Penyebab, proses terjadi dan pengobatannya
HIPOTENSI ORTOSTATIK Devinisi
Orthostatic hypotension (hipotensi ortostatik/hipotensi postural), terdiri dari dua kata, yaitu orthostatic yang berarti postur tubuh saat berdiri dan hypotension yang berarti tekanan darah rendah. Artinya, ini adalah keadaan dimana terjadi penurunan darah yang tiba-tiba saat perubahan posisi dari duduk menjadi berdiri. ipotensi ortostatik adalah istilah is tilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan dalam tekanan darah ketika seseorang berdiri (postur ortostatik ! tegak tubuh, hypo ! kurang " tension ! tekanan). ipotensi ortostatik dide#inisikan sebagai penurunan tekanan darah sistolik $% mm g atau penurunan tekanan darah diastolik dari &% mm g dalam 'aktu tiga menit berdiri bila dibandingkan dengan tekanan darah darah dari posisi duduk atau telentang. ni hasil dari respon #isiologis tidak memadai terhadap perubahan tekanan darah postural.
Siapa saja yang dapat mengalami hipotensi ortostatik
ipotensi ortostatik merupakan penyakit kelemahan dan kronik yang biasanya berhubungan dengan hipo#ungsi hipo#ungsi serebral yang dapat terjadi pada siapa saja pada segala tingkat usia, hanya saja ada kecenderungan peningkatan peningkatan prevelensi seiring pertambahan usia yang jauh lebih umum terjadi pada orang tua. ingginya ingginya prevalensinya terjadinya hipotensi ortostsatik pada orang tua, sangat bervariasi tergantung pada kondisi medis yang mendasari, misalnya kondisi-kondisi neurologik seperti, diabetic neuropathy, *arkinson disease. +ika hipotensi ortostatik terjadi pada individu de'asa muda, hal itu cenderung disebabkan oleh dehidrasi, bedrest berkepanjangan (yaitu, deconditioning), perdarahan berlebihan atau dysautonomia (dis#ungsi otonom). eberapa survei epidemiologi telah menemukan hipotensi postural dalam sebanyak $% persen pasien di atas usia dan %0 dengan usia di atas 1 tahun menderita gangguan ini, morbiditas dan mortalitas akibat jatuh dan sinkope pada usia lanjut sering berhubungan dengan gangguan ini. anyak pasien dengan hipotensi postural memiliki hipertensi sistolik ketika duduk atau telentang. *revalensinya akan sangat meningkat pada orang tua di panti jompo atau bangsal geriatri (%0 dan 20, masing-masing). ingginya ingginya prevalensi antara pasien tua mungkin mencerminkan adanya berbagai #aktor risiko pada populasi ini, seperti o
penyakit neurodegenerative yang menyebabkan hipotensi ortostatik,
o
o
o
penggunaan obat-obat yang dapat merusak respon yang tepat terhadap perubahan postural (misalnya, antihipertensi, antidepresan, vasodilator, termasuk nitrat dan calcium channel blockers, (trisiklik dan #enotia3in) antidepresan, opiat, dan alkohol) penurunan sensitivitas baroreseptor yang diakibat-kan oleh proses atherosklerosis sekitar sinus karotikus dan arkus aorta4 hal ini akan menyebabkan tak ber#ungsinya re#leks vasokonstriksi dan peningkatan #rekuensi denyut jantung sehingga mengakibatkan kegagalan pemeliharaan tekanan arteri sistemik saat berdiri5 menurunnya daya elastisitas serta kekuatan otot ekstremitas in#erior.
Apa saja yang menyebabkan hipotensi ortostatik
ipotensi ortostatik terutama disebabkan oleh gravitasi yang disebabkan darah pooling di ekstremitas ba'ah, yang pada gilirannya kompromi vena kembali, mengakibatkan penurunan curah jantung dan menurunkan tekanan arteri berikutnya. 6etika seseorang berdiri, gravitasi menyebabkan darah berkumpul di kaki. *enurunan tekanan darah disebabkan hanya sedikit darah yang kembali ke jantung untuk dipompa. 7ormalnya, terdapat suatu sel khusus (baroreceptor) di dekat jantung dan arteri yaitu di arteri karotis dan arcus aorta yang mendeteksi penurunan tekanan darah ini sehingga akan merangsang jantung untuk bekerja lebih cepat dan memompa darah lebih banyak, serta mengakti#kan sistem sara# yang membuat pembuluh darah berkontraksi (menyempit) sehingga bisa menstabilkan tekanan darah. 7amun, pada pasien dengan orthostatic hypotension terjadi gangguan pada sel khusus ini. ipotensi ortostatik disebabkan oleh kegagalan barore#leks (kegagalan outonomik), dis#ungsi end-organ, atau volume depletion. 6erusakan pada beberapa cabang barore#leks menyebabkan hipotensi ortostatik neurogenik, 'alaupun dengan lesi-lesi a##erent sendiri, hipotensi cenderung lebih sederhana dan disertai #luktuasi yang luas dalam tekanan darah, termasuk hipertensi berat. Obat-obatan dapat menghasilkan hipotensi ortostatik dengan masuk dalam autonomic path'ays atau target end-organnya atau dengan mempengaruhi volume intravaskuler. ipoper#usi otak, oleh hipotensi ortostatik dari beberapa kasus, dapat memicu gejala-gejala intoleransi ortostatik (misalnya, lightheadedness) dan jatuh, dan jika hipotensi berat, syncope. *enyakit hipotensi ortostatik ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. *enyakit diabetes mellitus dan penggunaan obat yang berkepanjangan merupakan penyebab yang paling sering ditemukan.
*enyebab- penyebab hipotensi ortostatik dapat di lihat pada tabel berikut 5 !angg"an Homeostasis - Asthenia, usia lanjut, berdiri terlalu lama
Obat#obatan
-
Aktivitas berlebihan, dehidrasi, malnutrisi 6eganasan lanjut, demam, septikemia, anemia 8astrektomi, kehamilan. ketidakseimbangan elektrolit 9#ek :alsalva (batuk,de#ekasi),varices,sinkope vasovagal, sinkope miksi emperatur lingkungan yang terlalu panas eberapa obat antihipertensi (khususnya guanethi-dine, bethanidine,
$ant"ng
Endokrin %etabolik
!injal dan Ne"rolog
debriso;uine, al#a bloker, beta bloker) Diuretik, alkohol, Obat antiangina golongan nitrat
eokromositoma, sindrom ?onn *or#iria, amiloidosis 6egagalan #ungsi hipo#isis emodialisis kronis ipotensi Ortostatik *rimer ipotensi Ortostatik idiopatik
eberapa penjelasan singkat hubungan #aktor penyebab atau etiologi terhadap kejadian hipotensi ortostatik
Dehidrasi akibat Demam, muntah, tidak minum cukup cairan, diare berat dan olahraga berat dengan keringat berlebihan semua dapat menyebabkan dehidrasi. 6etika Anda mengalami dehidrasi, tubuh Anda kehilangan volume darah sehingga darah yang di pasok ke otak berkurang. Anemia yang di sebabkan oleh kehilangan darah atau penyebab lain akan menurunkan jumlah sel darah merah yang memba'a oksigen dalam aliran darah, dan ini dapat menyebabkan gejala hipotensi ortostatik Masalah jantung. eberapa kondisi jantung yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah. ermasuk denyut jantung sangat rendah kurang dari % kali/menit (bradycardia), masalah katup jantung, serangan jantung dan gagal jantung. 6ondisi ini dapat menyebabkan hipotensi ortostatik karena mencegah tubuh untuk mampu untuk merespon dengan cepat dalam memompa lebih banyak darah bila diperlukan, seperti ketika berdiri Obat-obatan yang mempengaruhi sistem sara# otonom juga dapat menyebabkan hipotensi ortostatik.
o
o
o
obat beta blocker memblokir beta-adrenergik reseptor dalam tubuh, mencegah jantung untuk mempercepat denyut, mencegah jantung berkontraksi sekuat, dan melebarkan pembuluh darah. 6etiga e#ek ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap perubahan posisi. al#a bloker akan melebarkan pembuluh darah, dan kelas ini obat dapat menyebabkan hipotensi ortostatik. 9#eknya dapat diperbesar jika dikonsumsi dengan nitrat, obat yang digunakan untuk mengobati angina, mononitrate mononitrate, alkohol, atau obat nyeri narkotika. ipotensi ortostatik juga merupakan e#ek samping dari obat- obatan untuk gangguan psikis (psychiatric medications), termasuk trisiklik antidepresan C amitriptyline (9ndep, 9lavil), nortriptyline (*amelor, Aventyl), #enotia3in (hora3ine, @ellaril, ?ompa3ine), dan @AO inhibitor (7ardil, *arnate)
Refleks vasovagal adalah kondisi yang mungkin terjadi ketika stimulus menyebabkan aktivasi berlebihan dari sistem parasimpatis,sehingga memperlambat denyut jantung dan melebarkan pembuluh darah. 8ejala ringan atau pingsan kemudian terjadi karena penurunan tekanan darah dan penurunan aliran darah ke otak.
Apa saja &aktor risiko "nt"k terjadinya hipotensi ortostatik
sia o
ipotensi ortostatik umumnya dialami oleh mereka yang berusia tahun atau lebih tua. *ada usia yang lebih tua, kemampuan sel-sel khusus (baroreseptor) di dekat jantung dan arteri leher untuk mengatur tekanan darah dapat diperlambat. *ada usia yang lebih tua, mungkin lebih sulit bagi jantung untuk berdetak lebih cepat dan mengkompensasi penurunan tekanan darah.
*asien yang mengalami hipertensi dan mengonsumsi obat penurun tekanan darah seperti diuretik, beta dan al#a bloker 6ehamilan. o
stirahat di tempat tidur yang lama. o
+ika Anda harus tinggal di tempat tidur lama karena suatu penyakit, Anda mungkin menjadi lemah. 6etika Anda mencoba untuk berdiri, Anda mungkin mengalami hipotensi ortostatik.
6eringat berlebihan karena akti#itas #isik atau paparan panas yang berlebih merupakan #aktor risiko dan penyebab potensi dehidrasi yang dapat menurunkan tekanan darah dan memicu hipotensi ortostatik. *emakaian alkohol yang kronis dan penyalahgunaan narkoba juga #aktor risiko untuk terjadinya gejala hipotensi ortostatik Orang yang menderita anoreksia nervosa dan bulimia nervosa juga beresiko mengalami hipotensi ortostatik
'agaimana proses terjadinya hipotensi ortostatik
*ada perubahan posisi tubuh misalnya dari tidur ke berdiri maka tekanan darah bagian atas tubuh akan menurun karena pengaruh gravitasi. *ada orang de'asa normal, tekanan darah arteri rata-rata pada kaki adalah &2%F$%% mmg. ekanan darah arteri setinggi kepala adalah %F1 mmg dan tekanan venanya %. Bespon tekanan darah normal yang terjadi ketika seseorang bergerak dari berbaring ke posisi berdiri adalah sedikit penurunan tekanan darah sistolik (kurang dari &% mmg) dan sedikit peningkatan tekanan darah diastolik (sekitar $, mmg) serta stabilisasi ortostatik biasanya dicapai dalam & menit berdiri. 6etika seseorang berdiri dari posisi berbaring, sekitar %% sampai 1%% ml darah terkumpul di ekstrimitas ba'ah dan di sirkulasi splanknikus serta sirkulasi paru. Akibatnya pengisian atrium kanan jantung akan berkurang, dengan sendirinya curah jantung juga berkurang sehingga pada posisi berdiri akan terjadi penurunan sementara tekanan darah sistolik hinga $ mmg, sedang tekanan diastolik tidak berubah atau meningkat ringan hingga &% mmg. *enurunan curah jantung akibat pengumpulan darah pada anggota tubuh bagian ba'ah akan cenderung mengurangi darah ke otak. *ada saat berdiri, tekanan arteri kepala akan turun mencapai $%F% mmg, yang dimana seharusnya tekanan arteri kepala tersebut sebesar %-1 mmg. *enurunan
tekanan ini akan diikuti kenaikan tekanan parsial ?O$ (p?O$) dan penurunan tekanan parsial O$ (p?O$) serta p jaringan otak.
ipotensi ortostatik disebabkan oleh kegagalan barore#leks (kegagalan outonomik), dis#ungsi end-organ, atau volume depletion. 6erusakan pada beberapa cabang barore#leks menyebabkan hipotensi ortostatik neurogenik, 'alaupun dengan lesi-lesi a##erent sendiri, hipotensi cenderung lebih sederhana dan disertai #luktuasi yang luas dalam tekanan darah, termasuk hipertensi berat. Obat-obatan dapat menghasilkan hipotensi ortostatik dengan masuk dalam autonomic path'ays atau target endorgannya atau dengan mempengaruhi volume intravaskuler. ipoper#usi otak, oleh hipotensi ortostatik dari beberapa kasus, dapat memicu gejala-gejala intoleransi ortostatik (misalnya, lightheadedness) dan jatuh, dan jika hipotensi berat, syncope. ingginya kasus hipotensi ortostatik pada usia lanjut berkaitan dengan o
o
a) penurunan sensitivitas baroreseptor yang diakibat-kan oleh proses atherosklerosis sekitar sinus karotikus dan arkus aorta4 hal ini akan menyebabkan tak ber#ungsinya re#leks vaso- konstriksi dan peningkatan #rekuensi denyut jantung sehingga mengakibatkan kegagalan pemeliharaan tekanan arteri sistemik saat berdiri5 dan b) menurunnya daya elastisitas serta kekuatan otot ekstremitas in#erior.
Apa gejala klinis dari hipotensi ortostatik
8ejala yang paling umum dari hipotensi ortostatik yang merasa pusing atau pening ketika Anda berdiri setelah duduk atau berbaring yang berlangsung beberapa detik untuk beberapa menit setelah berdiri. ntuk gejala klinis hipotensi ortostatik (abel &), selain gejala umum berupa pusing dan kelelahan penderita bisa pingsan dan pandangan kabur ketika ada penurunan ringan aliran darah otak.
6eluhan yang muncul kadang tidak berhubungan erat dengan kualitas penyakit. Ada kecenderungan peningkatan kualitas gejala saat pagi hari ketika bangun tidur, makin reda bila hari telah siang atau penderita kembali berbaring *ada orang lanjut usia dengan ri'ayat hipertensi dan tekanan darah sistolik sebelumnya &%F&2% mmg, keluhan hipotensi ortostatik akan muncul meski penurunan tekanan darah sistolik masih dalam batas yang normal.
!ejala Klinis Hipotensi Ortostatik Kemunduran fungsi mental
!ambaran Klinis Ne"ropati A"tonom Sering merasa kelelahan
-
Mudah lelah
-
Pusing, pingsan
jelas, mata silau dengan cahaya terang, sindrom orner
Sering menguap, tutur kata yang kabur,
-
Kelainan kardio!askular berupa menurunnya toleransi
akti!itas, berubahnya respon obat, sinkope postural
penglihatan kabur
-
Perubahan daya indera penglihatan berupa pandangan tak
Wajah pucat. keringat dingin Bradikardi, takikardi Nausea, perasaan tak nyaman di perut Sensasi tercekik
-
Kelainan gastrointestinal berupa anoreksia, perasaan penuh
pada perut. diare atau konstipasi, inkonti" nensia feses
-
#isfungsi seksual berupa menurunnya libido, impotensi Kelainan ginjal berupa retensi urine. inkontinensia urine $nhidrosis
'agaimana (ara diagnosa hipotensi ortostatik
6e'aspadaan tinggi adalah hal yang sangat utama untuk mendiagnosis hipotensi ortostatik, mengingat begitu banyaknya kasus yang tidak terdeteksi. Anamnesis yang terarah dan mendalam sangatlah diperlukan. Bi'ayat pemakaian obat, penyakit sebelumnya tidak boleh terlupakan. Anamnesis o
o
ni merupakan metode 'a'ancara pada pasien untuk mengetahui identitas pasien, keluhan utama, keluhan tambahan, ri'ayat penyakit pasien, ri'ayat kesehatan keluarga. *ada anamnesis selain di tanyakan adanya gejala klinis seperti yang tertera pada tabel diatas, juga harus #okus pada ri'ayat penggunaan obat-obatan, alkohol, dan kelainan sistem otonom, neurologis, kardiovaskuler serta endokrin. Acapkali keluhan yang disodorkan penderita lebih merupakan keluhan neuropati autonom (pada abel diatas). *ada kelainan otonom, dokter harus mencari adanya gejala penurunan keringat, gejala yang berkaitan dengan gastroparesis, inkontinensia,dan impotensi. *ada pasien yang lebih tua dengan kegagalan otonom, gejala hipotensi ortostatik sering timbul setelah nokturia berlebihan atau setelah makan, dan dapat memperburuk selama latihan. 6eluhan yang muncul kadang tidak berhubungan erat dengan kualitas penyakit. Ada kecenderungan peningkatan kualitas gejala saat pagi hari ketika bangun tidur, makin reda bila hari telah siang atau penderita kembali berbaring. 7amun, kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala.
o
*ada orang lanjut usia dengan ri'ayat hipertensi dan tekanan darah sistolik sebelumnya &% mmg, keluhan hipotensi ortostatik akan muncul meski penurunan tekanan darah sistolik masih dalam batas yang normal
*emeriksaan #isik o
o
o
o
o
ntuk menegakkan diagnosis, pengukuran tekanan darah hendaknya dilakukan pada dua kondisi yang berbeda. *ada saat berbaring dan berdiri tekanan darah dan nadi diukur dengan interval &F$ menit setelah masingmasing berbaring dan berdiri selama &% menit. ekanan darah selama berdiri diukur tiap $% menit. ntuk mendeteksi adanya ortostatik postural yang terjadi setelah aktivitas, maka pengukuran tekanan darah setelah penderita melakukan kegiatan #isik ringan sangat diperlukan Diagnosis ipotensi Ortostatik patut dipertimbangkan bila dijumpai penurunan tekanan darah sistolik paling sedikit $% mm g atau penurunan tekanan darah diastolik minimal &% mm g dalam 'aktu menit dari berdiri tegak. ujuan dalam mengevaluasi hipotensi ortostatik, seperti halnya dengan semua bentuk tekanan darah rendah, adalah untuk menemukan penyebab yang mendasari. Bespon denyut jantung terhadap perubahan postural dapat memberikan in#ormasi penting tentang penyebab hipotensi ortostatik. Adanya perubahan minimal pada denyut jantung (kurang dari &%G/menit) dari posisi berbaring ke posisi berdiri pada hipotensi ortostatik, menunjukan penurunan re#leks baroreseptor, sedangkan takikardia (peningkatan denyut jantung le bih dari $%G/menit) mengindikasikan deplesi/penurunan volume intravaskular. Dalam mendiagnosa hipotensi ortostatik juga di lakukan penemuan penyebab terjadinya hipotensi ortostatik berdasarkan ri'ayat atau kelainan yang dialami pasien sehingga memudahkan penatalaksanaan atau pengobatannya. erikut ini saya paparkan beberapa kemungkinan kondisi medis yang dapat melatarbelakangi kejadian hipotensi ortostatik sehingga di harapkan dapat di tanggulangi etiologinya sehingga dengan sendirinya keluhan hipotensi ortostatik dapat diatasi. Histori(al )eat"res
Possible etiology
$bnormal uterine bleeding, fatigue, rectal bleeding
-
$nemia
-
Stroke
-
Parkinson disease
-
#eplesi !olume intra!askular
-
&ongesti!e heart failure, myocardial
$maurosis fuga%, aphasia, dysarthria, unilateral sensory and motor symptoms Bradykinesia, pill"rolling tremor, shuffling gait
infarction, myocarditis, pericarditis
Burns &hest pain, palpitations, shortness of breath
-
*astroenteritis, sepsis
-
&ongesti!e heart failure, !enous
&hills, fe!er, lethargy, nausea, !omiting
insufficiency
'%tremity s(elling
-
$+#S, neurosifilis
-
*uillain"Barr, multiple system
igh"risk se%ual beha!ior
atrophy
Progressi!e motor (eakness )elapsing neurologic symptoms in !arious anatomic locations Symptoms after a meal
-
Multiple sclerosis
-
Postprandial hipotensi
-
&ardiac arrhythmia, sei-ure
Witnessed collapse
o
o
Adanya kecurigaan gangguan #ungsi autonom sehingga menyebabkan terjadinya hipotensi ortostatik memerlukan pemeriksaan neurologis abel es >ungsi Autonom Prosed"r
Respon normal
Manu!er alsal!a
Peningkatan tekanan darah
Perubahan posisi /berbaring ke
1akhikardia
tegak0
1akhikardia
+nhalasi $myl Nitrit
ipotensi
iper!entilasi
Kenaikan tekanan darah sistolik
1es pacu dingin
Keringat merata
1es keringat
Normal saat istirahat, meningkat saat posisi
Noradrenalin plasma
tubuh berdiri Peningkatan frekuensi denyut jantung
1es $tropin Sulfat
emuan pemeriksaan #isik kunci dalam evaluasi dicurigai hipotensi ortostatik. *emeriksaan >isik untuk *etunjuk Diagnosis ipotensi ortostatik dapat dilihat pada tabel diba'ah ini... E*amination )indings
Possible diagnosis
$phasia, dysarthria, facial droop, hemiparesis
Stroke
&ardiac murmur or gallop
&ongesti!e heart failure, myocardial infarction
&og(heel rigidity, festinating gait, lack of
Parkinson disease
truncal rotation (hile turning, masked facies &onfusion, dry mucous membranes, dry
#ehydration /in older patients0
tongue, longitudinal tongue furro(s, speech difficulty, sunken eyes, upper body (eakness #ecreased libido, impotence in men2 urinary
Pure autonomic failure
retention and incontinence in (omen #ependent lo(er e%tremity edema, stasis dermatitis
)ight"sided congesti!e heart failure, !enous insufficiency
*emeriksaan =aboratorium
*emeriksaan darah lengkap 5 tanda-tanda perdarahan,anemia atau in#eksi. *emeriksaan kimia darah 5 kelainan metabolik,dislipidemia, #ungsi hati dan #ungsi ginjal. *emeriksaan elektrolit dilakukan jika ada ri'ayatkehilangan cairan melalui muntah atau diare dan dari pemeriksaan#isik ditemukan tanda-tanda dehidrasi.
*emeriksaan *enunjang
9lektrokardiogram (968). ni merupakan suatu tes invasi# mendeteksi penyimpangan dalam irama jantung atau struktur jantung, dan masalah dengan pasokan darah dan oksigen ke otot jantung. 9chocardiogram. ni merupakan suatu tes noninvasi#, yang meliputi <8 dada, menunjukkan gambar rinci struktur jantung dan #ungsinya. 8elombang ultrasound yang ditransmisikan direkam dengan alat yang disebut transduser yang diadakan di luar tubuh.
o
Dapat dilakukan jika gejala-gejala hipotensi ortostatik terus menerus berulang namun sulit untuk mendokumentasikan kelainan-kelainan dalam pembacaa n tekanan darah. es mungkin berguna dalam membedakan hipotensi ortostatik dari gangguan lain yang dapat hadir dengan gejala orthostasis, seperti sinkop neurocardiogenic dan juga mengevaluasi bagaimana tubuh bereaksi terhadap perubahan posisi. es ini dilakukan di ruangan yang tenang dengan suhu 2 H > hingga 1 H > ($% H ? sampai $I H ?). *asien harus beristirahat sementara terlentang selama lima menit sebelum tes dimulai.
derajat, pembacaan tekanan darah dan denyut jantung terus menerus diambil. *asien dibiarkan diatas meja selama lebih dari &% menit untuk mencari perubahan-perubahan tertunda yang terlihat pada postural orthostatic tachycardia syndrome o
es ini dianggap positi# jika tekanan darah sistolik turun $% mm g ba'ah dasar atau jika tekanan darah diastolik turun &% mm g ba'ah baseline. +ika gejala terjadi selama pengujian, pasien harus dikembalikan ke posisi telentang segera.
*atient undergoing head-up tilt-table testing
@anuver :alsava ini tes invasi# memeriksa #ungsi sistem sara# otonomik dengan menganalisa denyut jantung dan tekanan darah setelah beberapa siklus dari jenis pernapasan5 Anda mengambil napas dalam-dalam dan kemudian memaksa udara keluar melalui bibir Anda, seolah-olah Anda mencoba meledakkan balon kaku @agnetic Besonance maging dapat digunakan untuk menilai kemungkinan etiologi hipotensi ortostatik neurogenik. ipotensi ortostatik sering neurogenik pada pasien dengan sejarah ipotensi ortostatik, pemeriksaan #isik, dan tes laboratorium tidak menunjukkan penyebab lain.
'agaimana penatalaksanaan hipotensi ortostatik PEN!E+O+AAN %%
*emberian obat-obat yang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik hendaknya dikurangi atau dihentikan sama sekali. Aktivitas #isik yang dilakukan secara teratur seperti berjalan cukup mampu mengurangi timbulnya gejala. idur dengan posisi kepala terangkat J % cm dan alas tidur dapat memperbaiki hipotensi ortostatik
melalui mekanisme berkurangnya tekanan arteri ginjal yang selanjutnya akan merangsang pelepasan renin dan meningkatkan volume darah.
*ada penderita yang tidak memiliki penyakit jantung, penambahan garam dalam menu sangat berguna4 jumlah yang diberikan terbatas $%% mmol perhari. @enghindari mengejan saat miksi atau de#ekasi dan perubahan mendadak dari posisi berbaring ke berdiri akan menolong mengatasi gejala. *ada penderita hipotensi ortostatik setelah makan. dianjurkan mempersering #rekuensi makan makanan ringan selain itu perlu pila pembatasan aktivitas #isik segera setelah makan. Aktivitias lebih baik dilakukan sebelum makan dari pada setelah makan dan lebih baik sore hari dari pada pagi hari. Adanya pengumpilan volume darah secara berlebihan pada ekstremitas in#erior dapat dikurangi dengan pemakaian stocking elastis, yang digunakan dari metatarsal hingga lipat paha4 hanya saja amat merepotkan, apalagi di daerah tropis. *ada keadaan berat, pakaian antigravitasi dapat digunakan. *asien yang lebih tua harus mengkonsumsi minimal &,$-$,% = cairan per hari untuk menyeimbangkan jumlah cairan yang di keluarkan le'at urin selama $I jam. *rogram latihan di#okuskan pada peningkatan udara dan mengajar manuver #isik untuk menghindari hipotensi ortostatik telah terbukti berman#aat. $I *asien harus secara akti# berdiri dengan kaki disilangkan, dengan atau tanpa bersandar ke depan. +ongkok telah digunakan untuk mengurangi gejala hipotensi ortostatik. $I manuver lainnya termasuk latihan isometrik melibatkan lengan, kaki, dan otot perut selama perubahan posisi atau berdiri terlalu lama
PEN!E+O+AAN KHSS Obat turut memegang peranan cukup penting untuk mengatasi hipotensi ortostatik dan hendaknya diberikan setelah pengelolaan umum tidak membuahkan hasil. *ada kasuskasus neurologis, pemberian obat hanya bersi#at simptomatis. +enis obat yang diberikan adalah5
>ludrokortison o
o
o
o
>ludrocortisone, yang merupakan mineralokortikoid sintetis, yang merupakan preparat pilihan dalam penanganan hipotensi ortostatik. 9#ek yang ditimbulkan berupa peningkatan sensitivitas vaskular terhadap noradrenalin endogen4 pertambahan volume cairan ekstraselular akibat retensi garam4 peningkatan osmolaritas dan tahanan vaskular akibat perubahan konsentrasi elektrolit pada dinding pembuluh darah. Dosis yang umum diberikan adalah %,&F& mg tiap hari. Dosis harus dititrasi dalam kisaran terapi sampai gejala hilang, atau sampai pasien mengembangkan edema peri#er atau memiliki peningkatan berat badan dari &,2-, kg. 9#ek samping yang dapat terjadi adalah gagal jantung kongesti#, sakit kepala, oedem peri#er serta hipokalemia.
*reparat :asokonstriktor o
o
*reparat simpatomimetik seperti e#edrin, am#etamin, hidroksiam#etamin, #enile#rin, tiramin, etile#rin dan inetilphenidate dilaporkan cukup memadai untuk mengatasi hipotensi ortostatik yang diakibatkan gangguan #ungsi autonom. 6ombinasi dengan preparat @onoamine Oksidase nhibitor seperti tranulsipromin atau phenel3ine sangat berhasil pada beberapa kasus, tetapi disertai risiko terjadinya hipertensi.
*reparat lain o
o
o
*reparat inhibitor sintesis prostaglandin seperti indomethasin dan #lurbipro#en memberikan hasil memadai. Dilaporkan indomethasin meningkatkan tahanan pembuluh darah peri#er pada penderita neuropati autonom, diduga akibat peningkatan sensitivitas reseptor pembuluh darah terhadap noradrenalin. 6edua preparat tersebut juga meningkatkan tonus otot halus pada kasus neuropati autonom dengan menghambat sintesis prostaglandin lokal. Dihidroergotamin yang merupakan turunan ergot dilaporkan cukup memadai untuk kasus yang disebabkan oleh kegagalan # ungsi autonom. 9#ek pemberian preparat ini adalah konstriksi selekti# dinding vena. 9#ektivitasnya rendah bila diberikan per oral sehingga penggunaannya terbatas. *reparat beta blocker seperti pindolol dilaporkan memberikan e#ek positi# bila dalam penanganan penderita neuropati autonom kronis yang disertai hipotensi ortostatik
2.Pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Secara teori sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Hal ini karena ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horisontal sehingga dak terlalu melawan gravitasi dan dak terlalu memompa. pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung meningkat.