.29 4.23 3.06
0.005 78.69 725. 725.00 00 444. 444.303 0 417. 417.64 64 77.21 340.43 3.25 5.19 3.69
0.005 58.62 713. 713.80 80 358. 358.606 0 337. 337.09 09 69. 69.74 267.34 2.99 4.15 2.98
0.007 65.42 710. 710.40 40 383. 383.505 0 360. 360.49 49 85. 85.79 274.70 2.96 4.23 3.16
0.007 55.82 764. 764.00 00 372. 372.070 7 349. 349.75 75 83.85 265.90 3.12 4.14 3.16
0.008 58.33 862. 862.60 60 432. 432.010 1 406. 406.08 08 78.08 328.01 2.97 4.92 3.39
0.007 87.91 876. 876.40 40 581. 581.494 9 546. 546.60 60 109.15 437.45 3.06 6.38 4.65
0.005 45.92 918. 918.20 20 397. 397.181 8 373. 373.35 35 58.58 314.77 2.99 4.77 3.50
0.005 29.96 888. 888.60 60 306. 306.383 8 288. 288.00 00 41.79 79 246.20 3.03 3.88 3.02
APR
MEI
BULAN JUN JUL
AUG
SEP
OKT
NOP
DES
9
Analisis Debit Andalan Data yang dipergunakan dalam proses perhitungan analisis debit andalan, yaitu data curah hujan bulanan setiap stasiun, data hari hujan bulanan. Data curah hujan tersebut kemudian diproses dalam perhitungan analisis debit andalan menggunakan metode F.J Mock. Periode analisis debit andalan yang digunakan adalah periode bulanan. Debit andalan menurut F.J Mock menganalisis aliran dasar (base (base flow) flow) dan aliran permukaan (direct ( direct run off ) sehingga hasil akhir yang diperoleh berupa debit total run off dalam satuan m3 per detik. Terakhir untuk menentukan besarnya debit andalan dengan peluang 99%, digunakan probabilitas Metode Weibull.
Tabel 4 Resume Data Resume Data Curah Hujan No
Thn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Ja n
256.5 256.500 217.1 217.177 460.2 460.277 133.6 133.677 411.6 411.677 324.00 324.00 217.0 217.000 488. 488.67 67 583.33 583.33 553.0 553.000 364.5 364.533
Feb
Ma r
Apr
Mei
Ju n
Jul
137.3 137.333 82.67 82.67 84.83 84.83 0.00 0.00 3.33 3.33 52.00 52.00 179.5 179.500 229.67 229.67 170.00 170.00 93.33 93.33 76.17 76.17 25.83 25.83 178.6 178.600 159.13 159.13 136.97 136.97 35.67 35.67 34.67 34.67 12.03 12.03 261.0 261.000 161.00 161.00 37.67 37.67 131.33 131.33 3.00 3.00 15.33 15.33 339.0 339.000 135.33 135.33 40.33 40.33 114.00 114.00 0.33 0.33 36.33 36.33 297.0 297.000 106.33 106.33 388.67 388.67 199.3 199.333 120.33 120.33 199.67 199.67 260.0 260.000 209.22 209.22 230.40 230.40 109.33 109.33 92.03 92.03 44.00 44.00 171. 171.67 67 410. 410.00 00 24.0 24.000 49.3 49.333 5.17 5.17 45.5 45.500 187.33 187.33 233.00 233.00 81.67 81.67 217.67 217.67 234.33 234.33 233.33 233.33 255.6 255.677 130.67 130.67 118.00 118.00 51.67 51.67 34.67 34.67 67.33 67.33 226.71 226.71 185 185.70 .70 131 131.25 .25 100 100.17 .17 60.40 60.40 73.14 73.14
Aug
17.67 17.67 7.17 7.17 18.33 18.33 15.00 15.00 3.50 3.50 84.67 84.67 4.33 4.33 5.33 5.33 14.00 14.00 9.33 9.33 17.93 17.93
S ep
O kt
Nov
Des
198.00 198.00 139.6 139.677 214.6 214.677 417.0 417.000 1.00 1.00 13.17 13.17 56.83 56.83 124.5 124.500 65.30 65.30 148.5 148.500 150.9 150.977 358.8 358.800 9.50 9.50 23.83 23.83 24.83 24.83 230.0 230.000 125.67 125.67 81.67 81.67 53.00 53.00 172.3 172.333 327.33 327.33 163.33 163.33 140.6 140.677 203.33 203.33 11.00 11.00 109.3 109.333 252.1 252.133 379.8 379.877 18.0 18.000 43.8 43.833 60.3 60.333 402. 402.17 17 18.67 18.67 39.67 39.67 305.67 305.67 476.33 476.33 0.00 0.00 0.67 0.67 131.0 131.000 608.0 608.000 77.45 77.45 76.37 76.37 139.0 139.011 337.23 337.23 Rata Rata-ra -rata ta tahu tahunan nan
Jml
1603.6 1603.677 1194.3 1194.333 1759.2 1759.233 1046.1 1046.177 1513.1 1513.177 2554.67 2554.67 1918.6 1918.655 1724 1724.0 .000 2625.00 2625.00 1960.0 1960.000 1789.8 1789.899 1789. 1789.89 89
:
Tabel 5 Resume Data Resume Data Hari Hujan . No
Thn
Jan
Fe b
Mar
Apr
Mei
J un
Jul
Aug
Se p
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
18.00 26.00 6.00 31.00 1.00 18.00 24.00 4.00 23.0 23.000 27.0 27.000 29.00 9.00 30.00 0.00 27.00 7.00
20. 20.00 16.0 16.000 20.0 20.000 19 19.00 21 21.00 .00 22.0 22.000 24.0 24.000 15 15.00 .00 14.0 14.000 23 23.00 .00
10. 10.00 26.0 26.000 27.0 27.000 20 20.00 12.0 12.000 13.0 13.000 25.0 25.000 24.0 24.000 18.0 18.000 14.0 14.000
8.00 23.0 3.00 22.0 2.00 6.00 9.0 9.00 22.0 22.000 21.0 21.000 9.0 9.00 14.0 4.00 13.0 13.000
0.00 14.0 14.000 9.00 .00 10 10.00 12.0 12.000 18.0 18.000 12.0 12.000 14.0 14.000 15.0 15.000 6.00 .00
2.00 12. 12.00 15. 15.00 2.00 1.00 1.00 9.00 9.00 22.0 22.000 4.00 4.00 20. 20.00 4.00 4.00
9.00 5.00 5.00 13.0 13.000 5.00 .00 2.00 2.00 5.0 5.00 2.00 .00 12.00 2.00 2.00 4.00 5.00 7.0 7.00 5.00 .00 18. 18.00 17.00 17.00 11.00 11.00 17.00 17.00 11.0 11.000 3.00 3.00 5.00 5.00 10. 10.000 3.00 .00 6.00 6.00 18.0 18.000 7.00 .00 7.00 7.00 14. 14.000 6.00 .00 0.00 0.00
O kt
Nov
Des
12. 12.00 5.00 .00 21.0 21.000 6.00 9.00 .00 20.00 20.00 19.0 19.000 9.00 .00 7.00 .00 1.00 .00
19. 19.00 10.0 10.000 27.0 27.000 6.00 10.0 10.000 12.00 12.00 25.0 25.000 15.0 15.000 25.0 25.000 12.0 12.000
29 29.00 20.0 0.00 29.0 9.00 18 18.00 17.0 17.000 19.00 19.00 28.0 28.000 27.0 27.000 24.0 4.00 27.0 27.000
:
10
Tabel 6 Analisis Debit Bulanan Jan Feb 31 28 Curah Hujan mm 553.00 255.6677 Hari Hujan % 27.00 23.00 Limited Evapotranspiration Etp mm 11 110.35 71.38 m % 40.00 40.00 (m/20)*(18-n) % -0.18 -0.10 E mm -19.86 -7.14 Etc mm 130.22 78.52 Water Balance S mm/bln 42 422.78 17 177.1155 Ss mm/bln 0.00 0.00 SMC SMC mm/bl m/blnn 150. 150.00 00 150. 150.00 00 Ws mm/bln 422.78 177.15 Run Off & Ground Water Storage I mm/bln 338.23 141.72 0.5*I(1+k) 304.40 127.55 k*(Vn-1) 200 160.00 128.00 Vn mm/bln 4 64 64.40 2 55 55.55 Vn-(Vn-1) mm/bln 264.40 95.5555 BF mm/bln 73.82 46.17 DRO mm/bln 84.56 35.43 TRO mm/bln 158.38 81.60 2014
Satuan
2
Luas CA
29.23
km
Mar Ap r 31 30 130.67 118.00 14.00 13.00
Mei 31 51.67 6.00
Jun 30 34.67 4.00
Jul Aug 31 31 677..333 9.33 14.00 6.00
111.98 91.91 114.50 40.00 40.00 40.00 0.08 0.10 0.24 8.96 9.19 27.48 103.02 82.71 87.02
89.49 40.00 0.28 25.06 64.44
97.90 40.00 0.08 7.83 90.07
29.23
97.88 10 101.72 14 144.18 10 105.04 93.75 40.00 40.00 40.00 40.00 40.00 0.24 0.36 0.34 0.12 -0.18 23.49 36.62 49.02 12.60 -16.87 74.39 65.10 95.16 92.44 110.62
27.65 35.29 -35.36 -29.77 -22.74 -65.06 0.00 0.00 -3 -35.36 -2 -29.77 -2 - 22.74 -6 -65.06 150. 150.00 00 150. 150.00 00 114. 114.64 64 120. 120.23 23 127. 127.26 26 84 84.9 .944 27.65 35.29 0.00 0.00 0.00 0.00 22.12 28.23 19.91 25.41 10 1022.40 81.92 12 122.31 1 07 07.33 -5.69 4.93 27.81 23.30 5.53 7.06 33.34 30.36 29.23
29.23
Sep Okt Nov Des 30 31 30 31 0.00 0.67 131.00 608.00 0.00 1.00 12.00 27.00
-65.10 -94.49 38.56 49 497.38 -6 -65.10 -9 - 94.49 0.00 0.00 84 84..90 55 55..51 150. 150.00 00 150. 150.00 00 0.00 0.00 38.56 497.38
0.00 0.00 65.54 65.54 -16.38 16.38 0.00 16.38
0.00 0.00 52.43 52.43 -13.11 13.11 0.00 13.11
0.00 0.00 411..994 41.94 -10.49 10.49 0.00 10.49
0.00 0.00 33.55 33.55 -8.39 8.39 0.00 8.39
0.00 0.00 26.84 26.84 -6.71 6.71 0.00 6.71
0.00 0.00 21.47 21.47 -5.37 5.37 0.00 5.37
30.85 27.77 17.18 44.95 23.47 7.38 7.71 15.09
397.90 358.11 13.74 3 71 71.86 354.68 43.23 99.48 142.70
29.23
29.23
29.23
29.23
29.23
29.23
29.23
29.23
3
V Aliran
4629.4 .411 238 2385. 5.22 22 974.5 974.588 887. 887.42 42 478. 478.90 90 38 383. 3.12 12 30 306. 6.50 50 24 245. 5.20 20 19 196. 6.16 16 15 156. 6.93 93 44 441. 1.17 17 41 4171 71.1 .199 m /bln 4629 3 1.79 m /dt 1.
Debit
0.92
0.38
0.34
0.18
0.15
0.12
0.09
0.08
0.06
0.17
1.61
Tabel 7 Rekapitulasi Analisis Debit Andalan Andalan No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Thn
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
0.91 0.9133 0.73 0.7333 1.46 1.4655 0.52 0.5255 1.36 1.3611 1.09 1.0911 0.72 0.7255 1.56 1.5699 1.86 1.8611 1.78 1.7866 1.20 1.2033
0.56 0.5600 0.71 0.7111 0.69 0.6900 0.95 0.9555 1.19 1.1922 1.05 1.0555 0.92 0.9299 0.69 0.6911 0.74 0.7455 0.92 0.9200 0.84 0.8455
0.28 0.2899 0.60 0.6044 0.37 0.3744 0.42 0.4299 0.40 0.4055 0.30 0.3066 0.54 0.5466 1.18 1.1877 0.67 0.6711 0.37 0.3766 0.51 0.5199
0.26 0.2677 0.44 0.4499 0.35 0.3500 0.23 0.2311 0.23 0.2311 1.14 1.1455 0.65 0.6511 0.23 0.2311 0.23 0.2311 0.34 0.3422 0.41 0.4133
0.18 0.1855 0.18 0.1855 0.18 0.1855 0.29 0.2966 0.22 0.2277 0.45 0.4533 0.21 0.2122 0.18 0.1855 0.53 0.5322 0.18 0.1855 0.26 0.2644
0.14 0.1488 0.14 0.1488 0.14 0.1488 0.14 0.1488 0.14 0.1488 0.29 0.2966 0.14 0.1488 0.14 0.1488 0.59 0.5944 0.14 0.1488 0.20 0.2077
0.11 0.1188 0.11 0.1188 0.11 0.1188 0.11 0.1188 0.11 0.1188 0.44 0.4466 0.11 0.1188 0.11 0.1188 0.54 0.5466 0.11 0.1188 0.19 0.1944
0.09 0.0955 0.09 0.0955 0.09 0.0955 0.09 0.0955 0.09 0.0955 0.09 0.0966 0.09 0.0955 0.09 0.0955 0.09 0.0955 0.09 0.0955 0.09 0.0955
0.46 0.4633 0.07 0.0766 0.07 0.0766 0.07 0.0766 0.15 0.1511 0.79 0.7944 0.07 0.0766 0.07 0.0766 0.07 0.0766 0.07 0.0766 0.19 0.1944
0.10 0.1011 0.06 0.0611 0.06 0.0611 0.06 0.0611 0.06 0.0611 0.10 0.1033 0.06 0.0611 0.06 0.0611 0.06 0.0611 0.06 0.0611 0.06 0.0699
0.38 0.3888 0.04 0.0488 0.13 0.1344 0.04 0.0488 0.04 0.0488 0.20 0.2011 0.46 0.4666 0.04 0.0488 0.63 0.6355 0.17 0.1700 0.21 0.2199
0.99 0.9944 0.12 0.1244 0.81 0.8111 0.46 0.4699 0.29 0.2933 0.37 0.3799 0.88 0.8833 0.95 0.9599 1.21 1.2111 1.60 1.6099 0.77 0.7733
Rata rata
0.37 0.3777 0.27 0.2799 0.37 0.3755 0.28 0.2888 0.36 0.3611 0.53 0.5300 0.40 0.4099 0.44 0.4477 0.60 0.6055 0.49 0.4900
Kesimpulan : Debit andalan 99% menggunakan rumus Weibull Q 99 % =
m * 99% n+1
= 0.375 m3/dt = 375 lt/dt
Tabel diatas menunjukkan hasil rekapitulasi debit andalan bulanan selama 10 tahun dengan nilai probabilitas 99% menggunakan rumus Weibull, sehingga memperoleh debit andalan sebesar 0.375 m 3/dt atau 375 lt/dt.
11
Analisis Demografi Proyeksi Kebutuhan Air (Demand) Domestik dan Non Domestik dianalisis dengan menggunakan metode geometric metode geometric sebagai berikut :
Tabel 8 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Kuta No.
URAIAN
1 Jumlah Penduduk Penduduk Keca Kecama mata tann Kuta Kuta 2 Pelayanan Sambungan Sambungan Rumah (SR) a. Pelayanan
SATUAN
Jiwa Jiwa
TAHUN 2012
2013
2014
2015
2016
2019
2020
2021
2022
2023
2025
2030
2035
40 40,3 ,315 15 40 40,6 ,678 78 41 41,0 ,044 44 41 41,4 ,413 13 41 41,7 ,786 86 42 42,9 ,924 24 43 43,3 ,311 11 43 43,7 ,701 01 44 44,0 ,094 94 44 44,4 ,491 91 45 45,2 ,295 95 47 47,3 ,370 70 49 49,5 ,541 41
2040
51 51,8 ,811 11
% Jiwa Jiwa Jiwa/Samb. Sa mb mb.
90 36 36,2 ,284 84 5 7,25 7
90 36 36,6 ,610 10 5 7,32 2
90 36 36,9 ,940 40 5 7,38 8
lt/or/hr lt/samb/hr l t/t/ dt dt
100 500 41.9 9
100 500 42.3 7
100 500 42.7 5
100 500 43. 1144
100 500 43. 5533
100 500 44. 7711
100 500 45. 1122
100 500 45. 5522
100 500 45. 9933
100 500 46. 3344
100 500 47. 1188
100 500 49 .34
100 500 51 .61
100 500 53. 9977
3 Kebutuhan Domestik
lt/dt
41.99
42.37
42.75
43.14
43.53
44.71
45.12
45.52
45.93
46.34
47.18
49.34
51.61
53.97
4 Kebutuhan Non Domestik (20%)
lt/dt
8.40
8.47
8.55
8.63
8.71
8.94
9.02
9.10
9.19
9.27
9.44
9.87
10.32
10.79
5 T ootta l K eb ebut uh uha n Ra ta ta- Ra Rat a
l t/t/ dt dt
50.3 9
50.8 5
51.3 0
51. 7777
52. 2233
53. 6666
54. 1144
54. 6633
55. 1122
55. 6611
56. 6622
59 .21
61 .93
64. 7766
6 Kehilangan Air
% l t/t/ dt dt
20 10.0 8
20 10.1 7
20 10.2 6
20 10. 3355
20 10. 4455
20 10. 7733
20 10. 8833
20 10. 9933
20 11. 0022
20 11. 1122
20 11. 3322
20 11 .84
20 12 .39
20 12. 9955
7 T ootta l P ro roduks i R at at aa- Ra Ra ta ta
l t/t/ dt dt
60.4 7
61.0 2
61.5 7
62. 1122
62. 6688
64. 3399
64. 9977
65. 5555
66. 1144
66. 7744
67. 9944
71 .06
74 .31
77. 7722
8 Tota Totall Prod Produk uksi si Yang Yang Dibu Dibutu tuhk hkan an
lt/d lt/dtt
60 60.4 .477
61 61.0 .022
61 61.5 .577
62 62.1 .122
62 62.6 .688
64 64.3 .399
64 64.9 .977
65 65.5 .555
66 66.1 .144
66 66.7 .744
67 67.9 .944
71 71.0 .066
74 74.3 .311
77 77.7 .722
9 Kebutuhan Hari Maksimum
Faktor l t/t/ dt dt
1.10 66.5 2
1.10 67.1 2
1.10 67.7 2
1.10 68. 3333
1.10 68. 9955
1.10 70. 8833
1.10 71. 4466
1.10 72. 1111
1.10 72. 7755
1.10 73. 4411
1.10 74. 7744
1.10 78 .16
1.10 81 .74
1.10 85. 4499
10 Kebutuhan Air Pada Jam Puncak
Faktor lt/d lt/dtt
1.50 90 90.7 .711
1.50 91 91.5 .533
1.50 92 92.3 .355
1.50 93 93.1 .188
1.50 94 94.0 .022
1.50 96 96.5 .588
1.50 97 97.4 .455
1.50 98 98.3 .333
1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 99 99.2 .211 100.1 100.100 101.9 101.911 106.5 106.588 111.4 111.477
1.50 11 116. 6.57 57
b. Pemakaian Air Air
90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 37 37,2 ,272 72 37 37,6 ,607 07 38 38,6 ,632 32 38 38,9 ,980 80 39 39,3 ,331 31 39 39,6 ,684 84 40 40,0 ,042 42 40 40,7 ,766 66 42 42,6 ,633 33 44 44,5 ,587 87 46 46,6 ,630 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7,4 5544 7, 55221 7, 77226 7, 77996 7, 88666 7, 99337 8, 00008 8, 11553 8, 55227 8, 99117 9, 33226
Tabel 9 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Kuta Selatan No.
URAIAN
SATUAN
TAHUN 2012
2013
2014
2015
2016
2019
2020
2021
2022
Jiwa Jiwa
83 83,52 ,5277
84 84,94 ,9477
86 86,39 ,3911
87,8860 60
89 89,35 ,3533
93 93,98 ,9888
95,5586 86
97 97,21 ,2111
98 98,86 ,8644 1100, 00,5544 44 1103 03,99 ,9922 1113 13,13 ,1377 1123, 23,086 0 86 13 133,9 3,910 10
% Jiwa Jiwa Jiwa/Samb. Samb Samb..
90 75 75,17 ,1744 5 15 15,0 ,035 35
90 76 76,45 ,4522 5 15 15,2 ,290 90
90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 77 77,75 ,7522 79,0074 74 80 80,41 ,4188 84 84,58 ,5899 86,0027 27 87 87,49 ,4900 88 88,97 ,9777 90,4490 90 93 93,59 ,5933 1101 01,82 ,8233 1110, 10,777 7 77 12 120,5 0,519 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 15 15,5 ,550 50 15 15,8 ,815 15 16 16,0 ,084 84 16 16,9 ,918 18 17 17,2 ,205 05 17 17,4 ,498 98 17 17,7 ,795 95 18 18,0 ,098 98 18 18,7 ,719 19 20 20,3 ,365 65 22 22,1 ,155 55 24 24,1 ,104 04
lt/or/hr lt/samb/hr lt/d lt/dtt
100 500 87 87.0 .011
100 500 88 88.4 .499
100 500 89 89.9 .999
100 500 91 91.5 .522
100 500 93 93.0 .088
100 500 97 97.9 .900
100 500 99 99.5 .577
100 100 130 130 130 130 130 500 500 650 650 650 650 650 10 101. 1.26 26 102. 102.98 98 136.1 136.155 14 140. 0.82 82 153. 153.21 21 166.6 166.688 18 181. 1.34 34
3 K eb ebut uh uha n Dome stst ik ik
l t/t/d t
87 .01
88. 4499
89. 9999
9 11..52
93. 0088
97. 9900
9 99..57
1 01 01. 2266
1 02 02. 9988
1 36 36.15
1 40 40. 8822
1 53 53. 2211
1 66 66.6 8
18 181. 3344
4 Kebu Kebutu tuha hann Non Non Dome Domest stik ik (20% (20%))
lt/d lt/dtt
17 17.4 .400
17 17.7 .700
18 18.0 .000
18 18.3 .300
18 18.6 .622
19 19.5 .588
19 19.9 .911
20 20.2 .255
20 20.6 .600
27 27.2 .233
28 28.1 .166
30 30.6 .644
33 33.3 .344
36 36.2 .277
5 Tot Total al Kebu Kebutu tuha hann Rata Rata-R -Rat ataa
lt/d lt/dtt
10 104. 4.41 41
10 106. 6.18 18
10 107. 7.99 99
10 109. 9.82 82
11 111. 1.69 69
11 117. 7.49 49
11 119. 9.48 48
12 121. 1.51 51
12 123. 3.58 58
16 163. 3.38 38
16 168. 8.99 99
18 183. 3.85 85
20 200. 0.01 01
21 217. 7.60 60
6 Kehilangan Air
% l t/t/d t
20 20 .88
20 21. 2244
20 21. 6600
20 2 11..96
20 22. 3344
20 23. 5500
20 2 33..90
20 24. 3300
20 24. 7722
20 3 22..68
20 33. 8800
20 36. 7777
20 40.0 0
20 43. 5522
7 Tota Totall Prod Produk uksi si Rata Rata-R -Rat ataa
lt/d lt/dtt
12 125. 5.29 29
12 127. 7.42 42 129.5 129.599
13 131. 1.79 79
13 134. 4.03 03 140.9 140.988
14 143. 3.38 38
14 145. 5.82 82 148.3 148.300
19 196. 6.06 06
20 202. 2.78 78 220.6 220.622
24 240. 0.02 02
26 261. 1.12 12
8 Total Total Prod Produk uksi si Yang Yang Dibu Dibutu tuhk hkan an
lt/d lt/dtt
12 125. 5.29 29
12 127. 7.42 42
12 129. 9.59 59
13 131. 1.79 79
13 134. 4.03 03
14 140. 0.98 98
14 143. 3.38 38
14 145. 5.82 82
14 148. 8.30 30
19 196. 6.06 06
20 202. 2.78 78
24 240. 0.02 02
26 261. 1.12 12
9 Kebutuhan Hari Maksimum
Faktor lt/d lt/dtt
1.10 13 137. 7.82 82
1.10 14 140. 0.16 16
1.10 14 142. 2.55 55
1.10 14 144. 4.97 97
1.10 14 147. 7.43 43
1.10 15 155. 5.08 08
1.10 15 157. 7.72 72
1.10 16 160. 0.40 40
1.10 1.10 16 163. 3.12 12 21 215. 5.67 67
10 Kebutuhan Air Pada Jam Puncak
Faktor lt/d lt/dtt
1.50 18 187. 7.94 94
1.50 19 191. 1.13 13
1.50 19 194. 4.38 38
1.50 19 197. 7.68 68
1.50 20 201. 1.04 04
1.50 21 211. 1.47 47
1.50 21 215. 5.07 07
1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 21 218. 8.72 72 22 222. 2.44 44 29 294. 4.09 09 30 304. 4.18 18 33 330. 0.93 93 36 360. 0.03 03 39 391. 1.69 69
1 Jumlah Penduduk Kecam Kecamata atann Kuta Kuta Selata Selatann 2 Pelayanan Sambungan Sambungan Rumah (SR) a. Pelayanan
b. Pemakaian Air
2023
2025
2030
22 220. 0.62 62
2035
2040
1.10 1.10 1.10 1.10 22 223. 3.06 06 24 242. 2.68 68 26 264. 4.02 02 28 287. 7.24 24
12
Tabel 10 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Bersih di Kec. Kuta dan Kuta Selatan Tahun
Kebutuhan Air (lt/dt)
Total Kebutuhan Kap. Produksi IPA Estuary (337.12 lt/dt)
Kec. Kuta Kec. Kuta Selatan
2012 2013 2014 2015 2016 2019 2020 2021 2022 2023 2025 2030 2035 2040
90.71 91.53 92.35 93.18 94.02 96.58 97.45 98.33 99.21 100.10 101.91 106.58 111.47 116.57
(lt/dt)
187.94 191.13 194.38 197.68 201.04 211.47 215.07 218.72 222.44 294.09 304.18 330.93 360.03 391.69
Surplus (lt/dt)
Defisit (lt/dt)
337.12 58.48 54.46 50.39 46.26 42.06 29.07 24.60 20.07 15.47
278.64 282.66 286.73 290.86 295.06 308.05 312.52 317.05 321.65 394.20 406.09 437.51 471.49 508.26
Analisis Debit Andalan (375 lt/dt) Surplus (lt/dt)
337.12
Defisit (lt/dt)
375 96.36 92.34 88.27 84.14 79.94 66.95 62.48 57.95 53.35
-57.08 -68.97 -100.39 -134.37 -171.14
375
-19.20 -31.09 -62.51 -96.49 -133.26
Tabel diatas menunjukkan demand air air bersih jika diproyeksikan terhadap supply air bersih pada analisis debit andalan sebesar 375 lt/dt, terjadi surplus pada surplus pada awal tahun proyeksi sampai dengan tahun 2022 sebesar 53.35 lt/dt, dan terjadi deficit air bersih pada tahun 2023 sebesar -15.20 lt/dt sampai dengan akhir tahun proyeksi yaitu tahun 2040. Gambar 1 Debit Andalan Andalan 99% Debit Andalan (m3/dt) 0.70
0.60
0.50
0.40
DebitAndalan Debit Demand Kuta Selatan
0.30
Debit Demand Kuta
0.20
0.10
0.00
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
DebitAndalan
0.38
0.28
0.38
0.29
0.36
0.53
0.41
0.45
0.60
0.49
Debit Demand Kuta Selatan
0.149
0.151
0.154
0.156
0.160
0.161
0.165
0.188
0.191
0.194
Debit Demand Kuta
0.085
0.086
0.087
0.088
0.089
0.090
0.090
0.091
0.092
0.092
Grafik diatas berdasarkan data curah hujan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014, diperoleh hasil analisis debit andalan periode tahunan. Kemudian diproyeksikan dengan analisis demografi untuk memperoleh debit demand Kuta dan Kuta Selatan. 13
Gambar 2 Perbandingan Water Balance Estuary Dam
Grafik diatas menunjukkan perbandingan water balance balance pada perhitungan debit andalan terhadap perhitungan PDAM. Terlihat hasil yang sama, yaitu pada awal tahun proyeksi sampai dengan tahun 2022 terjadi surplus surplus air bersih dan pada tahun 2023 sampai dengan akhir tahun proyeksi te rjadi deficit air air bersih.
14
Pembahasan Besar potensi sumber daya air waduk muara Tukad Badung ( Estuary ( Estuary Dam) Dam ) pada saat ini yaitu di tahun 2015 masih mencukupi. Kapasitas produksi IPA air bersih di Estuary Dam sebesar 337.12 lt/dt jika diproyeksikan dengan demand air tahun 2015, masih menunjukkan kondisi debit air mengalami surplus surplus sebesar 46.26 lt/dt, dari analisis debit andalan diperoleh hasil untuk nilai probabilitas 99% sebesar 375 lt/dt. Kondisi neraca air (water (water balance) balance) di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan diproyeksikan sampai 25 tahun mendatang yaitu tahun 2040. Setelah melakukan perhitungan analisis demografi dan memproyeksikannya dengan kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan, terlihat angka total kebutuhan air bersih penduduk pada tahun 2022 sebesar 321,65 lt/dt. Surplus yang terjadi pada analisis debit andalan sebesar 53,35 lt/dt. Dan pada tahun 2023 sudah mengalami deficit sebesar sebesar -19,20 lt/dt. Proyeksi kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan sampai 25 tahun mendatang untuk perencanaan sarana infrastruktur air bersih adalah sebesar 508,26 lt/dt atau 0,508 m 3/dt. Angka tersebut lebih besar dari kapasitas terpasang instalasi pengolahan air (IPA) Estuary Dam, yang hanya sebesar 500 lt/dt saja. Itu berarti dibutuhkan dukungan sarana infrastruktur air bersih untuk mengoptimalkan kapasitas debit yang ada di Estuary Dam sehingga Dam sehingga memenuhi kebutuhan debit layanan di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. Solusi pemecahan antara potensi sumber daya air yang ada terhadap kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan yaitu dibutuhkan dukungan sarana infrastruktur air bersih berupa jaringan pipa baik transmisi maupun distribusi, Reservoir , rumah pompa, dan sebagainya untuk mengoptimalkan kapasitas debit yang ada di Estuary Dam. Dam. Khususnya untuk wilayah Kecamatan Kuta Selatan. Karena kontur tanah di wilayah Kecamatan Kuta Selatan berada pada elevasi yang cukup tinggi dari sumber air ( Estuary ( Estuary Dam). Dam). Maka membutuhkan sistem pompanisasi untuk mendistribusikan air bersih ke wilayah Kecamatan Kuta Selatan. Tentu membutuhkan biaya infrastruktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode gravitasi. Sehingga pemenuhan infrastrukturnya dilakukan secara bertahap. PENUTUP Simpulan 1. Setelah dilakukan studi potensi sumber daya air waduk muara Tukad Badung ( Estuary Estuary Dam), Dam), maka diketahui besarnya potensi sebesar 375 lt/dt dari perhitungan debit andalan. Potensi tersebut mencukupi pada awal tahun proyeksi dan akan tersedia air ai r bersih dalam kualitas, kuantitas dan kontinyuitas sampai tahun 2022. Karena pada tahun 2023 proyeksi kebutuhan air bersih akan mengalami defisit sebesar -19.20 lt/dt. Jadi pada tahun 2023 diperlukan penambahan debit untuk menanggulangi defisit yang terjadi misalnya dengan mengoptimalkan air bersih dari SPAM Petanu maupun SPAM Penet. 2. Dari perhitungan analisis demografi didapatkan hasil proyeksi kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan sampai 25 tahun mendatang sebesar 508,26 lt/dt. Angka tersebut lebih besar dari kapasitas terpasang instalasi pengolahan air (IPA) Estuary (IPA) Estuary Dam yang hanya sebesar 500
15
lt/dt saja. Dari perhitungan analisis debit andalan sebesar 375 lt/dt dan dibenarkan oleh perhitungan analisis PDAM yaitu kapasitas produksi IPA Estuary sebesar Estuary sebesar 337.12 lt/dt. Berarti dibutuhkan dukungan sarana infrastruktur air bersih untuk mengoptimalkan kapasitas debit sehingga memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. 3. Dari permasalahan yang timbul, solusi pemecahannya dengan cara penambahan debit untuk menanggulangi defisit yang terjadi misalnya dengan mengoptimalkan air bersih dari SPAM Petanu maupun SPAM Penet. Karena di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan berada pada elevasi yang cukup tinggi dari sumber air ( Estuary Dam), Dam ), maka membutuhkan sistem pompanisasi untuk mendistribusikan air bersih. Tentu membutuhkan biaya infrastruktur yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode gravitasi. Sehingga pemenuhan infrastrukturnya dilakukan secara bertahap. Saran 1. Perlu kesadaran dari masyarakat untuk mempergunakan air bersih seefisien mungkin. Karena jika pola hidup masyarakat sudah hemat terhadap pemakaian air bersih, maka ketersediaan air baku untuk tahun-tahun kedepannya akan mencukupi dan tidak terjadi krisis air bersih di wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. 2. Jika di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan mengalami defisit, perlu supply dari supply dari beberapa sumber air yang lain misalnya dari Tukad Petanu maupun Tukad Penet sehingga memenuhi kebutuhan debit layanan di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. Tukad Petanu maupun Tukad Penet memberikan suplesi air bersih langsung didistribusikan ke Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. DAFTAR PUSTAKA
Asdak, C. 1995, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Sungai , Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bakhtiar. 2011, Jurnal Kajian Perbandingan Debit Andalan Sungai Cimanuk Metoda Water Balance dan Data Lapangan. Lapangan . Departemen Pekerjaan Umum. 1983, Pedoman Klimatologi, Klimatologi, Direktorat Penyelidikan Masalah Air, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung. Effendi dan Hefn. 2003, Telaah Kualitas Air , Kanisius, Jakarta. Hadi Susilo, Ir. MM. 2012, Jurnal 2012, Jurnal Rekayasa Hidrologi tentang Water Water Balance. Balance . Joyce Martha W dan Wanny Adidarma. 1983, Mengenal Dasar-Dasar Hidrologi, Hidrologi , Nova, Bandung. Linsley, R.K. Franzini, Joseph, B.F. Sasongko, Djoko. 1986, Teknik Sumber Daya Air , Jilid 2 edisi ketiga, Erlangga, Jakarta. Maadji R. 2005, Analisis 2005, Analisis Jaringan Air Bersih, Bersih, Teknik Sipil UGM, Yogyakarta. Nazir M. 2005, Metode 2005, Metode Penelitian, Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Nohanamian Tambun. 2013, Jurnal Perhitungan Debit Andalan Sebagai Sumber Air Bersih PDAM Jayapura. Jayapura.
16