KATA PENGANTAR Puj ujii sy syuk ukur ur Kam amii pa panj njat atk kan keh ehad adir irat at AL ALLA LAH H SW SWT, T, ya yang ng te tela lah h memberikan dan hidayah-NYA sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada aktunya! "ak "a kal alah ah in inii me meru rupa pak kan sa sala lah h sa satu tu tu tuga gas s ya yang ng di dibe beri rik kan d# d#se sen n peng pe ngaj ajar ar!!
$al alam am
mak ma kal alah ah
inii in
penu pe nuli lis s
mem emba bah has
ten te nta tang ng
%AS AS&H &HAN AN
K'P'(AWATAN ANAK $'N)AN P'(T&S*S+ dengan pertimbangan materi atas meru me rupa pak kan
baha ba han n
pemb pe mbel elaj ajar aran an
sehi se hing ngga ga
dapa da patt
memb me mban antu tu
lebi le bih h
memahami ASK'P $AN $AN KNS'P KNS'P P'(T&S*S! P'(T&S*S! $alam $ala m pem pembua buatan tan mak makalah alah ini, pen penulis ulis meny menyadar adarii adan adanya ya ber berbag bagai ai keku ke kuran rangan, gan, bai baik k isi mate materi ri atau peny penyusun usunan an ka kalima limat! t! Nam Namun un demi demikian kian,, perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan! Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada d#sen pengajar serta teman-teman sekalian yang telah membaa makalah ini!
makassar, april ./01
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG $i
Nega Ne gara ra
yang ya ng
seda se dang ng
berk be rkem emba bang ng
terrma te masu suk k
*nd# *n d#ne nesi sia, a,
seb se bel elum um
ditem di temuk ukann annya ya 2a 2aksi ksin, n, an angk gka a keja ejadia dian n dan kema ematia tian n ak akiba ibatt me mend nderi erita ta pertusis ukup tinggi!Ternyata 3/4 anak-anak dibaah umur 5 tahun pernah terserang penyakit pertusis, sedangkan untuk #rang deasa sekitar ./4 dari jumlah penduduk penduduk t#tal! t#tal! $engan $en gan ke kemaju majuan an perk perkemb embanga angan n anti antibi#t bi#ti i dan pr# pr#gram gram imu imunisa nisasi si mak maka a m#rta m# rtali litas tas da dan n m#r m#rbi bidit ditas as pe penya nyakit kit in inii mu mulai lai me menu nuru run!N n!Nam amun un dem demiki ikian an penya pe nyakit kit in inii ma masih sih mer merup upak akan an sal salah ah sat satu u ma masal salah ah kese eseha hatan tan ter terut utam ama a mengenai bayi- bayi dibaah umur! Pertusis sangat in6esius pada #rang yang tidak memiliki kekebalan!Penyakit ini mudah menyebar ketika si penderita batuk!Sekali sese#rang terin6eksi pertusis maka #rang tersebut kebal terhadap penyakit untuk beberapa tahun tetapi teta pi tida tidak k seum seumur ur hidu hidup, p, kad kadang ang 7 kad kadang ang ke kemba mbali li teri terin6ek n6eksi si beb beberap erapa a
tahun kemudian!Pada saat ini 2aksin pertusis tidak dianjurkan bagi #rang deasa!Walaupun #rang deas sering sebagai penyebab pertusis pada anak 7 anak, mungkin 2aksin #rang deasa dianjurkan untuk masa depan!
B. RUMUSAN MASALAH 0!8agaimana K#nsep te#ri dari pertusis 9 .!8agaimana asuhan keperaatan pada anak dengan pertusis9
C. TUJUAN 1 Tujuan Umum
"engetahui dan memahami bagaimana membuat Asuhan Keperaatan masalah Pernapasan dengan gangguan Pertusis! 2 Tujuan Khusus Mahasiswa aan mam!u"
"emahami de:nisi pertusis "engetahui eti#l#gi terjadinya pertusis "engetahui pat#:si#l#gi terjadinya pertusis "engeidenti:kasi mani6estasi klinis yang dapat ditemukan pada klien anak pertusis "engidenti:kasi penatalaksanaan klien anak dengan pertusis
"erumuskan asuhan keperaatan pada klien anak dengan pertusis meliputi W;, analisis data, pengkajian, diagn#sis, inter2ensi
D. MAN#AAT 8isa lebih mengetahui dan memahami bagaimana gangguan pertusis terjadi, bagaimana ara meng#bati serta bagaimana menyusun Asuhan Keperaatannya!
BAB II TINJAUAN PUSTAKA PERTUSIS
A. PENGERTIAN
Pertusis adalah suatu in6eksi akut saluran na6as yang mengenai setiap pejamu yang rentan, tetapi paling sering dan serius pada anak-anak! <8ehrman, 0==.> Pertusis adalah penyakit in6eksi akut pada saluran perna6asan yang sangat menular dengan ditandai #leh suatu sindr#m yang terdiri dari batuk yang bersi6at spasm#di dan par#ksismal disertai nada yang meninggi! <(ampengan, 0==1>
Pertusis
adalah penyakit
saluran
na6as
yang disebabkan #leh
8#rdetella pertusis, nama lain penyakit ini adalah tussis ?uirita, h##ping #agh, batuk rejan! <"ansj#er, .///> Pertusis adalah penyakit in6eksi yang ditandai dengan radang saluran na6as yang menimbulkan Serangan batuk panjang yang bertubi-tubi, berakhir dengan inspirasi berbising! <(amali, .//1> Pertusis adalah in6eksi bakteri pada saluran perna6asan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang biasanya diakhiri dengan suara pernapasan dalam bernada tinggi atau melengking! B. 'T*L)*
Pertusis biasanya disebabkan diantaranya sebagai berikut @ ¬
¬
8#rdetella pertussis
! Suatu penyakit sejenis telah dihubungkan dengan in6eksi #leh b#rdetella
para pertusis, 8! 8r#nhiseptiea dan 2irus! A$a!un %i&&i'%i&i (&)anism* ini an+a&a ,ain "
8erbentuk batang <##bailus> Tidak dapat bergerak 8ersi6at gram negati2e! Tidak bersp#ra, mempunyai kapsul "ati pada suhu 55 ; selama B jam, dan tahan pada suhu rendah 0/ ;>
$engan pearnaan T#luidin
blue,
dapat
terlihat granula
bip#lar
metakr#matik Tidak sensiti2e terhadap tetrasiklin, ampiillin, erit#misisn, tetapi resisten terhdap peniillin "enghasilkan . maam t#ksin antara lain @ o
o
T#ksin tidak yahan panas 'nd#t#ksin
C. TANDA DAN GEJALA
"asa tunas D 7 0E hari penyakit dapat berlangsung sampai F minggu atau lebih dan terbagi dalam 1 stadium, yaitu @
0! Stadium kataralis Lamanya 0 7 . minggu
Pada permulaan hanya berupa batuk-batuk ringan, terutama pada malam hari! 8atuk-batuk ini makin lama makin bertambah berat dan terjadi serangan dan malam! )ejala lainnya ialah pilek, serak dan an#reksia! Stadium ini menyerupai inGuena! .! Stadium spasm#dik Lamanya . 7 E minggu Pada akhir minggu batuk makin bertambah berat dan terjadi par#ksismal berupa batuk-batuk khas! Penderita tampak berkeringat, pembuluh darah leher dan muka melebar! 8atuk sedemikian beratnya hingga penderita tampak gelisah gejala 7 gejala masa inkubasi 5 7 0/ hari! Pada aalnya anak yang
terin6eksi
terlihat
seperti
terkena
Gu
biasa
dengan
hidung
mengeluarkan lendir, mata berair, bersih, demam dan batuk ringan! 8atuk inilah yang kemudian menjadi parah dan sering! 8atuk akan semakin panjang dan seringkali berakhir dengan suara seperti #rang menarik na6as ! Anak akan berubah menjadi biru karena tidak mendapatkan #ksigen yang ukup selama rangkaian batuk! "untah-muntah dan kelelahan sering terjadi setelah serangan batuk yang biasanya terjadi pada malam hari! Selama masa penyembuhan, batuk akan berkurang sera bertahap! 1!Stadium k#n2alesensi Lamanya kira-kira E-F minggu 8eratnya serangan batuk berkurang! Iuga muntah berkurang, na6su makan pun timbul kembali! (#nki di6us yang terdapat pada stadium spas,#dik mulai menghilang! *n6aksi semaam %;#mm#n ;#ld+ dapat menimbulkan serangan batuk lagi! D. PAT-#ISI-L-GI
Peradangan terjadi pada lapisan muk#sa saluran na6as! $an #rganisme hanya akan berkembang biak jika terdapat k#ngesti dan in:ltrasi muk#sa berhubungan dengan epitel bersilia dan menghasilkan t#ksisn seperti end#t#ksin, perttusin#gen, t#Cin heat labile, dan kapsul anti6ag#sitik, #leh lim6#sist dan leuk#sit untuk p#lim#r6#nuklir serta penimbunan debrit peradangan di dalam lumen br#nkus! Pada aal penyakit terjadi hyperplasia lim6#id penbr#nklas yang disusun dengan nekr#sis yang mengenai lapisan tegah br#nkus, tetapi br#nk#pnem#nia disertai nekr#sis dan pengelupasan epitel permukaan br#nkus! bstruksi br#nkhi#lus dan atelaktasis terjadi akibat dari penimbunan muus! Akhirnya terjadi br#nkiektasis yang bersi6at menetap! ;ara penularan@ Penyakit ini dapat ditularkan penderita kepada #rang lain melalui perikan-perikan ludah penderita pada saat batuk dan bersin! $apat pula melalui sapu tangan, handuk dan alat-alat makan yang diemari kumankuman penyakit tersebut! Tanpa dilakukan peraatan, #rang yang menderita pertusis dapat menularkannya kepada #rang lain selama sampai 1 minggu setelah batuk dimulai! E. K-MPLIKASI
0!
Alat Perna6asan $apat terjadi #titis media , br#nkitis, br#nk#pneumania, atelektasis yang disebabkan sumbatan mukus, em:sema
br#nkrektasis, sedangkan tuberkul#sis yang sebelumnya telah ada dapat terjadi bertambah berat! .! Alat Penernaan "untah-muntah yang berat dapat menimbulkan emasiasi, pr#laapsus rektum atau hernia yang mungkin timbul karena tingginya tekanan intra abd#minal, ulkus pada ujung lidah karena lidah terg#s#k pada gigi atau tergigit pada aktu serangan batuk, st#matitis 1!
Sususnan sara6 Kejang dapat timbul karena gangguan keseimbangan elektr#lit akibat muntah-muntah kadang-kadang terdapat k#ngesti dan edema #tak! "ungkin pula terjadi perdarahan #tak
E!
Lain -lain $apat pula terjadi pendarahan lain seperti epistaksis dan perdarahan subk#njungti2a!
#. PEMERIKSAAN DIAGN-STIK
Pada stadium kataralis dan permulaan stadium spasm#di jumlah leuk#sit meninggi kadang sampai 05!///-E5/// per mm 1 dengan lim6#sit#sis, diagn#sis, dapat diperkuat dengan mengis#lasi kuman dari sekresi jalan napas yang dikeluarkan pada aktu batuk!Seara lab#rat#rium diagn#sis pertusis dapat ditentukan berdasarkan adanya kuman dalam biakan atau dengan pemeriksaan imun#Gu#resen G. PENATALAKSANAAN
Anti mikr#ba Pemakai #bat-#batan ini di anjurkan pada stadium kataralis yang dini! 'ritr#misin merupakan anti mikr#ba yang sampai saat ini dianggap paling
e6ekti6 dibandingkan dengan am#Cilin, kl#ramphenik#l ataupun tetrasiklin! $#sis yang dianjurkan 5/mgJkg 88Jhari, terjadi dalam E d#sis selama 5-D hari!
K#rtik#ster#id a! 8etametas#n #ral d#sis /,/D5 mgJlb 88Jhari b! Hidr#k#rtis#n suksinat *!" d#sis 1/ mgJkg 88J hari kemudian diturunkan perlahan dan dihentikan pada hari ke-3 ! Prednis#ne #ral .,5 7 5 mgJhari 8erguna dalam peng#batan pertusis terutama pada bayi muda dengan seragan
pr#ksimal!
Salbutam#l '6ekti6 terhadap peng#batan pertusis dengan ara kerja @ a. B*+a 2 a$&*n*&)i s+imu,an
0> "engurangi par#ksimal khas .> "engurangi 6rekuensi dan lamanya h##p 1> "engurangi 6rekuensi apneu . T*&a!i su!(&+i/
0> Lingkungan peraatan penderita yang tenang .> Pemberian makanan, hindari makanan yang sulit ditelan, sebaiknya makanan air, bila muntah diberikan airan dan elektr#lit seara parenteral 1> Pembersihan jalan na6as E> ksigen
Vaksin DPT
aksin jerap $PT < $i6teri Pertusis Tetanus > adalah 2aksin yang terrdiri dari t#C#id di6teri dan tetanus yang dimurnikan dan bakeri pertusis yang telah diinakti2asi! Indikasi
&ntuk pemberian kekebalan seara simultan terhadap pertusia! ;ara pemberian dan d#sis@
•
Sebelum digunakan 2aksin dik##k terlebih dahulu agar menjadi h#m#gen!
•
$isuntikan seara *" denagn d#sis pemberian /,5 ml sebanyak 1 d#sis!
•
$#sis pertama diberikan umur . bulan,d#sis selanjutnya diberikan 0 bulan
•
$i unit pelayanan statis, 2aksin $PT yang tekah dibuka hanya b#leh digunakan E minggu
E/* Sam!in)n0a
pnas Kebanyakan anak menderita panas pada s#re hari setelah mendapat imunisasi $PT, tetapi panas ini akan sembuh dalam 0-. hari! 8ila panas yang timbul lebih dari 0 hari sesudah pemberian $PT, bukanlah disebabkan #leh 2aksin $PT, mungkin ada in6eksi lain yang perlu diteliti lebih lanjut!
(asa sakit di daerah suntikan! Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak di tempat suntikan! 8ila hal tersebut terjadi setelah suntikan berarti ini disebabkan #leh suntikan $PT! Hal ini perlu diberitahukan kepada PeradanganHal ini mungkin sebagai akibat dari@ jarum suntik tidak steril, bisa karena tersentuh tangan atau sterilisasi kurang lama ataupun sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan di atas tempat yang tidak steril! Kejang-kejangAnak yang setelah pemberian 2aksin $PT mengalami hal ini, tidak b#leh diberi 2aksin $PT lagi dan sebagai gantinya diberi $T saja! K#ntra indikasi! )ejala keabn#rmalan #tak pada peri#de bayi baru lahir atau gejala serius keabn#rmalan pada sara6 merupakan k#ntraindikasi pertussis! Anak yang mengalami gejala-gejala parah pada d#sis pertama, k#mp#nen pertussis harus dihindarkan pada d#sis kedua dan untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan $T! <$irekt#rat Iendral PP" PL, $epartemen Kesehatan (*> STRATEGI M meningkatkan kualitas pelayanan
M
mengembangkan
pelaksanaan
pr#gram
diseluruh
unit
pelayanan
kesehatan M meningkatkan kerja sama dengan semua pihak terkait M meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat M melaksanakan desentralisasi melalui titik berat manajemen pr#gram di
kabupaten atau k#ta
M mengembangkan pelaksanan pr#gram melalui penelitian!
Kontraindikasi :
gejala-gejala keabn#rmalan #tak pada peri#de bayi baru lahir atau gejala serius keabn#rmalan pada sara6 merupakan k#ntraindikasi pertusis! Anak yang mengalami gejala-gejala parah pada d#sis pertama, k#mp#nen pertusis harus dihindarkan pada d#sis kedua dan untuk meneryskan iminisasi dapat diberikan $PT
BAB II
ASUHAN KEPERAATAN PERTUSIS A. P*m*&isaan #isi
a!
Akti2itas J istirahat $S @ )angguan istirahat tidur, malaise! $ @ Lesu, puat, lingkar mata kehitam-hitaman!
b!
Sirkulasi $S @ -
$ @ Tekanan darah n#rmal J sedikit menurun, takikardi, peningkatan suhu! !
'liminasi $S @ 8A8 dan 8AK n#rmal $ @ 88 menurun, turg#r kulit kurang, membrane muk#sa kering!
d!
"akanan dan airan $S @ Sakit kepala, pusing! $ @ )elisah
e!
Nyeri J kenyamanan $S @ 8atuk pada malam hari dan memberat pada siang hari!
$ @ "ata tampak men#nj#l, ajah memerah J sian#sis, lidah terjulur dan pelebaran 2ena leher saat serangan batuk! 6!
Perna6asan $S @ 8atuk Pilek $ @
o
nyaring <h##p> saat inspirasi!
o
Penumpukan lender pada trahea dan nas#pharing
o
Penggunaan #t#t akses#rus perna6asan!
o
Sputum atau lender kental! B.
P*m*&isaan !*nunjan) "
Pembiakan lendir hidung dan mulut! Pembiakan apus tengg#r#kan! Pembiakan darah lengkap
ditandai sejumlah besar lim6#sit, L'' tinggi, jumlah leuk#sit antara ./!///5/!/// sel J mdarah! Pemeriksaan ser#l#gis untuk 8#rdetella pertusis! Tes 'L*SA <'nyme 7 Linked Serum Assay> untuk mengukur kadar seret *g A! O#t# r#entgen dada memeperlihatkan adanya in:ltrate perihilus, atelaktasis
atau emphysema
II. DIAGN-SA KEPERAATAN
0! 8ersihan jalan napas tidak e6ekti6 bJd peningkatan pr#duksi muus .! P#la napas tidak e6ekti6 bJd tidak adekuatnya 2entilasi 1! )angguan rasa aman dan nyaman bJd akti2itas batuk yang meningkat! E! (esik# kekurangan 2#lume airan bJd intake klien yang kurang 5! (esik# kekurangan nutrisi bJd adanya mual dan muntah! F! Hyperthermy bJd in6eksi salurn na6as!
III. INTERENSI N( DIAGN-SA
INTERENSI
RASI-NAL
0!
KEPERAATAN 8ersihan jalan
- "emberikan airan
-seret kental dapat
napas tidak e6ekti6 hangat sedikitnya 0,=- menyebabkan bJd sekresi yang
.,3 literJhari
berlebihan dan kental Tujuan @ status
atelektasis
-8eri tahukan #rang tua tentang perlunya
- Ielaskan dan
2entilasi saluran
batuk e6ekti6 bagi
dem#nstrasikan
perna6asan baik
anak, sekalipun upaya man6aat latihan batuk itu menyakitkan
yang dapat
Kriteria hasil @
meningkatkan
0! (ata-rata
kerjasama antara
perna6asan n#rmal .! Sputum keluar dari jalan na6as 1! Perna6asan
- K#lab#rasi @ pemberian #bat
#rangtua dan anak
depresan batuk, ekspekt#rant sesuai indikasi
- untuk menurunkan sekresi seret dijalan
menjadi mudah
napas dan menurunkan
E! 8unyi na6as
resik# keparahan
n#rmal 5! Sesak na6as tidak terjadi lagi
2. P#la napas tidak
e6ekti6
- P#sisikan anak dalam - P#sisi semi6#ler membantu
keadaan semi6#ler Tujuan @ menunjukkan p#la napas e6ekti6 dengan 6rekuensi
- "emberikan
mempermudahkan perna6asan
#ksigenasi dengan pemberian nasal kanul 1 lpm
-$engan pemberian #ksigenasi ,kebutuhan
dan kedalaman
#ksigen terpenuhi
dalam rentang
sehingga p#la na6as
n#rmal
menjadi e6ekti6
;riteria hasil@ 0! Orekuensi pernapasan n#rmal <031/kaliJmenit> .! (etraksi #t#t bantu na6as n#rmal1!8unyi paru bersihJjelas
3. Hyperthermi
- "emberikan k#mpres - "erangsang pusat
Tujuan @ Suhu
hangat
Tubuh N#rmal
-k#lab#rasi pemberian menurunkan pr#duksi antipirektik
pengatur panas untuk
panas tubuh - merangsang pusat
Kriteria Hasil @ 0! Suhu tubuh
pengatur panas di #tak "em#nit#r suhu tubuh
n#rmal <1F-1D,5 ;> setiap . jam
- $eteksi dini
.! Tidak terdapat
terjadinya perubahan
tanda in6eksi
abn#rmal 6ungsi tbuh
4. (esik# kekurangan - "emberikan airan
- Pemunuhan dasar
2#lume airan bJd berupa teh ener, jus kebutuhan airan intake klien yang
apel dalam jumlah 05 menurunkan resik#
kurang
mL, tetapi sering
dehidrasi
Tujuan @ intake
- bser2asi turg#r
- indiat#r langsung
sama dengan
kulit, kelembaban
keadekuatan 2#lume
#utput
membrane muk#sa
airan, meskipun
membrane muk#sa mulut mungkin kering
Kriteria Hasil @
karena napas mulut
0! tekanan 2ital
dan #ksigen tambahan
stabil .! Turg#r kulit baik 1! turg#r kulit baik E! membrane
- ;atat airan *ntake dan utput
- Penurunan sirkulasi 2#lume airan menyebabkan
muk#sa lembab
- Pantau masukan dan kekeringan muk#sa dan
5! Pengisian
haluaran,atat arna, pemekatan urine
kapiler epat
karakter urine! Hitung keseimbangan airan
- memberikan in6#rmasi tentang keadekuatan 2#lume airan dan kebutuhan penggantian
- "enemani dan
5.
)angguan rasa aman dan nyaman bJd akti2itas batuk
' "engurangi rasa
membantu anak pada gelisah dan kesulitan saat batuk bila anak
berna6as pada anak
muntah!
yang meningkat! - "eminimalkan anak - Penyebab serangan untuk menangis atau batuk dapat berkurang tertaaJberanda yang berlebihan ' bat tidak akan
- Pemberian #bat setelah anak mendapat serangan batuk dan sudah reda
terbuang sia-sia kalau diberikan setelah anak mendapat serangan batuk
6. (esik# kekurangan - 8erikan asupan gii
- Nutrisi yang kurang
nutrisi bJd adanya dengan jumlah kal#ri
menyebabkan daya
mual dan muntah 3/Jkkal kg 88
tahan tubuh semakin
8erikan pr#tein
menurun
Tujuan @ kebutuhan sebanyak E/ gram nutrisi terpenuhi
- *denti:kasi 6at#r
- pilihan inter2ensi
yang menimbulkan
tergantung pada
;riteria hasil @
mualJmuntah
penyebab masalah
0! "enunjukkan
,misalnya sputum
peningkatan na6su banyak, peng#batan makan
aer#s#l, dispnea berat
.!
,nyeri
"empertahankanJ meningkatkan berat badan
- "eminimalkan pemberian susu yang terlalu manis atau makanan yang
- Susu yang terlalu manis dan g#rengg#rengan dapat merangsang reGek batuk yang meningkat
dig#reng atau terlalu asin
I. EALUASI
0>!status 2entilasi saluran perna6asan baik .> menunjukkan p#la napas e6ekti6 dengan 6rekuensi dan kedalaman dalam rentang n#rmal dan paru jelas atau bersih
1> tidak terjadi resik# in6eksi E> pasien dapat tidur dan istirahat sesuai kebutuhannya 5> kekurangan 2#lume airan tidak terjadi F> resik# kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tidak terjadi D> melap#rkanJmenunjukkan peningkatan t#leransi terhadap akti2itas!
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari penjelasan isi makalah diatas adalah sebagai berikut @ 1. Pertusis adalah penyakit in6eksi menular yang disebabkan #leh bakteri
Bordotella pertusis!
2. Pertusis
dapat
mengenai
semua
g#l#ngan
umurdan
terbanyak
mengenai anak 0-5 tahun Tiga tahapan dari penyakit pertusis adalah tahap kataralis, par#ksimal dan k#n2elesensi! 3. Asuhan keperaatan pada penderita pertusis seara garis besar
adalah menjaga kebersihan jalan napas agar terbebas dari bakteri pertusis!
8! SARAN Sebagai peraat diharapkan mampu untuk melakukan asuhan keperaatan terhadap penderita pertusis dan di6tei! Karena seringkali pada penderita pertusis
dan
di6teri
disertai
dengan
k#mplikasi!
Keadaan
ini
akan
menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan! leh karena itu, penyakit batuk rejan dan di6teri perlu diegah! ;ara yang paling mudah adalah
dengan pemberian imunisasi bersama 2aksin lain yang biasa disebut $PT dan p#li#! Peraat juga harus mampu berperan sebagai pendidik! $alam hal ini melakukan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi dan imunisasi akan berdaya guna jika dilakukan sesuai dengan pr#gram! Selain itu peraat harus memberikan pertusis
seara
pengetahuan pada #rang tua mengenai penyakit
jelas
dan
lengkap!Terutama
mengenai
tanda-tanda,
penanganan dan penegahannya!
BAGI -RANG TUA"
8aalah anak anda untuk imunisasi sesuai aktunya Pereiksakan kesehatan seara berkala Hindarkan pada anak dengan penyakit pertusis karena menular!
DA#TAR PUSTAKA http@JJanhya. http@JJs#likhulhadi=3!#rdpress!#mJ./0/J/=J..JaskeppertusisJa!bl#gsp#t!#mJ./0.J/DJaskep-pertusis!html $ip#skan #leh Anhy Nurse di 0D!5/
PATOPLODIAGRAM / PENYIMPANGAN KDM Rangsangan dari luar (m!anis" aliran lis#ri! dan in$!si%
Pru&a'an a#)$isi)l)gi dan mm&ran !arna n*a!i#
Pning!a#an m#a&)lism dan !&u#u'an O2 mning!a#
mrangsang usa# anas ( 'i)#alamus% ra!si ning!a#an su'u #u&u' Gangguan !sim&angan dari mm&ran sl nur)n Tr+adi di$usi dari i)n !alium dan na#rium mlalui mm&ran lis#ri! Mn*&ar ! mm&ran sl di s!i#arn*a di &an#u )l' nur)n #ransmis#r
,a!i# !ala An)r!sia / in#a! #ida! ad!ua# K&u#u'an nu#risi #ida! #rnu'i Gangguan !&u#u'an nu#risi
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kejang E-a$)rasi
Pngluaran airan #u&u' *ang &rl&i'an In#a! airan #ida! ad!ua# Gangguan !sim&angan airan #u&u'
Deficit volume cairan hipertermi