1
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Kanker Kanker merupaka merupakan n pertumbu pertumbuhan han sel baru yang yang memiliki memiliki sifat polife poliferas rasii lebih lebih cepat cepat dengan dengan pertum pertumbuh buhan an yang yang progre progresif sif serta serta pola pola penyebarannya tidak teratur (Smeltzer, 2002). Menurut Smeltzer dan are, 2002 sel neoplasma ganas ter!adi karena adanya mutasi genetik dari "#$ seluler dan perubahan ini disebabkan oleh suatu agen karsinogenik yang dapat berupa bahan kimia, %irus, radiasi atau sinar matahari. "i seluruh dunia diperkirakan &,' !uta orang meninggal akibat kanker (*,200&). +enderita baru setiap tahunnya terdapat '0-200 ribu di ndonesia. "alam catatan pada tahun 200& pasien kanker yang berada di ra/at ra/at inap S1 "r. Soetomo Soetomo Surabaya Surabaya,, urutan urutan terbanya terbanyak k adalah adalah kanker kanker ser%iks sebanyak ' pasien, sedangkan yang berkun!ung di instalasi ra/at !alan di +oliklinik +aliatif pada bulan #o%ember 2003 sebanyak 240 pasien dengan kasus terbanyak adalah kanker ser%iks 5& pasien. erdasar erdasarkan kan hasil hasil obser%as obser%asii yang yang dilakuk dilakukan an oleh oleh mahasis/ mahasis/a a calon #ers S6K7S Mataram dari tanggal 8-' 9ebruari 20 sebagian besar pasien di uang "ahlia mengeluh nyeri. al ini tentunya harus ditangani dengan ilmu kepera/atan dan tindakan kolaboratif. 6anda 6anda dan ge!ala yang dialami penderita kanker merupakan masalah yang kompleks, antara lain adalah malnutrisi, gangguan sensasi nyeri dan 1 infeksi . Salah satu ge!ala pada penderita kanker adalah nyeri yang dapat
bersifat ringan, sedang sampai men!adi berat. al ini !uga yang men!adi ge!al ge!ala a yang yang paling paling ditak ditakuti uti pasie pasien n karena karena men!a men!adi di faktor faktor utama utama dalam dalam
2
mengala mengalami mi penuruna penurunan n kualitas kualitas hidupny hidupnya. a. Sebagian Sebagian besar besar pasien pasien kanker kanker akan akan mengal mengalami ami ganggu gangguan an perasa perasaan an nyeri nyeri dalam dalam per!a per!alan lanan an hidup hidupny nya a (Smeltzer, 2002). #yeri #yeri adalah adalah sensor sensor yang yang tidak tidak menyenan menyenangkan gkan dan pengalam pengalaman an emosiona emosionall yang yang tidak tidak menyenan menyenangkan gkan dan menyertai menyertai kerusakan kerusakan !aringan !aringan secara actual maupun potensial ($S+, 200&). #yeri pada penderita kanker desakan langsung dari tumor yang mengenai system saraf se!umlah 30: kasus ter!adi karena hal ini dan nyeri yang disebabkan oleh pengobatan anti kanker sebanyak 4-': sedangkan nyeri yang tidak berhubungan dengan kanker atau dengan pengobatannya sekitar -4:. #yeri kanker tidak sa!a bersumber dari kerusakan fisik dengan dikeluarkan zat kimia dari sel namun diperberat oleh faktor nonfisik berupa psikologis, social budaya dan spiritual (6anra,2002).
+era/atan penyakit kanker maka terapi untuk nyeri mendapat prioritas salah salah satunya satunya diperlu diperlukan kan strategi strategi dalam dalam pengelol pengelolaan aan nyeri nyeri pada pasien kanker antara lain asuhan paliatif terpadu yang berfokus pada pasien dan keluarga keluarga.. +enatalak +enatalaksana sanaan an nyeri nyeri yang yang tidak tepat dan tidak akurat akurat akan men menimbu imbullakan kan
resiko siko
kom kompli plikasi kasi,,
mena menam mbah bah
biaya aya
pera pera/ /ata atan,
memperpan!ang hari ra/at serta memperlama proses penyembuhan secara holistic, dampak lain akibat nyeri tersebut adalah menghambat kualitas hidup dan depresi ($%idan, 200). nter%ensi yang dapat diberikan pada pasien untuk mengurangi nyeri meliputi pendekatan farmakologi dan non farmakologi. +emberian inter%ensi
3
farmakologi dengan pemberian analgetik merupakan terapi modalitas dalam memberikan se!umlah medikasi. +emberian dengan analgetik mampu meningkatkan ambang batas nyeri sehingga rangsang nyeri pada pasien tidak dipersepsikan sebagai suatu ancaman ("!umhuri, ''4). #amun kenyataannya, hal ini terkait dengan efek samping dan perasaan nyeri yang tidak mereda serta bahaya komplikasi maka perlu adanya inter%ensi yang lebih aman ($S+, 200&) . nter%ensi non farmakologi merupakan terapi pelengkap dalam mengurangi dan mengontrol nyeri, inter%ensi ini dapat mencakup inter%ensi fisik dan perilaku kognitif. "alam mengurangi nyeri pada kanker salah satu teknik yang dapat digunakan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) sebagai satu teknik yang bermula dari teknik 7motional 9reedom 6echni;ue (796). SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem energy tubuh (energy medicine) dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. +enggunaan titik-titik !alur energi meridian pada nyeri kanker dapat di!elaskan secara #euro-9isiologi dari sistem meridian akupuntur analgesia. al ini se!alan dengan penelitian oleh kober dalam mengurangi nyeri pada kasus luka. "alam artikel cancer pain treatment yang dilakukan
4
Control >, yang akan menyesuaikan rangsangan serta mengaturnya sebelum diteruskan oleh serabut saraf aferen ke sel-sel transmisi. $gar dapat mempengaruhi serta menutup =Gate Control >, rangsangan yang diteruskan oleh serabut saraf cepat $-eta tersebut harus mempunyai frekuensi tinggi dan intensitas yang rendah. angsangan nyeri yang dihantarkan oleh serabut saraf tersebut dapat tertahan dan tidak diteruskan ke sel-sel transmisi, sehingga tidak diteruskan ke pusat nyeri (+erry ? +otter, 2005). Selain itu teknik ini !uga dapat membantu pasien untuk lebih mandiri dalam mengurangi keluhan nyeri karena tidak bergantung pada orang lain, relati%e
cepat
serta
tidak
memiliki
risiko
yang
membahayakan
(@ainuddin,200&). al ini dapat men!adi solusi alternati%e dalam mengurangi rasa nyeri pada pasien kanker karena konsep ini akan sinergis dengan = self care theory> yang disampaikan oleh dorothea orem sehingga pera/at dapat membantu kebutuhan pasien sebagai support educati%e dalam mengurangi keluhan nyeri dari penyakit kanker (akam, 200'). erdasarkan paparan diatas, sekiranya terapi S796 ini dapat diusulkan men!adi salah satu inter%ensi yang bisa dilakukan untuk mengurangi intensitas nyeri pasien Kanker di S1" +raya Aombok 6engah. B. Rumusan Masalah agaimana efekti%itas Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT ) untuk mengurangi rasa nyeri pasienB C. Tujuan Mengetahui pentingnya SPIIT!"# E$%TI%&"# FEE'%$ TEC&I!E (SEFT ) 1#61K M7#C1$#C $S$ #D7 +$S7#. D. Manfaat . Manfaat praktis
5
"iharapkan dapat memberikan sumbangan pengembangan ilmu kepera/atan khususnya pera/at uang "ahlia tentang penerapan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT ) untuk mengurangi rasa nyeri pasien 2. Manfaat teori Meningkatkan pemahaman bagi mahasis/a kepera/atan dan pera/at tentang penerapan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT ) untuk mengurangi rasa nyeri pasien
6
BAB II TINJAUAN PUTA!A
A. N"er# $. Def#n#s# #yeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan atau ancaman kerusakan !aringan. erdasarkan definisi tersebut nyeri merupakan suatu gabungan dari komponen ob!ektif (aspek fisiologi sensorik nyeri) dan komponen sub!ektif (aspek emosional dan psikologis) (+erry and +otter 2005). #yeri Kanker adalah perasaan tidak nyaman yang menyangkut fisik dan emosi yang ter!adi akibat kerusakan !aringan. #yeri tersebut dapat bersifat akut (kurang dari bulan) dan dapat bersifat kronik (Aebih dari -5 bulan). Salah satu penyebab nyeri kronik adalah kanker dan nyerinya bersifat nosiseptik, neropatik atau kombinasi nosiseptik neropatik. #yeri kanker dapat ter!adi akibat faktor fisik yaitu kankernya sendiri (langsung, tidak langsung, bersamaan, pengobatan kanker) dan faktor psikologis (cemas, marah, depresi) (enzon, 2004). %. !las#f#kas# Klasifikasi nyeri dapat diklasifikasikan men!adi (#icholas and ilson, 200) E a.
#yeri Somatik #yeri somatik dapat disebabkan oleh in%asi neoplastik pada tulang,
sendi, otot dan
!aringan penyambung.
Massa
tumor
menghasilkan dan menstimulasi mediator inflamatorik lokal, yang menyebabkan stimulasi nosiseptor perifer yang terus berlangsung.
7
Sumber nyeri somatic yang lain yaitu fraktur tulang, spasme otot sekitar area tumor, nyeri insisi setelah pembedahan, dan sindrom nyeri akibat radioFkemoterapi. Sindroma nyeri somatik yang paling banyak adalah akibat in%asi sel tumor pada tulang. #yeri tulang bisa bersifat akut, kronik atau insidentil. Sifatnya terlokalisasi dengan !elas, intermitten atau konstan dan dideskripsikan sebagai nyeri berdenyut-denyut, tercabik, seperti digerogoti, menyebabkan reaksi lokal, dan diperberat oleh gerakan atau beban. b.
#yeri Giseral #yeri %iseral bersifat difus dan sulit dilokalisir, dan kadang dialihkan oleh nyeri struktur non%iseral yang lain, sehingga sumber nyeri sebenarnya sulit di!elaskan. #yeri %iseral kadang disalah artikan sebagai nyeri kutaneus. #yeri bahu, dihasilkan oleh iritasi diafragma akibat penyakit pada pleura, adalah contoh nyeri alih kutaneus dari nyeri %iseral. #yeri %iseral kadang disertai refleks otonom seperti mual. #yeri %iseral dimediasi oleh nosiseptor tersendiri pada sistem kardio%askular, respirasi, gastrointestinal, dan urogenitalia, yang dideskripsikan sebagai nyeri yang dalam, menekan, kolik, dan diteruskan ke daerah kutaneus yang nyeri. #yeri alih ini dianggap sehubungan dengan fakta bah/a struktur somatik dan %iseral memiliki inner%asi ganda dengan serabut saraf yang umum. Serabut saraf ini bertemu pada kornu dorsalis medulla spinalis.
c. #yeri #europatik
8
#yeri neuropatik dihasilkan oleh kerusakan atau inflamasi sistem saraf, baik perifer maupun sentral. #yeri neuropatik dicirikan oleh nyeri
seperti terbakar dengan rasa tertusuk-tusuk yang
intermitten, hiperalgesia dan allodinia. ubungan antara mekanisme dan ge!ala klinis agak kompleks. Mekanisme yang mendasari mungkin berbeda untuk beberapa simptom, sementara beberapa mekanisme bisa memperlihatkan ge!ala klinis yang berbeda. Aesi ner%us perifer oleh karena tumor, pembedahan atau kemoterapi merupakan tipe yang paling sering dari nyeri neuropati pada penderita kanker. B. r#tual Em't#'nal (ree)'m Te*hn#+ue ,E(T$.
Def#n#s# E(T S796 adalah sebuah metode yang menggunakan dasar sistem energi tubuh dalam menghilangkan masalah-masalah fisik maupun emosi secara cepat (@ainuddin, 200&). Sedangkan menurut Mulyo (200&) dalam Sut!ah!o (200) S796 merupakan sebuah metode untuk mengatasi masalah yang dikembangkan sesuai dengan sifat manusia, yaitu dirancang untuk memenuhi sisi spiritual yang melekat pada setiap orang. S796
sendiri
merupakan
kombinasi
dari
dua
kekuatan
Energy
Psychology dengan Spritual Po*er dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. S796 ini berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur serta sikap pasrah kepada 6uhan sesuai keyakinan pasien (@ainuddin, 200&). %. Cara Melakukan E(T
9
The Set+!p The Set+!p bertu!uan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat. Aangkah ini dilakukan untuk menetralisir Psychological eersal atau perla/anan psikologis (biasanya berupa pikiran negatif spontan atau keyakinan ba/ah sadar negatif). Kata-kata di atas disebut The Set+!p /ords, yaitu beberapa kata
yang
perlu
diucapkan
dengan
penuh
perasaan
untuk
menetralisir Psychological eersal (keyakinan dan pikiran negatif). "alam bahasa religius, the set+up *ords adalah doIa kepasrahan kepada 6uhan.
10
The Set+!p sebenarnya terdiri dari dari 2 akti%itas, yang pertama adalah mengucapkan kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyuI, ikhlas dan pasrah sebanyak kali. "an yang kedua adalah,
sambil mengucapakan kalimat
set+up
dengan
penuh
perasaan, dilakukan penekanan pada dada tepatnya di bagian = Sore Spot > (titik nyeri J daerah di sekitar dada atas yang !ika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua u!ung !ari di bagian =0arate Chop>. (Cambar 2.8)
am/ar %.$ T#t#k Sore Spot )an Karate Chop Setelah dilakukan penekanan pada titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil mengucapkan kalimat set+up seperti di atas, maka dilan!utkan pada langkah kedua, the tune+in.
1. The Tune+In Tune+in dilakukan dengan cara merasakan rasa sakit yang di alami, lalu mengarahkan pikiran ke tempat rasa sakit, dibarengi dengan hati dan mulut mengatakan, =Da $llah saya ikhlas, saya
11
pasrah ...> atau Da $llah saya ikhlas menerima sakit saya ini, saya pasrahkan pada-Mu kesembuhan saya>.
selama menderita kanker
ESeorang pasien yang mengalami snyeri dengan kanker yang dideritanya diminta untuk memikirkan nyeri yang dirasakan. Ketika ter!adi reaksi negatif (kha/atir, cemas atau takut) hati dan mulut mengatakan, =Da $llah..saya ikhlas.. saya pasrah> ersamaan dengan tune+in dilakukan pula langkah ketiga yaitu the tapping . +ada proses inilah (tune+in yang dibarengi tapping ) emosi negatif atau rasa sakit fisik dapat dinetralisir. 2. The Tapping Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua u!ung !ari pada titik-titik tertentu di tubuh sebanyak kurang lebih & kali ketukan, sambil terus melakukan tune+in. 6itik-titik ini adalah titik-titik kunci dari = The $a3or Energy $eridians>, yang !ika diketukan beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang dirasakan. Karena aliran energi tubuh ber!alan dengan normal dan seimbang kembali. 6itik-titik untuk melakukan tapping adalah sebagai berikutE a. "aerah kepalaE 1.
12
4.
1nder the 7ye (17)E 2 cm diba/ah kelopak mata 5. 1nder the #ose (1#)E tepat di ba/ah hidung 6.
tangan
yang
berbatasan
dengan telapak tangan 3. 6hum +oint (6h)E bu !ari disamping luar bagian ba/ah kuku 4. nde 9inger (9)E Hari telun!uk di samping luar bagian ba/ah kuku (bagian yang menghadap ibu !ari) 5. Middle 9inger (M9)E !ari tengah samping luar bagian ba/ah kuku (bagian yang menghadap ibu !ari) 6. inger 9inger (9)E Hari
manis
disamping luar bagian ba/ah kuku (bagian yang menghadap ibu !ari) 7. aby 9inger (9)E di !ari kelingking disamping luar bagian ba/ah kuku (bagian yang menghadap ibu !ari) 8. Karate
13
KeteranganE Khusus pada titik Gamut Spot ini, sambil men-tapping titik tersebut dilakukan The 4 Gamut Procedure. ni adalah ' gerakan untuk merangsang otak. Sembilan gerakan itu adalahE . Menutup mata 2. Membuka mata . Mata digerakkan dengan kuat ke kanan ba/ah 8. Mata digerakkan dengan kuat ke kiri ba/ah 4. Memutar bola mata searah !arum !am 5. Memutar bola mata berla/anan !arum !am &. ergumam dengan berirama selama detik 3. menghitung , 2, , 8, 4 '. ergumam lagi selama detik Setelah menyelesaikan 4 Gamut Procedure, langkah terkahir adalah meng-ulangi lagi tapping dari titik pertama hingga ke-& (berakhir di 5arate chop).
Kemudian
diakhiri
dengan
mengambil
nafas
pan!ang
menghembuskannya, sambil mengucap rasa syukur ($lhamdulillah).
dan
14
C. !un*# !e/erhas#lan E(T $da 4 hal yang harus diperhatikan agar S796 yang dilakukan efektif. Aima hal ini harus dilakukan selama proses terapi, mulai dari Set+!p, Tune+ In, hingga Tapping . Hika salah satu atau beberapa dari kelima hal ini diabaikan, maka S796 tidak akan efektif bahkan terapi yang dilakukan !uga bisa gagal. Kelima hal tersebut adalah yakin, khusyuI, ikhlas, pasrah dan syukur (amka, 200').
BAB III
15
PEMBAHAAN
A. Anal#sa Jurnal
16
6eknik S796 ini dikembangkan dari 796 yang bersumber dari energi terapi. +engembangan teknik ini meliputi gabungan teknik relaksasi yang
17
memiliki unsur meditasi dengan melibatkan faktor kepasrahan dan keyakinan. S796 merangsang titik-titik kunci pada sepan!ang !alur energi (energi meridian) tubuh, selain menggunakan unsur spiritual !uga lebih aman, lebih cepat dan lebih sederhana dengan menggunakan ketukan ringan (tapping). +ada tahap 6une n dalam S796 yaitu dengan melakukan pengulangan secara %erbal kepasrahannya secara spiritual dapat menghambat impuls noius pada sistem kontrol desending (gate control theory) (, yang
akan
menyesuaikan
rangsangan
serta
mengaturnya
sebelum
diteruskan oleh serabut saraf aferen ke sel-sel transmisi. $gar dapat mempengaruhi serta menutup =Gate Control >, rangsangan yang diteruskan oleh serabut saraf cepat $-eta tersebut harus mempunyai frekuensi tinggi dan intensitas yang rendah. angsangan nyeri yang dihantarkan oleh serabut saraf tersebut dapat tertahan dan tidak diteruskan ke sel-sel transmisi, sehingga tidak diteruskan ke pusat nyeri (+erry and +otter, 2005). "engan melakukan tapping pada salah satu titik sistem meridian sehingga peranan endorfin (endogenous opiod subtance)
yang merupakan substansi atau
neurotransmitter menyerupai morfin yang akan dihasilkan tubuh secara alami
18
dapat dikeluarkan oleh peria;ueductal grey matter. Keberadaan endorphin pada sinaps sel-sel saraf mengakibatkan penurunan sensasi nyeri (Smeltzer ? are, 2002). +engaruh #S$" adalah untuk menghambat enzim siklooksigenase dan akibatnya akan menghambat sintesa prostaglandin. #S$" membuat siklooksigenase tidak aktif, dimana tugas siklooksigenase ini adalah mengkatalisa pembentukan siklik endoperoksida dari asam arakhidonat (@ainuddin, 200&). B. Efekt#0#tas E(T se/aga# tera N'n (armak'l'g#s "ang H'l#st#k Terha)a& Penurunan N"er# anyak inter%ensi kepera/atan
nonfarmakologis
yang
dapat
membantu dalam menghilangkan nyeri. Seperti yang diketahui bah/a terapi nonfarmakologis tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi fisik sehingga baik digunakan untuk membantu menurunkan respon negatif tubuh klien. Salah satunya kombinasi terapi nonfarmakologis dan obat analgetik yang merupakan cara paling efektif untuk menghilangkan nyeri. Saat ini !uga banyak tuntutan pasien untuk diperlakukan sebagai manusia utuh, dan kepera/atan memberikan solusinya yaitu mena/arkan model kepera/atan holistic (
19
+erbedaannya, S796 lebih memiliki segi sasaran yang lengkap atau holistik yaitu psikososiospiritual yang dieksplorasi oleh klien secara mandiri. Selain dapat memana!emen nyeri, S796 !uga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi psikologis atau emosional klien, dalam hal ini lebih ke tingkat stress terhadap nyeri yang dialami. +ada pasien kanker yang memiliki tingkat nyeri cukup tinggi pada fase a/al penyakit sampai pertengahan dan diikuti dengan prognosis penyakit yang dapat secara tiba-tiba menurun akan menekan efek emosional atau psikologis klien dalam menghadapi kondisi tersebut. 7fek psikologis yang ditimbulkan ini akan meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri, sehingga ambang respon nyeri yang tinggi dapat membuat klien sulit untuk merasakan nyeri yang berkurang setelah diberikan terapi (@ainuddin, 200&) . Metode S796 ini cukup efektif !ika diterapkan pada pasien yang mengalami nyeri disertai dengan tingkat emosional yang terganggu. Metode S796 ini lebih menga!arkan pada klien untuk menekankan keyakinan positif dalam dirinya untuk dapat mengontrol nyeri. Metode ini tidak lepas dari segi spiritual pasien. "engan semakin tingginya tingkat keyakinan pasien maka semakin tinggi pula kesempatan untuk berkurangnya tingkat nyeri klien dan akan bertahan lama !ika pasien mempertahankan untuk melakukan tindakan ini (@ainuddin, 200&) .. Metode S796 dapat di!adikan penguatan terhadap klien yang mengalami nyeri karena penyakit kronis yang akan dirasakan lebih lama bahkan setelah pulang dari rumah sakit. *leh karena itu S796 dapat direkomendasikan sebagai terapi kombinasi dalam discharge planning pasien. Sehingga pasien dan keluarga dapat melan!utkan terapi ini secara mandiri di rumah (@ainuddin, 200&) ..
20
+asien dengan penyakit kronis yang mengalami nyeri memerlukan pera/atan khusus yang meliputi psikososiospiritualnya. #amun untuk di tingkat rumah sakit biasanya penatalaksanaan nyeri kronis ini masih belum maksimal dan lebih terpusat pada penatalaksanaan secara lokal yang sebenarnya efek hilangnya rasa nyeri hanya bersifat sementara atau re%ersibel. 1ntuk itu perlu dipertimbangkan !uga efek positif dari metode S796 terhadap penurunan nyeri dan perbaikan kondisi psikologis klien dengan penyakit kronis seperti kanker dalam penyusunan discharge planning (@ainuddin, 200&) .. C. Im&l#kas# !e&era1atan &a)a Penera&an E(T terha)a& n"er# kanker "engan mengetahui inter%ensi non farmakologis yaitu S796 pada nyeri kanker, pera/at dapat melakukan hal-hal sebagai berikut (amka, 200')E . +era/at sebagai edukator, memberikan pengetahuan kepada sesama pera/at atau tenaga kesehatan lain dalam penerapan inter%ensi non farmakologis untuk mengurangi nyeri pada penderita kanker secara berkelan!utan. Selain itu, pengetahuan dapat diberikan kepada pasien untuk mengurangi kebergantungan pasien pada terapi analgetik 2. +era/at sebagai pelaksana, memberikan pelayanan kepera/atan secara profesional dalam penatalaksanaan nyeri pada penderita kanker dalam menerapkan S796 sebagai salah satu inter%ensi kepera/atan disamping medikasi yang dilakukan oleh penderita . +era/at sebagai super%isor, memberikan
penga/asan
dan
pendampingan kepada pera/at pelaksana dalam penerapan prosedur S796 dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Selain itu pera/at disini !uga sebagai agen pembaharu dalam pemberian inter%ensi secara holistik
21
kepada penderita kanker, dimana diharapkan dapat diterapkan di umah Sakit 1mum "aerah +raya Aombok 6engah. +eran pera/at dalam penerapan S796 adalah sebagai pelaksana yaitu memberikan inter%ensi S796 untuk membantu mengurangi nyeri kanker pada penderita kanker. "engan menerapkan S796 disamping terapi farmakologis yang diberikan, dapat men!adi inter%ensi holistik pera/at dalam membantu mengurangi nyeri kanker dengan menge%aluasi nyeri kanker yang dialami. 7dukasi mengenai S796 !uga penting diberikan kepada pasien agar proses penerapannya dapat dengan mudah diterima dan manfaatnya dapat dirasakan pasien (@ainuddin, 200&) ..
BAB I2 PENUTUP A. !es#m&ulan . Kanker adalah adalah penyakit kronik yang memiliki ge!ala atau manifestasi nyeri pada area kanker dan organ %isceral. #yeri yang sering
2.
kali hebat dan sulit ditangani akibat terkenanya saraf. #yeri pada pasien atau penyakit kronis akan bertahan lama dan dapat menimbulkan respon psikologis yang negatif sehingga perlu dilakukan tindakan yang dapat memana!emen nyeri serta psikososiospiritual.
22
.
1ntuk mengurangi nyeri pada pasien perlu dilakukan penatalaksanaan multidimensional baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis. Kombinasi
penatalaksanaan
ini
sangat
direkomendasikan
karena
sifatnya lebih holistik. Spiritual 7motional 9reedom 6echni;ue (S796) adalah salah satu nonfarmakologis yang layak untuk dikombinasikan dengan terapi farmakologis. al ini dikarenakan target terapi S796 sesuai dengan kebutuhan dasar manusia yaitu psikososiospiritual. S796 yang berasal dari kekuatan dalam tubuh pasien sendiri dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya karena merupakan tindakan nonfarmakologis dan dapat menekan respon psikologis negatif klien dalam beberapa /aktu yang cukup lama. B. aran Metode S796 diharapkan dapat dia!dikan salah satu inter%ensi pera/atan dalam menangani mana!emen nyeri. "engan rekomendasi tersebut maka keluarga dan pasien !uga mendapatkan informasi tentang teknik ini utnuk kelan!utan pada keluhan nyeri yang berlangsung lama, khususnya pada pasien kanker. 6eknik ini dapat !uga dimasukkan sebagai inter%ensi dalam menangani nyeri pada pasien ra/at !alan.
23