BAB 1 PENDAHULUAN
Penyaki Penyakitt herpes herpes tidak tidak termas termasuk uk dalam dalam penyaki penyakitt yang harus harus dilapo dilaporka rkan n secara secara rutin, rutin, sehingga data prevalensi virus herpes di dunia sangat terbatas. Penyakit herpes disebabkan oleh virus virus herpes herpes yang yang disebu disebutt dengan dengan human human herpes herpes virus virus (HHV). (HHV). World orld Health Health Organ Organiza izatio tion n (WHO) melaporkan melaporkan prevalensi prevalensi herpes di negaranegara negaranegara berkembang lebih tinggi dibandingkan dibandingkan dengan di negara ma!u ("ooker et al., #$$%).& 'ari % macam HHV, HHV tipe & atau herpes simple virus (HV) tipe & dan HHV tipe # atau HV tipe # yang paling sering diteliti. *edua virus ini menimbulkan mani+estasi klinis serta dampak epidemiolog epidemiologii
yang berbeda. HV& HV& disebut disebut !uga herpes simpleks simpleks labialis, labialis, tertular
melalui udara dan sebagian kecil melalui kontak langsung. n+eksi ditemukan pada bibir, rongga mulut, tenggorokan, !ari tangan dan dapat !uga ditemukan di daerah genital yang penularannya melalui melalui orogenital orogenital (Hartadi dan umaryo, umaryo, &--%).&,# Oleh Oleh karena karena itu kita kita perlu perlu menget mengetahui ahui pemahaman mengenai herpes labialis sangat penting agar penyebaran virus dapat berkurang.
1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Herpes simple virus ( HV ) merupakan virus '/ yang dapat menyebabkan in+eksi akut pada kulit yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit atau /da # tipe virus herpes simpleks yang sering mengin+eksi
in+eksi umum yang mempengaruhi
terutama disekitar mulut ( HV & atau HHV ( human herpes virus ) & ) , atau alat kelamin atau anus ( HV # 0 HHV # ). & HV & dapat menyebabkan in+eksi mulut atau oro+aring , biasanya melalui in+eksi dari air liur , dan paling sering pada usia yang lebih muda dalam kelompok sosial ekonomi rendah, HV& !uga dapat menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, 1a!ah, dan sekitar mata .& HV# atau herpes genital ditularkan melalui hubungan seksual dan menyebakan gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada membran mukosa alat kelamin 'i antara kedua tipe herpes simpleks, herpes genitalis merupakan salah satu in+eksi menular seksual yang perlu mendapat perhatian karena si+at penyakitnya yang sukar disembuhkan dan sering rekuren, transmisi virus dari pasien asimtomatik, pengaruhnya terhadap kehamilan2!anin dalam kandungan dan pasien imunokompromais, dampak psikologis, serta kemungkinan timbulnya resistensi virus.# n+eksi a1al memperlihatkan adanya stomatitis herpetik primer( gingivostomatitis ) . semua virus herpes n+eksi ditandai dengan keadaan laten ( belum terlihat ), dan dapat diakti+kan kembali . Penyakit berulang biasanya memperlihatkan adanya herpes labialis ( cold sore).3
B. Klasifikasi
2
Herpes simple virus (HV) tergolong anggota virus herpes yang primer menimbulkan penyakit pada manusia. Herpes simple virus tipe & (HV&) dan HV# termasuk +amili Herpesviridae , sub +amily alphaherpesvirinae dengan ciriciri spektrum sel pe!amu bervariasi, siklus replikasi yang relati+ cepat, mudahnya in+eksi menyebar di biakan sel, menimbulkan kerusakan sel yang cepat, dan kemampuan menimbulkan in+eksi laten khususnya pada ganglion sensorik.4,5
C. Struktur, K!"sisi, #an Sifat Virus herpes berukuran besar dibandingkan dengan virus lain. truktur virus herpes dari dalam ke luar terdiri dari genom '/ untai ganda liniar berbentuk toroid, kapsid, lapisan tegumen, dan selubung. 'ari selubung keluar ton!olanton!olan (spike), tersusun atas glikoprotein. 6erdapat &$ glikoprotein untuk HV& yaitu glikoprotein (g)7, g8, g', g9, gH, g, g*, g", dan :. ;likoprotein ' dan glikoprotein 7 merupakan bagian penting untuk in+ektivitas virus. ;likoprotein ; HV& berbeda dengan HV# sehingga antibodi terhadapnya dapat dipakai untuk membedakan kedua spesies tersebut. 4 Virus herpes humanus relati+ tidak stabil pada suhu kamar dan dapat dirusakkan dengan perebusan, alkohol, dan pelarut lipid seperti eter atau kloro+orm.<
D. Pen$akit $an% #iti!&ulkan 'irus Her"es Si!"leks
HS'(1
&. ;ingivostomatitis herpetik akut Penyakit ini sering ter!adi pada anakanak kecil (usia &3 tahun) dan terdiri atas lesilesi vesikuloulserati+ yang luas dari selaput lendir mulut, demam, lekas marah dan lim+adenopati lokal. :asa inkubasi pendek(sekitar 35 hari) dan lesilesi menyembuh dalam #3 minggu. #. *erato!ungtivitis 3
uatu in+eksi a1al HV& yang menyerang kornea mata dan dapat mengakibatkan kebutaan. 3. Herpes "abialis 6er!adi pengelompokan vesikelvesikel lokal, biasanya pada perbatasan mukokutan bibir. Vesikel pecah, meninggalkan tukak yang rasanya sakit dan menyembuh tanpa !aringan parut. "esilesi dapat kambuh kembali secara berulang pada berbagai interval 1aktu.
HS'(2
&. Herpes ;enetalis Herpes genetalis ditandai oleh lesilesi vesikuloulserati+ pada penis pria atau serviks, vulva, vagina, dan perineum 1anita. "esi terasa sangat nyeri dan diikuti dengan demam, malaise, disuria, dan lim+adenopati inguinal. n+eksi herpes genetalis dapat mengalami kekambuhan dan beberapa kasus kekambuhan bersi+at asimtomatik. 7ersi+at simtomatik ataupun asimtomatik, virus yang dikeluarkan dapat menularkan in+eksi pada pasangan seksual seseorang yang telah terin+eksi. #. Herpes neonatal Herpes neonatal merupakan in+eksi HV# pada bayi yang baru lahir. Virus HV# ini ditularkan ke bayi baru lahir pada 1aktu kelahiran melalui kontak dengan lesilesi herpetik pada !alan lahir. =ntuk menghindari in+eksi, dilakukan persalinan melalui bedah caesar terhadap 1anita hamil dengan lesilesi herpes genetalis. n+eksi herpesneonatal hampir selalu simtomatik. 'ari kasus yang tidak diobati, angka kematian seluruhnya sebesar 5$>.
E. Pat%enesis Herpes labialis rekuren adalah adanya herpes oro+asial rekuren yang paling sering ter!adi berupa lepuhan yang muncul secara berulang (rekuren) dari bibir yang disebabkan 4
oleh reaktivasi dari herpes simplek virus. 9tiologi dari herpes labialis adalah virus HV &, virus ini bertahan pada ganglion trigeminal setelah in+eksi primer. Virus mengalami reaktivasi mengalir pada aliran saliva, dan membentuk herpes labialis, serta ulserasi intraoral lainnya. Herpes simple virus biasanya bertahan seumur hidup di dalam tubuh manusia, bertransmisi di saliva, laten, berreaktivasi saat respon imun menurun. . 'emam , sinar matahari , trauma ,perubahan hormonal atau imunosupresi dapat mengakti+kan virus yang dilepaskan ke dalam air liur dan mungkin terdapat kekambuhan secara klinis.< HV ditularkan melalui kontak dari orang yang peka le1at virus yang dikeluarkan oleh seseorang. =ntuk menimbulkan in+eksi, virus harus menembus permukaan mukosa atau kulit yang terluka (kulit yang tidak terluka bersi+at resisten). HV ditransmisikan melalui sekresi oral,virus menyebar melalui droplet pernapasan atau melalui kontak langsung dengan air liur yang terin+eksi. ni sering ter!adi selama berciuman, atau dengan memakan atau meminum dari perkakas yang terkontaminasi. HV dapat menyebabkan herpes genitalis melalui transmisi selama seks oralgenital .
). *anifestasi Klinis Herpes Oro+asial •
n+eksi primer n+eksi primer dapat bersi+at subklinis, tetapi pada beberapa keadaan menimbulkan
mani+estasi
berat
di
daerah
oral
disebut
gingivostomatitis
herpetika
primer.
;ingivostomatitis herpetika adalah mani+estasi in+eksi HV& oro+asial primer yang tersering, ditandai lesi khas vesikoulserati+ oral dan atau perioral, kebanyakan mengenai anakanak umur &5 tahun.& ,- ;e!ala prodromal berupa demam, sakit kepala, malaise, nausea, dan muntahmuntah disertai rasa tidak nyaman di mulut. atu sampai dua hari setelah ge!ala prodromal, timbul lesilesi lokal berupa vesikel kecil berkelompok di mukosa mulut, berdinding tipis dikelilingi oleh peradangan. Vesikel cepat pecah meninggalkan ulkus dangkal dan bulat yang nyeri di sekitar rongga mulut. "esi dapat mengenai seluruh bagian mukosa mulut. elama perlangsungan penyakit, vesikel dapat 5
bersatu men!adi lesi yang lebih besar dengan tepi tidak teratur. ;ambaran khas adalah ginggivitis marginalis akut, generalisata, edema, dan eritema ginggiva, kadangkadang disertai beberapa ulkus pada gingiva. Pada pemeriksaan, +aring posterior akan tampak kemerahan dengan pembesaran kelen!ar getah bening submandibular dan servikal.&,<,%,;e!ala ekstra oral berupa vesikel berkelompok pada bibir dan kulit di sekitar sirkum oral. etelah beberapa hari lesi akan ditutupi krusta kekuningan. tomatitis herpetika akut pada anakanak yang sehat bersi+at s1asirna. 'emam biasanya akan hilang dalam 34 hari dan lesi akan sembuh dalam &$ hari, 1alaupun dalam 1aktu & bulan masih dapat ditemukan virus dalam saliva.-
•
n+eksi rekuren
Herpes simpleks labialis (cold sore2+ever blisters) adalah bentuk herpes oro+asial rekuren yang paling sering ter!adi, berupa vesikelvesikel pada batas luar vermilion dan kulit sekitarnya&$ ;e!ala dimulai dengan rasa perih diikuti oleh timbulnya vesikel berkelompok dalam #4 !am, pecah, ter!adi erosi super+isial, kemudian akan ditutupi krusta. yeri dan rasa tidak nyaman ter!adi pada beberapa hari pertama0 lesi sembuh dalam 1aktu kurang dari # minggu tanpa !aringan parut. Pelepasan virus terus berlansung 3?5 hari setelah lesi sembuh. Herpes labialis rekuren ter!adi pada 5$@5> individuindividu yang terkena in+eksi HV di mulut, ter!adi tiga kali lebih sering pada pasien dengan demam dibandingkan pasien tanpa demam.-,&$ Herpes intra oral rekuren merupakan bentuk rekuren berupa lesi pada intra oral khususnya daerah mukosa yang berkeratin. Predileksi pada palatum durum regio premolar dan molar, dapat !uga timbul pada bagian +asial dan bukal gingiva. Vesikel mudah pecah, terletak unilateral, tidak mele1ati garis tengah.-,&$
6
+. Dia%nsis 'iagnosis klinis dapat dilihat dari gambaran lesi yang khas berupa ulserasi oral super+isial, bentuk bulat, multipel, bersi+at akut dan adanya gingivitis marginal generalisata pada pemeriksaan +isis, ditun!ang oleh tidak adanya ri1ayat episode herpes sebelumnya, serta adanya ri1ayat terpa!an HV& membantu menegakkan diagnosis gingivostomatitis herpetika primer. Herpes oro+asial tipe ini perlu dibedakan dengan hand+ootmouth disease, herpangina, eritema multi+ormis, pem+igus vulgaris, acute necrotizing ulcerative gingivitis.&$ Herpes intraoral didiagnosis banding dengan stomatitis a+tosa rekuren dan herpes zoster intraoral.-,%
H. Dia%nsis La&ratriu! 1. 6es 6zank di1arnai dengan pengecatan ;iemsa atau Wright, terlihat sel raksasa berinti banyak. Pemeriksaan ini tidak sensiti+ dan tidak 7
spesi+isik.# 2. *ultur virus. ensitivitasnya rendah dan menurun dengan cepat saat lesi menyembuh. . 'eteksi '/ HV dengan Polymerase chain reaction (P8A), lebih sensiti+ dibandingkan kultur virus. -. 6es serologik g: dan g; tipe spesi+ik. g: baru dapat dideteksi setelah 4?@ hari in+eksi, mencapai puncak setelah #?4 minggu, dan menetap selama #?3 bulan, bahkan sampai - bulan. edangkan, g; baru dapat dideteksi setelah #?3 minggu in+eksi, mencapai puncak setelah 4?< minggu, dan menetap lama, bahkan dapat seumur hidup.# /ntibodi g: dan g; hanya memberi gambaran keadaan in+eksi akut atau kronik dari penyakit herpes genitalis. 6idak ditemukannya antibodi HV pada sampel serum akut dan ditemukannya g: spesi+ik HV atau peningkatan 4 kali antibodi g; selama +ase penyembuhan menun!ukkan diagnosis HV primer. 'itemukannya g; antiHV pada serum akut, g: spesi+ik HV dan peningkatan g; antiHV selama +ase penyembuhan merupakan diagnostik in+eksi HV rekuren.&$
I. Pen%&atan 7eberapa obat antivirus telah terbukti e+ekti+ mela1an in+eksi HV. emua obat tersebut
menghambat
sintesis
'/
virus.
Obaobat
ini
dapat
menghambat
perkembangbiakan herpesvirus. Walaupun demikian, HV tetap bersi+at laten di ganglia sensorik, dan angka kekambuhannya tidak !auh berbeda pada orang yang diobati dengan yang tidak diobati.# alah satu obat yang e+ekti+ untuk in+eksi Herpes impleks Virus adalah /siklo+ir dalam bentuk topikal, intravena, dan oral yang kesemuanya berguna untuk mengatasi in+eksi primer.# -
ama ;enerik B /cyclovir - ama 'agang B 8linovir (Pharos) ndikasi B =ntuk mengobati genital Herpes imple Virus, herpes labialis, herpes zoster, HV encephalitis, neonatal HV, mukokutan HV pada pasien yang memiliki respon -
imun yang diperlemah (immunocompromised), varicellazoster. *ontraindikasi B Hipersensiti+itas pada acyclovir, valacyclovir, atau komponen lain dari
-
+ormula. 7entuk ediaan B 6ablet #$$ mg, 4$$ mg. 'osis dan /turan Pakai B Pengobatan herpes simpleB #$$ mg (4$$ mg pada pasien yang memiliki respon imun yang diperlemah2immunocompromised atau bila ada gangguan 8
absorbsi) 5 kali sehari, selama 5 hari. =ntuk anak diba1ah # tahun diberikan setengah dosis de1asa. 'iatas # tahun diberikan dosis de1asa. Pencegahan herpes simple kambuhan, #$$ mg 4 kali sehari atau 4$$ mg # kali sehari, dapat diturunkan men!adi #$$ mg #atau 3 kali sehari dan interupsi setiap < bulan. Pencegahan herpes simple pada pasien immunocompromised, #$$4$$ mg 4 kali sehari. /nak diba1ah # tahun setengah dosis de1asa. 'iatas # tahun dosis sama dengan dosis orang de1asa. -
9+ek amping B Pada sistem sara+ pusat dilaporakan ter!adi malaise (perasaan tidak nyaman) sekitar > dan sakit kepala (#>).pada system pencernaan (gastrointestinal)
-
dilaporkan ter!adi mual (#5>), muntah (3>) dan diare (#3>). Aesiko *husus B Penggunaan /cyclovir pada 1anita hamil masuk dalam kategori 7. 9+ek teratogenik dari /cyclovir tidak diteliti pada studi dengan he1an percobaan. /cyclovir terbukti dapat mele1ati plasenta manusia.6idak ada penelitian yang cukup dan terkontrol pada 1anita hamil. pada tahun &-%4&--- diadakan penda+taran bagi 1anita hamil, dan dari hasil yang terlihat tidak ada peningkatan kelahiran bayi yang cacat karena penggunaan /cyclovir . tetapi karena tidak semua 1anita hamil menda+tarkan diri dan kurangnya data dalam !angka 1aktu yang pan!ang, maka direkomendasikan penggunaan acyclovir untuk 1anita hamil disertai peringatan dan diberikan !ika benarbenarbenar diperlukan. /cyclovir !uga dapat masuk ke dalam air susu ibu, karena itu penggunaan pada ibu menyusui harus disertai peringatan
9
BAB KESI*PULAN
Herpes simple virus ( HV ) merupakan virus '/ yang dapat menyebabkan in+eksi akut pada kulit yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit atau /da # tipe virus herpes simpleks yang sering mengin+eksi in+eksi umum yang mempengaruhi terutama disekitar mulut ( HV & atau HHV ( human herpes virus ) & ) , atau alat kelamin atau anus ( HV # 0 HHV # ). & HV & dapat menyebabkan in+eksi mulut atau oro+aring. Herpes labialis rekuren adalah adanya herpes oro+asial rekuren yang paling sering ter!adi berupa lepuhan yang muncul secara berulang (rekuren) dari bibir yang disebabkan oleh reaktivasi dari herpes simplek virus. *lasi+ikasi HV termasuk +amili
Herpesviridae ,
sub +amily alphaherpesvirinae.
6erdapat &$ glikoprotein untuk HV& yaitu glikoprotein (g)7, g8, g', g9, gH, g, g*, g", dan :. ;likoprotein ' dan glikoprotein 7 merupakan bagian penting untuk in+ektivitas virus. Penyakit yang ditimbulkan Virus Herpes impleks untuk HV& ;ingivostomatitis herpetik akut, keratokon!ungtiva, herpes labialis dan untuk HV# yaitu herpes neonatal dan herpes genital. Patogenesis herpes labialis ,virus ini bertahan pada ganglion trigeminal setelah in+eksi primer. Virus mengalami reaktivasi mengalir pada aliran saliva, dan membentuk herpes labialis, serta ulserasi intraoral lainnya.
10
:ani+estasi yang ditimbulkan Herpes simpleks labialis (cold sore2+ever blisters) adalah bentuk herpes oro+asial rekuren yang paling sering ter!adi, berupa vesikelvesikel pada batas luar vermilion dan kulit sekitarnya&$ ;e!ala dimulai dengan rasa perih diikuti oleh timbulnya vesikel berkelompok dalam #4 !am, pecah, ter!adi erosi super+isial, kemudian akan ditutupi krusta. 'iagnosis klinis dapat dilihat dari gambaran lesi yang khas berupa ulserasi oral super+isial, bentuk bulat, multipel, bersi+at akut dan adanya gingivitis marginal generalisata pada pemeriksaan +isis, ditun!ang oleh tidak adanya ri1ayat episode herpes sebelumnya, serta adanya ri1ayat terpa!an HV& membantu menegakkan diagnosis. 'iagnosis laboratorium berupa kultur virus, tes serologi dan tes tzank. Pengobatan yang dapat dilakukan berupa alah satu obat yang e+ekti+ untuk in+eksi Herpes impleks Virus adalah /siklo+ir dalam bentuk topikal, intravena, dan oral yang kesemuanya berguna untuk mengatasi in+eksi primer.
11
DA)TA PUSTAKA
&. :arCues /A, traus 9. Herpes simple. 'alamB Wol++ *, ;oldsmith "/, *atz , ;ilchrest 7/, Paller /, "e++ell 'D. 9ditor. EitzpatrickFs 'ermatology in general medicine. @th ed. e1 GorkB :c;ra1 Hill 8ompanies, #$$%0 &%@3%5. #. 'aili E. Herpes genitalis pada imunokompromais. 'alamB'aili E, :akes W 9ditor. n+eksi virus herpes. DakartaB 7alai Penerbit E*=, # $$#0 %---. 3. cully 8, /lmeida OP, 7agan D, 'ios P'. Oral Medicine and Pathology at a Glance. =nited kingdom,O+ord0 #$&$ B &@&4. !ah!urachman /. 7iologi virus herpes. 'alamB'aili E, :akes W 9ditor. n+eksi virus herpes. DakartaB 7alai Penerbit E*=, #$$#0 3#&. 5. Pertel P9, pear P;. 7iology o+ Herpesviruses. 'alam B Holmes **, parling PE, tamm W9, Piot P, Wasserheit D, 8ore ". eds. eually transmitted diseases, edisi ke4. e1 GorkB:c ;ra1 Hill. #$$@. Hal. 3%& ? -@ <. *endrick ;'W, utherland . /n introduction to herpes in+ection. "ondonB ;o1er :edical Publishing "td, &-%3. @. :indel /. Herpes simple virus. "ondonB pringerVerlag, &-%-. %. :akes W. Herpes genitalis pada pasien imunokompeten. 'alamB'aili E, :akes W 9ditor. n+eksi virus herpes. DakartaB 7alai Penerbit E*=, #$$#0 @4%%. -. arsito /. tomatitis herpetika. 'alamB'aili E, :akes W. 9ditor. n+eksi virus herpes. DakartaB 7alai Penerbit E*=, #$$#0 <5@3. &$. "eone P. ;enital herpes. 'alamB *lausner D', Hook 9W. 8urrent diagnosis and treatment. eually transmitted diseases. e1 GorkB :c;ra1 Hill nternational 9dition, #$$@0 %4-&.
12
13