Program Pemeliharaan Peralatan Peralat an Kesehata Kesehatan n WHO Medical device technical Series
Diterjemahkan Diterje mahkan oleh: Hendran Hendrana a Tjahjadi
Hendrana Tjahjadi
Page 1
WHO MEDICAL DEVICE TECHNICAL SERIES: TO ENSURE IMPROVED ACCESS, QUALITY AND USE OF MEDICAL DEVICES
HUMAN RESOURCES FOR MEDICAL DEVICES
DEVELOPMENT OF MEDICAL DEVICE POLIS CIE
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
WHO MEDICALDEVICETECHNICALSERIES
Research and development
MEDICAL DEVICE INNOVATION WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
s e c i v e d l a c i d e M
t n e m p o l e v e d d n a h c r a e s e R
t n e m e g a n a M n o i t a l u g e R
Regulation t n e m s s e s s A
PREMARKET APPROVAL
MEDICAL DEVICE REGULATIONS WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
Assess Ass essmen mentt
Management
Medical devices
MEDICAL DEVICE NOMENCLATURE
HEALTH TECHNOLOGY ASSESSMENT OF MEDICAL DEVICES
NEEDS ASSESSMENT FOR MEDICAL DEVICES
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
I,
I, MEDICAL DEVICES BY HEALTH-CARE FACILITIES WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
MEDICAL DEVICES BY CLINICAL PROCEDURES WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
PROCUREMEN PROCESS RESOURCE GUIDE WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
POST-MARKE SURVEILLANCE AND ADVERSE EVEN REPORTING
MEDICAL DEVICE DONATIONS: CONSIDERATIONS FOR SOLICITATION AND PROVISION
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
I,
INTRODUCTION TO MEDICAL EQUIPMENT INVENTORY MANAGEMENT WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
Hendrana Tjahjadi
MEDICAL EQUIPMENT MAINTENANCE PROGRAMME OVERVIEW WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
I,
COMPUTERIZED MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM
SAFE USE OF MEDICAL DEVICES WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
MEASURING CLINICAL EFFECTINESS
DECOMMISSIONING MEDICAL DEVICES
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
WHOMEDICALDEVICETECHNICALSERIES
Page 2
Program Pemeliharaan Peralatan Kesehatan WHO Medical device technical series
Hendrana Tjahjadi
Page 3
WHO Library Cataloguing-in-Publication Data Medical equipment maintenance programme overview. (WHO Medical device technical series) 1.Appropriate technology. 2.Equipment and supplies. 3.Maintenance. I.World Health Organization. ISBN 978 92 4 150153 8
(NLM classification: WX 147)
© World Health Organization 2011 All rights reserved. Publications of the World Health Organization are available on the WHO web site (www.who.int) or can be purchased from WHO Press, World Health Organization, 20 Avenue Appia, 1211 Geneva 27, Switzerland (tel.: +41 22 791 3264; fax: +41 22 791 4857; e-mail:
[email protected]). Requests for permission to reproduce or translate WHO publications – whether for sale or for noncommercial distribution – should be addressed to WHO Press through the WHO web site (http:// www.who.int/about/licensing/copyright_form/en/index.html).
Judul yang dipergunakan dan presentasi dari materi dalam publikasi ini tidak mewakili dalam pengekspresian opini apapun dari Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO )mengenai status hukum negara, wilayah, kota atau daerah atau otoritasnya, atau mengenai penentuan batas wilayah atau perbatasan. Garis putus-putus pada peta menunjukkan kekuasaan batas yang ada mungkin belum sepenuhnya disetujui. Penyebutan perusahaan-perusahaan tertentu atau produk pabrik tertentu tidak berarti bahwa mereka didukung atau direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia . Kesalahan dan kelalaian dikecualikan, nama-nama produk proprietary dibedakan dengan huruf besar. Semua tindakan pencegahan telah dilakukan oleh World Health Organization untuk memverifikasi informasi yang terdapat dalam publikasi ini. Namun demkian, publikasi ini telah disebarkan tanpa jaminan apapun, baik tersurat maupun tersirat. Tanggung jawab untuk penafsiran dan penggunaan bahan terletak pada pembaca. Dalam hal apapun Organisasi Kesehatan Dunia bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaannya.
Hendrana Tjahjadi
Page 4
Daftar Isi Kata Pengantar Definisi
8 10
Ucapan Terima Kasih
11
Akronim dan Singkatan
12
Abstrak
13
1 Pendahuluan
14
2 Tujuan
18
3 Definisi
18
4 Perencanaan Program Maintenance
20 20 22 23 24 25 29
4.1 4.2 4.3
Inventori Metodologi Sumber Daya 4.3.1 Sumber Daya Keuangan 4.3.2 Sumber Daya Fisik 4.3.3 Sumber Daya Manusia
5 Manajemen 5.1 5.2
5.3
5.4
5.5
Manajemen Keuangan Manajemen personil 5.2.1 Vendor 5.2.2 Pelatihan Manajemen Operasional 5.3.1 Membuat Prosedur IPM 5.3.2 Menetapkan frekwensi IPM 5.3.3 Penjadwalan maintenance 5.3.4 Menentukan Skala Perioritas Kerja 5.3.5 Menjaga Catatan 5.3.6 Computerized maintenance management systems 5.3.7 Tag dan label 5.3.8 Komunikasi 5.3.9 Mangelola pemakaian dan kesalahan pemakaian 5.3.10 Kungan Mengawasi Kinerja 5.4.1 Completion rate of assigned IPM 5.4.2 Equipment location rate 5.4.3 Hasil IPM 5.4.4 Produktivitas IPM 5.4.5 Mengukur CM performance Peningkatan Performance
Hendrana Tjahjadi
35 35 35 36 37 26 26 26 27 27 28 29 30 30 31 31 32 32 32 32 33 33 33
Page 5
6 Pelaksanaan 6.1
Inspection dan preventive maintenance 6.1.1 Prosedur IPM 6.1.2 Indentifikasi Masalah 6.2 Corrective maintenance 6.2.1 Troubleshooting dan repair 6.2.2 Faktor yang menyebakan peralatan rusak 6.2.3 Inspeksi 6.3 laporan 6.4 Safety
49 49 49 49 50 50 51 51 52 52
7 Penutup
54
Daftar Pustaka
55
Useful resources
56
Appendix A Sample policies and procedures Appendix Appendix Appendix Appendix Appendix Appendix
A.1 A.2 A.3 A.4 A.5 A.6
Risk-based biomedical equipment management programme Initial testing and evaluation Inspection and preventive maintenance procedure Work order system for corrective maintenance Corrective actions identified during preventive maintenance Infection control
Appendix B Examples of inspection and preventive maintenance procedures Appendix Appendix Appendix Appendix Appendix Appendix
B.1 B.2 B.3 B.4 B.5 B.6
Procedure template Anaesthesia/analgesia unit (gas machine) Centrifuge, table top Monitor, ECG Pump, infusion X-ray system, mobile
Appendix C Calculating IPM workload Appendix D Examples of inventory and inspection forms Appendix D.1 Appendix D.2 Appendix D.3
New equipment received form Equipment inspection forms Work order form
Appendix E Samples of inspection labels Appendix E.1 Appendix E.2 Appendix E.3
Record of inspection Record of inspection (test) results Notification of defect
Appendix F Test equipment per medical device category
Hendrana Tjahjadi
Page 6
Appendix G Examples of job descriptions Appendix Appendix Appendix Appendix
G.1 G.2 G.3 G.4
Biomedical equipment technician - entry-level Biomedical equipment technician - mid-level Biomedical equipment technician - senior-level Clinical engineering supervisor/manager
Appendix H Examples of actions performed when developing maintenance programmes at the facility level Appendix H.1 Planning a maintenance programme at a district hospital Appendix H.2 Managing a maintenance programme at a district hospital Appendix H.3 Planning a maintenance programme within a regional health system Appendix H.4 Managing a maintenance programme within a regional health system
Gambar dan tabel Gambar 1. Components of a maintenance programme Gambar 2. Critical factors in planning a maintenance programme Table 1. Financial resources required for a maintenance programme Table 2. Classification and roles of technical personnel Gambar 3. Management aspects of a maintenance programme Table 3. Service agreement types
Hendrana Tjahjadi
Page 7
Kata Pengantar Teknologi kesehatan sangat penting dalam mendukung berfungsinya sistem kesehatan .Pada teknologi kesehatan terdapat peranan perangkat medis yang sangat penting dibutuhkan khususnya dalam rangka pencegahan , melakukan diagnosis serta pengobatan penyakit sampai dengan merehabilitasi pasien . Menyadari peran pentingnya teknologi kesehatan ,maka Majelis Kesehatan Dunia menetapkan resolusi WHA60.29 pada Mei 2007. Resolusi itu mencakup isu-isu tentang penggunaan teknologi kesehatan dan kebutuhannya untuk menetapkan prioritas dalam pemilihan serta pengelolaan teknologi kesehatan , khususnya peralatan medis. Delegasi dari negara-negara anggota WHO dengan mengadopsi resolusi tersebut, mengakui pentingnya teknologi kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan yang berhubungan dengan kesehatan. Sehingga pada akhirnya mendesak perluasan keahlian di bidang teknologi kesehatan , khususnya perangkat medis dan meminta agar Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengambil tindakan spesifik untuk mendukung negara-negara anggotanya. Salah satu tujuan strategis WHO adalah untuk " memastikan peningkatan akses serta kualitas penggunaan produk medis dalam teknologi kesehatan . " Berdasarkan tujuan tersebut , bersama-sama dengan resolusi Majelis Kesehatan Dunia , membentuk dasar untuk mendirikan Global Initiative on Health Technologies ( GIHT ) , dengan pendanaan dari Bill & Melinda Gates Foundation. GIHT bertujuan untuk menciptakan teknologi kesehatan dengan harga yang terjangkau , khususnya untuk masyarakat dengan sumber daya terbatas yang diharapkan secara efektif dapat mengendalikan masalah kesehatan yang penting GIHT memiliki dua tujuan khusus:Tujuan yang pertama adalah menggugah masyarakat internasional untuk membangun kerangka kerja dalam rangka pengembangan program teknologi kesehatan berskala nasional yang akan memiliki dampak positif pada penanggulangan penyakit dan memastikan penggunaan sumber daya secara efektif .Tujuan yang kedua adalah menggugah komunitas bisnis dan ilmiah, untuk mengidentifikasi dan mengadaptasi teknologi inovatif yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat . Untuk memenuhi tujuan tersebut , WHO dan mitranya telah bekerja untuk merancang agenda , rencana aksi , alat bantu dan pedoman untuk meningkatkan akses ke alat-alat medis yang tepat . Dokumen ini merupakan bagian dari serangkaian dokumen referensi yang sedang dikembangkan untuk digunakan di tingkat negara . Serial ini mencakup bidang pembahasan sebagai berikut :
Kerangka kebijakan untuk teknologi kesehatan Peraturan peralatan medis Penilaian teknologi kesehatan Manajemen teknologi kesehatan mencakup : > Penilaian kebutuhan perangkat medis > Pengadaan perangkat medis > Sumbangan peralatan medis
Hendrana Tjahjadi
Page 8
> Manajemen persediaan peralatan medis > Pemeliharaan peralatan medis > Sistem manajemen pemeliharaan komputerisasi Data perangkat medis > Nomenklatur perangkat medis > Peralatan medis dengan pengaturan layanan kesehatan > peralatan medis dengan prosedur klinis Inovasi perangkat medis , penelitian dan pengembangannya
Dokumen-dokumen tersebut dimaksudkan untuk digunakan oleh para insinyur biomedis, manajer kesehatan ,lembaga donor, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga akademis yang terlibat dalam teknologi kesehatan dimulai dari tingkat kabupaten, tingkat nasional, regional maupun global Seri Pemeliharaan Peralatan Medis Tiga dokumen dalam seri teknis ini telah dikembangkan secara khusus untuk membantu fasilitas kesehatan atau pelayanan kesehatan nasional untuk membangun atau meningkatkan program pemeliharaan peralatan medis . Dokumen ini disusun untuk pelaksanaan manajemen persediaan peralatan medis , pemeliharaan , dan sistem manajemen pemeliharaan terkomputerisasi . Masing-masing dokumen tersebut dapat digunakan sebagai dokumen yang berdiri sendiri , tetapi dapat juga digabung bersama-sama .Dalam seri teknis ini dipaparkan semua faktor yang perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan program pemeliharaan peralatan medis . Selain itu , serangkaian komprehensif terdapat enam seri buku manual untuk pengelolaan teknologi kesehatan , dikenal sebagai seri ' Cara Mengelola ' , diperuntukan bagi orang-orang yang bekerja untuk , atau membantu , organisasi penyedia layanan kesehatan di negara berkembang. Metodologi Dokumen-dokumen dalam seri ini ditulis oleh para ahli internasional dalam bidang masing-masing , dan ditinjau oleh anggota Penasehat Teknis Kelompok Teknologi Kesehatan ( TAGHT ) . TAGHT ini didirikan pada tahun 2009 untuk menyediakan forum bagi para profesional yang berpengalaman dan perwakilan Negara dalam mengembangkan dan menerapkan peralatan dan dokumen yang sesuai untuk memenuhi tujuan GIHT . Kelompok ini telah bertemu pada tiga kesempatan . Pertemuan pertama diadakan di Jenewa pada bulan April 2009 dalam rangka memprioritaskan pemilihan peralatan dan topik yang paling diperlukan. Pertemuan kedua diadakan di Rio de Janeiro pada bulan November 2009 untuk berbagi kemajuan manajemen teknologi peralatan kesehatan sejak April 2009 , sehingga dapat menjawab tantangan dan menentukan strategi yang tepat pada negara percontohan saat ini. Selain itu juga mengadakan sesi interaktif bagi kelompok untuk menyajikan proposal untuk alat-alat baru , berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari presentasi dan diskusi sebelumnya . Pertemuan terakhir diadakan di Kairo pada bulan Juni 2010 untuk menyelesaikan dokumen dan untuk membantu negara-negara anggotanya dalam mengembangkan rencana aksi untuk implementasi mereka . Selain pertemuan tersebut , para ahli dan penasihat telah berkolaborasi melalui komunitas online Hendrana Tjahjadi
Page 9
untuk memberikan umpan balik pada pengembangan dokumen . Kemudian Konsep-konsep tersebut dibahas lebih lanjut selama WHO Global Forum Medical Equipment pertama pada September 2010, yang didukung pemangku kepentingan dari 106 negara . Definisi Menyadari bahwa akan terdapat multitafsir pada istilah yang tercantum pada seri ini , maka didefinisikan sebagai berikut ; Teknologi Kesehatan : penerapan atau aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang diselenggarakan dalam bentuk perangkat , obat-obatan , vaksin , prosedur dan sistem dikembangkan untuk memecahkan masalah kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup. Perangkat medis : instrumen , alat atau mesin yang digunakan dalam pencegahan , diagnosis atau pengobatan penyakit, atau untuk mendeteksi , mengukur , memulihkan , memperbaiki atau memodifikasi struktur atau fungsi tubuh untuk tujuan kesehatan . Biasanya , tujuan dari penggunaan perangkat medis pada kasus yang tidak bisa ditangani secara farmakologis dan imonogis. Peralatan medis : Peralatan kesehatan yang memerlukan kalibrasi , pemeliharaan, perbaikan , pelatihan penggunaan , dan dekomisioning kegiatankegiatan tersebut dikelola oleh para insinyur klinis . Peralatan medis yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti diagnosis dan pengobatan penyakit atau rehabilitasi setelah penyakit atau cedera , dapat digunakan secara mandiri atau dalam kombinasi dengan dilengkapi oleh aksesori . Peralatan medis tidak termasuk perangkat medis implant atau bahan habis pakai.
Hendrana Tjahjadi
Page 10
Ucapan Terima Kasih Program pemeliharaan peralatan medis dikembangkan di bawah arahan penulis utama Frank R. Painter , University of Connecticut , Hartford , Connecticut , Amerika Serikat , dan Matthew F. Baretich , Baretich Teknik , Fort Collins , Colorado , Amerika Serikat dan di bawah arahan Adriana Velazquez - Berumen , WHO , Jenewa , Swiss sebagai bagian dari global Initiative pada proyek Teknologi Kesehatan yang didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation. Draft dari materi ini ditinjau oleh Jennifer Barragan ( WHO ) , Jorge Calil ( Universidade Estadual de Campinas ) , Adham Ismail ( WHO ) , Jennifer Jackson ( Sapienza University) , Iyad Mobarek ( WHO ) , Rob Parsons , Lisa Stroux ( WHO ) , Billy Teninty ( Teknik Kesehatan Dunia ) . Kami ingin mengucapkan terima kasih Aditi Sharma A atas bantuannya dalam proofreading kemudian Karina Reyes - Moya dan Gudrun Ingolfsdottir untuk dukungan administratif pada seluruh pengembangan dokumen ini .
Hendrana Tjahjadi
Page 11
Akronim dan singkatan
AAMI
Association for Advancement of Medical Instrumentation
ACCE
American College of Clinical Engineering
BMET
biomedical equipment technician
CIMV
conventional intermittent mandatory ventilation
CM
corrective maintenance
CMMS
computerized maintenance management system
ECG
electrocardiograph
EM
equipment management
FDA
Food and Drug Administration
GIHT
Global Initiative on Health Technologies
HEPA
high efficiency particulate air
HTM
health/health-care technology management
IPM
inspection and preventive maintenance
ISO
independent service organization
MRI
magnetic resonance imaging
NFPA
National Fire Protection Association
PM
preventive maintenance
PPE
personal protective equipment
SIMV
synchronized intermittent mandatory ventilation
TAGHT
Technical Advisory Group on Health Technology
UPS
uninterruptable power supply
WHO
World Health Organization
Hendrana Tjahjadi
Page 12
Abstrak
Perangkat medis merupakan aset yang secara langsung mempengaruhi kehidupan manusia. Mereka adalah investasi yang besar dan dalam banyak kasus memiliki biaya pemeliharaan yang tinggi . Oleh karena itu lembaga kesehatan harus memiliki program pemeliharaan terencana dan dikelola secara tepat sehingga mampu menjaga peralatan medis untuk mewujudkan peralatan medis yang handal , aman dan tersedia
pada saat
dibutuhkan untuk prosedur diagnostik , terapi , perawatan dan pemantauan pasien . Selain itu, program pemeliharaan dapat memperpanjang masa manfaat peralatan dan meminimalkan biaya operasional peralatan . Sebuah strategi pemeliharaan mencakup prosedur untuk pemeriksaan atau inspeksi, serta pemeliharaan preventif dan korektif . Ada beberapa jenis inspeksi; inspeksi kinerja memastikan bahwa peralatan beroperasi dengan benar , inspeksi keselamatan memastikan peralatan tersebut aman bagi pasien dan operator .Sedangkan pemeliharaan preventif ( PM ) bertujuan untuk memperpanjang umur peralatan dan mengurangi tingkat kegagalan . Selain itu , beberapa masalah yang tersembunyi mungkin dapat ditemukan selama pelaksanaan inspeksi rutin . Inspeksi peralatan bertujuan hanya untuk memastikan bahwa perangkat dalam kondisi yang baik pada saat penggunaan namun tidak dapat menghilangkan kemungkinan kerusakan yang akan terjadi di masa depan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat sebagian besar komponen listrik dan mekanik yang memiliki potensi rusak atau gagal setiap saat .Pemeliharaan korektif ( CM ) dilakukan
untuk
mengembalikan
fungsi perangkat
yang rusak
sehingga
memungkinkan untuk dimasukkan kembali kedalam pelayanan kesehatan Sebuah program pemeliharaan peralatan medis yang efektif terdiri dari perencanaan yang memadai , komitmen manajemen dan pelaksanaan yang tepat . Perencanaan mempertimbangkan sumber daya keuangan , fisik dan manusia yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara memadai . Setelah program ditetapkan , aspek keuangan , personil dan operasional harus terus diperiksa dan dikelola untuk memastikan program tidak terganggu Pada akhirnya , implementasi yang tepat dari program ini adalah kunci untuk memastikan fungsi peralatan yang optimal .
Hendrana Tjahjadi
Page 13
1 Pendahuluan
Pemeliharaan peralatan medis dapat
peralatan
dibagi menjadi dua kategori utama
preventif
yaitu
kegiatan yang dijadwalkan dilakukan
inspeksi
preventif
dan
pemeliharaan
(Inspection
Preventive
and
Maintenance/IPM ),
untuk
medis. (PM)
Pemeliharaan mengacu
memperpanjang
pada
umur
perangkat dan mencegah kerusakan
dan pemeliharaan korektif (Corective
yaitu
Maintenance/ CM ) (lihat Gambar
penggantian suku cadang, pelumasan
1). IPM
dan
kegiatan
mencakup
semua
terjadwal
yang
dengan
cara
pembersihan
Pemeriksaan
atau
memastikan fungsi peralatan dan
dilakukan
sebagai
mencegah
berdiri
sendiri
kerusakan
kegagalan, termasuk inspeksi
Kinerja
dan
atau
melakukan keselamatan
hubungannya dilaksanakan
mengkalibrasi,
pada
peralatan.
inspeksi
dapat
kegiatan
yang
dan dengan
untuk
dalam PM
memastikan
yang memverifikasi fungsionalitas dan
peralatan berfungsi dengan baik dan
penggunaan
aman. Pelaksanaan Inspeksi penting
yang
aman
dari
Maintenance
IPM
Inspection
Hendrana Tjahjadi Page 14
Corrective maintenance
Preventive maintenance
didalam PM karena secara invasif
Kompleksitas
langsung dapat menentukan mana
tergantung pada tipe/kelas kemudian
komponen
jenis fasilitas, lokasi, dan sumber daya
yang
dibersihkan Program untuk
harus atau
tersebut setiap
dihapus,
sangat
fasilitas
dari
yang
penting
prinsip program pemeliharaan yang baik
akan
Namun,
ini
diganti.
pelayanan
diperlukan.
program
selalu sama
prinsip-
baik
jika
kesehatan, terlepas dari tipe atau
diterapkan di daerah perkotaan di
kelas dari suatu pelayanan kesehatan,
negara
untuk dapat melaksanakan program
maupun pengaturan di pedesaan di
pemeliharaan
negara berpenghasilan menengah
Hendrana Tjahjadi
peralatan
medis.
berpenghasilan
tinggi
Page 15
2 Tujuan
Tujuan dari dokumen ini adalah untuk
Pembahasan ini dimaksudkan untuk
melengkapi
membuat
informasi
mengenai
program
pemeliharaan
komponen atau unsur pendukung dari
menjadi simpel dan fleksibel yang
program
dapat
pemeliharaan
peralatan
menyesesuaikan
medis yang efektif. Hal ini dapat
berbagai
membantu
perawatan
sumber daya teknis yang diperlukan.
kesehatan, terutama di negara-negara
Pembahasan ini juga berfokus pada
berkembang,
prinsip-prinsip
perencanaan mengelola pemeliharaan
organisasi
sehingga yang dan
tepat
umum
dan
tingkat
daripada
dapat
menjadi model yang kaku, sehingga
melaksanakan
masing-masing negara atau lembaga
peralatan
Hendrana Tjahjadi Page 16
dengan
pengaturan
dengan
medis.
dapat
merancang
program
untuk
memenuhi kebutuhan spesifik mereka
melaksanakan banyak tugas
sendiri.
dijelaskan.
yang
Dokumen ini ditujukan bagi mereka yang
bertanggung
jawab
atas
perencanaan,
pengelolaan
dan
pelaksanaan
jasa
teknologi tingkat
kesehatan lokal,
manajemen di
fasilitas,
regional
maupun
nasional, khususnya di Negara dengan sumber
daya
terbatas
layanan
tersebut
di
mana
mungkin
belum
sepenuhnya didirikan. Hal ini juga mungkin nilai
untuk insinyur dan
teknisi yang bertanggung jawab untuk
Hendrana Tjahjadi
Page 17
3 Definisi Istilah penting yang digunakan dalam pembahasan pemeliharaan peralatan medis didefinisikan di bawah ini Term
Definition
Acceptance testing Pemeriksaan awal yang dilakukan pada sebuah peralatan medis
sebelum dimasukkan ke dalam pe layanan. Bila peralatan tiba di fasilitas pelayanan kesehatan, maka akan diperiksa untuk memastikan spesifikasi sesuai dengan pesanan pembelian, berfungsi seperti yang ditentukan, melaksanan pelatihan bagi pengguna dan memastikan peralatan sudah terpasang dengan benar.
Calibration
.Beberapa peralatan medis, (misalnya defibrillator, unit
electrosurgical, stimulator terapi fisik, dll), harus dikalibrasi secara berkala. Ini berarti bahwa tingkat energi atau besaran output akan diukur dan jika ada perbedaan dari nilai kalibrator maka penyesuaian harus dilakukan sampai fungsi perangkat sesuai dengan spesifikasinya. Perangkat yang melakukan pengukuran (misalnya elektrokardiograf, peralatan laboratorium, timbangan pasien, fungsi analisa paru, dll) juga memerlukan kalibrasi berkala untuk memastikan akurasi dibandingkan dengan standar yang dikenal Clinical engineer
Seorang ahli yang mendukung dan mementingkan keselamtan pasien dengan menerapkan teknik dan manajerial untuk teknologi kesehatan (American College of Engineering Clinical)
Clinical engineering Tergantung pada konteks dan negara, departemen ini atau tim dapat department/group
disebut dengan berbagai nama. Beberapa nama alternatif meliputi: 'biomedis engineering department', 'pemeliharaan peralatan medis departemen', 'manajemen peralatan medis unit, dll Dalam dokumen ini, kita lihat paling sering ke departemen teknik klinik
Hendrana Tjahjadi
Page 18
Common descriptive Terminologi yang digunakan untuk menggambarkan perangkat. nomenclature
Corrective
Menggunakan nama deskriptif umum yang universal dari source1 tunggal yang diterima secara internasional adalah kunci untuk membandingkan prosedur pemeriksaan, kali pemeriksaan, tingkat kegagalan, biaya jasa dan informasi manajemen pemeliharaan penting lainnya dari fasilitas untuk fasilitas. Meskipun produsen memiliki nama khusus untuk perangkat, penting untuk menyimpan nama umum perangkat seperti yang tercantum dalam sistem tata nama (nomenklatur nama misalnya: sistem electrosurgical, monopolar / bipolar, nama vendor untuk perangkat: Generator electrosurgical; nama model penjual: Radiolase).
Sebuah proses yang digunakan untuk mengembalikan integritas
maintenance (CM) fisik, keselamatan dan / atau kinerja perangkat setelah kegagalan.
Pemeliharaan korektif dan pemeliharaan terjadwal dianggap sebagai setara dengan perbaikan jangka panjang. Dokumen ini Failure
Kondisi tidak memenuhi kinerja atau persyaratan keselamatan yang dimaksudkan, dan / atau pelanggaran integritas fisik. Kegagalan dikoreksi oleh perbaikan dan / atau kalibrasi.
Inspection
Pemeriksaan adalah kegiatan yang dijadwalkan diperlukan untuk memastikan sebuah peralatan medis berfungsi dengan benar. Ini mencakup pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan keamanan. Ini terjadi dalam hubungannya dengan pemeliharaan preventif, pemeliharaan korektif, atau kalibrasi tetapi juga dapat diselesaikan sebagai kegiatan yang berdiri sendiri dijadwalkan pada interval tertentu.
Inspection and
IPM mengacu pada semua kegiatan yang dijadwalkan diperlukan
preventive
untuk memastikan sebuah peralatan medis berfungsi dengan benar dan
maintenance (IPM)
terpelihara dengan baik. Oleh karena itu, IPM mencakup pemeriksaan dan pemeliharaan pencegahan (PM)
Hendrana Tjahjadi
Page 19
4 Perencanaan program pemeliharaan
Perencanaan program pemeliharaan
mesin, dan ratusan jenis lain dari
merupakan bagian dari upaya yang
peralatan
lebih luas untuk mendirikan program
kompleksitas.
komprehensif
manajemen
perencanaan program pemeliharaan,
teknologi kesehatan (HTM). Proses
adalah penting untuk menentukan
perencanaan
jenis
faktor
untuk
ini
mencakup
penting,
ditunjukkan Tantangan adalah
seperti
bagi
ini
Pada
berbagai
awal
perangkat
proses
yang
perlu
dimasukkan dalam program. Ini akan
2.
tergantung pada jenis fasilitas yang
perencana
tercakup dalam program, mulai dari
menyeimbangkan
klinik perawatan primer untuk rumah
Gambar para
untuk
dari
yang
pada
faktor-faktor
kajian
medis
untuk
merancang
sakit tersier, dan berbagai perangkat
program pemeliharaan yang tepat dan
dalam
biaya-efektif untuk situasi mereka.
Departemen
4.1 Invetory
mengidentifikasi
Teknologi perangkat medis dimulai
perangkat
dari yang relatif sederhana sampai
dalam database inventory, dari data
yang
tersebut dapat dipilih mana yang
contoh,
sangat
kompleks.
perangkat
Sebagai
panduan
untuk
mengukur tekanan darah (tensimeter) hanya memiliki beberapa komponen dan mudah diperbaiki, dengan asumsi bahwa
suku
cadang,
kalibrasi
instrumen kalibrator dan tools set tersedia. Teknologi canggih ada pada peralatan pencitraan dan perangkat laboratorium
canggih.
Perbaikan
fasilitas teknik
klinis dan
yang
dimasukkan
tersebut. harus memilih
akan dimasukkan
ke
dalam
program
pemeliharaan. Sementara beberapa lembaga kesehatan mungkin lebih memilih
untuk
melakukan
inventarisasi pada semua peralatan di fasilitas
(dan
beberapa
instansi
pemerintah mungkin memerlukan ini), penelitian telah menunjukkan bahwa tidak semua peralatan harus dilacak
sistem magnetic resonance imaging
dalam
(MRI)membutuhkan luas sumber daya
dipertahankan, dan
keuangan, fisik dan manusia. antara
rumah sakit atau organisasi kesehatan
ekstrim
ini
adalah
pompa
infus,
defibrillator, EKG (elektrokardiograf) Hendrana Tjahjadi
persediaan,
memiliki melakukan
diperiksa
atau
sangat sedikit
tenaga
kerja
usaha
untuk tersebut
Page 20
Figure 2. Critical factors in planning a maintenance
Critical factors Inventory
Jenis
dan
Methodology
Resources
jumlah
Metode Identifikasi untuk
Sumber keuangan, fisik, dan
medis
item – item yang akan
sumber daya manusia
yang akan dilacak
digunakan dalam program
dan direkam oleh
pemeliharaan.
perangkat
rumah
sakit
kemudian
dan secara
khusus data yang didapat digunakan
akan dalam
program pemeliharaan
Hendrana Tjahjadi
Page 21
.
Metoda yang digunakan untuk memilih
diterima
peralatan untuk dimasukan kedalam
Pengantar
inventarisasi
peralatan medis di seri teknis ini untuk
dan
pemeliharaan
yang
dibahs
pada
Bagian
bagian
tersebut
metode
Silakan
juga
manajemen
penting
.akan
informasi lebih lanjut
5.3.4.
Pada
4.2 Metodologi
akan
untuk
pekerjaan
program
.
membahas
memprioritaskan sehingga
sangat
merujuk
persediaan
Sebuah program pemeliharaan dapat diimplementasikan
dalam
berbagai
cara sehingga sangat penting untuk
membantu dalam pemilihan peralatan
mempertimbangkan
untuk dimasukkan dalam inventarisasi
metodologi yang tersedia . Sebagai
. Lampiran A.1 menguraikan satu
contoh, adalah mungkin untuk sebuah
metode tertentu secara lebih rinci .
organisasi
Departemen
untuk membangun kontrak service
teknik
klinis
bertanggung
jawab
mengembangkan
dan
(IPS) untuk
dengan
berbagai
perawatan
produsen
kesehatan
peralatan
,
memelihara
organisasi pelayanan mandiri, atau
data inventory . Mereka bertanggung
kombinasi keduanya . Dalam kasus
jawab untuk secara rutin memeriksa
seperti
bahwa semua peralatan dilacak dalam
organisasi kesehatan memiliki personil
fasilitas
pelayanan
kesehatan
ada
dalam inventory dan semua peralatan yang tercantum dalam inventory dapat ditemukan . Tim akan merasa nyaman untuk
melakukan
sementara
pada
saat
inventarisasi melakukan
pemeriksaan rutin atau kegiatan PM . Selanjutnya, ketika peralatan baru tiba itu harus diperiksa dan kemudian ditambahkan ke persediaan . Lampiran A.1
menguraikan
pengujian
awal
kebijakan dan
untuk
evaluasi
,
sedangkan Lampiran D.1 memberikan
untuk
itu
sangat
penting
memantau dan
bagi
mengelola
kegiatan kontraktor layanan ini . Dalam prakteknya , pendekatan yang khas
adalah
beberapa
untuk
tingkat
menetapkan
manajemen
dan
kemampuan teknis dalam organisasi kesehatan
.
Beberapa
kegiatan
pemeliharaan juga dapat dilakukan oleh
karyawan
organisasi
atau
perusahaan jasa perawatan peralatan kesehatan . Kegiatan pemeliharaan lainnya kontraktor
dapat layanan
dilakukan atau
oleh
penyedia
contoh formulir untuk peralatan baru
Hendrana Tjahjadi
Page 22
layanan eksternal lainnya . Salah satu
dari
kegiatan
mempersiapkan tantangan tersebut ,
manajemen
yang
paling
luar
penting adalah untuk memutuskan
penting
mana yang harus disediakan oleh
terlebih
yang
manusianya.
kombinasi
penyedia
layanan
negeri
untuk dahulu
.
Untuk
mempertimbangkan sumber
daya
internal dan eksternal , didasarkan pada kapasitas fasilitas dan stafnya . Rincian
lebih
lanjut
tentang
manajemen dan pelaksanaan yang ditemukan dalam bagian 5 dan 6 , yang membantu dalam merancang metodologi yang tepat untuk konteks tertentu
4. 3
Sumber
d a ya
Beberapa sumber daya dibutuhkan untuk
melaksanakan
pemeliharaan
yang kompleks . Hal ini memerlukan data history/sejarah pemeliharaan , perhitungan
kebutuhan
staf
dan
pengetahuan tentang kapan sebuah peralatan
mungkin
Pemeliharaan keterampilan
juga staf
gagal/rusak
.
membutuhkan yang
sesuai
,
pendidikan dan pengalaman . Vendor luar
yang
pemeliharaan
diperlukan peralatan
untuk
canggih
.
Pemeliharaan membutuhkan akses ke bagian peralatan yang mungkin sulit untuk
mendapatkan
karena
keterbatasan anggaran dan kesulitan pengadaan , terutama ketika membeli
Hendrana Tjahjadi
Page 23
jenis
4.3.1 Sumber daya
kemudian
daya
diperlukan
keuangan untuk
pemeliharaan
yang program
terbagi
dalam
dua
kategori yaitu biaya awal dan biaya operasional. investasi sebelum
Biaya yang
awal
harus
program
operasional
perawatan
yang
dipilih. Biaya awal dan operasional
keuangan Sumber
metodologi
adalah dilakukan
dimulai.
Biaya
biaya
yang
adalah
diperlukan secara berkelanjutan untuk menjaga program dalam operasi. Tabel 1 merangkum item utama dalam setiap kategori.
dengan
menggunakan kurs yang berlaku di negara atau wilayah. Untuk komponen IPM
secara
membantu
khusus, untuk
akan
sangat
memperkirakan
beban kerja yang dibutuhkan oleh program. Ini adalah proses yang relatif mudah jika perkiraan waktu untuk inspeksi
dapat
diprediksi.
Dengan
menghitung jumlah perangkat masingmasing jenis (setiap jenis nomenklatur umum) dan mengalikannya dengan perkiraan untuk
Table 1. Financial resources required for a
dihitung
waktu,
adalah
menentukan
mungkin
beban
kerja
perkiraan total untuk program PHT.
maintenance programme
Waktu administrasi untuk menciptakan Initial costs
Operating costs
bentuk-bentuk IPM, waktu persiapan
Physical
Space,tools,test
Operation, utilities,
dalam
resources
equipment,computer maintenance, resources,vehicles.
calibration.
Human
Recruiting, initial
Salaries,benefits,
resources
training.
turnover,continuing
Direct
(not applicable)
maintenance
mendapatkan
peralatan
yang
akan
diperiksa (baik membawanya ke area
education.
kerja
Service contracts,
peralatan
travel, shipping.
untuk
melakukan inspeksi , waktu untuk mendapatkan
partsandmaterials,
siap
pusat
atau pergi )
,
ke
waktu
lokasi untuk
mendokumentasikan pekerjaan yang dilakukan dan PM bagian re-order
Langkah pertama dalam menghitung biaya adalah menentukan sumber daya fisik/tools
dan
manusia
diperlukan,
dipisahkan
yang
berdasarkan
jumlah dan jenis peralatan medis dalam inventory, dan pada tingkat dan
yang digunakan , semua kegiatan yang harus ditambahkan ke perhitungan beban kerja keseluruhan . Sebuah contoh Lampiran
dapat
ditemukan
dalam C.
Biaya pemeliharaan langsung bisa sulit untuk memperkirakan awalnya , tetapi
Hendrana Tjahjadi
Page 24
akan membaik seiring
berjalannya
waktu dan digunakan sebagai panduan
waktu dan pengalaman . Biaya kontrak
bagi upaya perbaikan kinerja Seiring
layanan
dapat
waktu akan ada kesempatan untuk
dengan
melakukan investasi tambahan dalam
penyedia layanan eksternal . Jenis
program pemeliharaan.Sebagai contoh,
layanan dapat diperoleh pada waktu
program
dan bahan dasar atau dengan kontrak
untuk menyediakan
selama periode tertentu pada tingkat
jenis tertentu dari peralatan dengan
bunga tetap . Dalam kedua kasus ,
menggunakan sumber daya internal
biaya yang harus direncanakan terlebih
dan kepegawaian daripada outsourcing
dahulu
pekerjaan . Pada setiap kesempatan
,
ditentukan
bagaimanapun, oleh
dan
anggaran
negosiasi
dimasukkan
terkait.
Bagian
dalam 5.2.1
dapat
tersebut,
mempertimbangkan
rencana
layanan untuk
bisnis
sederhana
membahas lebih lanjut isu seputar
harus disusun yang mencakup biaya
keterlibatan
awal
vendor
layanan
.
dan
operasional
proposal
.
Biaya service ratio merupakan ukuran
Kemudian biaya dan manfaat dari
yang
menentukan
situasi saat ini dan usulan baru dapat
keuangan dari program
dibandingkan . Proses pengambilan
pemeliharaan . Rasio ini dihitung
keputusan untuk investasi baru sangat
dengan membagi total biaya operasi
efektif ketika diinformasikan oleh data
program pemeliharaan peralatan medis
aktual
dengan nilai ( biaya awal ) dari
4.3.2
peralatan medis dalam inventory . Di
Sebuah
Amerika Serikat , misalnya , biaya
bergantung pada
service ratio adalah antara 5 % dan 10
daya fisik . Ini termasuk ruang kerja ,
% . Rasio ini dapat dicapai hanya jika
peralatan , alat uji , perlengkapan ,
sumber daya yang substansial yang
suku cadang , dan buku operation
mendukung yang tersedia, dan hanya
manual dan service
setelah jangka peningkatan kinerja .
dibutuhkan
Untuk tujuan perencanaan di negara
perawatan
berkembang , ukuran ini mungkin jauh
program pemeliharaan masing-masing
lebih tinggi , terutama untuk program-
harus
program baru di lingkungan sumber
individual
daya terbatas . Namun, biaya service
Lokasi di mana pemeliharaan akan
ratio , harus dipantau dari waktu ke
berlangsung
berguna
efektivitas
Hendrana Tjahjadi
dalam
dari
program
Sumber
daya
program
.
tersebut
.
fisik
pemeliharaan
sejumlah
sumber
manual
yang
untuk
melakukan
Ketika
merencanakan
dipertimbangkan sebagai
harus
secara
berikut:
.
dipertimbangkan Page 25
ketika merencanakan program. Salah
mencakup ruang untuk catatan dan
satu pilihan adalah lokasi dimana
dokumentasi , layanan dan operator
peralatan biasanya berada . Untuk
yang manual , dan akses ke komputer
beberapa jenis peralatan seperti sistem
apa pun sumber daya yang diperlukan .
X - ray , laboratorium , sterilisasi , dan
Pencantuman sumber daya komputer
lampu
memempatkan
di tempat kerja juga penting untuk
pos/tempat kerja dengan lokasi dekat
dipertimbangkan . Dokumentasi dasar
dangan peralatan tersebut adalah satu-
dapat dipertahankan dengan catatan
satunya
peralatan
kertas tetapi penggunaan spreadsheet
melaksanakan
komputer , program database , atau
operasi,
pilihan
tersebut
.Karena
dalam
pemeliharaan membutuhkan tools set
sistem
berat dan khusus sehingga apabila
komputerisasi ( CMMS ) mendukung
memeliki tempoat kerja yang dekat
baik pencatatan , pemantauan kinerja
dengan
dapat
dan peningkatan kinerja ( lihat bagian
bi.
5.3.6 untuk informasi lebih lanjut ) .
lokasi
menghemat Pilihan
peralatan
waktu kedua
mengangkut
dan
adalah
itu,
ketika
akses
internet
tersedia , dapat menjadi sumber daya
untuk
berharga . Banyak sumber daya teknis
melakukan IPM atau CM dil. Ini
tersedia secara online dengan sedikit
mungkin sebuah proses yang memakan
atau
waktu , tetapi departemen teknik klinis
pendidikan
mungkin satu-satunya lokasi di mana
pilihan untuk pengetahuan teknis lebih
beberapa
lanjut dan
divisi
tersebut
Selain
pemeliharaan
ke
workshop
peralatan
untuk
manajemen
teknik
pemeliharaan
dapat
tanpa
biaya online
,
dan
program
dapat
menjadi
memfasilitasi
training.1
dilakukan . Sebuah ruang kerja yang
Selanjutnya , murah komunikasi suara
baik adalah bersih dan terorganisir
dan
dengan
Mendapatkan
memungkinkan kolaborasi yang efektif
pencahayaan yang baik dan akses ke
melintasi jarak yang luas . Namun, di
sistem utilitas yang diperlukan oleh
mana komunikasi internet tidak dapat
peralatan ( listrik
dan gas medis ,
diandalkan , tetap berhubungan dengan
misalnya) .Termasuk bangku kerja dan
ponsel bisa menjadi alternatif yang
ruang penyimpanan untuk peralatan
efektif .jika program ini mencakup
dan alat uji , bagian perbaikan dan
beberapa
perlengkapan
untuk
menunggu
baik
.
,
dan
perbaikan
Hendrana Tjahjadi
.
peralatan Ini
juga
terpusat
e
-mail
fasilitas
membangun
komunikasi
lebih
ekonomis
pos
perbaikan . Page 26
Produktivitas
teknisi
peralatan
mungkin diperlukan . Misalnya, di
biomedis ( BMET ) akan terbatas
sebuah rumah sakit besar dengan lebih
tanpa alat bantu yang tepat dan alat uji
dari
. Seperti pembelian direncanakan ,
peralatan
perlu dicatat bahwa investasi dalam
electrosurgical
alat-alat
akan
pembelian yang bijaksana . Pembelian
mengurangi biaya perawatan . Selain
alat yang lebih canggih dan alat uji
itu, memiliki peralatan yang tepat akan
akan memungkinkan rekayasa klinis
sangat meningkatkan keandalan dari
staf teknis
bacaan , akurasi kalibrasi , dan margin
memelihara dan memperbaiki lebih
of safety bagi pasien dan staf , serta
banyak jenis peralatan medis . Jika
efisiensi staf melakukan pemeliharaan
tidak mungkin untuk mendapatkan dan
Berbagai alat dan peralatan uji yang
memelihara peralatan uji tertentu ,
diperlukan untuk melakukan IPM dan
mungkin tidak tepat untuk mengambil
atau CM prosedur , tergantung pada
tanggung jawab atas pemeliharaan
jenis peralatan dalam pelayanan . Hal
perangkat
ini dimungkinkan untuk melakukan
Kehidupan alat dan alat uji dapat
sebagian besar IPM dan CM prosedur
melebihi sepuluh tahun jika mereka
memuaskan dengan satu set dasar alat
dipelihara dengan hati-hati . Biasanya ,
layanan elektronik dan alat uji ( suhu
peralatan uji dapat digunakan untuk
misalnya meter, volt meter , mengukur
sekitar tujuh tahun . Item yang sangat
kekuatan, osiloskop , resistansi dan
khusus
kapasitansi substitusi kotak , meteran
pemecahan masalah dan komputer
keselamatan listrik ) . Rumah sakit
laptop
kecil
laboratorium berbasis komputer atau
dan
atau
terbatas
hasil
alat
uji
klinik
dengan
jumlah
peralatan
medis
dapat
beberapa
ruang
elektro
modern,
untuk
seperti
menjadi
mengkalibrasi ,
terkait
perangkat
untuk
peralatan
dan
analisa
mungkin
yang
,
operasi
lunak
terhubung
pencitraan
,
.
ke
mungkin
menjalankan program mereka dengan
memiliki umur lebih pendek berguna
hanya
karena laboratorium dan teknologi
beberapa
peralatan simulator
tes
potongan-potongan dasar
fisiologis
(
misalnya ,
analisa
pencitraan
berubah
uji
Dalam
dipertahankan
yang
lebih
besar
cepat.
Peralatan dan, khususnya , peralatan
keselamatan dan beberapa alat dasar ) . fasilitas
begitu
harus
sendiri .
secara Mereka
tepat harus
dengan peralatan yang lebih kompleks
disimpan dalam kondisi fisik yang baik
, alat yang lebih canggih dan alat uji
, dikalibrasi pada interval yang tepat ,
Hendrana Tjahjadi
Page 27
dan
diperbaiki
sesuai
kebutuhan.
Layanan
manual
produsen
Dimana sumber daya yang terbatas ,
memberikan
diperlukan
menggunakan bahan pembersih yang
kreatifitas,
membangun insinyur
jaringan
sehingga
dengan
tentang
teknisi
dan
salah , yang dapat merusak label dan
dimungkin
alat
permukaan
dapat dibagi . Fasilitas dengan sedikit
peralatan
sumber
cadang.
daya
peringatan
'
keuangan
dapat
plastik saat
dari
beberapa
penggantian
suku
mempertimbangkan sewa atau berbagi
Ketika merencanakan program PHT ,
alat uji mahal dan alat-alat dengan
adalah mungkin untuk meramalkan
rumah
.
terlebih
negara
diganti,
sakit
Instrumentasi
lain
daerah
medis
berkembang
di
dahulu apa dengan
bagian
mengacu
perlu pada
merekomendasikan
pedoman produsen . Dengan demikian
minimum satu set . Rekomendasi ini
, berdasarkan jumlah perangkat di
merupakan tingkat yang paling dasar
fasilitas, bagian-bagian pengganti (
dari investasi dalam peralatan dan alat
atau bagian kit ) yang akan digunakan
uji yang memungkinkan pelayanan
selama
yang berarti untuk perangkat medis .
misalnya baterai , filter , katup , tabung
Dana awal untuk memulai program ini
, segel , dll ) dapat dipesan berbulan-
diperlukan
juga
bulan di muka , mengoptimalkan ada
menyediakan dana tambahan sedang
diskon volume dan meminimalkan
berlangsung untuk membeli , kalibrasi
biaya pengiriman . Paling penting lagi
dan layanan alat uji untuk peralatan
, bagian-bagian pengganti akan di
medis
bisa
tangan bila diperlukan . Praktek ini
memperoleh di masa depan , atau
akan meningkatkan keandalan dan
untuk peralatan uji yang diperlukan
ketersediaan
untuk memperluas cakupan program
meningkatkan
pemeliharaan
melakukan
perawatan
Daftar rinci alat uji dan perangkat
Di
negara
mereka diwajibkan untuk disajikan
mendapatkan
dalam
biaya yang wajar dan pada waktu yang
,
baru
tetapi
begitu
rumah
sakit
.
Lampiran
F.
pemeliharaan
banyak
preventif
peralatan
(
dan
produktivitas
staf .
masalah
suku cadang dengan
perbekalan
tepat
Ini terutama terdiri dari pembersihan
Namun, mengetahui apa yang akan
dan pelumas persediaan , dan harus
dibutuhkan dan biaya yang terkait akan
diperoleh dalam jumlah yang cukup .
membantu
Hendrana Tjahjadi
dapat menjadi
dalam
substansial .
perencanaan Page 28
pemeliharaan dan menginformasikan
manual dan service manual tidak selalu
manajemen terlebih dahulu . Hal ini
tersedia , atau mungkin dalam bahasa
dapat
yang
tidak diucapkan oleh teknisi peralatan .
diarahkan ke daerah-daerah kritis .
Oleh karena itu , penting bahwa
Penggunaan bagian generik bukan
departemen teknik klinis mengambil
bagian pabrik adalah pilihan jika
langkah-langkah yang memungkinkan
kualitas
masing-
mereka mendapatkan manual tersebut
masing bagian dianalisis dengan hati-
. Untuk peralatan yang ada , manual
hati . Pembelian bagian generik dari
dapat dipinjam dari rumah sakit lokal
khusus
lainnya atau diperoleh secara online .
menyebabkan
dan
dana
karakteristik
peralatan
medis
bagian
pemasok - yang melakukan analisis
Manajer
rekayasa dan menjamin bagian-bagian
harus , jika mungkin , memiliki akses
yang mereka jual adalah solusi yang
ke layanan internet berkecepatan tinggi
masuk akal dalam banyak kasus ,
untuk tujuan ini . Manual atau saran
tetapi risiko yang terkait ( misalnya
dapat ditemukan di antara komunitas
hilangnya jaminan produsen , non -
teknologi manajemen kesehatan yang
sesuai dengan spesifikasi peralatan
lebih luas , seperti Infratech mailing
yang
perangkat
list.Untuk peralatan baru , adalah
kegagalan ) harus dipertimbangkan
penting bahwa manual ini dimasukkan
dengan
sebagai
mengarah
cermat
Operation
ke
terlebih
dan
dahulu
service
.
departemen
bagian
teknik
dari
klinis
perjanjian
manual
pembelian . Semua produsen yang
Idealnya , program pemeliharaan akan
menjual peralatan yang diperlukan
menjalani operasi (user ) manual dan
untuk menyediakan
service manual untuk setiap model
rinci untuk digunakan oleh mereka
peralatan medis . Operation Manual
yang membeli peralatan mereka .
sangat berharga tidak hanya untuk
Prosedur ini biasanya ditulis dengan
pengguna peralatan tetapi juga untuk
sangat jelas dan dalam banyak kasus
teknisi
dengan
peralatan
yang
perlu
ilustrasi
prosedur PHT
untuk
melakukan
memahami secara rinci bagaimana
lengkap dan sesuai PHT . Namun,
peralatan
produsen
yang
digunakan
dalam
tidak
dapat
memberikan
praktek klinis . Service manual sangat
prosedur tertentu IPM , pemeliharaan
penting
dan
untuk
pemeriksaan
,
service
manual
,
pedoman
pemeliharaan preventif , perbaikan ,
pemecahan masalah , daftar komponen
dan kalibrasi Sayangnya , operation
dan
Hendrana Tjahjadi
skema
kecuali
pemilik Page 29
mengharuskan
mereka
untuk
dibuat
tersedia
,
dalam
bahasa
melakukannya pada saat pembelian .
setempat , mungkin dengan biaya
Bahkan jika staf rumah sakit tidak
tambahan
berencana untuk melakukan perawatan
4 . 3 . 3 S u mb e r d a y a m a n u si a
pada
Mengembangkan
bagian
tertentu
peralatan
,
.
sumber
daya
memiliki pemeliharaan dan service
manusia yang berbeda-beda, untuk
manual memungkinkan rumah sakit
melaksanakan program maintenance
untuk
yang
menyediakan
manual
penyedia perawatan
untuk
adalah
proses
yang
atau
membutuhkan waktu.Langkah pertama
melakukan perbaikan sendiri di masa
adalah mengidentifikasi jumlah dan
depan
jenis staf
jika
eksternal
efektif
keadaan
berubah
.
yang disesuaikan dengan
Untuk peralatan yang disumbangkan ,
kebutuhan fasilitas ( atau sekelompok
ketika manual belum disediakan dan
fasilitas ) . Sebagai contoh, fasilitas
karena usia atau jenis peralatan tidak
kesehatan kecil mungkin memiliki
mungkin
teknisi tunggal
untuk
mendapatkannya,
yang
menyediakan
naluri dan pengetahuan staf akan
layanan
menjadi sumber daya utama . Namun,
peralatan yang relatif sederhana . Di
departemen
harus
sisi lain, clinical engineering melayani
untuk
sejumlah besar
teknik
klinis
mempertimbangkan mengembangkan
inventory
fasilitas
kecil
pelayanan
mereka
kesehatan , terutama ketika fasilitas
sendiri dan menekankan pentingnya
tersebut termasuk rumah sakit tingkat
termasuk operation dan service manual
yang lebih tinggi , akan memiliki
. Negara-negara berkembang harus
sejumlah besar tenaga teknis dan
bekerja sama dengan lembaga-lembaga
manajemen , termasuk spesialis dalam
donor yang bertanggung jawab dan
teknologi khusus , dengan beberapa
bersikeras pada kepatuhan terhadap
tingkat pengawasan . Secara umum,
pedoman yang tepat . Silakan merujuk
bagaimanapun , ada dua kategori
ke perangkat medis
personil teknik klinis : bagian teknis
pertimbangan
pedoman
untuk
untuk
sumbangan : ajakan
dan
dan
bagian
manajemen
personil
ketentuan dalam seri teknis ini untuk
teknis.Dalam kategori tenaga teknis
informasi
.
adalah insinyur dan teknisi . Insinyur
Dalam semua kasus , penting untuk
biomedis , dididik dalam prinsip-
mendiskusikan dengan pemasok jika
prinsip ilmu fisika dan biologi dan
manual yang tersedia , atau dapat
aplikasi mereka untuk teknologi medis
lebih
Hendrana Tjahjadi
lanjut
Page 30
. Demikian pula , teknisi menerima
mengambil
pelatihan teknis dengan fokus utama
peralatan biomedis . Namun, untuk
pada materi pemeliharaan peralatan
insinyur untuk menjadi
medis . Insinyur biomedis atau klinis
syarat
ditempatkan setelah selesai dari empat
biomedis atau klinis , mereka harus
sampai lima tahun untuk meraih gelar
menerima pendidikan yang relevan
sarjana , sementara teknisi peralatan
yang lebih tinggi dan derajat. Tabel 2
biomedis bekerja setelah mendapatkan
memberikan klasifikasi jenis tenaga
gelar atau sertifikat dalam elektronik
teknis
biomedis
teknologi
Di banyak negara ada kekurangan
biomedis .Khususnya di negara-negara
clinical engineering yang berkualitas
yang
dan
atau
peralatan
memilik
sedikit
program-
posisi
sebagai
dan
teknisi
memenuhi
seorang
tugas
teknisi
sebagai
insinyur
khas
peralatan
mereka
biomedis
.
.
program pelatihan khusus, insinyur
Sebuah solusi jangka panjang adalah
dan teknisi dapat dilatih dalam bidang
untuk mengembangkan infrastruktur
terkait ( seperti teknik industri atau
pendidikan sehingga tenaga teknis
teknologi listrik ) dan telah mengambil
yang memenuhi syarat dapat dibuat di
kursus sertifikat , menerima pelatihan
dalam negara atau wilayah . Ini
atau
mungkin
menyelesaikan
magang
ide
yang
baik
untuk
memungkinkan mereka untuk bekerja
menyertakan universitas di negara atau
di bidang peralatan medis . Insinyur
wilayah dalam perencanaan sumber
atau teknisi harus memiliki pelatihan
daya manusia karena mereka dapat
tambahan ini karena peralatan medis
mengembangkan program gelar formal
yang sangat khusus dan jika tidak
dan
layak dipertahankan atau diperbaiki
berkelanjutan bagi tenaga teknis .
mungkin memiliki konsekuensi negatif
Dalam jangka pendek perlu untuk
pada
Jenis
merekrut nsinyur dan teknisi dari
insinyur atau teknisi biasanya lebih
disiplin lain, seperti diuraikan di atas,
mudah untuk menemukan di pasar
dan
kerja , tetapi akan membutuhkan lebih
dengan
banyak
dengan
kehidupan
manusia
pengawasan
dan
.
pelatihan
memberikan
untuk
pendidikan
menyediakan
pelatihan
yang
mereka berkaitan
teknologi
medis
untuk secara efektif menyelesaikan
Ukuran organisasi kesehatan, jumlah
pekerjaan
dan
mereka
.
Lembur
dan
jenis
peralatan
medis
dalam
dengan pengalaman , teknisi bisa
program pemeliharaan, keterampilan
menjadi
yang ditemukan di pasar lokal, dan
memenuhi
Hendrana Tjahjadi
syarat
untuk
Page 31
kemampuan keuangan organisasi akan
secara efektif . Selain itu, investasi
menjadi dasar untuk mengidentifikasi
dalam teknisi tingkat yang lebih tinggi
perpaduan yang benar insinyur dan
dapat
teknisi.
teknik
Hampir
semua
program
memungkinkan klinis
departemen
untuk
akhirnya
pemeliharaan akan merasa perlu untuk
menyediakan layanan in-house bahkan
melengkapi
pada tingkat tertinggi laboratorium ,
penyedia
staf
internal
layanan
dengan
eksternal
(baik
peralatan
bedah
pencitraan
Secara
atau perwakilan layanan pihak ketiga).
pekerjaan yang dapat dilakukan oleh
Penyedia tersebut dapat melakukan
staf teknis di-rumah membantu untuk
IPM dan CM untuk peralatan bahwa
membatasi
staf
mampu
pemeliharaan peralatan medis rumah
menyelesaikan. Selain itu, pekerjaan
sakit . Mempekerjakan terlatih dan
perbaikan pada peralatan medis yang
berkualitas teknisi peralatan biomedis ,
paling canggih hanya dicapai oleh
yang
spesialis yang sangat terlatih yang
tanggung jawab, akan mengurangi
fokus pada teknologi tunggal atau
biaya pemeliharaan peralatan rumah
sekelompok kecil teknologi . Ini luar
sakit itu .Dimana sumber daya yang
vendor harus beroperasi di bawah
substansial tersedia untuk mendukung
pengawasan in- house teknisi peralatan
tenaga teknis , itu adalah ciri khas
biomedis untuk tujuan manajemen
bahwa satu orang teknis mungkin
pelayanan , pengendalian biaya dan
bertanggung
kesempatan untuk menjadi semakin
pemeliharaan beberapa ratus perangkat
akrab
.
medis . Namun, di negara-negara tanpa
Memiliki beberapa tingkat yang lebih
sumber daya tersebut dukungan ,
rendah staf umum untuk melakukan
jumlah perangkat per orang teknis
pekerjaan kurang teknis dapat diterima
harus sangat berkurang . Hal ini
,
terutama berlaku pada tahap awal
dengan
tetapi
pemeliharaan
tidak
peralatan
sebagian akan
lainnya
besar perlu
staf
memiliki
dapat
pelaksanaan
semakin
.
perwakilan layanan vendor / pabrikan
internal
umum,
dan
biaya
banyak
keseluruhan
mengasumsikan
jawab
program
lebih
untuk
manajemen
pelatihan elektronik dan pemahaman
teknologi kesehatan . Seiring waktu ,
tentang
upaya
fungsi
alat
uji
,
konsep
perbaikan
kinerja
akan
produktivitas
tenaga
kalibrasi elektronik dan prinsip-prinsip
meningkatkan
operasi dari peralatan medis dalam
individu. Perawatan harus diambil ,
rangka untuk melakukan pekerjaan
namun, untuk menghindari membebani
Hendrana Tjahjadi
Page 32
tenaga teknis pada awal program baru .
dan
manajemen
Deskripsi
Personalia
manajer pekerjaan
.
sampel
untuk
Staf teknik manajemen memberikan
insinyur dan teknisi dari disiplin lain,
kepemimpinan
pemeliharaan
seperti diuraikan di atas, dan untuk
program. Dalam konser dengan rumah
menyediakan mereka dengan pelatihan
sakit
mereka
yang berkaitan dengan teknologi medis
menetapkan kebijakan departemen ,
Ukuran organisasi kesehatan, jumlah
memberikan rekomendasi anggaran ,
dan jenis peralatan medis dalam program
mengawasi staf teknis , mengatur
pemeliharaan,
untuk
admin
-
trasi
,
keterampilan
yang
pelatihan , menetapkan prioritas untuk
ditemukan di pasar lokal, dan kemampuan
kegiatan departemen dan mengelola
keuangan organisasi akan menjadi dasar
program secara keseluruhan . Latar belakang
dari
orang-orang
dalam
posisi ini mungkin termasuk gelar teknis
(
dua
pengalaman
tahun
)
dengan
bertahun-tahun
dalam
untuk mengidentifikasi perpaduan yang benar insinyur dan teknisi. Hampir semua program pemeliharaan akan merasa perlu untuk melengkapi staf internal dengan penyedia
layanan
eksternal
(baik
perwakilan layanan vendor / pabrikan atau
pelayanan peralatan medis , namun
perwakilan
kombinasi
menjadi
Penyedia tersebut dapat melakukan IPM
seseorang dengan gelar teknik empat
dan CM untuk peralatan bahwa staf
tahun
internal
lebih
dan
akan
keakraban
dengan
layanan
tidak
mampu
pihak
ketiga).
menyelesaikan.
lingkungan perawatan kesehatan dan
Selain itu, pekerjaan
kesehatan
peralatan medis yang paling canggih
Karyawan
perawatan juga
teknologi
dapat
.
memiliki
kombinasi bisnis dan pelatihan teknis . Mereka mungkin insinyur atau teknisi yang
memiliki
pelatihan
dan
pengalaman dalam pengelolaan dan pengawasan
tambahan
.
Jumlah
personil manajemen yang dibutuhkan
perbaikan pada
hanya dicapa posisi yang diuraikan di
atas disajikan dalam Lampiran G. insinyur dan teknisi dari disiplin lain, seperti diuraikan di atas, dan untuk menyediakan mereka dengan pelatihan yang berkaitan dengan technology.3 medis Ukuran organisasi kesehatan, jumlah dan jenis peralatan medis dalam program
dalam kelompok engineering klinis
pemeliharaan,
tergantung pada ukuran dan struktur
ditemukan di pasar lokal, dan kemampuan
kelompok dan didasarkan terutama
keuangan organisasi akan menjadi dasar
pada
rentang
untuk mengidentifikasi perpaduan yang
kendali ' sesuai untuk setiap pengawas
benar insinyur dan teknisi. Hampir semua
mempertahankan
Hendrana Tjahjadi
'
keterampilan
yang
Page 33
program pemeliharaan akan merasa perlu untuk melengkapi staf internal dengan Personnel
Title
Role
Engineer
Biomedical engineer or clinical engineer
Management,
specialized
maintenance,
supervision of external service provider, needs Other related fields
Require a training course and certificates to work
(e.g. electrical engineer, mechanical engineer)
in the medical device field. Primary focus is on the maintenance
Technician
Biomedical equipment technicians
of
medic al
equipment
and
Primary focus on specialized medical equipment re air and maintenance.
Service provider
Other related fields (e.g. electrical or medical
Preventive maintenance and repair of less complex
technologist, polyvalent technician)
equipment. It is important that they receive
Engineer or technician
Provide maintenance that cannot be performed in house. They are product-oriented and specialized in a certain field.
Table 2. Classification and roles of technical personnel
penyedia
layanan
eksternal
(baik
perwakilan layanan vendor / pabrikan atau perwakilan
layanan
pihak
ketiga).
Penyedia tersebut dapat melakukan IPM dan CM untuk peralatan bahwa staf internal
tidak
mampu
menyelesaikan.
Selain itu, pekerjaan perbaikan pada peralatan medis yang paling canggih dapat dicapai
Hendrana Tjahjadi
Page 34
5 Manajemen Setelah didirikan , adalah penting untuk mengelola program secara efektif dan ekonomis . Program manajemen memiliki beberapa aspek yang biasanya ditangani secara bersamaan
5 . 1 M a n a je m e n K e u a ng a n Manajemen keuangan untuk program pemeliharaan berfokus terutama pada dua tugas : memantau biaya dan pengelolaan anggaran .Biaya yang dipantau oleh akurat mendokumentasikan semua waktu dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan . Untuk pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga teknis , ini biasanya dilakukan dengan merekam informasi ini pada dokumen perintah kerja dan kemudian data tersebut diikuti masuk ke dalam CMMS , jika tersedia . Khusus untuk pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia layanan eksternal , biaya kontrak ( atau biaya terperinci untuk layanan ) dicatat pada urutan kerja , atau ke CMMS . Hasilnya adalah bahwa untuk setiap perangkat medis dalam persediaan ada riwayat dari semua waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan perangkattersebut. informasi ini dapat digunakan untuk menghitung biaya service ratio dijelaskan pada bagian 4.3.1.Mengelola anggaran pemeliharaan tidak berbeda mengelola setiap anggaran organisasi lainnya . Biaya aktual dibandingkan dengan anggaran . Selisih antara data aktual dan budget memicu penelaahan alasan . Anggaran dapat menjadi masalah berkaitan dengan biaya CM karena Hendrana Tjahjadi
biaya tersebut tidak dapat diprediksi . Perbaikan tak terduga dan pembelanjaan yang dibutuhkan untuk perangkat medis yang rusak dapat menyebabkan pembekakan anggaran yang cukup besar . Namun demikian, beban jenis ini harus diantisipasi semaksimal mungkin sehingga , dari waktu ke waktu , tingkat rata-rata biaya CM tetap dalam target . Ini adalah i de yang baik untuk mengalokasik an biaya per baik an ke r ekenin g ter pisah dari peker jaan I PM . Hal ini akan memungkinkan untuk
akuntansi biaya yang akurat dan penganggaran masa depan untuk IPM dan akuntansi perbaikan yang lebih akurat.Selain itu penting untuk mempertimbangkan menyesuaikan anggaran pemeliharaan setelah pembelian peralatan baru atau penghapusan peralatan yang ada karena ini akan mempengaruhi biaya yang berkaitan dengan kedua IPM dan CM .
5.2 Manajemen personalia Tujuan dari manajemen personalia adalah untuk memberikan dukungan sumber daya manusia program pemeliharaan sehingga tujuan program tercapai . Tugas kerja harus dilakukan untuk mencocokkan keterampilan personil teknis dan untuk meningkatkan efisiensi . Biasanya , tenaga teknis akan diberi kombinasi IPM dan CM tanggung jawab .
Page 35
peralatan medis termasuk dalam lingkup program . Bagian 5.2.2 membahas pelatihan lebih lanjut secara rinci .
5 . 2 . 1 V e n d o r Vendor atau penyedia
e
Pemeliharaan yang sesuai . Bagian 5.3.3
khusus membahas berbagai aspek kegiatan pemeliharaan penjadwalan . Manajemen personalia juga mencakup vendor layanan monitoring saat pemeliharaan harus outsourcing (lihat 5.2.1 di bawah ) . Hal ini penting untuk memantau produktivitas tenaga teknis internal dan outsourcing secara teratur . Ketika diterapkan pada individu di rumah teknisi , pemantauan produktivitas dapat mengidentifikasi teknisi membutuhkan dukungan tambahan atau pelatihan . Bila diterapkan pada program pemeliharaan secara keseluruhan , pemantauan produktivitas dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efektivitas biaya program. Rincian lebih lanjut tentang pemantauan kinerja dan perbaikan yang ditemukan di bagian 5.4 dan 5.5 . Aspek yang paling penting dari manajemen personalia adalah kemampuan untuk memastikan pelatihan yang memadai . Pelatihan peralatan baru , serta pelatihan penyegaran rutin pada hardware yang telah ada , perlu untuk memastikan bahwa staf teknis mampu benar memelihara dan memperbaiki Hendrana Tjahjadi
layanan internal sering tidak dapat menyediakan semua layanan perawatan. Dalam keadaan seperti itu , mungkin perlu untuk menggunakan penyedia layanan eksternal untuk sebagian besar kegiatan pemeliharaan . Pada umumnya ada dua kategori penyedia layanan eksternal : produsen peralatan dan organisasi layanan independen . Banyak produsen peralatan menawarkan layanan pemeliharaan terjadwal dan tak terjadwal untuk peralatan mereka manufaktur . Beberapa juga menawarkan layanan pemeliharaan untuk peralatan dari produsen lain , dalam beberapa kasus memperluas ke semua peralatan medis di sebuah organisasi perawatan kesehatan . Organisasi pelayanan Independent terbagi menjadi beberapa tipe , beberapa mengkhususkan diri dalam jenis tertentu dari peralatan medis dan lain-lain menawarkan layanan pemeliharaan untuk berbagai jenis peralatan . Di beberapa bagian dunia ada banyak penyedia layanan eksternal , yang menawarkan manajer departemen teknik klinis dengan berbagai macam pilihan . Namun, di bagian lain dari dunia jumlah penyedia layanan eksternal jauh lebih terbatas . Dalam beberapa kasus perusahaan-perusahaan ini merasa tidak ekonomis untuk menawarkan layanan di daerah terpencil dengan persediaan kecil peralatan . Mereka lebih cenderung untuk memperluas area layanan Page 36
mereka jika memungkinkan untuk menegosiasikan kontrak yang mencakup persediaan besar peralatan , terutama jika persediaan yang memiliki tingkat yang wajar standardisasi dalam hal pabrik dan model . Dalam beberapa kasus , mungkin masuk akal untuk mempertimbangkan penghubung dengan sarana pelayanan kesehatan lainnya untuk memberikan justifikasi yang lebih baik bagi penyedia layanan eksternal untuk memasuki pasar lokal . Ada beberapa jenis perjanjian layanan seperti yang diuraikan dalam Tabel 3 .
Type
Description
Rates (cost)
Full service Quick response available Fixed at all times Time and Varying response material available as needed service
time Hourly charge plus cost of parts
Shared Internal staff provides responsibility initial response and repair. External staff follows up as and when required. Table 3. Service agreement types
Perjanjian Layanan dapat mencakup berbagai tingkat pemeliharaan terjadwal , pemeliharaan terjadwal , atau kombinasi dari keduanya. Fleksibilitas dalam hal perjanjian layanan bernilai bagi manajer departemen teknik klinis, tetapi perawatan harus dilakukan untuk memahami istilah-istilah tersebut sebelum memasuki perjanjian formal. Selain itu disarankan untuk memeriksa referensi dari vendor luar sebelum mempekerjakan mereka . Setelah perjanjian layanan di tempat, adalah penting untuk memantau kinerja penyedia layanan . Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa Hendrana Tjahjadi
ketentuan perjanjian terpenuhi dan bahwa organisasi kesehatan menerima layanan yang kebutuhan . Semua kegiatan pemeliharaan yang mereka lakukan dan biaya yang terkait juga harus dicatat ( yaitu dalam CMMS , jika tersedia ) dan ditinjau secara teratur .
5.2.2Pelatihan Untuk keamanan pasien dan pengguna , pelatihan yang tepat sangat penting untuk kedua pengguna dan staf teknis . Staf teknis dan manajer departemen teknik klinis memiliki tanggung jawab ganda untuk memastikan bahwa tenaga teknis serta pengguna klinis diinformasikan , terlatih dan berpengalaman tanggung jawab khusus mereka . Pelatihan dan pendidikan bukanlah kegiatan satu kali tapi proses yang berkelanjutan. Memungkinkan staf untuk melihat bahwa belajar adalah penting dan fitur konstan pekerjaan mereka akan meningkatkan keandalan dan keberhasilan dalam pemecahan masalah masa depan . Bagian ini menjelaskan pelatihan tenaga teknis dan bagian 5.3.9 membahas tentang pelatihan pengguna Pelatihan tenaga teknis dapat disediakan di dalam organisasi perawatan kesehatan melalui : • Self -study : > Membaca operation manual peralatan dan service manual > Menggunakan self - studi tambahan materi yang diberikan oleh produsen ; • Pelatihan yang diberikan oleh orang yang lebih berpengalaman dari internal organisasi . Hal ini mungkin terjadi seorang dokter mengajar teknisi biomedis bagaimana perangkat bekerja , atau teknisi yang akrab Page 37
dengan perangkat membimbing orang lain tentang pengoperasian dan pemeliharaan . • Teknisi biomedis dengan mengambil bagian dalam kelas pendidikan bagi perawat atau pengguna klinis lain untuk belajar tentang pengoperasian peralatan . • Departemen teknik klinis membawa seorang pelatih luar khusus untuk mengajar staf tentang maintenance dari bagian tertentu atau jenis peralatan . • Departemen teknik klinis membawa salah satu pelatih manufactur untuk hadir untuk teknisi peralatan biomedis tentang utama pemeliharaan dan operasi .Atau pelatihan dapat berlangsung di luar organisasi: • Program pelatihan pihak ketiga yang dirancang untuk menjelaskan beberapa model teknologi tertentu . •Program pelatihan Produsen dirancang khusus untuk teknisi peralatan . Metode pelatihan yang disarankan di atas , kemajuan dari yang paling murah sampai yang paling mahal untuk diterapkan . Jadi tergantung pada sumber daya rumah sakit , ketersediaan lokal sumber informasi dan kemampuan untuk berkoordinasi dengan rumah sakit lain yang mungkin memiliki teknisi untuk melatih juga, rumah sakit dapat memilih metodologi yang paling cocok dengan sumber daya mereka . Perlu dicatat bahwa metode pelatihan yang paling efektif untuk peralatan canggih adalah pilihan yang lebih mahal . Peralatan paling canggih dalam pengaturan rumah sakit terdiri dari sistem multi - komponen berbasis komputerSebagian besar pemeriksaan kinerja dan verifikasi peralatan ini Hendrana Tjahjadi
dilakukan oleh sistem pemeriksaan berbasis software dibangun ke dalam peralatan itu sendiri . Mendapatkan akses ke kode komputer dan memahami bagaimana untuk menjaga peralatan ini hanya mungkin datang dengan pelatihan yang diberikan oleh produsen atau vendor untuk biaya. Jika rumah sakit telah mengembangkan staf yang kompeten teknisi peralatan biomedis , layanan pelatihan oleh vendor adalah investasi yang baik karena memungkinkan rumah sakit untuk menghilangkan biaya -vendor terkait dan juga dapat menyebabkan rumah sakit mampu memikul tanggung jawab perbaikan .
5.3.Manajemen operasional 5.3.1 Mengembangkan atau mengubah prosedur program pemeliharaan Untuk IPM yang akan dilakukan dengan benar , prosedur baik dipilih atau ditulis sehingga mereka menyediakan tes yang cukup dan pemeliharaan untuk perangkat dan fitur khusus mereka . Proses pemilihan atau menulis harus dimulai dengan pemahaman yang baik tentang teknologi pada umumnya , dan model yang relevan peralatan . Ketika mengembangkan prosedur baru untuk peralatan baik lama atau baru , yang terbaik adalah untuk mengambil pendekatan yang paling konservatif dan menggunakan IPM manual produsen prosedur sebagai dasarnya. Pemilik peralatan harus mengharapkan prosedur IPM dari produsen ke: • Jadilah dirancang dengan baik dan mudah dimengerti . Page 38
• Jelas menjelaskan setiap langkah dalam prosedur . • Jelaskan apa alat uji yang diperlukan . • Jelaskan apa batas atas dan bawah untuk pengukuran teknisi peralatan biomedis akan mengambil . • Tampilkan bagaimana cara mengganti bagian. • Jelaskan frekuensi diperlukan langkah-langkah tertentu . • Memberikan bentuk direkomendasikan untuk digunakan untuk prosedur PHT . • Jadilah disediakan dalam bahasa utama yang dominan dari wilayah / negara . Jika hal ini tidak mungkin , departemen maka akan harus mempertimbangkan apakah ini adalah pembelian terbaik untuk mereka atau jika mereka mampu menerjemahkan manual sendiri . Prosedur tidak boleh diubah sampai pemilik memiliki beberapa pengalaman dengan perangkat. Kemudian , berdasarkan masukan dari teknisi peralatan biomedis dan / atau organisasi lain yang juga memiliki peralatan ( atau rekomendasi industri ) , prosedur IPM dapat diubah . Jika hal ini dilakukan , pembenaran untuk menyimpang dari prosedur yang disarankan IPM produsen harus benar benar didokumentasikan untuk referensi di masa mendatang . Keputusan untuk membuat perubahan ini juga harus ditinjau secara periodik ( misalnya setiap tahun ) untuk memastikan kondisi yang menyebabkan perubahan bertahan . Dalam kebanyakan kasus , karakteristik unik dan fitur perangkat memerlukan langkah-langkah pemeriksaan yang unik untuk setiap Hendrana Tjahjadi
model yang berbeda . Namun, dalam beberapa kasus , prosedur generik untuk semua produsen dan model ( misalnya oto / ophthalmoscope , sumber cahaya serat optik , mikroskop ) dapat digunakan . Sementara menggunakan prosedur generik yang tersedia mungkin sangat nyaman , hal itu harus dilakukan dengan pemahaman dan kearifan sebagai beberapa ditulis dengan tujuan menyediakan hanya langkah yang paling dasar dalam pemeriksaan . Lampiran B berisi template prosedur . 5.3.2 Pengaturan frekuensi IPM Frekuensi IPM adalah spesifik ed oleh produsen peralatan di manual pemeliharaan . Dalam kasus di mana ada cukup akrab dengan peralatan atau karena keterbatasan sumber daya , manajer departemen teknik klinis dapat memilih untuk mengubah apa peralatan untuk memeriksa , seberapa sering pemeliharaan harus dilakukan dan apa bagian harus diganti . Sebelum mengubah frekuensi pemeriksaan perangkat medis , manajer harus mempertimbangkan lingkungan peraturan , lingkungan fisik , tingkat pelatihan pengguna , keandalan peralatan , frekuensi penggunaan , berapa banyak memakai alat menerima selama penggunaan normal , dan jumlah dan jenis staf teknis yang tersedia . Informasi ini kemudian dapat disampaikan kepada komite keselamatan multidisiplin ( jika tersedia ) atau manajemen rumah sakit , untuk membuat keputusan akhir . Dengan cara ini , tanggung jawab pengambilan keputusan yang menyebar ke kelompok yang lebih luas Page 39
dari pihak yang berkepentingan . Ketika departemen teknik klinis tidak familiar dengan peralatan , yang terbaik adalah untuk hanya mengikuti rekomendasi pabrikan dan menyesuaikan prosedur dan frekuensi hanya setelah keakraban meningkat . Dimana tingkat kurang dari spesifikasi pabrikan ditentukan , hal ini harus dicatat dalam catatan pemeliharaan peralatan itu . 5.3.3 Penjadwalan pemeliharaan Efisien penggunaan waktu teknisi akan mengurangi down-time peralatan dan meminimalkan biaya keseluruhan . Metode yang paling tepat untuk pemeliharaan penjadwalan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu harus dipilih . Untuk inspeksi , satu pendekatan adalah untuk merencanakan peralatan di departemen klinis diberikan untuk diperiksa pada waktu yang sama . Ini bekerja sangat baik untuk peralatan yang tidak bergerak dari departemen . Pendekatan lain adalah dengan menjadwalkan pemeriksaan peralatan dari jenis tertentu ( misalnya defibrillator ) secara simultan . Untuk pemeliharaan preventif , peralatan dapat dijadwalkan oleh tanggal Calen - dar tergantung pada rekomendasi pabrikan (misalnya setiap 3 bulan sekali dll ) . Atau , dapat dijadwalkan oleh jam pemakaian ( misalnya untuk ventilator volume) . Dalam hal ini , creat ¬ ing metode bagi pengguna untuk Komunis ¬ nicate berlalu waktu penggunaan perangkat untuk departemen teknik klinis penting . Lihat bagian 5.3.8 untuk lebih lanjut tentang komunikasi yang efektif . Karena mereka tak terjadwal , kegiatan CM akan meningkatkan atau Hendrana Tjahjadi
menurunkan permintaan . Oleh karena itu penting untuk memiliki skema pri oritization di tempat sehingga sumber daya CM diarahkan pada kebutuhan yang paling penting ( lihat bagian 5.3.4 untuk informasi lebih lanjut tentang prioritas ) . Untuk IPM , beban kerja yang terbaik sched ¬ uled selama tahun kalender sehingga jadwal kerja dan kapasitas staf dapat disejajarkan. Namun, selama liburan atau periode libur di mana tingkat staf di departemen dapat dikurangi , dipertimbangkan oleh timbangkan dapat diberikan untuk mengurangi beban kerja IPM dengan memindahkan IPM inspeksi ke waktu lain . Mengukur beban kerja yang diciptakan oleh jadwal IPM membantu mengidentifikasi di mana penyesuaian mungkin diperlukan . Appendix C menjelaskan bagaimana beban kerja IPM dapat dihitung dan terkait dengan waktu staf sehingga mereka dapat dicocokkan sedekat mungkin . Pekerjaan dapat ditentukan secara manual oleh petugas atau secara otomatis oleh CMMS , menggunakan aturan yang ditetapkan oleh manajemen . Efisiensi yang lebih besar dapat diperoleh dengan menciptakan sistem di mana teknisi PHT dapat fokus pada pekerjaan di tangan tanpa gangguan . Ini akan membutuhkan tenaga yang cukup untuk dapat menangani perbaikan atau layanan panggilan yang mungkin tidak berhubungan dengan pekerjaan IPM . 5.3.4 Prioritas kerja Exact pertandingan antara beban kerja untuk peralatan di rumah sakit dan staf yang tersedia untuk melakukan pekerjaan jarang terjadi . Jadi , Page 40
daripada merencanakan program dengan tujuan untuk memeriksa dan memelihara semua peralatan dan kemudian tidak menyelesaikan pekerjaan dijadwalkan , ( sehingga meninggalkan beberapa) . dari kritis , berisiko tinggi atau kehidupan peralatan pendukung tidak dilayani ) , lebih baik untuk berhati-hati mengidentifikasi peralatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang paling penting untuk memeriksa dan memelihara , dan jadwal pekerjaan ini sebagai prioritas . Menciptakan suatu ' proses berjenjang ' , di mana peralatan yang paling penting dibahas pertama , adalah lebih baik menggunakan sumber daya yang terbatas . Ketika staf tambahan ditambahkan dan pelatihan mereka selesai , tingkat berikutnya yang lebih rendah dari peralatan dapat ditambahkan ke jadwal . Mengelola proses dengan cara ini memberikan manajer kontrol yang lebih baik pekerjaan dan hasilnya . Berikut ini adalah contoh bagaimana pemeliharaan dapat diprioritaskan . Berbasis risiko prioritas Salah satu metode yang digunakan untuk memprioritaskan peralatan medis PHT didasarkan pada menempatkan prioritas tertinggi untuk peralatan dengan kemungkinan tertinggi menyebabkan cedera pasien jika gagal . Pengkategorian perangkat dengan prioritas pemeliharaan , dan mengidentifikasi orang-orang yang seperti risiko rendah bahwa pemeliharaan tidak diperlukan , membutuhkan pendekatan yang sistematis . Selama lebih dari 20 tahun Komisi Bersama untuk Akreditasi Organisasi Kesehatan telah diperlukan pendekatan berbasis risiko untuk Hendrana Tjahjadi
memprioritaskan IPM peralatan medis ( 3 ) . Sebuah contoh bagaimana teknik berbasis risiko ini diimplementasikan ditunjukkan pada Lampiran A.1 . Prioritas misi berbasis ( 4 ) Metodologi ini didasarkan pada pertanyaan : mana perangkat yang paling penting bagi kami dalam menyediakan sebagian besar perawatan pasien kita? Sebagai contoh, jika prioritas rumah sakit itu merawat orang yang hidup dengan HIV dan merawat wanita hamil dan anak-anak mereka , peralatan yang digunakan dalam jenis perawatan akan menjadi prioritas . Prioritas kedua setelah pekerjaan ini selesai maka akan perangkat tersebut dengan risiko tertinggi ( seperti yang dijelaskan oleh metode yang tercantum dalam bagian sebelumnya ) .Prioritas pemeliharaan berbasisMetodologi ini analisis yang perangkat memiliki potensi cant signifikan untuk membahayakan pasien jika mereka tidak berfungsi dengan baik dan memiliki potensi signifikan untuk berfungsi dengan benar jika mereka tidak diberikan dengan tingkat yang memadai PHT . Perangkat dikecualikan adalah mereka yang tidak ada bukti bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari jadwal IPM . Prioritas berbasis sumber daya Metodologi ini menggunakan salah satu dari tiga model prioritas ( lihat di atas ) , dalam kombinasi dengan pengetahuan tentang tingkat staf dan sumber daya fasilitas atau wilayah tertentu , dalam rangka untuk menentukan prioritas pemeliharaan . Dengan cara ini , perangkat dengan risiko tertinggi , yang paling penting untuk pekerjaan rumah sakit atau Page 41
perawatan yang kritis akan dipertahankan pertama , dan perangkat lain dengan peringkat prioritas lebih rendah akan dipertahankan jika sumber daya yang diizinkan . Selain metode ini , prioritas dapat diberikan kepada IPM dan CM peralatan yang menghasilkan pendapatan bagi organisasi perawatan kesehatan ¬ . Hal yang sama berlaku ketika non - ketersediaan peralatan menimbulkan biaya yang lebih tinggi bagi organisasi ( karena biaya sewa sementara peralatan pengganti , misalnya) . 5.3.5 Menjaga catatan Rekor untuk setiap perangkat harus mencakup mengidentifikasi data seperti tion singkat deskripsi ¬ , produsen , model, nomor seri , dan lokasi (lihat Pengantar manajemen persediaan peralatan medis di seri teknis ini untuk lebih jelasnya ) . Hal ini membantu untuk juga mencakup data mengenai waktu dan biaya penyediaan jasa pemeliharaan terjadwal dan tak terjadwal untuk perangkat. Data ini biasanya terkandung dalam catatan perintah kerja yang pro ¬ vide dokumentasi setiap tugas pemeliharaan dilakukan pada perangkat. Akibatnya , database persediaan akan berisi seluruh sejarah teknis dan keuangan untuk setiap perangkat dalam persediaan . lampiran A.4 menyediakan contoh kebijakan menguraikan bagaimana mengelola sistem perintah kerja untuk pemeliharaan korektif dan Lampiran D.3 memberikan contoh bentuk perintah kerja yang sebenarnya . Dari sudut pandang peraturan , pekerjaan yang tidak Hendrana Tjahjadi
didokumentasikan adalah pekerjaan yang tidak pernah dilakukan . Selain itu, ketika masalah dengan peralatan terjadi , akan sangat membantu untuk melihat apa pekerjaan sebelumnya dilakukan dan apa nilai-nilai pengukuran itu . Oleh karena itu, sangat berharga untuk memiliki dokumentasi menyeluruh dari semua peristiwa layanan yang telah terjadi selama umur peralatan tersebut . Mampu menjaga ini dalam CMMS untuk pencarian elektronik sangat ideal , tetapi hanya memiliki informasi yang tersedia dalam format kertas masih berguna . Program pemeliharaan harus berusaha untuk catatan akurat dari kedua daftar total peralatan yang memerlukan pemeliharaan serta akuntansi akurat dari pekerjaan tertentu diselesaikan . Menggunakan sistem terorganisir CMMS untuk mencetak prosedur yang tepat untuk setiap kegiatan yang dijadwalkan , dan sistem yang baik penjelasan dan coding untuk merekam hasil IPM ( untuk kontrol kualitas dan tujuan analisis produktivitas ) , merupakan metode yang baik untuk menyimpan catatan . Aspek penting lain dari peralatan kontrol dan pelacakan adalah menjaga catatan akurat dari lokasi peralatan untuk memfasilitasi lokasi cepat peralatan untuk prosedur . Jika perhatian diberikan kepada menyimpan catatan yang akurat dan informasi , berjam jam dapat disimpan dalam mencoba untuk menemukan peralatan yang baru-baru ini dihapus dari layanan , dibuang , dimasukkan ke dalam penyimpanan atau dipindahkan ke departemen yang berbeda . Menjaga informasi database diperbarui adalah Page 42
tugas yang sedang berlangsung , yang layak usaha ketika berjuang untuk manajemen program yang baik . 5.3.6 sistem manajemen pemeliharaan Komputerisasi Dalam sebagian besar fasilitas kesehatan modern, jumlah potongan peralatan medis dan jumlah kejadian pelayanan yang begitu besar bahwa menjaga dan mengorganisir informasi ini hanya dapat dilakukan oleh sistem komputer . Dengan demikian , sistem manajemen pemeliharaan komputerisasi ( CMMS ) , sebuah perangkat lunak yang mampu dijalankan pada komputer yang berdiri sendiri , dapat sangat berguna dalam mengelola program pemeliharaan peralatan medis . Dalam upaya untuk secara efektif mengelola program yang baik , sistem CMMS dapat memberikan kemampuan sebagai berikut: • Jauhkan inventarisasi setiap perangkat dalam fasilitas tersebut , termasuk kemampuan untuk dengan mudah menambah atau mengubah informasi peralatan . • Melacak peristiwa jasa lalu ( misalnya IPM , CM , ingat , update software dll ) dan mengambil atau mencetaknya jika diperlukan . • Simpan PHT prosedur dan informasi terkait . • Prosedur Jadwal IPM , mengubah jadwal prosedur PHT dan mencetak daftar ringkasan dari apa yang telah dijadwalkan . • Mencetak bentuk individu IPM dengan prosedur yang sesuai , peristiwa layanan beberapa masa lalu ( untuk referensi ) , dan diharapkan tanggal penyelesaian IPM / waktu . Hendrana Tjahjadi
• Mencatat dan menyimpan hasil dari prosedur pemeriksaan IPM - termasuk tugas-tugas yang lulus atau gagal , pengukuran yang diambil dan rentang yang dapat diterima dari nilai yang terukur . • Catat aktivitas CM termasuk masalah dengan perangkat , waktu yang dihabiskan dalam proses perbaikan , deskripsi kerja yang dilakukan dan daftar suku cadang yang digunakan . • ringkasan laporan Produce dari : > Tingkat kelulusan IPM ; > IPM yang gagal dan diperlukan perbaikan bekerja; > IPM aktual vs diharapkan com pletion kali ; > Daftar Inventarisasi peralatan dengan lokasi , pemilik atau jenis perangkat ; > Perbaikan selesai dalam jangka waktu tertentu ; > Daftar suku cadang yang digunakan untuk memperbaiki alat tersebut selama periode waktu tertentu . Di beberapa negara di mana ada kekurangan staf , dan khususnya staf yang terlatih secara memadai , proses menerapkan CMMS mungkin mulai sebagai sistem ganda. Persediaan awal diambil pada komputer , tetapi juga di atas kertas , sehingga ada pilihan backup , dan staf dapat yakin bahwa ada bentuk pencatatan yang tersedia dengan yang mereka merasa nyaman . Perkembangan aktif inventarisasi juga berfungsi sebagai periode pelatihan diperpanjang . Setelah persediaan awal didirikan , dan staf yang lebih nyaman dengan komputer dan dengan sistem persediaan , catatan kertas dapat dihapus . Page 43
Sistem manajemen pemeliharaan komputerisasi dalam seri teknis ini adalah sumber yang baik ketika siap untuk menerapkan sistem seperti itu , karena menyediakan rincian tentang elemen-elemen kunci dari sebuah CMMS efektif . Dalam kasus di mana seorang CMMS tidak mungkin atau tidak perlu ( misalnya pusat kesehatan , rumah sakit kecil ) , Pengantar manajemen persediaan peralatan medis di seri teknis ini adalah sumber yang baik untuk memulai dengan pelacakan persediaan dan pemeliharaan peralatan saat ini dalam kertas - cara berbasis . 5.3.7Tag dan label Ini adalah praktik yang baik untuk label masing-masing peralatan medis dengan nomor identifikasi yang unik . Nomor ini akan digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan departemen pemeliharaan peralatan medis sehingga tidak ada kebingungan tentang yang bagian tertentu dari peralatan yang dilaporkan. Ketika melakukan prosedur IPM , sebuah label yang menunjukkan tanggal pekerjaan dilakukan dan prosedur yang dilakukan harus diterapkan pada peralatan untuk dua alasan : • Untuk berkomunikasi dengan dokter dan lain-lain bahwa perangkat baru baru ini diperiksa ; • Untuk mengidentifikasi ke teknisi IPM yang perangkat telah selesai dan yang masih jatuh tempo untuk IPM . Ketika melakukan pengukuran daya pada peralatan yang memiliki output , pengukuran dicatat pada formulir pemeriksaan tetapi banyak rumah sakit juga memilih untuk merekam bacaan tersebut pada stiker yang ditempatkan Hendrana Tjahjadi
pada peralatan untuk referensi di masa mendatang . Lihat Lampiran D.2 dan Lampiran E untuk contoh bentuk inspeksi dan label . Beberapa rumah sakit menggunakan stiker inspeksi berwarna untuk menunjukkan bila perangkat terakhir diperiksa di ( misalnya kuning - tahun ini , biru - tahun lalu , pink - dua tahun yang lalu , dll) . Hal ini membantu mudah mengidentifikasi peralatan depan karena untuk pemeriksaan . 5.3.8Komunikasi Perlu diingat bahwa tujuan akhir dari program pemeliharaan adalah untuk meningkatkan perawatan pasien , adalah penting untuk mengembangkan hubungan kerja yang kuat dengan dokter dan untuk memahami kebutuhan mereka . Pengguna akan tahu apa yang diharapkan dari departemen teknik klinis dan sebaliknya . Menghormati ditampilkan kepada pengguna untuk peran mereka dalam membantu untuk menyelesaikan pemeliharaan , sehingga apresiasi atas kerja dan tanggung jawab unit rekayasa klinis . Selain itu, memiliki sistem komunikasi pengiriman yang efektif di tempat akan memastikan bahwa permintaan perbaikan dari pengguna segera disampaikan kepada tenaga teknis untuk respon yang tepat waktu . Banyak program pemeliharaan juga telah menemukan itu bermanfaat untuk tenaga teknis untuk secara teratur menghubungi personil klinis , sebaiknya secara pribadi , untuk menanyakan tentang masalah yang berhubungan dengan peralatan yang mereka alami . Dengan cara ini tenaga teknis menjadi diterima sebagai bagian dari tim klinis . Page 44
Pada akhirnya , komunikasi yang efektif dengan pengguna klinis mengarah ke : • staf klinis memahami alasan di balik memeriksa dan memelihara peralatan dan manfaat dari program tersebut . • Departemen teknik klinis yang disimpan baik informasi dari waktu berlalu penggunaan sebuah perangkat untuk determi ¬ bangsa frekuensi PM . • Para pengguna klinis waspada terhadap perubahan atau masalah dengan peralatan dan segera menghubungi departemen teknik klinis ketika masalah tersebut terdeteksi . • Staf klinis mampu mencari semua peralatan penting , dan menginformasikan tenaga teknis dari lokasi . • Perangkat dalam penyimpanan yang dibawa untuk diperiksa . • Waktu Minimal yang dihabiskan di departemen . • Sebuah peningkatan hubungan kerja dengan departemen klinis . Menyediakan pengguna klinis dengan daftar jadwal IPM bekerja beberapa minggu di muka , salinan hasil IPM , atau daftar masalah yang diidentifikasi , dipecahkan atau tetap ditangani , hanya beberapa contoh praktek komunikasi yang baik . 5.3.9 Mengelola penggunaan dan kesalahan penggunaan Dokter termasuk penggunaan teknologi kesehatan , dapat dilihat sebagai serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu klinis : diagnosis , pengobatan , pemantauan atau dukungan hidup . Namun, pengguna mungkin tidak dapat memenuhi tujuan ini karena ' kesalahan penggunaan ' , masalah yang Hendrana Tjahjadi
berkaitan dengan penggunaan perangkat medis . Ini berbeda dari istilah ' kesalahan pengguna ' , yang berarti bahwa pengguna perangkat menyebabkan masalah . Investigasi penggunaan kesalahan mencakup pertimbangan dari pengguna , pasien , perangkat , lingkungan dan faktor sistemik lain yang dapat menghalangi pencapaian tujuan klinis . Akar penyebab kesalahan pengguna biasanya lebih mudah untuk mengidentifikasi . Namun, dalam kedua kasus insinyur klinis dan teknisi peralatan biomedis dapat berperan dalam bekerja sama dengan dokter untuk mengatasi masalah ini . Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan mereka dengan pelatihan yang memadai ( atau pelatihan kembali jika sesuai ) pada pengoperasian perangkat dan bekerja dengan pengguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan menggunakan kesalahan Seorang pengguna terlatih menyadari bahwa ketika pemeliharaan preventif , kinerja atau keamanan inspeksi dilakukan , peralatan yang disesuaikan untuk menguji berbagai modus operasinya . Oleh karena itu, pengaturan bahwa pengguna dapat digunakan untuk setelah tersentuh pada peralatan mereka akan telah berubah dan mereka harus memeriksa pengaturan dan penyesuaian sebelum digunakan dengan pasien sekali lagi . Selain itu, jika pengguna diharapkan dapat memberikan dasar , pemeliharaan rutin pada perangkat , departemen teknik klinis bertanggung jawab untuk melatih mereka pada prosedur yang benar . Hasil secara keseluruhan akan menjadi pengguna yang merasa kepemilikan untuk Page 45
peralatan , membutuhkan perawatan yang baik dari peralatan , beroperasi ( dan memelihara ) dengan baik , menyebabkan beban kerja yang dikurangi untuk departemen teknik klinis dan meningkatkan umur untuk peralatan . 5.3.10 Kunjungan Travel merupakan komponen penting dari program perawatan yang efektif . Jika perjalanan yang luas antara fasilitas diperlukan atau aksesibilitas fasilitas sulit , akan ada efek yang signifikan pada tugas kerja , standar produktivitas , kendaraan dan biaya perjalanan lainnya , dll Sebagai contoh , di daerah terpencil , mungkin diperlukan satu hari atau lebih untuk perjalanan ke klinik setempat . Dengan demikian , waktu tempuh harus dipertimbangkan ketika merencanakan kegiatan pemeliharaan . Namun, mungkin juga masuk akal untuk mengembangkan dan mendukung pemeliharaan pengguna mana mungkin sulit untuk mengangkut peralatan, perlengkapan , dan teknisi ke situs. 5.4 Pengawasan Kerja Untuk manajemen yang efektif dari program pemeliharaan , penting untuk mengukur kinerja . Sebagian besar ukuran kinerja tidak memiliki standar atau patokan untuk membandingkan dengan . Dalam kasus seperti manajer harus memantau kinerja dari waktu ke waktu , menyelidiki setiap tren signifikan , dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan . Hal ini juga penting untuk berkomunikasi secara teratur dengan rekan-rekan yang mengelola program-program serupa . Dengan membandingkan data kinerja , Hendrana Tjahjadi
manajer dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang perbaikan . Mereka yang memiliki sumber daya keuangan dapat mempertimbangkan untuk berlangganan layanan pembandingan yang akan mendukung kinerja rinci monitoring.1 Beberapa ukuran kinerja yang penting dijelaskan di bawah ini , tetapi perhatikan bahwa tanpa CMMS sangat sulit untuk menghitung beberapa langkah-langkah ini . Namun penting untuk melakukan semacam pemantauan kinerja secara berkala untuk mengidentifikasi peluang untuk perbaikan . 5.4.1 Tingkat Penyelesaian IPM Tingkat penyelesaian adalah persentase prosedur selesai. Hal ini dapat diukur pada akhir periode penugasan ( misalnya bulanan, dua bulanan atau kuartalan ) . Tujuan tingkat penyelesaian yang baik adalah untuk berada di atas 90 % . Langkah ini juga dapat dihitung untuk mengevaluasi tingkat penyelesaian dari masing-masing kelompok prioritas , dimulai dengan kelompok prioritas tertinggi . tertinggi 1 Asosiasi untuk Kemajuan Instrumentasi Medis menawarkan AAMI yang Benchmarking Solution , yang merupakan alat self-assessment online untuk engineering klinis ( www.aami.org / abs ) . Ini mendukung pemantauan kinerja , penilaian praktik terbaik , dan peningkatan kinerja . ECRI Institute ( www.ecri.org ) menawarkan benchmark Biomedis , yang menyediakan beberapa alat yang berharga untuk manajemen teknologi medis , termasuk kemampuan benchmarking rinci untuk kegiatan Page 46
pemeliharaan peralatan medis . perangkat prioritas harus memiliki tujuan tertinggi tingkat penyelesaian , misalnya , lebih dari 95 % , dengan kelo kelomp mpok ok-k -kel elom ompo pok k prio priorit ritas as yang lebi lebih h rend rendah ah memi memili liki ki tuju tujuan an yang ang lebih rendah . Indikator ini digunakan untu untuk k meng menguk ukur ur prod produk ukti tivi vitas tas dan dan efek efekti tivi vita tass staf staf IPM , kema kemamp mpua uan n tenaga teknis , dan kecukupan tingkat staf staf . Ting Tingka katt kelu kelulu lusan san IPM IPM untu untuk k setiap teknisi harus memp memper erti timb mban ang gkan kan wak waktu yang ang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan prosedur PHT , sehingga teknisi tidak kelebihan beban , atau underloaded , dengan pekerjaan . Equipm pmeent lo loccat atio ion n rate 5.4.2 Equi Propor Proporsi si perala peralatan tan dijadwa dijadwalka lkan n akan dipe diperi riks ksaa pada pada peri period odee penu penuga gasa san n teta tetapi pi tida tidak k terl terlet etak ak sebe sebelu lum m akhi akhir r masa pemerik eriksa saaan yang dike ikenal seba sebag gai ting tingka katt lok lokasi asi peral eralat atan an . Indika dikato torr ini ini teru teruta tama ma men menguku gukur r keakuratan database persediaan dalam sistem CMMS . Hal ini juga memb member erik ikan an ind indikas ikasii efek efekti tivi vita tass kebijak kebijakan an untuk untuk menjaga menjaga persed persediaan iaan yang akurat , serta mengukur kualitas komunikasi antara dokter dan depa depart rtem emen en pemel pemelih ihar araan aan pera perala latan tan med medis, is, pera perala lata tan n teru teruta tama ma keti ketik ka dipin ipind dahkan , dipinjamkan atau tau dimasu dimasukka kkan n ke dalam dalam penyi penyimpa mpanan nan .
5.4.3 IPM yield IPM yield adalah persen dari prosedur PHT dijadw dijadwalk alkan an dilaku dilakukan kan di mana mana masalah ditemukan bahwa pengoperasian peralatan yang terkena damp dampak ak atau atau kesel keselam amata atan n (catat (catatan an : masa masalah lah yang yang tidak tidak memp mempen enga garu ruhi hi fungsi atau keselamatan tidak Hendrana Tjahjadi
term termasu asuk k ) . Indi Indika kato torr ini ini meng menguk ukur ur keandalan umum dari peralatan medis di fasilitas itu. Ketika model individual individual peralatan dianalisis dapat berguna untuk membandingkan keandalan satu model terhadap yang lain . Selain itu, ukuran efektivitas program pemeliharaan , jika peralatan yang terpelihara dengan baik persentasenya akan rendah . Atau , jika masalah yang ditemu ditemukan kan setelah setelah pemeri pemeriksa ksaan an yang yang seharusnya terdeteksi oleh pengguna , persentase akan lebih tinggi daripada yang diantisipasi . Dengan demikian , IPM IPM yield ield juga juga dapat dapat menu menunj njuk ukka kan n sebe sebera rapa pa baik aik dokt dokter er mela melap pork orkan masalah yang mereka temukan dengan peralatan 5.4.4 Produktivitas IPM Produktivitas dan efektivitas staf IPM merupakan ukuran penting manajemen . Deng Dengan an memod memodifi ifika kasi si depa depart rtem emen en poli -kebijakan , tingkat pelatihan , peralatan uji , dan / atau bentuk atau prosedur , besar upaya per-baikan dalam dalam indi indivi vidu du atau atau kelo kelomp mpok ok pro pro produktivitas dapat dicapai . Namun, hal ini ini dapat dikelola lola hanya jik jika kegi kegiat atan an yang ang dita ditarg rget etka kan n diuk diukur ur . Pengukuran Pengukuran produktiv produktivitas itas IPM paling penting yang digunakan saat ini adalah produktivitas PHT . Produktivita Produktivitass IPM adalah ekspresi ekspresi dari wakt waktu u yang seben sebenarn arnya ya dibu dibutu tuhk hkan an seor seoran ang g indi indivi vidu du untu untuk k com com - plete plete prosedur IPM dijadwalkan tunggal diba dibagi gi deng dengan an wakt waktu u pros prosed edur ur PHT PHT diperk diperkira irakan kan akan memakan memakan waktu waktu . Wakt Wa ktu u aktu aktual al yang ang diam diambi bill tida tidak k termasuk persiapan atau set- up waktu , hanya wak waktu yang ang seb sebenarnya nya dibutu dibutuhka hkan n teknisi teknisi untuk untuk melakuk melakukan an indi indivi vidu du pro pro - cedur ceduree pada pada masin masinggPage 47
masing perangkat . Hasil dari pemeriksaan individu kemudian dapat ditambahkan ditambahkan untuk untuk mengukur mengukur tingkat tingkat produktivitas ¬ ly harian, mingguan atau atau bulan ulan . Juml Jumlah ah untuk ntuk semu semuaa tekn teknis isii dap dapat ditam itamba bah hkan kan untuk ntuk men menghit ghitu ung hasi hasill untuk ntuk prog rogram ram pemeliharaan secara keseluruhan. Diha Dihara rapk pkan an IPM IPM pele peleng ngka kap p ¬ tion tion waktu ini awalnya diperoleh dari luar ¬ sumb sumber er sampi samping ng seper seperti ti petu petunj njuk uk pemeliharaan pabrik. Akhirnya , setel setelah ah beber beberap apaa tahun tahun peng pengala alama man n dan mengumpulkan data yang akurat , Anda Anda dapa dapatt meng menggu gunak nakan an masa masa lalu lalu pengalaman ¬ ence untuk memandu waktu penyelesaian yang diharapkan . 5.4.5 Kinerja CM Sela Selain in lang langka kahh-lan langk gkah ah yang yang telah telah dise disebu butk tkan an,, ada ada lang langka kahh-la lang ngka kah h terten tertentu tu yang yang dapat dapat dilakuk dilakukan an secara secara khusus untuk memantau kinerja CM . Sebagai contoh: • Sela Selang ng RataRata-ra rata ta wakt waktu u keru kerusa saka kan n adal adalah ah rata rata-r -rat ataa wakt waktu u anta antara ra satu satu kerusakan dengan kerusakan lainnya. . • Kerusa Kerusakan kan berulan berulang g adalah adalah Jumlah Jumlah kegagalan dalam jangka waktu tertentu • Respons Responsee time adalah adalah waktu waktu antara antara permintaan untuk layanan dan awal perbaikan . • Wa Wakt ktu u Repa Repair ir adala adalah h wakt waktu u anta antara ra awal dan akhir perbaikan . • Downti Downtime me adalah adalah Persen Persentase tase waktu waktu peralatan tidak dapat digunakan untuk pelayanan . • perintah kerja Bermasalah . Perintah kerja tidak selesai dalam waktu 30 hari . 5.5 Peningkatan kinerja Untuk program pemeliharaan , peningkatan kinerja berlaku untuk Hendrana Tjahjadi
setiap aspek program , dengan tujuan akhir akhir untuk untuk mening meningkat katkan kan perawat perawatan an pasien . Proses peningkatan kinerja memi memilik likii langk langkah ah-la -lang ngka kah h berik berikut ut : 1 . Meng Mengid iden entif tifik ikasi asi pelu peluan ang g untu untuk k meningkatk meningkatkan an kinerja . Ini adalah salah satu hasil dari pemantauan pemantauan kinerja hatihati dan menyeluruh seperti dijelaskan diatas 2 . Mengidentifikasi jalan terbaik . Ini adal adalah ah tind tindak akan an yang ang tela telah h diak diakui ui dalam profesi ini sebagai yang meng mengar arah ah ke peni pening ngka kata tan n kine kinerj rjaa . Dapat apat ditem itemuk ukan an dalam alam lite litera ratu tur r rekayasa klinis dan melalui kerja sama deng dengan an reka rekann-re reka kan n prof profes esio iona nall . 3 . Meni Mening ngka katk tkan an kine kinerj rjaa . Proy Proyek ek peningkatan kinerja harus didasarkan pada praktek-praktek terbaik . Aspek kinerja terpilih untuk perbaikan harus dimonitor sampai tingkat kinerja yang diinginkan tercapai . Perubahan Perubahan spesifik harus diukur secara sistema sistematis tis untuk untuk menent menentuka ukan n apakah apakah perubahan meningkatkan kinerja dan kuali ualita tass . Hal ini ini dapa dapatt dila dilak kukan ukan deng engan cara cara:: a) deng engan hatiati-ha hati ti mengukur kine inerja dan ind indikator kuali ualita tass untuk tuk beber eberap apaa perio eriode de pengukuran ( bulan atau kuartal ) ; b ) membuat peru erubaha ahan dala alam car cara mela melaku kuka kan n sesu sesuat atu u , dan dan c ) teru teruss menguk mengukur ur kinerja kinerja dan kualit kualitas as . Jika prosedur baru menunjukkan perbaikan positif maka perubahan adala adalah h salah salah satu satu yang yang efek efektif tif . Jika Jika indi indika kato torr tida tidak k memb membai aik k , kemb kembal alii anali analisis sis kine kinerja rja asli, asli, meny menyesu esuaik aikan an sesuai dan ulangi proses . Pendekatan sistema sistematis tis ini mengel mengelola ola pening peningkat katan an kine inerja program ram dapat memilik ilikii damp dampak ak yang yang sanga sangatt posit positif if selam selamaa beberapa tahun . Membuat perubahan pada sistem di mana teknisi bekerja( Page 48
misalnya misalnya , pembelian pembelian alat uji otomatis otomatis , mengupgrade ke sistem CMMS dll ) , biaya perubahan ini dapat dibenarkan , perubahan akan diterima dengan baik oleh oleh staf staf , dan dan peru peruba baha han n sist sistem emik ik selanjutnya dapat terus dilakukan . 6.Implementasi 6.1 Inspeksi dan preventif maintenance 6.1.1Prosedur program pemeliharaan Meng Menggu guna naka kan n prose prosedu durr yang yang benar benar dan sesuai untuk pemeliharaan peralatan dapat membuat perbedaan anta antara ra peral eralat atan an yang ang han handal dal dan dan berfungsi dengan peralatan yang tidak handal handal .Sebag .Sebagaima aimana na dibaha dibahass dalam dalam bagian 5.3.1 , prosedur yang digunakan digunakan dalam melakukan melakukan kegiatan kegiatan PHT PHT haru haruss dide didefi fini nisi sika kan n sebe sebelu lum m pelaksanaan inspeksi atau pekerjaan pemeliharaan , melalui pemeriksaan yang seksa seksama ma terha terhada dap p setia setiap p jenis jenis peralatan ( atau model ) .Kebanyakan prosedur PHT yang dilengkapi dengan tenaga tenaga teknis teknis dari dari departe departemen men teknik teknik klinis . Dalam beberapa kasus , bagaimanapun , tugas-tugas rutin dan mudah untuk melakukan melakukan diselesaikan diselesaikan oleh oleh peng penggu guna na . Hal Hal ini ini meng menghe hema matt waktu bagi tenaga aga tek teknis untuk melakukan tugas yang lebih kompleks dan teknis kritis dan juga menyediakan pengguna dengan rasa kepemilikan . Jenis inspeksi pengguna mungkin akan mela melaku kuka kan n pre pre -use -use atau atau cek cek setiap setiap hari , di mana diperlukan . Contoh ini mung mungki kin n kali kalibr bras asii hari harian an moni monito tor r gluk glukos osaa dara darah h porta portabe bell , peng penguj ujian ian harian harian brilla brillator torss defi defi atau memeri memeriksa ksa kalibrasi standar peralatan labo labora rato toriu rium m . Ini Ini adala adalah h tang tanggu gung ng jawab departemen teknik klinis untuk Hendrana Tjahjadi
mela melatih tih peng penggu guna na untu untuk k melak melakuk ukan an tuga tugas-t s-tug ugas as ini ini . Liha Lihatt bagi bagian an 5.3. 5.3.9 9 untuk untuk inform informasi asi lebih lebih lanjut lanjut tentan tentang g interaksi pengguna . Lamp Lampir iran an A.3 A.3 memb member erik ikan an cont contoh oh kebij ebijak akan an pad pada peme pemeri rik ksaan saan dan dan prosedur pemeliharaan preventif . 6.1.2 Identifikasi masalah Ketika IPM mengidentifikasi masalah, perangkat baik dapat disisihkan untuk perbaikan nanti, jadi pekerjaan IPM dapat melan lanjutk jutkaan jad jadwal , atau perbaikan dapat diselesaikan sebagai bagian dari proses PHT . Jika kegiatan PHT atau perbaikan terkait tidak tercapai dalam jangka waktu tertentu yang telah diten itentu tuk kan , peri perint ntah ah kerja erja haru haruss dibia ibiark rkan an terb terbu uka dan dan staf staf haru haruss memeriksa atau memperbaiki perangkat sesegera mungkin. Perang Perangkat kat priori prioritas tas yang yang lebih lebih tingg tinggii tida tidak k dipe diperi riks ksaa pada pada peri period odee IPM sebelumnya harus terletak dan diperik diperiksa sa terlebih terlebih dahulu dahulu . Lampir Lampiran an A.5 A.5 meny menyaj ajik ikan an cont contoh oh kebi kebija jaka kan n men mengen genai tin tindak dakan kore korek ktif tif yang ang diid diiden entif tifik ikasi asi selam selamaa peme pemelih lihar araa aan n preventif . 6.2 Corrective Maintenance 6.2.1 Troubleshooting dan Identifi ifika kasi si kega kegaga gala lan n perbaikan Ident perangkat terjadi ketika pengguna perangkat telah melaporkan masalah dengan dengan perangkat. perangkat. Seperti disebutkan disebutkan sebelumnya , juga dapat terjadi ketika . Dalam Dalam rangka rangka untuk untuk mengem mengembal balika ikan n peralatan untuk melayani secepat mungki mungkin n , pemeca pemecahan han masalah masalah yang yang efisien diperlukan untuk memverifikasi kegag egagal alan an dan dan mene menen ntuka tukan n asal asal-usuln sulny ya . Dalam lam bebe eberapa kasus sus Page 49
teknisi akan menemukan bahwa perangkat itu sendiri telah gagal dan harus diperbaiki . Teknisi kemudian menentukan langkah-langkah apa yang diperlukan untuk memperbaiki masalah dan mengembalikan perangkat ke fungsionalitas penuh . Teknisi memulai pemeliharaan korektif , melakukan beberapa langkah diri dan memanfaatkan keahlian dirumah atau penyedia layanan eksternal bila diperlukan . Pemeliharaan korektif ini dapat dicapai pada berbagai tingkatan : • Tingkat Komponen . Troubleshooting tingkat komponen, . Bagaimanapun , perbaikan tingkat komponen mungkin memakan waktu dan sulit . Papan sirkuit elektronik modern ( PCB ) sering tidak diperbaiki pada tingkat komponen . Dalam kasuskasus penggantian PCB atau bahkan perbaikan satu sistem perlu dipertimbangkan . • Untuk perangkat elektronik , itu adalah umum untuk mengisolasi kegagalan pada papan sirkuit tertentu dan untuk mengganti seluruh papan sirkuit daripada komponen elektronik yang diberikan . • Perangkat atau tingkat sistem . Dalam beberapa kasus pemecahan masalah bahkan level PCB tetap memakan waktu . Dalam kasus seperti itu bisa lebih hemat biaya untuk mengganti seluruh perangkat atau subsistem . Hal ini penting untuk memilih tingkat yang sesuai pemeliharaan untuk setiap situasi . Hal ini tergantung pada ketersediaan keuangan , fisik dan sumber daya manusia serta pada urgensi permintaan perbaikan tertentu . Untuk kasus prioritas tinggi , misalnya Hendrana Tjahjadi
, perbaikan perangkat tingkat sistem mungkin lebih disukai . Ketika lebih banyak waktu yang tersedia , perbaikan komponen mungkin layak . Jika perbaikan komponen back up peralatan mungkin diperlukan . Untuk pendekatan ini , ada beberapa pilihan dari yang untuk memilih . Penggantian dapat dibuat dengan bagian-bagian khusus dari produsen , dengan bagian bagian generik dari spesifikasi yang sama atau lebih tinggi ( misalnya sekering ) , atau dengan suku cadang direklamasi ( kanibal )dari peralatan non - fungsional atau usang ( hanya setelah melalaui penilaian risiko dan izin dari rekayasa klinis manager ) . Perlu untuk berkomunikasi dengan pengguna perangkat dan memeriksa lingkungan kerja untuk menentukan mengapa alat ini tidak berfungsi seperti yang diharapkan . Lihat bagian 5.3.8 pada pengelolaan penggunaan kesalahan dan Bagian 6.2.2 pada faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan peralatan untuk informasi lebih lanjut . 6.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan peralatan Ketika menyelidiki kegagalan dijelaskan , faktor lingkungan harus diambil ke dalam pertimbangan. Sebagai contoh, perangkat medis yang membutuhkan daya listrik dapat terpengaruh oleh isu-isu kekuasaan . Idealnya , tenaga listrik harus memiliki tegangan yang stabil ( dari nilai yang sesuai ) ; bebas dari distorsi transient , seperti lonjakan tegangan , surge atau putus sekolah , dan dapat diandalkan , dengan hanya kehilangan langka kekuasaan. Sayangnya , karakteristik yang ideal tidak selalu ada di banyak Page 50
negara berkembang . Tenaga teknis harus berkolaborasi dengan mereka yang bertanggung jawab untuk sistem tenaga listrik dalam organisasi perawatan kesehatan untuk membantu membuat fungsi sistem seefektif mungkin . Ini mungkin termasuk membeli regulator tegangan , menginstal pasokan listrik uninterruptable ( UPS ) , menggunakan pelindung lonjakan arus, dan menghindari menghubungkan papan ekstensi lead / plug in seri . Selain itu , tenaga teknis harus bekerja dengan personil fasilitas untuk memastikan bahwa generator back- up fungsional di tempat dan bahwa beralih ke daya tambahan dibuat di bawah 10 detik . Alternatif lain mungkin untuk memilih dan membeli peralatan yang dioperasikan dengan baterai . Ketika mempertimbangkan memperoleh peralatan baru , juga penting bagi tenaga teknis untuk memastikan bahwa sistem tenaga listrik yang mampu mendukungnya . Ketika tidak bisa, sering masuk akal untuk memilih peralatan yang kurang canggih dan lebih kuat .Demikian pula , tenaga teknis harus menyadari bagaimana perangkat medis berinteraksi dengan sistem utilitas lain (misalnya gas medis dan sistem vakum , kontrol suhu dan sistem ventilasi , pasokan air , teknologi informasi dan infrastruktur komunikasi, dll ) . Dan , sekali lagi , mereka harus berkolaborasi dengan orang lain dalam organisasi untuk mengoptimalkan kemampuan sistem utilitas untuk mendukung equipment.1 medis Aspek unik dari fisik lingkungan hidup , seperti suhu tinggi dan kelembaban , dapat mempengaruhi peralatan medis Hendrana Tjahjadi
yang dirancang untuk digunakan di iklim marah - makan atau lingkungan terkendali . Prosedur perawatan di suatu negara atau wilayah tertentu mungkin perlu ad - justed berdasarkan faktor-faktor lokal . Usia dan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan juga mungkin memainkan peran dalam kegagalan peralatan medis . Seiring waktu , sistem utilitas akan menurunkan dan bisa menjadi kelebihan beban dan / atau ketinggalan jaman . Fasilitas yang lebih tua akan telah dibangun dengan standar yang lebih tua . Bahkan fasilitas baru mungkin tidak memenuhi semua standar yang berlaku . Oleh karena itu, sering diperlukan untuk menguji infrastruktur utilitas daripada menganggap itu berfungsi tepat . 6.2.3 Inspeksi dan kembali ke layanan Setelah selesai perbaikan , adalah penting untuk melakukan kinerja dan inspeksi keselamatan , dan dalam beberapa kasus re - kalibrasi mungkin diperlukan . Kegiatan ini akan mengukur kinerja perangkat dan memungkinkan untuk penyesuaian yang diperlukan untuk mengembalikan peralatan ke fungsionalitas penuh . Setelah ini selesai , perangkat dapat dikembalikan untuk digunakan dalam perawatan pasien . Hal ini penting untuk insinyur klinis dan teknisi peralatan biomedis untuk memiliki pengetahuan tentang sistem utilitas dan infrastruktur fasilitas . 6.3Pelaporan Untuk kegiatan PHT , teknisi biasanya memiliki daftar rinci untuk mengikuti untuk merekam hasil . Memiliki Page 51
checklist tersebut juga berfungsi sebagai pengingat dari setiap langkah dalam proses IPM dan dengan demikian membantu menghindari skipping atau menghadap langkahlangkah tertentu . Merekam pengukuran dan mendokumentasikan hasil akhir ( baik sebagai ' lulus / gagal ' atau nilai numerik ) membantu dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan masa depan , termasuk perbaikan . Memiliki beberapa set terakhir dari PHT checklist di tangan untuk referensi selama pemeliharaan sangat membantu untuk pengambilan keputusan . Sebagai contoh, untuk peralatan dengan output energi terapeutik , termasuk pembacaan energi dari beberapa inspeksi terakhir pada formulir inspeksi berikutnya membantu mengidentifikasi masalah potensial, tingkat energi peralatan dapat perlahan-lahan melayang dari waktu ke waktu . Selain itu , mengetahui kapan bagian pemeliharaan rutin yang terakhir diganti membantu mengidentifikasi jika atau ketika bagian-bagian harus diganti lagi , dan membantu menjelaskan kondisi bagian-bagian selama pemeriksaan saat ini . Untuk CM , catatan teknisi tindakan apa yang diambil , termasuk waktu dan biaya tindakan tersebut. 6.4Keselamatan Ada berbagai aspek keamanan yang perlu dipertimbangkan ketika menerapkan program pemeliharaan yang sukses dan efektif , seperti keselamatan tenaga teknis saat melakukan pemeliharaan, keamanan pengguna berikut pemeliharaan , dan pengendalian infeksi umum . Hendrana Tjahjadi
Keamanan peralatan personil pemeliharaan merupakan hal yang fundamental . Oleh karena itu, adalah penting untuk memiliki kebijakan untuk melindungi personil dari aktivasi peralatan yang tak terduga dan juga pelepasan energi yang tersimpan . Kebijakan ini memastikan bahwa ketika bekerja pada peralatan listrik adalah penting untuk melepaskan dari sumber daya listrik . Satu atau lebih kunci fisik dapat diterapkan untuk menjaga sumber daya terputus ( ' lock out ' ) sehingga menghidari secara tidak sengaja menghubungkan kembali sebelum perbaikan selesai . Ketika itu adalah tidak mungkin untuk secara fisik mengunci sumber daya , tanda menonjol harus diposting ( ' tag out ' ) . Selain itu , personil harus menyadari , sebelum melakukan pekerjaan pemeliharaan , teknologi medis tertentu yang dapat menimbulkan bahaya khusus seperti bahaya kimia dari agen kemoterapi dan dari sumber lain , bahaya radiasi dari radiasi menghasilkan peralatan dan radiofarmasi , bahaya medan magnet dari resonansi magnetik imaging ( MRI ) peralatan, bahaya dari tabung gas bertekanan , dll Pelatihan alat pelindung diri ( APD ) dan teknik yang akan memungkinkan tenaga teknis untuk bekerja dengan aman dalam kondisi berbahaya sangat penting . Adalah lebih baik untuk memiliki APD tersedia dalam departemen teknik klinis untuk pemeliharaan berbahaya . Setelah perawatan , terutama setelah prosedur yang mungkin telah mempengaruhi fitur keamanan perangkat medis , tenaga teknis harus memverifikasi bahwa perangkat ini aman untuk digunakan , mekanis dan Page 52
elektrik . Perhatian khusus diberikan kepada keselamatan listrik untuk perangkat medis sehingga resistensi tanah dan kebocoran arus diukur untuk memastikan bahwa mereka berada dalam batas-batas yang berlaku . ( Dengan tidak adanya alat uji keamanan listrik , tenaga teknis harus mengandalkan teknik perbaikan hatihati dan tes listrik sederhana untuk memverifikasi integritas perangkat ) . Dokter harus disarankan untuk memeriksa pengaturan perangkat dan untuk melakukan pemeriksaan operasional dasar sebelum menggunakan perangkat dengan pasien . Ketika komunikasi langsung tidak memungkinkan , catatan yang menonjol harus ditempatkan pada perangkat sehingga tidak digunakan tanpa diperiksa oleh dokter . Terakhir, ketika bekerja dalam lingkungan klinis , tenaga teknis harus menyadari pengendalian infeksi risiko bahwa mereka mungkin menemukan ( pasien dengan infeksi tuberkulosis udara tersebut , misalnya) dan , jika ada keraguan , mereka harus meminta dokter di daerah . Secara khusus, jika diminta untuk bekerja pada perangkat medis yang tampaknya terkontaminasi , mereka harus meminta bantuan dalam membersihkan perangkat dari pengguna klinis , yang akan memiliki pengetahuan tentang kontaminan potensial dan bahaya yang terkait . Selain itu , tenaga teknis harus menyadari bahaya infeksi bahwa pekerjaan mereka mungkin menciptakan bagi pasien . Sebagai contoh, pasien dengan sistem kekebalan tubuh berkompromi ( pasien transplantasi organ tertentu , pasien dengan AIDS , dan lain-lain ) atau Hendrana Tjahjadi
rentan terhadap infeksi (seperti bayi prematur ) dapat dipengaruhi oleh jamur dan spora terganggu dan dibubarkan oleh kegiatan pemeliharaan dalam lingkungan klinis . Sekali lagi , bila ragu , pengelola peralatan harus berkomunikasi dengan dokter tentang risiko potensial dan cara untuk mengelola risiko tersebut . Lihat Lampiran A.6 untuk kebijakan pengendalian infeksi sampel . 7.Penutup Kegiatan pemeliharaan tepat waktu dan ekonomis memaksimalkan nilai sumber daya teknologi kesehatan , yang terutama penting ketika sumber daya terbatas . Ketika berbagai aspek keuangan , fisik dan sumber daya manusia diperiksa dengan hati-hati , bahkan dengan keterbatasan sumber daya tertentu , sebuah program sukses yang sesuai dengan kebutuhan konteks tertentu dapat dirancang dan dieksekusi . Namun, program ini harus dianggap sebagai bagian integral dari pemberian pelayanan kesehatan dengan seperangkat minimal sumber daya yang ditunjuk untuk memenuhi tugas-tugas yang digariskan oleh program. Hanya dengan cara ini pasien mendapatkan diagnosis yang akurat, pengobatan yang efektif atau rehabilitasi sesuai.
Page 53
Daftar pustaka
1.
Cohen
T.
AAMI’s
Benchmarking
solution: analysis of cost of service ratio and other metrics. Biomedical
Instrumentation
&
7.
Healthcare Organizations
Plant
Technology
Management
and
Series,
Safety 1989,
2:3−12.
Technology,
2010, 4(4):346-349. 2.
Malkin R. Medical instrumentation in
the developing world. Memphis, Engineering World Health, 2006. 3.
Accreditation manual for hospitals, volume I - Standards. Oakbrook Terrace,
Joint
Accreditation
Commission of
on
Healthcare
Organizations, 2002. 4.
Wang B, Levenson A. Equipment inclusion
criteria
–
a
new
interpretation of JCAHO’s medical equipment management standard.
Journal of Clinical Engineering, 2000, 25:26–35. 5.
Ridgeway M. Classifying medical devices
according
to
their
maintenance sensitivity: a practical, risk-based approach to PM program management.
Biomedical
Instrumentation and Technology, 2001, 35(3):167-176. 6.
Fennigkoh, L, Smith B. Clinical
equipment
management. Joint
Commission on Accreditation of
Hendrana Tjahjadi
Page 54
Useful resources All URLs accessed 29th April 2011 Association for the Advancement of Medical Instrumentation (www.aami.org): AAMI benchmarking solution (www.aami.org/abs) Electrical safety manual (www.aami.org/publications/books/esm.html) Computerized maintenance management systems (www.aami.org/publications/ books/cmms.html) Medical equipment management manual (www.aami.org/publications/books/mem. html) Medical electrical equipment standard 60601-1 (www.aami.org/publications/ standards/60601.html) ECRI Institute (www.ecri.org): Health devices system (www.ecri.org/Products/Pages/Health_Devices_System.aspx) Biomedical benchmark (www.ecri.org/Products/Pages/BiomedicalBenchmark.aspx) Joint Commission/Joint Commission International: Accreditation standards, United States (www.jointcommission.org) Accreditation standards, international (www.jointcommissioninternational.org) National Fire Protection Association (www.nfpa.org): Standard for health care facilities (NFPA 99) National electrical code (NFPA 70) Other online resources: 24×7 (www.24x7mag.com) American College of Clinical Engineering (www.accenet.org) American Hospital Association (www.aha.org) Biomedical Instrumentation and Technology (www.aami.org/publications/BIT/) El Hospital (www.elhospital.com) Engineering World Health (www.ewh.org) International Electrotechnical Commission (www.iec.ch) Journal of Clinical Engineering ( journals.lww.com/jcejournal)
Online discussion groups: Infratech (infratechonline.net) Biomedtalk (www.ecri.org/biomedtalk) Books and articles: Dyro J. Clinical engineering handbook. Burlington, Elsevier Academic Press, 2004. Atles LR. Practicum for biomedical engineering and technology management issues. Dubuque, Kendall-Hunt Publishing, 2008. Temple-Bird C et al. How to organize the maintenance of your healthcare technology. ‘How to Manage’ series of health care technology guides no. 5. St Alban’s, Ziken International (Health Partners International), 2005.
Hendrana Tjahjadi
Page 55
Geisler E, Heller O. Managing technology in healthcare. Management of Medical Technology Series. Boston, Kluwer Academic Publishers, 1996. Health technologies: the backbone of health services. Geneva, World Health Organization, 2003. Bryce CL, Cline KE. The supply and use of selected medical technologies. Health Affairs. 1998, 17(1): 213-224. Jonsson E et al. Executive summary of ECHTA/ECAHI project. The European Collaboration for Health Technology Assessment and Health Interventions, 2001. Pammolli F et al. Medical devices competitiveness and impact on public health expenditure. Study prepared for the European Commission, 2005.
WHO Medical device technical series:
Introduction to medical equipment inventory management. Geneva, World Health Organization, 2011.
Computerized
maintenance
management
system. Geneva,
World
Health
Organization, 2011.
Medical device donations: considerations for solicitation and provision. Geneva, World Health
Hendrana Tjahjadi
Organization,
2011
Page 56
Hendrana Tjahjadi
Page 57
Hendrana Tjahjadi
Page 58
Hendrana Tjahjadi
Page 59
Hendrana Tjahjadi
Page 60
Hendrana Tjahjadi
Page 61
Hendrana Tjahjadi
Page 62
Hendrana Tjahjadi
Page 63
Appendix A Contoh kebijakan dan prosedur Sampel berikut ini diberikan untuk mendukung pengembangan kebijakan pemeliharaan peralatan medis dan prosedur di rumah sakit, Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya. Sampel harus disesuaikan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan spesifik dan keadaan dari lembaga tertentu, konteks sumber daya yang relevan dan lingkungan setempat.
A.1 Risk-based biomedical equipment management programme A.2 Initial testing and evaluation A.3 Inspection and preventive maintenance procedure A.4 Work order system for corrective maintenance A.5 Corrective actions identified during preventive maintenance A.6 Infection control
Hendrana Tjahjadi
Page 64
A p p e n d i x A . 1 Risk-based biomedical equipment management programme Kriteria Equipment inclusion telah dikembangkan untuk mengevaluasi masing-masing peralatan yang digunakan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Berikut Rincian versi modifikasi dari model Fennigkoh dan Smith (lihat referensi 6) di mana nilai numerik telah ditetapkan untuk setiap jenis perangkat dengan mengelompokkan fungsi peralatan, aplikasi klinis dan pemeliharaan yang diperlukan. Menambahkan nomor dari setiap subkelompok dan menambah atau mengurangi faktor berdasarkan sejarah kegagalan peralatan menghasilkan manajemen (EM) number EM number equation:
EM # = Function # + Application # + Maintenance # + History #
Equipment function Includes various areas in which therapeutic, diagnostic, analytical and miscellaneous equipment is used. Category
Function description
Therapeutic
Life support
Diagnostic
Analytical
Miscellaneous
Point score 10
Surgical and intensive care
9
Physical therapy and treatment
8
Surgical and intensive care monitoring
7
Additional physiological monitoring and diagnostic
6
Analytical laboratory
5
Laboratory accessories
4
Computers and related
3
Patient related and other
2
Physical risk associated with clinical application Lists the potential patient or equipment risk during use. Description of use risk
Point score
Potential patient death
5
Potential patient or operator injury
4
Inappropriate therapy or misdiagnosis
3
Equipment damage
2
No significant identified risk
1
Hendrana Tjahjadi
Page 65
Maintenance requirements Describes theorlevel andexperience frequency of maintenance required as noted by the manufacturer through
Maintenance requirement
Point score
Extensive: routine calibration and part replacement required
5
Above-average
4
Average: performance verification and safety testing
3
Below-average
2
Minimal: visual inspection
1
Equipment incident history Setiap informasi yang tersedia mengenai sejarah layanan yang dapat dipertimbangkan ketika mengevaluasi jenis perangkat untuk menentukan nomor EM Average equipment failures
Factor
Significant: more than one every 6 months
+2
Moderate: one every 6–9 months
+1
Average: one every 9–18 months
0
Minimal: one every 18–30 months
-1
Insignificant: less than one in the past 30 months
-2
Included devices Semua perangkat dengan sejumlah EM number total 12 atau lebih akan dimasukkan dalam program dan dijadwalkan untuk inspeksi dan pemeliharaan preventif. Selama penerimaan, perangkat baru akan dimasukkan dalam program jika perangkat sebelumnya telah dievaluasi dan diklasifikasikan untuk dimasukkan. Jika perangkat belum dievaluasi sebelumnya, klasifikasi perangkat baru akan dibuat. Ini akan dievaluasi sesuai dengan prosedur yang digariskan untuk menghasilkan nomor EM dan akan dimasukkan dalam program jika sesuai. Jika dimasukkan, inspeksi jaminan kinerja dan prosedur pemeliharaan preventif akan ditulis untuk perangkat baru.
Hendrana Tjahjadi
Page 66
Maintenance interval Nilai-nilai kebutuhan pemeliharaan juga digunakan untuk menentukan interval antara setiap pemeriksaan dan prosedur pemeliharaan untuk setiap jenis perangkat. • Semua perangkat tergolong luas (nilai karakteristik dari 4 atau 5) diberikan interval pemeliharaan preventif dari enam bulan. • Perangkat dengan rata-rata atau minimal persyaratan (nilai 3, 2 atau 1) dijadwalkan untuk pemeliharaan preventif per tahun. • Perangkat dengan jumlah EM dari 15 atau di atas akan dijadwalkan untuk diperiksa setidaknya setiap enam bulan. • Perangkat dengan jumlah EM dari 19 atau 20 akan diberikan interval pemeriksaan empat bulan
Devices not included in the programme Semua peralatan termasuk terapi, life support , diagnostik atau peralatan analisis yang memiliki EM Number dibawah 12 tidak termasuk dalam program pemeliharaan tetapi tetap dimasukan ke data inventory
Hendrana Tjahjadi
Page 67
Equipment classification examples
Device description
Equipment Clinical Maintenance Incident function application requirement history
EM #
Class
Inspection frequency
Anaesthesia machine
10
5
5
0
20
I
T
Anaesthesia vaporizer (enflurane/ethrane)
9
5
3
-2
15
I
S
Arthroscopic surgical unit
9
4
2
-2
13
I
A
Breast pump
3
4
3
-2
8
Aspirator, mobile
8
5
4
-1
16
I
S
Blood warmer
9
4
3
-1
15
I
S
Bone saw
9
4
2
-2
3
I
A
Blood pressure module
7
3
2
0
12
I
A
Camera, video, medical
6
3
3
0
12
I
A
Cast cutter
2
4
3
-2
7
N
-
Cast cutter vacuum
2
2
3
-2
5
N
-
Cardiac output computer
7
3
2
0
12
Computer, micro (pc)
3
3
1
-2
5
Cryosurgical unit
9
4
3
-1
15
I
S
Defibrillator/monitor
9
5
4
0
18
I
S
Electrocardiograph, 3-channel
6
3
5
2
16
I
S
Endoscopic video system
6
3
3
0
12
I
A
Electrosurgical unit
9
4
3
0
16
I
S
Fetal monitor
7
3
3
0
13
I
A
Humidifier, heated
8
3
3
1
15
I
S
Hypo/hyperthermia machine
9
4
5
0
18
I
S
Light, surgical portable
2
4
3
-1
8
Light source, fibre optic
7
3
3
-2
Microscope, ophthalmic slit lamp
6
3
3
-2
11 10
N
-
I
A
N
-
N
-
N
-
N
-
Class
Inspection frequency
I = Included N = Not included
A = Annual T = Three-yearly S = Semi-annual
Hendrana Tjahjadi
Page 68
A p p e n d i x A . 2 Initial testing and evaluation Purpose To assure that all clinical equipment is inspected prior to its initial use.
Policy
Semua peralatan medis baru yang akan digunakan di rumah sakit harus diuji sebelum penggunaan awal sebelum ditambahkan ke data inventory. Uji fungsi, evaluasi dan inventory semuanya didokumentasikan. Semua peralatan medis berada di bawah tanggung jawab departemen teknik klinis.Terlepas dari kepemilikan peralatan harus lulus pemeriksaan sebelum diizinkan digunakan di rumah sakit. Contoh kategori kepemilikan adalah: • Rental , KSO, Demo • Milik Dokter • Sumbangan • Peralatan Milik Rumah Sakit
Procedures A. Hospital-owned equipment: 1 . Ketika diberitahu bahwa peralatan medis baru diterima di rumah sakit , departemen teknik klinis akan membuat surat perintah kerja . 2 . Departemen teknik klinis akan memastikan bahwa peralatan baru diperiksa untuk : a . Kelengkapan semua aksesoris yang diperlukan . b . Kehadiran manual operator dan layanan manual teknis, dan skema , jika berlaku c . Operasi yang tepat dari peralatan . Spesifikasi kinerja dalam pelayanan literatur produsen harus digunakan jika tersedia . d . Fungsi alarm klinis dan kemampuan mendengar , jika berlaku . e . Bagian dari persyaratan keselamatan listrik , jika berlaku . f . Dimasukkan ke , atau pengecualian dari , program manajemen peralatan . g . Kepatuhan pada label peralatan , untuk memastikan bahwa peralatan tersebut telah dievaluasi untuk keamanan dan kesesuaian untuk penggunaan yang dimaksudkan oleh laboratorium penguji yang diakui secara nasional maupun internasional . 3 . Jika peralatan melewati semua pemeriksaan yang diperlukan , teknisi akan membubuhkan peralatan klinis inspeksi pemeliharaan stiker , atau cara lain identifikasi , di lokasi terlihat pada perangkat. Hendrana Tjahjadi
Page 69
4 . Teknisi teknik klinis yang melakukan pemeriksaan bertanggung jawab untuk memastikan penyelesaian dokumentasi pemeriksaan awal . Jika teknisi menentukan bahwa sebuah in-service orientasi / pelatihan akan bermanfaat , teknisi akan membuat rekomendasi ke rumah sakit departemen pendidikan atau manajer departemen . Haruskah produsen in-service demonstrasi diperlukan , teknisi akan membantu dalam mengkoordinasikan upaya ini dengan departemen pendidikan rumah sakit . B. Pengujian perangkat dibawa untuk evaluasi demonstrasi atau percobaan Rumah sakit bertanggung jawab untuk keselamatan semua pasien , staf , dan pengunjung , peralatan untuk pinjaman , evaluasi atau demonstrasi diuji sebelum digunakan di rumah sakit , kecuali keadaan darurat menentukan sebaliknya. Dalam hal ini , pengguna harus memastikan dengan kepastian yang memadai bahwa peralatan dalam kondisi kerja yang aman sebelum operasi . Jika peralatan ini adalah untuk tetap berada di rumah sakit setelah penggunaan darurat , ia harus keselamatan diuji oleh departemen teknik klinis . 1 . Semua peralatan listrik yang melewati klinis inspeksi keselamatan rekayasa akan memiliki stiker pemeliharaan peralatan klinis ditempelkan di lokasi yang terlihat, atau setara , yang menunjukkan bahwa ia telah diperiksa , dan aman untuk digunakan di rumah sakit . ( Perangkat yang dioperasikan dengan baterai tertentu dapat dikecualikan dari program pemeliharaan preventif , dan tidak akan memiliki stiker ditempel . Devices termasuk dalam program , tetapi yang tidak memerlukan pemeliharaan preventif rutin , juga akan menerima " PM Bebaskan " stiker ) . 2 . Setiap peralatan yang gagal klinis inspeksi keselamatan rekayasa akan dikembalikan ke sumber yang berasal dengan deskripsi kegagalan . Peralatan / perangkat tersebut akan dilarang digunakan dalam fasilitas tersebut sampai telah diperbaiki dan memuaskan melewati pemeriksaan keamanan . C. Peralatan dimaksudkan untuk digunakan dalam aplikasi laboratorium klinis Vendor menyediakan peralatan dalam pertukaran untuk pembelian reagen atau habis harus disetujui oleh manajemen rumah sakit , laboratorium klinis , patologi atau manajer dan keselamatan diuji sebelum ditempatkan ke dalam layanan departemen . Staf teknis rumah sakit tidak bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan ini
Hendrana Tjahjadi
Page 70
Hendrana Tjahjadi
Page 71
A p p e n d i x A . 3 Inspection and preventive maintenance procedure Peralatan yang akan dibahas oleh program biasanya akan mencakup: peralatan kehidupan dukungan, peralatan laboratorium, peralatan perawatan bedah dan kritis, peralatan imaging, peralatan yang dapat menyebabkan cedera atau kematian pasien jika gagal, peralatan yang dibutuhkan untuk dipertahankan oleh peraturan, peralatan pada program pemeliharaan vendor luar, peralatan sewa tempat pemeliharaan merupakan bagian dari sewa, dan peralatan dalam garansi. Prosedur 1. Semua peralatan karena untuk pemeliharaan perlu diidentifikasi satu bulan sebelum tanggal pemeliharaan. Daftar tugas pemeliharaan dapat dihasilkan secara otomatis oleh sistem manajemen pemeliharaan komputerisasi (CMMS), jika di tempat. 2. Material yang dibutuhkan untuk pemeliharaan preventif yang dipesan dan dibuat tersedia untuk peralatan di periode ini. 3. Pemeriksaan dan pemeliharaan preventif (IPM) tugas akan ditugaskan untuk teknisi biomedis tertentu. 4. Perintah kerja akan dibuat dan didistribusikan kepada para teknisi yang ditugaskan. 5. Pemeliharaan akan dilakukan sesuai dengan prosedur PHT yang telah ditetapkan. Ini prosedur IPM akan didasarkan pada produsen rekomendasi, rekomendasi, industri dan pengalaman fasilitas. 6. Teknisi ditugaskan akan mendokumentasikan pada urutan pekerjaan inspeksi dan pemeliharaan yang dilakukan dan setiap pengamatan penting lainnya. 7. Ketika IPM berhasil diselesaikan, peralatan akan menerima stiker IPM atau identifikasi lain yang menunjukkan statusnya pemeliharaan. 8. Ketika IPM dan dokumentasi selesai, perintah kerja akan diperbarui dalam catatan dan / atau CMMS. 9. Jika pekerjaan dijadwalkan tidak dapat diselesaikan (yaitu bagian yang diperlukan, peralatan sedang digunakan, peralatan tidak dapat ditemukan), alasannya didokumentasikan pada perintah kerja. Pekerjaan ini akan ditindaklanjuti di kemudian hari. 10. Ketika pemeliharaan terjadwal dilakukan oleh vendor luar, departemen teknik biomedis akan memberitahukan vendor dan jadwal layanan pemeliharaan. Ketika pemeliharaan dan dokumentasi selesai, perintah kerja selanjutnya diperbarui dalam catatan dan / atau CMMS. 11. Peralatan pendukung kehidupan karena untuk pemeliharaan tetapi masih digunakan oleh pasien akan dijadwalkan untuk pemeliharaan setelah dihapus dari pasien. Teknisi akan bekerja sama dengan departemen klinis untuk jadwal pemeliharaan secepat possibleEquipment dijadwalkan untuk IPM tetapi yang tidak dapat ditemukan, dapat diidentifikasi sebagai "tidak dapat menemukan" hanya setelah upaya bersama untuk mencari perangkat telah dibuat, peralatan pemilik telah membuat setiap usaha untuk menemukan itu dan biomedis rekayasa supervisor / manajer telah menyetujui perangkat yang akan ditandai dengan cara ini. 12. Jika peralatan belum terletak untuk dua siklus pemeliharaan berturut-turut, maka akan dihapus dari layanan dan dihapus dari catatan, dan / atau dinonaktifkan dalam CMMS. Hendrana Tjahjadi
Page 72
13. Untuk menjamin kualitas IPM kompetensi teknisi dan pelaksanaan yang benar dari IPM, prosedur dan praktek perlu dievaluasi oleh manajemen rekayasa klinis. 14. Tingkat pemeliharaan selesai, daftar peralatan dapat ditempatkan, harga PM hasil dan kualitas lain atau statistik kinerja terkait akan dilaporkan kepada komite keselamatan yang relevan dan teknik klinis staf departemen setidaknya triwulan. Panjang atau lebih pendek interval pemeliharaan preventif yang diadopsi setelah pembenaran didokumentasikan berdasarkan data hasil PM sebelumnya, informasi keselamatan yang relevan dan sejarah layanan lainnnya
Hendrana Tjahjadi
Page 73
A p p e n d i x A . 4 Work order system for corrective maintenance Departemen teknik klinis telah mengadopsi sistem perintah kerja standar untuk semua departemen yang meminta perawatan pada peralatan klinis. Ketika kerusakan terjadi dengan peralatan klinis yang tercakup dalam program departemen teknik klinis, departemen pengguna harus memberitahukan engineering klinis melalui telepon, permintaan on-line/web, surat antardepartemen atau membawa perangkat ke kantor engineering klinis . Tujuan Untuk memberikan pedoman untuk penerimaan dan pemrosesan permintaan layanan engineering klinis. Prosedur 1. Setelah menerima permintaan, perintah kerja akan dimulai. Ini termasuk prioritas peruntukan dan delegasi dari perintah kerja ke teknisi untuk penyelesaian. Keduanya biasanya akan ditentukan oleh manajer teknik klinis yang tepat. Masukan dari pengguna didorong berkaitan dengan tugas prioritas. Kategori-kategori prioritas adalah sebagai berikut: I. Darurat mendesak • ini menjelaskan situasi membutuhkan dan masalah keamanan berat bagi pasien, pengunjung atau staf. Kurangnya tindakan segera dapat menyebabkan konsekuensi berat bagi rumah sakit dan / atau potensi hilangnya nyawa atau cacat. • permintaan darurat diterima melalui telepon atau secara lisan dan akan ditangani oleh insinyur biomedis chief. • Dalam keadaan seperti itu, dokumentasi akan selesai pada kesempatan sedini mungkin. • Jika vendor luar diperlukan untuk memperbaiki masalah, insinyur biomedis chief akan menguji dan mengevaluasi peralatan setelah kembali, sebelum dibawa ke layanan. II. Mendesak • Kategori ini digunakan untuk kegagalan yang membutuhkan perhatian segera karena pengoperasian rumah sakit / fasilitas dikompromikan. • Sebuah perintah kerja dapat tangan-dibawa ke departemen teknik klinis. Respon terhadap permintaan tersebut akan sesegera mungkin, hanya permintaan darurat Hendrana Tjahjadi
Page 74
akan mendahului perintah kerja ini. III. Rutin • ini menjelaskan tindakan yang perlu diambil, tetapi situasi tidak mengorbankan fungsi utama dari rumah sakit / fasilitas.
• perintah kerja rutin dapat dikirim melalui rumah sakit / fasilitas sistem email antardepartemen. • Departemen meminta akan diberitahu setelah pesanan telah diterima dan pekerjaan telah dijadwalkan
Departemen teknik klinis telah mengadopsi sistem perintah kerja standar untuk semua departemen yang meminta perawatan/perbaikan pada peralatan klinis. Ketika kerusakan terjadi dengan peralatan klinis yang tercakup dalam program departemen teknik klinis, departemen pengguna harus memberitahukan clinical engineering melalui telepon, permintaan on-line/web, surat antardepartemen atau membawa peralatan ke kantor clinical engineering .
IV. Ditangguhkan • permintaan rutin dapat ditangguhkan berdasarkan beban kerja atau prioritas. Tidak ada perintah kerja yang ditangguhkan selama lebih dari 10 hari kerja normal tanpa persetujuan dari manajer teknik klinis. 2. Informasi untuk mengidentifikasi peralatan, departemen masing-masing dan menjelaskan masalahnya pada permintaan kerja: a. Nomor identifikasi inventory b. Deskripsi peralatan c. Nomor telepon d. Nama kontak e. Lokasi peralatan f. Deskripsi masalah Setelah menyelesaikan pekerjaan, teknisi akan menyelesaikan perintah kerja dalam satu hari, termasuk semua informasi yang berkaitan dengan permintaan layanan. Semua perintah kerja tanggal dan login untuk pencatatan. Dalam hal perintah kerja tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang diminta, atau dalam waktu dua belas hari kerja, teknisi akan memberitahukan pencetus permintaan atau manajer Hendrana Tjahjadi
Page 75
departemen dan memberitahu mereka alasan bahwa perbaikan peralatan akan tertunda, dan menyediakan mereka dengan perkiraan waktu perbaikan. Ini adalah tanggung jawab masing-masing teknisi teknik klinis untuk menindaklanjuti situasi seperti yang diperlukan dan secara pribadi menghubungi pencetus permintaan atau manajer departemen jika diperlukan.
Hendrana Tjahjadi
Page 76
A p p e n d i x A . 5 Corrective actions identified during preventive maintenance Departemen teknik klinis melakukan prosedur perawatan pencegahan secara tepat waktu sebagai bagian dari rencana manajemen peralatan rumah sakit. Tindakan korektif yang timbul selama prosedur pemeliharaan preventif akan didokumentasikan secara tepat. Tujuan Untuk memastikan tindakan perbaikan dilakukan dan didokumentasikan tepat ketika ditemukan selama prosedur pemeliharaan preventif. Prosedur A. Tidak ada masalah ditemukan selama pemeliharaan preventif dari perangkat medis 1. Setelah prosedur pemeliharaan preventif dilakukan, teknisi akan menyelesaikan pemeliharaan bentuk perintah kerja preventif. 2. Teknisi akan membubuhkan stiker pemeliharaan diperbarui, atau catatan lain dari pemeriksaan, pada perangkat. Catatan: jika permintaan kerja PM selesai dalam satu bulan paling lambat bulan yang dijadwalkan, teknisi akan berkencan dengan stiker untuk sesuai dengan bulan permintaan pekerjaanselesai. 3. Teknisi akan mengembalikn peralatan ke pelayanan.
Hendrana Tjahjadi
Page 77
b. Complete the PM work order form. c. Affix an updated maintenance sticker on the device. Note: if the PM work request is completed in a month after the scheduled month, the technician will date the sticker to correspond with the month the work request was completed. The due date should reflect the next due date based upon the last due month and the appropriate interval for the device.
d. Return the unit to service. e. Initiate a corrective work order for eventual follow-up action when the device is available and take appropriate actions to complete the request. 3. If a problem is determined to be more than minor and the preventive maintenance procedure cannot be completed (e.g., the flow control module on a mechanical ventilator is damaged), the technician should follow these steps: a. Initiate a corrective work order referencing the preventive work request number, affix a label to the device indicating it is out of service and inform the user department of the delay in return to service of the device. b. Complete the preventive maintenance work order and must reference the corrective work order number. c. Upon completion of the corrective action, resume the preventive maintenance procedure, document that a preventive maintenance procedure was completed and then complete the corrective work request. d. Affix an updated maintenance sticker on the device. Note: the completion date will be the date the PM work request documentation is completed in the work order system. For example, a PM work request was completed in October and the CM work request was opened and carried over into November. The PM sticker should refl ect the October date coinciding with the PM work order. The due date should refl ect the next due date based upon the last due month and the appropriate interval for the device. The technician will complete the CM work order and document the date the CM work was done.
e. Return the device to service.
Hendrana Tjahjadi
Page 78
A p p e n d i x A . 6 Infection control All clinical engineering employees will be aware of current hospital policies regarding infection control. Employees will not knowingly expose themselves or others to any types of infectious waste.
Purpose To provide all employees with a safe, clean working environment, to protect clinical engineering technicians from contaminated equipment.
Procedure General precautions 1. Visibly contaminated equipment will not be accepted for repair until adequately cleaned by the appropriate department. Appropriate personal protective equipment is worn to handle equipment. 2. All clinical engineering technicians will observe isolation guidelines as well as the dress and scrub procedures for the area in which they are working. Clinical engineering technicians should not enter ‘isolation rooms’ or ‘restricted areas’ without obtaining permission from the charge nurse. 3. All clinical engineering employees will attend annual infection control education. This training will be documented in the employees’ personal training record in the clinical engineering department. 4. Hand-washing is required whenever: a. Hands become contaminated with blood or body fluids. b. Protective gloves are removed. c. Between patient contacts. d. Eating, drinking, applying cosmetics and handling contact lenses are prohibited in areas where there is a risk of occupational exposure to blood or body fluids.
Personal protective equipment (PPE) 1. Disposable gloves are available, within the clinical engineering department, for all workers at risk of exposure for use at their discretion or as required. 2. Eye protection and/or a facemask will be worn whenever handling equipment that puts the employee at risk of occupational exposure to blood or body fluids through splashing.
Hendrana Tjahjadi
Page 79
3. Personal protective equipment, (i.e. gowns, gloves, masks and goggles) will be supplied by the user department whenever needed.Contaminated supplies, (i.e. gowns, gloves, masks and absorbent towels) are to be placed in sturdy, plastic bags and tightly closed for appropriate disposal.
Equipment precautions 1. All equipment containing serviced filters will have the filters cleaned or replaced according to manufacturer recommendations. 2. Gloves will be worn during non-HEPA (high-efficiency particulate air) filter changes. These filters will be placed in normal waste. 3. Any equipment containing a HEPA filter requires that gloves, particulate respirator, gown, and protective eyewear are worn. These filters will be disposed of as infectious waste. 4. All replaced filters from the clinical laboratory should be considered contaminated and disposed of as infectious waste. Appropriate PPE will be worn. 5. All equipment that needs to be opened and vacuumed or blown clean will be done away from patient care or employee work areas whenever possible. Equipment that can be carried or rolled easily will be removed to the clinical engineering workshop for cleaning. Clinical engineering personnel will wear masks to eliminate the risk of breathing the dust from any machine. All equipment that cannot be moved from the employee work area will be vacuumed (as opposed to blown clean), so as not to contaminate the work environment.
Hendrana Tjahjadi
Page 80
Appendix B Examples of inspection and preventive maintenance procedures B.1 Procedure template B.2 Anaesthesia/analgesia unit (gas machine) B.3 Centrifuge, table top B.4 Monitor, ECG B.5 Pump, infusion B.6 X-ray system, mobile
Hendrana Tjahjadi
Page 81
Appendix B.1 Procedure template Name and/or type of equipment
Equipment type
Risk score
Availablefrom the national Safety inspections/year regulatory agency,or consult the United States Food and DrugAdministration (FDA)
Programme risk (EM number) RefertoAppendixA.1 to determinerisk EMnumber
Risk group (equipment function category)
Performance inspections/year Referto manufacturer's service manual
Refer to Appendix A.1 to PM checks/year determine category
Procedures:
List the steps to be taken to perform inspection and preventive maintenance.
Hendrana Tjahjadi 9
Page 82
Referto manufacturer's service manual
Referto manufacturer's service manual
A p p e n d i x B . 2 Anaesthesia/analgesia unit (gas machine) FDA risk: 2 Programme risk score: Risk group: Life support
Safety insp./yr.: 2 Perf. insp./yr.: 12 PM checks/yr.: 12
Procedure 1. Inspect exterior of equipment for damage or missing hardware. 2. Inspect the power cord, strain relief and plug/s for any signs of damage. 3. Turn unit off, open user-accessible covers and inspect unit for damage. 4. Clean unit interior components and exterior with vacuum or compressed air. 5. Inspect interior for signs of corrosion or missing hardware. Repair as required. 6. Inspect electrical components for signs of excessive heat or deterioration. 7. Inspect all external quick disconnect O-rings. 8. Inspect condition of all tubing, replace if necessary. 9. Inspect all cables for excessive wear. 10. Inspect inspiratory and expiratory flow valves. 11. Inspect internal circuits by leak testing. 12. Verify correct operation of gas scavenger systems. 13. Verify correct vaporizer calibration. 14. Verify correct flow meter calibration. 15. Verify correct operation of ventilator (rate, volume, flow). 16. Verify correct operation of all buttons, controls, displays and/or indicators. 17. Verify correct operation of unit in all functional modalities. 18. Clean exterior of unit including all accessories, cables, controls and displays.
Hendrana Tjahjadi
Page 83
A p p e n d i x B . 3 Centrifuge, table top FDA risk: 1 Programme risk score: Risk group: Diagnostic
Safety insp./yr.: 1 Perf. insp./yr.: 4 PM checks/yr.: 4
Procedure 1. Inspect exterior of equipment for damage or missing hardware. 2. Inspect the power cord, strain relief and plug/s for any signs of damage. 3. Turn unit off, open user-accessible covers and inspect unit for damage. 4. Clean unit interior components and exterior with vacuum or compressed air. 5. Clean motor with compressed air. Check brushes if applicable. 6. Inspect interior for signs of corrosion or missing hardware. Repair as required. 7. Inspect electrical components for signs of excessive heat or deterioration. 8. Verify correct operation of lid and safety mechanism. Inspect lid gasket. 9. Verify smooth operation of the timer and correct operation of braking. 10. Verify correct operation of tachometer if applicable. 11. Verify head balance. Check for vibrations and excess noise. 12. Verify correct operation of refrigeration and thermostat if applicable. 13. Verify speed setting using a test photo-tachometer. 14. Inspect motor brushes and armature for wear. Clean out carbon build-up. 15. Lubricate motor and mechanical parts where applicable. 16. Verify correct operation of all buttons, controls, displays and indicators. 17. Verify correct operation of unit in all functional modalities. 18. Clean exterior of unit including all accessories, cables, controls and displays.
Hendrana Tjahjadi
Page 84
A p p e n d i x B . 4 Monitor, ECG FDA risk: 2 Programme risk score: Risk group: Diagnostic
Safety insp./yr.: 2 Perf. insp./yr.: 2 PM checks/yr.: 2
Procedure 1. Inspect exterior of equipment for damage or missing hardware. 2. Inspect the power cord, strain relief and plug/s for any signs of damage. 3. Turn unit off, open user-accessible covers and inspect unit for damage. 4. Clean unit interior components and exterior with vacuum or compressed air. 5. Inspect interior for signs of corrosion or missing hardware. Repair as required. 6. Inspect electrical components for signs of excessive heat or deterioration. 7. Inspect patient cable and connectors for mechanical or electrical damage. 8. Verify correct detenting and lead shorting of lead selector switch. 9. Verify vertical gain and calibration pulse. Inspect monitor/diagnostic switch. 10. Verify correct sweep size, linearity, centring, speed and vertical spacing. 11. Verify correct amplifier frequency response and common mode rejection. 12. Verify correct brightness and focus of trace. 13. Verify correct operation of freeze and cascade controls if applicable. 14. Verify accuracy of heart rate meter at 3 points for ±3% accuracy. 15. Verify operation of high and low alarms for correct trigger and response time. 16. Cycle alarms and verify correct operation of audio and visual indicators. 17. Verify correct operation of all buttons, controls, displays and/or indicators. 18. Verify correct operation of unit in all functional modalities. 19. Clean exterior of unit including all accessories, cables, controls and displays.
Hendrana Tjahjadi
Page 85
A p p e n d i x B . 5 Pump, infusion FDA risk: 2 Programme risk score: Risk group: Patient support
Safety insp./yr.: 2 Perf. insp./yr.: 2 PM checks/yr.: 2
Procedure 1. Inspect exterior of equipment for damage or missing hardware. 2. Inspect the power cord, strain relief and plug/s for any signs of damage. 3. Turn unit off, open user-accessible covers and inspect unit for damage. 4. Clean unit interior components and exterior with vacuum or compressed air. 5. Inspect interior for signs of corrosion or missing hardware. Repair as required. 6. Inspect electrical components for signs of excessive heat or deterioration. 7. Perform battery operation test. 8. Test instrument service/test mode. 9. Verify pressure calibration. 10. Perform auto pinch-off test. 11. Verify rate accuracy. 12. Verify correct operation of all buttons, controls, displays and/or indicators. 13. Verify correct operation of unit in all functional modalities.
Hendrana Tjahjadi
Page 86 63
A p p e n d i x B . 6 X-ray system, mobile FDA risk: 11 Programme risk score: Risk group: Diagnostic
Safety insp./yr.: 1 Perf. insp./yr.: 2 PM checks/yr.: 2
Procedure 1. Inspect exterior of equipment for damage or missing hardware. 2. Inspect the power cord, strain relief and plug/s for any signs of damage. 3. Turn unit off, open user-accessible covers and inspect unit for damage. 4. Clean unit interior components and exterior with vacuum or compressed air. 5. Inspect interior for signs of corrosion or missing hardware. Repair as required. 6. Inspect electrical components for signs of excessive heat or deterioration. 7. Verify accuracy of kVp, mA-time, per manufacturer’s specifications. 8. Verify correct operation of electrical locks (tube and table). 9. Verify correct operation of other electrical functions. 10. Inspect batteries if applicable; service as required. 11. Verify correct support and travel of stationary and movable rails. 12. Verify smooth operation of the drive system. 13. Verify correct operation of display devices if applicable. 14. Verify correct operation within specifications of collimators (auto and manual). 15. Verify correct calibration using manufacturer’s specifications. 16. Verify correct operation of all buttons, controls, displays and/or indicators. 17. Verify correct operation of unit in all functional modalities. 18. Clean exterior of unit including all accessories, cables, controls and displays.
Hendrana Tjahjadi
Page 87
Appendix C Calculating IPM workload The following procedure and charts are used to calculate IPM workload. This mathematical methodology is used by service companies to calculate the IPM workload of the accounts they bid on. If the clinical engineering department calculates the actual work needed to accomplish this task and acquires the staff to do this work, the more likely the work will be accomplished and the goals achieved. The steps are as follows: 1. Identify the areas to be covered for IPM (a group of equipment, a department, a new wing, a whole facility). 2. Create a complete inventory of each item to be covered for IPM. 3. Record time it takes a technician to perform the inspection procedure. Each piece of equipment should be analysed, the inspection frequency and times entered into a spreadsheet and the total annual time for inspection and preventive maintenance calculated for the list of equipment to be covered. An example of this is provided in Chart A. Chart A: Calculating IPM workload, detailed method
Medical equipment
Minor IPM frequency (per year)
Minor IPMtime (hours)
Major IPM frequency (per year)
Major IPMtime (hours)
Total time (hours/year)
Laboratory chemistry department Laboratory blood refrigerator
11
0.2
1
0.5
0.7
Laboratory specimen refrigerator
1
0.5
1
0.5
1
Heating block
2
0.25
0
0
0.5
Spectrophotometer
3
0.5
1
0.75
2.25
Bilirubin analyser
2
0.75
1
1.0
2.5
Chemistry analyser
3
3.0
1
4.0
13.0
Printer module
2
0.3
0
0
0.6
Computer printer
2
0.3
0
0
0.6
Computer monitor
1
0.25
0
0
0.25
Chemistry analyser
3
4.5
1
6.0
19.5
Microscope
1
0.5
1
1.5
2.0
Laboratory freezer
1
0.3
1
0.5
0.8
Laboratory mixer
2
0.25
0
0
0.5
Centrifuge
2
0.5
1
1.0
2.0
Hendrana Tjahjadi 5
Page 88
Chemistry analyser
3
3.0
1
5.0
14.0
Refrigerator
1
0.3
1
0.4
0.7
Chemistry analyser
3
3.0
1
4.0
13.0
Water purification system
1
1.0
1
2.0
3.0
Total
76.9 hrs.
Labour and delivery department Fetal monitor
4
0.75
0
0
3.0
Ultrasound scanner
1
3.0
1
5.0
8.0
Video monitor
1
0.5
0
0
0.5
Infant radiant warmer
2
0.75
1
1.0
2.5
Infant radiant warmer
2
0.75
1
1.0
2.5
Pulse oximeter
1
0.3
1
0.4
0.7
Warming blanket
1
0.5
1
1.0
1.5
Fetal monitor
4
0.75
0
0
3.0
Physiological monitor
1
0.75
1
1.0
1.75
Doppler blood flow probe
2
0.3
0
0
0.6
Syringe pump
1
0.5
1
0.75
1.25
Electrosurgical unit
1
1.0
1
1.0
2.0
Fetal monitor
4
0.75
0
0
3.0
Fetal blood gas monitor
2
1.5
1
2.0
5.0
Fetal monitor
4
0.75
0
0
3.0
Fetal blood gas monitor
2
1.5
1
2.0
5.0
Total
43.3 hrs.
An alternate, simplified method to do this is to generally categorize each device into one of three classifications: 1. Simple device – inspected once per year with no PM required; 2. Intermediate devices – inspected once or twice per year, some PM may be required; 3. Advanced systems – inspected 2–4 times per year, extensive PM required. This method requires some familiarity with the equipment and maintenance procedures. The approximate inspection times and frequencies for each class of equipment is entered into the chart and the calculations are done to yield the total IPM work time. An example of this method is found in Chart B.
Hendrana Tjahjadi
Page 89
Chart B: Determining workload
(This example uses the chemistry and delivery room inventory above) Equipment type Number of devices
Simple devices
Intermediate devices
Advanced systems
5 Chemistry 1 Delivery
8 Chemistry 14 Delivery
4 Chemistry 3 Delivery
Total number of devices
6.0
22.0
7.0
Hours/inspection
0.3
0.5
1.0
Inspections/year
1.0
1.5
4.0
Total hours inspecting equipment
1.8
16.5
28.0
Total Workload = 46.3
This method yields the total time needed to provide complete inspection and preventive maintenance on this inventory. This example did not take into account the time needed to travel to the clinical site to perform the work, the time to get ready for work in a particular area (gather correct paperwork, test equipment, tools and PM parts) or the time it takes to complete the paperwork after the work is done. These tasks are variable depending where the department is located with respect to the clinical areas, where the work takes place and what type of equipment will be maintained. Additionally time should be taken out of the normal work day for lunch, short breaks and short conversations with the clinical staff to build rapport and to learn about how the equipment has been functioning. All things considered, this example yields about two weeks of work for a single technician to accomplish this work in a careful and thorough manner.
Hendrana Tjahjadi
Page 90
Appendix D Examples of inventory and inspection forms D.1 New equipment received form D.2 Equipment inspection forms D.3 Work order form
Hendrana Tjahjadi
Page 91
A p p e n d i x D . 1 New equipment received form Date:________________________ Tech name:____________________________________________________________ Equipment ________________ Category ___________________________________ Floor _____________________ Unit _______________ Dept. __________________
Purchase Info Arrival date
/
Installation date
/
Warranty date
/
Purchase price
$
Replacement cost
$
S A M PLE /
/
/
Life expectancy ______________ yrs PM schedule_________ (monthly, annual, etc.) Work order #
Details Note: Asset # Model # Serial # Vendor #
Hendrana Tjahjadi
Page 92
Manufacturer Functional units Function score Risk score Maintenance score
Purchase order #__________________ Incoming # ______________________
Comments ____________________________________________________________
Hendrana Tjahjadi
Page 93
Appendix D.2 Equipment inspection forms
Location:444444444444444444444444
Machine
Hyper/Hypothermia and inspection Controlnumber:
form
44444444444444444444444
Functional check Manufacturer:
Model:
44444444444444444444444
Item
OK? (Y/N)
444444444444444444444
Action needed
Action taken
(date/initials)
a. Condition of chassis? b. Condition of attachment plug? c. Condition of line cord and strain relief? d. Condition of indicator lights and alarms e. Flow Mode
GPM
Heating Cooling Flow switch activation f. Level switch activation g. Cold water reservoir controls h. Blanket water temperature controller
Set point
Display
Thermometer
55 deg F 77 deg F 105 deg F Display within 1 deg C (1.8 F) of set point Thermometer within 1 deg C (1.8 F) of set point i.
High temperature back-up thermostat Shut down relay set point
j. Thermometer verification test k. Patient temperature display test Probe resistance
Patient temp display
1355
37 * C ± 0.3 * C
1667
32 * C ± 0.3 * C
L. Low temperature backup thermostat m.
Ground resistance less than 0.5 ohm
n. Leakage current Chassis (grounded) Chassis (unground ed) Patient probe
10 uA 100 uA 50 uA
AdaptedfromMedi-ThermIIIhyper/hypothermiaservicemanual , 2008
Hendrana Tjahjadi
Page 94
QA inspection form Volume ventilator inspection Date: 6666666666666666Inspectedby: 66666666666666Equipmentowner: Device type: 66666666666666666666666666666 Manufacturer: 6666666666666
Control no:
Model no:
Hour meter: ITEM 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16
PASS
N/A
Serial no: Location:
QUALITATIVE TASK chassis / case mounting hardware wheels / breaks line cord strain relief circuit breaker/fuse tubes/hoses cables connectors transducers filters controls heater/humidifier motor/pump/fan battery/charger indicators/displays
ITEM PASS 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16
1.17 1.18 1.19 1.20 1.21
user cal/self-test alarms/interlocks audible signals labelling accessories
3.17 3.18 3.19 3.20 3.21
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13
ground resistance max leakage current leak test control mode assist control mode SIMV mode CPAP mode pressure support nebulizer function rates (CIMV / SIMV)
4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14
rates (SIGH) SIGH function
Adapted fromMEDIQ/PRNqualityassuranceprogrammeform,ventilatorservicereport,1998
Hendrana Tjahjadi
Page 95
N/A
QUANTITATIVE TASKS relief valve sensitivity apnea alarm low oxygen pressure alarm low exhale alarm minute volume alarm low PEEP alarm low CPAP alarm high rate alarm temperature alarm high oxygen % alarm low oxygen % alarm fail to cycle alarm vent INOP alarm I:E ratio alarm low air pressure alarm
additional tasks clean lubricate calibrate calibrate regulators calibrate switches claibrate transducers calibrate compressor cutout replace air/02 filters replace compressor filters record parts used
A p p e n d i x D . 3 Work order form Request for service Department:________________ Date:_____________________ Clinician/technician reporting problem: ________________________________________ Location of device: ________________________________________________________ Problem description: _______________________________________________________
Date/time: ______________________________
Service record Service engineer name:____________________ Date/time responded: _____________ Action taken: _____________________________________________________________
Has the problem been corrected? _____________________________________________ Is follow-up work necessary? ________________________________________________ When will follow-up work be performed? _______________________________________
Follow-up action Service engineer name:____________________ Date/time responded: _____________ Action taken: _____________________________________________________________
Has the problem been corrected? _____________________________________________ Is futher follow-up work necessary?_______ (If so, describe on reverse side of this form.) Note: Keep this form inthe active fileforat least15daysafter thecompletionof finalrepairs. Adapted from:MedicalConsultantsNetwork Inc., Reference# 1004BiomedicalEngineering
Hendrana Tjahjadi
Page 96
Appendix E Samples of inspection labels E.1 Record of inspection E.2 Record of inspection (test) results E.3 Notification of defect
Hendrana Tjahjadi
Page 97
A p p e n d i x E . 1 Record of inspection This type of label indicates the date the device was serviced or inspected and may indicate when the next service is due. These tags are sometimes printed in different colours, one for each year or inspection cycle so that it is easier to identify devices that are due for inspection. This tag may be covered with plastic adhesive/cover to protect it from being defaced during the cleaning process.
Hendrana Tjahjadi
Page 98
A p p e n d i x E . 2 Record of inspection (test) results This label provides space to record the output readings taken during the performance assurance inspection. These can be used to record outputs on many energyproducing devices including ultrasound therapy equipment, lasers, defibrillators, electrocurrent therapy devices, nerve stimulators, etc.
Hendrana Tjahjadi
Page 99 75
Appendix E.3 Notification of defect This label is placed on medical equipment that has been inspected by the clinical engineering staff and found to be defective. It is printed on very brightly coloured paper to attract the clinician’s visual attention and prevent inadvertent use of the device.
Hendrana Tjahjadi
Page 100
Appendix F Test equipment per medical device category
Medical device category
Test equipment required
Electrosurgical units
Radio frequency electrosurgical analyser
Defibrillators
Defibrillator analyser
All electrical equipment
Electrical safety analyser
Anaesthesia machines, ventilators
Test lung
Anaesthesia machines, ventilators
Ventilation analyser
Heart lung machines, hyper/hypothermia machines, Fluid flow meter warming pad pumps, dialysis machines Anaesthesia machines, ventilators, CO 2 insufflators, vacuum regulators, air-O2 blenders, lasers
Gas flow meters
Physiological monitors,intra-aortic balloon pumps, defibrillators, EEG machines, EKG machines
Physiological simulators
ICU monitors, EKG machines
Arrhythmia simulators
IV pump, surgical irrigation pump
Graduated cylinder
Radiographic and fluoroscopic equipment
Ionization chamber/radiation analyser/kVp meter
Surgical and ophthalmic lasers
Laser power meter/laser thermal imaging plates
Most electronic equipment
Multimeter/oscilloscope/function generator
Radiographic, mammography, ultrasound, CT, MR
Phantoms
Air-O2 blenders, anaesthesia machines, medical gas systems
Oxygen analyser
Pacemakers
Pacemaker analyser
Scales, traction units
Scales, spring scale, floor scale, balance, weights
Ventilators, heart-lung machine, anaesthesia machine
Pneumatic tester, pneumatic flow meter
Medical gas systems,insufflators, lasers, haemodialysis machines,suction regulators
Pressure meter
Incubators, infant warmers, laboratory ovens
Temperature probe/thermometers
Infusion pumps, traction units
Stop watch/timers
Centrifuges
Photo or contact tachometer
Electrical outlets
Receptacle testers
Isolated power systems
Isolated power tester
Non-invasive blood pressure monitors
Non-invasive blood pressure simulator
Dialysis machine
pH/conductivity meter
Various
Variable resistance box, variable capacitance box
Hendrana Tjahjadi
Page 101 77
Appendix G Examples of job descriptions G.1 Biomedical equipment technician – entry-level G.2 Biomedical equipment technician – mid-level G.3 Biomedical equipment technician – senior-level G.4 Clinical engineering supervisor/manager
Hendrana Tjahjadi
Page 102
A p p e n d i x G . 1 Biomedical equipment technician – entry-level Job description: Performs tasks involving the installation and maintenance of therapeutic, diagnostic and monitoring medical equipment. These activities include: 1. Installation, maintenance and repair of a diverse range of medical equipment. 2. Performing electrical safety inspections on medical equipment using specialized test equipment. 3. Assisting in the systematic preventive maintenance programme of medical equipment. 4. Documenting all work performed including new equipment inspections, corrective and preventive maintenance and special requests as required. Maintaining documentation in an accurate and timely manner. 5. Assisting hospital clinical and technical staff in the proper operation and maintenance of clinical equipment. 6. Communication with users regarding status of repairs. Meeting the needs of clinical departments and obtaining loaner or replacement equipment as required. 7. Acceptance testing on new clinical equipment per department policy. 8. Being aware of patient- and work-safety issues, reports problems found and assists with correction of issues as required. 9. Identifying and recommending medical equipment that is obsolete, has an extensive repair history, no longer has service support from the manufacturer or has identified safety problems. 10. Providing good customer service, answering phones in a pleasant manner, screening and referring calls as appropriate and providing information to staff, visitors and patients, upon request. 11. Maintaining a professional appearance and approach to work. 12. Maintaining good relationships with fellow workers, clinical staff and other hospital workers. 13. Maintaining a high level of productivity. Making suggestions to improve department productivity when appropriate. 14. Maintaining a clean and safe work place. 15. Following all departmental policies and procedures.
Education: Two-year degree or equivalent training in electronics, biomedical equipment technology or a related field is required. Experience: No experience required above minimum education. One-year experience as a biomedical equipment technician in a health-care setting preferred.
Hendrana Tjahjadi
Page 103
A p p e n d i x G . 2 Biomedical equipment technician – mid-level Job description: Performs tasks involving the installation and maintenance of therapeutic, diagnostic and monitoring medical equipment. These activities include: 1. Perf Perfor orma manc nce e of both both rout routin ine e and and comp comple lex x task taskss asso associ ciat ated ed with with the the installation, maintenance, and repair of a diverse range of clinical equipment including life support equipment. 2. Work Workin ing g inde indepe pend nden entl tly y in both both rout routin ine e and and comp comple lex x task tasks. s. Bein Being g able able to prioritize work and initiate new work and tasks. 3. Being able to effectively effectively work work with clinicians clinicians to troubleshoot troubleshoot clinical clinical problems problems with medical equipment. Being able to solve technology problems for the clinicians. 4. Providing Providing training, training, mentoring mentoring and guidance guidance for entry level technicia technicians. ns. 5. Participati Participation on in committ committees ees as requested. requested. 6. Coordination Coordination of initial initial inspection inspection and installation installation of new new equipment equipment as requested. requested. 7. Coordinatio Coordination n and management management of projects from start start to completion, performin performing g any necessary communication and follow-up with owner department. 8. Assisting Assisting with pre-purchase pre-purchase evaluations evaluations of equipment equipment as required. Participation Participation in incident investigations as requested and provides follow-up to management.
Education: TwoTwo-ye year ar degre degree e or equi equiva vale lent nt trai traini ning ng in elec electr tron onic ics, s, biom biomed edic ical al equipment technology or a related field is required. Experience: At least three years experience as a biomedical equipment technician or a minimu minimum m of five five years years experi experienc ence e in ele electr ctroni onic, c, mechan mechanica icall or ele electr ctrome omecha chanic nical al repair or equivalent, preferably in a healthcare setting.
Hendrana Tjahjadi
Page 104
A p p e n d i x G . 3 Biomedical Biomedical equipment equipment technician technician – senior-level senior-level Job description: Performs tasks involving the installation and maintenance of therapeutic, diagnostic and monitoring medical equipment. These activities include: 1. Being Being able able to consiste consistent ntly ly per perfo form rm a wide wide variet variety y of routine routine,, comple complex x and specialized tasks associated with the installation, maintenance and repair of a wide range of clinical equipment including life support equipment. 2. Training, Training, mentoring mentoring and guidance guidance to entry-level entry-level and mid-level mid-level technicians technicians.. 3. Conducting Conducting training training sessions sessions for department department staff covering covering safe operation operation and maintenance of equipment for entry-level and mid-level technicians. 4. Assisting Assisting in developing developing technical specificatio specifications ns for equipment equipment purchases. purchases. 5. Routin Routinely ely coordi coordinat nating ing and and managi managing ng proje projects cts,, per perfo formi rming ng any neces necessar sary y communication and follow-up with the department. 6. Leadership Leadership and prioritiza prioritization tion of work work in the absence of the manager. manager.
Education: TwoTwo-ye year ar degr degree ee or equi equiva vale lent nt trai traini ning ng in elec electr tron onic ics, s, biom biomedi edica call equipment equipment technology technology or a related related field is required. required. Experience: Requires a minimum of four years experience as a biomedical equipment technician.
Hendrana Tjahjadi
Page 105
A p p e n d i x G . 4 Clinical engineering supervisor/manager Job description: Responsible for directing and managing clinical engineering activities directly related to safe and effective medical equipment. These activities include: 1. Acquisition, Acquisition, maintenan maintenance ce and repair of of the medical medical equipment. equipment. 2. Assisting Assisting and overseeing overseeing writing writing specificati specifications ons for new equipment. equipment. 3. Evaluation Evaluation and assistan assistance ce in acquiring new technolo technology gy for patient care. care. 4. Coordinati Coordination on of preventive preventive maintenance maintenance and repairs repairs by outside service service personnel. personnel. 5. Evaluation Evaluation of possible possible service contracts contracts and outside outside vendor relationsh relationships. ips. 6. Maintainin Maintaining g familiarity familiarity with regulato regulatory ry codes and standards standards.. 7. Collaboration Collaboration with clinical clinical staff to to provide the the highest level level of patient safety. 8. Ensuring Ensuring that applicable applicable accredit accreditatio ation n standards standards are met. 9. Ensuring Ensuring department departmental al policies policies and procedures procedures are followe followed. d. 10. Managing other projects as assigned. 11. Managing department productivity and performance improvement initiatives. 12. Assistance in the management of the computerized maintenance management system. 13. Ensuring the timely completion and documentation of all maintenance activities. 14. Maintaining the stock of repair parts to ensure appropriate maintenance of equipment. 15. Ensuring timely completion of preventive maintenance. 16. Representing clinical engineering at meetings as assigned. 17. Instructing hospital personnel on safe and proper operation and maintenance of medical equipment.
Education: Requires a two-year degree in clinical/biomedical engineering or equivalent. A four-year degree in clinical/biomedical engineering is preferred. Experience: Work requires minimum of three years of clinical/biomedical technology experience including management and leadership experience.
Hendrana Tjahjadi
Page 106
Appendix H Examples of actions performed when developing maintenance programmes at the facility level H.1 Planning a maintenance programme at a district hospital H.2 Managing a maintenance programme at a district hospital H.3 Planning a maintenance programme within a regional health system H.4 Managing a maintenance programme within a regional health system
Hendrana Tjahjadi
Page 107
A p p e n d i x H . 1 Planning a maintenance programme at a district hospital
Critical factor
Action
Inventory
Methodology
Financial resources
Physical resources
Human resources
Hendrana Tjahjadi
Responsible party
Create an inventory of all medical equipment in thehospital using a computer spreadsheet or simple CMMS software.
Clinical engineering department
Identify current resources Clinical engineering department Define maintenance methodologies: manager – Simple maintenance tasks – hospital staff – critical equipment of greater complexity – service contracts Plan for service contracts. Develop the budget for implementing the programme. Develop the budget for operating the programme. Identify budget sources.
Clinical engineering department manager
Plan for build-out of space and acquisition of tools and equipment.
Architect
Plan for basic computer resources.
Administrator
Plan additional training for technicians. Identify managerial capabilities within the hospital for management of the programme. Develop links to external resources.
Clinical engineering department manager/administrator
Page 108
A p p e n d i x H . 2 Managing a maintenance programme at a district hospital
Management component Personnel managemen t
Action
Assign scheduled and unscheduled work to the repair person. Monitorhours worked by the technician and timely completion of scheduled and unscheduled work assignments.
Operational management
Technician
Monitorcosts associated with service contracts and with work carried outby the technician. Compare costs to budget, review variances, plan for future budgets.
Clinical engineering department manager
Clinical engineering department manager
Develop procedures and schedules for inspection and preventive maintenance. Develop policies for prioritizing corrective maintenance activities. Monitor services provided under service contracts.
Work closely with clinicians.
Clinical engineering department manager/technician
Monitor performance measures.
Clinical engineering department manager
Compare performance to objectives annually; identify opportunities for improvement.
Clinical engineering department manager
Performance monitoring Performance improvement
Clinical engineering department manager
Document work on work orderforms and, if available, in theCMMS software.
Financial managemen t
Responsible party
Hendrana Tjahjadi
Page 109 85
A p p e n d i x H . 3 Planning a maintenance programme within a regional health system
Critical factor
Action
Inventory
Methodology
Financial resources
Physical resources
Create inventory of all medical equipment in the system using full-featured CMMS software.
Clinical engineering department
Define maintenance methodologies: – simple and moderate maintenance tasks – hospital staff – critical equipment of greater complexity – service contracts, with “first look” by hospital staff
Clinical engineering department manager
Identify financial resources (moderate). Plan for service contracts. Develop budget for implementing the programme. Develop budget for operating the programme. Identify budget sources.
Clinical engineering department manager
Identify physical resources (some space, tools, and equipment). Clinical engineering department manager Plan for build-out of space and acquisition of tools and equipment.
Architect
Plan for basic computer resources.
Administrator
Plan for transportation among hospitals and clinics.
Plan for service request dispatching and clerical support. Administrator
Human resources
Responsible person
Hendrana Tjahjadi
Administrator/transport services officer
Identify current human resources (one engineer and a few technicians with varying skills).
Clinical engineering department manager
Plan additional general and specialised training for technicians. Plan management training for the engineer. Develop links to external resources.
Clinical engineering department manager/administrator
Page 110
A p p e n d i x H . 4 Managing a maintenance programme within a regional health system
Management component Personnel management
Action
CMMS assigns scheduled and unscheduled work using definedprotocols. Monitor hoursworked bythetechnicalstaff and timely completionofscheduled andunscheduledwork assignments.
Operational management
Monitor costsassociated withservicecontracts and withworkcarriedoutby technical staff. Compare costs to budget, review variances, plan for future budgets.
Performance improvement
Clinical engineering department manager
Develop proceduresandschedules forinspection Clinical engineering department and preventive maintenance. manager Develop policiesfor prioritizing corrective maintenance activities. Monitor services provided under service contracts. Participate in medicalequipment planning, incident investigationand committee activities.
Performanc emonitoring
Clinical engineering department manager
Technical personnel documentworkon work order forms Technician and intheCMMSsoftware.
Financial management
Responsible person
Hendrana Tjahjadi
Work closelywithclinicians andconductcustomer satisfaction surveys.
Clinical engineering department manager/technician
Monitor performance measures plus additional measures Clinical engineering department supported bytheCMMS. manager Manage compliance with applicable standards, performance benchmarking, and implementation of ‘best practices.’ Prepare written reportcomparing performance to objectivesand identifying opportunitiesfor improvement. Implement performance improvement initiatives and monitor for success.
Clinical engineering department manager
Page 111