A . P en en da d a hu hu lu lu an an Gerak pada umumnya umumnya terjadi terjadi secara sadar, sadar, namun ada pula gerak gerak yang terjadi terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor ke saraf sensori dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan yang dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus harus dila dilaks ksana anakan kan oleh oleh efekt efektor or.. Sedan Sedangk gkan an gera gerak k refl reflek ekss berja berjala lan n sang sangat at cepat cepat dan dan tanggapan yang terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak (ulandari, !""#$ !"#%. &tot terdiri atas bundel'bundel sel otot. Setiap bundel b erada di dalam lembaran jaringan ikat ya ng mem ba wa pe mb ulu h d ara h d an sar af yang yang mensu mensupla plaii kebut kebutuha uhan n otot terse but. iset iap ujun g ot ot, lapis an lu ar d an d alam dari jari jaring ngan an ikat ikat bers bersat atu u menjadi tendon yang biasanya b iasanya menempel pada tulang.( )obin,!""*% &tot rangka memiliki empat karakteristik fungsional sebagai berikut$ +. o n t ra r a k t i li l i t a s $ e m a m pu p u a n u n t u k me memendek karena adanya gaya !. -ksitabil bilitas $ apasitas ot otot unt untu uk mer mereespon se sebuah uah ra rangsang . - k st st e n si si b il il i t as as $ em em a mp mp u an an o to to t u nt nt u k me memanjang /. -lastisitas $ emampuan otot untuk k e m b a l i k e p a n j a n g n o r m a l s e t e l a h menga mengala lami mi pem peman anjan janga gan. n. (Se (Seel eley ey,!""! ,!""! %. 0eflek gerak pada ektremitas(tungkai% berpusat di sumsum tulang bel b el a k an g . 1a la n n ya im pu ls pa da ge ra k re fl ek me nu ru t 2e ll da n 3agendie adalah $ rese resept ptor or4s 4sar araf af senso ris ( melalu i len gkun g do rsal%4 medu lla spina lis4s araf mo to ri s(melalui lengkung lengkung 5entral%4efek 5entral%4efektor tor.. 2. 3etodol 3etodologi ogi Peneli Penelitia tian n Penelitian ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal # 6o5ember !"+7 di laboratorium fisiologi 83IPA 961. Alat'alat yang digunakan antara lain $ papan bedah,penusuk bedah,p enusuk katak,pinset, jarum, tali, ! buah gelas kimia. 2ahan'bahan yang digunakan antara lain $ asam cuka, air ledeng, alkohol :";, dan katak. •
0eflek )ungkai 2elakang dan epan Pada atak 'atak diikat dengan tali pada bagian salah satu tungkai belakang ' Sikap kata dilihat ketika katak dalam keadaan tiarap,terlentang, dicubit dengan pinset, dijepit dengan pinset,mencelup kaki kanan di air cuka, dan mencelup kaki kiri di air ledeng. ' Pada bagian otak depan katak ditusuk dengan jarum pentul ' Sikap katak dilihat ketika katak dalam keadaan tiarap, terlentang, dicubit dengan pinset, dijepit dengan pinset, kaki kanan dicelup di air cuka, dan kaki kiri dicelup di air ledeng. ' &tak katak bagian belakang ditusuk (sudah dalam keadaan tanpa spinal% ' Sikap katak dilihat ketika katak dalam keadaan tiarap, terlentang, dicubit dengan pinset, dijepit dengan pinset, kaki kanan dicelup di air cuka, dan kaki kiri dicelup di air ledeng.
'
ibandingkan perbedaan sikap katak dari ketiga perlakuan yaitu ketika katak dalam keadaan normal, masih dengan spinal, dan tanpa spinal <. =asil . Pembahasan +. 0efleks )ungkai 2elakang dan epan pada atak Pada percobaan ini untuk membuktikan gerak refleks diberikan perlakuan yaitu dengan merusak otak katak dan merusak sumsum tulang belakang. a. Posisi tubuh alam keadaan normal, sebelum otak katak dan sumsum tulang belakang dirusak posisi katak yang tertelungkup, menunjukkan posisi tubuh katak dengan kepala yang tegak, posisi tubuh sempurna dan terkadang melompat'lompat. Pada saat tubuh di balikkan atau dalam posisi terlentang, katak segera membalikkan tubuhnya dengan cepat. =al ini terjadi karena, katak masih dalam keadaan normal yaitu masih memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang. Pada perlakuan kedua setelah otak katak dirusak dengan cara ditusuk, posisi tubuh katak menelungkup dengan posisi kepala menunduk ke bawah dan badan berputar' putar dengan posisi perut yang menempel ke bawah. etika tubuh katak dibalikkan atau dalam posisi terlentang, katak berusaha membalikkan tubuhnya, namun gerakannya lambat. =al ini terjadi, karena telah terputusnya hubungan antara labirin (sebagai alat keseimbangan% dan sunsum tulang belakang, sehingga reflek koreksi sikap sudah hilang (Central Nervous System% hanya tinggal medulla spinalisnya saja. Pada perlakuan ketiga, medulla spinalis katak dirusak, menunjukkan posisi tubuh katak menjadi menelungkup dengan berbaring lemah diatas papan bedah, dengan posisi kepala menunduk ke bawah, dan badan> perut menempel di atas papan bedah. Saat dibalikkan atau dalam posisi terlentang, katak tidak melakukan reaksi apapun. =al ini terjadi karena, katak sudah benarbenar tidak memiliki sistem saraf pusat, sehingga katak sudah tidak dapat mengkoordinasikan tubuhnya lagi (Sherwood, !""+%. b. 0efleks saat dicubit dengan pinset secara pelan alam keadaan normal, sebelum otak dan sumsum tulang belakang dirusak, reaksi katak saat tungkai belakangnya dicubit perlahan dengan pinset, terjadi gerak refleks sangat cepat atau terkejut, dan melompat untuk menghindari cubitan. =al ini terjadi karena katak masih memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang, sehingga katak masih dapat melakukan gerak refleks. Pada perlakuan kedua setelah otak katak dirusak dengan cara ditusuk, reaksi katak saat dicubit tungkai belakangnya secara perlahan dengan menggunakan pinset yaitu terjadi gerak refleks secara lambat. =al ini dikarenakan pusat gerak refleks adalah medulla spinalis bukan otak, jadi katak masih bisa melakukan gerak refleks. Pada perlakuan ketiga, medulla spinalis katak juga dirusak. Saat dicubit perlahan katak tidak menimbulkan refleks apapun. 3edulla spinalis yang telah mati membuat katak tidak dapat memberikan gerak respon karena koordinasinya sudah terputus. 0efleks merupakan respon bawah sadar terhadap adanya suatu stimulus internal ataupun eksternal untuk mempertahankan keadaan seimbang dari tubuh. 1alannya impuls pada gerak refleks menurut
2ell dan 3agendie adalah$ reseptor 4 saraf sensoris (melalui lengkung dorsal% 4 medulla spinalis 4 saraf motoris (melalui lengkung 5entral% 4 efektor (Sherwood, !"" +%. c. 0efleks saat dijepit dengan pinset secara keras alam keadaan normal, sebelum otak dan sumsum tulang belakang dirusak, reaksi katak saat tungkai belakangnya dijepit dengan menggunakan pinset secara keras menimbulkan reaksi kaki katak gemetar secara cepat, kaki bergerak dan segera melompat untuk menghindari jepitan pada tungkai belakang. =al ini terjadi karena, katak masih memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang, sehingga terjadi refleks pergerakan kaki secara cepat. Pada percobaan kedua setelah bagian otak katak dirusak sehingga hanya mempunyai sumsum tulang belakang sebagai pusat saraf, emudian tungkai belakang dijepit keras maka terjadi reflek pada kaki katak dengan menimbulkan tanggapan berupa kaki gemetar dan pergerakan kaki secara lambat. =al ini menunjukkan bahwa katak tersebut masih mengalami gerak reflek. 0eflek gerak pada tungkai katak berpusat di sumsum tulang belakang, sehingga walaupun otak katak telah dirusak, tetap saja katak tersebut masih dapat melakukan gerak reflek. 1alannya impuls pada gerak reflek menurut 2ell dan 3agendie adalah$ reseptor ' saraf sensoris (melalui lengkung dorsal% 4 medulla spinalis (sumsum tulang belakang% 4 saraf motoris (melalui lengkung 5entral% 4 efektor. Saraf'saraf spinalis berkaitan dengan tiap'tiap sisi korda spinalis melalui akar dorsal dan akar 5entral . Serat'serat aferen membawa sinyal datang masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal sedangkan serat'serat eferen membawa sinyal meninggalkan korda melalui akar 5entral. Akar 5entral dan dorsal di setiap tingkat menyatu membentuk sebuah saraf spinalis yang keluar dari kolumna 5ertebralis. Pada percobaan ketiga dimana medulla spinalisnya dirusak dan diberi perlakuan dengan dijepit keras, katak tidak merespon. =al ini terjadi karena medulla spinalis yang merupakan pusat saraf juga telah dirusak maka secara langsung tidak akan terjadi gerakan reflek. an menyebabkan impuls terhambat karena seluruh sarafnya yang seharusnya dapat menghantarkan impuls telah rusak (Sherwood, !""+%. d. 0efleks saat diberi larutan asam cuka alam keadaan normal, sebelum otak dan sumsum tulang belakang dirusak, saat kaki kanan katak dicelupkan ke dalam air asam> cuka, terjadi refleks kaki katak menolak ketika tersentuh air tersebut, dan pergerakan kaki katak naik ke atas sangat cepat. =al ini disebabkan karena, katak masih memiliki alat keseimbangan dan sumsum tulang belakang sebagai pusat saraf, sehingga terjadi refleks yang sangat cepat. Pada percobaan kedua, setelah bagian otak katak dirusak sehingga hanya mempunyai sumsum tulang belakang sebagai pusat saraf. emudian kaki kanan katak dicelupkan ke dalam larutan asam cuka, maka terjadi reflek pada katak dengan menimbulkan tanggapan berupa gerakan kaki secara lambat. =al ini menunjukkan bahwa katak tersebut mengalami gerak reflek yang berpusat di sumsum tulang belakang, sehingga walaupun otak katak telah dirusak, tetapi, katak tersebut masih dapat melakukan gerak reflek. 1alannya impuls pada gerak reflek menurut 2ell dan 3agendie adalah$ reseptor 4 saraf sensoris (melalui lengkung dorsal% 4 medulla spinalis (sumsum tulang belakang% 4 saraf motoris (melalui lengkung 5entral% 4 efektor. Saraf'saraf spinalis berkaitan dengan tiap' tiap sisi korda spinalis melalui akar dorsal dan akar 5entral . Serat'serat aferen membawa
sinyal datang masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal sedangkan serat'serat eferen membawa sinyal meninggalkan korda melalui akar 5entral. Akar 5entral dan dorsal di setiap tingkat menyatu membentuk sebuah saraf spinalis yang keluar dari kolumna 5ertebralis. 0efleks pada katak yang dicelupkan ke dalam larutan asam cuka lebih cepat dari rangsangan yang lain karena pada rangsangan cubit dan jepit keras bersifat rangsangan lokal sehingga hanya sel saraf perifer saja yang dirangsang. Sedangkan rangsangan pada larutan cuka bersifat difusi dan mengenai seluruh bagian tubuh katak tersebut sehingga menimbulkan kontraksi dari otot rangka. ?arutan asam cuka dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion =@ dan <=<&&'. Asam cuka encer (<=<&&=% menginduksi mitokondria yang terdapat di otot rangka untuk menghasilkan
Biolistrik
Nerve Sciatic / Brachialis Nerve Gastrocnemius Awal Ekstremitas atas dan bawah bergerak Hanya ekstremitas bawah yang bergerak Blokir dengan alkohol 70 Ekstremitas atas dan bawah bergerak lebih lambat Hanya ekstremitas bagian bawah yang bergerak namun lebih
lambat
Berdasarkan hasil !ercobaan di!eroleh data bahwa saat bagian !ositi" #$% dan negati" #&% baterai disentuhkan !ada Nerve Sciatic / Brachialis tungkai atas dan bawah katak res!on yang ditun'ukkan adalah bergerak dengan ce!at ke arah dalam dan !ada Nerve gastrocnemius tungkai bawah bergerak ke arah luar( )ergerakan tersebut disebut sebagai biolistrik* listrik yang dihasilkan adalah bentuk dari reaksi ion !ositi" #kation% dan ion negati" #anion% dari baterai dan membran di dalam tubuh katak( +enurut Budi ,atmiko #-00.%* dua 'enis muatan yang menyebabkan adanya arus listrik adalah muatan !ositi" dan muatan negati"* sedangkan menurut am!bell* #-00.%* membran !lasma mengandung cairan intraseluler dan ekstraseluler yang mengandung berbagai at terlarut yang meli!uti beragam at yang bermuatan listrik #ion%* di dalam sel kation #ion !ositi"% adalah 1 $ meski!un terda!at Na $ dan 'uga terda!at anion utama yakni !rotein* asam amino* sul"at* "os"at * contohnya adalah l & ( )ada saat sel sara" #Nerve Sciatic / Brachialis% dirangsang dengan aliran energi dari baterai saluran ion akan terbuka dan ter'adi de!olarisasi dengan melibatkan Na$ * 1 $ dan l& * ion Natrium akan masuk kedalam sel sedangkan kalium dan klorida akan keluar dari sel* sehingga muatan ion didalam sel men'adi lebih negati" dan di luar sel men'adi lebih !ositi"* !erbedaan muatan ini akan membentuk !otensial aksi dan !otensial aksi yang merambat ini disebut sebagai im!uls( 2m!uls merambat se!an'ang akson nerve sciatic dan brachialis dan im!uls tersebut akhirnya tiba !ada neurit yang berhubungan dengan otot* sehingga tungkai atas dan bawah katak bergerak* gerakan ke arah dalam disebabkan karena ada!tasi katak yang bergerak menggunakan tungkai atas dengan !osisi agak kedalam* sehingga res!on yang dihasilkan!un demikian( 3emikian !ada nerve gastrocnemius* !erambatan im!uls menu'u hanya !ada sara" yang mem!ersara4 bagian nerve gastrocnemius* sehingga hanya bagian tungkai bawah yang bergerak sedangkan tungkai atas tidak* arah keluar menun'ukkan ada!tasi katak yang menggunakan tungkai bawah untuk meloncat* sehingga saat dirangsang arah !ergerakannya ke arah luar #!ergerakan meloncat adalah !ergerakan ke arah luar%( )erlakuan selan'utnya adalah !emblokiran dengan alkohol 70* seluruh
!ergerakan !ada nerve sciatic* brachialis dan gastrocnemius men'adi lebih lambat #meski!un kami tidak mengukur te!at bera!a waktunya%( Saat listrik merangsang !otensial membran kemudian ter'adi de!olarisasi lalu ter'adi !otensial aksi* im!uls merambat se!an'ang akson nerve tersebut dan berusaha menyam!aikan sinyal menu'u otot atau indera yang akan berubah men'adi res!on* teta!i karena adanya alkohol* im!uls bergerak men'adi lebih lambat* sehingga !enyam!aian sinyal menu'u e"ektor men'adi lebih lambat dan res!on yang dihasilkan!un demikian* itu sebabnya !ergerakan tungkai atas dan bawah men'adi lebih lambat dari sebelum diberi alkohol 70( Alkohol adalah senyawa kimia yang kurang bersi"at !olar( Alkohol yang berdi"usi kedalam akson sara" akan bercam!ur dengan cairan intraseluler didalam sel sara" yang mengandung ion 5 ion negati"& !ositi" dan mengganggu !roses !erambatan sehingga im!uls yang merambat dalam akson harus 6beker'a keras untuk melewatinya(
-. esimpulan 8. aftar Pustaka Seeley, 0.0., ).. Stephens, P. )ate. !"". Essentials of Anatomy and Physiology fourth edition. 3cGraw' =ill