ISOLASI PIPERIN DARI FRUCTUS ISOLASI
PIPERIN
DARI
FRUKTUS
Piperis
nigrii
DENG DENGAN AN
METO METODE DE
REKLISTALISASI
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masala Di Indone Indonesia sia merupa merupakan kan pengha penghasil sil berbag berbagai ai macam macam rempah rempah-rem -rempah pah.. Pendud Penduduk uk
Indonesia kebanyakan hanya memanfaatkan rempah-rempah sebagai bumbu dapur. Padahal banyak dari rempah-rempah tersebut dapat digunakan sebagai obat. Piperis nigrii merupakan nigrii merupakan satu dari banyak rempah yang mengandung khasiat sebagai obat. Dalam Piperis Dalam Piperis nigrii digunakan sebagai stimulant pencernaan dan rempah-rempah anti anoreksia. Adakalanya ditemukan dalam obat gosok. Aroma dan rasa pedas lada hitam paling tajam di antara semua jenis lada. Rempah yang bernilai tinggi ini dapat meningkatkan sekresi atau pengeluaran asam hidroklorik yang berguna membantu untuk meningkatkan fungsi pencernaan dengan begitu kita dapat terbebas dari resiko sakit perut, kembung, iritasi, diare, dan sembelit. Selain itu, lada hitam juga bersifat sebagai peluruh kencing dan meningkatkan produksi keringat . Rempah ini pun memiliki efek antibakteri dan antioksidan. ada juga merangsang terpecahnya sel-sel lemak sehingga bisa menjaga tubuh tetap langsing.
l.! T"n#a$an P$staka
!ama Daerah Suma Sumatr traa #a$a
" lada lada,, leud leudeu eu pedi pedih, h, lada lada,, rar raro, o, lada lada keci kecik, k, lade lade kete ketek. k. " lada, pedes, merica, sak ang kambang.
!usatenggara " maicam, mica, saha, kelailinga ja$a, ngguru, saang. %ali %alim manta antan n
" saha sahang ng laut laut,, saha sahang ng..
Sula$eskaluy Sula$eskaluyaa ja$a, marisa ja$a, malita loda$a, loda$a, hisan parangen, parangen,
malita, malita, sausus, sausus, risa,
marica. " oes dai musan, peresan, marisa mau, lada, marisano, rica, rica ja$a, rica polulu, rica tamelo &'(..
!ama lain dari lada adalah pedes &Sunda( dan merica a$a(. ada dengan nama latin) Piper Nigrum, sudah dikenal sebagai penyedap makanan,mengatasi bau badan, rasa makanan yang beraroma tak sedap, serta penga$et daging &*(. Ada dua macam lada yang menjadi komoditi perdagangan yaitu lada hitam dan lada putih. ada hitam diperoleh dengan memetik buah yang masih hijau, mengupasnya, difermentasi untuk menambah rasa lada, kemudian dikeringkan di ba$ah sinar matahari, dan rasanya lebih pedas. Sedangkan lada putih diperoleh dengan memetik biji masak merah,diremas perlahan-lahan dan direndam dalam air, kulit dan daging buah dibuang sebelum dikeringkan di sinar matahari &*(. ada mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, lionena, filandrena alkaloid piperina, ka+isina, piperitina, piperidina, at pahit dan minyak lemak. Rasa pedas disebabkan oleh resin yang disebut ka+isin. %andungan piperine dapat merangsang cairan lambung dan air ludah. Selain itu lada bersifat pedas, menghangatkan dan melancarkan peredaran darah. Piperin berupa %ristal berbentuk jarum ber$arna kuning, tidak berbau, tidak berasa lamalama pedas, larut dalam etanol, benene, kloroform dengan titik lebur '*-'* o/ &*(. P"%er"n
Piperin &rumus molekul / ₇0₁₉ !1₃ (, ialah suatu komponen dari lada hitam &Piper nigrum( telah digunakan dalam pengobatan tradisional dan juga digunakan sebagai insektisida. Piperin mempunyai berbagai macam efek pada enim pemetabilisme obat dalam tubuh manusia, dan dipasarkan dengan nama dagang 2ioperin3, sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan ketersediaan hayatiketersediaan hayati berbagai macam diet suplemen, terutama kurkumin, salah satu komponen aktif kunyit &/urcuma longa( &4(. Rasa pedas dari buah lada hitam, 56 7 5 8 disebabkan oleh adanya komponen trans – piperin, yang di dalam buah kering kadarnya * 7 8 dan terdiri atas senya$a asam amida piperin dan asam piperinat. Rasa pedas piperin masih ada $alaupun diencerkan sampai ' " *66.666. Rasa pedas juga disebabkan oleh adanya ka+isin yangmerupakan isomer basa piperin &9(. %andungan lain yang menghasilkan bau harum adalah minyak atsiri dengan kadar '-*, 8, yang mengandung piperional, eugenol, safrol, metal eugenol, dan miristisin. ada hitam juga mengandung berbagai senya$a monoterpena dan seskuiterpena. %omponen lainnya adalah piperitin, piperanin, dan piperilin yang berbeda dengan piperidin dalam hal panjang rantai samping dan derajat kejenuhannya, misalnya kejenuhan cincin pirolidinnya &9(.
Kr&'at&&gra(" la%"s t"%"s
%romatografi apis :ipis digunakan pada pemisahan at secara cepat dengan menggunakan at penyerap berupa serbuk halus yang dilapiskan serba rata pada lempeng kaca. empeng yang dilapis, dapat dianggap sebagai ;kolom kromatografi terbuka< dan pemisahan didasarkan pada penyerapan, pembagian atau gabungannya. Silika gel => * 9 P. mengandung lebih kurang '48 /aS1 9. ?0*1 dan lebih kurang ',8 indikator flourosein yang mempunyai intensitas maksimum pada *9 nm &(. Identifikasi senya$a piperin pada * mg serbuk buah lada hitam ditetes asam sulfat P, terjadi
$arna
coklat tua. Dengan asam sulfat '6 !, $arna kuning, dengan 0/l pekat P, ber$arna coklat tua dan menggunakan 0/l encer P terjadi $arna kuning &'(. >ase diam &lapisan penjerap( ialah silika gel, alumunium oksida, kielsegur, selulosa dan turunannya, poliamida dll. Dapat dipastikan silika gel paling banyak digunakan. Silika gel ini menghasilkan perbedaan dalam efek pemisahan yang tergantung kepada cara pembuatannya sehingga silika gel = merck menurut spesifikasi Stahl, yang diperkenalkan tahun '5@, telah diterima sebagai bahan standar &(. >ase gerak ialah medium angkut dan terdiri atas satu atau beberapa pelarut. Ia bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori, karena ada gaya kapiler. ang digunakan hanyalah pelarut bertingkat mutu analitik dan,bila diperlukan, sistem pelarut multikomponen ini harus berupa suatu campuran sesederhana mungkin yang terdiri atas maksimun tiga komponen. Angka banding campuran dinyatakan dalam bagian +olume sedemikian rupa sehingga +olume total '66, misalnya, benene-kloroform-asam asetat 58 &6"96"'6( &(. Pengembangan ialah proses pemisahan campuran cuplikan akibat pelarut pengembang merambat naik dalam lapisan. #arak pengembangan normal, yaitu jarak antara garis a$al dan garis depan, ialah '66 mm. Disamping pengembangan sederhana, yaitu pengembangan satu kali sepanjang '6 cm ke atas, pengembangan ganda dapat juga digunakan untuk memperbaiki efek pemisahan-yaitu dua kali. apisan %: harus dalam keadaan kering diantara kedua pengembangan tersebut, ini dilakukan dengan membiarkan plat di udara selama -'6 menit. Pada pengembangan kandaian, dua pengembang dengan daya elusi yang berlainan digunakan untuk pengmbangan dengan jarak berbeda, misalnya untuk jarak cm pada pengembangan pertama digunakan pelarut, dan untuk jarak '6 cm pada pengembangan kedua digunakan
pelarut pengembangan polar yang lebih lemah untuk memisakhkan aglikon dari berbagai glikosida &(.
S%ektr&(&t&'etr" U)
:erdapat berbagai kemungkinan untuk deteksi senya$a ber$arna pada kromatogram. Deteksi paling sederhana adalah jika senya$a menunjukkan penyerapan di daerah BC gelombang pendek &radiasi utama pada kira-kira *9 nm( atau jika senya$a itu dapat dieksitasi ke fluoresensi radiasi BC gelombang pendek dan atau gelombang panjang &46 nm( &(.
Deteks"
*engan
%ereaks"
se'%r&t
Penting diingat bah$a pereaksi $arna harus mencapai plat %: dalam bentuk tetesan yang sangat halus sebagai aerosol, dan bukan sebagai semprotan kasar. 2iasanya hal ini tidak dapat dicapai bila digunakan dengan udara tekan &saluran udara tekan, kompresor kecil atau botol !* dengan katup pengecil &(. #enis penyemprot tiga bagian yang mudah digunakan lebih menguntungkan dan lebih murah, karena itu disarankan untuk digunakan. %aleng propelan dan $adah pereaksi kacanya mudah diganti-ganti. Sebuah tabung reaksi dapat digunakan sebagai pengganti $adah pereaksi kaca tabung ini berisi '6 ml pereaksi yang dapat digunakan untuk menyemprot langsung dengan cara mencelupkan pipa dan menekan tombol. Semprotan pertama harus diarahkan ke samping plat %: untuk mengecek semburan jet aerosol yang halus. Setelah itu barulah semprotan diarahkan ke pelat sambil menggerakkannya hati-hati keseluruh lapisan &(.
Le'ar" se'%r&t
Diperlukan sebuah almari yang ber+entilasi baik, terutama untuk penyemprotan yang memakai pereaksi yang merusak &(.
Pe'anasan
Pembentukan $arna yang optimum seringkali memerlukan peningkatan suhu dan $aktu yang tertentu. #ika tanur laboratorium yang bertermostat tidak dipakai semata-mata untuk tujuan khusus ini, maka harus digunakan pemanas listrik yang ada di pasar. ang lebih baik adalah pemanas yang penyebaran suhunya seragam dan dilengkapi thermostat atau pemanas yang menghasilkan suhu tetap pada '*6 /. Selain itu, pemanas harus mempuntai sisi yang halus untuk menempatkan plat %: *6E*6 &(.
+.! PEMBAHASAN
Pada praktikum isolasi piperin dari fructus Piperis nigrii dengan metode rekristalisasi bertujuan untuk mendapatkan senya$a aktif piperin dari fruktus Piperis nigrii melalui rekristalisasi dan melakukan identifikasi kristal piperin dengan metode kromatografi lapis tipis. Pada percobaan kali ini, dilakukan dua proses identifikasi piperin, yakni ekstrasi dan isolasi. Fkstraksi adalah suatu metode penarikan senya$a umum yang terkandung dalam suatu bahan dengan pelarut yang sesuai, misalnya alkaloid dan glikosida. Sedangkan isolasi ialah suatu metode penarikan satu senya$a khusus yang terkandung dalam suatu simplisia, misalnya piperin &temasuk alkaloid( dan citronella oil dalam daun sereh. Fkstraksi yang dilakukan adalah ekstraksi dengan metode soEhlet. Getode ini merupakan metode ekstraksi yang memanfaatkan pemanasan untuk destilasi pelarut, sehingga terjadi sirkulasi pelarut melalui serbuk simplisia. Getode ini efisien dalam pemanfaatan pelarut, tetapi beresiko pembentukan artefak akibat penggunaan panas. Prinsip dari metode ini adalah penyarian dengan menggunakan pelarut yang selalu baru yaitu pelarut yang menguap kemudian menuju ke pendingin sehingga pelarut
berubah dari $ujud uap menjadi cairan dan membasahi
simplisia sehingga senya$a yang terkandung di dalam simplisia dapat ikut tertarik keluar. Sedang untuk metode isolasi, pada percobaan menggunakan metode rekristalisasi &pembentukan kristal(. %ristal yang terbentuk ini merupakan at aktif piperin.
:ahap a$al yang dilakukan adalah ekstraksi serbuk lada hitam. Getode yang digunakan adalah metode ekstraksi soEhlet &metode berkesinambungan(. Adapun kekurangan dari metode ini, senya$a harus bersifat termostabil, mahal, dan pelarutnya harus murni bila ada campuran bisa menggangu kemurniannya. Sedangkan kelebihannya, penyariannya lebih optimal karena direndam berulang kali, lebih cepat, pelarut lebih sedikit, dan tidak perlu penyaringan. Pertama-tama serbuk buah lada hitam ditimbang sebanyak *6 gram, kemudian dimasukkan ke dalam kertas saring yang sudah dijahit tepinya dan disisakan sedikit untuk memasukkan simplisia setelah simplisia dimasukkan semua maka bagian yang belum dijahit diselesaikan dan benang disisakan untuk mempermudah pengambilan simplisia yang terbungkus dari alat soEhlet. %emudian kertas yang telah berisi simplisia tersebut dimasukkan ke dalam alat penyari SoEhlet dan ditambahkan etanol 5 8 sebanyak '6 ml. Ftanol 5 8 berfungsi sebagai pelarut karena memiliki kisaran polaritas yang luas dan etanol juga lebih murni jika dibandingkan dengan etanol 46 8 dan H6 8. Selain itu juga karena etanol 58 akan lebih mudah menguap bila dibandingkan dengan etanol 468 dan H68. Geskipun etanol
toksik, tetapi masih dapat ditarik kembali. Dimana piperin merupakan golongan senya$a alkaloid yang umumnya bersifat non polar dan basa. Proses penyarian yang kami lakukan selama ' jam 46 menit dengan kecepatan sirkulasi H sirkulasi per jam. Seharusnya sirkulasi sampai sari ber$arna bening, ini menunjukkan bah$a simplisia yang digunakan sudah terekstrak dengan sempurna. :etapi dalam percobaan kali ini tidak dilakukan, karena adanya keterbatasan $aktu. aktu yang lebih lama penyarian, akan membuat alat SoEhlet lebih panas sehingga lebih cepat penguapan, maka dapat dikatakan bah$a semakin lama $aktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi semakin cepat. Setelah ekstraksi selesai,lalu didinginkan dan setalah dingin barulah ekstraknya disaring agar senya$a pengotor yang ada di dalam ekstrak hilang. Pendinginan ini bertujuan untuk menghentikan reaksi. Selanjutnya ekstrak jernih diambil
sebanyak 4 ml dan
dimasukkan ke dalam flakon dan dimasukkan ke dalam almari pendingin , sedangkan sisanya dipekatkan dengan rotary e+aporator. Prinsip utama dari e+aporator adalah pada penurunan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu
titik didihnya sehingga at yang
terkandung didalam pelarut tidak rusak oleh suhu yang tinggi. Disini hasilnya tidak begitu kental karena digunakan etanol 58 yang artinya 98 tersebut adalah air. Apalagi titik didih etanol di ba$ah titik didih air yaitu
[email protected] ⁰/, sedangkan air '66 ⁰/. Setelah didapat ekstrak yang kental, kemudian ditimbang dan dihitung rendemennya. 0asil rendemennya adalah 5,58. Fkstrak kental ini yang digunakan untuk mengisolasi piperin dengan metode rekristalisasi. Sedangkan ekstrak yang disisihkan tadi juga akan digunakan untuk mengidentifikasi piperin dengan metode %:. >ungsi dari %10-Ftanolik '68 adalah untuk mengendapkan resin. Sedangkan pengadukan untuk membentuk kristal. Setelah mengendap, dipisahkan sari dari bagian yang tak larut melalui glasswool sederhana. =lass$ool sederhana ini dibuat dari gelas beaker dan corong yang diberi kapas. Penyaringan dengan glasswool sederhana ini untuk menyaring pengotornya. %emudian sari jernih yang di dapat didiamkan di almari pendingin selama *9 jam sampai memperoleh kristal. Didiamkan selama *9 jam, karena $aktu tersebut merupakan batasan $aktu yang cukup untuk membentuk kristal. Setelah *9 jam terlihat diatas permukaan terdapat kristal-kristal kecil, yang tidak begitu terlihat. :ahap kedua ini adalah proses isolasi piperin dengan metode rekristalisasi. :ujuan dari isolasi adalah untuk memurnikan senya$a untuk karakteristikpenuh &sampai elusidasi(atau untuk mengambil satu senya$a khusus yang dikehendai. ekstrak kental yang sudah diperoleh ditambah dengan %10-etanolik '68 sebanyak '6 ml dan diaduk hingga terbentuk endapan. %10-etanolik '68 digunakan disini berfungsi untuk membantu dalam pembentukan kristal.
Selain ituJ ada cara lain untuk membentuk kristal dengan cara yang lebih cepat yaitu dengan ekstrak cair ditambah aseton dan n heksan kemudian dipanaskan agar pencampurannya lebih sempurna lalu didinginkan dalam air es agar terbentuk kristal. Setelah endapan terbentuk, lalu sari disaring dengan glass$ool &corong yang diberi kapas( agar sari yang diperoleh bebas dari pengotor. Sari jernih yang diperoleh kemudian ditampung dengan ca$an porselin dan ditimbang. Selanjutnya, sari jernih tersebut ditutup dengan aluminium foil dan disimpan di dalam almari pendingin selama *9 jam sampai terbentuk kristal. %emudian dari berat sari jernih tersebut, rendemennya dihitung dan diperoleh rendemen sebesar 5,58. Pada percobaan a$al didapat rendemen 5,58 dan jumlah ekstrak ',5@ g. pada proses isolasi digunakan dari ekstrak yang berbeda, ekstrak tersebut dalam pembentukan kristal dalam $aktu *9 jam dan menghasilkan jumlah kristal ',9 g. %ristal tersebut dilakukan proses identifikasi senya$a piperin dengan metode kromatografi lapis tipis &%:(. Prinsip dari %: adalah “like dissolve like” yaitu interaksi antara analit dengan fase gerak. #ika kepolaran analit dengan fase gerak sama, maka harga Rf akan besar, dan juga sebaliknya. :ahap terakhir, adalah identifikasi kristal piperin dengan metode %:. %: digunakan untuk uji kualitatif, yang bertujuan mengetahui ada tidaknya piperin dalam ekstrak yang didapatkan. Sampel yang akan diidentifikasi adalah kristal dari piperin, ekstrak yang disisihkan tadi, dan standar piperin. Pertama-tama, chamber dijenuhkan dengan campuran 4 ml benen " etil asetat &* " '(. Penjenuhan dimaksudkan untuk membuat tekanan di dalam dan di luar chamber sama, sehingga memudahkan ketika proses elusidasi. alu, ca$an porselin kosong ditimbang, ca$an ini nantinya akan digunakan untuk menampung kristal. /a$an porselin dan flakon yang disimpan minggu lalu di almari pendingin diambil. alu. kristal yang telah terbentuk di dalam ca$an diambil dan diletakkan di atas kertas saring dan di keringkan di dalam o+en pada suhu 96/ samapi kering &K 46 menit(. :ujuan dari pengeringan adalah agar kristal.untuk menguapkan pelarut yang masih bersatu dengan dan gar kristal yang menempel pada kertas saring tadi mudah untuk diambil, sehingga didapatkan kristal yang murni. Setelah kertas saring benar-benar kering, kristal yang menempel dikerok dan diletakkan pada ca$an yang sudah ditimbang sebelumnya. /a$an yang berisi kristal tersebut kemudian ditimbang dan dihitung berat kristalnya. %emudian kristal dilarutkan dengan menggunakan etanol secukupnya hingga benar benar larut, kemudian ditotolkan pada plat Silika 6 > ₂₅₄ yang sebelumnya sebelah nya telah ditotoli dengan larutan standar. Dimana larutan standar digunakan sebagai pembanding atau dapat dikatakan sebagai ukuran kemurnian piperin. Apabila plat silika yang sudah ditotoli standar dan isolat diamati disinar tampak menunjukkan jarak tempuh spot &bercak( standar
dan isolat sama, maka senya$a yang terkandung di dalam isolat tersebut dikatakan murni. arutan yang berada di dalam flakon juga ditotolkan pada plat silika yang sudah ditotoli larutan standar sebelumnya. %emudian kedua plat terse but dielusidasi di dalam chamber yang telah kami jenuhkan tadi. Setelah proses elusidasi selesai dilakukan, bercak atau spot yang terbentuk diamati di ba$ah sinar tampak, sinar BC *9 dan 4 nm. arna yang ditunjukkan ketika di ba$ah sinar tampak yaitu kuning, pada BC *9 nm ber$arna hijau dan pada BC 4 nm tampak $arna ungu. BC *9 nm digunakan karena pada panjang gelombang tersebut, senya$a aromatis dapat diamati, sedangkan pada BC 4 nm, banyak senya$a yang nantinya akan berflurosensi &berpendar(. %emudian plat yang sudah diamati
tersebut,
disemprot
dengan
pereaksi
semprot
anisaldehidLasam
sulfat,
anisaldehidLasam sulfat berfungsi sebagai pengompleks $arna, kemudian dipanaskan dengan o+en pada suhu ''6 / selama '6 menit dan diamati $arna yang terjadi.
Pemanasan
berfungsi sebagai katalisator, yakni mempercepat reaksi pengompleks $arna dan untuk menguapkan kandungan air yang masih tersisa, sehingga $arna segera dapat dilihat. arna yang ditunjukkan dari bercak adalah kuning kehijauan. Identifikasi diatas membuktikan bah$a dalam fructus piperis nigrii mengandung senya$a piperin. Apabila proses soEhletasi dilakukan hingga selesai maka kristal yang akan terbentuk juga banyak. Piperin adalah senya$a aktif dalam buah lada hitam, berbentuk kristal, memiliki aroma yag khas, dan memilki rasa pedas. 0asil yang didapat, Rf standar 6,5 ) Rf isolate 6,5 ) Rf %ristal 6,5. Dari hasil yang diperoleh bila Rf %ristal dibandingkan dengan Rf standar, menunjukkan hasilnya mendekati atau sama berarti senya$a pada %ristal tersebut adalah benar piperin, dan diperkuat dengan hasil $arna setelah penyemprotan yang ber$arna kuning. Sedangkan Rf isolate hasilnya sama dengan Rf %ristal dan menunjukkan bah$a senya$a pada isolate benar piperin murni.
).
KESIMPULAN
#umlah kristal yang diperoleh dari proses isolasi piperin adalah ',9g dan berdasarkan hasil atau profil %: menunjukkan bah$a terdapat senya$a piperin yang ditandai dengan adanya $arna kuning kehijauan pada deteksi menggunakan BC 4nm. arna yang ditunjukkan dari bercak adalah kuning kehijauan. Identifikasi diatas membuktikan bah$a dalam fructus piperis nigrii mengandung senya$a piperin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, '5@6, Materia Medika Indonesia, Jilid IV , Departemen
%esehatan
Indonesia,
#akarta &hal. 55-'6@( Septiatin, Fatin, *66@, Apotek Hidup dari empa!"empa!, #anaman Hias, dan v
#anaman $iar ,
/C.RAGA IDA, 2andung &hal.6,',*( Sarker, Satyajit D. M !ahar, utfun, *66H, %imia untuk Ma!asiswa &armasi' (a!an %imia )rganik,Alam dan *mum, Pustaka Pelajar, ogyakarta &hal. 965( iryo$idagdo, Sumali, *66H, %imia dan &armakologi (a!an Alam +disi , Penerbit 2uku %edokteran F=/, #akarta &hal. 'HH-'H5( Anonim, '5H@, Materia Medika Indonesia, Jilid II , Departemen
%esehatan
Indonesia, #akarta
&hal. '4, '947'99( Stahl, Fgon, '5@, Analisis )-at secara %romatogra.i dan Mikroskopi, Penerbit I:2, 2andung