INSTRUKSI KERJA SATUAN PENGAMANAN (IK-APOL-SP-001) REVISI : 00
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Tanjung Jati B – Jepara, Jawa Tengah Indonesia Dokumen ini adalah milik PT. Garda Satria Indonesia, dilarang memperbanyak/mengcopy memperbanyak/mengcopy tanpa seijin Manajemen Garda Safe
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
LEMBAR PENGESAHAN
Disiapkan Oleh :
Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh :
…………………………….
……………………………….
………………………………
XXXXXXXXXXXX
YYYYYYYYYYYYYYY
ZZZZZZZZZZZZZZZ
Tgl. : 1 Oktober 2013
Tgl. : 1 Oktober 2013
Tgl. : 1 Oktober 2013
Dokumen ini adalah milik PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk , dilarang memperbanyak/mengcopy memperbanyak/mengcopy tanpa seijin Manajemen APOL
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1.
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
TUJUAN Maksud disusunnya Instruksi Kerja Satuan Pengamanan ini sebagai pedoman pelaksanaan pengamanan dengan tujuan agar setiap komponen dapat melaksanakan pengamanan dan bertanggungjawab sesuai wewenang dibidang masing-masing.
2.
RUANG LINGKUP Prosedur ini diterapkan di seluruh wilayah/unit kerja PT. Arpeni Pratama Ocean Line.
3.
DEFENISI IK adalah Instruksi Kerja Satuan Pengamanan, PFSP adalah IAP adalah PFSO adalah KARYAWAN adalah pegawai yang berada kawasan kerja satuan pengamanan APOL bertugas, 3.6 AREA adalah kawasan kerja dimana satuan pengamanan APOL bertugas, 3.7 PENGAMANAN adalah usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk mengamankan kawasan kerja satuan pengamanan APOL sehingga tercipta kondisi yang aman, tentram dan tertib dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pekerjaan di perusahaan, 3.8 KERAWANAN adalah bentuk ancaman dan/atau gangguan yang dapat menghambat/menggagalkan usaha perusahaan. 3.9 ANCAMAN adalah setiap usaha atau kegiatan yang dapat menghambat atau menggagalkan kegiatan perusahaan namun belum sampai mengganggu usaha penyelenggaraan kegiatan perusahaan, 3.10 GANGGUAN adalah setiap kejadian yang menghambat atau menggagalkan penyelenggaraan kegiatan perusahaan. 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
DOKUMEN PENDUKUNG 4.1.
4.2. 4.3. 4.4.
5.
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 10 Desember 2007 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintahan, Dokumen Sistem Manajemen Pengamanan PLN Tanjung Jati B , PFSP-001-PLN TJB Port Facility Security Plan IAP SSHET – APOL Tanjung Jati B
TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN PERANAN PETUGAS SATUAN PENGAMANAN 5.1
TUGAS POKOK PETUGAS SATUAN PENGAMANAN Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan atau kawasan kerja khususnya pengamanan fisik (Physical Satuan Pengamanan).
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
5.2
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
FUNGSI PETUGAS SATUAN PENGAMANAN Segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan atau kawasan kerja dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum.
5.3
PERANAN PETUGAS SATUAN PENGAMANAN Dalam melaksanakan tugasnya, Petugas Satuan Pengamanan mempunyai peranan sebagai berikut : 5.3.1.
Unsur pembantu perusahaan dibidang keamanan dan ketertiban di lingkungan atau kawasan kerja. Melaksanakan tugas pengamanan dan penggalangan lingkungan kerja untuk membantu perusahaan dalam melaksanakan deteksi dini, meminimalisir dan penggembosan serta menghilangkan peluang-peluang titik rawan mengarah menjadi ancaman, melalui preventive action dan pre-emtive action jika ada indikasi penyimpangan atau gangguan kamtib, diantaranya ancaman pencurian/tindak kriminal, ancaman unjuk rasa, ancaman kebakaran, ancaman bom, dan lain-lain, 5.3.2. Unsur Pembantu POLRI dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama dibidang penegakan hukum dan Satuan Pengamanan mindedness dalam lingkungan perusahaan.
6.
SASARAN YANG DIAMANKAN 6.1.
6.2.
MANUSIA 6.1.1.
PIMPINAN Merupakan sasaran dan gangguan tertentu khususnya kriminalitas karena pimpinan memiliki nilai tertentu bagi pelaku kejahatan, misalnya perampokan, penculikan, penganiayaan, pemerasan, dan sebagainya.
6.1.2.
KARYAWAN Merupakan unsur kekuatan yang sangat penting dalam menentukan tingkat keberhasilan upaya pengamanan di lingkungan kerja. Namun di pihak lain karyawan juga dapat menimbulkan kerawanan atau keresahan sampai kepada bentuk gangguan keamanan dan ketertiban terhadap produktivitas lingkungan kerja baik yang disengaja maupun tidak sengaja, misalnya pencurian, unjuk rasa, menyebarkan isu, dan lain-lain.
INSTALASI dan MATERIAL Meliputi bangunan gedung, diesel dan genset, instalasi listrik, gas, air, gudang material, gudang spareparts dan lain sebagainya.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
6.3.
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
INFORMASI Meliputi surat-surat penting, dokumen, gambar-gambar teknik, alat komunikasi, dan lain sebagainya.
6.4.
AKTIVITAS Seluruh mekanisme kerja di dalam lingkungan perusahaan, proses penerimaan barang, proses pengiriman barang, keseluruhan diupayakan berjalan lancar, tertib, dan aman.
7.
TANGGUNG JAWAB dan WEWENANG 7.1
7.2
TANGGUNG JAWAB 7.1.1
SECARA INTERNAL PERUSAHAAN Pimpinan Perusahaan adalah pimpinan puncak yang membuat kebijakan pimpinan, keputusan, instruksi, dan sebagainya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
7.1.2
SECARA EKSTERNAL Koordinasi dengan POLRI melalui POLSEK dan POLRES setempat bila terjadi tindak kejahatan atau kriminal, dengan terlebih dahulu koordinasi dengan Manajemen Perusahaan.
ANGGOTA SATPAM 7.2.1 7.2.2 7.2.3 7.2.4 7.2.5 7.2.6 7.2.7 7.2.8 7.2.9 7.2.10 7.2.11 7.2.12 7.2.13
Pastikan hadir 15 menit sebelum apel mengawali tugas. Pastikan perlengkapan pelaksanaan tugas keamanan selalu di bawa. Pastikan peralatan keamanan selalu siap digunakan di setiap area dan pos jaga. Pastikan untuk memeriksa seluruh perlengkapan dan peralatan keamanan, dilaporkan dan tercatat dalam jurnal. Pastikan untuk menjaga kerapian dan kebersihan saat m elaksanakan tugas. Lakukan patroli area dan guard tour di titik rawan. Pastikan mengerti dan melaksanakan tugas dan fungsi pokok keamanan. Pastikan melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli. Pastikan segera memberikan informasi jika berhalangan hadir, sertakan bukti pendukung yang sesuai. Pastikan kegiatan pengamanan yang dibuat telah dilaksanakan dan dilaporkan. Pastikan operasional pengamanan telah dilaksanakan sesuai jadwal kerja, penanganan kejadian dan dilaporkan kepada Danru. Pastikan segala bentuk kejadian yang berkaitan dengan operasional pengamanan dilaporkan kepada Danru dan Supervisor Keamanan. Pastikan untuk melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik kepada seluruh personil keamanan.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
7.2.14 Pastikan telah memahami dan mengerti penanganan keadaan darurat. 7.2.15 Pastikan bahwa laporan administrasi, jurnal pos selalu diperiksa dan di kontrol untuk ditandatangani pada saat serah terima tugas. 7.2.16 Pastikan mengikuti kegiatan penyegaran jasmani/training sesuai jadwal. 7.2.17 Lakukan antisipasi terhadap isu – isu yang berkembang di masyarakat terutama isu – isu yang bisa mengancam kelangsungan operasional pembangkit untuk segera diinformasikan kepada Danru dilanjutkan kepada Supervisor Keamanan. 7.2.18 Pastikan bahwa intruksi Danru, Supervisor Keamanan dan pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. telah dilaksanakan. 7.2.19 Pastikan bahwa intruksi dan informasi keamanan yang diberikan telah diterima, dimengerti dan dilaksanakan. 7.2.20 Pastikan bahwa seluruh anggota keamanan selalu menjaga informasi internal Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B pada umumnya dan PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. pada khususmya. 7.2.21 Lakukan pengontrolan serah terima tugas pengamanan sebelum meninggalakan area jaga. 7.2.22 Pastikan bahwa alat komunikasi bisa dihubungi dalam waktu 24 jam terutama jika ada situasi darurat di luar jam kerja. 7.2.23 Lakukan koordinasi dan komunikasi yang baik kepada seluruh komponen dalam lingkungan Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B 7.2.24 Lakukan komunikasi yang baik dengan lingkungan eksternal Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B 7.2.25 Pastikan penanganan kejadian dilaksanakan secara cepat, tepat dan dikoordinasikan untuk dibuatkan laporan lebih lanjut kepada pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. melalui Supervisor Keamanan. 7.2.26 Pastikan komunikasi dan koordinasi dengan TNI dan POLRI berjalan dengan baik. 7.3
SUPERVISOR SATPAM 7.3.1 7.3.2 7.3.3 7.3.4 7.3.5 7.3.6 7.3.7 7.3.8
Pastikan seluruh personil keamanan telah mengerti dan melaksanakan tugas dan fungsi pokok keamanan. Pastikan rencana pengamanan telah di buat dan dilaksanakan. Pastikan operasional pengamanan telah diperiksa sesuai jadwal kerja, pelaksanaan kegiatan, laporan dan penanganan kejadian. Pastikan pemeriksaan operasional pengamanan dilaporkan kepada pengendali operasional pengamanan PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan untuk melakukan koordinasi dan komunikasi kepada pengendali operasional pengamanan PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan seluruh personil keamanan telah memahami dan mengerti penanganan keadaan darurat. Pastikan untuk seluruh perlengkapan dan peralatan yang dilaporkan selalu diperiksa. Pastikan bahwa laporan administrasi pengamanan selalu diperiksa dan di kontrol.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
7.3.9
7.3.10 7.3.11 7.3.12 7.3.13 7.3.14 7.3.15 7.3.16 7.3.17 7.3.18 7.3.19 7.3.20 7.3.21 7.3.22
7.4
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
Pastikan bahwa laporan bulanan operasional pengamanan dan personil telah dilaporkan tepat waktu kepada pengendali operasional pengamanan PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan jadwal kegiatan penyegaran jasmani/training yang telah di buat sudah dilaksanakan sesuai jadwal. Lakukan antisipasi terhadap isu – isu yang berkembang di masyarakat terutama isu – isu yang bisa mengancam kelangsungan operasional pembangkit. Pastikan bahwa intruksi pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. telah dilaksanakan. Pastikan bahwa intruksi dan informasi keamanan yang diberikan kepada personil telah diterima, dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh personil. Pastikan bahwa seluruh personil selalu menjaga informasi internal Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B Lakukan pengontrolan serah terima tugas pengamanan regu jaga dan pastikan bahwa serah terima telah tercatat dalam jurnal. Pastikan kegiatan patroli keamanan telah di laksanakan dan dilaporkan. Pastikan memberikan sanksi kepada personil keamanan yang lalai dan tidak sigap dalam melaksanakan tugasnya. Pastikan bahwa alat komunikasi bisa dihubungi dalam waktu 24 jam terutama jika ada situasi darurat di luar jam kerja. Lakukan inspeksi mendadak kepada personil yang sedang melakukan penjagaan area Pelsus Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B terutama di malam hari. Lakukan koordinasi dan komunikasi yang baik kepada seluruh komponen dalam lingkungan Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B Lakukan komunikasi yang baik dengan lingkungan eksternal Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B Pastikan komunikasi dan koordinasi dengan TNI dan POLRI berjalan dengan baik sesuai petunjuk dan perintah pengendali operasional PT PLN (Persero) Tanjung Jati B melalui pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
DANRU SATPAM 7.4.1 7.4.2 7.4.3 7.4.4 7.4.5 7.4.6 7.4.7 7.4.8
Pastikan apel mengawali dan mengakhiri tugas jaga telah dilaksanakan. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan perlengkapan dan kerapian anggota keamanan sebelum mengawali tugas keamanan. Lakukan patroli area dan pemeriksaan anggota di tiap - tiap pos. Pastikan seluruh anggota keamanan telah mengerti dan melaksanakan tugas dan fungsi pokok keamanan. Pastikan anggota keamanan telah melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli. Pastikan bahwa seluruh anggota keamanan selalu lengkap dalam setiap jadwal regu jaga. Pastikan segera untuk segera mencari anggota keamanan pengganti jika ada yang berhalangan hadir sesuai jadwal regu jaganya. Pastikan kegiatan pengamanan telah dibuat, dilaksanakan dan dilaporkan.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
7.4.9 7.4.10 7.4.11 7.4.12 7.4.13 7.4.14 7.4.15 7.4.16 7.4.17 7.4.18 7.4.19 7.4.20 7.4.21
7.4.22 7.4.23 7.4.24
7.4.25 7.4.26
7.4.27 7.4.28
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
Pastikan operasional pengamanan telah dilaksanakan sesuai jadwal kerja, penanganan kejadian dan dilaporkan kepada Supervisor Keamanan. Pastikan segala bentuk kejadian yang berkaitan dengan operasional pengamanan dilaporkan kepada Supervisor Keamanan. Pastikan untuk melakukan koordinasi dan komunikasi kepada seluruh anggota keamanan. Pastikan seluruh anggota keamanan telah memahami dan mengerti penanganan keadaan darurat. Pastikan untuk memeriksa seluruh perlengkapan dan peralatan keamanan, dilaporkan kepada Supervisor Keamanan. Pastikan bahwa laporan administrasi, jurnal pos selalu diperiksa dan di kontrol untuk ditandatangani. Pastikan bahwa laporan bulanan operasional telah di buat bersama dan dilaporkan kepada Supervisor Keamanan. Pastikan kegiatan penyegaran jasmani/training telah dilaksanakan sesuai jadwal. Lakukan antisipasi terhadap isu – isu yang berkembang di masyarakat terutama isu – isu yang bisa mengancam kelangsungan o perasional pembangkit. Pastikan bahwa intruksi Supervisor Keamanan dan pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. telah dilaksanakan. Pastikan bahwa intruksi dan informasi keamanan yang diberikan kepada anggota keamanan telah diterima, dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh personil. Pastikan bahwa seluruh anggota keamanan selalu menjaga informasi internal Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B Lakukan pengontrolan serah terima tugas pengamanan regu jaga dan pastikan bahwa serah terima telah tercatat dalam jurnal, baik materi serah terima, personil dan juga sikon keamanan area PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan kegiatan patroli oleh anggota keamanan telah dilaksanakan, diperiksa dan dilaporkan kepada Supervisor Keamanan. Pastikan bahwa alat komunikasi bisa dihubungi dalam waktu 24 jam terutama jika ada situasi darurat di luar jam kerja. Lakukan koordinasi dan komunikasi yang baik kepada seluruh komponen dalam lingkungan Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B pada umumnya dan PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. pada khususnya. Lakukan komunikasi yang baik dengan lingkungan eksternal Pembangkitan PLTU Tanjung Jati B Pastikan penanganan kejadian dilaksanakan secara cepat, tepat dan dikoordinasikan untuk dibuatkan laporan lebih lanjut kepada pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. melalui Supervisor Keamanan. Pastikan memberikan sanksi kepada anggota keamanan yang lalai dan tidak sigap dalam melaksanakan tugasnya, dilaporkan kepada Koordinator K eamanan. Pastikan komunikasi dan koordinasi dengan TNI dan POLRI berjalan dengan baik.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1.
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
INSTRUKSI KERJA POS UTAMA (OFFICE) 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
1.7 1.8 1.9 1.10 1.11
1.12 1.13 1.14 1.15 1.16 1.17 1.18
2.
1 Oktober 2013
Serah terima tugas wajib untuk dilaksanakan dan dimutasikan dalam buku jurnal pos. Setiap personil harus bersikap ramah, rapi, bersih, sopan dan tegas dalam menjalankan tugasnya. Selalu menjaga kebersihan dilingkungan pos kerjanya (house keeping) Pintu kantor dipastikan selalu dalam kondisi tertutup. Menerima, mengidentifkasi dan mengarahkan visitor serta mengkonfirmasi kepada pihak yang dituju. Pastikan bahwa surat, paket dan dokumen sudah diperiksa, dicatat dan selanjutnya diserahterimakan kepada staff PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. yang telah ditunjuk. Pastikan setiap barang yang akan masuk maupun keluar telah diperiksa dan di catat dalam buku barang keluar masuk. Pastikan kendaraan yang masuk di area kantor telah diarahkan ke tempat parkir yang telah disediakan. Pastikan selalu mengingatkan kepada visitor, kontraktor dan karyawan untuk mematuhi aturan keselamatan yang diberlakukan di area PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan untuk orang yang tidak memiliki kepentingan, aktifitas kerja dan ijin tidak diperbolehkan masuk ke area PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan selalu koordinasi dan komunikasi dengan petugas pos Jombang (jetty) dan pos Ambon (gate jetty) tentang sikon dan aktifitas yang memerlukan pengawasan, pemantauan dan perhatian khusus. Melaporkan situasi perkembangan keamanan di lokasi kerja kepada Danru dan Supervisor Keamanan menggunakan alat komunikasi. Melakukan kegiatan patroli sebagai kewajiban dan sesuai dengan intruksi yang sudah diberikan oleh Danru dalam setiap shift jaga. Pastikan pintu – pintu selalu dalam keadaan terkunci, terutama jika tidak ada aktifitas di area kantor PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan mengerti dan memahami prosedur evakuasi serta bisa melaksanakannya. Pastikan mengerti dan memahami tentang prosedur komunikasi yang dipakai dalam operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Melaksanakan prosedur keamanan sesuai dengan level yang telah ditentukan oleh PFSO melalui pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan komunikasi dan koordinasi dengan TNI dan POLRI berjalan dengan baik sesuai petunjuk dan perintah pengendali operasional PT PLN (Persero) Tanjung Jati B melalui pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA POS AMBON (GATE JETTY) 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5.
Serah terima tugas wajib untuk dilaksanakan dan dimutasikan dalam buku jurnal pos. Setiap personil harus bersikap ramah, sopan dan tegas dalam menjalankan tugasnya. Selalu menjaga kebersihan dilingkungan pos kerjanya (house keeping) Pintu gerbang atau portal jetty dipastikan selalu dalam kondisi tertutup. Pastikan telah dilakukan pemeriksaan terhadap setiap orang, barang dan kendaraan yang akan memasuki area jetty.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
2.6.
2.7. 2.8. 2.9. 2.10. 2.11. 2.12. 2.13. 2.14. 2.15. 2.16. 2.17.
3.
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
Pastikan setiap orang yang akan masuk area jetty telah memiliki ijin, memakai APD dan ID Card yang berlaku khusus di area jetty dan di catat dalam buku jurnal atau buku visitor/kontraktor. Pastikan setiap barang yang akan masuk telah diperiksa dan di catat dalam buku barang keluar masuk. Pastikan hanya kendaraan yang memiliki akses atau ijin yang diperbolehkan untuk masuk ke area jetty dan dicatat dalam buku kendaraan. Pastikan selalu mengingatkan kepada visitor, kontraktor dan karyawan untuk mematuhi aturan keselamatan yang diberlakukan di area jetty. Pastikan untuk orang yang tidak memiliki kepentingan, aktifitas kerja dan ijin tidak diperbolehkan masuk ke area jetty. Pastikan selalu koordinasi dan komunikasi dengan petugas pos Jombang (jetty) tentang sikon dan aktifitas yang memerlukan pengawasan, pemantauan dan perhatian khusus. Melaporkan situasi perkembangan keamanan di lokasi kerja kepada Danru dan Supervisor Keamanan menggunakan alat komunikasi. Melakukan kegiatan patroli sebagai kewajiban dan sesuai dengan intruksi yang sudah diberikan oleh Danru dalam setiap shift jaga. Pastikan mengerti dan memahami prosedur evakuasi serta bisa melaksanakannya. Pastikan mengerti dan memahami tentang prosedur komunikasi yang dipakai dalam operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Melaksanakan prosedur keamanan sesuai dengan level yang telah ditentukan oleh PFSO melalui pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan komunikasi dan koordinasi dengan TNI dan POLRI berjalan dengan baik sesuai petunjuk dan perintah pengendali operasional PT PLN (Persero) Tanjung Jati B melalui pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA POS JOMBANG (JETTY) 3.1. 3.2. 3.3. 3.4.
Serah terima tugas wajib untuk dilaksanakan dan dimutasikan dalam buku jurnal pos. Setiap personil harus bersikap ramah, sopan dan tegas dalam menjalankan tugasnya. Selalu menjaga kebersihan dilingkungan pos kerjanya (house keeping) Pastikan setiap orang, barang dan kendaraan yang akan memasuki area jetty telah memiliki akses. 3.5. Pastikan setiap orang yang berada di area jetty telah memiliki ijin, memakai APD dan ID Card yang berlaku khusus di area jetty dan koordinasikan dengan personil pos Ambon. 3.6. Pastikan setiap barang yang masuk telah diperiksa di pos Ambon dan proses bongkar dalam kondisi aman, barang ditempatkan sesuai dengan area yang telah ditentukan. 3.7. Pastikan hanya kendaraan yang memiliki akses atau ijin, yang diperbolehkan berada di area jetty. 3.8. Pastikan selalu mengingatkan kepada visitor, kontraktor dan karyawan untuk mematuhi aturan keselamatan yang diberlakukan di area jetty. 3.9. Pastikan untuk orang yang tidak memiliki kepentingan, aktifitas kerja dan ijin tidak diperbolehkan berada di area jetty. 3.10. Pastikan selalu koordinasi dan komunikasi dengan petugas pos Ambon (Gate Jetty) tentang sikon dan aktifitas yang memerlukan pengawasan, pemantauan dan perhatian khusus.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
3.11. Melaporkan situasi perkembangan keamanan di lokasi kerja kepada Danru dan Supervisor Keamanan menggunakan alat komunikasi. 3.12. Melakukan kegiatan patroli sebagai kewajiban dan sesuai dengan intruksi yang sudah diberikan oleh Danru dalam setiap shift jaga. 3.13. Pastikan melakukan pemantauan khusus untuk buoy tetap aktif di area pelsus Tanjung Jati B dan di catat dalam jurnal pos. 3.14. Melakukan pengawasan dan memastikan tidak ada aktifitas nelayan di sekitar pelsus Tanjung Jati B 3.15. Pastikan meningkatkan aktifitas kontrol pada saat terdapat kapal batu bara merapat atau siap untuk lepas dari pelsus Tanjung Jati B 3.16. Pastikan mengerti dan memahami prosedur evakuasi serta bisa melaksanakannya. 3.17. Pastikan mengerti tentang kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi aktifitas dan keselamatan kerja di area Jetty. 3.18. Pastikan mengerti dan memahami tentang prosedur komunikasi yang dipakai dalam operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. 3.19. Melaksanakan prosedur keamanan sesuai dengan level yang telah ditentukan oleh PFSO melalui pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. 3.20. Pastikan komunikasi dan koordinasi dengan TNI dan POLRI berjalan dengan baik sesuai petunjuk dan perintah pengendali operasional PT PLN (Persero) Tanjung Jati B melalui pengendali operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
4.
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN 4.1. 4.2. 4.3.
Ucapkan selamat pagi/siang/malam kepada karyawan yang akan diperiksa. Minta ijin untuk melakukan pemeriksaan badan. Laksanakan dengan cepat dan hati-hati tanpa mengurangi kecermatan dalam pemeriksaan. 4.4. Hindari perasaan tidak nyaman karyawan yang diperiksa. 4.5. Periksa bagian kerah baju, punggung, di bawah ketiak, sekitar ikat pinggang, di sekitar paha mendekati alat vital (jangan menyentuh alat vital), dan kaos kaki. 4.6. Ajak karyawan untuk berbicara, supaya kita mengetahui yang bersangkutan tidak menyembunyikan sesuatu di mulut. 4.7. Perhatikan cara berjalan karyawan, apabila mencurigakan, periksa bagian sepatu karyawan. 4.8. Apabila menggunakan metal detector (Garret ) laksanakan pemeriksaan di tempat-tempat tersebut dengan jarak kurang lebih 3 cm tanpa harus menempelkan alat ke tubuh yang bersangkutan. 4.9. Ucapkan terima kasih setelah melaksanakan pemeriksaan. 4.10. Apabila menemukan hal yang mencurigakan, tahan yang bersangkutan dan hubungi Mobile Supervisor untuk tindak lanjut. 4.11. Apabila ada karyawan yang menolak untuk diperiksa, laporkan ke Mobile Supervisor agar diteruskan ke manajemen. 4.12. Jangan bergurau ketika melaksanakan pemeriksaan.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
5.
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
INSTRUKSI KERJA BARANG MASUK 5.1.
5.2. 5.3. 5.4. 5.5. 5.6. 5.7.
6.
1 Oktober 2013
Pastikan semua supplier yang datang benar-benar supplier ke pelanggan dengan cara meminta surat jalan dan mengecek tujuan dari surat jalan tersebut serta melakukan konfirmasi ke operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Pastikan setiap personil di setiap pos mengarahkan kernet dan sopir ke tempat bongkar yang sesuai. Pastikan melakukan proses administrasi secara tepat dan benar sesuai surat jalan yang diberikan. Pastikan proses bongkar dalam kondisi aman dan mengikuti aturan (safety) yang telah diberlakukan. Pastikan mengawasi barang yang dibongkar, tidak ikut melakukan penghitungan. Pastikan disaat bongkar barang tidak ada orang yang tidak berkepentingan berada di area bongkar barang. Apabila semua proses bongkar barang telah selesai, personil mengarahkan kembali kernet dan sopir untuk penyelesaian proses administrasi.
INSTRUKSI KERJA BARANG KELUAR 5.8. 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7
Pastikan untuk melakukan konfirmasi tentang aktifitas barang yang akan keluar dari area kepada operasional PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. Melalui supervisor keamanan. Pastikan data kontraktor, karyawan ataupun siapapun yang melakukan kegiatan tersebut telah di data dan melalui proses administrasi yang benar. Apabila proses muat dimulai Petugas Satuan Pengamanan mencatat jumlah barang dan spesifikasi barang yang dimasukkan ke kendaraan serta mengambil dokumentasi. Pastikan kegiatan yang berlangsung aman dan mengikuti aturan safety yang telah ditetapkan. Pastikan jika semua surat-surat yang dibutuhkan telah dilengkapi. Lakukan pengawalan hingga pos utama PLTU Tanjung Jati B jika memang hal tersebut diperlukan. Pastikan disaat muat barang tidak ada orang yang tidak berkepentingan berada di area tersebut. Apabila semua proses muat barang telah selesai, satuan pengamanan kembali ketempat semula.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
7.
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
INSTRUKSI KERJA TERIMA TAMU KLASIFIKASI TAMU : TAMU VIP Tamu yang tidak ada hubungannya dengan pejabat pemerintahan tetapi diijinkan oleh manajemen dan memerlukan prosedur khusus. Pihak manajemen memberitahu terlebih dahulu ke pihak Satuan Pengamanan apabila ada tamu VIP. TAMU BIASA Tamu karyawan staff ataupun manajemen perusahaan yang mempunyai keperluan dan tujuan yang jelas tetapi tidak memerlukan prosedur khusus. TAMU BISNIS Tamu yang mempunyai urusan bisnis atau Client dari manajemen perusahaan. TAMU PEMERINTAHAN Tamu dari pejabat pemerintahan setempat yang sebelumnya sudah ada janji dengan pihak manajemen perusahaan. Satuan Pengamanan harus meminta surat kunjungan kerja yang bersifat resmi karena tamu pemerintahan adalah tamu yang bersifat resmi dan biasanya memakai seragam dari intansinya dan manajemen akan memberitahu Satuan Pengamanan sebelumnya. 7.1. 7.2.
7.3. 7.4.
7.5. 7.6. 7.7. 7.8. 7.9. 7.10. 7.11. 7.12. 7.13.
Beri salam dengan sopan dan tanyakan hendak menemui siapa dan keperluannya. Perhatikan Klasifikasi Tamu : Bila Tamu Pemerintahan minta surat kunjungan kerja. Apabila ada pemberitahuan sebelumya dan memerlukan perlakuan khusus prosedur penerimaan tamu, Mobile Supervisor memberikan petunjuk kepada Petugas Satuan Pengamanan. Persilahkan tamu menunggu di ruang tamu. Hubungi karyawan yang akan ditemui : 7.4.1. Bila karyawan tidak mau menemui maka beritahu ke tamu kalau yang ditemui sedang tidak ada di tempat. 7.4.2. Bila karyawan mau menemui maka Satuan Pengamanan meneruskan proses penerimaan tamu. Panggil tamu dan minta kartu identitas tamu. Persilahkan tamu mengisi Buku Tamu selanjutnya berikan tamu Form Tamu dan Visitor Card . Memeriksa tamu dan barang bawaanya. Mengarahkan tamu masuk dan mengantarkan ke tempat yang sudah disiapkan. Pastikan tamu selalu didampingi oleh karyawan yang ada. Pastikan apabila tamu mau keliling gudang sudah menggunakan PPE. Apabila tamu keluar pastikan Form Tamu dan Visitor Card dikembalikan dan sudah ditandatangani pihak yang ditemui. Persilahkan tamu mengisi Buku Tamu jam outnya dan memberikan kartu identitas sebelum diberikan pastikan kartu identitas dibacakan namanya biar tidak tertukar. Lakukan pemeriksaan badan dan barang yang dibawa. Ucapkan terima kasih dan beri salam selamat pagi/siang/sore.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
8.
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
INSTRUKSI KERJA PENEMUAN BENDA BERHARGA Apabila Petugas Satuan Pengamanan atau seseorang menemukan barang berharga di area Perusahaan, laksanakan hal-hal di bawah ini : 8.1. Buatkan Berita Acara Penemuan Barang. 8.2. Catat dengan lengkap nama, alamat, dan nomor telepon yang menemukan barang tersebut. 8.3. Catat tanggal dan waktu barang ditemukan. 8.4. Dimana barang tersebut ditemukan. 8.5. Catat secara detail keterangan mengenai benda temuan tersebut dan bila temuan tersebut berupa uang, catat nomor seri dari uang tersebut. 8.6. Tanyakan apakah temuan tersebut sudah dilaporkan kepada pihak yang berwajib. 8.7. Apakah barang tersebut diserahkan kepada Petugas Satuan Pengamanan atau tetap dipegang si penemu. 8.8. Minta tandatangan si penemu barang pada Berita Acara. Apabila si penemu tidak mau menandatangani keterangan yang telah diberikan maka catat fakta tersebut di Berita Acara.
9.
INSTRUKSI KERJA KEHILANGAN BENDA BERHARGA Apabila ada yang melapor kehilangan suatu barang, laksanakan hal-hal di bawah ini : 9.1. Buatkan Berita Acara Kehilangan Barang. 9.2. Catat Nama, Alamat, dan No. Telepon Pelapor. 9.3. Dimana, jam berapa, tanggal berapa, benda tersebut hilang. 9.4. Keterangan mengenai benda yang hilang tersebut, termasuk perkiraan harga. 9.5. Apakah kehilangan benda tersebut dilaporkan kepada pihak yang berwajib. 9.6. Laporkan segera ke Supervisor untuk tindak lanjut berikutnya.
CATATAN PENTING a.
b. c.
Semua benda temuan yang diserahkan kepada Petugas Satuan Pengamanan, harus diamankan dan diberi label “Barang Temuan” dengan nomor seri yang sesuai dengan nomor yang ada di Post Log Book , untuk memastikan benda tersebut teridentifikasi dengan jelas. Semua barang temuan harus disimpan di tempat yang aman dan teridentifikasi/dapat dibedakan dengan jelas dari benda lain. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap semua benda-benda temuan.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
10. INSTRUKSI KERJA IJIN MENINGGALKAN KANTOR 10.1 Setiap karyawan yang akan mengajukan ijin meninggalkan kantor wajib mengisi Form Ijin Meninggalkan Pekerjaan dan ditandatangani oleh atasan yang bersangkutan (Manajer Level) dan/atau HR Manager. 10.2 Form Ijin yang sudah ditandatangani, wajib diserahkan kepada Satuan Pengamanan pada saat keluar gerbang. Tanpa surat ini, Satuan Pengamanan tidak dapat memberikan akses keluar perusahaan. 10.3 Ijin meninggalkan pekerjaan berlaku untuk semua keperluan (pribadi maupun dinas) pada saat jam kerja.
11. INSTRUKSI KERJA PEMINJAMAN KUNCI 11.1 Setiap karyawan yang akan melakukan peminjaman kunci harus menulis ke dalam Buku Pinjam Kunci. 11.2 Karyawan harus menulis dengan jelas tanggal peminjaman, jam peminjaman, nama peminjam, dan paraf peminjam. 11.3 Satuan Pengamanan melakukan crosscheck nama peminjam yang ditulis dengan ID Card karyawan yang bersangkutan. Periksa jumlah anak kunci dan kondisi kunci. Tunjukkan ke karyawan bahwa kunci dalam kondisi baik. 11.4 Saat mengembalikan kunci karyawan yang mengembalikan kunci harus mencatat tanggal pengembalian, jam pengembalian, nama karyawan yang mengembalikan, dan paraf karyawan yang mengembalikan. 11.5 Satuan Pengamanan memeriksa kunci yang dikembalikan: jumlah anak kunci dan kondisi kunci tersebut. 11.6 Apabila terjadi kerusakan kunci, maka karyawan tersebut harus membuat Berita Acara Kerusakan Kunci. 11.7 Pengaturan penguncian telah ditetapkan bahwa kantor/ruang kantor akan dikunci dengan 2 buah gembok dan anak kunci dengan ketentuan sebagai berikut; 11.7.1 1 (satu) gembok dan 1 anak kunci akan diberikan tanggungjawabnya kepada manajemen perusahaan yang datang paling awal untuk membuka atau pulang paling akhir untuk menutup dan mengunci. 11.7.2 1 (satu) gembok dan 1 anak kunci akan diberikan tanggungjawabnya kepada Petugas Satuan Pengamanan untuk membuka dan mengunci dengan ijin dan disaksikan oleh manajemen perusahaan. 11.7.3 Anak kunci cadangan akan disimpan oleh manajemen perusahaan yang ditunjuk.
12. INSTRUKSI KERJA PENERIMAAN SURAT DAN PAKET 12.1 Setiap paket kiriman yang datang akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh Satuan Pengamanan guna memastikan kiriman tersebut dapat diterima atau tidak. 12.2 Apabila alamat yang tertera tidak jelas di surat/paket, Satuan Pengamanan berhak menolak menerima surat/paket tersebut. 12.3 Penerimaan paket yang tertutup akan dikonfirmasi terlebih dahulu kepada nama penerima yang tertera dalam paket. Apabila tidak ada yang mengakui paket tersebut, Satuan Pengamanan berhak menolak penerimaan paket tersebut.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
12.4 Untuk pemesanan makanan dari luar, agar disertakan nama dan nomor telepon pemesan. 12.5 Periksa surat dan paket tersebut menggunakan garret, bila mengandung unsur logam segera hubungi si penerima surat/paket untuk menanyakan isi dari surat/paket tersebut. 12.6 Ciri surat dan paket yang perlu dicurigai dan dipisahkan dari yang lain : 12.6.1 Terdapat bercak minyak di amplop surat/ bungkus paket. 12.6.2 Kotor pada amplop/bungkus paket. 12.6.3 Perangko berlebihan. 12.6.4 Penulisan nama/titel orang yang dituju keliru. 12.6.5 Tanpa nama dan alamat pengirim atau nama dan alamat palsu. 12.6.6 Bila diraba terasa lebih kaku dari surat biasa yg menunjukkan adanya bahan peledak menguap. 12.6.7 Ukuran dan berat berlebihan, ketebalan surat rata 4 mm. 12.6.8 Tdk seimbang. 12.6.9 Ada sesuatu yg menonjol sebagai detonator. 12.6.10 Ada tambahan yg tidak biasanya di dalam amplop. 12.6.11 Ada lubang di bagian pembungkus luar. 12.6.12 Berbau khas seperti amandel. 12.6.13 Terdapat serbuk tak berwarna. 12.6.14 Tanpa stempel pos. 12.6.15 Bagian atas, bawah dan sisi amplop melenting dan bagian tengah kaku. 12.6.16 Stempel pos dari negara asing/pengantaran surat dari sumber yang tidak dikenal. 12.6.17 Nama dan alamat di amplop menggunakan tulisan tangan yang tidak jelas. 12.6.18 Pengantaran oleh kurir yang tidak biasanya. 12.7 Jika keseluruhan sudah diperiksa dan dinyatakan aman, surat dan paket diserahkan ke General Affair saat hari kerja. Di luar jam kerja diserahkan kepada Supervisor yang bertugas. 12.8 Seluruh surat harus dicatat dalam Buku Surat, dan setiap penyerahan surat harus ada tanda tangan yang menerima.
13. INSTRUKSI KERJA PENANGKAPAN PELAKU (TERTANGKAP TANGAN) Yang dimaksud dengan tertangkap tangan adalah : Tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana. 13.1 Dengan segera sesudah beberapa kali melakukan tindak pidana itu dilakukan. 13.2 Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya. 13.3 Apabila sesaat kemudian ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan ia pelakunya atau turut melakukan tindak pidana itu. 13.4 Tindakan yang dilakukan adalah : 13.4.1 Menangkap pelaku dan menyita barang bukti. 13.4.2 Orang yang dianggap perlu (saksi korban atau mungkin pelaku-pelaku yang belum tertangkap) untuk tidak meninggalkan TKP sebelum datangnya petugas Polisi. 13.4.3 Melindungi pelaku dari amukan atau pengeroyokan massa. 13.4.4 Melaporkan/menyerahkan tersangka dan barang bukti (bila ada) kepada
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
petugas Polisi, dengan terlebih dahulu koordinasi dengan Supervisor/Danru.
14. INSTRUKSI KERJA PENANGKAPAN PELAKU (OLAH TKP) 14.1 TKP (Tempat Kejadian Perkara) adalah : 14.1.1 Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/terjadi atau akibat yang ditimbulkan. 14.1.2 Tempat-tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut, dimana barang-barang bukti, korban atau bagian tubuh korban ditemukan. 14.2 Tindakan yang dilakukan adalah : 14.2.1 Pertolongan terhadap korban. 14.2.2 Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang yang tidak berkepentingan. 14.2.3 Pertahankan keaslian TKP bila petugas Polisi belum tiba serta cegah berkas/barang bukti jangan sampai hilang atau rusak. 14.2.4 Sambil menutup TKP hubungi Pos Polisi terdekat (koordinasikan terlebih dahulu dengan Supervisor/Danru). 14.2.5 Apabila datang petugas Polisi, laporkan tentang keadaan yang ditemukan di TKP baik korban, pelaku, dan barang bukti.
15. INSTRUKSI KERJA PENANGANAN ORANG MABUK 15.1 Amankan orang tersebut, jangan sampai mengganggu/membahayakan orang lain. 15.2 Bila orang mabuk tersebut mengganggu ketertiban lingkungan, lakukan penangkapan, dengan tidak membahayakan diri orang mabuk tersebut. 15.3 Apabila terjadi pengrusakan hingga mengakibatkan kerugian material, kumpulkan barang bukti untuk selanjutnya diadakan perhitungan ganti rugi ketika ia sadar. 15.4 Setelah sadar agar diberitahu pada saat dia mabuk telah melakukan pengrusakan. 15.5 Bila mabuknya tidak melakukan perbuatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban kerja, halau dengan halus supaya menjauh dari area jaga anda.
16. INSTRUKSI KERJA PENANGANAN ORANG MENGAMUK 16.1 Apabila menghadapi karyawan atau non karyawan yang sedang mengamuk di lingkungan kerja, berikan peringatan keras dan tegas agar orang tersebut menghentikan perbuatannya. 16.2 Apabila yang dihadapi orang gila sedang mengamuk di lingkungan kerja, usahakan dengan akal cerdik melumpuhkan orang gila tersebut dengan tetap tidak membahayakan diri sendiri dan yang bersangkutan. 16.3 Bila menggunakan senjata tajam dan membahayakan orang lain, usahakan penangkapan dengan beberapa anggota lain dan bila perlu gunakan tongkat/tonfa untuk melumpuhkannya.
17. INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PERKELAHIAN (SATU LAWAN SATU) 17.1 Usahakan melerai/memisahkan para pelaku dengan peringatan untuk mengalihkan
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
perhatian. 17.2 Apabila dalam perkelahian tersebut digunakan alat-alat yang berbahaya (rantai, pentungan, senjata tajam) usahakan pemisahan itu diarahkan kepada salah satu pihak yang menggunakan alat-alat/senjata tajam. Minta Petugas Satuan Pengamanan lain untuk membantu. 17.3 Jika salah satu sudah ada yang terluka, segera laporkan pada Supervisor/Danru agar ditindaklanjuti ke pihak yang berwajib, dengan terlebih dahulu koordinasi dengan Supervisor/Danru. 17.4 Segera minta bantuan Satuan Pengamanan guard lain, karyawan lain atau masyarakat sekitar dan atau polisi bila kondisi betul-betul membahayakan.
18. INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PERKELAHIAN (KELOMPOK) 18.1 Usahakan memberi peringatan yang dapat menarik dan mengalihkan perhatian pelaku. 18.2 Segera minta bantuan Satuan Pengamanan guard lain atau masyarakat sekitar atau karyawan untuk dapat memisahkan kelompok yang berkelahi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. 18.3 Segera lapor ke Supervisor/Danru.
19. INSTRUKSI KERJA KEADAAN DARURAT Tujuan dari Instruksi Tanggap Darurat adalah untuk memastikan potensi bahaya/keadaan darurat dapat ditangani secara sistematis sehingga akibat kondisi bahaya dapat dihindari. Prosedur tanggap darurat ini dibuat sebagai pertimbangan dalam menghadapi kondisi –kondisi darurat berikut ini : 19.1 KEBAKARAN DAN ASAP 19.1.1 Bila melihat kebakaran dan asap, Satuan Pengamanan segera menyalakan alarm tanda peringatan. 19.1.2 Segera padamkan api dengan APAR yang ada. Apabila ada aliran listrik, segera putuskan dari luar dengan mematikan saklar induk dan semua sekering. 19.1.3 Selamatkan korban terutama manusia/karyawan, dokumen-dokumen penting, material. 19.1.4 Jika api semakin membesar, koordinasi dengan manajemen perusahaan untuk menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran. 19.1.5 Berikan jalan masuk untuk kendaraan pemadam kebakaran. 19.1.6 Usahakan orang-orang yang tidak berkepentingan agar tidak memasuki daerah kebakaran atau merusak barang bukti yang ada. 19.1.7 Buat Berita Acara Kejadian 19.1.8 Dalam melaksanakan pemeriksaan, bantu petugas Polisi dalam mengumpulkan barang bukti atau saksi. 19.2 KECELAKAAN KERJA 19.2.1 Jika memungkinkan, bawa korban ke ruangan yang lebih nyaman untuk memberikan pertolongan pertama dengan tepat. Namun, jika tidak memungkinkan, segera amankan area sekitar dan berikan ruang yang cukup
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
19.2.2
19.2.3 19.2.4
19.2.5 19.2.6
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
untuk memberikan pertolongan pertama. Bila korban adalah tamu atau kontraktor, Satuan Pengamanan harus lebih berhati-hati dalam penanganannya untuk menghindari tuntutan-tuntutan lebih lanjut. Pertolongan pertama harus diberikan oleh First Aider yang sudah terlatih atau Satuan Pengamanan yang benar-benar mengerti dalam memberikan pertolongan pertama dengan benar. Jangan berperilaku coba-coba bila tidak mengerti dengan benar akibatnya bisa fatal. Segera laporkan kecelakaan ini ke Mobile Supervisor dan manajemen perusahaan. Bila korban mengalami cedera yang perlu mendapat pertolongan lebih mendesak segera kirim ke Rumah Sakit. Bila kondisi korban memungkinkan kirim dengan menggunakan sarana kendaraan yang ada. Bila tidak segera koordinasi dengan pihak Rumah Sakit untuk mengirimkan ambulan. Amankan lokasi kecelakaan, dan jangan lakukan perubahan jika belum mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang ( manajemen perusahaan). Ambil foto dan buat dokumentasi. Catat semua kronologis kejadian sampai terjadinya kecelakaan tersebut, buat laporannya.
19.3 ANCAMAN BOM 19.3.1 Setelah mendengar informasi tentang ancaman bom dari karyawan, Mobile Supervisor langsung koordinasi dengan manajemen perusahaan. 19.3.2 Bila evakuasi diperlukan, bantu proses evakuasi dan arahkan ke Muster Point dengan tenang (Evakuasi dilakukan sebelum pencarian benda mencurigakan). 19.3.3 Bantu manajemen perusahaan melakukan perhitungan jumlah karyawan di Muster Point . Bila masih kurang, lakukan pencarian dengan tetap koordinasi dengan manajemen perusahaan. 19.3.4 Lakukan penyisiran di dalam dan di luar area jaga untuk menemukan benda yang dicurigai. Minta bantuan penghuni masing-masing ruangan membantu mencari di daerahnya sendiri karena mereka lebih paham benda-benda yang ada di area mereka. Bila menemukan benda yang mencurigakan, jangan ditangani sendiri, hubungi Supervisor/Danru dan manajemen perusahaan. 19.3.5 Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan mendekati area penemuan barang yang mencurigakan tersebut. 19.3.6 Karyawan dilarang memasuki ruangan sebelum ada pemberitahuan lebih lanjut dari manajemen perusahaan dan dipastikan aman. 19.4 KERUSUHAN 19.4.1 Jika kerusuhan terjadi pada saat jam kerja dan karyawan berada di area gudang, maka seluruh karyawan tidak diperbolehkan pulang ke rumah hingga kerusuhan telah menurun dan situasi sudah aman. Jika memungkinkan, pintu atau gerbang yang dibuka dibatasi. Namun, tetap pastikan ada jalan keluar yang aman dari gedung dan pastikan semua orang t ahu jalan tersebut. 19.4.2 Dapatkan informasi yang akurat dan terkini untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. a. Hubungi Head Office PT. Garda Satria Indonesia. b. Nyalakan TV pada stasiun yang memberitakan adanya kerusuhan tersebut. c. Nyalakan radio pada stasiun yang memberitakan kerusuhan tersebut
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
d. Minta salah satu rekan Satuan Pengamanan untuk memonitor TV/radio dan juga pastikan mereka mempunyai jalur komunikasi yang baik dengan Anda. e. Pastikan mempunyai radio portable untuk berjaga-jaga jika listrik mati. 19.4.3 Semua karyawan wajib menyalakan handphone guna memudahkan komunikasi. 19.4.4 Koordinasi dengan Pengelola Gedung atau manajemen perusahaan, pastikan mereka telah menghubungi pihak kepolisian atau pihak lainnya untuk pengamanan perusahaan. 19.4.5 Selalu berkomunikasi secara teratur dengan seluruh tingkatan Manajemen perusahaan, pihak customer, dan pihak lainnya ya ng terlibat. 19.4.6 Data karyawan yang berada di gudang untuk memastikan jumlahnya jika harus evakuasi. 19.4.7 Ingatkan karyawan untuk memasukkkan dokumen-dokumen penting (termasuk back up driver) di dalam brankas, termasuk uang kas yang berlebih, peralatanperalatan kerja yang bernilai tinggi ke dalam suatu ruangan yang aman dan terkunci. 19.4.8 Matikan semua peralatan listrik yang tidak penting. 19.4.9 Untuk antisipasi listrik mati, siapkan peralatan yang mungkin akan dibutuhkan seperti senter, lilin, lampu darurat, dan juga peralatan keselamatan seperti tabung APAR dan kotak P3K. 19.4.10 Keselamatan adalah prioritas utama. Semua keputusan dan tindakan yang diambil harus mempertimbangkan keselamatan manusia. Jangan mengambil keputusan atau bertindak yang membahayakan diri anda ataupun rekan anda. 19.4.11 Jika kondisi dipastikan aman, bantu manajemen perusahaan memonitor semua staff bisa kembali ke rumah masing-masing dengan selamat. 19.4.12 Setelah kerusuhan, jika tempat kerja mengalami kerusakan akibat kerusuhan, pastikan anda tidak memasuki areal tersebut tanpa ijin persetujuan dari pihak manajemen perusahaan. 19.4.13 Jika dijinkan masuk, pastikan kondisinya aman, dan jangan melakukan perubahan apapun. 19.4.14 Lakukan pengambilan foto kerusakan dan mendata kerusakan. 19.5 GEMPA BUMI 19.5.1 Tetap tenang dan jangan panik. 19.5.2 Selama gempa terjadi, arahkan karyawan/tamu berlindung di bawah meja/perabot yang cukup kuat dan aman untuk melindungi kepala dan badan. Apabila berlindung di bawah meja tidak memungkinkan, carilah perlindungan di sebelah dinding interior dan lindungilah kepala dengan tangan. 19.5.3 Arahkan karyawan menjauh dari jendela, partisi kaca, rak-rak, lemari, bendabenda yang tergantung atau benda-benda besar yang dapat menimpa tubuh kepala karyawan/tamu. 19.5.4 Larang karyawan berlari keluar ruangan atau keluar gedung/bangunan, hal ini akan membahayakan mereka, sehubungan dengan tidak stabilnya pijakan lantai sehingga posisi berdiri mereka tidak seimbang. 19.5.5 Evakuasi tidak diperkenankan selama gempa bumi berlangsung, dan hanya diijinkan setelah gempa bumi reda atau berdasarkan instruksi dari manajemen perusahaan. Tetap tenang dan berhati-hati terhadap terjadinya gempa susulan
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
19.5.6 Periksa apabila terdapat karyawan yang terluka dan berikan pertolongan pertama. Jangan memindahkan karyawan yang terluka parah kecuali dalam keadan gawat. 19.5.7 Jangan tergesa-gesa menggunakan telepon baik telepon selular maupun regular kecuali ada yang terluka serius, kebakaran, atau kondisi darurat lainnya. 19.5.8 Segera keluar dari gedung hanya apabila ada instruksi dari manajemen perusahaan atau apabila kondisi gedung tidak aman (struktur bangunan tidak stabil, kebakaran, kebocoran gas, dll). 19.5.9 Bantu evakuasi orang yang cacat, orang tua, wanita hamil, dan anak-anak. 19.5.10 Jangan merokok. 19.5.11 Setelah evakuasi, segera data karyawan yang ada untuk memastikan kondisi mereka. 19.5.12 Jangan masuk ke dalam gedung hingga manajemen perusahaan mengijinkan. 19.5.13 Jika kondisi aman dan memungkinkan, lakukan pengecekan kondisi bangunan, peralatan, dan barang-barang untuk mendata kerusakan sebagai bagian laporan ke manajemen perusahaan. 19.6 PEMADAMAN LISTRIK Pemadaman listrik yang dimaksud adalah pemadaman listrik dengan jangka waktu lama yang telah menggangu aktivitas perusahaan. Apabila terjadi indikasi pemadaman listrik yang cukup lama, laksanakan langkah-langkah berikut : 19.6.1 Hubungi petugas PLN terdekat untuk menanyakan informasi pemadaman. 19.6.2 Nyalakan radio portable untuk mendengarkan berita yang berkaitan tentang pemadaman listrik termasuk sebab, luasnya pemadaman, dan langkah-langkah pemerintah/PLN untuk pemulihan, serta perkiraan waktu pemulihan. 19.6.3 Ingatkan karyawan saat pemutusan hubungan listrik, untuk sistem yang masih bisa beroperasi dengan sumber listrik dari UPS, melakukan proses back up untuk mengamankan data. 19.6.4 Jika generator atau sumber tenaga listrik cadangan yang tersedia menyala, pastikan listrik yang tersedia digunakan untuk pekerjaan yang benar-benar penting, untuk menghemat pemakaian bahan bakar generator. Koordinasikan dengan manajemen perusahaan. 19.6.5 Larang penggunaan lilin untuk penerangan darurat, gunakan penerangan dengan battery, lilin sangat rawan terhadap bahaya kebakaran. 19.6.6 Lebih waspada dalam penjagaan.
20. INSTRUKSI KERJA KOMUNIKASI DAN LAPORAN 20.1 KOMUNIKASI 20.1.1 Komunikasi dan konsultasi Petugas Satuan Pengamanan adalah salah satu metode untuk mendekatkan persepsi dan kepentingan dalam mengoptimalkan jalannya penerapan tugas dan pemecahan masalah-masalah keamanan dan ketertiban. 20.1.2 Komunikasi dan konsultasi Satuan Pengamanan guard dapat dilakukan sendiri dengan Supervisor/Danru dalam satu bentuk pertemuan dengan Satuan Pengamanan guard.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
20.1.3 Secara periodik mengadakan program komunikasi dan konsultasi dengan manajemen perusahaan guna membahas permasalahan dan usulan. 20.2 LAPORAN RUTIN/LAPORAN HARIAN 20.2.1 Setiap Petugas Pos harus membuat hasil laporan tugasnya (Jurnal Pos) 20.2.2 Hasil laporan pelaksanaan tugas ini diperiksa dan ditandatangani oleh Mobile Supervisor. Selanjutnya Supervisor/Danru merangkum laporan dari tiap-tiap pos ke dalam Buku Mutasi. 20.3 LAPORAN BERKALA 20.3.1 Setiap satu minggu Supervisor/Danru membuat laporan mingguan yang dilaporkan kepada manajemen perusahan dan tembusan ke Operational Support PT. Garda Satria Indonesia. 20.3.2 Setiap satu bulan sekali Supervisor/Danru dibantu Operational Manager PT. Garda Satria Indonesia membuat laporan Bulanan yang diserahkan kepada Pelanggan dan tembusan kepada GM Operation PT. Garda Satria Indonesia, untuk dijadikan bahan dalam mengambil kebijakan lebih l anjut. 20.3.3 Laporan bulanan berisi tentang : Pendahuluan, Intel Update (IGS dan community), Assets/Forces deployed, Incidents, Operational/Training Matters, Manpower Matters, Logistic Matters, Safety Matters, Visits, Staff Summary/Recommendation. 20.4 LAPORAN PENTING/KEJADIAN KHUSUS Laporan yang harus dibuat bila terjadi peristiwa atau kejadian atau hal-hal khusus, misalnya : pencurian, kebakaran, unjuk rasa, ancaman bom, perampokan, perkelahian, penganiayaan, kebakaran dan tindakan-tindakan kriminal lainnya.
21. INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN AWAK KAPAL 21.1 Crew List kapal harus berada pada Pos Pintu Masuk Fasilitas Pelabuhan. 21.2 Awak kapal yang akan pesiar ke darat harus memiliki tanda pengenal khusus dari PLTU TANJUNG JATI B JEPARA yang diberikan oleh petugas jaga di Pos Pintu Masuk Fasilitas pelabuhan. 21.3 Awak kapal yang akan kembali ke kapal harus mengembalikan tanda pengenal khusus PLTU TANJUNG JATI B JEPARA kepada petugas jaga di Pos Pintu Masuk Fasilitas Pelabuhan. 21.4 Kegiatan pada butir 2 (dua) dan 3 (tiga) di atas dilakukan petugas jaga dengan mencocokkan nama awak kapal dengan Crew List dari setiap kapal. 21.5 Awak kapal yang akan melalui Pos Pintu Masuk Fasilitas Pelabuhan baik waktu akan keluar maupun akan masuk harus menunjukkan tanda pengenal khusus dari PLTU TANJUNG JATI B JEPARA kepada petugas jaga. 21.6 Semua ketentuan keamanan kapal yang berlaku di PLTU TANJUNG JATI B JEPARA terhadap awak kapal, harus dikonfirmasikan dan disosialisasikan oleh PFSO/Deputy PFSO kepada awak kapal melalui SSO. 21.7 Pengawasan awak kapal harus disesuaikan dengan ketentuan keamanan tentang pedoman Security Level yang berlaku.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
22. INSTRUKSI KERJA INTERAKSI KAPAL DAN FASILITAS PELABUHAN 22.1 Prosedur untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam pengertian interaksi kapal dengan Fasilitas Pelabuhan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pada Jetty Regulation Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA 22.2 Sebelum kapal sandar di Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA harus diadakan koordinasi keamanan antara PFSO/Deputy PFSO dengan SSO. 22.3 Sebelum kapal sandar di Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA PFSO harus berkoordinasi dengan KaUPP Jepara. 22.4 Interaksi dapat dilaksanakan jika kondisi keamanan kapal memenuhi persyaratan keamanan sesuai ketentuan yang berlaku. 22.5 Jika ada data bahwa kapal membawa ancaman keamanan terhadap Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA maka kapal dapat ditolak oleh KaUPP Jepara atau Port Security Committee (PSC) .
23. INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN/MONITORING DI AREA DAN FASILITAS PELABUHAN 23.1 Lakukan pemeriksaan pengawasan pada area pelabuhan dan area Fasilitas Pelabuhan. 23.2 Lakukan Patroli pengawasan pada area pelabuhan dan area Fasilitas Pelabuhan. 23.3 Pelaksanaan untuk butir 1 (satu) dan 2 (dua) di atas dilakukan oleh petugas jaga yang pengaturannya dilakukan oleh PFSO untuk area Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA. 23.4 Cegah masuknya semua senjata atau alat yang dapat mengancam atau digunakan untuk mengancam keamanan Pelabuhan dan Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA Petugas keamanan Fasilitas Pelabuhan harus segera melaporkan kepada PFSO jika menemukan adanya usaha seperti tersebut pada butir 4 (empat) di atas. 23.5 Semua sarana penerangan harus dinyalakan dengan sempurna pada malam hari. 23.6 Segera laporkan kalau ada lampu padam kepada pihak terkait. 23.7 Pada saat melakukan patroli pengawasan agar menggunakan peralatan komunikasi dan memperhatikan prosedur untuk menjaga informasi keamanan. 23.8 Pada saat pemeriksaan agar menggunakan peralatan deteksi yang tersedia. 23.9 Perhatikan ketentuan tindakan keamanan yang harus dilakukan sesuai pedoman Security Level yang berlaku.
24. INSTRUKSI KERJA TINDAKAN KEAMANAN TAMBAHAN SECURITY LEVEL 2 DAN 3 24.1 Tindakan keamanan tambahan untuk security level 2. 24.2 Tindakan keamanan tambahan untuk security level 3. 24.3 Pada saat Fasilitas Pelabuhan harus beroperasi pada kondisi security level 2 maka harus dilakukan tindakan keamanan tambahan sebagai berikut : 24.3.1 Seluruh area Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA dilakukan tindakan keamanan yang sesuai. 24.3.2 Ijin masuk ke area Fasilitas Pelabuhan hanya diberikan kepada orang yang berkaitan dengan operasional Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00
24.3.3 Lakukan penggeledahan terhadap semua orang (tamu dan karyawan) berikut kendaraan dan barang bawaannya di Pintu Masuk Fasilitas Pelabuhan. 24.3.4 Tingkatkan patroli pengawasan sepanjang sisi pantai dari PLTU TANJUNG JATI B JEPARA 24.3.5 Adakan briefing keamanan dengan UPP Jepara dan agen pelayaran terkait. 24.3.6 Management PLTU TANJUNG JATI B JEPARA memberitahukan kepada semua staf/karyawan tentang adanya kondisi security level 2 dan meminta agar mereka melakukan peran dan tanggung jawab masing-masing dan berkoordinasi dengan PFSO. 24.3.7 Awak kapal dibatasi untuk turun ke darat, hanya untuk kepentingan khusus dengan izin dari PFSO. 24.3.8 Koordinasikan pengamanan daerah berlabuh jangkar (anchorage area) dan alur pelayaran dengan KaUPP Jepara /PSO. 24.3.9 Informasikan kepada kapal / SSO tentang kondisi security level 2 dan minta agar kapal dapat menyesuaikan tindakan keamanannya.
25. INSTRUKSI KERJA PADA KONDISI SECURITY LEVEL 3 25.1 Tindakan keamanan yang diberlakukan untuk kondisi security level 2 harus dilaksanakan. 25.2 Tutup akses ke Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA akses hanya untuk petugas atas ijin PFSO. 25.3 Tingkatkan koordinasi keamanan dengan UPP Jepara /PSO dan instansi keamanan terkait. 25.4 Laksanakan evakuasi sesuai Prosedur Emergency Preparedness and Response (kesiapsiagaan dan tanggap darurat) di PLTU TANJUNG JATI B JEPARA 25.5 Hentikan semua kegiatan di Restricted Area, termasuk kegiatan unloading, kegiatan Delivery of Ship Store’s, dan kegiatan pengiriman barang-barang. 25.6 Tambah kekuatan personil penjagaan dan tingkatkan patroli pengawasan. 25.7 Siapkan jalur komunikasi dengan instansi keselamatan (misalnya Rumah Sakit dan Dinas Pemadam Kebakaran).
26. INSTRUKSI KERJA MENERIMA KAPAL NON KONVENSI DI PELABUHAN 26.1 Adakan komunikasi koordinasi dengan kapal-kapal tersebut. 26.2 Jelaskan ketentuan keamanan yang berlaku pada Fasilitas Pelabuhan PLTU TANJUNG JATI B JEPARA 26.3 Jelaskan adanya peraturan keamanan berdasarkan SOLAS 1974 Chapter XI-2 dan Part A ISPS Code. 26.4 Minta informasi keamanan yang diperlukan seperti: 26.4.1 Pelabuhan asal. 26.4.2 Ship Particular. 26.4.3 Asal dan jumlah Crew. 26.4.4 Jenis muatan (jika ada). 26.4.5 Pelabuhan tujuan berikutnya. 26.5 Laporkan kepada Administrator Pelabuhan Belawan tentang kedatangan kapal-kapal tersebut. 26.6 Tempatkan petugas keamanan Fasilitas Pelabuhan di atas ka pal tersebut.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
INSTRUKSI KERJA SATPAM
1 Oktober 2013
IK-APOL-SP-001
Dok. Revisi : 00