MAKALAH FORMULASI SEDIAAN SOLID
SUPPOSITORIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IX SITI HARDIANTI NENO NUR RISKA MAULIDA FRANSISKA ALIK SRIWAHYUNI SRIWAHYUNI ABD.RAHMAN ABD.R AHMAN MARIA TANDEBIA MARIANA DEVITA RIVANA IRHANSYAH
PROGRAM STUDI S1FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA) PELITAMAS PALU 2016 KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kami ucapakan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini yang berjudul ” Suppositoria ”. Tidak lupa kami ucapkan kepada semua yang telah memberikan dukungan dalama menyelesaikan makalah ini. kami menyadari baha dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. !an semoga dengan selesainya makalah ini dapat beman"aat bagi pembaca dan teman-teman semua.
Palu, #$ No%ember #&$'
Penyusun
DAFTAR ISI
(ATA P)N*ANTA+ ..................................................................................................... i !ATA+ S .................................................................................................................. ii A P)N!A/010AN .............................................................................................. $ $.$ 1atar elakang ....................................................................................................................... $ $.# +umusan 2asalah ....................................................................................................................... $ $.3 Tujuan ....................................................................................................................... # A P)2A/ASAN ............................................................................................... 3 $.
Pengertian Soppositoria ................................................................................................................. 3
#.
Tujuan penggunaan suppositoria ................................................................................................................. 4
3.
ahan dasar ................................................................................................................. .4
4.
(euntungan ................................................................................................................. 5
5.
Pembuatan suppositoria ................................................................................................................. 5
'.0ji si"at "isik suppositoria ................................................................................................................. 6 A P)N0T0P ....................................................................................................... $& !ATA+ P0STA(A ..................................................................................................... $$
BAB I PENDAHULUAN
1. L!" B#$%&' Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk,yang
diberikan melalui rektal, %agina atau uretra. 0mumnya meleleh, melunak, atau melarut dalam suhu tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat atau sebagai pembaa 7at terapeutik yang bersi"at lokal atau sistemik. ahan dasar suppositoria yang umum digunakan adalah lemak coklat,
gelatin tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilen glikol, dan estera sam lemak polietilen glikol. 8 )!S 9: 2acam basis supositoria yaitu basis yang berupa lemak, basis yang larut dalam air, dan basis yang dapat membentuk emulsi. Penggunaan suppositoria biasanya digunakan pada penderita asir 8ambeien: maupun pada penderita dalam kondisi tidak sadar 8non-kooperati": yang membutuhkan pertolongan segera.
2. R*& M*$+ $: Apa yang dimaksuddengan suppositoria ; #: Apa saja jenis suppositoria ; 3: agaimana aktu dan cara pakai suppositoria ; 4: agaimana cara pembuatan suppositoria ; 5: Apa saja macam-macam basis yang digunakan dalam pembentukan
suppositoria ;
,. T-&
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasisa mengetahui tentang pengertian suppositoria, jenis suppositoria, aktu dan cara pakai suppositoria, cara pembuatan suppositoria, serta macam basis yang digunakan dalam pembuatan suppositoria
BAB II PEMBAHASAN
1. D#/&/*/
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk,yang diberikan melalui rektal, %agina atau uretra. 0mumnya meleleh, melunak, atau melarut dalam suhu tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat atau sebagai pembaa 7at terapeutik yang bersi"at lokal atau sistemik 8 )disi 9:. obot suppositoria kalau tidak dinyatakan lain adalah 3 g untuk orang deasa dan # g untuk anak kecil. 0mumnya memiliki panjang 3# mm, berbentuk
silinder, dan kedua ujungnya tajam. Sedangkan untuk bayi dan anak-anak ukurannya < dari ukuran dan berat untuk orang deasa. Penyimpanan suppositoria dalam adah tertutup baik dan di tempat yang sejuk pada suhu 5-$5 => agar suppositoria tidak menjadi lembek dan tidak bisa digunakan. erat supositoria rektal untuk orang deasa kira-kira # gram dan lonjong seperti torpedo, umumnya pemberian obat secara rektal adalah setengah sampai dua kali atau lebih dari dosis oral yang diberikan untuk semua obat, kecuali untuk obat yang sangat kuat. Penentuan rentang dosis tergantung pada a%aibilitas obat, khususnya dalam basis supositoria yang
digunakan 8>oben dan 1ieberman,
$664:, sedangkan supositoria untuk anak-anak beratnya kira-kira $ gram dan ukurannya lebih kecil 8Ansel,$6?6:. !alam pembuatan sediaan supositoria, basis supositoria diharapkan memiliki si"at-si"at sebagai berikut meleleh pada suhu tubuh, melarut atau terdispersi dalam cairan rektum, tidak bersi"at toksik, terutama tidak mengiritasi mukosa rektal. 2emiliki si"at lunak jika diraba, secara "isiologis netral, artinya mempunyai e"ek terapi bila tidak dimaksudkan untuk pengobatan misalnya sebagai pencahar, dapat mempertahankan konsistensinya pada aktu penyimpanan dan stabil pada aktu penyimpanan. Pada aktu pembuatan baik dengan cara pelelehan atau cetak tekan dapat berbentuk baik, tidak menempel pada cetakan, dapat campur dengan 7at akti" yang ditambahkan. !apat menyebabkan obat secara homogen bercampur dan tidak adanya sedimentasi. !alam hal tertentu, mampu menyerap obat dalam larutan air. Pada penggunaan sistemik harus dapat membebaskan obat dengan cepat dan sebanyak mungkin untuk keperluan absorpsi. @ika dimaksudkan untuk aksi lokal, maka harus membebaskan obat secara lambat agar aksi dari supositoria aksinya lebih lama.
2. T-& P#&''&& S*/!"/ 0ntuk tujuan lokal, seperti pada pengobatan asir atau hemmoroid
atau penyakit in"eksi lainnya. Supositoria dapat juga digunakan dalam penggunaan sistemik karena dapat diserap oleh membran mukosa dan
rektum, hal ini terutama dilakukan apabila penggunaan lokal tidak memungkinkan. bat diberikan dalam bentuk suppositoria apabila B (eadaan pasien tidak memungkinkan mengkonsumsi obat peroral. 2isalnya pasien tidak sadar, pasien dengan hiperemesis atau pas ien pra dan pasca operasi. bat dikehendaki bekerja lama !iinginkan obat bere"ek lokal 0ntuk memperoleh kerja aal yang lebih cepat. 0ntuk menghindari perusakan obat oleh en7im di dalam saluran gastroentistinal dan perusakan obat secara biokimia di dalam hati.
,. B+& D*" ahan dasar
suppositoria
mempengaruhi
pada
pelepasan
7at
terapeutiknya B 1emak coklat capat meleleh pada suhu tubuh dan tidak tercampurkan dengan cairan tubuh, sehingga menghambat di"usi obat yang larut dalam lemak pada tempat yang diobati. Polietilen glikol adalah bahan dasar yang sesuai dengan beberapa antiseptik, namun bahan dasar ini sangat lambat larut sehingga menghambat pelepasan 7at yang dikandungnya. ahan pembaa berminyak, seperti lemak coklat, jarang digunakan dalam sediaan %agina, karena membentuk residu yang tidak dapat diserap. *elatin jarang digunakan dalam penggunaan melalui rektal karena disolusinya lambat. . K#&!&'&
(euntungan
penggunaan
suppositoria
dibandingkan
dengan
penggunaan obat secara per oral adalah B
!apat menghindari terjadinya iritasi obat pada lambung !apat menghindari kerusakan obat oleh en7im pencernaan bat dapat masuk langsung dalam saluran darah dan berakibat obat
dapat memberi e"ek lebih cepat aik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
3. P#4!& **/!"/
Pembuatan suppositoria secara umum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut B ahan dasar yang digunakan harus leleh pada suhu tubuh atau larut dalam cairan yang ada dalam rektum bat dilarutkan dalam bahan dasar, bila perlu dilakukan pemanasan atau obat dibuat serbuk halus. Setelah campuran obat dan bahan dasar dilelehkan atau mencair, dilakukan pencetakan dan didinginkan. >etakan suppositoria terbuat dari besi yang dilapisi nikel atau logam lain atau plastik. >etakan harus mudah dibuka secara longitudinal untuk mengeluarkan suppositoria yang telah jadi. 0ntuk menghindari obat melekat pada cetakan, maka cetakan sebelumnya dilumuri dengan para"in, minyak lemak, atau spiritus saponatus. 0ntuk suppositoria yang mengandung garam logam, jangan menggunakan spiritus saponatus karena akan berreaksi dengan senyaa sabunnya. Sebagai gantinya dapat digunakan leum ricini dalam etanol. 0ntuk suppositoria berbahan dasar polietilen glikol dan teen tidak perlu bahan pelicin karena saat pendinginan mengalami pengerutan sehingga mudah dilepas dari cetakan. Suppositoria 1emak >oklat Suppositoria berbahan dasar lemak coklat dapat dibuat dengan cara mencampur bahan obat yang dihaluskan ke dalam minyak padat pada suhu kamar dan massa yang dihasilkan dibuat dalam bentuk yang sesuai. Sejumlah 7at pengeras yang sesuai dapat ditambahkan untuk mencegah kecenderungan beberapa obat, seperti kloralhidrat dan "enol, yang melunakkan bahan dasar. Pada pembuatan supositoria dengan lemak cokelat, beberapa 7at perlu mendapat penanganan secara khusus, antara lain B alsam-balsam, digerus dulu dg sebagian lemak cokelat sampai menjadi
pasta,
kemudian
sisa
7at
digerus
C
dicampur.
)kstrak kering 8mis. pium atau pantopon:, digerus dulu dlm mortir yang
dialasi dg saccharum lactis agar tdk lengket pd mortir. Setelah itu, campuran serbuk yang halus digerus dg sedikit lemak cokelat, chtammolum, jika jumlahnya lbh dari $& D, sebagian lemak cokelat diganti dengan cera "la%a 5 D agar supositoria tersebut tidak menjadi lembek. Suppositoria *elatin Tergliserinasi ahan obat dapat dicampur ke dalam bahan dasar gelatin tergliserinasi, dengan komposisi bahan dasar E&D gliserin, #&D gelatin, dan $&D air. Suppositoria jenis ini sebaiknya disimpan dalam adah tertutup rapat pada suhu dibaah 35 F
>ara pembuatan jenis supositoria dg bahan dasar gelatinB
a: Panaskan # bagian gelatin dlm 4 bagian air C 5 bagian gliserin sampai diperoleh massa homogen. b: Tambahkan air panas sampai diperoleh $$ bagian C biarkan massa sampai cukup dingin. c: bat yg ditambahkan tsb dilarutkan atau digerus dg sedikit air atau gliserin yg disisakan, kemudian dicampurkan pd massa yg sdh dingin. ila obatnya sedikit, banyaknya obat dikurangkan dari berat air C bila obatnya banyak, dikurangkan dari massa bahan dasarnya. d:Tuangkan massa yg telah cukup dingin ke dalam cetakan hingga diperoleh supositoria dg bobot 4 gram Suppositoria dengan ahan !asar Polietilen *likol eberapa kombinasi polietilen glikol mempunyai suhu lebur lebih tinggi dari suhu badan telah digunakan sebagai bahan dasar dari suppositoria. (arena pelepasan bahan obat dari bahan dasar lebih ditentukan oleh disolusi dari pada pelelehan, maka masalah dalam pembuatan dan penyimpanan jauh lebih sedikit dibandingkan masalah yang disebabkan oleh jenis bahan pembaa yang melebur. Tetapi, polietilen glikol dengan kadar tinggi dan bobot molekul lebih tinggi, dapat memperpanjang aktu disolusi, sehingga menghambat pelepasan bahan obat. Pada etiket suppositoria polietilen glikol, harus
tertera petunjuk Gasahi dengan air sebelum digunakan”. 2eskipun dapat disimpan tanpa pendinginan, suppositoria ini harus dikemas dalam adah tertutup rapat. 8!epkes, $665: . P)* 8polietilenglikol: atau carboaH F
2erupakan polierisasi etilenglikol dg 2 3&& I '&&& 8carboaH
4&&, $&&&, $5&&, 4&&&, '&&&:. F
>arboaH yg 2-nya di baah $&&& berupa cairan, sedangkan yg
2-nya di atas $&&& berupa padatan lunak seperti malam. F
ila dibandingkan lemak cokelat, supositoria berbahan dsar P)*
memiliki keuntungan mudah larut dlm cairan rektum, tdk ada modi"ikasi titik lebur yg berarti, C tdk mudah meleleh pd penyimpanan suhu kamar. Suppositoria dengan ahan !asar Sur"aktan eberapa sur"aktan non ionik dengan si"at kimia mendekati polietilen glikol, dapat digunakan sebagai bahan pembaa suppositoria. >ontoh sur"aktan ini adalah ester asam lemak polioksietilen sorbitan dan polioksietilen stearat. Sur"aktan ini dapat digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan pe mbaa suppositoria yang lain untuk memperoleh suhu lebur yang memiliki rentang lebar dan konsistensi suppositoria itu sendiri. Salah satu keuntungan utama dari penggunaan bahan pembaa ini adalah dapat terdispersi dalam air. Tetapi, dalam penggunaan sur"aktan ini harus sangat hati-hati karena dapat meningkatkan kecepatan absorbsi obat atau dapat berinteraksi dengan molekul obat, yang dapat menurunkan akti%itas terapeutik dari obat. Aksi kerja aal akan diperoleh secara cepat karena obat diabsorbsi melalui mukosa rektal langsung masuk ke dalam sirkulasi darah, serta terhindar dari pengrusakan obat oleh en7im dalam saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hepar. aktor I "aktor yang mempengaruhi absorbsi obat melalui rektal adalah B
F
aktor isiologis B
o +ektum memiliki sedikit cairan dengan p/ sekitar E,#. @umlah obat yang diabsorbsidan masuk ke dalam peredaran darah tergantung dimana obat itu dilepas dalam rektum. F
aktor isika (imia dari bat dan asis
o (elarutan obat o (adar obat dalam basis o 0kuran partikel o asis suppositoria
6. U-/ */! /*/% **/!"/
a. Pengaasan bobot dan %olume @umlah bahan akti" dalam masing-masing supositoria tergantung pada konsentrasinya dalam massa tersebut, %ariasi %olume antara cetakan mesin cetak baik dapat menjaga ruang %olume masing-masing tidak lebih dari #D harga yang diinginkan, %ariasi bobot antara supositoria bisa dikarenakan tidak sempurnanya penutupan cetakan dan pengerokan yang tidak merata.
b. 0ji titik leleh 0ji kisaran meleleh makro adalah suatu ukuran aktu yang diperlukan supositoria untuk meleleh sempurna bila dicelupkan dalam penangas air dengan temperatur tetap 83E&>:.
c. 0ji aktu leleh Pada leburan supositoria tetesan-tetesan kecil berkumpul dalam bagian berskala yang sempit dari pipa penguji, sehingga aktu jalannya peristia melebur dapat ditentukan aktu leburnya, artinya orang mencatat aktu,
dimana supositoria melebur tanpa sisa dan dengan demikian telah meninggalkan tempatnya
d. 0ji kekerasan !irancang sebagai metode untuk mengukur kekerasan atau kerapuhan supositoria. (ekerasan yang dikehendaki dari masing-masing bentuk supositoria yang ditetapkan sebagai le%el yang menahan kekuatan 8gaya: hancur yang disebabkan oleh berbagai tipe penanganan yaitu produksi, pengemasan, pengiriman dan pengangkutan dalam penggunaan untuk pasien
BAB III PENUTUP
III.1
K#*/$&
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk,yang diberikan melalui rektal, %agina atau uretra. Tujuan penggunaan suppositoria yaitu 0ntuk tujuan lokal, 0ntuk memperoleh kerja aal yang lebih cepat, 0ntuk menghindari perusakan obat oleh en7im di dalam saluran gastroentistinal dan perusakan obat secara biokimia di dalam hati. ahan yang digunakan dalam pembuatan suppositoria adalah lemak cokelat, polietilenglikol dan gelatin. aktor yang mempengaruhi absorpsi obat secara rektal yaitu "aktor "isiologi, "isikadan kimiaobat. 0ji si"at "isik suppositoria antara lain pengaasan bobot dan %olume, uji titik leleh, uji aktu leleh dan uji kekerasan.
DAFTAR PUSTAKA
$. #. 3. 4. 5. '.
lmuJresepJkelasJHHiJbab$.pd" bab$.suppositoria.pd" httpBKKslideplayer.in"oKslideK3EE#?'6K Annisa irdaus, S.armApt. httpBKKslideplayer.in"oKslideK$&'36E'$K httpBKKeprints.ums.ac.idK$536'K#KbabJ$.pd" httpBKK"armasiputri.blogspot.co.idK#&$#K&5Ksuppositoria.html