BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I ini akan dibahas hal-hal yang menjadi latar belakang yang menjadi awal mula dibuatnya landasan konseptual perencanaan dan perancangan hotel resor di Pantai Siung. Isi dari bab I meliputi latar belakang pengadaan proyek, proyek, latar belakang belakang permasalahan permasalahan,, penekanan penekanan desain, desain, metoda metoda penyelesaian penyelesaian,, rumusa rumusan n masalah masalah,, tujuan tujuan dan sasaran sasaran,, lingku lingkup p studi, studi, metoda metoda studi, studi, hingga hingga sistematika sistematika penulisan dan tata langkah. langkah. Pembahasan Pembahasan mengenai latar belakang belakang hing hingga ga sest sestem emati atika ka penu penuli lisa san n ters terseb ebut ut menj menjad adii latar latar dan dan acua acuan n penu penuli lisa san n selanjutnya yang terdapat pada bab II hingga bab paling akhir yaitu bab VI. Adapun proyek yang akan dibangun adalah hotel resor di kawasan wisata Pantai Siung di Kabupaten Gunungkidul. Aspek perencanaan dan perancangannya ditekankan ditekankan pada penciptaan penciptaan suasana yang menyatu menyatu dengan dengan alam. Suasana yang menyatu dengan alam diwujudkan melalui pengolahan tata ruang luar dengan nuansa arsitektur Jawa berdasarkan gagasan desain arsitektur kontemporer.
1.1. .1.
Latar atar Belaka lakang ng Penga engada daa an Proye oyek
Latar belakang pengadaan proyek membahas mengenai dasar pemikiran dalam menentukan proyek yang akan dibangun. Dasar pemikiran yang dibahas meli melipu puti ti meng mengap apaa memb memban angu gun n hotel hotel reso resor, r, dasa dasarr pemi pemili liha han n loka lokasi si,, dasa dasar r penentuan kapasitas kamar dan kelas hotel, dasar penentuan jenis layanan atau dasar tinjau tinjauan an pengel pengelola ola.. Penuli Penulisan san mengen mengenai ai hotel hotel resor resor core business business dan dasar dilatarbelakangi oleh tinjauan-tinjauan terhadap hal-hal yang menjadi ketentuan dalam hotel resor ini meliputi tipologi, lokasi, kapasitas, kapasitas, jenis layanan, layanan, kelas dan pengelola. pengelola. Adapun tinjauan tinjauan terhadap terhadap hal-hal hal-hal tersebut tersebut tertuang tertuang dalam dasar-dasar dasar-dasar pemikiran sebagai berikut.
1
1.1. .1.1.
Tinj injaua auan Tip Tipolo ologi
Bang Bangun unan an yang yang akan akan diba dibang ngun un term termas asuk uk dala dalam m bang bangun unan an usah usahaa pariwisata pariwisata dalam bidang bidang akomodasi, akomodasi, yaitu bangunan bangunan penginapan. penginapan. Dari sekian sekian banyak banyak macam penginapan, penginapan, jenis penginapan penginapan yang dibangun merupakan jenis hotel. Jenis hotel yang dibangun merupakan hotel resor. Tinjauan terhadap bidang usah usahaa pari pariwi wisa sata ta,, hote hotell dan dan reso resorr meru merupa paka kan n tiga tiga elem elemen en yang yang mamp mampu u mengungkapkan alasan pemilihan tipologi hotel resor. Tinjauan yang dilakukan masing-masing meliputi tinjauan terhadap aspek arsitekural, aspek pustaka dan tinj tinjau auan an
empi empiri ris. s. Beri Beriku kutt
ini ini
tinj tinjau auan an
terh terhad adap ap elem elemen en-e -ele leme men n
tipo tipolo logi gi
berdasarkan aspek arsitektural, pustaka dan empiris. Masala Masalah h arsite arsitektu ktural ral dan pariwi pariwisat sataa selalu selalu memili memiliki ki kaitan kaitan yang yang erat. erat. Sekt Sektor or pariw pariwis isata ata deng dengan an bida bidang ng ilmu ilmu arsi arsite tekt ktur ur sali saling ng mend menduk ukun ung g dala dalam m perkembangannya. Banyak daya tarik atau objek pariwisata yang merupakan hasil karya karya arsitek arsitektur tur,, banyak banyak pula pula usaha usaha pariwi pariwisat sataa yang yang sangat sangat mengga menggantu ntungk ngkan an eksistensi eksistensinya nya pada bidang ilmu arsitektur, arsitektur, seperti pengelolaa pengelolaan n tata ruang luar sebu sebuah ah kawas kawasan an wisa wisata ta,, atau atau peng pengol olah ahan an inter interio iorr dan dan ekst ekster erio iorr bang bangun unan an- bangunan usaha pariwisata agar membuat para penikmat objek wisata tertarik, betah dan selalu ingin mengunjungi tempat tersebut. Ilmu arsitektur juga selalu berke berkemba mbang ng seirin seiring g dengan dengan makin makin beraga beragamny mnyaa kebutu kebutuhan han dan permin permintaan taan penik penikmat mat objek objek wisata wisata sehing sehingga ga membua membuatt para para arsite arsitek k bepiki bepikirr keras keras untuk untuk menciptakan terobosan-terobosan desain yang makin inovatif. Sekt Sektor or pari pariwi wisa sata ta seti setiap ap tahun tahun meng mengha hasi silk lkan an devi devisa sa yang yang teru teruss bertambah. Pada tahun 2010 devisa dari pariwisata merupakan pemasukan negara nomor nomor tiga setelah migas dan kelapa sawit. sawit.1 Sektor pariwisata harus didukung sepenu sepenuhny hnyaa karena karena dapat dapat member memberikan ikan dampak dampak yang yang baik baik bagi bagi ekonom ekonomii dan 1
http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia,, 14 Mei 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia
2
kese kesejah jahte teraa raan n raky rakyat at.. Peng Pengem emba bang ngan an usah usahaa pariw pariwis isat ataa bany banyak ak yang yang haru haruss dikembangkan, meliputi biro perjalanan, jasa transportasi, akomodasi, restoran dan pemanfaatan secara maksimal potensi-potensi objek wisata. Pengembangan fasilitas pendukung pariwisata harus dilakukan serentak dan terpadu. Pariwisata Provinsi DIY sedang berkembang menuju arah yang positif. Selain Selain mening meningkat katkan kan jumlah jumlah kunjun kunjungan gan wisataw wisatawan an ke Provin Provinsi si DIY, Dinas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga menaikkan target lama tinggal wisatawan. Pada 2010, rata-rata lama tinggal (length of stay) wisatawan wisatawan di Provinsi Provinsi DIY adalah 2,47 hari. Angka ini akan coba dinaikkan pada 2011 menjadi 2,5 hari. 2 Hal ini memicu pertumbuhan usaha akomodasi sebagai tempat tinggal wisatawan. Menuru Menurutt Dirjen Dirjen Pariwi Pariwisat sataa hotel hotel adalah adalah suatu suatu jenis jenis akomo akomodas dasii yang yang memper mempergun gunaka akan n sebagi sebagian an atau seluru seluruh h bangun bangunan, an, untuk untuk menyed menyediak iakan an jasa jasa pengi penginap napan, an, makan makan dan minum, minum, serta serta jasa jasa lainny lainnyaa bagi bagi umum, umum, yang yang dikelo dikelola la secara komersial. Hotel menjadi menarik untuk dibangun karena secara arsitektur selalu mengangkat tema lokal ke dalam desain bangunannya. Dimasa sekarang saat bangunan berlomba-lomba untuk menjadi yang paling modern, hotel justru menjadi bangunan yang mampu mewadahi dan mengangkat ciri khas lokal di daerah dimana hotel tersebut berada. Selain itu hotel juga menjadi sarana untuk meng mengen enal alka kan n buda budaya ya dan dan ciri ciri khas khas loka lokall kepa kepada da oran orang g dari dari luar luar maup maupun un masyarakat di sekitar daerah hotel dibangun. Hotel bahkan dapat menjadi ciri bagi cakupa cakupan n daerah daerah yang yang lebih lebih luas, luas, seperti seperti pada pada Hotel Hotel Plaza Plaza Yogyak Yogyakarta arta yang yang menjadi ciri pada daerah Gejayan dan sekitarnya dengan mengangkat ciri khas Yogyakarta melalui enterance bangunannya
2
http://www.inv estor.co.id/home/target-kunjungan-wisata-yog estor.co.id/home/target-kunjungan-wisata-yog yakarta-naik100-persen/3101 100-persen/310 1, 20 Mei 2011
3
Gambar 1.1. Enterance 1.1. Enterance Hotel Plaza Yogyakarta
Sumber: http://www.hoteldomestik.com/wp-content/uploads/2009/05/jogja-plasa-hotel.gif , 13 Februari 2011
Sarana pokok pariwisata adalah perusahaan perusahaan yang merupakan fasilitas minimal yang harus ada pada suatu daerah tujuan wisata, jika salah satu tidak ada maka dapat dikatakan perjalanan wisata yang dilakukan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Hotel merupakan salah satu sarana pokok pariwisata selain biro perjalanan, perusahaan angkutan wisata, rumah makan dan objek wisata. 3 Dengan berkembangnya pariwisata di Indonesia kebutuhan akan hotel semakin meningkat. Menurut Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DIY, Bapak Istijab, bisnis perhotelan di Yogyakarta masih sangat menjanjikan. Tingkat hunian hotel di Yogyakarta mencapai rata-rata 60% sampai dengan 70%. Bahkan, untuk akhir pekan panjang serta hari-hari libur nasional. Yogyakarta selalu kekurangan kamar hotel. Saat ini di Yogyakarta terdapat 17 hotel bintang tiga hingga bintang lima dengan tingkat hunian rata-rata 68%. Dengan tingkat hunian sebesar itu, bisnis perhotelan di Yogyakarta potensial dikembangkan. Hotel resor adalah sebuah sebuah kawasan kawasan terencana, terencana, yang tidak hanya sekedar untuk menginap, tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. 4 Perancangan hotel resor menuntut arsitek untuk dapat memberikan kesan pengalaman yang baru dan tak terlup terlupaka akan. n. OrangOrang-ora orang ng yang yang berku berkunju njung ng ke hotel hotel resor resor cender cenderung ung mencari mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Pengguna hotel resor cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan tanpa meninggalkan citra yang bernuansa etnik. Seperti Roemah Djawa Resor yang menampilkan arsitektur tradis tradision ional al Jawa Jawa dan menawa menawarka rkan n pemand pemandang angan an Gunung Gunung Merapi Merapi dari dari kolam kolam renang outdoor yang indah.
3
Wibowo, Lili Adi. Usaha Jasa Pariwisata. Bandung 2008. halaman 13. Gee, Chuck Y. Resor Development and Management . Watson-Gupil Publication 1988. 4
4
Gambar 1.2. Interior Roemah Djawa Resor
Sumber: http://www.yogyes.com/id/yogyakartahotel/budget/roemah-djawa/photo-gallery/2/ , 9 Januari 2011
Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai bersantai dan menghilang menghilangkan kan kejenuhan kejenuhan yang diakibatka diakibatkan n aktivitas aktivitas sehari-hari. sehari-hari. Akti Aktivi vita tass dan dan peke pekerj rjaa aan n seha sehari ri-h -hari ari yang yang sang sangat at pada padatt memb membua uatt manu manusi siaa cenderung cenderung kehilangan waktu untuk untuk dapat beristirahat beristirahat dengan dengan tenang tenang sehingga sehingga pada pada saat-sa saat-saat at terten tertentu tu kebutu kebutuhan han akan akan ketena ketenanga ngan n menjad menjadii sangat sangat pentin penting. g. Keberadaan potensi alam yang indah merupakan salah satu “obat” bagi kejenuhan terhadap rutinitas, yang sangat sulit untuk didapatkan di daerah perkotaan. Lokasi hotel resor yang berada di tempat-tempat berpemandangan indah dengan fasilitas rekreasi baik indoor maupun outdoor menjadi jawaban yang tepat bagi orangorang yang ingin keluar dari rutinitas rutinitas sehari-hari karena hotel resor menawarkan menawarkan tempat tempat tingga tinggall dengan dengan pemand pemandang angan an alam alam yang yang indah indah menjad menjadii satu satu dengan dengan fasilitas rekreasi dan hiburan. Seperti pada resor Amanusa di Bali yang memiliki pemandangan indah yang dapat menghilangkan ketegangan.
Gambar 1.3. Salah Satu Sudut Pemandangan dari Resor Amanusa
Sumber : http://www.amanresorts.com/amanusa/picturetour.aspx , , 9 Januari 2011
5
Sampai Sampai saat saat ini sudah sudah terdap terdapat at beberap beberapaa hotel hotel resor resor di Provin Provinsi si DIY, DIY, antara lain Poeri Devata Resor Resor Hotel yang memanfaatkan view Merapi dan candicand candii yan yang bany anyak berad eradaa di seki sekita tarn rny ya, Roem Roemah ah Djaw Djawaa Resor esor yan yang
memanfaatkan view Merapi dan Embung Tambakboyo, serta Queen of The South memanfaatkan view keindahan Pantai Parangtritis dan Laut Resort Hotel yang memanfaatkan Selata Selatan. n. Berdas Berdasark arkan an pemanf pemanfaata aatan n view dala dalam m memb memban angu gun n sebu sebuah ah resor resor,, pembangunan resor-resor lain di Provinsi DIY sangat mungkin untuk dilakukan diakarenaka diakarenakan n masih banyaknya banyaknya potensi potensi alam dengan keindahan alam yang tidak kalah kalah dengan dengan resorresor-res resor or yang yang sudah sudah ada. ada. Pemban Pembangun gunan an resor resor pada pada sebuah sebuah kawasan wisata atau kawasan yang potensial untuk dijadikan objek wisata akan meningkatkan kunjungan wisata dan memajukan kawasan tersebut. Gambar 1.4. Ruang Luar Queen Of The South Resort Hotel
Sumber: http://www.baliwww.com/yogyakarta/roomfinder/images/queen2.jpg , 11 Januari 2011
Dengan Dengan demikian demikian berdasarkan berdasarkan tinjauan tinjauan tipologi tipologi yang telah dilakukan dilakukan mulai dari tinjauan terhadap pariwisata, kemudian hotel dan hotel resor ditemukan bahwa bangunan hotel resor memiliki kompetensi untuk dibangun di Provinsi DIY. Dari aspek arsitektural, relasinya dengan pariwisata merupakan simbiosis mutual mutualism ismee karena karena hotel hotel resor resor merupa merupakan kan perwuj perwujuda udan n salah salah satu satu usaha usaha jasa jasa pariwi pariwisat sataa perkem perkemban bangan gan pariwi pariwisat sataa yang yang sangat sangat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh inovas inovasii arsite arsitektu ktur. r. Dari aspek aspek pustak pustakaa dan kejadi kejadian an empiris empiris,, kebutu kebutuhan han akan akan bidang bidang pariwisata ternyata begitu besar, dan hotel resor merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan pariwisata baik di daerah tersebut maupun sekitarnya.
6
1.1.2.
Tinjauan Lo Lokasi
Hotel resor merupakan hotel yang berada di lokasi wisata. Lokasi hotel resor resor yang yang akan akan dibang dibangun un terleta terletak k di kawasa kawasan n wisata wisata Pantai Pantai Siung. Siung. Kawasa Kawasan n Pantai Pantai Siung Siung secara secara pemeri pemerintah ntahan an berada berada di Dusun Dusun Wates, Wates, Desa Desa Purwod Purwodadi adi,, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY. Lokasi ini dinilai tepat untuk dibangun sebuah hotel resor dengan pertimbangan-pertimbangan berikut. Prov Provin insi si DIY DIY meru merupa paka kan n sala salah h satu satu daer daerah ah yang yang cuku cukup p bany banyak ak mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya, seperti wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata alam. Dalam peta kepariwisataan nasional, potensi Provinsi DIY menduduki peringkat kedua setelah Bali. Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa faktor yang menjadi kekuatan pengembangan wisata di Provinsi DIY. Dengan Dengan berbagai berbagai predikatnya, predikatnya, Provinsi DIY memiliki memiliki keanekaragam keanekaragaman an objek wisata yang relatif menyeluruh menyeluruh baik dari segi fisik maupun non fisik, disamping disamping kesiapan sarana penunjang wisata. Sebagai kota pendidikan, Yogyakarta relatif memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Provinsi DIY merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki akar budaya yang kuat dan masih dilestarikan hingga kini. Latar belakang budaya yang sangat kental ini membuat Provinsi DIY menjadi daerah kunjungan dengan berbagai kepentingan mulai dari pendidikan hingga pariwisata. Latar belakang budaya yang kuat memberikan efek yang positif bagi pencitraan pariwisata dan pertumbuhan usaha pariwisata seperti hotel resor. Kunjungan wisatawan ke Provinsi DIY cukup tinggi dan menunjukkan peningkatan, dapat dilihat pada tabel kunjungan wisatawan. Peningkatan dapat dilihat mulai dari tahun 2006, karena pada tahun 2006 tersebut jumlah wisatawan sempat menurun dikarenakan adanya bencana gempa bumi. Akan tetapi setelah itu dapat terlihat bahwa kunjungan wisatawan terus menunjukkan peningkatan. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke DIY
Tahu Tahun n Wisa Wisata tawa wan n
Wisa Wisata tawa wan n
7
Juml Jumlah ah
2001 2002 2003 2004 2005 2006
Nusantara 1.560.868 1.167.877 1.306.253 1.696.835 1.442.045 654.502
Mancanegara 180.760 91.799 64.624 103.400 157.955 60.708
1.741.628 1.259.676 1.370.877 1.800.235 1.600.000 715.210
2007 2008
1.049.881 1.341.297
120.785 150.244
1.170.666 1.491.541
2009 2010
1.705.218 2.253.000
257.354 207.000
1.962.572 2.460.000
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya DIY
Masala Masalah h yang yang masih masih menjad menjadii kelema kelemahan han sektor sektor kepari kepariwis wisataa ataan n DIY adalah bagaimana menyusun berbagai kegiatan yang terpadu sehingga sehingga programprogram program pembangunan atau kegiatan yang disusun dapat saling mendorong antara sektor kepariwisataan dengan sektor-sektor atau sub-sektor yang bersangkutan. Perkembangan sentra-sentra perekonomian baru masih terkonsentrasi di kawasan obyek obyek pariwi pariwisat sata, a, padaha padahall obyekobyek-oby obyek ek pariwi pariwisat sataa di DIY masih masih terpus terpusat at di kawasan kota (urban area) , sehingga perkembangan perekonomian masih terpusat di daerah perkotaan dan belum terdistribusi secara merata di daerah pedesaan. Gunungkid Gunungkidul ul merupakan merupakan salah satu kabupaten kabupaten di Provinsi Provinsi DIY. Peran pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, dari tahun ke tahun dirasakan semakin penti penting. ng. Sektor Sektor perdag perdagang angan, an, hotel hotel dan restor restoran, an, serta serta sektor sektor jasa-j jasa-jasa asa relatif relatif memb member erik ikan an
kont kontri ribu busi si
yang yang teta tetap p
bila bila
diba diband ndin ingk gkan an
dari dari
tahu tahunn-ta tahu hun n
sebelumnya, yaitu masing-masing memberi peran sebanyak 10,78% dan 16,32% bagi perekonomian daerah. 5 Seca ecara pen penge gemb mban anga gan n
umum
Kabupaten
wisa wisata ta alam alam..
Gunungkidul
Pote Potens nsii
coc cocok
sebaga agai
alam alam yang yang teda tedapa patt
daerah
di Kabu Kabupa pate ten n
Gunungkidul sangat beragam mulai dari hutan alami, kawasan pegunungan karst hing hingga ga hamp hampara aran n pant pantai ai yang yang masi masih h alami alami.. Berd Berdas asark arkan an data data dari dari Dina Dinass Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, kabupaten ini memiliki 46 5
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul. 2006. Penyusunan Master Plan Kawasan Obyek Wisata Pantai Siung Kabupaten Gunungkidul.
8
pantai yang tersebar di sepanjang garis pantai selatan, baik yang sudah menjadi objek wisata maupun yang masih alami. Sampai saat ini sudah 15 pantai yang sudah berkembang. Kawasan pantai yang ada di Gunungkidul mempunyai karakter umum berupa pemandangan karang laut, pasirnya yang putih bersih, deburan ombak laut selatan yang khas, hiruk pikuk nelayan tradisional, bentang pegunungan karst , dan warna warna laut laut yang yang biru. biru. Dengan Dengan jumlah jumlah kunjun kunjungan gan wisata wisata rata-rat rata-rataa per tahun tahun mencapai mencapai 352.244 352.244 orang, ketersediaan ketersediaan fasilitas pendukung pendukung pariwisata pariwisata saat ini yang mencakup mencakup sebuah sebuah hotel bintang bintang dua dan 34 hotel non bintang bintang dirasa masih kurang. Sebelum tahun 2006 jumlah kunjungan wisatawan terhitung stabil dan kemudian terjadi penurunan drastis pada tahun 2006 dikarenakan adanya bencana gempa bumi. Akan tetapi setelah kondisi kembali pulih pasca gempa, kunjungan wisa wisata tawa wan n kemb kembal alii memb membaik aik pada pada tahu tahun n berik berikut utny nyaa dan dan terus terus meng mengal alami ami peningkat peningkatan. an. Jika dibandingkank dibandingkankan an dengan dengan total jumlah kunjungan kunjungan wisata ke Provinsi DIY, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gunungkidul mencapai 20% dari total kunjungan wisatawan. Dengan objek wisata yang semakin berkembang jumlah ini diprediksi dapat terus meningkat. meningkat. Tabel 1.2. Jumlah Kunjungan Wisata di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2002 s/d 2010
No No. Tahu ahun Ang Angga gara ran n 1.
2002
2.
2003
3.
2004
4.
2005
5.
2006
Wisatawan Jumla umlah h Rata Rata-r -rat ataa per per bula bulan n 333.18 27.765 3 349.95 29.118 8 353.13 29.428 2 325.47 27.123 7 193.64 17.604
9
6.
2007
7.
2008
8.
2009
9.
2010
9 310.21 2 431.58 5 529.31 9 548.49 8
25.581 35.966 44.110 45.708
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
Pantai-pantai yang sudah berkembang di Gunungkidul sampai saat ini berjumlah 15 pantai, antara lain Pantai Ngrenehan, Ngobaran, Nguyahan, Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal, Slili, Ngandong, Sundak, Indrayanti, Siung, Wediombo dan Sadeng. Beberapa pantai yang telah berkembang tersebut telah mampu mampu menyum menyumban bang g pendap pendapata atan n asli asli daerah daerah dalam dalam sektor sektor pariwi pariwisat sata.U a.Untu ntuk k menduk mendukung ung berjal berjalann annya ya indust industri ri wisata wisata pantai pantai,, pemeri pemerinta ntah h kabupa kabupaten ten telah telah membangun membangun sarana dan prasarana pariwisata pariwisata berupa akses menuju objek wisata wisata tersebut dengan menyediakan akses jalan aspal sampai di bibir pantai.
Gambar 1.5. Peta Objek Wisata Pantai Gunungkidul
Sumber: http://jogjakini.wordpress.com/2010/06/20/peta-pantai-di-jogja-pantai-di-gunung-kidul/ , 3November 2010
10
Sumban Sumbangan gan wisata wisata alam alam pantai pantai terhada terhadap p pendap pendapata atan n asli asli daerah daerah juga juga terwujud melalui adanya beberapa pos retribusi yang menarik uang masuk kepada wisatawan yang ingin menikmati wisata alam pantai. Pada tahun 2010 terdapat tota totall 548. 548.49 498 8 oran orang g wisa wisata tawa wan n yang yang berk berkun unju jung ng ke wisa wisata ta alam alam pant pantai ai Gunungkidul. Berikut beberapa pos retribusi dan jumlah kunjungan wisatawan wisata alam pantai di Gunungkidul : Tabel 1.3. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010
No. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Nama Pos Pos Ret Retri ribu busi si Peng Pengun unju jung ng Tahu Tahun n 201 2010 0 Baron 391.031 Pansela 59.696 Tepus 18.528 Pule Gundes 16.461 Ngrenehan 17.804 Wediombo 14.912 Sadeng 14.068 Siung 15.998 Jumlah Total 548.498
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
Arah kebijakan pengembangan pariwisata dalam lima tahun ke depan adalah meningkatkan meningkatkan jumlah jumlah kunjungan kunjungan wisatawan wisatawan mancanegara mancanegara dan wisatawan wisatawan nusantara dengan fokus pada upaya pengembangan jenis dan kualitas produk produk wisata. Produk-produk wisata difokuskan terutama pada pengembangan wisata bahari karena potensinya yang besar. Kebijakan pemerintah antara lain mengenai harmonisasi dan simplifikasi berbagai perangkat peraturan yang terkait di dalam mendukung pengembangan pariwisata dan memberikan perhatian khusus kepada pengembangan kawasan wisata bahari, terutama di provinsi-provinsi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar. Berdasarkan arah kebijakan pemerintah tersebut, Kecamatan Tepus di Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi bahari yang besar untuk dikembangkan secara lebih profesional. Di Kecamatan Tepus terdapat 22 pantai, terdiri dari 4 pantai yang masih dalam tahap perkembangan dan 18 pantai yang masih alami.
11
Pantai-pantai yang sudah berkembang menjadi objek wisata antara lain Pantai Slili, Ngandong, Sundak dan Siung. Dari Dari 5 desa desa yang yang terd terdap apat at di Kecam Kecamat atan an Tepu Tepus, s, Desa Desa Purw Purwod odad adii merupakan desa dengan jumlah potensi wisata alam bahari yang paling banyak. Terdapat setidaknya 18 pantai. Namun hanya 1 pantai yang baru berkembang, yaitu yaitu Pant Pantai ai Siun Siung. g. Deng Dengan an bany banyak akny nyaa obje objek k pant pantai ai yang yang dimi dimili liki ki,, Desa Desa Purwodadi memiliki nilai potensial untuk menjadi kawasan wisata pantai yang maju maju di masa masa depan depan jika jika diikut diikutii dengan dengan pengem pengemban bangan gan yang yang serius serius.. Dalam Dalam strat strateg egii peng pengem emba bang ngan an kawa kawasa san n wisa wisata ta,, peng pengem emba bang ngan an yang yang terp terpad adu u dan dan berpusat pada suatu kawasan wisata dapat membuat kawasan di sekitarnya ikut terkena imbasnya. Baik itu imbas secara langsung dengan kedatangan wisatawan yang yang mela melaku kuka kan n eksp eksplo lora rasi si atau atau imba imbass tida tidak k langs langsun ung, g, misa misaln lnya ya deng dengan an pengembangan sebagai kawasan satelit atau alternatif. Pantai Siung adalah salah satu pantai yang dimiliki oleh Gunungkidul, pantai pantai ini terletak di Dusun Dusun Duwet Desa Purwodadi. Purwodadi. Keistimewaan Keistimewaan Pantai Siung dibanding pantai lainnya bukan hanya karena pantai ini berpasir putih, akan tetapi pantai ini memiliki kompleks tebing-tebing karst yang sangat menantang untuk dipanjat. Lokasi tebing berada di sebelah barat pantai. Setelah diresmikan oleh pemerintah DIY pada September 2005 sebagai kawa kawasa san n mina minatt khus khusus us panj panjat at tebi tebing ng,, Pant Pantai ai Siun Siung g mula mulaii berb berben enah ah dan dan memper mempercant cantik ik diri. diri. Nama Nama Pantai Pantai Siung Siung semaki semakin n terken terkenal al setelah setelah diguna digunakan kan sebagai sebagai lokasi lokasi Asean Climbing Gathering 2005 yang diikuti oleh 250 pemanjat dari 6 negara. negara.6 Saat ini, Pantai Siung ramai dikunjung dikunjungii wisatawan, wisatawan, terlebih pada hari libur dan akhir pekan. Komunitas pecinta alam dan pemanjat tebing juga berg bergan anti tian an mela melaku kuka kan n dikl diklat at maup maupun un lati latiha han n mema memanj njat, at, sepe sepert rtii MAPA MAPALA LA (Mahasiswa Pecinta Alam) dan FPTI (Forum Pemanjat Tebing Indonesia).
6
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/ http://www.yogyes.com/id/yogyak arta-tourism-object/beach/siung/ beach/siung/,, 10 Maret 2011
12
Lokasi Pantai Siung mudah dicapai dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, akan tetapi kendaraan umum belum ada yang mencapai hingga di bib bibir ir pant pantai ai wala walaup upun un jala jalan n aspa aspall suda sudah h dibu dibuat at hing hingga ga bibi bibirr pant pantai ai.. Untu Untuk k menc mencap apai ai loka lokasi si ini ini haru haruss meng menggu guna naka kan n kend kendar araan aan prib pribad adii atau atau menc mencar arte ter r kendaraan umum. Pengelolaan dan penataan ruang obyek wisata Pantai Siung adalah adalah salah salah satu satu upaya upaya menjag menjaga, a, mengen mengendal dalika ikan n dan mening meningkat katkan kan kualit kualitas as lingkungan kawasan obyek wisata, guna memberi nilai ekonomi yang dimiliki oleh kawasan obyek wisata Pantai Siung. Dengan kata lain upaya penataan ruang adalah dalam rangka rangka untuk untuk peningkata peningkatan n kualitas kualitas lingkungan lingkungan dan mengarah mengarah pada nilai manfaat, ekonomi dan arah pengembangan wisata minat khusus. 7 Salah satu upaya upaya pengem pengemban bangan gan yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan adalah adalah dengan dengan mendir mendirika ikan n hotel hotel resort di kawasan kawasan Pantai Pantai Siung yang dapat merangkul merangkul dan ikut mengembangka mengembangkan n fasilitas pendukung lain yang dibutuhkan. Dari tahun ke tahun kunjungan wisata ke kawasan wisata Pantai Siung selalu menunjukkan peningkatan, kecuali di tahun 2006, yang menurun akibat adanya gempa bumi di Bantul. Semenjak obyek wisata Pantai Siung pertama kali dibuka yaitu pada tahun 2005, terus terjadi peningkatan kunjungan dan puncaknya pada tahun 2010. Ini berarti minat wisatawan terhadap Pantai Siung sangatlah besar, dan melihat grafiknya kunjungan wisatawan akan terus meningkat. Data kunjungan wisatawan ke Pantai Siung dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.4. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Pantai Siung
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah
Peningkatan /
Kunjungan 3.649 2.935 5.293 5.085 8.658 15.998
Prosentase
Penurunan
- 714 + 2.358 - 208 + 3.573 + 7.340
7
- 19,56 % 80,34 % - 3,93 % 73,26 % 84,77 %
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul. 2006. Penyusunan Master Plan Kawasan Obyek Wisata Pantai Siung Kabupaten Gunungkidul.
13
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Gunungkidul dalam Angka 2008, Gunungkidul dalam Angka 2009
Dengan Dengan demikian demikian berdasarkan berdasarkan tinjauan tinjauan lokasi lokasi terhadap terhadap Provinsi Provinsi DIY, Kabupaten Kabupaten Gunungkid Gunungkidul, ul, Kecamatan Kecamatan Tepus Tepus dan Desa Purodadi, Purodadi, Pantai Siung yang yang kini kini telah telah menjad menjadii kawasa kawasan n wisata wisata Pantai Pantai Siung Siung merupa merupakan kan daerah daerah yang yang cocok untuk mendirikan hotel resor. Pertimbangan didasarkan pada potensi wisata alam, potensi wisata bahari dan proyeksi kunjungan. Pantai Siung dipilih sebagai lokasi dibangunnya hotel resor setelah melalui pengamatan langsung ke lokasi dan dengan mempertimbangkan kondisi kawasan. 1.1. 1.1.3. 3.
Tinj Tinjau aua an Jeni Jeniss laya layana nan n
Kawasa Kawasan n Pantai Pantai Siung Siung kaya kaya akan akan keunik keunikan an alamny alamnya. a. Keunik Keunikan an alam yang ada antara lain tebing tebing karang, karang, perbukitan perbukitan karst , jalur tracking dan aktivitas sosial masyarakat. Sampai saat ini potensi alam yang sudah berkembang lebih ke hal yang bersifat wisata alam dan petualangan. Dengan mengacu pada potensi alam yang ada, hotel resor yang akan dibangun merupakan hotel resor bagi para pencari tantangan. Core bussiness hotel resot adalah wisata alam dan olahraga. Tahun 1990 Pantai Siung baru diperkenalkan menjadi area panjat tebing yang diawali grup pecinta pecinta alam dari Jepang Jepang dengan dengan memanfaatkan memanfaatkan tebing-tebing tebing-tebing karan karang g yang yang berad beradaa di sebe sebela lah h bara baratt pant pantai ai seba sebaga gaii aren arenaa panj panjat at tebi tebing ng..8 Pada dekade 90-an, berlangsung kompetisi Asian Climbing Gathering yang diikuti oleh 80 peserta dari 15 negara di Asia. Hal tersebut menjadi bukti keindahan tebi tebing ng-te -tebi bing ng Pant Pantai ai Siun Siung g tela telah h diak diakui ui duni duniaa inter interna nasi sion onal al.. Seja Sejak k itul itulah ah popul populari aritas tas pantai pantai Siung Siung kembal kembalii melejit melejit sebaga sebagaii wisata wisata alam dan olahra olahraga. ga. Munculnya kegiatan panjat tebing di panttai Siung ini, membuka dunia panjat tebing menjadi lebih bereksplorasi. Saat ini setidaknya sudah ada 250 jalur panjat tebing yang telah dibuat. Jalur tersebut dibagi dalam beberapa blok yaitu dari blok “A” hingga ke blok “K” dengan ketinggian yang beragam pula yaitu mulai dari 30 8
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul. 2006. Penyusunan Master Plan Kawasan Obyek Wisata Pantai Siung Kabupaten Gunungkidul.
14
meter hingga ketinggian 50 meter. Masing-masing jalur memiliki tingkat kesulitan yang beragam pula. Setiap pengunjung yang mencoba memanjat di Pantai Siung, sudah pasti akan pulang dengan membawa kepuasan luar biasa. 9 Gambar 1.6. Panjat Tebing di Pantai Siun g
Sumber: Koleksi Penulis
Di bagian bagian timur timur kawasa kawasan n Pantai Pantai Siung Siung terdapa terdapatt sebuah sebuah tebing tebing yang yang menjorok ke laut. Sebenarnya tebing ini adalah awal mula dari jalur tracking yang mena menawa wark rkan an pema pemand ndan anga gan n luar luar bias biasaa inda indah. h. Jalu Jalurr yang yang terbi terbilan lang g cuku cukup p mena menant ntan ang g ini ini dapa dapatt dilal dilalui ui deng dengan an berja berjala lan n kaki kaki dan dan jika jika dite diteru rusk skan an akan akan berujung di pos masuk kawasan Pantai Wediombo. Waktu yang dibutuhkan untuk
menyel menyelesa esaika ikan n jalur jalur ini dengan dengan jalan jalan santai santai kira-ki kira-kira ra 3-5 jam. jam. Tetapi Tetapi untuk untuk wisatawan yang tidak menginginkan jalur yang panjang, dapat menggunakan jalur berputar.
Gambar 1.7. Tracking di Tracking di Pantai Siung
9
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/ http://www.yogyes.com/id/yogyak arta-tourism-object/beach/siung/ beach/siung/,, 12 Maret 2011
15
Sumber: Koleksi Penulis
Kehidupan sosial di Pantai Siung terdiri dari aktivitas bertani dan melaut. Tanaman yang ditanam antara lain pisang, cemara laut, padi gogo, jagung, ubi kayu kayu,, kaca kacang ng tanah tanah dan dan kede kedela lai. i. Kegi Kegiata atan n bert bertan anii dila dilaku kuka kan n pada pada daer daerah ah perbukitan dengan medan yang cukup sulit. Sedangkan untuk peternakan, juga dikembangkan sapi, kambing kambing dan ayam buras, selain ayam kampung kampung yang setiap rumah memeliharanya. Kegiatan bertani dengan latar belakang pemandangan laut dari ketinggian memberikan sensasi yang menakjubkan. Gambar 1.8. Kegiatan Tani dan Melaut di Pantai Siung
Sumber: Koleksi Penulis
Sementara itu kegiatan melaut dilakukan oleh para nelayan yang tinggal di pesisi pesisirr maupun maupun di sekita sekitarr kawasa kawasan n pantai. pantai. Dikaren Dikarenaka akan n Kecama Kecamatan tan Tepus Tepus berada di tepi laut, maka banyak sekali hasil laut yang diperoleh. Komoditas hasil laut antara lain ikan laut, lobster dan rumput laut. 10 Pantai Siung menjadi markas tetap setidaknya bagi kurang lebih 10 perahun nelayan. Mengikuti dan mengalami kegiatan melaut merupakan potensi wisata yang menarik. Dengan Dengan demiki demikian an berdas berdasark arkan an potens potensii alam alam yang yang terdapa terdapatt di Pantai Pantai Siung, jenis layanan yang yang menjadi diri dari hotel resor adalah wisata alam dan olahra olahraga ga. Wisata Wisata polahr polahraga aga dan petual petualang angan an yang yang ditawar ditawarkan kan melipu meliputi ti fasilitas fasilitas kegiatan kegiatan climbin climbing, g, trackin tracking, g, farming farming dan fishing. Kegiatan-kegiatan wisata alam dan olahraga tersebut kebanyakan dilakukan di luar kawasan hotel 10
http://www.gunungkidulkab.go.id/home.php?mode=content&id=165, 12 Maret 2011
16
resor, namun masih dalam kawasan Pantai Siung. Hotel resor memfasilitasi penuh semua kegiatan yang menjadi penunjang hotel resor sebagai resor wisata alam dan olahraga.
1.1.4.
Tinjauan Kelas
Tinjauan Tinjauan kelas ditentukan ditentukan berdasarkan berdasarkan pertimbangan pertimbangan mengenai tujuan tujuan didiri didirikan kannya nya hotel hotel resor, resor, kecend kecenderu erunga ngan n tingka tingkatt hunian hunian pada pada kelas kelas hotel hotel di Provinsi DIY dan melihat jenis dan kebutuhan wisatawan yang datang. Sesuai dengan pertimbangan tersebut hotel resor di Pantai Siung menerapkan kualitas pelayanan kelas hotel bintang 3 (tiga). Jenis hotel termasuk medium, yaitu jenis hotel hotel dengan dengan jumlah jumlah kamar kamar meneng menengah ah berdas berdasark arkan an beberap beberapaa pertim pertimban bangan gan sebagai berikut. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi DIY hotel bintang memilik memilikii persen persentas tasee tempat tempat tidur tidur terpak terpakai ai lebih lebih banyak banyak dengan dengan rata-ra rata-rata ta lama lama menginap lebih lama daripada hotel non bintang. Ini menunjukkan wisatawan lebih memilih untuk menginap di hotel bintang.
Gambar 1.9. Grafik Presentase Hunian Hotel Berbintang di Provinsi DIY
Sumber: Badan Pusat Statistik, Provinsi DIY
Tabel 1.5. Rata-Rata Lama Menginap Wisatawan Tahun 2007 di Yogyakarta
17
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septembe r Oktober November Desember Rata-rata
Hotel Bintang N MN Rata-rata 1,9 2,7 2,34 4 5 1,8 3,2 2,56 4 9 1,8 2,0 1,93 0 7 1,7 3,5 2,60 0 1 1,7 2,3 2,01 0 3 2,6 3,4 3,04 6 2 1,5 3,4 2,49 8 1 1,6 3,4 2,53 2 4 1,7 2,9 2,37 8 6 1,5 2,6 2,11 5 7 1,8 3,3 2,58 2 3 1,4 2,9 2,23 9 7 1,7 2,9 2,35 7 3
Hotel Non Bintang N MN Rata-rata 3,0 1,6 2,34 3 6 1,5 1,3 1,44 8 1 1,7 1,2 1,48 1 6 1,6 3,5 2,63 8 8 1,8 2,3 2,12 5 9 2,1 1,2 1,71 6 7 1,8 1,3 1,62 7 7 1,9 1,2 1,59 7 2 2,1 1,0 1,61 4 9 1,8 1,1 1,52 7 8 2,0 1,4 1,75 2 9 1,3 1,7 1,57 8 7 1,8 1,5 1,72 7 8
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi DIY Tabel 1.6. Rata-Rata Presentase TPK Hotel Bintang Provinsi DIY, Januari – Agustus 2009
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Rerata
Bintang 1 42,05 % 29,92 % 43,67 % 39,15 % 36,41 % 38,71 % 43,48 % 33,07 % 38,31 %
Bintang 2 46,39 % 36,38 % 35,78 % 35,05 % 36,43 % 48,50 % 45,30 % 37,73 % 34,69 %
Bintang 3 57, 08 % 48,73 % 51,36 % 53,00 % 53,64 % 59,79 % 64,64 % 46,88 % 54,39 %
18
Bintang 4 43,61 % 41,61 % 50, 34 % 49,01 % 55,79 % 64,66 % 63,36 % 49,78 % 52,27 %
Bintang 5 51,58 % 46,61 % 43,24 % 40,90 % 45,49 % 55,98 % 62,96 % 48,43 % 49,39 %
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi DIY (dianalisis kembali oleh penulis)
Tingkat penghunian kamar atau disingkat TPK adalah angka prosentase untuk melihat seberapa banyak kujungan dan lama tinggal pada kamar-kamar hotel yang tersedia. Dari berbagai berbagai kelas hotel berbintang, berbintang, menurut Berita Resmi Statistik Provinsi DIY kelas hotel bintang tiga merupakan kelas hotel dengan tingkat penghunian kamar yang paling tinggi. Ini menunjukan wisatawan lebih memilih untuk tinggal di hotel bintang tiga. Jenis wisatawan yang datang biasanya merupakan wisatawan dengan motif fisik, motif sosial budaya dan motif rekreasi. Hotel resor difungsikan sebagai tempat tempat persitirahat persitirahatan an yang menawarkan menawarkan pengalaman pengalaman yang unik yang berbeda berbeda dengan dengan lingkungan lingkungan sehari-hari. sehari-hari. Orang-orang Orang-orang yang berkunjung berkunjung ke hotel resor dan kemudian menginap disebut wisatawan. Wisatawan yang berkunjung mempunyai motif yang berbeda-beda satu sama lain. Akan tetapi dalam lingkup hotel resor, sasaran sasaran pengun pengunjun jung g dikhus dikhususk uskan an pada pada wisataw wisatawan an dengan dengan motif motif fisik, fisik, motif motif rekreasi dan motif budaya. Tujuan Tujuan dari masing-masing masing-masing wisatawan tidak jauh dari menikmati menikmati pantai pantai dan melepas ketegangan dari rutinitas, atau bisa juga wisatawan yang memang datang datang dengan dengan tujuan tujuan untuk melakukan melakukan wisata alam dan olahraga olahraga. Hotel resor sebagai pusat wisata alam dan olahraga harus mampu mengakomodasi kedua tujuan tujuan ini. ini. Maka, Maka, fasili fasilitas tas mengin menginap ap dengan dengan pelaya pelayanan nan yang yang memuas memuaskan kan dan nyaman, dengan fasilitas yang mendukung kegiatan wisata alam dan olahraga dikolabora dikolaborasikan sikan dalam sebuah sebuah hotel resor yang menyatu dengan alam dengan dengan nuansa arsitektur Jawa berdasarkan gagasan desain arsitektur kontemporer. Dengan Dengan demikian demikian berdasarkan tinjauan tinjauan kelasnya, kelasnya, hotel resor di Pantai Siung merupakan hotel resor dengan kelas bintang tiga dan merupakan kelas hotel medium. Hal ini berdasarkan pertimbangan terhadap jenis layanan hotel resor, tinjauan terhadap kondisi perhotelan di Provinsi DIY dan jenis wisatawan yang
19
diasumsikan akan banyak datang ke hotel resor. Dengan melihat kecenderungan hotel berbintang di Provinsi DIY, terutama tingkat penghunian kamarnya, maka hotel resor di Pantai Siung memiliki keuntungan yang lebih jika menempatkan diri pada kelas kelas hotel bintang tiga.
1.1. .1.5.
Tinj injaua auan Kap Kapa asit sitas
Pertimbangan jumlah kapasitas hotel resor didasarkan pada pemilihan lokasi, potensi lokasi dan tujuan wisatawan. Untuk mengetahui proyeksi jumlah kamar tidur pada sebuah hotel resor maka diperlukan adanya data terkait, yaitu perkiraan jumlah wisatawan yang berkunjung, rata-rata lama tinggal wisatawan pada fasilitas akomodasi, tingkat penghunian kamar pada fasilitas akomodasi. Pengambila Pengambilan n data untuk untuk menentukan menentukan kapasitas kamar hotel dilakukan dengan menggunakan sumber data kunjungan wisatawan ke Pantai Siung. Jumlah wisa wisata tawa wan n pada pada tahu tahun n 2010 2010 seba sebany nyak ak 15.9 15.998 98 wisa wisata tawa wan n dan dan rata rata-r -rat ataa pertumbuh pertumbuhan an kunjungan kunjungan wisatawan 42,976 42,976 % per tahunnya. tahunnya. Dengan Dengan data-data ters terseb ebut ut dite ditent ntuk ukan an proy proyek eksi si juml jumlah ah wisa wisata tawa wan n yang yang akan akan berk berkun unju jung ng ke Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2015 sebagai berikut : Menurut rumus eksponensial 11
Tn
t(1
L)
n
Tn = Proyeksi jumlah wisatawan pada tahun ke-n (asumsi tahun 2015) T = Jumlah wisatawan tahun dasar 2010, 2010, sebanyak 15.998 orang L = Persentase pertumbuhan rata-rata per tahun (dari data perhitungan perhitungan selama 6 tahun terakhir 2002-2008 diperoleh persentase pertumbuhan 42,976 % per tahun) Tn
11
= jumlah penduduk × (1+rata-rata (1+rata-rata tingkat pertumbuhan)5
Warpani, Suwantoko. 1990. “Analisa Kota dan Daerah.”
20
= 15.998 × (1+42,976 %) 5 = 15.998 × 5,975 = 95.588 wisatawan Dari Dari data data Badan Badan Pusat Pusat Statis Statistik tik Indone Indonesia sia,, jumlah jumlah wisata wisatawan wan yang yang menginap pada hotel berbintang di Provinsi DIY tahun 2009 adalah 607.725, dibandingkan dengan total jumlah wisatawan pada 2009 (1.962.572 orang, data dari Dinas Pariwisata Pariwisata DIY), didapatkan didapatkan persentase persentase wisatawan wisatawan yang menginap menginap pada hotel berbintang dibandingkan total wisatawan adalah sebagai berikut : Presentase wisatawan menginap
= (607.725 ÷ 1.962.572) × 100 % = 30,965%
Jumlah wisatawan yang menginap pada hotel berbintang adalah proyeksi wisatawan Gunungkidul pada tahun 2015 dikalikan dengan persentase wisatawan yang menginap di hotel berbintang di Provinsi DIY. Jumlah wisatawan menginap di hotel berbintang di Pantai Siung
= 95.588 wisatawan × 30,965 % = 29.599 wisatawan
Jumlah wisatawan yang menginap pada hotel bintang tiga di pantai Siung atau bisa dikatakan sebagai wisatawan wisatawan yang menginap pada hotel resor di pantai Siung Siung dalam dalam setahu setahunny nnyaa adalah adalah dengan dengan mengal mengalika ikan n jumlah jumlah wisataw wisatawan an yang yang menginap di hotel berbintang dengan prosentase jumlah tamu yang tinggal di hotel hotel bintan bintang g tiga tiga di DIY terhad terhadap ap keselu keseluruh ruhan an tamu tamu hotel hotel hotel hotel berbin berbintan tang g diperoleh prosentase sebesar 24 %. Jumlah wisatawan menginap di hotel resor di Pantai Siung pada tahun 2015
21
= 29.599 wisatawan × 16,6 % = 4.914 wisatawan
Kompos Komposisi isi wisata wisatawan wan yang yang datang datang diasum diasumsik sikan an 50% 50% rombo rombonga ngan n atau keluarga (asumsi 4 orang, 0,25 kamar per orang), 30% pasangan (asumsi 2 orang, 0,5 kamar per orang) dan 20% perorangan (asumsi 1 orang, 1 kamar per orang). Rata-rata lama menginap wisatawan berdasarkan data dari Dinas Pariwisata DIY adalah selama 2,35 hari. Dan berdasarkan waktu bed night dan waktu check in dan
check out maka dalam setahun hanya terdapat 365 × 0,5 hari efektif = 182,5 hari efektif. Dari data-data tersebut didapatkan kemampuan daya tampung hotel resor di Pant Pantai ai Siun Siung g deng dengan an memb membag agii juml jumlah ah hari hari akti aktiff deng dengan an rata-r rata-rata ata lama lama menginap wisatawan sebagai berikut : Daya tampung hotel resor di Pantai Siung
= 182,5 ÷ {2,35 × (50%×0,25) + (30%×0,5) + (20%×1)} = 182,5 ÷ 1,11625 = 163,49 ≈ 164 tamu/kamar/tahun tamu/kamar/tahun
Maka Maka jumlah jumlah kamar kamar hunian hunian yang yang ideal ideal disedi disediaka akan n oleh oleh hotel hotel resor resor di Pantai Siung adalah sebagai berikut : Jumlah Jumlah kama kamarr ideal ideal
= jumlah jumlah tamu tamu hote hotell resor resor ÷ daya daya tampun tampung g hotel hotel resor resor = 4914 ÷ 164 = 29,96 ≈ 30 kamar
Berdas Berdasark arkan an hasil hasil perhit perhitung ungan an minima minimal, l, jumlah jumlah minima minimall kamar kamar yang yang dapat disediakan oleh hotel resor di Pantai Siung adalah 30 kamar. Hasil ini dikomp dikomparas arasika ikan n dengan dengan resor resor milik milik Amanre Amanresor sortt sebaga sebagaii tinjau tinjauan an pengel pengelola ola..
22
Diband Dibanding ingkan kan terhada terhadap p 3 resor resor di Indon Indonesi esiaa antara antara lain lain Amanda Amandari ri di Ubud, Ubud, Amanjiwo di Jawa di Borobudur dan Amankila di Bali. Tabel 1.7. Perbandingan Jenis Kamar Hotel Bintang Tiga di Provinsi DIY
Nama Hotel Amandari Amanjiwo
Lokasi Ubud Borobudu
Amankila Jumlah Rata-rata
Jumlah Kamar 30
r Bali
36 30 96 32
Sumber: Analisis Penulis
Perbandinga Perbandingan n terhadap terhadap jumlah jumlah kamar pada 3 resor milik Amanresor di Indonesia, menghasilkan rata-rata jumlah kamar sebanyak 32 kamar. Menentukan jumlah kamar yang ideal pada hotel resor di Pantai Siung tidak berdasarkan ratarata, namun terhadap kecenderungan lokasi. Menurut lokasinya kesamaan lokasi merujuk pada Amankila yang terletak di tepi laut di Bali. Oleh karena itu tetap disimpulkan bahwa jumlah kamar ideal adalah 30 kamar Beriku Berikutny tnyaa adalah adalah menent menentuka ukan n tipe tipe kamar. kamar. Menuru Menurutt tamu tamu hotel hotel yang yang datang terdiri dari komposisi 50% rombongan atau keluarga (asumsi 3 - 4 orang) 30% pasangan (asumsi 2 orang) dan 20% perorangan (asumsi 1 orang). Sehingga tipe kamar yang disediakan menurut tipe kamar yang ada meliputi single room,
twin room, double room, triple room, double-double room dan suite room. Suite room adalah persyaratan hotel bintang tiga, yang harus memiliki minimal dua. Tabel 1.8. Pembagian Tipe Kamar
Tipe Wisatawan
Rombongan Pasangan
Jumlah kamar Jumlah Persentase
3-4 2
Tipe Kamar
(persentase (persentase × 30
50%
Double-double,
kamar) 15 kamar
30%
triple,suite Twin, double,
9 kamar
23
Perorangan
1
20% Total
single
6 kamar 30 kamar
Sumber: Analisis Penulis
Berdasarkan tabel pembagian tipe kamar, ditentukan tiap tipe kamar secara secara lebih lebih spesif spesifik ik lagi. lagi. Pembag Pembagian ian dilaku dilakukan kan dengan dengan sama sama rata. rata. Sehing Sehingga ga didapatkan pembagian sebagai berikut : 1. Kamar rombongan : 2 suite, 6 triple, dan 7 double-double 2. Kamar pasangan : 5 twin dan 4 double 3. Kamar perorangan : 6 single
Dengan demikian berdasarkan alur perhitungan kebutuhan ruang sebuah hotel resor di kawasan Pantai Siung sebanyak 30 kamar. Kamar-kamar ini dibagi ke dalam jenis-jenis kamar terdiri dari, kamar perorangan terdiri dari 6 single
room. Kamar untuk 2 orang terdiri dari 5 twin room dan 4 double room . Kamar rombongan terdiri dari 7 double-double room dan 6 triple room serta 2 suite room .
1.1. .1.6.
Tinj injaua auan Pe Penge ngelola lola
Tinjauan pngelola merupakan tinjauan terhadap calon perusahaan atau penge pengemba mbang ng yang yang diasum diasumsik sikan an akan akan mengel mengelola ola hotel hotel resor. resor. Pengel Pengelola ola hotel hotel dilaku dilakukan kan dengan dengan membua membuatt asumsi asumsi dari dari salah salah satu satu pengem pengemban bang g hotel hotel resor resor sebagai pengembangnya. Tujuannya adalah agar prinsip perancangan serta ciri khas yang dimiliki pengelola tersebut dapat dijadikan acuan konsep desain untuk pen penge gemb mban anga gan n hote hotell reso resorr di Pant Pantai ai Siun Siung. g. Hote Hotell reso resorr di Pant Pantai ai Siun Siung g diasumsikan dimiliki dan dikelola oleh pengembang Aman Resor. Aman Resor adalah sebuah perusahaan arsitek yang khusus membangun hotel dan resor. Jika anggapan mengenai hotel yang mewah adalah berdasarkan jumlah ruangan, Amanresor akan menepis anggapan tersebut. Amanresor tidak pernah fokus untuk membuat jumlah kamar yang banyak, namun mencoba untuk
24
berpikir detail. Amanresor berbeda dari hotel-hotel lainnya, karena merespon gaya hidup hidup setempat setempat sehingga sehingga menjadi menjadi kontempor kontemporer. er. Amanresor Amanresor dalam setiap setiap resor yang dibangunnya menawarkan pengalaman hidup tanpa batas. Pengalaman hidup disini disini berceri bercerita ta tentan tentang g membag membagikan ikan nilai nilai hidup, hidup, gairah gairah budaya budaya dari dari tempat tempat-tempat tempat yang jauh, membuat membuat dunia yang membangki membangkitkan tkan gairah, kegembiraan kegembiraan,, membentuk diri dan memelihara.12 Setiap resor yang dibangun dibangun oleh Amanresor Amanresor selalu berbeda dalam hal lokasi, penampakan, jiwa dan pengalaman yang diberikan kepada para tamu yang mengin menginap. ap. Amanre Amanresor sor selalu selalu menemu menemukan kan jalan jalan altern alternati atif. f. Amanre Amanresor sor selalu selalu memban membangun gun bangun bangunan an yang yang ramah ramah lingku lingkunga ngan n dan memilik memilikii esteti estetika ka serta serta memberikan kesan menyenangkan. Amanresor membuktikan bahwa hotel dengan skala kecil juga bisa maju maju dalam kerangka bisnis bisnis dengan memberikan pelayanan terbai terbaik k bagi bagi para para tamu. tamu. Amanre Amanresor sor selalu selalu mencob mencobaa mengan mengangka gkatt arsite arsitektu ktur r sete setemp mpat at deng dengan an cara cara yang yang simp simpel, el, namu namun n meng mengen ena. a. Sepe Seperti rti pada pada Reso Resor r Amanjiwo Amanjiwo di Borobudur Borobudur yang coba menampilkan menampilkan arsitektur arsitektur Candi Borobudur Borobudur pada bangunan utama dan huniannya, terlihat elegan dan simpel.
Gambar 1.9. Resor Amanjiwo di Borobudur
Sumber: http://www.amanresorts.com/amanjiwo/home.aspx , , 11 Januari 2011
Etos dari Amanresor dapat ditemukan dalam kalimat kemewahan yang simpel simpel,, yang yang dihasi dihasilka lkan n dari dari blended yang yang harmon harmonis is antara antara lokasi lokasi dengan dengan penciptaan penciptaan lingkungan lingkungan kontemporer kontemporer yang unik. Sedapat Sedapat mungkin mungkin Amanresor Amanresor 12
http://www.amanresors.com/aboutus.aspx , 31 Maret 2011
25
sela selalu lu meng mengan angk gkat at tema tema loka lokall dan dan meng mengem emas asny nyaa dalam dalam balu baluta tan n arsi arsite tekt ktur ur kontemporer yang elegan. Tampilan yang indah pada Amanresor selalu dibarengi dengan kenyamanan tingkat tinggi kepada para penghuninya. Dengan demikian berdasarkan prinsip, pola pikir, etos membangun dan cara pengem pengemban bangan gan Amanre Amanresor sor terhad terhadap ap resorresor-res resor or yang yang sudah sudah dibang dibangun un sebelumnya, hotel resor di Pantai Siung memiliki kecocokan jika dikembangkan dan dan dimi dimili liki ki oleh oleh Aman Amanres resor or.. Aman Amanre reso sorr sela selalu lu memp memper erhat hatik ikan an alam alam dan dan lingkungan sekitar. Amanresor tidak pernah fokus fokus untuk menjadi yang terbesar, namun namun mencob mencobaa untuk untuk berpik berpikir ir detail. detail. Amanre Amanresor sor berbed berbedaa dari dari hotel-h hotel-hote otell lainnya, karena merespon gaya hidup setempat dalam balutan kontemporer.
1.1.7.
Resume
Dengan Dengan demikian demikian berdasarkan berdasarkan tinjauan yang telah dilakukan antara lain tinjauan terhadap tipologi, lokasi, jenis layanan, kapasitas, kelas dan pengelola didapatkan didapatkan spesifikasi spesifikasi proyek proyek secara umum, yaitu hotel resor yang berlokasi berlokasi di Pantai Siung Kabupaten Gunungkidul. Jenis layanan yang diberikan merupakan layanan wisata alam dan olahraga, yaitu fasilitas climbing, tracking, fishing dan
farming. Kapasitas hotel resor berjumlah total 31 kamar . Kelas hotel termasuk hotel hotel bintan bintang g tiga tiga dengan dengan jenis jenis hotel hotel medium medium.. Asumsi Asumsi pengel pengelola ola hotel hotel resor resor adalah pengembang Amanresor. 1.2.
Latar Belakang Permasalahan
Dalam melakukan proses perencanaan dan perancangan perlu diketahui permasalah permasalahan-perm an-permasalah asalahan an yang selama ini selalu muncul terhadap terhadap hotel resor. Penget Pengetahu ahuan an akan akan permas permasalah alahan an dibutu dibutuhka hkan n agar agar masalah masalah yang yang lama lama tidak tidak muncul kembali dan menjadikan rancangan baru yang lebih baik. Maka dari itu perlu diketahui kondisi hotel resor yang ideal, kondisi yang terjadi selama ini dan identifikasi terhadap kesenjangan yang muncul antara kondisi ideal dan masa kini.
26
1.2.1.
Kondisi Hotel Resor Ideal (des Sollen)
Kondisi ideal adalah kondisi yang seharusnya terjadi pada sebuah hotel resor. Kondisi ideal merupakan kondisi yang mendekati keadaan sempurna pada sebuah bangunan berkaitan dengan berbagai aspek di sekelilingnya. Berikut halhal yang seharusnya menjadi kondisi ideal pada sebuah resor hotel. Sesuai Sesuai dengan dengan jenis layanannya, layanannya, hotel resor harus mampu menguatkan menguatkan apa jati diri bangunan tersebut. Jati diri bangunan nampak melalui kegiatan yang dilakukan di dalamnya dan orang-orang yang tinggal di dalamnya. Jati diri juga berart berartii membuk membukaa diri diri dengan dengan lingku lingkunga ngan n alam alam di sekita sekitarny rnya. a. Tujuan Tujuannya nya agar agar bangunan menciptakan harmonisasi dengan alamnya. Arsitektur bangunan hotel resor harus dirancang dengan memperhatikan bentu bentuk k dan karakt karakteri eristi stik k lingku lingkunga ngan n sekita sekitar, r, serta serta harus harus memper mempertimb timbang angkan kan perwujudan kualitas bangunan dan lingkungan yang ada, sehingga proses analisis penentuan bentuk dan penampilan bangunan dapat sesuai dengan karakteristik bangunan-b bangunan-bangu angunan nan yang terdapat terdapat di lingkunga lingkungan n setempat. setempat. Keterkaitan Keterkaitan antara bangunan dengan lingkungannya tidak dapat terpisahkan. Bangunan harus mampu mencir mencirikan ikan wilaya wilayah h dimana dimana bangun bangunan an terseb tersebut ut berdir berdirii agar agar tidak tidak kehila kehilanga ngan n nafasnya sebagai sebuah ruang yang menampung berbagai kegiatan manusia. Bangunan harus menyesuaikan diri tehadap cuaca dan iklim dimana dia didirikan. Lokasi yang berada di pantai selatan Kabupaten Gunungkidul membuat arsitektur tropis dengan suasana yang alami menjadi pilihan tanggapan arsitektur terhadap lokasi. Bangunan yang ramah lingkungan menjadi pertimbangan utama dalam menciptakan suasana bangunan yang tanggap terhadap cuaca. Dengan demikian berdasarkan kondisi ideal yang ada, bangunan hotel resor harus memperhatikan 3 hal. Hal yang pertama berkaitan dengan unsur lokal dan ciri kedaerahan yang harus diangkat sesuai dengan lokasi dimana bangunan didirikan. Kedua, bangunan harus mampu beradaptasi dengan lingkungan, dengan kata lain ramah lingkungan dan bukan justru malah merusak lingkungan. Yang
27
ketiga, bangunan harus memiliki jiwanya sendiri berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di dalamnya. 1.2.2.
Kondisi Hotel Resor Sekarang (des Sein)
Kond Kondis isii seka sekara rang ng adal adalah ah kond kondis isii atau atau fenom fenomen enaa yang yang pada pada masa masa sekaran sekarang g dialam dialamii oleh oleh sebagi sebagian an besar besar hotel hotel resor resor yang yang terdapa terdapatt di Indone Indonesia sia.. Kondisi sekarang dapat bersifat positif maupun negatif. Berikut ulasan kondisi sekarang yang didapatkan penulis dari pengamatan terhadap fasilitas penginapan hotel di Provinsi DIY. Bangunan Bangunan resor belum mampu menunjukkan menunjukkan sikap bersahabat bersahabat dengan dengan alam di sekitarnya. Banyak hotel menutup diri terhadap lingkungan sekitarnya dan hanya peduli dengan lingkungannya. Akibatnya tidak trjadi keharmonisan antara bangunan dengan alamnya. Bangun Bangunan an resor resor di Yogyak Yogyakarta arta memilik memilikii arsitek arsitektur tur yang yang bermac bermacamammaca macam. m. Unsu Unsurr loka lokall dan dan ciri ciri buda budaya ya yang yang dian diangk gkat at ke dala dalam m bang bangun unan an merupakan arsitektur Jawa. Sebagian besar resor seperti Poeri Devata, Roemah Djawa, Sriwedari dan Puri Ratu Kidul sudah dengan menampilkan arsitektur Jawa dengan dengan gaya gaya dan pengem pengemban bangan gannya nya masing masing-mas -masing ing.. Ciri Ciri khas khas kedaera kedaerahan han diangkat dalam beberapa sudut bangunan dan enterance bangunan. Penempatan pada enterance bangunan membuat kesan kedaerahan menjadi lebih kuat.
28
Gambar 1.10. Poeri Devata
Sumber: http://poeridevata.blogspot.com/2009/04/poeri-devata-resort-hotel.htm , 13 Januari 2011
Gambar 1.11. Roemah Djawa
Sumber: http://www.yogyes.com/en/yogyakarta-hotel/budget/roemah-djawa/photo gallery/1/ , 13 Januari 2011
ResorResor-res resor or di Provin Provinsi si DIY sudah sudah cukup cukup menamp menampilk ilkan an desain desain yang yang tanggap terhadap iklim tropis di Indonesia. Namun kebanyakan masih sangat menggantungkan kenyamanan udara kepada pengunaan teknologi air conditioner
(ac). Padahal tidak semestinya penggunaan ac dilakukan secara terus menerus. Penggunaan fisika bangunan yang alami dikombinasikan dengan teknologi adalah pilihan yang terbaik dalam meningkatkan kondisi fisika bangunan. Penggunaan bukaan-bukaan yang maksimal dengan teras dan atap pelana bermaterial genteng menunjukkan ciri dari arsitektur tropis. Dengan demikian berdasarkan kondisi resor yang sedang berlangsung di Provinsi DIY, terdapat 3 hal utama yang dapat menjadi perhatian. Pertama adalah kurangnya harmonisasi dengan alam. Kedua berkaitan dengan unsur lokal dan ciri budaya yang diangkat ke dalam bangunan. Dan ketiga berkaitan dengan aspek tanggapan terhadap alam yang meliputi pencehayaan dan penghawaan.
1.2. 1.2.3. 3.
Iden Identi tifi fika kasi si Perm Permas asal alah ahan an
Identi Identifik fikasi asi permas permasala alahan han berart berartii melaku melakukan kan pemban pembandin dingan gan antara antara kondisi kondisi ideal dengan dengan kondisi yang sedang sedang terjadi di masa kini. Persamaan Persamaan antara kedua kedua kondis kondisii terseb tersebut ut kemudi kemudian an ditarik ditarik menjad menjadii suatu suatu benang benang merah merah yang yang
29
menjad menjadii akar akar permas permasala alahan han.. Hal ini kemudi kemudian an diiden diidentifi tifikas kasi, i, dicari dicari apa yang yang menjadi dasar permasalahannya. Setelah akar permasalahan diketahui kemudian ditarik ditarik solusi solusi yang yang mampu mampu menjaw menjawab ab kondis kondisii sekara sekarang, ng, namun namun tetap tetap dalam dalam koridor kondisi ideal. Perm ermasal asalah ahan an
perta ertama ma
yang ang
seri sering ng
muncu uncull
adal adalah ah
kuran urang gnya nya
harmonisasi bangunan hotel dengan alam sekitarnya. Bangunan yang baik adalah yang menyatu dengan alam. Jika alam tempat hotel resor dibangun adalah daerah yang masih alami, maka perancangan perancangan hotel resor haruslah menyatu dengan alam yang masih alami tersebut. Dili Diliha hatt dari dari aspe aspek k ling lingku kung ngan an dan dan buda budaya ya daer daerah ah Gunu Gunung ngki kidu dull merupa merupakan kan bagian bagian dari dari provin provinsi si DIY, DIY, yang yang masih masih sangat sangat terpen terpengar garuh uh dengan dengan kebuda kebudayaa yaan n Jawa Jawa khusus khususnya nya kebuda kebudayaa yaan n Yogyak Yogyakart artaa sendir sendiri, i, termasu termasuk k juga juga ban bangu guna nann nnya ya yang yang meng mengan andu dung ng unsu unsurr tradi tradisi sion onal al.. Bagi Bagi masy masyara araka katt Jawa Jawa bangunan memang memilki nilai filosofi yang tinggi. Arsitektur tradisional Jawa dilihat sebagai totalitas pernyataan hidup yang berakar dari tata karma, norma dan tata nilai manusia Jawa dengan segala kondisi alam lingkungannya. Arsitektur tradisional Jawa menampilkan karya “swadaya dalam kebersamaan” yang secara arif memanfaatkan setiap potensi dan sumber daya setempat serta menciptakan keselarasan yang harmonis antara makhluk hidup dan alamnya. 13 Arsitektur yang tanggap terhadap iklim tropis secara tidak langsung akan memunculkan ciri arsitektur tropis dalam desain bangunannya. Hingga pada tahap selanjutnya ditemukan bahwa arsitektur Jawa yang tanggap terhadap iklim dan cuaca serta kenyamanan penghuninya dikolaborasikan dengan fungsi modern dan efisie efisien n memunc memunculk ulkan an arsitek arsitektur tur kontem kontempor porer er sebaga sebagaii sarana sarana untuk untuk mencap mencapai ai keadaan yang ideal tersebut. Bangunan harus mampu mengatasi permasalahan iklim dan cuaca serta tanggap terhadap lingkungan sekitar. Dengan Dengan demikian demikian dilihat dilihat dari aspek lingkungan, lingkungan, keadaan yang masih alami memungkinkan perancangan yang menyatu dengan alam. Wilayahnya yang 13
Ronald, Arya. Manusia dan Rumah Jawa. Yogyakarta 1998. halaman 25
30
masih termasuk dalam Provinsi Provinsi DIY yang masih menjunjung menjunjung tinggi kebudayaan kebudayaan Jawa, memungkinkan memungkinkan bangunan dengan nuansa nuansa arsitektur arsitektur Jawa. Arsitektur Arsitektur Jawa sesuai sesuai untuk untuk diterapkan diterapkan pada hotel resor yang akan didirikan, didirikan, dipadukan dipadukan dengan gaya hidup modern yang fungsional dan tanggap terhadap iklim dan cuaca yang kemudian memunculkan arsitektur kontemporer. Arsitektur bangunan dilengkapi dengan dengan tata tata ruang ruang luar luar yang yang menyat menyatu u dengan dengan alam alam dan masyar masyaraka akatt sekita sekitar. r. Perpad Perpaduan uan hal-ha hal-hall tersebu tersebutt diharap diharapkan kan mampu mampu menjawa menjawab b permas permasalah alahan an yang yang muncul.
1.3.
Rumusan Permasalahan
Bagaimana Bagaimana wujud rancangan hotel resor di kawasan Pantai Siung yang menyat menyatu u dengan dengan alam melalu melaluii pengol pengolaha ahan n tata tata ruang ruang luar luar dengan dengan pendek pendekata atan n arsitektur Jawa berdasarkan gagasan desain arsitektur kontemporer?
1.4.
Tujuan
Tujuan khusus dari perancangan hotel resor Siung Wanara di kawasan wisata pantai Siung di Kabupaten Gunungkidul adalah : 1. Mewujudkan kawasan pantai Siung yang maju dan sejahtera, dengan
adan adanya ya sebu sebuah ah hote hotell reso resorr diha dihara rapk pkan an sekt sektor or-s -sek ekto torr lain lain sepe sepert rtii per perta tani nian an
dan dan
peri perika kana nan, n,
perd perdag agan anga gan n
dan dan
tran transp spor orta tasi si
ikut ikut
berkembang. 2. Mema Memaks ksim imal alka kan n sumb sumber er daya daya alam alam dan dan sumb sumber er daya daya manu manusi siaa
setempat setempat dengan dengan memberikan memberikan peluang peluang untuk untuk ikut mengemban mengembangkan gkan Pantai Siung melalui fasilitas pariwisata hotel resor.
31
3. Mewu Mewuju judk dkan an kawa kawasa san n wisa wisata ta pant pantai ai Siun Siung g yang yang lebi lebih h inda indah h dan dan tertata dengan baik, baik itu secara visual maupun nonvisual sehingga dapat menjadi tujuan wisata yang terkenal dalam skala nasional dan internasional. Secara khusus tujuan jangka panjang dari pembangunan hotel resor di kawsan pantai Siung ini agar kawasan wisata pantai Siung menjadi lebih maju dan berkembang. Sedangkan tujuan umum dari perancangan hotel resor Siung Wanara di kawasan wisata pantai Siung Gunungkidul adalah mewujudkan rancangan hotel resor di kawasan pantai Siung yang mampu menciptakan interaksi alam, sosial dan dan buda budaya ya sete setemp mpat at mela melalui lui peng pengol olah ahan an tata tata ruan ruang g luar luar deng dengan an sent sentuh uhan an arsi arsite tekt ktur ur
trad tradis isio iona nall
Yogy Yogyak akart artaa
berd berdas asar arka kan n
gaga gagasa san n
desa desain in
arsit arsitek ektu tur r
kontemporer
1.5.
Sasaran
Sasaran dalam perancangan hotel resor Siung Wanara di kawasan wisata Pantai Siung Gunungkidul adalah : 1. Mempelajari industri pariwisata secara umum dan wisata bahari secara
khusus, khusus, lebih spesifik spesifik lagi mempelajari fasilitas pariwisata pariwisata berupa hotel resor di kawasan wisata pantai. 2. Meny Menyel eles esai aika kan n perm permas asal alah ahan an pola pola peri perila laku ku wisa wisata tawa wan n berk berkait aitan an tentang apa-apa saja kebutuhan wisatawan mulai dari datang hingga pergi. 3. Mengidentifikasi standar kebutuhan perancangan sebuah hotel resor
yang mampu menciptakan interaksi dengan alam, sosial dan budaya setempat. 4. Mempel Mempelajar ajarii pengol pengolaha ahan n tata tata ruang ruang luar luar dalam dalam hotel hotel resor resor dengan dengan
sentuhan arsitektur tradisional Yogyakarta.
32
5. Melakukan
kajian
terha rhadap
arsitektur
kontemporer
dalam
hubungannya dengan arsitektur tradisional Yogyakarta. 6. Mela Melaku kuka kan n
anal analis isis is
dan dan
peng pengol olah ahan an
tapa tapak k
sehi sehing ngga ga
mamp mampu u
menciptakan interaksi dengan alam, sosial dan budaya setempat. 7. Merumuskan Merumuskan konsep konsep desain. desain.
1.6.
Lingkup Studi
Penulisan Penulisan ini dibatasi dibatasi pada pekerjaan perancangan perancangan komplek komplek hotel resor dengan lingkup : 1. Mate Materi ri Stud Studii a. Bagian literatur yang dipelajari adalah tentang standar hotel resor
untuk kelas hotel resor kelas bintang tiga. b. Bagian-bagian Bagian-bagian objek studi yang akan diolah diolah sebagai sebagai penekanan penekanan
studi adalah fasilitas penginapan, bangunan utama sebagai main area pela pelaya yana nan, n, fasi fasili lita tass building , area
pend penduk ukun ung g dan dan fasi fasili lita tass
tambahan lainnya, pola sirkulasi dan pejalan kaki serta tata ruang luar dan interaksinya dengan ruang di luar hotel resor. c. Rancan Rancangan gan ini dihara diharapka pkan n akan akan menjad menjadii penyel penyelesa esaian ian peneka penekanan nan studi untuk kurun waktu 10 tahun, dengan perubahan pada tata ruang luar dan tata ruang dalam secara kontinyu setiap 6 sampai 12 bulan.
2. Pendek Pendekatan atan Studi Studi
33
Penyel Penyelesa esaian ian peneka penekanan nan studi studi akan akan dilaku dilakukan kan dengan dengan malaku malakukan kan pengo pengolah lahan an tata tata ruang ruang luar luar dengan dengan sentuh sentuhan an arsitek arsitektur tur tradis tradision ional al Yogy Yogyak akar arta ta
berd berdas asar arka kan n
pend pendek ekat atan an
gaga gagasa san n
desa desain in arsit arsitek ektu tur r
kontemporer.
1.7.
Metoda Studi
Metoda studi yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Deduktif, Deduktif, yakni pembahasan pembahasan dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-
hal yang bersifat khusus. Data-data yang dipergunakan adalah datadata sekunder. Data-data primer hasil dari wawancara dengan pihak pih pihak ak yang yang komp kompet eten en,, yait yaitu u Dina Dinass Kebud Kebuday ayaa aan n dan dan Pari Pariwi wisa sata ta Kabupaten Gunungkidul, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY, DIY, pengun pengunjun jung g pantai pantai Siung, Siung, pengel pengelola ola pantai pantai dan orangorang-ora orang ng yang sudah pernah, masih dan akan terlibat terliba t dalam pengembangan. 2. Stud Studii pemb pembah ahas asan an dila dilaku kuka kan n deng dengan an stud studii lite literat ratur ur,, peng pengam amata atan n langsung ke lapangan, perbandingan dengan objek yang sejenis dan wawancara langsung. 3. Analis Analisis is dilaku dilakukan kan secara secara deskri deskripti ptiff mulai mulai dari dari hakika hakikatt penger pengertia tian n
hotel resor hingga hingga persyaratan persyaratan serta kebutuhan kebutuhan ruangnya, ruangnya, tinjauan tinjauan terhadap terhadap ruang per ruangnya, ruangnya, masalah-masalah masalah-masalah yang ditemui ditemui serta landasan teori dan pemecahan masalahnya. 4. Teknik Teknik analisis yang digunaka digunakan n adalah metoda komparasi. komparasi. Penilaian Penilaian terhadap fungsi yang sudah ada dipilih dari yang paling sederhana hingga ke detail-detail. 5. Metoda Metoda penila penilaian ian lapang lapangan. an. Sistem Sistem pengam pengamata atan n yang yang berhub berhubung ungan an dengan interaksi alam, sosial dan budaya.
34
1.8.
Sistematika dan Tata Langkah Penulisan
1. Bab Bab I menj menjel elas aska kan n tent tentan ang g lata latarr bela belaka kang ng peng pengad adaa aan n proy proyek ek,, perma permasal salaha ahan, n, peneka penekanan nan desain desain,, metoda metoda penyel penyelesa esaian ian,, rumusa rumusan n perma permasal salaha ahan, n, tujuan tujuan,, sasaran sasaran,, lingk lingkup up studi, studi, metoda metoda studi studi dan sistematika penulisan. 2. Bab II menjelaskan tentang tinjauan proyek meliputi tinjauan umum
par pariw iwis isat ataa dan dan akom akomod odas asi, i, tinj tinjau auan an umum umum hote hotell reso resor, r, tinj tinjau auan an mengenai wisatawan sebagai pelaku kegiatan utama, tinjauan hotel resor secara khusus dan tuntutan serta persyaratan bangunan hotel resor. 3. Bab III menjelaskan tentang tinjauan hotel hotel resor Siung Wanara yang
berlo berlokas kasii di Gunun Gunungki gkidul dul,, Yogyak Yogyakarta arta yang yang mencak mencakup up tinjau tinjauan an provinsi DIY, potensi provinsi DIY, tinjauan umum kawasan wisata pantai pantai Siung, Siung, deskripsi deskripsi singkat mengenai hotel resor Siung Siung Wanara, deskripsi mengenai keberadaan hotel resor Siung Wanara di pantai Siung, identifikasi pelaku dan kegiatan, identifikasi kebutuhan dan besaran ruang dan pemanfaatan potensi alam sekitar. 4. Bab IV menjelaskan menjelaskan mengenai mengenai landasan landasan teori yang digunakan digunakan untuk
menjawab permasalahan terkait dengan penekanan desain. Teori yang diguna digunakan kan yaitu yaitu kajian kajian teori teori arsitek arsitektur tur yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan hotel hotel resor, resor, teori mengen mengenai ai tata tata ruang ruang dalam dalam dan tata ruang ruang luar, luar, tinj tinjau auan an
arsit arsitek ektu turr
tradi tradisi sion onal al
Yogy Yogyak akar arta ta,,
tinj tinjau auan an
arsite arsitekt ktur ur
kontemporer, dan prinsip perancangan yang digunakan Aman Group.
35
5. Bab V menjelaskan mengenai analisis perencanaan dan perancangan
mencakup analisis perencanaan, analisis perancangan, analisis tapak, analisis sistem struktur, dan analisis sistem utilitas. 6. Bab VI merupakan merupakan rumusan konsep dari hasil yang sudah dianalisis dianalisis
di Bab V meliputi konsep perencanaan, konsep perancangan, konsep penataan tapak, konsep sistem struktur dan konsep sistem utilitas.
BAGAN TATA LANGKAH •
Meningkatnya Meningkatnya kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke kawasan wisata Pantai Siung.
•
Tingginya tingkat hunian hotel bintang tiga di Provinsi DIY.
Fasilitas pariwisata berupa hotel resor
Hotel Resor di Kawasan Pantai Siung
•
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN •
Resor harus mampu mencerminkan ciri khas
budaya setempat, yaitu arsitektur Jawa. •
Menyatu dengan alam
Bangunan hotel resor harus tanggap ter hadap iklim Bagaimana wujud rancangan Hotel Resor di kawasan Pantai Siung yang menyatu dengan alam melalui pengolahan tata ruang luar dengan
RUMUSAN PERMASALAHAN
nuansa arsitektur Jawa berdasarkan gagasan desain arsitektur kontemporer?
Teori tata ruang luar dan dalam
Teori arsitektur Jawa
Teori arsitektur kontemporer
BAB IV LANDASAN TEORI
Pengolahan suprasegmen arsitektur tata ruang luar
Pengolahan suprasegmen arsitektur tradisional Jawa
Tinjauan hotel resor
Tinjauan wilayah dan lokasi Pantai Siung
BAB III TINJAUAN HOTEL RESOR SIUNG WANARA DI KAWASAN WISATA PANTAI SIUNG
Pengolahan suprasegmen arsitektur kontemporer
Konsep Perancangan Hotel Resor Siung Wanara ANALISIS PENEKANAN STUDI
36 BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep Tata Ruang Luar
BAB II TINJAUAN PARIWISATA DAN HOTEL RESOR
ANALISIS PROGRAMATIK •
Analisis pelaku
•
Analisis kegiatan
Konsep Perencanaan Hotel • Analisis kebutuhan ruang Resor Siung Wanara Konsep Tata Ruang Luar
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESOR DI KAWASAN PANTAI SIUNG DENGAN SENTUHAN ARSITEKTUR JAWA BERDASARKAN GAGASAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER
Gambar 1.12. Bagan Tata Langkah Penulisan
37