INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakana hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.
Di dalam interaksi, salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan pihak lain memberikan respons atau reaksi.
Ciri-ciri Interaksi Sosial menurut Charles P. Loomis
Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang.
Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
Syarat terjadinya Interaksi Sosial
Kontak Sosial
Sifat-sifat kontak sosial :
Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif.
Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerjasama.
Kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
Kontak Sosial dapat bersifat primer atau sekunder
Kontak sosial primer seperti bertemu muka secara langsung.
Ex: kontak guru dan siswa didalam kelas, jabat tangan, dsb.
Kontak sosial sekunder seperti melalui suatu perantara.
Ex: menitipkan pesan lewat teman.
Komunika adalah hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan.
5 Unsur pokok dalam komunikasi :
Komunikator
Komunikan
Pesan
Media
Efek
Tiga Tahap dalam proses komunikasi
Encoding gagasan yang akan dikomunikasikan yang diwujudkan dalam bentuk kalimat atau gambar.
Penyampaian
Decoding adalah proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima
Perspektif Interaksionis
Interaksionisme Simbolik adalah simbol yang selalu diberi nilai dan makna oelh penggunanya.
Menurut Harbert Blummer ada 3 pokok pikiran yaitu :
Act (bertindak)
Thing (sesuatu)
Meaning (arti sesuatu itu bagi dirinya)
Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
Imitasi
suatu tindakan meniru orang lain, baik dalam sikap maupun tingkah laku. Ex: gaya bicara, tingkah laku, pola pikir, model rambut, dsb.
Sugesti
pemberian pengaruh berupa pandangan, sikap, maupun perilaku sehingga orang yang mendapat pengaruh tersebut akan mengikuti tanpa berpikir panjang.
Identifikasi
kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). Proses identifikasi dapat membentuk kepribadian seseorang.
Simpati
proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Dalam proses simpati, seseorang turut merasakan apa yang dialami orang lain.
Empati
simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. Ex: pada suku Asmat dan Dani di Papua, ada tradisi potong jari untuk menghormati dan merasakan kepedihan keluarga yang sedang berkabung.
Interaksi Sosial
Status Sosial :
Ascribed status yaitu status seseorang yang diperoleh dengan sendirinya melalui kelahiran atau keturunan. Contohnya seorang raja yang mendapatkan statusnya dari garis keturunan.
Achieved status yaitu status yang diperoleh seseorang dengan usaha
usaha yang disengaja. Contohnya hakim, dokter, guru, dsb.
Assigned status yaitu status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Contohnya gelar pahlawan revolusi, "Bapak Sosiologi" kepada Auguste Comte.
Peran Sosial : Pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan
status sosial yang dimilikinya.
Peran mencakup 3 hal:
Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan posisi seseorang dalam masyarakat.
Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan individu dalam amsyarakat sebagai organisasi.
Peranan merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
Hubungan antara keteraturan sosial dan interaksi sosial
Keteraturan sosial adalah hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial, nilai sosial, dan norma sosial.
Tahap-tahap pencapaina keteraturan sosial = Tertib sosial – Order – Keajegan – Pola – Keteraturan sosial.
Tertib Sosial = kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur dimana setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya.
Order = sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat.
Keajegan = suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai dan norma sosial yang berlangsung secara terus menerus.
Pola = corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
2 Macam Proses Interaksi Sosial menurut Gillin:
Proses Asosiatif (bersekutu) = proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial.
Proses Disasosiatif (memisahkan) = sering disebut juga sebagai proses oposisi yang berarti cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok orang yang mencapai tujuan tertentu.
INTERAKSI SOSIAL YANG BERSIFAT ASOSIATIF
Kerja sama = suatu usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memiliki 5 bentuk:
Kerukunan atau gotong royong.
Bargaining = pelaksanaan perjanjian memgenai pertukaran barang atau jasa antara 2 organisasi atau lebih.
Kooptasi = proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai satu-satunya cara untuk menghindari konflik yang bisa mengguncang organisasi.
Koalisi = kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
Joint-Venture = kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
Ex: kerjasama sebuah perusahaan dengan Dinas perhubungan dalam proyek pembangunan jalan tol.
Beberapa ahli juga membagi kerja sama dalam 4 bentuk:
Kerja sama spontan (kerja sama serta merta).
Kerja sama langsung (hasil dari perintah atasan atau penguasa).
Kerja sama kontrak (kerja sama atas dasar tertentu).
Kerja sama tradisional (kerja sama sebagai bagian antar unsur dalam sistem sosial).
Akomodasi = suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan lawan.
Bentuk-bentuk Akomodasi :
Koersi = bentuk akomodasi yang prosesnya melalui pemaksaan.
Kompromi = dimana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian.
Arbitrasi = cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga, sebab pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Mediasi = hampir sama dengan arbitrasi, hanya saja tahap mediasi peran pihak ketiganya netral.
Konsiliasi = suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan.
Toleransi = bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan formal.
Stalemate = terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang hingga pada akhirnya pertikaian tersebut berhenti pada titik tertentu.
Segregasi = masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.
Ajudikasi = cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan.
Eliminasi = pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
karena mengalah
Domination = pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak lain menaatinya.
Keputusan mayoritas = keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting.
Minority consent = golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.
Konversi = dimana salah satu pihak bersedia mengalah dan menerima pendirian pihak lain.
Gencatan senjata = penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.
CCCCAsimilasi = Percampuran antara dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru. Contohnya + =
CC
CC
Alkulturasi = Percampuran antara dua kebuyaan yang tidak menghilangkan kebudayaan lama. Contohnya + =
INTERAKSI SOSIAL YANG BERSIFAT DISASOSIATIF
Persaingan = perjuangan berbagai pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai, sportif, atau fair play. Artinya, persaingan selalu menjunjung tinggi batas-batas yang diharuskan dan dilakukan dengan nilai dan norma yang diakui bersama dan berlaku pada masyarakat tersebut.
Kontravensi = proses sosial yang ditandai oleh adanya ketidakpuasan dan ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
Lima bentuk kontravensi menurut Leopold Wiese dan Howard Becker:
1. Kontravensi umum = penolakan, keengganan, protes, dsb.
2. Kontravensi sederhana = penyangkalan pernyataan orang didepan umum.
3. Kontravensi intensif = penghasutan, penyebaran desas-desus,
4.Kontravensi rahasia = pembocoran rahasia lawan, berkhianat.
5. Kontravensi taktis = mengejutkan pihak lawan, provokasi, intimidasi.
Pertentangan atau Konflik = suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan.
Bentuk-bentuk pertentangan :
Pertentangan pribadi.
Pertentangan rasial.
Pertentangan antarkelas sosial.
Pertentangan politik.
Pertentangan internasional.