Perawatan gadar Pelayanan triage Sterilisasi alat alat medis Pelayanan UGD
Belum semua petugas UGD mendapat pelatihan PPGD Belum adanya ruangan yg memadai UGD yg krng luas dan tenaga Tdk terbiasanya petugas mencuci bahan dan alat hbs dipakai Belum tersedianya alat APD terbatas
Kegagalan pemasangan medicut Plebhitis Salah dalam pemberian dosis Salah dalam pemberian pelabelan nama Salah dalam pemberian nama obat dan dosis Jatuh terpeleset ketika berjalan
Pasien anak meronta Pasien tidak kooperatif Medicut yang kurang berkualitas Petugas yang kurang konsentrasi dan kurang trampil Petugas kurang teliti dalam membaca nama dan resep Petugas kurang teliti membaca nam resep Lantai licin Tidak terdapat pegangan pada dinding
Pelatihan petugas Membuat tim 118 Menyiapkan tenaga perawat/ medis yg berkompetensi Memperbaiki tempat Tata tertib alat habis pakai untuk petugas Pengecekan alat sterilisator Menyiapkan tempat untuk mencuci alat Stok APD AKHP Persediaan obat emergency Informed concent yg adekuat terhadap pasien dan keluarga Penggunaan medicut yg berkualitas Peningkatan konsentrasi petugas dan ketrampilan Petugas lebih teliti dalam membaca nama serta resep Pemasangan karpet antiselip Pemasangan besi pegangan pada dinding
Kesalahpahaman berhubungan dengan kendala bahasa Tingkat validitas data yang diperoleh belum maksimal Kemungkinan trauma / kecelakaan Keslahan minum obat Kemungkinan salah identitas Kesalahpahaman masyarakat thd petugas yang berkunjung
Bahasa yg digunakan dlm penyuluhan tdk dipahami oleh audience Survior tdk melakukanlangkah langkah survei dgn benar Keterbatasan SDM surveior Kerentanan lansia akan trauma saat berangkat posyandu Pemahaman cara minum obat untuk lansia Banyak keluarga dgn nama yg sama Persepsi anggota keluarga terhadap orang asing yg datang
Ketidaksesuaian antara jdwl screening sklh dgn PKM Tim pelaksana screening kurang lengkap o/k suatu hal sehingga pemeriksaan screening dilakukan oleh petugas yg tdk berkompetensi dlm bidangnya Terjadi penularan penyakit (batuk,pilek , dll)
Jdwl yg dibuat oleh PKM sesuai dgn jdwl dari UPTD DikBud tp kdg tdk sesuai dgn jdwl kegiatan sklh yg bersangkutan Tim screening sdh terbentuk tp kdg slh satu petugas tdk bs bgkt karena alasan rapat, sakit dll Keterbatasan SDM Alat digunakan berulang ulang tanpa disterilisasi
Penggunaan bahasa dan metode yg disesuaikan dgn audience Pelatihan sblm survei Membuat SOP SMD Himbauan untuk lansia dgn kondisi tertentu agar diantar oleh keluarga saat posyandu lansia Menggunakan bahasa yg dpt dipahami oleh lansia Disarankan untuk lansia bertanya pd anggota keluarga ttg cara minum obat Identifikasi/ klarifikasi ulang terhadap nama kk keluarga yg dikunjungi Memakai identitas yg jelas Bersepakat dgn anggota keluarga untuk waktu kunjungan Izin dgn RT/ kades setempat Berkoordinasi dgn pihak sklh sblm membuat jdwl
Koordinasi antar tim pelaksana ditingkatkan jd petugas yg tdk bs berangkat harus mencari pengganti
Membuat usulan penambahan SDM
Pengajuan usulan untuk penambahan peralatan
6.
LOKET
7.
Proses pendaftaran pasien Administrasi rwt jln Penulisan regester manual
GIZI
Penimbangan balita di posyandu Klas motivator ASI bg kader Pemberian PMT untuk bumil KEK
8.
KB
Pemasangan KB implant dan IUD Pelepasan kb iud DAN Implant Pemberian KB suntik Pemberian KB pil Pemberian kondom
Pasien lama menunggu Tdk ada uang receh/pecah Selama ini regester blm sempat ditulis
Kejatuhan dacin Kurang tepat membaca skala dacin Hasil penimbangan yg tdk tepat Ketidakpahaman bahasa yg digunakan di dlm materi Daya terima sasaran terhadap jenis PMT (susu) berbeda Pemasangan terlalu dalam (implant) Pemasangan tdk pd tempatnya uterus (IUD) Pasang terlalu dalam sehingga pelepasan ledih sulit Benang IUD putus Tertusuk jarum suntik Kesalahan cara minum pil KB Lupa jdwl minum pil KB
Mengawali pergantian rekam medis baru Tdk ada uang receh/pecah Kurangnya tenaga loket
Bila pelaksanaan penimbangan tdk sesuai standar akan menyebabkan kecelakaan dan kurang ketepatan hasil penimbangan Bahasa/istilah dlm materi tdk dipahami peserta Kesukaan ibu hamil terhadap PMT(susu) berbeda SDM yg kurang Skill petugas yg kurang trampil Persepsi akseptor KB yg salah
Mempercepat proses pendaftaran Pembayaran dgn uang pas Penambahan petugas
Sosialisasi langkah langkah penimbangan sesuai standar Menjelaskan bahasa/ istilah yg ada di materi sesuai dgn bahasa yg dipahami peserta Kunjungan rumah untuk identifikas/ pengkajian ke sasaran
Anamnese yg benar Bekerja sesuai prosedur Pelatihan pemasangan IUD dan Implant Berlatih cara melepas implant dan IUD Bekerja sesuai SOP
9.
TB
Kontak serumah pasien TB Minum OAT sampai tuntas didampingi PMO TB mangkir APD untuk petugas TB program p2 TB kolaborasi TB HIV
Penularan TB kepada keluarga penderita TB Keteraturan pasien TB untuk minum obat Pasien TB mangkir Petugas TB potensial tertular/ terpapar dgn pasien TB BTA neg Semua pasien TB harus di cek HIV
Penderita TB BTA pstf paru sumber penularan TB dgn kontak serumah Penderita TB tdk blh minum OAT tdk teratur Pasien TB tdk mau menyelesaikan pengobatan sampai dgn tuntas Penderita TB BTA pstf sumber penularan TB dgn petugas yg kontak lgs Menyarankan pasien TB untuk dicek HIV
10.
11.
IMUNISASI Pelayanan imunisasi di posyandu Pencapaian bias belum 100%
JIWA
Program jiwa pasung
Masih ada keluarga balita yang menolak untuk imunisasi Masih ada ortu siswa yang menolak anaknya diimunisasi Terjadinya luka pada extremitas yang dipasung
Kesalahpahaman persepsi tentang imunisasi Pengetahuan yang kurang tentang pentingya imunisasi Masih adanya pasien yang dipasung
13.
DIARE
Sanitasi yang jelek Perilaku hidup sehat
Penyakit diare cepat menular bila sanitasi jelek Pengetahuan tentang PHBS kurang
Pemeriksaan BTA kepada anggota keluarga yg kontak serumah Diperlukan kolaborasi dgn petugas laborat untuk pemeriksaan SPS Diperlukan pengawasan minum OAT Adanya kerjasama petugas dan PMO untuk memotivasi penderita TB agar minum OAT sampai dgn tuntas Kunjungan rumah minum OAT 6 bl Diperlukan APD yang memadai Dilakukan pengecekan lab HIV Penyuluhan pentingnya imunisasi tiap posyandu Penyuluhan tentang imunisasi dan koordinasi dengan guru sekolah
Memberi penyuluhan pada penderita jiwa Bebaskan dari pemasungan Kerjasama lintas sektor Rujukan ke RSJ Penyuluhan PHBS Penyuluhan ISPA PHBS
14.
SURVEILAN Pembentukan tim bencana Pelayanan pemeriksaan difteri Pelayanan posbindu dan PTM Surveilan keracunan
Belum terbentuknya tim yang memadai sesuai standart Terjadinya penularan pada kontak serumah dan petugas Terjadinya peningkatan jumlah penderita PTM Kematian yang diakibatkan keracunan makanan atau gas
Pengetahuan orangtua yang kurang
Bila terjadi bencana / KLB Bila ada kasus difter Jumlah pasien dengan kasus PTM meningkat Terjadinya kasus keracunan masuk
15.
P2
Pemeriksaan jentik berkala triwulan Fooging fokus Abatisasi Sistem pelaporan KDRS pada RS terdekat
Tidak ada kader yang melaksanakan pemeriksaan jentik secara berkala Dampak lingkungan keracunan Asap tebal Kelebihan dosis Tidak ada laporan ke petugas P2 puskesmas
Banyak pasien DBD meningkat Keracunan sesak nafas Meracuni air Warga sekitar penderita
Pelatihan GADAR Pembentukan tim TRC APD Imunisasi Sistem rujukan Mengurangi penularan Penyuluhan Pengadaan posbindu Meningkatkan cara hidup sehat Pengawasan pengolahan makanan Kerjasama dengan tim sanitarian dan gizi Penyuluhan menggerakkan kader jumantik Pemberitahuan sebelum pelaksanaan foging Pemberitahuan tentang cara pemberian abate Kerjasama dengan RS terdekat / rujukan Pemberian KDRS pada petugas DBD
Pemeriksaan kontak serumah pasien kusta Penemuan kasus kusta
APOTEK
Pengambilan obat ke GFK Pengambilan obat Waktu tunggu obat yang lama dibandingkan dengan standar Pengambilan obat yang tepat sesuai resep
Terjadinya penyakit akibat lingkungan Kesalahan dalam berbahasa Kesalahan dalam pengambilan dapat mengakibatkan hasil yang tidak sesuai Penularan kusta pada keluarga dan warga sekitarnya Pemeriksaan secara berkala pada penderita baru untuk mengurangi kecacatan Ada obat yang dekat tgl kadaluarsa pada pengambilan obat Ada banyak obat yang diminta kosong persediaannya di GFK Pelanggan tidak puas karena waktu tunggu pelayanan lama Karena jumlah SDM Cuma satu jd kroscek dilakukan hanya 1 orang minimal 2 org
Karena tidak mau diperiksa Bahasa yang digunakan dalam penyuluhan tidak dipahami Tidak sesuai dengan tata cara pengambilan
Tidak terdeteksinya pasien kusta pada stadium dini Penderita datang sudah stadium ii
Banyak obat yang dekat tgl beda kadaluarsanya Persediaan obat yang diminta GFK kosong Karena SDM yg ada di apotek 1 sedangkan ratarata resep perhari 80-90 resep Bila kroscek dilakukak 1 orang kurang valid untuk ketepatan obat yang diambil dokter yang tertulis di resep untuk menghindari human eror
Perlu adanya kerjasama lintas sektor Mengadakan sosialisasi Penggunaan bahasa disesuaikan dengan audience Palaksanaan penyuluhan sesuai dengan SOP Pelaksanaan harus sesuai SOP pengambilan sample air Pemeriksaan pada keluarga Sosialisasi pada masyarakat Pengobatan pasien kusta secara rutin Mengurangi angka kecacatan Pemberian obat secara rutin Kunjungan berkala pada penderita kusta Pengecekan obat obat yg kadaluarsanya dekat untuk dikeluarkan dulu pada saat distribusi sebab GFK tidak mau menerima pengembalian obat Pengadaan obat yang urgensi tetap kosong di GFK dengan sepengetahuan dinas Mengusulkan untuk tenaga kefarmasian
19.
KIA
ANC terpadu
Ada beberapa pasien yang datang ke PKM 2x atau lebih untuk periksa lab
Petugas lab beberapa kali tidak melakukan pelayanan
Koordinasi dengan petugas lab Koordinasi dengan Ka PKM