REFLEKS SPINAL PADA KATAK KATAK
Oleh: Nama NI M Romon!an Kelom#o$ As&s'en
: Hasan : B1J012204 : I" :% : R&s$a(a'&
LAPORAN PRAKTIK)M FISIOLO*I HE+AN II
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEB)DA,AAN )NI"ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAK)LTAS BIOLO*I P)R+OKERTO 2014 I- PENDAH)L)AN I-1 La'a. Bela$an! Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak reeks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak reeks merupakan gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera setelah adanya rangsang. Gerak reeks akan berhubungan dengan saraf-saraf yang ada dalam tubuh. Secara normal seseorang pasti akan mengalami gerak rekes, jika tidak,maka seseorang itu mengalami gangguan pada sistem sarafnya. Jadi jika orang tidak mengalami gerak reeks karena adanya rangsang yang tiba-tiba, maka pada tubuh terjadi patologis pada sistem sarafnya. Gerak reeks berjalan sangat
cepat
dan
tanggapan
terjadi
secara
otomatis
terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. ontoh gerak reeks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Saraf merupakan hal yang penting dalam tubuh karena merupakan pusat koordinasi kegiatan tubuh. Sel saraf menurut jenis rangsangannya meliputi sel saraf !sel ganglion" dan serabut saraf !neurit" atau akson. #euron terdiri dari gerigi yang disebut dendrite dan alat penghubung disebut neuron. #eurit atau akson merupakan bagian utama serabut saraf, yang disebut sumbu torak, dan bagian tengah disebut benang saraf. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk ber$ariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. %alam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai !berurutan" antara reseptor dan efektor. &eseptor adalah satu atau
sekelompok
sel
saraf
dan
sel
lainnya
yang berfungsi
mengenali
rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. 'fektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. ontohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf !neuron". (ungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan !impuls" yang berupa rangsang atau tanggapan.
I-2 T//an )ujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui terjadinya reeks spinal pada katak !Fejervarya cancrivora".
II- MATERI DAN METODE II-1
Ma'e.& *lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah jarum, gunting,
pinset, dan tempat penggantung katak. +ahan-bahan yang digunakan adalah katak !Fejervarya cancrivora", dan larutan S/
II-2 Me'oe 0. tak katak dirusak dengan jarum preparat. . &eeks dari katak diamati seperti pembalikan tubuh, penarikan kaki depan dan belakang dan pencelupan pada larutan. 1. +agian medulla spinalis dirusak 2, 3, 4 dan seluruh bagian medulla spinalis dan diamati reeks yang terjadi pada poin sebelumnya.
III- HASIL DAN PEMBAHASAN III-1 Has&l Tael -1 Res#on Re3e$s S#&nal Ka'a$ Fejervarya cancrivora5 5erusakan
5embalikan
5enarikan
bagian
tubuh
kaki depan
tak 2 ms 6 3 ms 4 ms )otal spina 7eterangan8 ms 9 medulla spinalis !6" 9 respon positif !-" 9 respon negatif
III-2
6 6 -
5enarikan kaki belakang 6 6 6 -
5encelupan S/ 6 6 6 6 6
Pemahasan +erdasarkan hasil praktikum, perusakan otak menimbulkan respon
negatif pada pembalikan badan, dan menimbulkan respon positif pada penarikan kaki depan, penarikan kaki belakang, dan pencelupan kedalam larutan S/. 5erusakan 2 tulang belakang menimbulkan respon positif pada reeks pembalikan tubuh, penarikan kaki depan, penarikan kaki belakang dan menimbulkan respon positif pada pencelupan ke dalam larutan S/. 5erusakan 3 tulang belakang menimbulkan respon negatif pada pembalikan tubuh, dan penarikan kaki depan sedangkan respon positif terjadi pada penarikan kaki belakang, pencelupan ke dalam larutan S/. 5erusakan 4 tulang belakang menimbulkan respon negatif pada pembalikan tubuh, penarikan kaki depan dan kaki belakang namun menimbulkan respon positif pada pencelupan ke dalam larutan S/. 5erusakan total tulang belakang menghasilkan respon negatif pada pembalikan tubuh, penarikan kaki depan dan kaki belakang, dan menibulkan respon positif pada pencelupan dalam larutan S/. 5ercobaan ini sesuai dengan pernyataan :ille et al. !0;<<", bahwa reeks masih terjadi karena pusat dari reeks spinal tidak berada dalam otak melainkan pada sumsum tulang belakang yang terpisah dari otak. Sistem syaraf yang terdiri dari jaringan-jaringan syaraf mempunyai fungsi utama sebagai pembuat peran kimiawi dan perkembangan saluran komunikasi untuk koordinasi fungsi-fungsi tubuh. Sistem syaraf pada amphibi sama seperti sistem syaraf pada $ertebrata, terdiri dari sistem
syaraf pusat dan sistem syaraf perifer !oar, 0;". 7omunikasi intrasel yang kompleks dan amat cepat pada hewan tingkat tinggi ditengahi oleh impuls-impuls menghantar
saraf. listrik
#euron-neuron !impuls"
melalui
!sel-sel bagian
saraf" saraf
secara
elektrik
yang
terjulur
memanjang. Impuls tersebut berupa gelombang-gelombang berjalan yang berbentuk arus-arus ion. )ransmisi sinyal antara neuron-neuron dan antara neuron otot !juga neuron kelenjar" seringkali dimediasi secara kimiawi oleh neurotransmitter !penghantar impuls saraf" !Gunawan, ==". +yko$ !0;>=" menyatakan bahwa sistem syaraf melibatkan tiga komponen yang berlainan yaitu8 0. &eseptor yang merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi perubahan tertentu dalam lingkungan yang mengawali suatu isyarat, yaitu impuls syaraf pada sel syaraf yang melekat. . 5enghantar impuls, yaitu syaraf itu sendiri. Syaraf tersusun atas berkas serabut akson. Serabut ini merupakan sel-sel khusus yang memanjang dan meluas yaitu neuron. *da dua macam neuron, yaitu neuron sensori yang meneruskan dari reseptor ke sistem syaraf pusat dan neuron motorik yang meneruskan impuls dari syaraf pusat ke efektor. 1. 'fektor, merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai respon terhadap impuls yang sampai kepadanya melalui motor. 'fektor yang paling penting bagi manusia adalah otot dan kelenjar. ?enurut Gordon !0;<", susunan Sistem Saraf terdiri atas dua bagian8 0. Susunan saraf pusat a. Sumsum tulang belakang !medula spinalis", sebagai penghubung implus dari dan ke otak serta memungkinkan jalan terpendek pada gerak reeks. Susunan substansi alba dan substansi grissea kebalikan dari cerebrum. b. tak8 otak besar, otak kecil, batang otak . Susunan saraf tepi !perifer" a. Susunan saraf somatic b. Susunan saraf otonom8 - susunan saraf simpatis, berfungsi mengaktifkan tubuh agar bekerja secara otomatis. ?eningkatkan akti$itas otot polos, alat peredaran, alat pencernaan, dan alat pernafasan.+erpangkal di daerah medula spinalis !leher" dan pingggang sehingga disebut torakulumbar.
susunan saraf parasimpatis, berpangkal pada medula oblongata
-
dan ada yang di sacrum. 7erjanya antagonis dengan syaraf simpatis. sumsum tulang belakang merupakan pusat gerak reeks, sehingga semakin tinggi tingkat perusakan sumsum tulang belakang maka semakin lemah respon yang diberikan. al ini yang akan menyebabkan reeks pembalikkan tubuh, penarikkan kaki depan dan kaki belakang serta pencelupan ke dalam larutan S/ makin melemah seiring dengan tingkat perusakan. (ungsi dari larutan S/ itu sendiri adalah untuk mempercepat rangsang saraf spinal. 5erusakan tulang belakang juga merusak tali spinal sebagai jalur syaraf, namun dengan adanya respon reeks yang sederhana dapat terjadi melalui aksi tunggal dari tali spinal meskipun adanya perusakkan sumsum tulang belakang !5earc, 0;<;". &eeks merupakan suatu respon organ efektor !otot ataupun kelenjar" yang bersifat otomatis atau tanpa sadar terhadap suatu stimulus tertentu. &eeks pada amphibia merupakan konsep dari suatu ritme yang melekat dalam sistem syaraf pusat yang telah ditentukan selama perkembangan. 7atak yang telah pulih dari shock spinal !akibat dari operasi pemutusan", akan menarik sebuah kakinya apabila diberi stimulasi.
*pabila
kaki
yang
terstimulasi
itu
dicegah
agar
tidak
melengkung, kaki satunya akan bereaksi melengkung !(randson, 0;;1". ?enurut ildebrand !0;;@", sumsum tulang belakang sebagai syaraf perifer mengandung tali spinal sehingga menimbulkan sinap yang dibawa neuron yang selanjutnya menyebabkan gerak reeks. S/ termasuk larutan elektrolit kuat yang dapat menghantarkan listrik, sifat hantaran listrik ini disebabkan karena adanya partikel bermuatan positif dan negatif. Aarutan S/ bersifat asam pekat yang digunakan pada saat praktikum berfungsi untuk memberikan rangsangan kimiawi sehingga menimbulkan gerak reek. ?ekanisme gerak reeks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas,
yaitu
dimulai dari reseptor penerima
rangsang,
kemudian
diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung !asosiasi" tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refeks. Gerak reeks dapat dibedakan atas reeks otak bila saraf penghubung !asosiasi" berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada
sinar dan reeks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya reeks pada lutut !(randson, 0;;1". Sistem sensori seperti otot spindel, temperatur rendah juga meningkatkan gerak spontan. *kti$itas spontan menjadi lebih cepat dan kuat pada lingkungan temperatur yang rendah !#icholls et al., 0;;=".
I"-
KESIMP)LAN
+erdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa 8 0. &eeks spinal pada katak dapat diketahui dengan merusak otak dan medulla spinalis katak dan dengan pencelupan kaki belakang katak dalam larutan S/. . 5erusakan otak masih dapat memberikan respon pada kaki depan, kaki belakang dan pembalikkan tubuh, tetapi
tidak dengan
perusakan 2 ,3, 4 tulang belakang dan perusakan total.
DAFTAR REFERENSI +yko$, 7.?. 0;>=. Text Book o Physiology . (oreign Aanguages 5ublishing ouse, ?oskow. (randson, &. %. 0;;1. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah ?ada Bni$ersity 5ress, Cogyakarta. Gordon, ?. S., G. *. +ortholomew., *. %. Grinell., . +. Jorgenscy and (. #. Dhite. 0;<. Animal Physiology: Principle and Adaptation !th "dition. ?ac?illan 5ublishing o I#, #ew Cork. Gunawan, *. ==. #ekanisme Penghantaran &%eurotransmitter'. Integral, E !"8 1<-/0.
$alam
%euron
ildebrand, ?. 0;;@. Analysis o (erte)rate *tructure !th "dition. John DilleyFSons I#, #ew Cork. oar, D.S.0;