HUBUNGAN INTERNAL AUDITOR DENGAN AUDITOR EKSTERNAL
Antara auditor internal dan eksternal tentunya memiliki perbedaan, mulai dari sasaran, sasaran, pertanggungja pertanggungjawaban, waban, kualifikasi kualifikasi dan beberapa beberapa hal lainnya. Namun satu hal yang yang perl perlu u dipa dipaham hamii bahwa bahwa kemam kemampua puan n kedu keduany anyaa sang sangat at dibu dibutu tuhk hkan an demi demi kepentingan perusahaan. Beberapa perbedaan antara auditor eksternal dan internal dapat dilihat sebagai berikut :
Auditor Internal enelaah efisiensi
Sasaran
Auditor Eksternal dan enya nyatakan kan suat uatu opi opini
efekti efekti!it !itas as operas operasi, i, kepatu kepatuhan, han, tent entang ang
kewa kewaja jarran
serta ke"ukupan dan efekti!itas penyusunan
dan
dala dalam m
penyajian
kontrol kontrol intern internal al di perusa perusahaa haan n laporan keuangan #anggung
se"ara keseluruhan Ber Bertang tanggu gung ng jawab awab
kepa kepada da Bert Bertan angg ggung ung jawa jawab b kepad kepadaa
jawab
mana manajjer
dewa dewan n yang mempekerjakan mereka$
seni senior or
atau atau
komite audit %ualifikasi
pemegang
saham,
Stakeholders pada perusahaan &ianggap te tepat oleh manajemen 'mum 'mumny nyaa dite ditent ntuk ukan an oleh oleh untu untuk k
melak elakuk ukan an
tugas ugasny nyaa peraturan
dan
walau hanya pelatihan ditempat mensy mensyar arat atkan kan kerj kerja. a.
#erkad rkadan ang g
biasanya keang keanggo gota taan an
dibu dibutu tuhk hkan an dalam suatu lembaga profesi.
sertif sertifika ikasi si atau atau latar latar belakan belakang g Sepe Sepert rtii
kean keangg ggot otan an
dala dalam m
profesi yang baik agar dapat IA(I Aspek
melaksanakan tugasnya yang emper emperhat hatika ikan n seluru seluruh h aspek aspek 'mumnya
menjadi
akti!itas
yang ang
berjala alan
perhatian
perusahaan,
Auditor
keuangan
(rofesionalism
keuangan *arus independen
baik maupun
hanya
di berkepentingan
untuk
aspek memperhatikan
aspek
non) keuangan perusahaan. terhadap
Independen
terhadap
e
akti!itas atau unit yang sedang manajemen+klien, baik dalam diaudit,
namun
merespon e!iew
selalu
kebutuhan
siap penampilan
maupun
sikap
dan mental
keinginan manajemen. e!iew atas akti!itas dilakukan e!iew atas "atatan+dokumen se"ara terus menerus -kontinyu
yang
mendukung
keuangan
se"ara
laporan periodik
-umumnya satu tahun sekali Namun selain perbedaan antara auditor internal dan eksternal, keduanya juga harus menjalin hubungan baik dimana masing)masing saling mempengaruhi dan juga melengkapi terkait dengan kepentingan perusahaan. seperti "ontohnya adalah bila pengendalian internal suatu perusahaan berjalan baik maka tentunya auditor eksternal tidak perlu terlalu jauh dan menghabiskan waktu yang lebih lama dalam melakukan tugas auditnya sehingga hal tersebut berimplikasi pada penurunan biaya audit atau dapat dikatakan biaya audit yang dikeluarkan lebih rendah. &engan fungsi auditor internal yang berjalan baik maka akan terjalin sikap kooperatif dengan auditor eksternal dimana mereka akan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya karena telah meyakini bahwa pengendalian internal dalam perusahaan berjalan baik. Intinya adalah tidak ada pekerjaan yang berjalan saling tumpang tindih ataupun yang dilakukan dua kali, oleh karena itu perlu adanya koordinasi dimana hal)hal yang telah dilaksanakan oleh auditor internal tidak dilakukan kembali oleh auditor eksternal, dengan demikian pekerjaan audit oleh auditor eksternal dapat berjalan lebih "epat, efisien, efektif dan dapat menekan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. untuk lebih memahami persoalan diatas maka selanjutnya akan dibahas manfaat dan keuntungan dari koordinasi, beberapa persyaratan untuk koordinasi, penilaian terhadap kualifikasi audit internal dan beberapa sarana koordinasi termasuk konsep audit sebagai suatu kesatuan.
PENTINGNYA DAN MANFAAT KOORDINASI
%oordinasi antara auditor internal dengan auditor eksternal merupakan hal yang penting karena berpotensi untuk meningkatkan nilai ekonomi, efisiensi dan efektifitas dari keseluruhan akti!itas audit bagi perusahaan. #idak ada bentuk audit yang bisa menggantikan lainnya. Namun dalam banyak hal, audit internal dan eksternal saling berbenturan. /ika kedua audit tidak terkoordinasi, maka akan menjadi tumpang tindih dan duplikasi yang tidak perlu sehingga akan mempertinggi biaya audit dan membuat rumit pertanggungjawaban audit. %ebutuhan koordinasi semakin mendesak seiring berjalannya waktu. Baik sektor usaha maupun sektor publik menjadi lebih kompleks. Standar pelaporan keuangan telah membentangkan "akupan yang dibutuhkan untuk audit keuangan. Inflasi telah meningkatkan biaya personel kantor akuntan publik. Biaya jasa audit meningkat karenanya dan peningkatan biaya tersebut terjadi tanpa disadari oleh manajemen dan dewan komisaris. aka, sedapat mungkin auditor internal dan eksternal harus berkoordinasi. Auditor internal dapat memengaruhi lingkup pekerjaan auditor eksternal dengan "ara menurunkan batas dan kebutuhan untuk melaksanakan pengujian yang rin"i. *al ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh 0alla"e tahun 1234. Ia menemukan bahwa peningkatan
yang dilakukan auditor internal pada presentase yang
diperkirakan dari total akti!a yang diaudit, total laba yang diaudit dan total harga pokok penjualan yang diaudit, berhubungan dengan biaya jasa auditor eksternal yang se"ara statisti" lebih rendah. &an, alokasi jam audit operasional oleh auditor internal juga berhubungan dengan biaya jasa auditor eksternal yang lebih rendah. &i samping itu, manajer auditor internal yang lebih berpengalaman berhubungan dengan biaya jasa auditor eksternal yang lebih rendah dan demikian pula dengan koordinasi formal antara auditor internal dengan eksternal. %oordinasi yang bermanfaat menghasilkan lebih dari sekadar pengurangan biaya jasa audit eksternal. Auditor internal juga dapat memanfaatkan pekerjaan auditor eksternal
HAMBATAN-HAMBATAN HISTORIS UNTUK KOORDINASI
#erdapat beberapa hal yang menghambat terjalinnya sebuah koordinasi yang baik antara auditor internal dengan eksternal, SAS No. 2 menyatakan bahwa 5pekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh pekerjaan auditor independen -eksternal6. (enelitian Berry mengungkapkan kritik terhadap SAS No. 2 tersebut dengan mengungkapkan bahwa aturan tersebut sudah ketinggalan jaman. Se"ara khusus kritik terhadap SAS No. 2 diungkapkan sebagai berikut : •
SAS No.2 tidak mengakui kontribusi audit internal sebagai sebuah profesi
•
#idak mengakui perkembangan signifikan dari auditor internal sebagai suatu disiplin ilmu yang kompeten
•
engasumsikan bahwa auditor eksternal meninggalkan independensi mereka dan malah meningkatkan risiko audit bila mengandalkan pekerjaan auditor eksternal
•
&ari samplingnya pada 14 perusahaan, Berry menemukan bahwa sebagian besar pekerjaan auditor internal telah tergantikan dengan auditor independen.
•
#idak menunjukkan subjek koordinasi dengan suatu "ara yang sistematis dan hanya berdasarkan pada pandangan auditor eksternal.
PENERBITAN SAS No. 65 – Sebuah Ko!"a# Ba"u
SAS No. 2 menjadi pedoman sejak awal penerbitannya pada tahun 1278 sampai tahun 1229. Namun karena audit intenal telah diakui sebagai suatu disiplin ilmu yang mengalami perkembangan "epat dan modern serta membutuhkan tehnik) tehnik yang semakin "anggih dan efektif maka SAS No. 2 keberadaannya sudah tidak rele!an lagi, maka digantikan posisinya oleh petunjuk baru yang lebih rin"i yakni SAS No. 8 yang menyatakan 5pertimbangan auditor mengenai fungsi audit internal dalam audit laporan keuangan6. 'ntuk mengakomodasi pernyataan SAS No. 8, maka auditor eksternal harus: •
enentukan rele!ansi fungsi audit internal
•
enge!aluasi tujuan dan kompetensi auditor internal
•
empertimbangkan akibat dari pekerjaan auditor internal terhadap audit keuangan yang dilaksanakan oleh auditor eksternal, termasuk prosedur audit yang diperlukan
•
enge!aluasi dan menguji efekti!itas pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor internal
%andungan dalam SAS No. 8 memberikan instruksi dalam 7 bidang yang sama dengan SAS No. 2, bidang)bidang tersebut adalah : •
(eranan auditor dan auditor internal
•
;ungsi audit internal
•
%ompetensi dan tujuan audit internal
•
•
%oordinasi auditor+auditor internal
•
E!aluasi auditor terhadap pekerjaan audit internal
•
Bantuan langsung oleh auditor internal
(ekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh auditor eksternal, namun SAS No. 8 telah memperluas pernyataan diatas dengan menyatakan bahwa auditor eksternal harus menjaga independensi dari klien dan auditor internal harus menjaga objekti!itas terhadap unit)unit dari klien. &alam SAS No. 8 juga disebutkan bahwa auditor eksternal harus memahami fungsi audit internal, maka untuk melakukan hal tersebut auditor eksternal harus menanyakan hal)hal berikut ini : •
Status organisasi auditor internal. *al ini diperlukan untuk mengukur independensi dan objekti!itas
•
#ingkat penerapan standar audit professional oleh auditor internal. 'ntuk mengukur keandalan
•
Isi dari program tahunan internal audit internal serta sejauh mana program tersebut diikuti
•
Batas akses yang dapat dilakukan serta kendala yang "oba diatasi pada lingkup pekerjaan auditor internal
•
Isi dari akta auditor intenal atau arahan serupa dan tingkat sejauh mana hal tersebut dapat dipatuhi.
SAS No. 8 juga menyatakan bahwa kompetensi audit internal dapat dinilai berdasarkan pada hal)hal berikut : •
#ingkat pendidikan dan pengalaman professional
•
Sertifikasi profesi dan pendidikan profesi yang berkelanjutan
•
%ebijakan, program, dan proses audit yang sedang digunakan
•
(raktik yang berhubungan dengan penugasan staff
•
Super!isi dan telaah atas akti!itas audit
•
%ualitas dari dokumentasi kertas kerja, laporan dan rekomendasi
•
E!aluasi kinerja audit se"ara umum
#ujuan audit internal juga harus dinilai berdasarkan status organisasional seperti pelaporan dan administrasi, kemudian juga kebijakan yang men"egah auditor internal dari pekerjaan audit pada bidang)bidang yang objekti!itasnya akan dikompromikan dengan kendala personal. %erja dari audit internal juga dapat mempengaruhi pekerjaan auditor eksternal dalam hal : •
(emahaman tentang struktur kontrol internal
•
(enentuan risiko dalam bidang)bidang yang terdapat salah saji material
•
%inerja pengujian substanti!e
%emudian sejauh mana auditor eksternal menggunakan hasil kerja auditor internal tergantung pada hal)hal berikut : •
aterialitas dari laporan keuangan yang disertakan
•
isiko inheren dan risiko "ontrol dari asersi material
•
#ingkat subjekti!itas yang ter"akup dalam penge!aluasian bukti audit
&alam SAS No. 8 juga disebutkan akti!itas yang dapat membangun koordinasi antara auditor internal dan eksternal, yakni : •
(ertemuan rutin antara auditor internal dan eksternal
•
(engembangan suatu skedul audit yang terkoordinasi
•
Akses oleh auditor eksternal terhadap kertas kerja dan laporan auditor internal
•
&iskusi tentang masalah)masalah akuntansi yang potensial
#erkait e!aluasi auditor eksternal terhadap tentang hasil pekerjaan auditor internal maka auditor eksternal harus mempertimbangkan hal)hal berikut : •
Apakah lingkup pekerjaannya benar=
•
Apakah program audit dan "ara pengerjaannya memadai=
•
Apakah kesimpulannya tepat=
•
Apakah laporan yang disiapkan konsisten dengan kerja yang dilakukan=
%emudian juga auditor eksternal akan meminta bantuan langsung kepada auditor internal, bantuan tersebut dapat berupa : •
Bantuan dalam memahami struktur kontrol internal
•
%inerja dari pengujian terhadap kontrol
•
%inerja dari pengujian substantif
Sebagai sebuah profesi tentunya auditor internal harus mematuhi standar IIA sebagai sebuah organisasi yang menaungi audit internal. %emudian penting juga untuk direktur audit waspada kepada informasi sensitif dalam menelaah bidang)bidang dalam perusahaan sehingga dapat mewujudkan kontrol operasional yang baik. >akni : •
%ualifikasi personel$ pendidikan, pengalaman, sertifikasi
•
(rogram)program pelatihan
•
(rogram pendidikan berkelanjutan
•
Bagan organisasi
•
anual prosedur
•
Arsip kertas kerja
•
(rosedur pengawasan
•
Arsip laporan audit
•
(rosedur kontrol kualitas
&iaharapkan bahwa SAS No. 8 dapat mendukung timbulnya suatu hubungan yang lebih erat antara auditor internal dan eksternal, khususnya dalam hal penjadwalan audit
dan
segmen audit
yang
terkoordinasi. Auditor internal
juga dapat
mengungkapkan kepada komite audit dan dewan komisari atas kinerja auditor eksternal yang dibawah standar.
I#h!$%a" Te!a& F$'o%o($ Au)$!o" E#%!e"a'
(enting untuk disadari bahwa audit eksternal merupakan tugas yang independen dengan risiko yang tinggi, maka mereka harus mengandalkan kemampuannya sendiri dan memberi keputusan yang subjektif. Namun jika diperlukan mereka dapat meminta bantuan kepada staf auditor internal karena pada hakikatnya hasil pekerjaan yang dilakukan audit internal berhubungan dengan proses yang dilakukan audit eksternal.
E*a'ua%$ Au)$! E#%!e"a' – Sua!u Sub!$!u%$ U!u# Pee'aaha Au)$!o" E#%!e"a'
Standar Audit IIA No. 1?11 dan 1?1@ memberikan penelaahan quality assurance dari akti!itas audit internal. (enelaahan tersebut terdiri dari dua ma"am yakni: •
(enilaian internal
•
(enilaian eksternal.
(enilaian
eksternal
berpotensi
untuk
memenuhi
persyaratan SAS No. 8 dan membuat auditor eksternal lebih mengandalkan auditor internal. *al)hal yang akan diperiksa dalam penelaahan eksternal dan juga di"akup dalam SAS No. 8 adalah sebagai berikut : •
#ingkat pendidikan dan pengalaman professional dari staf anggota IIA
•
(rogram pendidikan berkelanjutan
•
(enunjukkan staf IIA untuk pengawasan pekerjaan staf anggota
•
Sertifikasi professional yang dimiliki staf anggota
•
%ualitas kebijakan audit internal, kertas kerja, laporan, rekomendasi dan kinerja
(enelaahan eksternal dapat membangun keper"ayaan diri yang lebih besar di pihak auditor eksternal daripada penelaahan oleh auditor eksternal itu sendiri.
Pe"%$a+a Pee'aaha Au)$!o" E#%!e"a'
Bahan)bahan yang harusnya disiapkan oleh direktur audit dalam proses penelaahan oleh auditor eksternal, yakni :
(emahaman fungsi audit internal : )
(ersyaratan SAS No. 8 ) status organisasi dalam entitas ) (enerapan standar professional ) ren"ana audit ) akses pada "atatan$ pembahasan lingkup
(enilaian kompetensi dan objekti!itas )
(ersyaratan SAS No. 8 ) tingkat pendidikan dan pengalaman profesi ) sertifikasi profesi dan pendidikan yang berkelanjutan ) kebijakan, program dan prosedur audit ) praktik yang berhubungan dengan penunjukan auditor internal ) pengawasan dan penelaahan akti!itas auditor internal ) kualitas dokumentasi kertas kerja, laporan dan reko mendasi ) e!aluasi kinerja auditor internal meurut persyaratan SAS No. 8
E*o'u%$ Po%$%$ I#a!a Au)$!o" I!e"a'
#ahun1237 IIA menerbitkan pernyataan standar audit internal -SIAS No. 8. Selanjutnya komite standar audit IIA mengakui adanya kebutuhan untuk memperluas pernyataan SIAS No. 8 karena timbul kebingungan dengan SAS No. 2 AI(A. %emudian juga harus diperhatikan bahwa ada alur penekanan dan arahan dalam SIAS
yang berhubungan dengan tanggung jawab proaktif dari direktur audit untuk menge!aluasi efisiensi dan efekti!itas pekerjaan auditor eksternal. Pe"o'eha ,a%a Au)$! E#%!e"a'
IIA meyakini bahwa adalah hal yang tepat untuk memperluas standar @989 yang berkenaan dengan koordinasi antara operasi audit internal dengan eksternal sehingga memastikan "akupan yang tepat dan meminimalkan duplikasi upaya audit kyang berdampak langsung pada penurunan biaya audit. IIA menerbitkan practice advisory @989)@, yakni 5acquisition of external audit services”. #ujuannya adalah agar auditor internal memiliki suatu peran dalam pemilihan atau pembatasan auditor eksternal dan dalam pendefinisian lingkup pekerjaan. *al)hal yang diatur didalamnya menga"u pada batasan)batasan yang ada dalam Sarbanes-Oxley Act .
Pe"%a"a!a I)e+e)e%$ Au)$!o" E#%!e"a' u!u# Mee)$a#a ,a%a Au)$! I!e"a'
IIA telah menerbitkan pra"ti"e ad!isory @9?9)@ SE, persyaratan independensi auditor eksternal, untik menyediakan jasa audit internal. SE ini memiliki karakter yang informatif dan menyediakan informasi yang berkenaan dengan penilaian independensi. Amandemen SE berhubungan dengan : •
In!estasi oleh auditor atau anggota keluarga mereka dalam klien audit
•
*ubungan ketenaga kerjaan antara auditor dan anggota keluarganya dengan klien audit
•
Amandemen SE tersebut berlaku efektif pada tanggal 8 februari @991. %emudian pada tahun @99@ disediakan tanggal)tanggal transaksi khusus sebagai bentuk implementasi peraturan baru. (eraturan SE menyebutkan bahwa auditor eksternal tidak independen jika selama periode audit mereka menyediakan jasa lain kepada klien, tergantung pada pembatasan kriteria yang d ijelaskan dalam peraturan : •
#ata buku atau jasa akuntansi lain yang berhubungan dengan lapkeu klien
•
an"angan dan implementasi system informasi keuangan
•
/asa penilaian atau !aluasi atau opini tentang kewajaran
•
/asa aktuaria
•
/asa audit internal
•
;ungsi manajemen
•
Sumber daya manusia
•
/asa pialang perdagangan
•
/asa hukum
&alam practice advisory merin"i peraturan SE yang berhubungan dengan beberapa hal seperti independensi yang menurun jika pada saat yg bersamaan auditor eksternal memberikan jasa audit internal kepada klien, karyawan kompeten yang akan bertanggung jawab atas fungsi audit internal, e!aluasi manajemen klien tentang temuan dan hasil dari temuan akuntan, penentuan oleh klien tentang lingkup risiko dan frekuensi akti!itas audit internal oleh akuntan dan terakhir manajemen dari klien yang diaudit tidak bergantung pada pekerjaan akuntan sebagai dasar untuk menentukan ke"ukupan "ontrol internal. Selebihnya mengatur hubungan dan tanggung jawab direktur audit untuk dapat berkomunikasi se"ara baik dengan auditor eksternal.
Pa"!$%$+a%$ Au)$!o" I!e"a' )a'a Au)$! E#%!e"a'
(ada bagian ini membahas hubungan auditor internal)eksternal dan kualitas yang di"ari auditor eksternal dalam menetapkan tingkat bantuan yang akan diperoleh dari staf audit internal, kemudian juga pendekatan auditor internal atas bantuan. Selanjutnya juga dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa jumlah waktu yang dihabiskan untuk memberikan bantuan dan tugas)tugas apa saja yang dikerjakan. Berikut ringkasan informasi penelitiannya : Baa#a +e%e"!a
&ari 179
responden,
19 tidak berpartisipasi. Selanjutnya
responden
dikelompokkan ke dalam dua bagian, 1 responden dengan partisipasi terbatas dan 22 respondens yang signifikan Ko!"$bu%$ au)$!o" $!e"a' ba&$ au)$!o" e#%!e"a'
&alam hal ini kelompok terbatas mengungkapkan bahwa auditor internal hanya memberikan sedikit bantuan dalam 1 penugasannya, namun menggunakan 199 jam lebih dalam 3?, kasus. %emudian dalam kasus lain bantuan diberikan dalam 9 dari penugasan -lebih dari 899 jam dan dalam kasus lain pula bantuan tersebut kadang diberikan lebih dari 1999 jam sampai 19.999 jam. ,u'ah ,a Pa"!$%$+a%$ )a'a Tu&a%-!u&a% a& Be"hubu&a )e&a Au)$! E#%!e"a'
&ari 1 responden terbatas, hanya 49 yang menggunakan jam)jam khusus dan dari 22 yang berpartisipasi se"ara signifikan, hanya 7 yang memberikan jam khusus. ,u'ah ,a
Pa"!$%$+a%$ )a'a Au)$! E#%!e"a' )a"$ Gabu&a
Ke'o+o#
&engan klasifikasi waktu dari 1999 jam sampai 8999 jam dan dengan rata)rata ?999 jam serta waktu penugasan kurang lebih selama enam minggu, maka dengan mengasumsikan satu minggu 89 jam termasuk lembur maka diperoleh rata)rata 19 anggota staf audit internal dalam tiap penugasan. Ba&$a )a"$ To!a' ,a Au)$! I!e"a' a& D$#o!"$bu%$#a u!u# Au)$! E#%!e"a'
(ertanyaan selanjutnya adalah berapa waktu dari keseluruhan waktu auditor internal yang diberikan untuk membantu auditor eksternal= &alam kelompok terbatas 2@ melaporkan bahwa mereka memberikan 19 dari total waktunya. %emudian kelompok yang signifikan hamper 89 dari responden melaporkan bahwa mereka memberikan 11 atau lebih, bahkan @9 lagi menyatakan memberikan @9 atau lebih waktunya.
P"e%e!a%e Au)$! E#%!e"a' a& D$#e"/a#a o'eh Au)$!o" I!e"a'
&alam banyak kasus kurang lebih @7 pekerjaan auditor eksternal dilaksanakan oleh auditor internal. *al ini merupakan pertanda yang baik terjalinnya hubungan serta koordinasi antara auditor internal dan eksternal. S$(a! Tu&a% a& D$'a#%aa#a o'eh Au)$!o" I!e"a'
#ugas yang banyak dibantu oleh audit internal adalah dalam tiga bidang audit utama$ penelaahan kontrol internal, uji kepatuhan dan pengujian substantif. Tu&a% Khu%u% a& D$'a#%aa#a o'eh Au)$!o" I!e"a'
Banyak tugas)tugas khusus yang dilaksanakan oleh auditor internal seperti$ tugas yang berkaitan dengan E&(, konfirmasi piutang, penelaahan analitis, pengamatan dan penghitungan persediaan, audit "abang+unit yang lengkap, penyusunan laporan, penyusunan surat manajemen dll. Pe$'a$a Ke"/a Saa Se'aa Au)$! Tahua Be"a#h$"
Indikasi positif tentang efekti!itas kerja sala selama audit -sebesar 34,4 merupakan suatu tanda yang menggembirakan tentang status kerja sama dari upaya audit gabungan. Ba&a$aa Au)$!o" I!e"a' Mea)a& Au)$!o" E#%!e"a'
Sebuah sur!ei telah dilakukan untuk melihat hal ini dan hasilnya adalah se"ara umum auditor internal merespon baik kerja sama mereka dengan auditor eksternal, namun dalam beberapa hal juga banyak auditor yang merasa kurang puas atas kerja sama mereka dengan auditor eksternal. O+$$ Au)$!o" I!e"a' !e!a& Au)$! E#%!e"a'
&alam penelitian ini dilakukan pemeringkatan atas hal)hal terkait auditor eksternal dan diperoleh lah hasil yang "ukup, dimana tidak lebih dan juga tidak terlalu menge"ewakan. *al ini menandakan masih ada hal)hal yang perlu diperbaiki dalam hubungan keduanya. Berdasarkan pengungkapan point)point dalam penelitian, auditor internal merasa mereka lebih banyak berkontribusi membantu tugas dari audit eksternal terutama dalam penelaahan "ontrol internal. (enelitian ini memberikan suatu gambaran yang bagus
tentang hubungan auditor internal)eksternal serta jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh staf audit.
Ma#a Koo")$a%$
%oordinasi dari keseluruhan "akupan audit terus berubah dan berkembang se"ara "epat dari tahun ke tahun, @ hal yang mendasari perubahan tersebut yakni$ profesionalisme auditor internal yang meningkat dan juga biaya audit yang meningkat se"ara keseluruhan sehingga meningkatkan perhatian manajemen perusahaan. oleh karena itu perlu adanya koordinasi antar elemen terutama auditor internal)eksternal. Ko%e+ 0Au)$! Seba&a$ Sa!u Ke%a!ua1 2 Unified Audit 3
%onsep 5audit sebagai suatu kestuan6 -unified Audit yakni menganggap audit internal dan eksternal dalam tingkatan kelompok yang sama, kedua staf audit tersebut dianggap sebagai satu kumpulan auditor yang tersedia untuk penugasan satu segmen audit tertentu di bawah pengawasan auditor internal atau auditor eksternal. &alam konsep ini, semua laporan keuangan, entitas dan fungsi harus diaudit hanya satu kali selama suatu periode tertentu oleh kelompok mana pun. %edua kelompok tentunya harus mengikuti aturan standar dalam pelaksanaan dan "ontrol ren"ana audit yang terkoordinasi. %eduanya dapat saling melengkapi dengan adanya koordinasi dan komunikasi yang tepat antar staf audit.
Ou!%ou"4$& )a o%ou"4$&
Outsourcing merupakan suatu bentuk yang menjalankan fungsi audit internal yang telah ada sejak lama, se"ara khusus merupakan kinerja fungsi organisasi yang dilakukan oleh organisasi lain yang bukan merupakan bagian dari struktur dasar organisasi se"ara integral, atau bias dikatakan se"ara lebih singkat sebagai suatu badan atau organisasi lain yang ditunjuk untuk melakukan fungsi audit internal pada suatu entitas. asalah utama yang timbul dari hal tersebut yakni terkait independensi, hal tersebut dikarenakan karena kebanyakan auditor eksternal juga melakukan fungsi sebagai audit internal. #imbulnya outsour"ing ini mendatangkan keuntungan dan juga kerugian bagi klien. Bentuk lain selain outsour"ing yakni "osour"ing, "osour"ing
maksudnya adalah perusahaan memanfaatkan sour"e dari perusahaan lain dan begitu sebaliknya sehingga mendapatkan apa yang mereka butuhkan. *arus ada tanggung jawab resmi yang tinggi dari audit internal yang disusun untuk mengawasi operasi "osour"ing.
Meoo")$a%$#a a#u+a Au)$! %e4a"a Ke%e'u"uha
Suatu sur!ei -1223 tentang hubungan antara auditor internal dengan eksternal, didukung oleh Badan iset IIA menunjukkan bahwa persepsi auditor internal dan eksternal tentang hubungan dimulai dari adanya eksistensi akibat tugas yang dilakukan sampai timbulnya kemitraan antara keduanya. &alam penelitian tersebut terlihat hasil bahwa adanya kesepakatan antara kedua kelompok karena adanya koordinasi yang terjalin. &ari sur!ei yang dilakukan terdapat pemikiran yang dapat disimpulkan dimana auditor internal menganggap kerja sama dengan auditor eksternal sebagai suatu eksistensi bersama yang terintegrasi, begitu pula sebaliknya. Selain aspek koordinasi, sur!ei tersebut juga mengeksplorasi frekuaensi pertemuan formal dan informal tahunan, akti!itas penjadwalan dan peren"anaan, akases ke laporan dan kertas kerja, pemahaman tentang operasi audit eksternal, akti!itas pelatihan dan akti!itas penilaian.
,eba!a Ke"/a Saa
%eper"ayaan menjadi modal awal terjalinnya jembatan kerja sama, tidak ada salah satu pihak yang ingin memperoleh keuntungan dengan membebani pihak lainnya. asa saling per"aya dan menghormati membuat jembatan kerja sama terbentuk kokoh dan berjalan dengan baik. Berikut komponen yang dapat memperkuat jembatan kerja sama: •
%epedulian masing)masing pihak terhadap ren"ana dan tugas pihak lainnya sehingga jika terjadi hal)hal diluar perkiraan dapat saling mengatasi.
•
Auditor eksternal perlu diberikan informasi tentang kondisi yang dapat mempengaruhi kualifikasi, independensi dan kompetensi dari staf audit internal
•
embangun sebuah system kontrol internal klien yang baik, dimana hal tersebut merupakan dasar pembentukan sebuah audit independen. Auditor eksternal dan internal harus saling memberi informasi yang andal dan memadai agar mereka dapat bersama)sama mengambil keputusan yang independen.
•
%edua kelompok dapat memanfaatkan teknik pengambilan sampling yang sama dan sistem yang sama
•
Auditor internal dan eksternal harus memadukan pengetahuan mereka tentang pembuatan dan penerapan sistem
•
embantu menyediakan pandangan dari orang luar yang independen dan tidak terkait dengan perusahaan atau auditor internal itu sendiri untuk menyediakan saran tentang perkembangan terbaru yang terjadi di akuntansi dan juga dalam audit keuangan untuk lebih membuka pikiran dari auditor internal)eksternal.
•
>ang terpenting adalah komunikasi yang erat dan berkelanjutan antara kedua kelompok tersebut, yakni audit internal dan eksternal.
(enelitian Berry mengungkapkan beberapa jenis informasi untuk membangun dan mengembangkan komunikasi yang efektif$ penyelesaian tugas utama, mendeteksi kebutuhan)kebutuhan audit, pertukaran ide, identifikasi masalah)masalah yang mungkin timbul, pengungkapan modifikasi ren"ana sesuai situasi dan kondisi, identifikasi perkembangan yang terjadi dan pembahasan tentang kelemahan) kelemahan yang ada dalam sistem koordinasi. &engan demikian maka akan terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara keduanya yang berimlikasi langsung terhadap manajemen dimana salah satu dampak pentingnya adalah tidak terjadi tumpeng)tindih atau duplikasi pengerjaan sehingga se"ara tidak langsung akan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan manajemen untuk pelaksanaan audit.