KATA PENGANTAR
Pertama – tama marilah kita ucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahamat dan hudayah-Nya kepada kita semua. Penu Penuil ilis is mengu mengucp cpak akan an teri terima ma kasi kasih h kepa kepada da orang orang – oran orang g yang yang tela telah h memb member erik ikan an bant bantua uan n
dala dalam m
meny menyus usun un maka makala lah h
fisi fisika ka menge mengena naii
biol biolis istr trik ik..
Diantaranya adalah orang tua, dosesn mata kuliah dan lain – lain. Fisika merupakan salah satu cabang ilmualam yang mendasari perkembangan teknologi sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam. Fisika juga memberikan pelajaran yang sangat baik kepda manusia untukl hidup selaras berdasarkan hukum alam. Dengan adanya penyusunan laporan tentang biolistrik, kita dapat mengetahui tentan tentang g biolis biolistri trik. k. Ketrka Ketrkait itanny annyaa dengan dengan ilmu ilmu kesehat kesehatan an dan dalam dalam kehidupa kehidupan n manusia. Penu Penuli liss
meny menyad adar arii
mung mungki kin n
dala dalam m
peny penyus usun unan an maka makala lah h
ini ini
belu belum m
sepenuhnya sempurna, untuk itu dapat kiranya untuk memberikan masukanmengenai makalah ini, agar kia semua lebih memahami tentang mata kuliah fisika mengenai biolistrik ini. Walaupun demikian penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Dumai, 17 Oktober 2009
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang belakang Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada tubuh kita berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Seperti listrik dirumah tangga. tangga. Kelistrik Kelistrikan an pada tubuh berkaitan berkaitan dengan komposisi komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl2, sedangkan intra sel terdapat ion h dan anion protein. Penulis akan mengungkapkan bagaimana cara kerja biolistrik di dalam ilmu kesehatan pada makalah ini.
1.2 1.2 Tuju Tujuan an Maka Makala lah h ini ini disu disusu sun n denga dengan n tuju tujuan an untuk untuk memp memper erol oleh eh gamb gambar aran an yang yang memadai tentang biolistrik di dalam ilmukesehatan.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada per permu mukaa kaan n dala dalam m bida bidang ng bata batas/ s/me memb mbra ran. n. Kema Kemamp mpua uan n sel sel syar syaraf af (neu (neuro rons ns)) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting. Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air. Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elekt elektro roda da pada pada permu permuka kaan an kuli kulit. t. Hasi Hasill rekam rekaman an isya isyara ratt list listri rik k dari dari jant jantung ung (Electroca (Electrocardiogr rdiogran-ECG) an-ECG) diganti untuk diagnosa diagnosa kesehatan. kesehatan. Seperti Seperti halnya halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa elektroda pada posis posisii terten tertentu. tu. Isyar Isyarat at listr listrik ik yang yang dihasi dihasilka lkan n dapat dapat untuk untuk mendia mendiagnos gnosaa gejala gejala epilepsy, tumor, geger otak dan kelainan otak lainya.
2.2 Rumus/Hokum Dalam Biolistrik
Ada beberapa rumus atau hukum yang berkaitan dengan biolistrik antara lain. 1. Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, berbanding berbalik dengan tahanan dari konduktor. Hokum ini dapat dinyatakan dengan rumus: R= V I Keterangan : R = Dalam Ohm I = Arus (Ampere) V = Tegangan (Volt) 2. Huku ukum Joule ule Arus listrik melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu terten tertentu tu akan akan menimb menimbulka ulkan n panas. panas. Hukum Hukum ini dapat dapat dirumu dirumuska skan n sebagai sebagai berikut: H (Joule)= V.I.T 3
Keterangan :V = Tegangan dalam Voltage I = Arus Arus dalam Ampere T = Waktu dalam detik J = Joule = 0.239 Kal
2.3 Macam-macam Gelombang Arus Listrik
1) Arus Arus bolak bolak-ba -bali lik/s k/sinu inusoi soidal dal
2) Arus setengah setengah gelomb gelombang ang ( telah diserahkan) diserahkan)
3) Arus searah searah penuh tapi tapi masih masih mangandun mangandung g ripple/de ripple/desir sir
4) Arus Arus sea seara rah h murn murnii
5) Faradik
6) Surged Surged Faradi Faradic/s c/sent entakan akan sinus sinusoid oidal al
7) Surged Surged sinusoi sinusoidal dal/se /senta ntakan kan sinusoid sinusoidal al
8) Galvan Galvanik ik yang yang interu interuptu ptuss
9) Arus Arus gig gigii gerg gergaj ajii
2.4 Kelistrikan dan Kemagnetan dalam Tubus A. System Saraf dan Neuron
System saraf dibagi dalam 2 bagian yaitu: 1. Sist Sistem em sar saraf af pusa pusatt Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau
medulla spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen
2. Sist Sistem em sar saraf af oto otono nom m Serat Serat saraf saraf ini mengat mengatur ur organ organ dalam dalam tubuh. tubuh. Misaln Misalnya ya jantun jantung, g, usus usus dan kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
B.
Konsentrasi ion Dalam dan luar sel Melalui Melalui suatu percobaan dapat ditunjukan ditunjukan suatu model membrane permeable
terhadap larutan KCL
Gambar diatas merupakan suatu bentuk model potensial istirahat pada waktu 0 dimana ion K akan melakukan difusi dari kosentrasi tinggi ke konsntrasi rendah sehingga saat tertentu akan terjadi membrane dipole/membran dua kutub dimana laru laruta tan n denga dengan n kons konsen entr tras asii yang yang tadi tadiny nyaa rend rendah ah akan akan kele kelebi bihaa haan n ion ion posi positi tif, f, kebalikan kebalikan dengan larutan yang konsentras konsentrasii tinggi tinggi akan berubah berubah menjadi menjadi kekurangan kekurangan ion sehingga menjadi lebih negatif. Membrane permeabel biasanya terhadap ion K , Na dan Cl sedangkan terhadap protein besar (A) sangat tidak permeabel
C.
Kelistrikan saraf Kalau ditinjau besar kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat di bagi dalam
3 bagian yaitu serat saraf tipe A, B, dan C. dengan mempergunakan mikroskop electron, serat saraf dibagi dalam 2 tipe: yakni serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa myelin. Saraf bermielin bermielin banyak terdapat terdapat pada manusia. manusia. Myelin Myelin merupakan merupakan suatu insulator (isolasi) makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin. Kecepatan aliran listrik pada serat saraf yang berdiameter yang sama dan panjang panjang yang sama sangat tergantung kepada lapisan mielin ini. Akson tanpa mielin (diameter 1 mm) mempunyai kecepatan 20-50 m/detik. Serat saraf bermielin pada diameter 10 um mempunyai 100 m/detik. Pada serat saraf bermielin aliran sinyal dapat meloncat dari suatu simpul ke simpul yang lain. Suatu saraf atau neuron membrane otot-otot otot-otot pada keadaan keadaan istirahat istirahat (tidak adanya proses konduksi implus listrik), listrik), konsentrasi konsentrasi ion Na+ lebih banyak diluar sel dari pda di dalam sel, di dalam sel akan lebih negative dibandingkan dengan di luar sel. Apabila potensial diukur dengan galvanometer akan mencapai -90 m Volt, membra membrane ne sel ini disebut disebut dalam dalam keadaa keadaan n polari polarisas sasi, i, dengan dengan potens potensial ial membra membrane ne istirahat -90 m Volt.
D.
Perambatan Potensial Aksi Potensial aksi terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat
rang rangsa sang ngan an menc mencap apai ai nila nilaii amba ambang ng.. Pote Potens nsia iall aksi aksi itu itu send sendir irii memp mempun unya yaii kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membrane untuk mencapai aksi kesegala jurusan sel membrane, keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi. Setelah timbul potensial aksi, sel membrane akan mengalami repolarisasi sel membrane disebut suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter dibagi dalam 2 fase: 1.
Peri eriode ode Refr Refrak aktter Abso Absollut Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsure kekuatan untuk
menghasilkan aksi yang lain. 2.
Peri eriode ode Refr Refrak aktter Rel Relatif atif Setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode
refr refrak akte terr abso absolu lute te akan akan menj menjad adii peri period odee refr refrak akte terr rela relati tif, f, dan dan apab apabil ilaa ada ada stimulus/rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru. Sel membrane setelah mencapai potensial membrane istirahat, sel membran tersebut telah siap untuk menghantarkan implus yang lain. Gelombang depolarisasi setela setelah h mencapa mencapaii ujung ujung dari dari saraf saraf atau atau setela setelah h terjad terjadii depola depolaris risasi asi seluru seluruhny hnya, a, gelombang tersebut akan berhenti dan tidak pernah aliran balik kearah mulainya datang rangsangan.
E.
Kelistrikan pada sinapsis dan neuron
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsi, berakhirnya saraf pada sel otot otot/h /hub ubun ungan gan sara saraff otot otot dise disebut but Neur Neurom omya yall junc juncti tion on.. Baik Baik sina sinaps psis is maupu maupun n neuromyal neuromyal junction junction mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan meneruskan meneruskan gelombang gelombang depolarisas depolarisasii dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi. Zat kimia kimia yang yang terdapa terdapatt pada pada otot otot akan akan tringge tringger/b r/berg ergeta etar/b r/berd erdeny enyut ut menyeb menyebabka abkan n
kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.
2.5 Isyarat Magnet Jantung dan Otak
Mengalirny Mengalirnyaa aliran aliran listrik listrik akan menimbulkan menimbulkan medan magnet. magnet. Medan magnet sekitar jantung disebabkan adanya aliran listrik jantung yang mengalami depolarisasi dan repolarisasi. Pencatatan medan magnet disebut magnetoksdiogram. Besar medan magnet sekita jantung adalah sekitar 5 x 10 pangkat -11 T( Testa) atau sekitar 10 x 10 pangkat 8 medan megnet bumi. Hubungan Testa (T) dengan Gauss dapat dinyatakan: IT = 10.10 4 Gauss Untuk mengukur medan magnet dari suatu besaran benda diperlukan suatu ruan ruang g yang yang terl terlin indu dung ng dan dan sang sangat at peka peka terh terhad adap ap dete detect ctor or meda medan n magn magnet et (magnetometer). Detector yang dipergunakan yaitu SQUID ( Superconding Quantum Interference Device) yang bekerja pada suhu 5 derajat K, dan dapat mendeteksi medan magnet yang disebabkan arus searah atau arus bolak-balik. Ada 2 alat untuk mencatat medan magnet ini antara lain:
1) Magnet Magnetokar okardio diogra grafi fi (MKG) (MKG) MKG member memberii inform informasi asi jantun jantung g tanpa tanpa memper mempergun gunakan akan elektr elektroda oda yang yang didekatkan/d didekatkan/ditemp itempelkan elkan pada badan, tidak seperti seperti halnya halnya pada waktu melakukan melakukan EKG. Pencatatan dilakukan di daerah badan dengan jarak 5 cm. lokasi rekaman diberi kode B, D, F, H, I, J, L (vertical). Horizontal dilakukan perekaman 5-6 kali dibubuhi huruf I dan ditandai dengan angka (1, 3, 5, 9) Informasi Informasi yang diperlukan pada MKG tidak dapat dipakai sebagai EKG oleh karena dalam pengukuran medan magnet mempergunakan arus searah yang mengenai otot otot dan saraf. saraf. Perekam Perekaman an MCG akan member memberii inform informasi asi yang yang berguna berguna dalam dalam diagnosis apabila dikerjakan pada waktu jantung mengalami serangan oleh karena pada saat ini dipergunakan arus listrik.
2) Magnet Magnetoens oensefa efalog logram ram (MEG) (MEG) MEG yaitu pencatatan medan magnet sekeliling otak dengan mempergunakan arus arus searah searah.. Alat Alat yang yang adalah adalah SQUID SQUID magnet magnetomet ometer. er. Pada Pada rithme rithme alpha, alpha, medan medan magnet berkisar 1 x 10 pangkat -13 T.
2.6 Penggunaan Listrik dan Magnet pada Tubuh.
Pada Pada tahu tahun n 1890 1890 Jacq Jacque uess A.D. A.D. Arso Arsonv nval al tela telah h meng menggu guna naka kan n list listri rik k ber berfr frek ekwe wens nsii rend rendah ah untuk untuk meni menimb mbul ulka kan n efek efek pana panas. s. Tahu Tahun n 1992 1992 tela telah h pula pula menggunakan listrik dengan frekwensi 30 MHz untuk memanaskan yang disebut “Short Wave Diaththermy”. Pada 1950 sudah diperkenalkan penggunaan gelombang mikro dengan frekwensi 2.450 MHz untuk keperluan diathermi dan pemakain radar. Sesuai dengan efek yang ditimbulkan oleh listrik, maka arus listrik di bagi dalam 2 bentuk: a. List Listri rik k Berfr Berfrekw ekwen ensi si Renda Rendah h Batas frekuensi antara 20 Hz sampai dengan 500.000 z frekuensi rendah ini mempunyai efek merangsang saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot. Untuk pemakain pemakain dalam jantung waktu singkat dan bersifat bersifat merangsang persarafan persarafan otot, maka maka dipakai dipakai arus faradi faradic. c. Sedangk Sedangkan an untuk untuk jangka jangka waktu waktu lama lama dan bertuj bertujuan uan merangsang otot yang telah kehilangan persarafan maka dipakai arus listrik yang intereptur/terputus-putus atau arus DC yang telah dimodifikasi. Selain Selain arus DC ada pula menggunakan menggunakan arus AC dengan frekuensi frekuensi 50 Hz arus AC ini serupa dengan arus DC, mempunyai kemkampuan antara lain: merangsang saraf sensorik, merangsang saraf motoris, dan berefk kontraksi otot.
b. Listri Listrik k Berf Berfrek rekuen uensi si Tinggi Tinggi Yang tergol tergolong ong berfr berfrekue ekuensi nsi tinggi tinggi adalah adalah frekuen frekuensi si arus arus listr listrik ik diatas diatas 500.000 siklus perdetik (500.000 Hz). Listrik berfrekuensi tidak mempunyai sifat merangsang merangsang saraf saraf motoris motoris atau saraf sensoris, sensoris, kecuali kecuali dilakukan dilakukan rangsangan rangsangan dengan
pengulangan yang lama. Frekuensi sifat ini maka frekuensi tinggi digunakan dalam bidang kedokteran di bagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Short Wave Diathermy Diathermy ( Diater Diatermi mi Gelomba Gelombang ng Pendek) Pendek) 2. Mikro Mikro Wave Wave Diather Diathermy my ( Diaterm Diatermii Gelombang Gelombang Mkro)
2.7 Magnetik Blood Blood Flow Water Alat Alat pengu pengukur kur alir aliran an dara darah h magn magnet etis is berd berdas asar arka kan n atas atas prin prinsi sip p induk induksi si magnet magnetis. is. Apabila Apabila suatu suatu kondukt konduktor or listr listrik ik digera digerakkan kkan dalam dalam medan medan magnet magnet akan akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan gerakan ( Hukum Farady). Farady). Prinsip yang sama pula dipergunakan dipergunakan disini yaitu apabila apabila konduktor konduktor bukan suatu melainkan pipa konduksi yang ditempati pada medan magnet dan dilewati zat cair. Apabila darah melewati pipa konduksi tersebut, dengan rata-rata kecepatan V mele melewa wati ti meda medan n magn magnet et B maka maka tega teganga ngan n yang yang diha dihasi silk lkan an anta antara ra elek elektr trod odaa dinyatakn: V= B dv
Keterangan : V = Tegangan ( Volt) B = Kuat Medan Magnet ( Gauss) D = Diameter Pembuluh darah V = Kecepatan ( m/sec) Jumlah zat cair/darah dapat pula dihitung yaitu:
Q= d 4
x
V Bd
Q = Kecepatan x luas penampang
2.8 Syok Listrik Syok Syok list listri rik k atau atau kejut kejutan an adala adalah h suat suatu u nyer nyerii pada pada syar syaraf af sens sensor orik ik yang yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh. Kejadian syok listrik merupakan kejadian yang timbul secara kebetulan. Bahaya syok listrik sangat besar besar,, tubuh tubuh pender penderit itaa akan mengal mengalami ami ventri ventricul cular ar fibril fibrillon lon,, kemudi kemudian an diikiu diikiuti ti dengan kematian. Oleh karena itu, perlu diketahui perubahan-perubahan yang timbul akibat syok listrik, metoda pengamanan sehingga bahaya syok dapat dihindari.
Dalam bidang kedokteran ada 2 macam syok listrik antara lain: 1. Syok Syok Denga Dengan n Tuju Tujuan an Ter Terte tent ntu u Syok listrik ini dilakukan atas dasar indikasi medis. Dalam bidang psiaktri dikenal dengan nama “ Electric Convultion Teraphy” 2. Syok Syok tanp tanpaa tuju tujuan an ter terte tent ntu u Timbul Timbul syok syok ini diakib diakibatk atkan an dari dari suatu suatu kecela kecelakaa kaan. n. Faktor Faktor-fa -fakto ktorr yang yang menyokong sehinggga timbulnya syok ini listrik ini : a.
Peralatan
Petunujuk penggunaan alat-alat yang kurang jelas
Prosedur testing secara teratur tidak atau kurang jelas
Peralatan ECG yang lama tanpa menggunakan menggu nakan transformator
b.
Perorangan
Petugas-petugas yang kurang latihan
Kurang pengertian akan kelistrikan maupun bahaya-bahaya
yang ditimbulkan
Kurang Kurang pengert pengertian ian tetang tetang cara-ca cara-cara ra protek proteksi si bagi petuga petugass
sendiri maupun penderita
Syok yang timbul dari suatu kecelakaan ini dikenal dengan “ Earth Syok”. Berdasarkan besar kecilnya tegangan “ Earth Syok” dapat di bagi menjadi 2 : Low tension shock ( syok tegangan rendah) dan high tension shock ( syok tegangan tinggi) Syok Syok semaki semakin n serius serius,, apabila apabila arus arus yang yang melewa melewati ti tubuh tubuh semaki semakin n besar. besar. Menurut Hukum Ohm intensias arus listrik tergantung kepada tegangan dan tahanan yang ada. ( I = V/R) berarti tegangan penting dalam menentukan beberapa arus yang dapat dapat dilewa dilewati ti oleh oleh tahana tahanan n yang yang diberi diberikan kan oleh oleh tubuh. tubuh. Disamp Disamping ing itu itu ada pula pula parameter-parameter lain yang turut berperan mempengaruhi tingkat syok. 1. Dari Dari Sudut udut Arus rus a. Seseorang Seseorang akan akan menderita menderita syok syok lebih lebih serius serius pada pada tegangan tegangan 220 Volt Volt dari dari pada tegangan 80 Volt. Oleh karena, kuat arus pada tegangan 220 Volt lebih besar dari pada tegangan 80 Volt (R) sama. b. Basah Basah atau atau tidakn tidaknya ya kuli kulitt pender penderit itaa c. Basa Basah h tida tidakn knya ya lan lanta taii 2. dari dari sudut sudut paramet parameter-p er-para araame ameter ter lainy lainya: a: a. Jeni Jeniss kel kelamin amin b. b. Frek Frekue uens nsii AC AC c. Duration d. Berat Badan e. Jala Jalan n yan yang g dit ditem empu puh h aru aruss
Oleh Oleh kare karena na bahay bahayaa syok syok sanga sangatt besar besar,, dapat dapat meng mengak akib ibat atkan kan kemat kematia ian n sehingga dipandang perlu untuk melakukan tindakan pencegahan yang meliputi alatalat yang dipergunakan
2 . 9.
Hukum – Hukum Biolistrik a. Bes Besaran aran Pokok okok -
Medan Listrik
Medan Medan listr listrik ik merupa merupakan kan ruanga ruangan n diseki disekitar tar benda benda bermua bermuatan tan listr listrik ik yang yang mengalami gaya tarik atau tolak. Jika suatu benda yang bermuatan listrik diletakan di suatu ruangan, maka ruangan tersebut terdapat medan listrik. Jika benda lain yang bermuatan listrik di ruangan tersebut maka kedua benda akan mengalami gaya. Gaya Tolak P 90 A
90 Gaya Tarik
Q
Kuat medan listrik pada lokasi dimana muatan uji berada kita defenisikan sebaga sebagaii besar besar gaya gaya coloum coloumb b (gaya (gaya listr listrik) ik) yang yang bekerja bekerja pada pada muatan muatan uji dibagi dibagi dengan besar muatan uji. E = F Qo
E = Kuat Medan Listrik
: N/C
F
: N
= Gaya Coloumb
Qo = Besar Muatan Listrik
: C
Menurut Hukum Coloumb besar gaya coloumb yang bekerja pada muatan uji : F = K Q1 x Q2
berarti E = K Q1 . Q2 R 2 Q
K = Te T etapan
= 9 x 109 NM2/C2
R = Jarak antara dua muatan = m Q = muatan listrik pada sumber medan C
-
Arus listrik
Muat Muatan an list listri rik k adala adalah h seju sejuml mlah ah muat muatan an yang yang meng mengal alir ir mela melalu luii suat suatu u penampung kawat dalam sekom ketika arus satu ampere melalui kawat itu. Hubungan muatan elemeter ℓ dengan coloumn = I ℓ = 1,60 x Io-19C Sifat – sifat muatan listrik : a. muat muatan an list listri rik k digo digolo long ngkan kan menj menjad adii 2 jeni jenis, s, muat muatan an posit positif if dan dan muat muatan an negatif. b. b. Muat Muatan an list listri rik k seje sejeni niss tola tolak k – meno menola lak, k, muat muatan an list listri rik k tak tak seje sejeni niss tari tarik k menarik.
-
Potens ensial Listrik Potensial listrik adalah perubahan energi potensial persatuan muatan ketika
sebuah muatan diuji dipindahkan diantara dua titik. Untuk mengatur potensial listrik digunakan alat ukur volt meter. Volmeter harus dipasang paraler dengan sumber listrik atau peralatan listrik yang akan diukur beda potensial atau tegangannya.
V = Kq R V = Potensial listrik
= Joule / coloumb
K = Tetapan
= 9 x 109 Nm2 / C2
q = muatan listrik
=C
r = jarak anatara dua muatan muatan = m
-
Daya Listrik Daya listrik adalah daya sebagai kecepatan melakukan usaha atau persatuan
waktu : Daya = usaha waktu
P=W t
P = watt
(w)
W = usaha
(j )
t = waktu
(s)
b. Harga Harga efekti efektiff arus dan dan potensi potensial al listr listrik ik Arus listrik mengalir diantara dua titik pada penghantar jika beda potensial antara dua titik. Oleh karena itu pada tahun 1826 Georg Simon Ohm menyelidiki hubungan arus dan potensial listrik, beda potensial sebanding dengan kuat arus dan berbanding balik dengan hambatan penghantar . Hukum Ohm : V = R xI V = beda b eda potensial
= Volt (v)
R = hambatan
= Ohm (Ω)
I = kuat arus
= ampere (A)
Hambatan listrik hasil bagi antara beda potensial antara ujung – ujung penghantar dan kuat arus yang melaluinya hambatan listrik diberi satuan Ohm (Ω)
Hambatan = beda potensial
: R = V/I
V = I x R
Kuat arus
V I x R Segitiga rumus tegangan atau hukum Ohm 1 kilo Ohm = 1000 Ohm 1 mega ohm = 1.000.000 Ohm
Hambatan listrik dapat diukur secara langsung dengan menggunakan Multi Meter / Avometer.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik di rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Kelistrikan dan kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada sistem saraf. Sistem saraf di dalam tubuh mempuanyai listrik. Pada sistem saraf pusat dan sistem saraf ootonom.
3.2. Saran Penuli Penuliss menyad menyadari ari,, dalam dalam penyus penyusunan unan makala makalah h ini belums belums sepenuh sepenuhnya nya sempurna. Untuk itu dapat kiranya ,,enerikan kritik dan saran mengenai makalah ini. Walaupun demikian penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA