indikator yang dipantau di rumah sakitDeskripsi lengkap
INDIKATOR KINERJA UNIT PENINGKATAN MUTU KLINIK SEPTEMBER & OKTOBER 2017
INSTALASI GIZI RSUD DR. H. BOB BAZAR, SKM LAMPUNG SELTAN 2017
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1999) adalah derajat dipenuhinya standar profesi atau standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasil-hasil outcome seperti yang diharapkan oleh profesi maupun pasien yang meliputi pelayanan, diagnosa terapi, prosedur atau tindakan penyelesaian masalah klinis. Sedangkan menurut Giebing (1994), kualitas pelayanan kesehatan adalah tercapainya kriteria keberhasilan pelayanan yang telah ditentukan. Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien adalah upaya untuk meningkatkan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Selain pelayanan kesehatan yang berkualitas juga dituntut pelayanan yang menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien. Cross & Blue dalam Giebing 1994 mengemukakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan lima karakteristik proses pelayanan kesehatan yaitu 1) dapat dicapai; 2) diterima masyarakat; 3) komprehensif , 4) berkesinambungan dan 5) terdokumentasi. Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan ada perbaikan sistem di RS yang meliputi input,process dan product output (meliputi output dan outcome), sehingga tercapai pelayanan yang berkualitas meliputi safety, satisfaction, selfcare, anxiety, comfort dan knowledge. Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. Dalam mengukur mutu pelayanan gizi di Rumah sakit di tetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ( Kemkes RI, 2008), yang kemudian dijadikan indikator mutu pelayanan Gizi RSUD Dr.H.BOB BAZAR, SKM adalah Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien (100 %),
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum Meningkatkan mutu Pelayanan Gizi
b. Tujuan Khusus 1. Melakukan pengawasan pelayanan Gizi 2. Meningkatkan mutu pelayanan Gizi 3. Sebagai bahan evaluasi pelayanan Gizi
I.
METODE/ CARA KERJA Pengumpulan data dengan melakukan survey kepada pasien dengan cara wawancara. Metode analisis data yang digunakan merupakan analisis data kualitatif.
II.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Dalam pengambilan data ditentukan dengan cara purposive sampling.
III.
WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan setiap hari kerja. Analisis penelitian dan pelaporan dilakukan setiap 6 bulan sekali yaitu 2 periode yaitu Januari s/d Juni dan Juli s/d Desember tahun berjalan. Penanggung jawab penelitian adalah WaKa. Instalasi dan dibantu oleh ahli gizi ruangan. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Kepala Instalasi untuk selanjutnya dilakukan pembuatan Rencana Tindak Lanjut. Untuk pelaporan SPM ini dilakukan secara rutin dan dilanjutkan ke RS melalui Komite mutu dan Bidang Pelayanan.
IV.
PELAPORAN
ISTILAH – ISTILAH PENTING Nama Indikator : a. Ketidaktepatan Waktu pemberian snack kepada pasien di ruang VIP Tabel 1. Daftar Istilah Penting Judul Ketidaktepatan Waktu pemberian snack kepada pasien di ruang VIP Defenisi
Ketidaktepatan waktu penyediaan snack sesuai dengan jadwal yang
Operasional
telah ditetapkan
Nemurator
Jumlah pasien rawat inap di ruang VIP yang disurvei yang mendapat makanan snack tepat waktu dalam satu bulan.
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat inap di ruang VIP yang disurvei
Sumber data
Survey
Standar
0%
Tabel 2. Indikator Ketepatan Waktu pemberian makan Snack kepada pasien di Ruang VIP Bulan
TOTAL
PELAKSANAAN
KEINGINAN
STANDAR
PENCAPAIAN
PASIEN
September 2017
73
71
73
100 %
97 %
73
62
73
100 %
85 %
Snack Pagi
September 2017 Snack Sore
Tabel 3. Indikator Ketepatan Waktu pemberian makan Snack kepada pasien di Ruang VIP Bulan
TOTAL
PELAKSANAAN
KEINGINAN
STANDAR
PENCAPAIAN
PASIEN
Oktober 2017
77
76
77
100 %
99%
77
60
77
100 %
78 %
Snack Pagi
Oktober 2017 Snack Sore
PENJELASAN DAN ANALISIS
Dapat dilihat bahwa ketepatan waktu pemberian snack kepada pasien diruang VIP sesuai dengan keinginan atau harapan yaitu: Pada bulan September : -
jam distribusi snack pagi ( jam 09.30 – 10.30) sebesar 97 %
-
jam distribusi snack sore ( jam 15.00 – 16.00) sebesar 85 %.
Pada bulan Oktober : -
jam distribusi snack pagi ( jam 09.30 – 10.30) sebesar 99 %.
-
jam distribusi snack sore ( jam 15.00 – 16.00) sebesar 78 %.
Berdasarkan hasil diatas bahwa ketepatan pemberian snack yang tidak sesuai harapan atau keinginan yaitu pemberian snack pada waktu sore karena pemberian snack sore diantar bersamaan dengan pemberian makan sore sehingga banyak pasien di ruang VIP tidak mendapat snack . Hal ini terjadi karena pekarya dari ruangan tidak bisa mengantar di jam distribusi sore tersebut karena beban kerja yang cukup banyak.
V.
SARAN -
VI.
Sosialisasi kembali tentang jadwal distribusi makan terutama distribusi snack sore.
PENUTUP Demikian standar Penilaian Mutu Pelayanan Gizi
yang akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dalam pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit khususnya pelayana gizi rumah sakit
DAFTAR REFERENSI
-
Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit tahun 2013.