Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Untuk
mengetahui kekerasan suatu mineral maka menggunakan skala Mohs yaitu dari
skala 1 sampai dengan skala 10, dari yang terlunak sampai mineral terkeras,
antara lain:
Kekerasan Mineral
1 Talc
2 Gypsun
3 Calcite
4 Flourite
5 Apatite
6 Orthoclase
7 Quarts
8 Topaz
9 Corundum
10 Diamon
Sebagai perbandingan dari skala tersebut maka dapat diberikan skala
kekerasan untuk :
¬ Kuku jari tangan : 2,5
¬ Uang logam : 3,0
¬ Pecahan kaca : 4,5
¬ Pisau/paku baja : 5,5
¬ Kikir baja : 6,5
¬ Lempeng baja : 7,0
4. Tenacity
Tenacity merupakan ketahana suatu mineral terhadap pemecahan,
penghancuran, pembengkokan, ataupun pemotongan. Macam-macam tenacity yaitu:
- Britle diartikan sebagai mineral yang mudah hancur menjadi tepung,
contohnya; mineral clay.
- Sectile diartikan sebagai mineral yang mudah hancur mangunakan pisau
tanpa meninggalkan serbuk.
- Ductile merupakan mineral yang apabila ditarik maka tidak dapat kembali
kebentuk semula, contohnya: silver.
- Malleablemerupakan mineral yang apabila dipukul atau ditempa maka akan
menjadi lempeng-lempeng yang tipis, contohnya: emas (Au).
- Flexible merupakan mineral yang dapat dilengkungkan kesegala arah dengan
mudah, contohnya: mika.
- Elastic merupakan mineral yang merenggang bila ditarik dan kembali
kebentuk semula bila dilepaskan.
adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan mineral dapat
ditentukan dengan menggunakan "skala mohs", dimulai dari yang terlunak.
Skala Kekerasan Mineral Rumus Kimia
1 Talc H2Mg3 (SiO3)4
2 Gypsum CaSO4. 2H2O
3 Calcite CaCO3
4 Fluorite CaF2
5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)2
6 Orthoklase K Al Si3 O8
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO3O8
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C
Untuk pembanding dapat digunakan benda lain (komparator), seperti:
Alat Penguji Derajat Kekerasan Mohs
Kuku manusia 2,5
Kawat Tembaga 3
Paku 5,5
Pecahan Kaca 5,5 – 6
Pisau Baja 5,5 – 6
Kikir Baja 6,5 – 7
Kuarsa 7
kuku jari (H=2,5)
jarum (H=3,0)
koin tembaga (H=3,5)
paku besi (H=4,5)
pisau baja (H=5,5)
kaca (H=5,5-6,0)
kikir baja (H=6,0-7,0)
amplas kasar (H=8,0-9,0)
. Sifat Dalam (tenacity)
adalah reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya, seperti penekanan,
pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan, ataupun penghancuran.
Tenacity dibagi menjadi: a. Rapuh (brittle) : bila digores menjadi tepung
tapi bubuknya tidak meloncat kesegala arah dan mudah hancur (ex. kuarsa,
kalsit) b. Dapat diiris (sectile) : dapat diiris dengan pisau dan
memberikan kenampakan yang halus dan rata pada bekas irisannya. (ex.
gypsum) c. Dapat dipintal (ductile) : mineral dapat dipintal seperti kapas.
(ex. asbes) d. Dapat ditempa (milleable) : bila mineral dipukul dapat
menjadi lebih tipis dan melebar.(ex. emas, tembaga) e. Lentur (elastic) :
bila dibengkokan dapat kembali seperti semula kalau dilepaskan lagi. (ex.
mika) f. Fleksible : bila dibengkokan tidak dapat kembali seperti semula
kalau dilepaskan lagi. (ex. copper