BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Jamur Malassezia furfur
2.1.1 Jamur
Jamur adalah organisme eukariotik yang memiki banyak be ntuk, mulai dari sel tunggal yang mikroskopis sampai multisellular, dan jamur yang dapat diamati dengan mata telanjang. Terdapat Terdapat lebih dari 100.000 species jamur yang yan g terdapat di alam. Walaupun Walaupun jamur tumbuh dimana-mana, hanya beberapa species jamur yang penting bagi ilmu kesehatan.
Sebagai eukariotik jamur memiliki nucleus yang dikelilingi oleh membrane inti, membrane plasma yang mengandung sterol, mitokondria, badan golgi, ribosom, sitoskeleto, dan dinding sel (elson!"#", "00$%.
Jamur menurut bentuk klinis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu !
1. Jamur yang yang menyebabkan menyebabkan mikosis mikosis super&i super&isiali sialis, s, yang dibagi dibagi lagi menjadi! menjadi!
1. 'erm 'ermat ato& o&it itos osis is
". on on derma dermato to&i &ito tosi siss
". Jamur Jamur yang yang menyebab menyebabkan kan mikos mikosis is inter intermed mediet iet
. Jamur yang menyebabkan mikosis dalam atau pro&unda (Siregar!), "00#%.
2.1.2 Jamur Malassezia furfur
Malassezia furfur adalah jamur &lora normal, termasuk golongan jamur nondermato&itosis (penyakit pada jaringan yang tidak mengandung *at tanduk /keratin+semua *at kalsium% yang menyerang pada kulit manusia. Jamur ini menjadi penyebab terjadinya in&eksi kulit super&isial yaitu pitiriasis ersikolor (panu% dan &olliculitis. dakalanya, pada immunocompromised host (kekebalan tubuh inang% dapat menyebabkan peradangan (ospenthal!1$, "00/%.
2.1.3 Klasifikasi Jamur Malassezia furfur
erajaan ! ungi
'iisio ! 2asidiomycota
elas ! ymenomycetes
3rdo !Tremellales
amilia ! ilobasidiaceae
4enus ! Malassezia
Spesies ! Malassezia furfur
Gambar 2.1 Jamur Malazessia furfur
2.1.4 Mrflgi
Malassezia furfur merupakan 5 Lipophilic yeast 6 (jamur yang hanya bisa tumbuh pada jaringan lemak% berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas, berdinding tebal, hi&anya berbatang pendek dan tidak lurus. Malassezia sp menghasilkan konidia sangat kecil atau mikrokonidia pada hi&anya, tetapi disamping itu juga menghasilkan
makrokonidia besar dan berbentuk gelendong yang jauh lebih besar daripada mikrokonidianya. 7emeriksaan mikroskopi menunjukkan adanya untaian jamur yang terdiri dari spora dan hi&a yang saling bergabung satu sama lainnya (lis!8, "010%. 7 ada sediaan media S' yang ditambahkan olie oil, jamur Malassezia furfur terlihat seperti koloni yeast di ba9ah tetesan lemak ('huhita!1), "00/%.
2.1.! Karakteristik Malassezia furfur
Malassezia furfur memiliki si&at lipo&ilic, yaitu hanya dapat hidup di daerah yang berlemak (ospenthal!1$, "00/%. Jamur ini dapat tumbuh subur di daerah-daerah dengan kelembaban tinggi, dan memproduksi banyak keringat (lis!8, "010%. :alasse*ia &ur&ur dapat tumbuh pada media S' dengan penambahan olie oil. Jamur ini dapat tumbuh pada kisaran p #.; pada suhu $°< (lis!10, "00/%.
2.2 Tinjauan Tentang Pitiriasis "ersiklr
2.2.1 #$i%emilgi
7itiriasis ersikolor adalah penyakit uniersal tapi lebih banyak dijumpai di daerah tropis, oleh karena tingginya temperature dan kelembaban. :enyerang hampir semua usia terutama remaja, terbanyak pada usia 1; = )0 tahun. Tidak ada perbedaan antara pria dan 9anita, 9alaupun di merika Serikat dilaporkan bah9a penderita berusia "0 = 0 tahun dengan perbandingan 1,08> pria dan 0.;> 9anita. ?nsiden yang akurat di ?ndonesia belum ada namun diperkirakan )0 = #0> dari populasi di egara tropis terkena penyakit ini, sedang di egara subtropis yaitu @ropa tengah dan utara hanya 0,# = 1> dari semua penyakit jamur ('onna, "00/%.
2.2.2 Patgenesis
7itiriasis ersikolor timbul bila Malassezia furfur berubah menjadi bentuk miselium, karena &aktor predisposisi baik eksogen maupun endogen.
aktor eksogen meliputi panas, kelembaban, penutupun kulit oleh kosmetik atau pakaian, dimana terjadi peningkatan <3", miko&lora, dan p. Sedangkan, &aktor endogen berupa malnutrisi, terapi imunosupresan, hiperhidrosis, dan ri9ayat keluarga yang positi&. 'isamping itu, diabetes mellitus, pemakaian steroid jangka panjang, kehamilan, dan penyakit berat yang memudahkan timbulnya pitiriasis ersikolor ('onna, "00/%.
Selain itu, pitiriasis ersikolor pada situasi tertentu dapat menjadi masalah yang sangat penting bagi pasien penerima hyperalimentation yaitu pasien yang diberi nutrisi makanan melalui intra ena, dimana saluran in&use dipasang pada daerah sekitar ketiak atau lengan, maka akan membuat kandungan lipid pada daerah itu meningkat, sehingga jamur Malassezia furfur akan dengan cepat tumbuh. 7ada pasien dengan immunocompromised seperti ?'S dan malnutrisi, jamur Malassezia furfur dengan cepat mengin&eksi dan dapat menyebabkan lesi yang cukup parah (alco!"0, 188;%. ipopegmentasi yang terjadi pada penyakit pitiriasis ersikolor, disebabkan oleh *at toksin yang terdapat dalam jamur yang mencegah pembentukan melanin dan asam a*eleat yang dihasilkan oleh pityrosporum dari asam lemak dalam sebum yang merupakan inhibitor kompetiti& dari tirosinase ('onna, "00/%.
2.2.3 &ejala Klinis
Aesi biasanya ditemukan di daerah ketiak, punggung, dan daerah lipatan tubuh. Aesi dimulai dengan bercak kecil tipis yang kemudian menjadi banyak dan menyebar, disertai adanya sisik. elainan kulit pada penderita panu tampak jelas, sebab pada orang kulit ber9arna merupakan bercak dengan hipopigmentasi, sedangkan pada orang kulit putih, sebagai bercak dengan hiperpigmentasi. 'engan demikian 9arna kelainan kulit dapat bermacam-macam (ersikolor%. 2iasanya tidak ada keluhan, hanya ada rasa gatal saat berkeringat, dan ada perasaan malu yang beralasan kosmetik (4andahusada!"/1, "00;%.
2.2.4 Peng'atan %an (iagnsa
'iagnosa penyakit pitiriasis ersikolor adalah dengan pen yinaran sinar ultra iolet pada kulit yang diduga terkena pitiriasis ersikolor, maka akan tampak &luoresensi hijau kebiru biruan. 'ilakukan juga pemeriksaan langsung dengan kerokan kulit dan penambahan 3 10>, maka akan tampak jamur yang berkelompok seperti sphagetti (alco!18, "000%.
7engobatan penyakit ini dibagi menjadi dua, yaitu !
1. 7engobatan sistemik ! pengobatan per oral yang diberikan oleh dokter pada pasien yang sangat parah, obat yang diberi adalah imida*ole, itracona*ol
". 7engobatan tropical ! pengobatan dari luar yaitu dioleskan pada kulit, biasanya salep yang mengandung ketocona*ol (alco!"0, "000%.
#. Pen)ega*an %an Prgnsis
Bntuk pencegahan dapat disarankan pemakaian #0 > propilen glikol dalam air atau sistemik ketokona*ol )00 mg + hari sekali sebulan. 7ada daerah endemik untuk pencegahan penyakit dapat disarankan pemakaian ketokona*ol "00 mg sekali sebulan atau pemakaian shampoo selenium sul&id sekali seminggu ('onna, "00/%.
'apat juga untuk pencegahan digunakan lotion yang mengandung selenium sul&id dipakai di bagian leher hingga pinggang setiap hari (J.:cphee!11), "011%.
7rognosis untuk penyakit ini baik bila pengobatan dilakukan rutin. Tetapi intensitas penyakit ini kambuh atau muncul kembali sangat tinggi pada indiidu yang telah terkena penyakit pitiriasis ersikolor (J.:cphee!11), "011%.
". Tinjauan Tentang Jeruk Ni$is + Citrus aurantifolia,
2.3.1 Klasifikasi Jeruk Ni$is + Citrus aurantifolia,
lasi&ikasi ilmiah
erajaan!
7lantae
'iisi!
:agnoliophyta
elas!
:agnoliopsida
3rdo!
Sapindales
amili!
Cutaceae
4enus!
Citrus
Spesies!
C. aurantifolia
ama binomial Citrus aurantifolia (S9ingle%
Gambar 2.2 Morfologi Jeruk Nipis Citrus aurantifolia!
2.3.2 #klgi %an Pen-e'aran
sal usul dan penyebaran geogra&is jeruk nipis diduga berasal dari ?ndia Btara yang berbatasan dengan :yanmar, atau di :alaysia bagian utara. amun menurut S9ingle, jeruk nipis berasal dari kepulauan di sia Tenggara.
Jeruk nipis tiba di merika Tengah dan merika Selatan (olumbia dan @kuador% melalui kepulauan 7asi&ik. ?a diba9a bangsa 7olynesia yang berlayar sampai ke pantai barat merika.
Semua jenis jeruk nipis yang berkembang di ?ndonesia berasal dari ?ndia. Tumbuhan ini terdapat di berbagai tempat di ?ndonesia (Sar9ono!1, "001%.
2.3.3 Kan%ungan Kimia Jeruk Ni$is + Citrus aurantifolia,
Jeruk nipis mengandung *at asam amino (tripto&an, lisin%, minyak terbang (sitral, limones, &ilandren, lemon kam&er, kadimen, gerani lasetat, linalil asetat, aktilaldehid, nonilclehid%, damar, glikosida, asam sitrat, lemak, kalium, &os&or, besi, belerang, serta itamin 21 dan < (aryanto S!;0, "00;%.
'aging buah jeruk nipis bersegmen. Segmen buahnya berdaging hijau kekuningkuningan dan mengandung banyak sari buah yang beraroma harum. Sari buahnya yang sangat asam berisi asam sitrat berkadar $-/ > dari berat daging buah. (Sar9ono!), "001%.
1. Belerang
@lemen belerang memiliki khasiat bakterisid dan &ungisid lemah berdasarkan dioksidasinya menjadi asam pentathionat ("S#3;% oleh kuman tertentu di kulit. Dat ini juga bersi&at keratolitis (melarutkan kulit tanduk%, sehingga banyak digunakan bersama asam salisilat dalam salep dan lotion ("-10 >% untuk pengobatan jera9at dan kudis (oan T!"#, "00$%. S
'ioksidasi oleh kuman tertentu "
"S#3; (sam 7entathionat%
"S#3; (sam 7entathionat% "E E S#3;"-
2elerang pada jeruk nipis tergolong sebagai sulfur precipitatum bersi&at antijamur , yang terkandung dalam 100 gr larutan jeruk nipis. Selain belerang, juga terdapat logam lain seperti besi dan kalsium dalam buah jeruk nipis (:yrna, "011%.
2.4 Tinjauan Tentang Antijamur
2.4.1 Aktifitas Antijamur
ntijamur mempunyai dua pengertian yaitu &ungisidal dan &ungistatik. ungisidal dide&inisikan sebagai suatu senya9a yang dapat membunuh jamur, sedangkan &ungistatik dapat menghambat pertumbuhan jamur tanpa mematikannya. Tujuan utama pengobatan in&eksi jamur adalah membunuh organisme yang patogen dan memulihkan kembali &lora normal kulit dengan
cara memperbaiki membran mukosa yang merupakan tempat berkembangnya koloni jamur (lis!10, "010%.
3bat-obat antijamur disebut sebagai obat antimikotik dipakai untuk mengobati dua jenis in&eksi jamur, yaitu in&eksi jamur supe&isial pada kulit atau selaput lendir dan in&eksi jamur sistemik pada paru-paru atau system sara& pusat (A.ee!#/, 188;%.
nti jamur bisa bekerja mempangaruhi dinding sel jamur, membran sitoplasma maupun inti. nti jamur perkembangannya cenderung lebih lambat daripada antibiotika karena struktur sel jamur mirip dengan sel tubuh kita. Selain mengga nggu struktur dari membran sitoplasmanya, adapula anti jamur yang menghambat atau mengganggu sintesis dinding sel yaitu mangan, sitin, dan glukan. nti jamur ini bersi&at toksik untuk jamur tapi tidak bersi&at toksin untuk tubuh.
2.4.2 Belerang Se'agai Antijamur
2elerang memiliki si&at &ungisid yang lemah, bekerja mela9an jamur dengan cara keratolitik, yaitu suatu *at yang dapat menghilangkan sisik-sisik kulit yang kasar atau melunakkan+menipiskan lapisan keratin. 7ada jamur, belerang dapat mempengaruhi dinding sel jamur, sehingga dapat merusak sel jamur (4unardi!;$, "010%.
2.4.3 Uji Aktifitas Antijamur
7enentuan aktiitas antijamur dapat dilakukan dengan salah satu dari dua
metode utama berikut !
1. :etode dilusi cair atau padat
7ada prinsipnya sejumlah obat antimikroba diencerkan hingga diperoleh beberapa konsentrasi. 7ada dilusi cair, masing-masing konsentrasi obat ditambah suspensi kuman dalam media. Sedangkan pada dilusi padat tiap konsentrasi obat dicampur dengan media agar, kemudian ditanami jamur. :etode dilusi cair adalah metode untuk menentukan konsentrasi minimal dari suatu antijamur yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme.
". :etode di&usi
7ada metode di&usi ini yaitu uji potensi berdasarkan pengamatan luas daerah hambatan pertumbuhan jamur, karena berdi&usinya antijamur dari titik a9al pemberian ke daerah di&usi. :etode ini bertujuan untuk menguji sensitiitas antimikroba terhadap mikroorganisme. 7ada metode ini ada beberapa cara yaitu cara irby 2auer, cara sumuran, dan cara 7our plate (lis!1, "010%.
. :etode AT
:etode ini digunakan untuk menetapkan angka mikroorganisme dalam sampel makanan, minuman, kosmetik atau obat tradisional (2773:!), "010%. 7ertumbuhan mikroorganisme aerob dan anaerob (psikro&ilik, meso&ilik, dan termo&ilik% setelah contoh diinkubasikan dalam media agar pada suhu #F< G 1F< selama )/ jam G 1 jam mikroorganisme ditumbuhkan pada suatu media agar, maka mikroorganisme tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dengan membentuk koloni yang dapat langsung dihitung.
1#
•
Celated Searches!
•
ree 3nline ile Storage
•
Trans&er iles
•
T7
•
Bpload iles
•
osting 7lat&orm
•
Web osting 7lans
•
osting 7roider
•
Share Aarge iles
•
Secure T7
•
T7 So&t9are
•
2est Web osting