Jurnal Sistematika Tumbuhan FMIPA UNMUL 2017 24 Maret 2017, Samarinda, Indonesia
CYANOPHYTA (GANGGANG HIJAU BIRU) FMIPA UNMUL 2017 Dinda Prameswari 1, Tiara Halidah R2* 1Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan, Program Studi Biologi 2Jurusan FMIPA Universitas Mulawarman *Corresponding Author :
[email protected] Abstrak cyanophyta atau ganggang hijau biru merupakan alga bersel tunggal atau merupakan koloni yang memiliki bentuk benang yang didalamnya terdapat spora. Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk memperkenalkan beberapa jenis fitoplankton yang termasuk kedalam cyanophyta dan juga untuk mengetahiu bentuk-bentuk dari cyanophyta. Dengan menggunakan metode yaitu dengan mengambil sebanyak satu pipet air sampel kemudian diteteskan diatas kaca preparat dan ditutup dengan kaca penutup lalu diamati dan diklasifikasikan spesies cyanophyta yang didapatkan. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan spesies Anabaena sp. dan juga Gleocapsa sp. dimana Anabaena sp. ditemukan didalam akar dari tumbuhan pakis haji ( Cycas rumphii) sedangkan Gleocapsa sp. ditemukan didalam sampel air kolam fakultas MIPA. Pendahuluan Sejak lama cyanophyta disebut dengan ganggang karena pada cyanophyta mirip dengan alga lainnya seperti dalam hal habitat tempat hidupnya dan dalam proses fotosintesisnya. Meskipun demikian, alga jenis cyanophyta ini adalah prokariota dan degan demikian jauh lebih berkerabat dengan bakteri dibandingkan dengan alga lainnya yng memiliki sifat eukariotik[1]. Cyanophyta atau biasa disebut dengan ganggang hijau biru merupakan sebuah kelompok prokariotik dimana organisme ini memiliki fungsi sebagai produsen dan juga penghasil senyawa nitrogen pada perairan. Beberapa spesies dari cyanophyta juga dikenal dapat menghasilkan racun [2]. Beberapa spesies dari ganggang hijau biru bisa untuk dimanfaatkan sebagai pengganti makanan atau sumber makanan alternatif, misalnya pada spirulina sp. beberapa spesies dari ganggang hijau-biru yang bersimbiosis bisa menambatkan nitrogen yang bebas, sehingga menambah dari kesuburan tanah, misalnya pada Anabaena azollae di dalam klasifikasinya, ganggang biru digolongkan kedalam divisi dari cyanophyta[1]. Ciri-ciri dari cyanophyta adalah intinya tidak diselimuti oleh memban dimana dinding sel terletak diantara plasmalema dan bagian
selubung lendir. Beberapa dari spesies ganggang hijau-biru yang berkoloni dengan membentuk sebuah filamen memiliki bagian heterotista dan spora yang istirahat. Pada ganggang hijau-biru ini bisa hidup secara uniseluler sel yang membentuk sebuah koloni adalah mirip sedangkan bentuk dari filament tersusun atas banyak sel yang membentuk rantai trikoma dan sebuah selubung [3]. Alga hijau-biru memiliki ciri yang umum yaitu pada ganggang ini tidak dapat bergerak aktif atau hanya bergerak secara pasif, ganggang hijau-biru tidak dapat bergerak secara aktif karena tidak mempunyai bulu cambuk, hanya bergerak pada saat mengikuti aliran air [4]. Anabaena sp. dapat dengan mudah ditemukan pada permukaan bawah dari daun paku air Azolla pinnata melalui proses squash atau pemencetan segar di atas gelas obyek. Nostoc sering kali di temukan pada permukaan bebatuan yang terendam air, dinding-dinding pot tanaman air, dinding selokan yang terendam air, genangan air dalam pot yang sudah terendam sejak lama. Keberadaan Nostoc biasanya bersama-sama dengan cyanophyta berbentuk filamen lainnya dan alagae hijau berbentuk filament[5]. Oleh karena itu, percobaan mengenai cyanophyta (ganggang hijau-biru) ini perlu untuk
1
Jurnal Sistematika Tumbuhan FMIPA UNMUL 2017 24 Maret 2017, Samarinda, Indonesia
kita lakukan dengan menggunakan sampel berupa akar pakis haji (Cycas (Cycas rumphii), dan juga air kolam fakultas MIPA dengan alat-alat berupa mikroskop, silet, beaker glass, pipet tetes, kaca objek, kaca penutup, dan pensil. Dimana metode yang digunakan adalah pada akar pakis haji (Cycas rumphii), memotong akar secara melintang, kemudian di squash di atas kaca penutup, lalu di amati di dalam mikroskop dan di gambar spesies Anabaena sp. yang didapatkan. Kemudian pada sampel air kolam fakultas MIPA di berikan kedalamnya alkohol kemudian dihomogenkan, lalu di teteskan sebanyak 1 tetes air ke atas kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup, di amati sampel di mikroskop dan digambarkan spesies cyanophyta yang didapatkan. Dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis cyanophyta yang ada di dalam sampel, agar dapat kita ketahui pengaplikasiannya di dalam kehidupan seharihari.
tetes air ke atas kaca objek, ditutup dengan menggunakan kaca penutup, diletakkan di atas mikroskop dan diamati. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan atas percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :
Metodologi Penelitian Waktu dan Tempat Praktikum Sistematika Tumbuhan dengan teman “Cyahnophyta (Ganggang Hijau Biru)” ini dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Maret pukul 07.00-09.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sist ematika Tumbuhan, Gedung G, Lantai 4, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Pada praktikum ini, alat-alat yang digunakan adalah mikroskop, silet, kaca penutup, kaca objek, pipet tetes, dan beaker glass. Serta bahan-bahan berupa akar tanaman pakis haji (Cycas rumphii), dan air kolam fakultas MIPA. Cara Kerja Diiris akar pakis haji (Cycas rumphii) secara melintang, diletakkan diatas kaca objek, ditetesi dengan air, lalu ditutup dengan kaca penutup, di pencet secara perlahan dengan menggunakan ujung dari pensil, kemudian diletakkan di atas mikroskop, diamati lalu di gambar Anabaena sp. yang didapat. Diberi alkohol kedalam botol sampe air kolam fakultas MIPA, di homogenkan, kemudian diambil satu pipet sampel air, diletakkan satu
Gambar 1.1 Anabaena 1.1 Anabaena sp. Keterangan : 1. Sel vegetatif; 2. Heterocyst; 3. Akinet; 4. Kambium; 5. Anabaena berkoloni. Klasifikasi: kingdom : Plantae divisi : Schizophyta kelas : Cyanophyta ordo : Hormogonales famili : Nostocaceae genus : Anabaena : Anabaena spesies : Anabaena : Anabaena sp. (Tjitrosoepomo, 2013) Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan dengan metode berupa memotong akar dari pakis haji (Cycas (Cycas rumphii) secara melintang agar dapat dilihat spesies dari Anabaena sp. yang ada di dalamnya, kemudian potongan melintang dari akar pakis haji (Cycas ( Cycas rumphii) tersebut diletakkan diatas kaca objek dan ditetesi dengan air sebanyak satu tetes untuk membantu memperjelas bayangan pada objek, kemudian sampel di atas kaca objek tersebut ditutupi dengan kaca penutup yang
2
Jurnal Sistematika Tumbuhan FMIPA UNMUL 2017 24 Maret 2017, Samarinda, Indonesia
olinat, Anabaena sp. memiliki bentuk yang bulat dan hidup secara berkoloni, Anabaena sp. bereproduksi dengan cara aseksual yaitu membelah diri dan hidup secara uniseluler. Dimana berdasarkan atas (Tjitrosoepomo , 2003) yang menyatakan bahwa beberapa dari spesies ganggang hijau-biru yang berkoloni dengan membentuk sebuah filamen memiliki bagian heterotista dan spora yang istirahat. Pada ganggang hijau-biru ini bisa hidup secara uniseluler sel yang membentuk sebuah koloni adalah mirip sedangkan bentuk dari filament tersusun atas banyak sel yang membentuk rantai trikoma dan sebuah selubung, dari hal tersebut dapat diketahui bahwa hasil percobaan yang didapatkan sesuai dengan literatur yang ada karena Anabaena sp.memilki sp.memilki ciri yang serupa dengan literatur.
diletakkan secara perlahan dari bagian samping agar tidak ada gelembung udara yang tersisa dan ikut diamati dalam percobaan. Setelah tertutup oleh kaca penutup, akar pakis haji (Cycas rumphii) rumphii) di squash secara perlahan dengan menggunakan ujung dari pensil yang tumpul, hal ini bertujuan untuk memipihkan lagi penampang agar spesies Anabaena sp. di dalamnya dapat nampak dengan jelas. Penampang yang telah lebih pipih kemudian diletakkan ke dalam mikroskop dan diamati dengan metode zig-zag. Tetapi, pada percobaan kali ini tidak didapatkan Anabaena sp. sp. di dalam akar pakis haji (Cycas (Cycas rumphii) karena beberapa faktor kesalahan yaitu pada saat pengambilan akar pakis haji (Cycas ( Cycas rumphii) di lakukan pada kemarin hari sehingga kandungan air yang terdapat pada akar pakis haji (Cycas (Cycas rumphii) menjadi berkurang, kemudian kurang telitinya praktikan didalam mengamati di dalam mikroskop sehingga spesies dari Anabaena sp. tidak dapat dilihat. Fungsi dari Anabaena sp. pada akar pakis haji (Cycas (Cycas rumphii) adalah sebagai alternatif pupuk bagi tanaman pakis haji (Cycas rumphii), dimana pada simbiosis antara Anabaena sp. dengan pakis haji (Cycas ( Cycas rumphii) dapat meningkatkan kadar nitrogen yang ada didalam tanah, sehingga tumbuhan menjadi semakin subur dengan mengubah nitrogen menjadi amoniak yang menjadi makanan bagi tanaman. Pada percobaan ini di ketahui bahwa di dalam pakis haji (Cycas (Cycas rumphii) terdapat fitoplankton jenis cyanophyta berupa Anabaena sp. dimana pada Anabaena sp. terdapat organel-organel berupa sel vegetativ, heterochyst, akinet, kambium, dan juga anabaena berkoloni. Sel vegetativ pada Anabaena sp. digunakan untuk melakukan fotosintesis, lalu heterocyst merupakan bagian ujung dari Anabaena dari Anabaena sp. dimana pada bagian ini dikhususkan untuk proses fikasi nitrogen. Akinet memiliki fungsi untuk mempertahankan bentuk tubuh dari Anabaena sp. disaat berada pada kondisi yang sangat buruk. Kambium merupakan jaringan yang selalu aktif dalam pembelahan. Kemudian Anabaena berkoloni nampak pada bagian potongan melintang dari akar pakis haji (Cycas rumphii). rumphii). Dimana Anabaena Dimana Anabaena sp. memiliki ciri-ciri berupa pengikat nitrat, dibagian dalamnya terdapat cadangan makanan berupa
Gambar 1.2 Gleocapsa sp. Perbesaran 40 x 10 Keterangan : 1. Membran sel; 2. Kloroplas; 3. Selubung; 4. Sitoplasma. Klasifikasi: kingdom : Plantae divisi : Cyanophyta kelas : Cyanophyceae ordo : Chroococcales famili : Chroococcaceae genus : Gleocapsa spesies : Gleocapsa sp. (Gardner, 1927) Berdasarkan atas percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan sampel air kolam fakultas MIPA didapatkan salah satu 3
Jurnal Sistematika Tumbuhan FMIPA UNMUL 2017 24 Maret 2017, Samarinda, Indonesia
spesies cyanophyta yaitu berupa Gleocapsa sp. dengan metode mula-mula di masukkan alkohol kedalam botol sampel lalu di homogenkan. Setelah homogen maka diambil sebanyak 1 pipet air kolsm tersebut dan di teteskan ke atas kaca objek, lalu fitutup dengan menggunakan kaca penutup dengan cara meletakkan terlebih dahulu pada bagian pinggirnya agar tidak terbentuk gelembung-gelembung udara yang dapat menghalangi pengamatan. Setelah itu, kaca objek di letakkan di mikroskop dan diamati cyanophyta yang terdapat didalam sampel air kolam. Faktor kesalahan pada praktikum kali ini adalah saat pengambilan sampel menggunakan rentang waktu yang lama yaitu sehari sebelum, maka dari itu cyanophyta yang ada didalam sampel sudah mati.dimana pada Gleocapsa sp. didapatkan empat organel di dalamnya, dimana terdapat membran sel untuk melindungi orgaelorganel sel didalamnya, kemudian terdapat selubung dimana selubung sebagai pengganti dari dinding sel dari fitoplankton jenis ini, pada Gleocapsa sp. sp. memiliki kloroplas yang berguna untuk tanam tersebut melakukan fotosintesis tanpa bergantung pada oranisme lain. Pada Gleocapsa sp. juga terdapat sitoplasma yaitu berupa saluran sel yang biasanya berfungsi untuk mempertahankan organel-organel yang ada di dalam sel tersebut. Gleocapsa sp. memiliki ciri-ciri berupa memiliki bentuk yang bulat dan panjang, di kelilingi oleh membran, pada bagian membran terkadang ada yang berpigmen, memiliki habitat hidup di batuan yang lembab dan juga pada air tawar. Berdasarkan atas (Campbell, 1999) yang menyatakan bahwa alga hijau-biru memiliki ciri yang umum yaitu pada ganggang ini tidak dapat bergerak aktif atau hanya bergerak secara pasif, ganggang hijau-biru tidak dapat bergerak secara aktif karena tidak mempunyai bulu cambuk, hanya bergerak pada saat mengikuti aliran air. Berdasarkan dari literatur ini dapat dinyatakan bahwa hasil dari percobaan sudah sesuai dengan literatur yang ada.
Dimana pada bagian dalam dari sel ini di dapatkan organel berupa selubung, membran sel, kloroplas dan sitoplasmadan. Sedangkan pada sampel berupa akar dari Pakis Haji (Cycas Rumphii) di dapatkan spesies berupa Anabaena sp. dimana didalam spesies ini terdapat sel vegetative, heterocyst, kambium, dan Anabena berkoloni. Ucapan Terimakasih Pertama-tama penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah melancarkan dalam penulisan jurnal ini, Terimakasih kepada Laboran Anatomi dan Sistematika tumbuhan yang telah menyiapkan alat-alat laboratorium pada praktikum kali ini. Terimakasih pula kepada para asisten yang telah membina jalannya praktikum kali ini dan telah bersedia membagi ilmunya kepada para praktikan. Terakhir, terimakasih pula kepada teman-teman saya kelompok 3B atas diskusinya yang bermanfaat. Referensi [1] Kimball, [1] Kimball, John. 1987. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlanga [2] Betawati, Nining, 2008. BIODIVERSITAS CYANOBACTERIA DARI BEBERAPA SITU/DANAU DI KAWASAN JAKARTADEPOK-BOGOR, INDONESIA. Departemen Biologi, Universitas Indonesia Makara, Sains, Volume 12, No 1. 44-54 [3] Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta, Tumbuhan. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. [4] Campbell, Neil. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta. Indonesia. [5] Widodo. 2014. APLIKASI PADA METODE MIKROFOTOGRAFI UNTUK MENGEKSPLORASI BERBAGAI JENISJENIS CYANOPHYTA. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Jurnal Flore Volume 1 No. 2. 8-13
Kesimpulan Berdasarkan atas percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada sampel air kolam memiliki kandungan spesies cyanophyta didalamnya berupa Gleocapsa sp. 4
LAMPIRAN
Gleocapsa sp. Perbesaran 40 x 10
5