27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rumah sakit merupakan suatu tempat yang terorganisasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, baik bersifat dasar, spesialistik maupun subspesialistik. selain itu, rumah sakit juga dapat di gunakan sebagai lembaga profesi kesehatan.
Selain pengertian rumah sakit yang telah di uraikan diatas, dapat juga di jelaskan pengertian rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah. Rumah sakit swasta adalah rumah sakit yang di dirikan oleh pihak swasta (non pemerintah) yaitu beberapa orang yang sepakat untuk mendirikan suatu badan hukum atau perusahaan hokum (rechts persoon atau belanda, person moralis atau latin, legal persons atau inggris). Dan badan hokum ini melakukan kegiatan dalam bidang pendirian dan menjalankan rumah sakit (Iskandar, 1998:6).
Sedangkan rumah sakit pemerintah adalah rumah sakit yang di kelola oleh pemerintah, biayanya untuk pengelolaan rumah sakit sepenuhnya di danai oleh pemerintah dengan cara mennganggarkannya dalam APBD, APBN dan lainya (Iskandar, 1998:8).
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan ksehatan dan tempat yang di gunakan untuk menyelenggarakan di sebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau melakukan upaya kesehatan rujukan. Selain itu, sarana kesehatan dapat juga di pergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan serta penelitian,pengembangan ilmu pengetahuan dam tehnologi di bidang kesehatan. Sarana kesehatan meliputi rumah sakit, apotek, praktek dokter, took obat, laboratorium kesehatan, dan lain-lain. Dalam penyelenggaran upaya kesehatan di perlukan perbekalan kesehatan yang meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainya (Prof. Dr. Charles I.P. Siregar,M.SC,2003:1).
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan?
2. Bagaimana analisis SWOT yang didapat dari profil?
3. Mengetahui apa saja isu-isu strategis yang dapat terjadi
4. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan dari isu strategi yang muncul dan tujuannya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana profil Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.
2. Mengetahui bagaimana analisis SWOT yang didapat dari profil.
3. Mengetahui apa saja isu-isu strategis yang dapat terjadi.
4. Mengetahui bagaimana strategi yang dapat dilakukan dari isu strategi yang muncul dan tujuannya
BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Profil RSUD Tarakan
3.1.1 Sejarah
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan adalah salah satu rumah sakit yang berada di daerah bagian utara dari Propinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Kota Tarakan Jl. Pulau Irian Skip yang berbatasan wilayah NKRI dengan negara tetangga serumpun Malaysia. Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Kalimantan Timur pada awalnya didirikan pada tahun 1947 dengan status milik pemerintah Swantantra Kabupaten Bulungan dengan kelas rumah sakit tipe D. Pendirian ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk masyarakat umum di lingkungan pulau Tarakan. Pada awal keberadaan gedung RSUD Tarakan masih menumpang pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dengan menempati sebuah gedung rumahsakit di JI. Palima Batur, Kelurahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah bersamasama dengan Dinas Kesehatan Tentara. Saat ini bekas gedung tersebut telah beralih fungsi menjadi Asrama Tentara Angkatan Laut (TNI-AL).
Mulai pertengahan tahun 1958, RSUD Tarakan secara bertahap pindah dari gedung lama di JI. Panglima Batur ke gedung baru rumahsakit di JI. Pulau Irian, Kelurahan Skip. Keberadaan gedung rumah sakit di Jl. Pulau Irian, pada awalnya adalah milik perusahaan BPM (Bataysje Petroleum Maschavei) yang pada tahun 1959 mulai pindah lokasi kerja ke Pulau Bunyu. Pada awal perpindahan ke gedung baru tersebut, RSUD Tarakan hanya melayani rawat jalan. Untuk unit rawat inap masih dipakai oleh RS BPM tersebut. Setelah secara keseluruhan perusahaan BPM pindah ke pulau Bunyu, maka baru pada saat itulah RSUD Tarakan pindah sepenuhnya secara permanen menempati gedung yang ada saat ini.
Pada awalnya RSUD Tarakan adalah milik Pemerintah Swatantra Kabupaten Bulungan, namun karena biaya operasional yang cukup tinggi RSUD Tarakan diserahkan kepemilikannya ke Propinsi Kalimantan Timur terhitung mulai tanggal 1 Januari 1964 berdasar surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur No. 64195/Il-1 /PA tanggal 31 Maret 1964. Perkembangan rumah sakit mulai pesat, pada tahun 1987 RSUD Tarakan berhasil ditingkatkan dari RS tipe D menjadi RS tipe C berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan No. 303/MEN.KES/SK/IV/1987 tanggal 30 April 1987. Pada tahun 2003 RSUD Tarakan kembali berhasil ditingkatkan dari RS tipe C menjadi RS tipe B non pendidikan berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan No. 196/Men.Kes.SK/II/2003 serta surat keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 445/K.85/2003
Pada tahun 2009 ini RSUD Tarakan sedang dalam masa pembangunan gedung baru untuk meningkat kapasitas pelayanan sebesar 450 tempat tidur, sehingga kapasitas total meningkat dari 220 tempat tidur menjadi 670 tempat tidur. Gedung baru ini didesain dengan konsep modern dan atraktif untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.
RSUD Tarakan dalam pelayanannya mencakup beberapa wilayah di utara Kalimantan Timur antaralain· Kota Tarakan
Kabupaten Berau
Kabupaten Bulungan
Kabupaten Nunukan
Kabupaten Malinau
Kabupaten Tana Tidung
RSUD Tarakan dalam pembangunannya berdasarkan dari komitmen kebijakan yang kuat antara Gubernur dan Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan DPRD Provinsi Kalimantan Timur serta Pemerintah Kota Tarakan, Pemerataan keadilan penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang lengkap bagi masyarakat di Wilayah Utara Kalimantan Timur.
3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Rumah Sakit Modern Berwawasan Internasional
2. Misi
Mengembangkan kompetensi SDM di berbagai lini.
Menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap rumah sakit.
Meningkatkan kualitas produk layanan berstandar internasional.
Memberikan pelayanan modern.
3. Tujuan
Keterbukaan
Kejujuran
Integritas
Kedisiplinan
Profesional
Model Bisnis
Model bisnis RSUD Tarakan adalah bisnis sosial ekonomi, dimana dalam pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan (non for profit) sesuai prinsip-prinsip Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Model ini dipilih karena Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Struktur Organisasi
Organisasi RSUD Tarakan disusun berdasarkan peraturan pemerintah daerah propinsi Kalimantan Timur No. 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Propinsi Kalimantan Timur. Struktur Organisasi yang ada disusu cenderung hirarkis bertingkat sehingga rentang kendali pimpinan semakin kecil, namun konsekuensinya adalah arus informasi dari bawah ke puncak maupun sebaliknya cenderung lambat dan memiliki risiko distorsi informasi. Dengan demikian diperlukan kemampuan mengkoordinasi yang cukup baik dari para kepala bagian, bidang atau pimpinan rumah sakit untuk mempercepat arus informasi dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, serta harus didukung oleh standa operatin procedure yang jelas dan mampu mengkoordinasikan tugas dan peran antar unit kerja secera lebih efektif.
3.1.5 Hubungan Strategis
Manajemen RSUD Tarakan memiliki hubungan strategis dengan pihak internal:
Para dokter yang berpraktek di RSUD Tarakan serta dokter tamu yang bekerjasama dengan RSUD Tarakan memegang peran strategis dalam penyediaan pelayanan medik di rumah sakit.
Tenaga paramedis dan yang setaranya serta tenaga pendukung teknis lainnya yang berkerja di RSUD Tarakan memegang peran strategis dalam mendukung kelancaran dan kesinambungan kualitas layanan rumah sakit.
Tenaga administrasi dan manajemen RSUD Tarakan memegang peran strategis dalam pengelolaan operasional rumah sakit agar sesuai dengan arah dan tujuan dalam pencapaian visi rumah sakit serta menjaga hubungan harmonis antar semua pihak yang strategis.
Manajemen RSUD Tarakan juga memiliki hubungan strategis dengan pihak eksternal :
Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Daerah Tarakan dan Departemen Kesehatan RI yang berhubungan dengan perijinan dan kebijakan tentang rumah sakit di propinsi Kalimantan Timur pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya
Supplier obat/alkes berkaitan dengan pemasok obat obatan, bahan dan peralatan medik maupun non medik, yang memegang peranan penting dalam operasional rumah sakit.
Pihak pihak ketiga (outsource) yang berkaitan dengan pihak manajemen perusahaan yang melakukan kerjasama operasi dengan rumah sakit.
Manajemen perusahaan-perusahaan swasta yang bekerjasama dengan rumah sakit dalam hal pelayanan karyawan perusahaan, di legalisasi dalam bentuk piagam kontrak kerjasama kedua belah pihak.
Pihak asuransi sebagai pengguna jasa kesehatan sebagai payer dengan hubungan kontraktual peserta asuransi perusahaan yang bersangkutan
3.1.6 Resiko
Resiko yang harus dihadapi oleh rumah sakit adalah :
Kualitas dan komitmen SDM yang masih belum memadai sepenuhnya baik dalam hal teknis mutu pelayanan maupun dalam hal manajemen pelayanan.
Tuntutan pengguna jasa akibat kelalaian dalam pelayanan baik karena human error maupun karena gangguan peralatan.
Persaingan ketat dengan RS sekitar yang dapat mempersempit market share rumah sakit.
Biaya operasional yang semakin meningkat tiap tahun baik karena kenaikan biaya SDM, maupun kenaikan harga bahan dan obat obatan akibat inflasi dan faktor eksternal dibidang pelayanan kesehatan yang di luar kendali rumah sakit.
Kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang perumahsakitan, yang akan memperketat pelayanan rumah sakit.
RS harus terus mengembangkan mutu pelayanan secara berkesinambungan berkaitan dengan ketentuan standar mutu layanan di Indonesia pada era global.
3.1.7 Produk Rumah Sakit
Alasan Memberikan Produk Pelayanan
Menjawab tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan individu yang sesuai standard berdasarkan kebutuhan masyarakat di wilayah Kota Tarakan dan Kalimantan Timur sekitarnya yang memerlukan institusi pelayanan masyarakat dibidang rumah sakit.
Peran sebagai rumah sakit rujukan di kawasan Kalimantan Timur bagian bagian Utara.
Segmen pasar yang bervasiasi dari kalangan bawah pada umumnya dan kalangan atas yang membutuhkan layanan kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Keunikan Pelayanan
Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Menyediakan pelayanan rawat inap berbagai pilihan kelas.
Menyediakan pelayanan spesialistik dan penunjang yang lengkap (RS Tipe B non-pendidikan).
3.1.8 Lokasi dan Lingkungan Keamanan lingkungan
Keamanan lingkungan RSUD Tarakan relatif terjamin, karena lokasinya berdekatan dengan perumahan-perumahan penduduk terutama perumahan dinas karyawan rumah sakit, dinas kesehatan, serta perusahaan-perusahaan lain.
3.1.9 Bisnis lain sekitar lokasi
Bisnis di sekitar lokasi RSUD Tarakan adalah sektor industri perminyakan, pertambangan, dan perikanan. Disamping itu, Kota Tarakan juga merupakan kota transit dan center point jalur perniagaan wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
3.1.10 Akses ke lokasi
Rumah Sakit Tarakan dapat dicapai oleh masyarakat yang berlokasi di luar Kota Tarakan menggunakan jalur udara melalui bandara Juwata Tarakan dan jalur laut melalui pelabuhan Kota Tarakan. RSUD Tarakan dapat dijangkau dari bandara, pelabuhan, maupun pusat kota menggunakan taksi maupun transportasi angkutan umum yang bisa lewat hingga depan RSUD Tarakan. Dari bandara menuju RSUD Tarakan dapat ditempuh dalam waktu + 15 menit, sedangkan dari pelabuhan atau pusat kota dapat ditempuh dalam waktu + 10 menit.
3.1.11 Ketersediaan bahan baku
Seluruh kebutuhan bahan baku mudah didapat oleh karena RSUD Tarakan bekerja sama dengan supplier bahan obat-obatan, medical supply, bahan kimia, umum dan lain lainnya yang pada umumnya berlokasi di Samarinda, Balikpapan, dan Surabaya.
3.1.12 Kapasitas Parkir
Luas area parkir secara keseluruhan RSUD Tarakan adalah ±15.963 m2, yang mampu menampung Kapasitas menampung kendaraan 600 roda empat dan 1000 roda dua .
3.1.13 Badan Hukum yang dipilih oleh rumah sakit
RSUD Tarakan merupakan RS milik Propinsi Kalimantan Timur terhitung mulai tanggal 1 Januari 1964 berdasar surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur No. 64195/II-1/PA tanggal 31 Maret 1964.
RSUD Tarakan merupakan RS tipe B non pendidikan berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan No. 196/Men.Kes.SK/II/2003 serta surat keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 445/K.85/2003.
RSUD Tarakan ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum secara penuh berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 445/K.225/2008. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dipilih sebagai acuan pengelolaan manajemen RS karena memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat..
3.1.14 Pemilik dan direksi serta kekuatan yang dimiliki
Pemilik RSUD Tarakan adalah Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur berdasar surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Tingkat I Kalimantan Timur No. 64195/II-1/PA tanggal 31 Maret 1964. Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur memiliki komitmen yang tinggi dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya dengan penyediaan pelayanan kesehatan yang layak dan bermutu bagi masyarakat, salah satu wujudnya adalah saat ini RSUD Tarakan mendapat bantuan untuk pembangunan gedung pelayanan baru 6 lantai yang modern dan bermutu standar.
Bapak dr. Wiranegara Tan, SIP, MM sebagai direktur RSUD Tarakan memiliki latarbelakang pendidikan manajemen bisnis dan telah berpengalaman di pelayanan kesehatan di lingkungan pemerintahan, khususnya di rumah sakit daerah selama + 15 tahun.
3.1.15 Akuntansi
Akuntansi dan laporan keuangan RSUD Tarakan mengikuti aturan Permendagri NO. 61 Tahun 2007 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Standar akuntansi yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan untuk tujuan konsolidasi dengan PPKD berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), sedangkan untuk penyusunan laporan keuangan sesuai praktek bisnis yang sehat menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia (IAI). Basis akuntansi pengakuan pendapatan, biaya, aset, kewajiban, dan ekuitas adalah basis akrual, yang artinya bahwa pengakuan pengaruh suatu transaksi dan peristiwa lainnya adalah pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Berdasarkan Permendagri NO. 61 Tahun 2007 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, RSUD Tarakan harus mengembangkan Sistem Akuntansi berdasarkan standar akuntansi dan ditetapkan dalam peraturan kepala daerah serta menyusun kebijakan akuntansi sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan dan biaya.
Fasilitas Umum
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan memiliki fasilitas umum yang memudahkan pasien maupun keluarga pasien serta para karyawan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan akan non medis selama berada di lingkungan rumah sakit. Ketersediaan fasilitas pelayanan umum yang ada di RSUD Tarakan, antara lain :
ATM
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan bekerja sama dengan Bank BNI 46, Bank BCA dan Bank Kaltim menyediakan pelayanan transaksi keuangan online bagi pasien, pengunjung dan karyawan.
Aula
Ruangan serba guna ini terletak di Lt 6 area management. Dengan fasilitas AC dan audio visual yang lengkap serta berkapasitas luas dapat mendukung kegiatan bersifat resmi dan non resmi.
Bank Kaltim
Untuk keperluan perbankan Bank Kaltim siap memberikan pelayanan untuk terbaik untuk pengunjung dan nasabah di lingkungan RSUD Tarakan. Terletak di depan gedung RSUD Tarakan.
Masjid
Bagi pengunjung muslim rumah sakit memiliki masjid yang cukup megah dan bersih. Terletak di luar gedung utama rumah sakit.
Lapangan Futsal dan Volly
Kegiatan bugar jasmani baik untuk karyawan maupun umum, kami menyediakan lapangan olah raga futsal dan Volly yang terletak di halaman depan kanan luar gedung utama.
Informasi Medis
Medical Check-Up yang terdapat di RSUD Tarakan, Kalimantan Utara ini terbagi menjadi 4 paket medical chec-up yang disesuaikan dengan kemampuan sang pasien, paket 1 merupakan paket paling sedernaha dan kemudian paket medical check-up itu akan semakin lengkap pada grade 2, 3 dan 4.
Tarif akomodasi dan rawat inap per haripun disesuaikan dengan klasifikasi kelas-kelasnya. Dan tentu saja hal ini juga disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan pasien ingin mendapat pelayanan apa saja.
Ketersediaan Dokter
RSUD Tarakan memiliki sumber daya manusia per Desember 2008 adalah sebanyak 630 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan sebanyak 384 orang dan tenaga non kesehatan sebanyak 246 orang. Ketersediaan dokter di RSUD Tarakan ini adalah: 20 dokter spesialis yang terdiri atas 3 dokter spesialis anak, 3 dokter spesialis bedah, 1 dokter spesialis jiwa, 3 dokter spesialis kandungan, 1 dokter spesialis mata, 2 dokter spesialis penyakit dalam, 1 dokter spesialis saraf, 1 dokter spesialis gigi anak, 2 dokter spesialis radiologi, 1 dokter spesialis THT, 1 dokter spesialis patologi klinik dan 1 dokter spesialis anastesi. Sedangkan di RSUD ini terdapat 3 dokter gigi serta 35 dokter umum.
Instalasi Pelayanan
Rekam Medis
Pusat Rekam Medis RSUD Tarakan berlokasi di bagian depan bangunan utama RSUD dengan ruangan yang cukup luas dan tersusun rapi. Dengan menggunakan pedoman ALFRED serta sistem penyelenggaraan Rekam Medis yang meliputi penerimaan, pencatatan, pengolahan, pelaporan dan penyimpanan, memberikan sistem daya guna/ fungsi untuk pasien sebagai konsumen dan manajemen sebagai pengelola. Tentu hal ini juga sebagai acuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan dari unit-unit yang ada melalui perbandingan dari tahun ketahun sebelumnya atau secara kurun waktu.
Rawat Jalan
Poli Klinik RSUD Tarakan dibuka 6 hari dalam seminggu (Senin s/d Sabtu) yang tangani oleh ahli medis spesialis yang handal dengan dibantu oleh tenaga paramedis profesional dan terlatih di bidangnya. Poliklinik Rawat jalan terletak di lantai 1 dan 2 sayap kiri dan kanan. Dengan sarana ruang tunggu yang efisiensi tepat berhadapan dengan poli yang dikunjungi pasien serta sarana 'Elektronik Patient Call' memberikan kenyamanan pasien dalam kunjungan pengobatan. Layanan poliklinik yang tersedia sudah cukupbanyak antara lain: poliklinik gigi, poliklinik kandungan, poliklinik penyakit dalam, poliklinik jiwa, poliklinik bedah, poliklinik THT dll. Selain itu RSUD Tarakan juga menyediakan layanan medical check-up.
Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan menyediakan pelayanan rawat inap yang memiliki fasilitas yang memadai dengan tarif yang terjangkau. Rumah Sakit Umum Derah Tarakan pada saat ini menyediakan Fasilitas ruang rawat inap yang terdiri dari kelas VIP , Utama, Kelas-1, Kelas-2, Kelas-3. Tentu saja masing-masing grade ruang rawat inap memiliki fasilitas dan kenyamanan yang berbeda.
Unit Gawat Darurat
Sesuai fungsinya, UGD dipersiapkan secara khusus untuk menangani kebutuhan pasien darurat. Ditangani oleh para medis yang dapat diandalkan, dengan pelayanan dokter non-stop selama 24 jam. Semua fasilitas yang tersedia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tarakan dirancang khusus sesuai dengan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan anda akan pelayanan emergency. Merupakan Unit yang melayani hal-hal yang berkenaan dengan kegawatdaruratan medik bagi pasien dan keluarganya serta pertolongan pengobatan pada hari-hari libur/minggu. Kegawatdaruratan pada unit ini dilayani oleh perawat serta Dokter Umum.
Rawat Intensif
RSUD Tarakan memiliki unit perawatan intensif khusus bagi pasien yang memiliki gangguan kesehatan akut. Pasien akan ditangani dengan khusus oleh tim dokter yang ahli dibidang intensif care dengan staff perawat yang terlatih dan berpendidikan khusus. Pelayanan intensif care unit tersier ini mampu memberikan pelayanan tertinggi dan tunjangan hidup dalam jangka panjang, meliputi:
Melakukan Pemantauan pasien dengan terus menerus dan pendiagnosaan di waktu kritis.
Pemberian terapi titrasi.
Memberikan alat penunjang hidup (Life Support Medical Tools)
Memberikan tunjangan Renal plus pemantauan cardiovaskuler.
Menggunakan System Pneumatic untuk mempercepat proses hasil pemeriksaan penunjang medis 24 Jam.
Kamar Operasi
Kamar Operasi adalah ruangan khusus memberikan pelayanan berkualitas kepada pasien saat sebelum, selama, dan sesaat sesudah dilakukan pembedahan.
Mengutamakan profesional yang memberikan dukungan dengan memperhatikan akan kebutuhan pasien baik bio, psiko, sosio, spiritual dan kultural. Pelayanan dan perawatan yang dilakukan di kamar operasi adalah suatu kondisi / tindakan khusus yang menutut kewaspadaan tinggi dan ditujukan kepada kondisi lingkungan yang aman pada pelaksanaan pembedahan.
RSUD Tarakan memiliki fasilitas kamar operasi yang memadai dan lengkap dengan dokter ahli dan handal di bidangnya. Antara lain bedah jantung dan vasculer, bedah syaraf, bedah orthopedi, bedah digestif dll. Didukung dengan peralatan medis yang modern serta perawat yang kompeten dan terampil mampu memberikan hasil yang baik.
Kamar Bersalin
Kamar bersalin RSUD Tarakan memiliki sarana fasilitas persalinan yang lengkap dan nyaman. berpartisi menjadi beberapa ruangan tindakan dan ruangan 'Pre Delivery' untuk beberapa paket persalinan dan ruangan 'Post Delivery' yang dapat memberikan kenyamanan sehabis melahirkan.
RSUD Tarakan melayani berbagai jenis persalinan meliputi persalinan spontan, vakum, tubektomi, forcep, Sectio Caesaria (SC) dan Curetage. Tindakan ginekologi juga dapat dilakukan untuk jenis tertentu. Pasien akan diperiksa secara awal oleh bidan yang selanjutnya akan melapor ke Dokter Spesialis. Dokter spesialis akan segera datang apabila dalam pemeriksaan awal bayi akan segera lahir atau adanya hambatan dalam persalinan, atau pasien mengalami gangguan dalam persalinannya.
Sterilisasi dan Laundry
Rumah sakit merupakan organisasi yang memberi pelayanan kesehatan, yang meliputi pelayanan medik. pelayanan penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik. Pelayanan medik tidak dapat dapat berhasil, jika tidak didukung oleh pelayanan penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik.
Laundry RSUD Tarakan berlokasi di belakang gedung utama. Merupakan unit steril dan cleaning cloth untuk unit - unit pelayanan dan penunjang medis.
Instalasi Pelayanan
IPSRS
IPSRS adalah singkatan dari Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. Disinilah kantornya para teknisi Rumah Sakit bekerja. IPSRS merupakan organisasi dalam Rumah Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi perbaikan sarana dan peralatan yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi RS.
Sebagai salah satu unit yang berperan penting dalam kinerja Rumah Sakit, IPSRS sangat penting fungsi dan perannya dalam menunjang sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit. Dengan kata lain, IPSRS adalah salah satu faktor syarat suatu RS bisa diakreditasi levelnya menjadi lebih tinggi. Perkembangan teknologi alat-alat kedokteran yang semakin hari semakin pesat menyebabkan pengelolaan IPSRS harus mendapatkan perhatian, karena betapapun canggihnya teknologi tersebut akan menjadi sia-sia tanpa maintenance dan operator utility yang benar.
Farmasi
Pelayanan kefarmasian sebagai salah satu unsur dari pelayanan utama di rumah sakit, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pelayanan di rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan terpadu, dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan obat dan kesehatan.
RSUD Tarakan memiliki sistem pelayanan farmasi yang terpadu. Apotik RSUD Tarakan melayani pelayanan farmasi dan obat - obatan selama 24 jam dan juga melayani permintaan obat - obatan terutama untuk poliklinik. Depo Farmasi terletak di bagian belakang dan Gudang Farmasi di bagian belakang juga yang kesemuanya menggunakan satu sistem terpadu yang memberikan kelancaran baik pendistribusian dan penyediaan obat - obatan dan alat kesehatan di seluruh Unit Pelayanan Medis Rumah Sakit.
Laboratorium
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan memiliki fasilitas penunjang medis yang lengkap, salah satunya adalah unit instalasi laboratorium. Dengan proses pemeriksaan yang cepat dan di dukung dengan sistem tabung transportasi medik mempersingkat waktu pelayanan hasil laboratorium terutama di unit IGD , Unit Perawatan Intensif dan Rawat Inap. Di RSUD Tarakan terdapat beberapa layanan laboratorium antara lain: Pelayanan laboratorium patologi Klinik melayani pemeriksaan laboratorium 24 jam dan melakukan berbagai macam pemeriksaan specimen (darah, urine, tinja, cairan tubuh) baik bersifat rutin dan emergency. Sebagai penunjang diagnosa menggunakan alat-alat automatic dan modern. Pelayanan Labolatorium Patologi anatomi melayani pemeriksaan jaringan / sel untuk diagnosis penyakit Non Neoplasma dan Neoplasma. Bank Darah
Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia melayani permintaan darah untuk transfusi dari rawat inap dan IGD.
Gizi
Pelayanan Gizi di Rumah sakit adalah kegiatan pelayanan Gizi di Rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan Gizi masyarakat Rumah Sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolisme Tubuh, peningkatan Kesehatan maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif. (Depkes RI, 2003).
Konsep Pelayanan Gizi di RSUD Tarakan merupakan pelayanan Gizi yang disesuaikan dengan keadaan individu dan keadaan klinis, status Gizi dan status metabolisme tubuh. Keadaan Gizi Seseorang sangat berpengaruh terhadap proses kesembuhan penyakit, sering kondisi pasien semakin buruk karena tidak di perhatikan gizinya. Adapun tujuan di laksanakan Asuhan Gizi adalah membuat Diagnosis masalah Gizi, Menentukan Kebutuhan terapi Gizi, Memilih dan mempersiapkan bahan/makanan/formulasi khusus (oral, enteral dan Parenteral) sesuai kebutuhan, Melaksanakan pemberian makanan dan Evaluasi / Pengkajian Gizi dan pemantauan.
Instalasi Gizi ini diawasi oleh ahli gizi yang mengelola pelayanan gizi bagi pasien rawat inap, rawat jalan maupun keluarga pasien.
CSSD
Central Sterilisation Supplay Departemen(CSSD) RSUD Tarakan adalah satu departemen yang independen dengan fasilitas untuk menerima, membersihkan, mengemas, men-disinfect, men-steril, menyimpan dan mendistribusikan alat alat instrument (baik yang dapat dipakai berulang kali dan alat sekali pakai), sesusai dengan standar prosedur yang digunakan untuk berbagai tindakan medis, penunjang medis, asuhan keperawatan dan lain-lain.
Unit Rumah Sakit yang dilayani oleh Unit CSSD meliputi kamar operasi, IGD, ICU, ICCU, CVCU, Rawat Inap, poliklinik, penunjang medis dan ruang bayi. Memiliki sistem kerja yang baik, proses sterilisasi membutuhkan fungsional dan kordinasi yang baik dari 3 area: area kotor (soiled zone), yang juga dikenal sebagai area pencucian, area bersih (clean zone) yang juga dikenal sebagai area assembly atau area packing, dan area steril (sterile zone) yang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat alat steril.
Kamar Jenazah
Pemulasaraan Jenazah adalah kegiatan merawat jenazah bagi pasien yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Kamar Jenazah RSUD Tarakan terletak di bagian belakang gedung utama berada disamping gedung Loundry. Di dukung dengan fasilitas pendingin jenazah dan area parkir khusus serta kemudahan akses masuk dan keluar gedung memberikan kemudahan dalam tatalaksana perawatan jenazah. RSUD Tarakan juga bekerja sama dengan pihak - pihak terkait baik Pemerintah Kota Tarakan dan swasta dalam penyelenggaraan perawatan jenazah 24 jam baik di dalam maupun di luar kota.
Fisioteraphy
Unit Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan RSUD Tarakan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak dan komunikasi.
Unit ini dilengkapi dengan fasilitas alat modalitas fisioterapi yang lengkap seperti, UKG, terapi inhalasi, dll. Didukung oleh tim para medik dan tenaga fisioterapis yang terampil dan berpengalamam dalam memberikan pelayanan berbagai macam kasus yang memerlukan rehabilitasi medik dan atau fisioterapi secara professional.
PDE
PDE adalah singkatan dari Pengolahan Data Elektronik. PDE merupakan instalasi dalam Rumah Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi maintenance system, jaringan, data dan informasi serta services komputer yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dari Rumah Sakit berdasarkan data yang tepat, akurat dan efisiensi.
Sebagai salah satu unit yang berperan penting dalam kinerja Rumah Sakit, PDE sangat penting fungsi dan perannya dalam menunjang sistem komputerisasi yang ada di Rumah Sakit. Dengan kata lain, PDE merupakan salah satu faktor syarat suatu RS bisa diakreditasi levelnya menjadi lebih tinggi. Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat menyebabkan Pengelolahan Data Elektronik harus mendapatkan perhatian, karena betapapun canggihnya teknologi tersebut akan menjadi sia-sia tanpa maintenance dan operator utility yang benar.
3.2 Analisis SWOT RSUD Tarakan
3.2.1 Pengantar
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Kalimantan Timur pada awalnya didirikan pada tahun 1947 dengan status milik pemerintah Swantantra Kabupaten Bulungan dengan kelas rumah sakit tipe D. Pendirian ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk masyarakat umum di lingkungan pulau Tarakan. Namun seiring berkembangnya zaman, RSUD tarakan menaikkan akreditasnya menjadi rumah sakit tipe B yang hampir serupa dengan RSUD AW Sjahranie. Tapi bedanya RSUD AW Sjahranie adalah rumah sakit pendidikan sedangkan RSUD Tarakan merupakan rumah sakit non pendidikan.
Pada tahun 2008 ini RSUD Tarakan sedang dalam masa pembangunan gedung baru untuk meningkat kapasitas pelayanan sebesar 450 tempat tidur, sehingga kapasitas total meningkat dari 220 tempat tidur menjadi 670 tempat tidur. Gedung baru ini didesain dengan konsep modern dan atraktif untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Pada tahun 2008 pula RSUD Tarakan mulai ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum secara penuh berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 445/K.225/2008. Dengan demikian, mulai saat ini RSUD Tarakan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum secara penuh.
Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan mengarah ke konsep green hospital atau rumah sakit hijau. RSUD ini akan menerapkan manajemen pengelolaan RS yang ramah lingkungan dan hemat energi.
3.2.2 Penerapan Analisis SWOT Pada RSUD Tarakan
Kekuatan (Strength)
Merupakan rumah sakit terbesar yang berada di wilayah kalimantan utara yang menjadi rumah sakit rujukan utama dari beberapa daerah yang ada di Utara Kalimantan Seperti Manilau, Bulungan, Berau, Kabupaten Tana Tidung, dll
Jenis spesialis yang lengkap sesuai standar rumah sakit tipe B non pendidikan dan didukung oleh para dokter yang sangat berpengalaman dibidangnya masing masing.
Tenaga perawat dan tenaga lain yang memiliki pengalaman dibidangnya masing masing.
Gedung baru rumah sakit yang berpenampilan modern sebanyak 6 lantai dengan kapasitas 670 tempat tidur, dinding dan lantai anti bakteri, gorden anti api hingga pintu otomatis menuju ruang operasi yang mampu memberikan pelayanan secara memadai dan berkualitas serta nyaman bagi pasien maupun keluarga pasien.
Peralatan medis yang lengkap dan modern serta fasilitas dengan taraf internasional
Lokasi rumah sakit luas dan mudah dijangkau serta dapat diakses dengan mudah baik dengan mobil pribadi maupun angkutan umum.
Rumah sakit didukung dengan peralatan-peralatan yang memadai untuk rumah sakit tipe B non pendidikan.
Rumah sakit ini juga didukung dengan adanya helipad di bagian atap rumah sakit yang memungkinkan untuk membawa dan menerima pasien dengan cepat tanpa harus ke bandar udara terlebih dahulu, yang kebetulan bandar udara tarakan dengan rumah sakit sangat jauh.
Kelemahan (Weaknesses)
Tenaga Administrasi dan manajemen masih belum memadai dan masih kurang koordinasi.
Tenaga medis profesional yang ada masih sangat kurang terutama pada dokter spesialis seperti dokter spesialis orthopedi, dokter spesialis jantung dan dokter spesialis kulit dan kelamin.
Kondisi gedung lama yang masih bergaya lama dan belum menerapkan konsep modern, yang saat ini masih digunakan.
Peralatan medis yang lengkap namun masih belum menggunakan teknologi yang paling mutakhir.
Informasi mengenai pelayanan kepada pelanggan masih belum sepenuhnya disampaikan secara transparan.
Sistem-sistem pada manajemen masih memerlukan pengembangan.
Penetapan tarif layanan masih belum didasarkan pada analisa biaya per satuan dan sudah lama tidak direview kembali.
Kesempatan (Opportunity)
Tarakan merupakan kota transit dan center point jalur perniagaan wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, sehingga peluang menjadi rumah sakit yang banyak dikunjungi oleh orang dari berbagai daerah sangat besar.
Prospek pasar sektor industri perminyakan, pertambangan, dan perikanan di Tarakan di masa yang akan datang masih besar, sehingga sumber daya yang ada untuk melengkapi RSUD ini masih sangat banyak.
Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Daerah Tarakan memberikan dukungan positif kepada rumah sakit dalam menjalankan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Kepercayaan pelanggan kepada RS cenderung meningkat yang tercermin dari meningkatnya BOR dari tahun ke tahun dengan rata-rata kenaikan BOR sejak tahun 2003 hingga 2007 sebesar 5% per tahun (dari BOR tahun 2003 sebesar 60,66% hingga tahun 2007 sebesar 80,67%
Transportasi menuju rumah sakit lengkap sehingga memudahkan akses pelanggan tanpa harus kesusahan menjari kendaraan untuk bisa sampai ke rumah sakit tarakan.
Ancaman (Threat)
Sebagian masyarakat kalangan atas di Tarakan masih memiliki cenderung berobat ke luar daerah (Surabaya, Semarang, dan Jakarta) atau bahkan ke luar negeri (Malaysia dan Singapura).
Adanya rumah sakit pesaing yang notabene dokternya adalah dokter RSUD Tarakan, sehingga dikhawatirkan bahwa dokter yang ada di RSUD lebih memilih pindah ke RS Swasta karena profit yang didapatkan lebih besar.
Semakin berkembangnya rumah sakit di sekitar Tarakan, sehingga suatu saat RSUD Tarakan tidak lagi menjadi tujuan utama masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berakibat menurunnya jumlah pasien yang datang ke RSUD Tarakan.
Biaya bahan obat-obatan yang semakin mahal sehingga memberi dampak pada peningkatan biaya pelayanan, sehingga dikhawatirkan masyarakat tidak mampu bembayar biaya pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit ini.
Kecenderungan meningkatnya kematangan pasar dimana masyarakat semakin kritis terhadap kualitas pelayanan yang baik atau buruk akan memperbesar terjadinya tuntutan dari pelanggan terhadap pelayanan yang masih belum memenuhi standar.
Kesadaran beberapa masyarakat yang kurang akan pentingnya ke rumah sakit dan malah memilih ke puskesmas atau membeli obat sendiri dibanding ke rumah sakit, membuat kunjungan rumah sakit akan semakin berkurang.
Isu Strategis
Dukungan pemerintah, prospek industri yang baik di masa yang akan datang, serta posisi Tarakan sebagai kota transit dan center point jalur perniagaan wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, apabila tidak ditanggapi dengan pola pengelolaan manajemen yang maju, agresif dan inovatif akan menjadi sia-sia.
Jenis spesialisasi yang lengkap di RSUD Tarakan yang didukung oleh para dokter, perawat dan tenaga lain yang berpengalaman sesuai standar rumah sakit tipe B non pendidikan, namun apabila tidak diimbangi dengan tenaga administrasi dan sistem manajemen yang baik, akan dapat mengurangi nilai total kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat mengurangi kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Jenis spesialis yang lengkap di RSUD Tarakan namun tanpa dokter spesialis yang cukup banyak, akan membuat tidak berjalannya perawatan-perawatan spesialis yang dibutuhkan oleh pasien.
Berkembangnya rumah sakit di sekitar RSUD Tarakan serta adanya kesempatan para dokter RSUD Tarakan untuk praktek di tempat lain, akan menjadi pesaing yang paling berat dan menjadi tantangan yang sangat serius, terutama mengenai bagaimana upaya peningkatan kualitas pelayanan dan manajemen dalam memberikan kepuasan baik kepada pelanggan maupun kepada para dokter.
Gedung baru rumah sakit yang berpenampilan modern dengan kapasitas 670 tempat tidur yang mampu memberikan pelayanan secara memadai dan berkualitas, namun apabila pola pengelolaan dan pemeliharaannya masih sama dengan gedung lama maka akan mengakibatkan tidak maksimalnya pengembangan kapasitas yang ada secara jangka panjang.
Peralatan medis yang lengkap apabila tidak diiringi dengan up-date terhadap perkembangan teknologi mutakhir dapat berpengaruh pada kinerja pelayanan karena perkembangan teknologi mutakhir sebenarnya seiring dengan perkembangan keragaman penyakit dan kasus di bidang medis.
Kepercayaan pelanggan yang cenderung meningkat meski akan mendorong peningkatan volume pelayanan, namun apabila tidak diimbangi dengan pola penetapan tarif layanan yang didasarkan pada analisa biaya per satuan dan tidak dimonitor dengan review tarif terhadap biaya secara berkala, secara jangka panjang akan mengancam defisit dan apabila berkelanjutan akan menggerogoti ekuitas rumah sakit.
Strategi
Pengembangan kompetensi SDM di berbagai lini secara berkesinambungan dalam hal teknis, mutu pelayanan, skill dan knowledge karyawan baik tenaga medis, paramedis, administrasi, manajemen dan tenaga pendukung lainnya agar mampu memberikan kinerja yang memuaskan pelanggan dan stakeholder rumah sakit.
Pengembangan skill dan knowledge manajemen agar lebih mampu secara agresif dan inovatif melakukan analisa pasar guna memanfaatkan peluang dan menyusun rencana strategik serta mampu mengimplementasikannya.
Pengembangan Sistem Remunerasi dan Akuntabilitas Kinerja untuk membangun good image rumah sakit, meningkatkan motivasi kerja karyawan, serta adil dalam pendistribusian kesejahteraan terhadap pencapaian kinerja karyawan.
Melengkapi peralatan medik sesuai dengan kebutuhan standar kinerja dokter spesialis dalam memberikan pelayanan dengan teknik yang mutakhir.
Melengkapi dokter-dokter spesialis yang masih kurang seperti dokter spesialis orthopedi dan juga spesialis penyakit kulit & kelamin, agar masyarakat tidak perlu lagi pergi ke rumah sakit luar daerah ataupun luar negeri untuk mendapat pelayanan kesehatan spesialis
Melengkapi dan menyempurnakan sistem manajemen pada setiap unit kerja untuk menunjang kelancaran operasional rumah sakit yang akan berdampak terhadap peningkatan kecepatan dan ketepatan pelayanan secara administratif.
Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan standar yang jelas dan memiliki ciri khas kompetitif, melalui penerapan standard operating procedure (SOP) bagi seluruh unit pelayanan yang berdampak terhadap meningkatnya kepuasan pelanggan.
Membangun kepercayaan pelanggan dengan analisa pasar secara mendalam, analisa kepuasan pelanggan, analisa biaya dan penyesuaian tarif yang rasional serta bersaing, menjalin hubungan harmonis dengan berbagai perusahaan swasta dan kalangan industri secara berkesinambungan.
Membangun jaringan kerjasama dengan rumah sakit sekitar, terutama di lingkungan Propinsi Kalimantan Timur dan Indonesia Bagian Tengah dan Timur dengan prinsip saling menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Melakukan akreditasi RS dan ISO berdasarkan peraturan yang berlaku sekaligus menata kualitas pelayanan secara standar, sehingga tidak mengakibatkan buruknya citra rumah sakit.
Tujuan
Terwujudnya RSUD Tarakan yang memberikan pelayanan kesehatan berwawasan modern dan internasional kepada masyarakat dengan mutu kualitas pelayanan yang standar.
Terwujudnya RSUD Tarakan yang memiliki kesehatan keuangan yang progresif dari tahun ke tahun dengan tetap tidak mengutamakan mencari keuntungan dan sesuai prinsip-prinsip BLUD.
Terwujudnya RSUD Tarakan yang memiliki lingkungan kerja saling menghormati dan menghargai, sistem prosedur kerja, penilaian kinerja, dan sistem remunerasi yang jelas dan standar, serta memiliki pelayanan yang dipercaya pelanggan.
Terwujudnya RSUD Tarakan dengan kompetensi SDM di setiap lini yang standar dan tepat sesuai dengan posisi kerja, tugas dan fungsi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan merupakan rumah sakit terbesar di wilayah kalimantan bagian Utara. RSUD Tarakan memiliki gedung baru yang megah dan dengan dilengkapi oleh berbagai perlatan medis yang canggih dan modern. Dokter umum dan tenaga medis yang terdapat di RSUD Tarakan sudah lengkap dan sesuai dengan kebutuhan profesi masing-masing bidang, namun sedikit kekurangan di bagian dokter spesialis. Setelah dilakukan analisis SWOT, ternyata RSUD Tarakan memiliki beberapa kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknesses), kesempatan (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang membutuhkan strategi untuk dapat mengoptimalkan kekuatan dan kesempatan serta mengurangi kelemahan dan ancaman.
3.2 Saran
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan agar dapat menjadi rumah sakit yang berkualitas maka perlu di terapkan analisis SWOT. Fokusnya bukan hanya pada perkembangan pembangunan sarana dan prasarana fisik yang saat ini telah dilakukan tetapi bagaimana penerapan pelayanan kesehatan maupun administrasi yang ada di rumah sakit apakah sudah optimal atau belum, apabila masih kurang hendaknya segera di benahi dan di tingkatkan lagi agar Rumah sakit Umum Daerah Tarakan dapat menjadi rumah sakit yang berkualitas dari segi pelayanan, administrasi, fasilitas, peralatan serta sumber daya manusianya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.depkes.go.id/pustanserdik/index.php/pustanserdik/kontenberita/102
http://mutupelayanankesehatan.net/index.php/berita/249-rsud-aws-dan-tarakan-ingin-tipe-a
http://rsudtrk.blogspot.com/
http://surabaya.tribunnews.com/2012/09/10/sekolah-doktor-untuk-jadikan-rsud-tarakan-berkelas-internasional
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/40445/rsud-kelas-b-terancam.html
http://www.rsudtarakan.kaltimprov.go.id/