BIOLISTRIK PADA
SISTEM
brachialis
SARAF
atau
Ketika
A. Hasil
Saraf Otot
memperlihatkan kontraksi pada otot
normal 3.50 menit 3.40 menit
gastocnemius.
dihubungkan
rangkaian
listrik dengan saraf pada tungkai
alkohol 2.30 menit 1.20 menit
depan
dan
tungkai
(Brachialis
belakang
ataupun
pada
gastocnemius) muncul getaran yang B. Pembahasan Pada
terlihat
praktikum
kali
ini,
praktikan mengamati kontraksi otot gastrocnemius pada katak yang diberikan
kejutan
listrik
yang
terdapat dalam batu baterai 2 Volt. Dipilihnya
otot
gastrocnemius
karena otot ini lebar dan terletak di atas tibiofibula, serta disisipi oleh tendon tumit yang tampak jelas
sehingga
mudah
diamati.
Dalam setiap percobaan (termasuk isolasi gastrocnemius), otot harus senantiasa dibasahi dengan larutan Ringer. Katak yang telah dibedah akan mengalami kematian setelah beberapa saat pembedahan. Oleh karena itu, praktikan menggunakan larutan Ringer (The Staff, 1958). Percobaan ini, menggunakan baterai A4 dengan tegangan rendah yaitu 1,5 V sebagai impuls untuk
Getaran
tersebut
dinamakan dengan kontraksi otot. Ion-ion
yang
tersebut
mengalami
terdapat
di
otot
perpindahan
keluar masuk di dalam otot yang diatur
oleh
pergerakan
aktin-
miosin. Tegangan baterai tersebut yang berfungsi sebagai impuls dan memungkinkan terjadinya kontraksi otot.
(tendon Achillus) pada permukaan kaki
jelas.
Menurut dilakukan
percobaan
oleh
yang
Biofagri(2006),
besarnya kuat rangsang minimal adalah
1
submaksimal
V, 20
kuat V,
rangsang dan
kuat
rangsang maksimal 25 V. Semakin kuat
rangsang
yang
diberikan,
semakin besar pula potensial yang terjadi.
Apabila
potensial
berjenjang secara lokal terjadi pada membran sel saraf atau sel otot, terdapat potensial yang berbeda di daerah tersebut, bukan di bagian
masih
ion Na+. Perubahan permeabilitas
berada dalam potensial istirahat.
yang spesifik ion itu (hanya khusus
Karena muatan yang berlawanan
ion
akan saling tarik menarik, arus
adanya
secara pasif mengalir antara daerah
transaxonal.
yang terlibat dan daerah-daerah
berfungsi sebagai saluran-saluran
yang berdekatan baik di bagian
spesifik ion (ion Na+atau ion K)
dalam maupun luar membran.
yang
membran
lainnya
yang
Pada sel otot (serabut-serabut otot), potensial aksi menyebabkan otot berkontraksi (Seeley, 2002).
tertentu)
disebabkan
protein
sensitif
oleh
membran
Protein
tersebut
terhadap
beda
potensial. Kita dapat menyebutnya dengan voltage-sensitive channels. Potensial
aksi
Jika sebuah sel jaringan tidak
depolarisasi
memperlihatkan
perubahan
membran sel yang terjadi secara
potensial yang cepat disebut juga
cepat (Seeley, 2002). Berdasarkan
dengan
membrane
Campbell (2004), sebuah potensial
istirahat. Impuls saraf terdiri atas
aksi tunggal akan menghasilkan
suatu
depolarisasi
peningkatan tegangan otot yang
membran yang disebut Potensial
berlangsung sekitar 100 milidetik
Aksi dan merambat sepanjang sel
atau kurang yang disebut sebuah
saraf.
kontraksi tunggal. Jika potensial
potensial
gelombang
Penyebab terjadinya potensial aksi
aksi kedua tiba sebelum respons terhadap potensial aksi pertama
permeabilitas membran terhadap
selesai, tegangan tersebut akan
ion Na+ secara transien (dalam
menjumlahkan dan menghasilkan
rentang fraksi dari satu milidetik)
respons yang lebih besar. Jika otot
kemudian diikuti oleh peningkatan
menerima suatu rentetan potensial
permeabilitas membran terhadap
aksi yang saling tumpang tindih,
K+
ialah
repolarisasi
peningkatan
ion
ini
dan
merupakan
serta
maka akan terjadi sumasi yang
pada
lebih besar lagi dengan tingkat
permeabilitas membran terhadap
tegangan yang bergantung pada laju
penurunan
secara
transien
drastis
perangsangan.
Jika
laju
mengakibatkan gerak yang terjadi
perangsangan cukup cepat, sentakan
tanpa kita sadari. Impuls yang
tersebut
dihantarkan
akan
lepas
menjadi
tersebut
berupa
kontraksi yang halus dan bertahan
biolistrik yan mengalir dari jaringan
lama yang disebut tetanus. Waktu
ke
antara
datangnya
ke
terlihat lalu lintas ion-ion Natrium,
neuron
motoris
awal
Kalsium, dsb pada sel otot sehingga
terjadinya kontraksi disebut fase
aktin-miosin bergerak bergantian
laten; waktu terjadinya kontraksi
sehingga
disebut fase kontraksi, dan waktu
(kontraksi-relaksasi).
otot
rangsang dengan
berelaksasi
disebut
fase
relaksasi (Seeley,2002) Jadi,
otot
jaringan
Saat
bahkan
menimbulkan
suatu
gerakan
impuls
saraf
(pemunculan arus listrik yang tiba-
dapat
bergerak
tiba) mencapai suatu daerah axon
karena adanya impuls atau pun
(yang
rangsangan
pengamatan),
dari
mikroskop
luar
yang
dijadikan
daerah
beda
potensial
kemudian diterima oleh reseptor
transmembran akan lebih positif
diteruskan ke saraf sensorik dibawa
sehingga
oleh saraf konektor hingga sampai
saluran-saluran
ke otak. Otak akan mengolah
bersifat sensitif terhadap tegangan)
rangsangan tersebut. Jika impuls
secara
ditanggapi dan dilanjutkan ke saraf
Akibatnya,
motorik hingga ke efektor sehingga
masuk ke dalam sel saraf sejumlah
kita dapat bergerak (pergerakan
6000 ion per 1ms untuk tiap
karena
saluran.
terjadinya
kontraksi-
memicu ion
transien ion
Ini
terbukanya Na+
(yang
(mendadak). Na+
jelas
berebutan
merupakan
relaksasi otot). Itu mekanisme pada
peningkatan permeabilitas ion Na
pergerakan biasa / bukan refeleks,
atau PNa+ dan peningkatan ini
sementara pada gerakan refleks
membuat
impuls tidak diolah di otak, akan
transmembran meningkat. Jika A
tetapi impuls tersebut diteruskanke
mendapat
sumsum tulang belakang, hal itu
terbukanya saluran-saluran itu akan
beda
rangsangan,
potensial
proses
terjadi di A sehingga beda potensial
bisa menghantarkan arus listrik.
transmembran
Oleh karena itu, pada saat katak
meningkat.
pada
daerah
Peningkatan
A beda
otot
diberi
alkohol,
maka
potensial di A akan menimbulkan
rangsangan akan semakin lama
medan listrik yang mempengaruhi
dibandingkan dengan katak yang
daerah B yang ada di dekatnya.
hanya diberi NaCl.
Medan listrik itu akan merangsang saluran-saluran ion di B untuk
Kesimpulan
terbuka dan memulai proses yang
Dalam
percobaan
ini,
otot
serupa seperti pada A. Dengan cara
brachialis dan gastrocnemius
itulah, rangsangan dihantar dan
katak
diperkuat di tiap partisi melalui
selama 3.50 menit hingga tidak
pertukaran ion antar kedua sisi
ada respon sama sekali pada
membran.
saraf dan otot.
Walau
ketidakseimbangan
relatif
ionik
mempunyai
waktu
Pemberian alkohol 70% dapat
berperan untuk potensial istirahat
mempercepat otot brachialis
itu hanyalah kecil, hanya sedikit
dan otot gastrocnemius untuk
+
+
sekali fraksi gradien Na -K yang
berhenti memberikan respon.
dikacaukan oleh satu impuls saraf. Pemberian
alkohol
Jawaban Pertanyaan
menghambat terjadi pergerakan / kontraksi
otot
yang
mulai
Apa beda sinapsis yang EPSP
dan IPSP dilihat dari
melambat. Hal ini karena alkohol
biolistrik di neuron post sinaps?
bersifat
Jawab:
menghambat
(inhibitor)
terjadinya biolistrik pada otot katak
Sinapsis
pada
EPSP
sehingga kontraksi otot menjadi
melakukan
lebih lambat, begitu juga pada ion-
biasanya
ion pergerakan (keluar-masuk) juga
mengurangi
K+
terhambat. Alkohol juga merupakan
mengakumulasi
untuk
larutan non elektrolit yang tidak
potensial aksi. Sedangkan, IPSP
depolarisasi menambah
Na+
dan atau dan
membuat
biasanya
berhiperpolarisasi
menambah Cl atau K.
dan