BAB IV INJEKSI AIR PADA SECONDARY RECOVERY
Operasi perolehan minyak tahap kedua (secondary recovey) dilakukan dengan maksud untuk memperoleh minyak sisa di reservoir yang tidak dapat diambil dengan metode tahap pertama (primary recovery). Dalam operasi perolehan tahap kedua ini, suatu fluida diinjeksikan ke dalam reservoir minyak sisa tersebut bukan untuk mempertahankan energi reservoir, tetapi secara fisik mendesak minyak sisa dari reservoir. Waterflooding (injeksi air) merupakan salah satu dari metode perolehan tahap kedua yang banyak banyak digunakan dalam industri perminyakan, karena water flooding mempunyai banyak keuntungan daripada metode perolehan tahap kedua yang lainnya (gas flooding), diantaranya yaitu !
air tersed sedia dala alam jumlah yang meli elimpah,
"
air re relatif mu mudah di diinjeksikan,
#
air air mam mampu pu meny enyebar ebar melal elalui ui form formas asii bea beari rin ng min miny yak, ak, dan dan
$
air lebih efis fisien dalam mendesak sak minyak nyak.. Dalam sejarahnya, water flood pertama kali terjadi sebagai suatu hasil dari
injeksi air yang tidak disengaja pada daerah %ithole &ity %ensylvania di tahun "'. %ada tahun "''!, *ohn +. &arll menyimpulkan bahwa air tanah dari lapisan yang lebih dangkal mampu mendorong minyak dari reservoir dan memberi manfaat dalam membantu peningkatan produksi minyak. %ada saat itu air dirasakan sebagai fungsi utama dari injeksi air dalam mempertahankan tekanan reservoir yang memberikan sumursumur itu mempunyai umur produktif yang lebih panjang. %ada awalnya metode waterflooding ini dilakukan dengan menginjeksikan air ke dalam sumur tunggal- saat one yang terinvasi air meningkat dan sumursumur yang berdekatan dimana air tidak menjangkaunya dijadikan sumur penginjeksi untuk memperluas daerah invasi air. /ni dikenal sebagai 0circle flooding1. 2eknik ini kemudian diperbaiki oleh +orest Oil &orp. dengan mengubah beberapa sumur produksi menjadi sumur injeksi air dan membentuk suatu pola line drive. 4.1. Pengertian Waterflooding
%ada banyak reservoir minyak, tekanan reservoir akan berkurang selama produksi berlangsung. %enurunan %enurunan tekanan reservoir di bawah tekanan jenuh (bubble point) dari hidrokarbon mengakibatkan mengakibatkan keluarnya gas (komponen hidrokarbon yang ringan) dari dalam minyak. 3elembung gas akan membentuk fasa yang bersinambungan dan mengalir ke arah sumursumur sumursumur produksi, bila saturasinya melampaui harga saturasi e4uilibrium. 2erproduksinya gas ini akan mengurangi energi yang tersedia secara alami untuk memproduksikan minyak, sehingga jumlah minyak yang dapat diproduksikan (recovery) secara alami dapat berkurang pula. 5ecara umum dapat dikatakan bahwa penurunan tekanan yang tidak terkontrol memberikan kontribusi terhadap pengurangan recovery. %enurunan tekanan reservoir dapat diperlambat secara alami bila penyerapan reservoir oleh sumursumur produksi diimbangi oleh perembesan air ke dalam reservoir dari a4uifer. 6ir ini berperan sebagai pengisi atau pengganti minyak yang terproduksi, disamping berperan sebagai media pendesak. 7ekanik produksi minyak yang mengandalkan tenaga pengembangan dari gas yang keluar dari larutan (depletion drive). 8enyataan ini mendorong orang untuk melakukan proses penginjeksian air (waterflooding) dari permukaan bumi ke dalam reservoir minyak. minyak. Waterflooding merupakan metode perolehan tahap kedua dimana air diinjeksikan ke dalam reservoir untuk mendapatkan tambahan perolehan minyak yang bergerak dari reservoir minyak menuju ke sumur produksi setelah reservoir tersebut mendekati batas ekonomis produktif melalui perolehan tahap pertama. %enginjeksian air yang dimaksudkan disini merupakan penambahan energi kedalam reservoir melalui sumursumur tertentu, yaitu sumur injeksi. 6ir ini akan mendesak minyak mengikuti jalurjalur arus (stream line) yang dimulai dari sumur injeksi dan berakhir pada sumur produksi. %ada suatu saat partikel air yang bergerak dari sumur injeksi ini akan sampai pada sumur produksi, pada saat mana air mulai terproduksi.
3ambar 9.". 8edudukan 6ir 5epanjang *alur 6rus 5ebelum dan 5esudah 2embus 6ir %ada 5umur %roduksi "$) 3ambar 9.". menunjukkan kedudukan partikel air 6, :, &, D, dan ; yang bergerak pada waktu yang bersamaan di sekeliling lubang sumur, sumur, melalui jalur arus ", #, $, 9, dan . *alurjalur ini merupakan seperempat bagian dari pola injeksiproduksi lima titik (five spot). 3ambar itu memperlihatkan pula kedudukan partikel air yang membentuk batas airminyak sebelum (a) dan sesudah (b) tembus air (water breakthrough) pada sumur produksi. produksi. +raksi air yang turut terproduksi ini makin lama makin besar, sehingga suatu saat produksi sumur tidak ekonomis lagi. 5ekarang timbul pertanyaan, berapa besar volume minyak yang telah diproduksikan dengan bantuan injeksi air sampai s ampai dengan lain produksi yang tidak bernilai ekonomis. 6tau dengan perkataan lain pertanyaan ini menyangkut menyangkut berapa besar recovery minyak dalam tahap produksi sekunder itu (proses injeksi injeksi air merupakan tahap produksi sekunder yang proses pelaksanaannya mengikuti tahap produksi primer). %ertanyaan ini sebenarnya memerlukan jawaban sebelum keputusan untuk melaksanakan proses penginjeksian air diambil. 5ebelum dilakukan proses waterflooding maka diperlukan studi pendahuluan yang meliputi
! %erolehan datadata ! 5ifat fisik batuan reservoir. ! %ermeabilitas ratarata dalam berbagai luasan reservoir. " Data porositas dalam berbagai luasan reservoir. #
esimulasi.
5edangkan penilaian layak tidaknya suatu proyek waterflooding memerlukan keteranganketerangan mengenai
• •
2ahap pendahuluan
perkiraan recovery menyeluruh.
2ahap lanjutan perkiraan laju produksi terhadap waktu. %erkiraan recovery menyeluruh ini diperlukan untuk memperoleh gambaran kasar apakah proses injeksi air layak dilaksanakan. %ersamaan empiris yang dapat digunakan adalah ! 3uthrie ? 3reenberger ;> @ !,#A"B log 8 C !,#B 5 w C !,"$ log µo ? ",$' φ !,!!!$9'' h C !,""9!$ ................................................................................................ (9") ! 6%/
φ ("− S w ) E R =9,'B' Boi
! , !9##
k µ W i µ oi
! , !AA!
S w
−! ,"B!$
[ P i − P a ] − !,#"B
..
(9#) dimana 5w
saturasi air, fraksi
8
permeabilitas, mD
φ
porositas, fraksi
h
tebal formasi
µo
viscositas minyak, cp
µw
viscositas air, cp
:o
faktor volume formasi minyak, (52:::=)
%i
tekanan reservoir mulamula, psia
%a
tekanan reservoir pada saat ditinggalkan, psia
5ecara volumetris dapat pula ditentukan jumlah minyak yang dapat dihasilkan oleh penginjeksian air yaitu berdasarkan persamaan N pf
S op S or = AA' V sw φ E t B − B or op
............................................................. (9$)
dimana E pf
kumulatif produksi minyak, 52:
Fsw
gross swept volume, acreft
5op
saturasi minyak pada saat dimulai injeksi, fraksi
5or
saturasi minyak pada saat akhir injeksi, fraksi
:op
faktor volume formasi minyak pada awal injeksi, ::=52:
:or
faktor volume formasi minyak pada akhir injeksi,
;t
effisiensi total penginjeksian, fraksi.
::=52:
3ross swept volume, F sw merupakan volume minyak yang dipengaruhi oleh letak dari sumur injeksiproduksi yang harganya belum tentu sama dengan volume reservoir keseluruhannya. +aktor efisiensi, ; t dipengaruhi sifat homogenitas reservoir (variasi harga permeabilitas dalam arah vertikal) dan pola susunan sumur injeksi produksi. 4.. Peren!anaan Waterflooding "
Penent#an $o%a&i S#'#r In(e%&i)Prod#%&i
%ada umumnya dipegang prinsip bahwa sumursumur yang sudah ada sebelum injeksi dipergunakan secara maksimal pada waktu berlangsungnya injeksi nanti. *ika masih diperlukan sumursumur baru maka perlu ditentukan lokasinya. Gntuk memilih lokasi sebaiknya digunakan peta distribusi cadangan minyak tersisa. Di daerah yang sisa minyaknya masih besar mungkin diperlukan lebih banyak sumur produksi daripada daerah yang minyaknya tinggal sedikit. %eta isopermeabilitas juga membantu dalam memilih arah aliran supaya penembusan fluida injeksi (breakthrough) tidak terjadi terlalu dini.
4... Penent#an Pola S#'#r In(e%&i)Prod#%&i
Gntuk meningkatkan faktor perolehan minyak salah satu caranya adalah dengan efisiensi yang sebaikbaiknya dengan membuat satu caranya adalah dengan mendapatkan efisiensi yang sebaikbaiknya dengan membuat pola sumur injeksi produksi.2etapi kita harus tetap memegang prinsip bahwa sumur yang sudah ada sebelum injeksi harus dapat digunakan semaksimal mungkin pada waktu berlangsungnya injeksi nanti. %ertimbanganpertimbangan dalam penentuan pola sumur injeksi produksi tergantung pada
!
2ingkat keseragaman formasi, yaitu penyebaran permeabilitas ke arah lateral
maupun ke arah vertikal. "
5truktur batuan reservoir meliputi patahan, kemiringan, dan ukuran.
#
5umursumur yang sudah ada (lokasi dan penyebaran).
$
2opografi.
9
;konomi. %ada operasi waterflooding sumursumur injeksi dan produksi umumnya
dibentuk dalam suatu pola tertentu yang beraturan, misalnya pola tiga titik,lima titik, tujuh titik, dan sebagainya. %ola sumur dimana sumur produksi dikelilingi oleh sumursumur injeksi disebut dengan pola normal . 5edangkan bila sebaliknya yaitu sumursumur produksi mengelilingi sumur injeksi disebut dengan pola inverted . 7asingmasing pola mempunyai sistem jaringan tersendiri yang mana memberikan jalur arus berbedabeda sehingga memberikan luas daerah penyapuan yang berbeda beda. Diantara polapola yang paling umum digunakan !
Direct line drive
sumur injeksi dan produksi membentuk garis
tertentu dan saling berlawanan. Dua hal penting untuk diperhatikan dalam sistem ini adalah jarak antara sumursumur sejenis (a) dan jarak antara sumursumur tak sejenis (b) "
Staggered line drive sumursumur yang membentuk garis tertentu dimana
sumur injeksi dan produksinya saling berlawanan dengan jarak yang sama panjang, umumnya adalah a# yang ditarik secara lateral dengan ukuran tertentu.
3ambar 9.#. %ola%ola sumur /njeksi%roduksi "!) #
Four spot
terdiri dari tiga jenis sumur injeksi yang membentuk
segitiga dan sumur produksi terletak ditengahtengahnya. $
Five spot
%ola yang paling dikenal dalam waterflooding dimana
sumur injeksi membentuk segi empat dengan sumur produksi terletak ditengah tengahnya. 9
Seven spot
sumursumur injeksi ditempatkan pada sudutsudut
dari bentuk heHagonal dan sumur produksinya terletak ditengahtengahnya.
4..*. Penent#an De+it In(e%&i dan ,e%anan
Debit injeksi yang akan ditentukan di sini adalah untuk sumursumur dengan pola tertutup dengan anggapan bahwa mobility ratio (>) sama dengan satu. :esarnya debit injeksi sangat tergantung pada perbedaan tekanan injeksi di dasar sumur dan
tekanan reservoirnya. :entuk persamaan dikembangkan dari %ersamaan Darcy sesuai dengan pola sumur injeksiproduksi,sebagai berikut
%ola direct line drive (da ≥"),
i= !
r w ) + ",)A" d D a − ",'$']
................................................ (99)
$.)9" k w ∆ P x "!
[
µ w ln ( a D
−$
r w ) + ",)A" d D a − ",'$']
................................................ (9)
%ola five spot (da @ !,),
i=
[
µ w ln ( a D
−$
%ola staggered line drive (da ≥"),
i=
$.)9" k w ∆ P x "!
$,)9" k w ∆ P x "!
−$
µ w [ ln ( d D r w ) − !,("B]
..................................................................... (9)
%ola seven spot,
i=
9,A# k w ∆ P x "!
−$
µ w [ ln ( d D r w ) − !,("B]
..................................................................... (9A)
dimana i
laju injeksi,bblday
k w
permeabilitas efektif terhadap air, mD
h
ketebalan, ft
∆%
perbedaan tekanan di dasar, psi
µw
viscositas air,cp
d
jarak antara sumur tidak sejenis, ft
a
jarak antara sumur sejenis
r w
jarijari efektif sumur, ft
%ersamaan yang disebutkan diatas adalah laju injeksi dari fluida yang mempunyai mobilitas yang sama (7@") karena reservoir minyak terisi oleh cairan saja. Gntuk menentukan laju injeksi sampai dengan terjadinya interferensi digunakan persamaan
iw =
A,!A x "!
−$
k ∆ P
µ o µ w ....................................................... (9') ( ) ( ) r r r r ln D ln D + w e ! ro k rw
dimana r e
radius terluar oil bank, ft
r
radius terluar dari front pendesakan air, ft
Dari persamaan darcy terlihat bahwa debit injeksi dan tekanan injeksi mempunyai keterkaitan. 7asalah sekarang adalah besaran mana yang harus ditentukan lebih dahulu, karena keduanya merupakan besaran yang dapat diatur dalam operasi injeksi air. Gntuk mencapai keuntungan ekonomis yang maksimal biasanya diinginkan debit injeksi yang maksimal, namun ada pembatasan pembatasan yang harus diperhatikan. :atas bawah debit injeksi adalah debit yang menghasilkan produksi minyak yang merupakan batas ekonomisnya. :atas atas debit injeksi adalah debit yang berhubungan dengan tekanan injeksi yang mulai menyebabkan terjadi rekahan di reservoir. 7etode untuk memperkirakan debit injeksi yang terbaik dengan menggunakan pola five spot seperti yang ditunjukan pada gambar berikut ini.
3ambar 9.$. Divisi dari 5ebuah 5egment *aringan 5umur +ive5pot 8edalam 5ektor 6liran >adial ##)
3ambar 9.9. &onductance >atio Gntuk +ive 5pot %attern "$) 6nalisa berikutnya adalah injeksi air dari interface sampai dengan fillup. :esarnya laju injeksi pada perioda ini dinyatakan dengan persamaan iwf @ τ H / .............................................................................................. (9B) dimana iwf laju injeksi air selama fill up, bblday i laju injeksi fluida dengan 7 @ ", bblday ! conductance ratio yang ditentukan dari grafik 3ambar 9.9. memperlihatkan salah satu contoh grafik conductance ratio untuk pola five spot. Dengan diketahuinya laju injeksi pada setiap periode dari perilaku water flood, maka diramalkan waktu injeksi dari setiap periode. "
Penent#an Perfor'an!e In(e%&i Ber-ola %ercobaan model fisik berskala kecil menghasilkan beberapa grafik performance dalam bentuk hubungan ;s (effisiensi penyapuan) terhadap F id (volume yang diinjeksikan, tak berdimensi), atau f w (fraksi laju aliran dari fluida pendesak, misalnya air) terhadap 7 (perbandingan mobilitas air terhadap minyak). 7odel fisik ini menggambarkan reservoir dan aliran sebagai berikut ! 2ebal lapisan dibandingkan dengan ukuran reservoir adalah kecil, sehingga persoalan dapat dianggap # dimensi. " 2idak ada pengaruh gravitasi atau kemiringan reservoir adalah kecil (I"!o) # >eservoir bersifat homogen $ %endesakan torak dan aliran mantap berlaku pada proses injeksi.
E =
luas daera di #elakang front
s
V id
luas unit pola in"eksi
=
....................................................................... (9"!)
volume $ang tela diin"eksi (V i ) volume pori − pori $ang didesak (V d )
.............................................. (9"")
Fd @ F b φ (" ? 5 wc ?5or ) ...................................................................................... (9"#) Gntuk tiaptiap pola injeksi ada grafik tersendiri. 3ambar 9.. adalah salah satu contohnya, yaitu untuk pola sumur five spot.
3ambar 9.. 3rafik ;ffisiensi untuk %ola %enyapuan =ima 2itik "$) %ada waktu injeksi dimulai reservoir akan mengandung gas bebas bila tekanan reservoir berada dibawah tekanan jenuh. 3as bebas ini baru dapat mengalir bila saturasi gas sudah melampaui harga saturasi yang kritis (5g J 5gc). 3as bebas pada saat saturasi mencapai 5g ≤ 5gc masih belum dapat mengalir, sehingga injeksi air tidak dapat mendesak gas ke arah sumursumur produksi melainkan tertinggal di belakang front atau larut kembali dalam minyak. 4..4.1. Penent#an Perfor'an!e Bila " Sg Sg! :esaranbesaran ukuran performance yang digunakan adalah
E p W p Wi WO>
@ produksi minyak kumulatif @ produksi air kumulatif @ injeksi air kumulatif @ perbandingan laju produksi air terhadap laju produksi minyak
3ambar 9.. 3rafik ;fisiensi %enyapuan Gntuk pola =ima 2itik "!) %erhitungan dimulai dengan menentukan hargaharga ! %erbandingan mobilitas %
! rw k ro
S or S wc
µ o µ w
........................................................................................ .... (9"$)
"...........FD @ volume poripori yang dapat didesak oleh air (displaceble pore volume) @ F b . φ (" ? 5 wc ? 5g ? 5or ) ..................................................................... (9"9)
#...Dari grafikgrafik (seperti pada gambar 9..) dapat ditentukan hubungan ; s vs Fid (@FiFD) atau ;s vs f w untuk harga 7 yang bersangkutan. /. Fid ;s //. ;s f w K K K @ tembus air dst dst dst dst Di buat gambarnya pada kertas milimeter Dari hubungan F id vs ;s seperti di atas dapat dihitung dE s (f o)res @ dV id (f w)res @ " ? (f o)res dE s @ tan θ, dimana θ adalah sudut kemiringan dari grafik ; s vs Fid dV id atau !
dE s
≡
E s
V id dV id Dari harga (fw )res dapat dihitung ( f w ) res (W&R ) res = ............................................................................... (9") " − ( f w ) res
(W&R) s = (W&R ) res −
Bo Bw
.......................................................................... (9")
"................................................................................................5elanjutnya ditentukan ( E ) V N p = s mod el D ................................................................................... (9"A) Bo
=
W i W p
(V id ) mod el V D B w W i Bw
=
N p Bo
.................................................................................. (9"')
−
Bw
............................................................................... (9"B)
( f o ) s =
d ( N p ) d (W p
(W&R ) s =
+ N p )
" − ( f o ) s
( f o ) res
....................................................................................... (9#!) ........................................................................................ (9#")
d ( N p ) d (W p
+ N p ) @ tan θ, dimana tan θ adalah sudut kemiringan dari grafik E p vs (W p C E p)
3ambar 9.A. 3rafik
" −( f w ) res dFiD
V iD
=
=
dE s
dV iD " dE s .............................................................................. (9##) " ( f w ) res
" dE s " −( f w ) res
=∫
" vs ;s " −( f w ) res
Dari sini diperoleh hargaharga ; s vs FiD V iD x V D W i B w =
N p
E s x V D
=
Bo
(W&R ) s =
( f w ) res Bo ........................................................................ (9#$) " − ( f w ) res B w
4..4.. Penent#an Perfor'an!e Bila S gSg! 3as bebas yang dapat mengalir akan bergerak mendahului minyak bila didesak oleh air. 7obilitas gas jauh lebih besar dari mobilitas minyak, sehingga gas akan mendahului minyak, tetapi tidak semua gas akan terdorong oleh minyak. 5ebagian akan tertinggal sebagai reidual gas atau terlarut kembali dalam minyak. :ila di buat penampang aliran dari sumur injeksi hingga sumur produksi akan terlihat tiga ona, yaitu air, minyak, dan gas seperti dapat dilihat pada gambar 9.'.
3ambar 9.' Lona 7inyak dan 3as
#")
Dari mulai terbentuknya hingga oil bank mencapai sumur produksi minyak tetap diproduksikan seperti sebelum di injeksi dimulai (kecuali bila sumursumur produksi ditutup) dengan harga 3O> yang tinggi. =aju produksi minyak akan bertambah setelah oil bank mencapai sumur produksi (oil breakthrough) disertai dengan berkurangnya harga 3O>. %erkiraan performance dilakukan berdasarkan data ;s vs f w (FiD vs ;s) dengan memperhatikan jumlah air yang telah di injeksi (W if ) hingga oil bank breakthrough. %enentuan performance berikaut ini di peroleh dari metode yang sama seperti untuk lapisan tunggal dimana !≤5g≤5gc disertai dengan anggapan bahwa ". Oil bank diusahakan bertemu pada sumur produksi yang dikelilingi oleh sumur injeksi, hal ini telah dicapai oleh sistem injeksi berpola.
#. Oil telah mengisi seluruh bagian reservoir kecuali daerah yang diisi oleh air pada saat oil bank mencapai sumur produksi. Oil bank breakthrough terjadi bersamaan di semua unit dari injeksi berpola. $. 5elama pengisian poripori yang telah ditinggalkan oleh gas dengan minyak hingga oil bank breakthrough tercapai (fillup) sumur tetap memproduksi minyak (4o) seperti sebelum injeksi dimulai. %ada saat oil bank breakthrough terjadi maka volume air dan situasi minyak adalah sebagai berikut ". 5ituasi minyak pada oil bank 5o @ (" ? 5 wc ? 5gr ) ........................................................................................ (9#9) Dan displaceable porosity φD @ φ (" ? 5 wc ? 5gr ? 5or ) ............................................................................ (9#) #. *umlah air yang telah diinjeksi, Wif , mengisi ruangan yang telah ditinggalkan oleh !.....................................................3as bebas yang mengalir keluar sebanyak F b φ (5g ? 5gr ) ">eservoir void sebagai akibat minyak terproduksi sebesar 4o selama fillup (∆t) Wif @ F b φ (5g ? 5gr ) C (void rate) (∆t) dimana W if (∆t) @ iw @ laju injeksi i w B w void rate @ 4 o . :o 5ehingga V # φ S g − S gr
W =
" − ' o Bo i B w w
atau
V iD
=
.............................................................. (9#)
S g − S gr
' o Bo " − (" − S w − S gr − S or ) i B w w
Sa'-ai dengan fill)#- / 7inyak yang diproduksikan W i N pf = ' o i w B w
V D V iD
=
i w B w
............................... (9#A)
...................................................... (9#')
Gntuk Wi ≤ Wif atau FiD ≤ FiDf Setela0 fill)#- / %roduksi minyak kumulatif E s −V iDf V D N p = + N pf .................................................. (9#B) B o
E s V D
=
−V iDf
Bo
................................................................... (9$!)
Gntuk Wi ≥ Wif Folume air yang telah diinjeksikan sejak operasi dimulai V i mod el V D ........................................................... (9$") V D Wi = Bw %roduksi air kumulatif Wp @ volume air yang diinjeksikan sesudah fillup @ volume air yang menggantikan minyak sesudah fillup. V iD −V iDf V D E s −V iDf V D − @ B w B w @
(V iD − E s ) V D
............................................................... (9$#) B w %erbandingan air minyak Water Oil >atio (:67WO>) di permukaan
(W&R ) s =
dW p dN p
........................................................................ (9$$)
5ecara tabulasi perhitungan performance disusun sebagai berikut FiD ;s ;s FiDf FiD ;s W/ E p
W p
(WO>)s
4... Si&te' Pengola0an Air In(e%&i
6ir yang diinjeksikan ke dalam reservoir seringkali menimbulkan beberapa persoalan, seperti korosi baik pada peralatan di permukaan ataupun di bawah permukaan, scale, swelling, padatan tersuspensi, gas yang terlarut - yang kesemuanya itu bisa mengurangi efficiency pendorongan minyak oleh air. 6pabila air yang diinjeksikan berasal dari sumber lain jika bukan dari formasi yang akan diinjeksi, maka haruslah diperiksa terlebih dahulu sifat campuran kedua air tersebut. 6pakah campuran itu tidak menimbulkan endapanendapan kimia seperti barium sulfat, calcium sulfat, calcium carbonat, sulfida besi dan oksida besi yang diakibatkan unsurunsur dari atat tersebut dalam air injeksi. *ika hal ini terjadi, maka poripori formasi akan tersumbat dan injeksi air akan macet atau
kurang lancar. :egitu pula akibat banyaknya oksigen dalam air injeksi bisa menimbulkan tumbuhnya bakteri dalam poripori formasi, sehingga hal serupa dapat terjadi. %ada pokoknya campuran tersebut selain tidak boleh menimbulkan endapan, dan tidak boleh merusak formasi, misalnya kalau dalam formasi kapur tidak boleh menyebabkan larutnya formasi tersebut, juga kalau dalam formasi clay tidak boleh menimbulkan swelling. 5ehingga dikatakan bahwa sifat campuran kedua air biasa disebut compatibility. Dua macam air lebih dikatakan compatibilitynya baik apabila campuran tersebut tidak menyebabkan reaksi apaapa. Gntuk mencegah problemproblem ditimbulkan seperti diatas, maka dapat digunakan treatment yang berupa ". 6eration, 6dalah pemecahan air menjadi partikelpeartikel halus ke dalam suatu ruangan. %roses ini dimaksudkan untuk pengoksidasian besi dan mangan yang terdapat di dalam air, sehingga hasil oksidasinya dapat tersaring. 6eration juga digunakan untuk menghilangkan karbondioksida dan hidrogen sulfida dari dalam air. 6eration, sudah tentu menyebabkan penambahan kadar oksigen dalam air, dan ini bisa menjadikan air lebih korosif. 6kan tetapi metode ini terutama dipakai untuk air yang mengandung besi, mangan, karbondioksida dan hidrogen sulfida. #. %enambahan at kimia (chemical treatment) &hemical treatment ini berfungsi untuk menghilangkan senyawasenyawa yang dapat menghilangkan korosi, scale, swelling. *adi di sini penambahan at kimia yang dipergunakan untuk weater treatment pemilihannya bergantung kepada persoalan yang dihadapi. 7isalnya, garamgaram alkali digunakan untuk menaikkan p< dan menghilangkan karbondioksida - chlor s eringkali dipakai untuk mengontrol algae, dan sebagainya. $. 5ettling atau pengendapan Dimaksudkan untuk mengendapkan padatanpadatan yang tersuspensi dalam air. 5ehingga dapat memisahkan benda padat yang halus seperti lumpur, clay, sand,
dan silt dari air. 2empattempat yang biasa dipakai untuk pengendapan ini adalah oil skimmer tank atau skimming pit. 9. 6lgae treatment 6lgae treatment ini dilakukan dengan menambahkan atat kimia seperti chlor, hypochlorite, tembaga sulfate dan phenol ke dalam air. &aranya adalah atat tersebut diinjeksikan ke dalam air sebagai gas dalam jumlah yang kecil, tetapi kontinu. . %enyaringan (filtering) %enyaringan ini berfungsi sebagai penyaring dari partikelpartikel yang tersuspensi dalam air, dengan ukuran yang lebih kecil. Dalam prakteknya dilakukan setelah treatment terhadap atat yang berbentuk endapan. . Deaeration Maitu proses pemecahan air menjadi partikelpartikel di dalam suatu ruang hampa, sehingga oksigen bersatu dengan udara, kemudian dikeluarkan oleh vacum pump. Dalam prakteknya pengolahanpengolahan tersebut diklasifikasikan dalam tiga sistem, yaitu sistem terbuka, sistem setengah tertutup, dan sistem tertutup (dalam garis besarnya seperti pada pressure maintenance). 1
Per0it#ngan Perole0an 2in3a%
%erhitungan untuk meramalkan perolehan minyak dari pendesakan fluida tidak tercampur terutama air telah dikembangkan oleh banyak ahli, baik secara analitis maupun empiris. %ada bagian ini akan dibicarakan perolehan minyak berdasarkan pendesakan linier yang dikembangkan oleh :uckley dan =everett pada pendesakan injeksi berpola.
4.*.1. Pende&a%an $inier
%endesakan linier adalah pendesakan yang mempunyai kecepatan hanya dalam satu arah pada setiap saat dan setiap tempat. Dalam prakteknya dapat terjadi
pada pendesakan berpola direct line drive yang jarak antara sumur sejenis jauh lebih kecil daripada jarak antara sumur tidak sejenis. 5ecara umum, suatu pendesakan akan mempunyai batas yang merupakan front terdepan fluida pendesak. %ada bidang front ini saturasi fluida pendesak melonjak naik, kemudian di belakang front saturasi fluida pendesak naik secara berangsurangsur sampai mencapai saturasi maksimalnya, yaitu seharga (" ? 5or fluda yang didesak) Per&a'aan ra%&i Aliran
3ambar 9.B. 3eometri 6liran A) 6nggapanasumsi yang digunakan
6liran mantap (steady state).
5istem pendesakan dari dua macam fluida yang tidak larut satu sama lain
(immiscible). A
+luida yang tidak dapat dimampatkan (incompressible).
'
6liran terjadi pada media berporipori yang homogen. %ersamaan yang digunakan untuk menghitung efisiensi pendesakan
dikembangkan pertama kali oleh :uckley=everret, yang mendasarkan pada persamaan Darcy k P + ρ g sin α ............................................................................ (9$9) µ s
V = −
dimana s @ sumbu yang searah dengan aliran !
@ sudut kemiringan ρ @ massa jenis k @ permeabilitas % @ tekanan F @ laju aliran
Gntuk aliran horisontal, persamaan (9$9) berubah menjadi V
k dP
................................................................................................... (9$)
= −
µ ds
*ika dua macam fluida yang mengalir, misalkan air dan minyak, maka persamaan aliran untuk masingmasing fasa menjadi V w
=−
V o
=−
P + ρ w g sin α ........................................................................ (9$) ds
k w µ w k o
µ o
P + ρ o g sin α ds
......................................................................... (9$A)
Dengan pengaturan selanjutnya gabungan dari persamaan (9$) dan (9$A) menjadi µ w
'w
( k w
µ o
'o
( k o =
µ =
= d ( P o − P w ) −( P w − P o ) sin α ds
d ds
− g ∆ P sin α
.............................................................................. (9$')
' → ( =luas penampang (
*ika 4t @ 4o C 4w .................................................................................................. (9$B) 7aka persamaan (9$') menjadi µ w ' w µ o ' t µ o ' w dP c − + = − g ∆ Ps sin α ............................................. (99!) ( k w ( k o ( k o ds Dengan jalan membagi persamaan (99!) dengan mendefinisikan fraksi aliran fw @
'w ' t
, maka
µ o 't
k o
dan
"+ f w
=
k o ( 't µ o
dP c − g ∆ ρ sin α ds
"+
k o k w
+
µ w
.......................................................... ... (99")
µ o
atau bila dinyatakan dalam satuan k @ mD %c @ psi µ @ cp s @ ft $ 6 @ ft ρ @ grcc
........................................ (99#)
Data tekanan kapiler umumnya dinyatakan sebagai fungsi dari (5 w) gradien tekanan kapiler dapat dinyatakan dalam hubungan (99$) dimana harga diperoleh dari grafik tekanan kapiler. 6kan tetapi sulit diperoleh, atau tidak diketahui sama sekali. :erdasarkan hal itu untuk segi praktisnya maka harga diabaikan. *adi persamaan fraksi aliran menjadi (999) %ersamaan ini akan lebih sederhana bila aliran terjadi dalam arah horisontal, α @ !. (99) :ila pendesakan minyak terjadi pada temperatur konstant dengan harga viscositas minyak dan air tertentu, maka persamaan (99) hanya merupakan fungsi langsung dari saturasi. %ersamaan fraksi aliran jika di plot dalam kertas milimeter akan menghasilkan kurva seperti ditunjukkan pada gambar 9."!. dengan saturasi antara 5wc dan " 5 or dimana fraksi aliran bertambah dari nol sampai satu.
3ambar 9."!.
"
8urva +raksi 6liran 5ebagai +ungsi dari 5aturasi 6ir 2etoda Pende&a%an Ke'a(#an ront
A)
Dalam th "B9# :uckley=everett menyajikan apa yang disebut sebagai persamaan dasar untuk menggambarkan pendesakan immiscible satu dimensi. %ersamaan :uckley=everret tersebut adalah (99) Gntuk laju injeksi air yang konstan (i w @ 4i) kecepatan bidang dengan 5w pada 5w yang bersangkutan. 5edangkan letak atau posisi dengan 5 w yang berbeda beda pada waktu tertentu dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut (99A) dimana Wi @ injeksi air kumulatip (dengan anggapan W i @ !, untuk t @ !) 5ecara matematis terdapat kesukaran hubungan antara kurva fraksi aliran (3ambar 9."!.) dengan persamaan (99A). 6danya titik belok di dalam kurva fraksi aliran menyebabkan df w vs 5w akan mempunyai suatu titik maksimum yang ditunjukkan oleh gambar 9.""a. %enggunaan persamaan (99') untuk memplot distribusi pada waktu tertentu akan menghasilkan kurva garis lurus pada gambar 9.""b.
3ambar 9."". ! %enurunan 5aturasi dari 5uatu 8urva +raksi 6liran " Distribusi 5aturasi Dalam *arak %endesakan A) %rofil saturasi seperti gambar di atas secara fisik tidak mungkin, karena tidak mungkin ada beberapa harga saturasi pada satu titik di reservoir. Gntuk
menggambarkan profil saturasi yang tepat maka ditarik garis vertikal lurus sehingga luas 6 sama dengan :. 3aris ini merupakan gambaran saturasi di front 5 wf Welge ("B#) mengajukan pendekatan lain untuk menentukan 5 wf . &ara yang dilakukan adalah mengintegrasikan distribusi saturasi dari titik injeksi ke front, selanjutnya dapat diperoleh saturasi air ratarata di belakang front (sw), seperti ditunjukan pada gambar 9."#. (99') atau (99B) Gntuk memenuhi persamaan tersebut, haruslah dibuat garis singgung terhadap kurva fraksi aliran dari titik (5w @ 5wf - f w @ !) ke titik (5 w @ 5wf -f w |5wf ) dan ekstrapolasi garis singgung tersebut akan memotong garis f w @ " di titik (5 w @ 5w - f w @ "). Gntuk lebih jelasnya dapat kita lihat gambar 9."#.
3ambar 9."#. 3aris 5inggung terhadap 8urva +raksi 6liran dari 5 w @ 5wc A) Dengan demikian di dalam menentukan 5 wf , f w|5w dan 5 w diperlukan plot kurva fraksi aliran, yaitu dengan menggunakan persamaan (999) atau (99') untuk interval saturasi 5wc I 5w I" 5 or . %erlu di ingat bahwa masingmasing persamaan tersebut mengabaikan pengaruh gradien tekanan kapiler.
%ada saat breakthrough, saturasi front pendesakan 5 wf @ 5w bt mencapai sumur produksi dan water cut reservoir bertambah dengan cepat dari nol sampai fw bt @fwswf . %erolehan minyak untuk fasa ini dinyatakan dengan persamaan berikut Epdb Widbt @ 4idbt @ ( ? 5wc) @ .................................................................... (9#) :ila laju injeksi tanpa dimensi iwd @ 4i=6φ, (%Fsatuan waktu), maka waktu terjadinya breakthrough dapat dihitung dengan persamaan (9$) 5etelah breakthrough, = tetap konstan pada persamaan (9") dan 5 we, +we, 5w dan fraksi aliran pada sumur produksi berangsur naik seperti yang ditunjukan pada gambar 9."$. selama fasa ini perhitungan recovery minyak lebih komplek dan memerlukan aplikasi Welge (99'), yaitu (9.9) Dari persamaan (9") dan persamaan (99) berubah menjadi (9) :ila masingmasing ruas dikurangi 5 wc maka akan di peroleh persamaan untuk menghitung perolehan minyak, yaitu (9)
3ambar 9."$. Distribusi 5aturasi 6ir %ada 5aat :reakthrough dan 5esudahnya %ada %endesakan 6ir =inier A) 8edua persamaan recovery, yaitu persamaan (9#) dan (9) dalam praktek dapat dipakai dengan prosedur sebagai berikut ". :uat kurva fraksi aliran dengan persamaan (999) atau (99) dengan mengabaikan gradien tekanan kapiler. :uat garis singgung tangensial dari titik (5 w @ 5wc - f w @ !) terhadap kurva tersebut. 2itik tangensial yang diperoleh mempunyai koordinat (5 w @ 5wf @ 5w bt - f w|5wf @ fw bt) dan ekstrapolasi garis tersebut ke f w @", maka akan memberikan harga saturasi rata rata di belakang front pada saat breakthrough . 5elanjutnya persamaan (9#) dapat digunakan untuk menghitung recovery minyak dan waktu terjadinya brea kthrough.
%ilih harga 5we sebagai variabel bebas, ambil hargaharga 5w dengan pertambahan N diatas 5wbt. 5etiap titik pada kurva fraksi aliran, untuk 5 we J 5wbt mempunyai koordinat 5w @ 5we , f w @f we. Dan aplikasi persamaan (99) pada gambar 9."9, yang menunjukkan bahwa garis tangensial terhadap kurva fraksi aliran memotong garis f w @ ", memberikan harga sesaat. Gntuk setiap harga 5we baru harga yang bersangkutan ditentukan secara grafis dan recovery minyak dapat dihitung dari E pd @ 5w ?5wc (%F).
3ambar 9."9. 6plikasi &ara 3rafis Welge Gntuk 7enentukan >ecovery 7inyak 5etelah :reakthrough A)
8ebalikan dari kemiringan kurva fraksi aliran untuk setiap harga 5 we akan memberikan Wid, yaitu jumlah volume pori dari air yang diinjeksikan (sesuai dengan persamaan 9#). 5elanjutnya dapat menghubungkan antara waktu dan recovery yang dicapai, yaitu Wid @ iwd. t. 6khirnya persamaan (9) dapat digunakan secara langsung untuk menghitung recovery minyak dengan menentukan terlebih dahulu f we dan wid dari kurva fraksi aliran untuk setiap harga 5 we yang dipilih. &ara terakhir ini dikenal sebagai cara numerik.
4.4. Pilot Waterflooding
%ilot waterflooding merupakan percobaan untuk menguji seberapa besar keberhasilan proyek waterflooding dengan mengaplikasikannya ke dala m permasalahan di lapangan yang nantinya bisa dikembangkan dalam skala yang lebih luas (sebelum dipakai secara luas). &ara perhitungan performance yang telah diuraikan didasarkan pada harga petrofisik, seperti k o, k w, φ, 5wc, 5or , 5gr , 5g yang dianggap representatif untuk reservoir. 8etelitian data ini akan mempengaruhi hasil perhitungan. %endekatan lain untuk mendapat jawaban atas performance adalah memilih suatu bagian dari reservoir yang akan dikembangkan dengan suatu pola injeksi tertentu. %roses injeksi pada suatu bagian reservoir dikenal sebagai pilot injeksi. %erformance dari pilot injeksi inilah yang akan digunakan untuk mengevaluasi performance dari seluruh reservoir bila diinjeksi dengan pola yang sama. 3ambar 9.". menunjukkan dua macam pilot injeksi yang menggunakan masingmasing satu sumur injeksi di tengah dikelilingi oleh empat sumur produksi dan empat sumur injeksi mengelilingi satu sumur produksi.
3ambar 9.". %ilot /njeksi Dengan %ola =ima 2itik A) %ada gambar 9."a. terlihat bahwa kirakira tiga perempat dari minyak yang diproduksi oleh masingmasing sumur dari luar unit lima titik (segi empat yang dibatasi oleh garisgaris yang menghubungkan sumursumur produksi). 3ambar 9."b. menunjukkan bahwa sebagian besar dari minyak yang diproduksikan berasal dari unit lima titik, walaupun sebagian besar air bergerak keluar dari daerah pola injeksi lima titik.
Di lihat dari segi jalur arus yang dimulai dari sumur injeksi itu maka ada dua macam pendekatan yang dapat diambil untuk menggunakan hasil dari pilot injeksi untuk penentuan performance dari seluruh reservoir. 8edua macam pendekatan itu adalah ! 7enggunakan faktor koreksi. " 7emilih susunan sumur injeksi produksi yang tepat sehingga hasil dari " unit pola injeksi yang ditengah mencerminkan hasil yang tepat. Dalam perencanaan pilot waterflooding perlu juga mengetahui keuntungan dan batasan pilot waterflooding, informasi yang diperoleh dari pilot waterflooding, dan pemilihan pola sumur injeksiproduksi yang tepat. 4.4.1. Penent#an a%tor Kore%&i &audle telah meneliti performance dari pilot injeksi dari pola lima titik dengan menggunakan model fisik, seperti terlihat dalam gambar 9.". %ercobaan ini menggunakan variabelvariabel ". %erbandingan mobilitas 7 !." , !.#B , " , $.A , dan "! , bervariasi dari " 9 yang akan digunakan. 5elanjutnya untuk harga
f w yang ada dicari harga ; s dan FiD baik dari pola lima titik yang penuh maupun dari hasil pilot injeksi.
+w
spot penuh ;s
%/lot FiD
! !.B Dari tabel di atas dibuat grafik + vs f w untuk ; s dan FiD
;s
FiD
3ambar 9.". %ilot /njeksi Gntuk %ola /njeksi =ima 2itik
A)
3ambar 9."A.
%entingnya penempatan pilot dalam bagian reservoir yang representatif telah nyata. 8etebalan pasir bersih dan saturasi minyak merupakan dua variasi yang paling penting dalam membedakan perolehan minyak di suatu daerah dengan daerah yang lain. /nformasi pasir bersih sering didapatkan dari core atau logs. :agaimanapun juga, saturasi minyak dapat bervariasi pada daerah dengan ketebalan pasir bersih yang seragam. %ada lapanganlapangan yang mempunyai sejarah panjang mengenai penipisan awal, minyak dapat terakumulasi dalam daerah yang secara struktural rendah dengan gravity drainage. 5uatu kerusakan sumur injeksi atau satu penempetan sumur dalam suatu bagian reservoir yang rapat sering dapat menghasilkan laju injeksi air yang diantisipasi lebih rendah - dan jika lebih dari satu sumur injeksi dilibatkan dalam pilot tersebut dapat menghasilkan suatu injeksi yang tidak seimbang. >usaknya sumur produksi mempunyai pengaruh yang sangat serius, dengan berkurangnya perolehan minyak dan meningkatnya minyak yang bermigrasi diluar pilot merupakan suatu hasil kemungkinan yang dapat terjadi. :anyak batasanbatasan dapat diatasi dengan mendesign pilotpilot dengan memasukkan lebih dari satu pola. "
Infor'a&i Yang Da-at Di-erole0 Dari Pilot Waterflooding 2injauan awal dari pilot waterflooding memperlihatkan bahwa tujuan dasar dari pilotpilot ini adalah penyederhanaan untuk menentukan ada atau tidaknya oil bank atau ona saturasi minyak yang meningkat dapat terbentuk. Oleh karena itu, segera setelah terjadi 0kick1 atau 0bu1 dalam produksi minyak diperoleh, maka pengembangan waterflooding dalam skala penuh dapat dilangsungkan. 2entunya, pada saat yang sama, informasi injeksivitas air diperoleh, yang mana berpengaruh juga dalam mendesign injeksi skala penuh. Dua tipe yang sering digunakan dalam pilot waterflooding adalah injeksi lima titik dengan sumur produksi tunggal dan sumur injeksi tunggal (3ambar 9."').
3ambar 9."' Dua %ola Waterflooding Mang 5ering Digunakan "!) :eberapa pilot injeksi terdiri dari banyak pola dengan dua atau lebih lima titik yang berdekatan, umumnya untuk meminimalkan migrasi minyak yang hilang, khususnya dari pola yang lebih dalam.
:anyaknya studi teknik reservoir telah dlakukan untuk mendapatkan evaluasi pilot injeksi yang lebih baik. 5alah satunya adalah yang telah dilakukan oleh %aulsell, dia mengemukakan bahwa dalam satu sumur injeksi tunggal dalam pilot injeksi cakupan arealnya meningkat setelah tembus air sampai daerah yang tersapu sekitar #!! N atau lebih dari daerah pilot. 7aka dia menyimpulkan bahwa evaluasi pilot injeksi yang didasarkan pada anggapan yang menyatakan tidak ada aliran yang keluar dari daerah pilot itu akan salah. >osenbaum dan 7atthews telah mempelajari pengaruh saturasi gas mula mula dan mobilitas ratio dalam perbandingan laju produksi dengan laju injeksi untuk pola lima titik yang bervariasi. Dalam satu studi yang melibatkan model potensiometrik dan model aliran, empat pilot pola yang berbeda telah dipelajari. /ni meliputi lima titik tunggal, pilot sumur injeksi tunggal, dan enam inverted lima titik. %erbandingan diameter sumur dengan jarak antara sumur injeksi dan produksi adalah tetap yaitu " "!!!. 0Π ratio1 digunakan sebagai suatu alat korelasi, yang didefinisikan sebagai perbandingan tekanan drawdown pada sumur produksi dengan kenaikan tekanan pada sumursumur injeksi.
memperlambat migrasi minyak di daerah pilot adalah kehadiran front waterflooding yang terbentuk di sekitar sumursumur injeksi. 5aat frontfront air ini mendekat kemudian bersatu maka minyak yang dapat diperoleh kecil dalam daerah pilot dapat meloloskan diri. 7odelmodel test menunjukkan bahwa saat saturasi gas meningkat, sebagian besar minyak yang dapat diperoleh diproduksikan dari pilot sumur produksi. %ada saturasi gas yang lebih tinggi, daerah pilot secara menyeluruh ditutupi oleh frontfront waterflooding pada saat fillup cairan ada dalam daerah pilot. 5aturasi gas mulamula dapat menjadi besar pada saat fillup cairan ada dalam daerah pilot, frontfront waterflooding akan bersatu, dan migrasi minyak dapat dicegah.
3ambar 9."B. %engaruh 8ondisi >atio 5umur %roduksi dan 5aturasi 3as 7ulamula %ada %erolehan 7inyak dari %ilot Waterflooding =ima 2itik 2unggal Dengan ;mpat /njector dan 5atu %roducer "!) %ada kondisi ratio #.## , sebanding dengan kapasitas horisontal rekah yang tinggi dengan jarijari "'. ft, kirakira B$ N dari minyak yang dapat diperoleh mulamula
dalam daerah pilot telah diproduksikan. >ange harga 5 gi5gK yang dijumpai dalam operasi waterflooding konvensional adalah dari !.$ sampai !.A . %ada range dari saturasi gas ini, pilot injeksi lima titik tunggal dengan sumur produksi kondisi rationya ".! (sebanding dengan yang bersih, sumur berukuran normal tidak mempunyai stimulasi produksi) akan diperoleh dari $ sampai A N minyak mula mula yang dapat diperoleh ditempat. 7aka untuk suatu pola pilot yang menghasilkan perolehan minyak mewakili suatu pola waterflooding dalam skala penuh, sumur produksi harus mempunyai kondisi ratio sebesar #.# atau lebih. %ada 3ambar 9."B. memperlihatkan perilaku perolehan minyak yang diperoleh dari suatu pengembangan pilot injeksi sumur lima titik dan sumur lima titik dengan sumur injeksi tunggal dimana pilot penghasil mempunyai kondisi ratio #.# . %ernyataan yang sesuai pada suatu produksi dengan kondisi ratio #.# , pilot injeksi lima titik tunggal dapat juga menghasilkan suatu perkiraan yang baik dari perilaku produksi minyak yang diharapkan dibawah injeksi dalam skala penuh. 3radien tekanan regional juga memperlihatkan pengaruh yang kecil dalam perilaku pilot. +* Pilot in"eksi sumur in"eksi tunggal 5tudi yang menunjukkan bahwa pada saat tidak terdapat saturasi gas yang ada sebelum injeksi air, minyak diperoleh dari pilot produksiproduksi dengan memperkirakan volume minyak yang dapat diperoleh pada daerah pilot pada saat sumursumur produksi telah mempunyai kondisi ratio sebesar ".! atau diatasnya. :agaimanapun juga, pada saat terdapat saturasi gas mulamula, maka ada migrasi minyak yang cukup berarti keluar daerah pilot dengan mengabaikan kondisi ratio sumursumur produksi. %ilot injeksi sumur injeksi tunggal umumnya tidak cukup untuk mendapatkan suatu perkiraan perolehan waterflooding skala penuh. :agaimanapun juga, dari volume air yang diinjeksikan pada tembus air, informasi yang bermanfaat dapat diperoleh dari cakupan volumetrik pada tembus air. *uga jika air terpecah melalui satu sumur produksi yang mengimbangi lebih awal daripada imbangan sumursumur yang lain, permeabilitas searah akan dipantulkan. 1
Penent#an S#nan S#'#r 5nt#% Pilot 5usunan sumur produksi dan injeksi dari satu pilot injeksi memungkinkan untuk menggunakan hasil dari " unit pola injeksi di tengah susunan sumur tersebut sebagai salah satu dari unit pola injeksi yang penuh. :ernard telah meneliti bentuk pola sumur injeksiproduksi yang cocok untuk menilai pola injeksi lima titik. Fariabel yang digunakan adalah perbandingan mobilitas 7 dan besar oil bank (; o) pada saat injeksi dimulai. Gntuk mendesign suatu pilot injeksi yang semestinya, satu harus memikirkan bentuk pilot yang bagaimana yang harus didesign. *ika tujuantujuan adalah untuk menentukan injektivitas air dan untuk mendapatkan suatu indikasi dari sejumlah besar volume minyak yang dapat bergerak, maka hampir semua pola pilot injeksi sesuai. :agaimanapun juga, jika tujuantujuan juga meliputi perolehan perkiraan minyak yang dapat diperoleh dengan waterflooding, kemudian pilot harus ". Ditempatkan pada bagian reservoir yang representatif baik dari saturasi minyak, permeabilitas, maupun heterogenitas reservoir dari penyisa reservoir. #. Disusun suatu pola lima titik banyak atau tunggal, dengan stimulasi sumursumur produksi sehingga sumur ini mempunyai kondisi ratio #.# atau diatasnya.