Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Transmission Mounting part
Transmission bypass lubrication valve
gmb.39
gmb.40
lddy says
Strainer and drain plug
Gambar transmission tampak luar pada gmb.38 tinggal anda sesuaikan dengan cropping part book pada ketiga gambar pada halaman ini, untuk pemasangan masing2 related part dan piping-nya. Gambar potongan B – B menunjukkan strainer with magnetic yang dipasang pada pump suction side, dan gampot C – C menunjukkan by-pass lubricating valve. Sedangkan gambar potongan A – A, yang membelah tepat ditengah2 untuk menunjukkan susunan dan hubungan semua inner part dalam transmission, yang terdiri dari bearing, gear, shaft, carrier, piston, disc, plate, spring dan lain-2nya, dapat anda lihat pada halaman berikut. Dan saya yakin anda tidak akan kesulitan untuk membaca dan memahaminya. Oil level harus anda perhatikan dan jaga agar selalu dalam range level-nya, dan breather (gmb.38 no.2) harus anda pastikan kebersihannya, bersihkan dan ganti secara periodic sesuai dengan OMM, karena sangat mempengaruhi ketepatan T/M oil level. gmb.41
PMDP / (revision 01)
59
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TRANSMISSION
gmb.42a
PMDP / (revision 01)
60
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
1. Input shaft 2. Sun gear (Teeth: 32) 3. Planetary gear (Teeth: 29) 4. Reverse clutch 5. Ring gear (Teeth: 112) 6. Ring gear (Teeth: 90) 7. Sun gear (Teeth: 45) 8. Forward clutch 9. Ring gear (Teeth: 95) 10. Planetary gear (Teeth: 25) 11. Planetary gear (Teeth: 25) 12. Sun gear (Teeth: 45) 13. 4th clutch 14. Ring gear (Teeth: 117) 15. 2nd clutch 16. Hub (Teeth: 90) 17. 3rd clutch 18. Ring gear (Teeth: 95) 19. Planetary gear (Teeth: 21) 20. Sun gear (Teeth: 53) 21. 1st clutch 22. Ring gear (Teeth: 95) 23. Planetary gear (Teeth: 21) 24. Sun gear (Teeth: 53) 25. Output shaft 26. Carrier 27. Carrier 28. Carrier 29. Carrier
gmb.42b
PMDP / (revision 01)
61
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Transmission case
Transmission input shaft
gmb.43
gmb.44
Transmission gear
Reverse, Forward and 4th clutch housing
gmb.46
gmb.45
PMDP / (revision 01)
62
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 3rd, 2nd and 1st clutch housing
Reverse planetary carrier
gmb.48
Forward & 4th planetary carrier
gmb.47
2nd planetary carrier
gmb.49
1st planetary carrier
gmb.50
PMDP / (revision 01)
gmb.51
63
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TRANSMISSION lddy note
Transmission terdiri dari susunan 5 buah planetary gear set dengan masing2 clutch pack-nya, dan sebuah rotary clutch, yang telah disusun dan dirancang sedemikian rupa seperti tampak pada gmb. 42 a&b dan juga cropping part book pada gmb.43 – gmb.51. Dengan urutan dari input shaft-nya, dimulai dari R clutch, F clutch, 4th clutch, 2nd clutch, 3rd clutch dan 1st clutch. Dibagian atas transmission case digunakan sebagai tempat pemasangan transmission control valve, agar flow oil tidak usah jauh2 saat ingin menuju ke masing2 clutch piston chamber untuk mengengagedkan clutch sesuai yang anda inginkan. Nah untuk memudahkan anda saat mempelajari konstruksi transmission berdasarkan gambar potongan, anda dapat memulainya dari basic mengenai planetary gear set, yang pasti akan terdiri dari planetary carrier dengan beberapa planetary pinion with supported shaft -nya yang pada sisi dalamnya mempunyai gear contact dengan Sun gear, sedangkan pada sisi luarnya planetary pinion mempunyai gear contact dengan Ring gear. So planetary pinion berfungsi sebagai penghubung antara Sun gear dan Ring gear. Untuk mendapatkan reduction effect, maka dari ketiga component (Sun gear, planetary Carrier dan Ring gear) salah satu akan berfungsi sebagai input shaft, satu lainnya dihubungkan dengan clutch dan ditahan putarannya, untuk mendapatkan output putaran. Berangkat dari penjelasan diatas, anda tinggal mempelajari dan menyesuaikan antara kedua type gambar transmission didepan tadi, agar anda mengetahui bentuk masing2 part dan bidang kontak yang dimilikinya saat berhubungan dengan part lainnya, yang dapat berupa sliding contact, gear contact atau malah fix contact (spline atau bolt connection). Dan yang tidak boleh anda lupakan adalah lubricating force feed systemnya, yang memanfaatkan oil pressure untuk melumasi semua inner part transmission, sehingga cukup banyak jalur oil didalam saling berhubungan antar shaft, housing dan planetary carrier, jadi anda harus bisa membedakannya, agar jangan sampai suatu jalur oil or lubang anda cari part number-nya, hehe. Didalam transmission, putaran penggerak (motive force) dari input shaft akan dirubah dengan penggabungan antara Forward atau Reverse clutch dengan 1 st, 2nd, 3rd atau 4th clutch untuk menghasilkan FORWARD 1- 4 atau REVERSE 1-4 speed, dan meneruskan melalui output shaft. sehingga travel speed unit dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan operasi.
Speed range F1 F2 F3 F4 R1 R2 R3 R4
Clutch combination No. 2, No. 6 No. 2, No. 4 No. 2, No. 5 No. 2, No. 3 No. 1, No. 6 No. 1, No. 4 No. 1, No. 5 No. 1, No. 3
Untuk memastikan, bahwa memang terjadi reduction effect yang berbeda pada setiap speed range, dihalaman berikut saya ajak anda untuk menghitungnya, yah untuk sekedar memelihara kemauan dan kemampuan anda untuk berlogika dasar, Rumusnya juga sederhana : S.Ns + R.Nr = (S + R).Nc S : Jumlah teeth Sun gear Ns : Putaran Sun Gear R : Jumlah teeth Ring gear Nr : Putaran Ring Gear Nc : Putaran carrier
Sedangkan untuk transmission power path saya menggunakan arrow diagram, yang saya cukup yakin akan memudahkan anda mengikutinya, khan anda sudah mengetahui persis bentuk per part, n hubungan antar part, dan semoga tidak malah membuat anda puyeng, hehehe.
PMDP / (revision 01)
64
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 DISC CLUTCH Structure
gmb.52
Untuk contoh kasus ini, disc clutch digunakan untuk menahan ring gear (1). Disc clutch terdiri dari piston (2), plate (3), disc (4), pin (5), return spring (6) dan washer (8). Inner teeth disc (4) mempunyai bidang kontak dengan outer teeth ring gear (1). Plate (3) dipasang pada clutch housing (7) dengan pin (5), so plate tidak pernah bisa berputar.
gmb.53
Operation Saat clutch "engaged" (fixed)
Saat clutch "disengaged" (released)
gmb.55
gmb.54
Oil pressure dari clutch spool akan dialirkan menuju sisi belakang piston (2) melalui jalur oil didalam housing (7) untuk mendorong piston (2) ke kanan. Piston (2) menekan plate (3) yang selalu diam, agar rapat-engaged dengan disc (4), sehingga gaya gesek (friction force) yang terjadi diantara keduanya akan menghentikan putaran disc (4). Dan karena inner teeth disc (4) berhubungan dengan outer teeth ring gear (1), maka putaran ring gear (1) juga akan tertahan dan dihentikan.
PMDP / (revision 01)
65
Saat pressure oil dari clutch spool dihentikan, piston (2) akan terdorong ke kiri oleh kekuatan return spring (6). Friction force antara plate (3) dan disc (4) akan hilang, dan ring gear (1) menjadi bebas. Return spring (6) akan mempercepat gerak balik piston (2), sedangkan washer spring (8) yang di-pasang diantara plate (3) dan melingkar pada pin block (5) akan memperhalus pemisahan plate (3) and disc (4) saat clutch disengaged. Sehingga tidak terjadi penahanan putaran. (dragging).
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 FORWARD 1st – F1
30
gmb.56
lddy calculation Pertama kita masuk ke F Clutch S.NsF + R.Nr F = (S + R).NcF 45.1 + 95.0 = (45 + 95).NcF NcF = 45/140 Selanjutnya masuk ke 4th clutch, dengan catatan persamaan NC F = NC4 (ingat clutch tidak engaged, jangan menghilangkan putaran) S.Ns4 + R.Nr 4 = (S + R).Nc4 45.Ns4 + 95.Nr 4 = (45 + 95). 45/140 45.Ns4 + 95.Nr 4 = 45 95.Nr 4 = 45 - 45.Ns4 Nr4 = (45 - 45.Ns4) / 95 Kemudian masuk ke 3rd clutch, setelah numpang lewat melalui 2nd clutch yang berupa rotary clutch, sehingga tidak terjadi reduction effect, dengan beberapa catatan persamaan : Nr4 = Nouter Hub 2 = Npiston housing 2 = Nc3, dan Ns4 = Ns3
S.Ns3 + R.Nr 3 = (S + R).Nc3 53.Ns3 + 95.Nr 3 = (53 + 95).(45 - 45.Ns3) / 95 95.(53.Ns3 + 95.Nr 3) = 148.(45 - 45.Ns3) 5035.Ns3 + 9025.Nr 3 = 6660 – 6660.Ns3 9025.Nr 3 = 6660 – 6660.Ns 3 - 5035.Ns3 9025.Nr 3 = 6660 – 11695.Ns 3 = (6660 – 11695.Ns3) / 9025. Nr3 PMDP / (revision 01)
66
(langsung saya ganti berdasarkan persamaan) (perpindahan penyebut menjadi pembilang)
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Finally, barulah power path masuk ke 1 st clutch yang engaged untuk menahan ring gear. Oh ya catatannya ; Nr3 = Ns1, Ns3 = Nc1 S.Ns1 + R.Nr 1 = (S + R).Nc1 53. ((6660 – 11695.Ns3) / 9025) + 95.0 = (53 + 95).Nc1 53. ((6660 – 11695.Ns3) / 9025) = 148.Nc 1 53. (6660 – 11695.Ns3) = 9025. (148.Nc1) 352980 – 619835.Nc1 = 1335700.Nc1 352980 = 1335700.Nc1 + 619835.Nc1 1955535.Nc1 = 352980 Nc1 = 352980 / 1955535 = 0,1805 Gear ratio F1 = N input / Noutput = 1 / 0,1805 = 5,5401 lddy note
Agar simple, untuk input shaft kita putar sekali saja (1). Jika ada yang dihubungkan dengan clutch yang engaged, maka putarannya = 0, tetapi jangan pernah menghilangkan atau mengabaikan putaran bayangan (dalam gambar power path berupa garis putus putus). Untuk memudahkan persamaan, tambahkan clutch name berupa huruf kecil disamping putaran (S). F1 arrow diagram power path
Power from Torque Converter
4th sun gear (12)
2nd sun gear (20)
Input shaft (1) Forward Rotation spline contact F Sun gear (7) gear contact F planetary pinion (10) F ring gear (9) helded by F clutch (8) supported shaft th F & 4 carrier (28) supported shaft 4th planetary pinion (11) gear contact 4th ring gear (2nd outer hub) (14) bolt connecting nd 2 piston housing (30) spline contact rd 3 carrier (27) supported shaft rd 3 planetary pinion (19) teeth contact rd 3 ring gear (18) spline contact 1st sun gear (24) teeth contact 1st planetary pinion (23) 1st ring gear (22) helded by 1st clutch (21) supported shaft st 1 carrier (26) spline contact Output shaft (25) Forward Rotation
PMDP / (revision 01)
67
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 FORWARD 2nd – F2
30
gmb.57
lddy note
Karena didepan tadi, sudah saya katakan bahwa ini juga termasuk proses maintenance kemauan dan kemampuan anda dalam berlogika dasar, maka silahkan anda yang menyelesaikan perhitungan untuk pembuktian gear ratio F2. Sebagai acuan Gear Ratio F2 = 3,1111 Ingat untuk selalu membuat catatan persamaan putaran antar clutch pack berdasarkan arrow diagram disamping kanan.
PMDP / (revision 01)
68
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 F2 arrow diagram power path
Power from Torque Converter
4th sun gear (12)
Input shaft (1) Forward Rotation spline contact F Sun gear (7) gear contact F planetary pinion (10) F ring gear (9) helded by F clutch (8) supported shaft th F & 4 carrier (28) supported shaft th 4 planetary pinion (11) gear contact 4th ring gear (2nd outer hub) (14) spline contact Plate & Disc (15) 2nd clutch engaged spline contact nd 2 inner hub (16) spline contact Output shaft (25) Forward Rotation
PMDP / (revision 01)
69
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 FORWARD 3rd – F3
gmb.58
30
lddy calculation Sekarang giliran saya lagi yang membuat perhitungan untuk Gear ratio F3, clutch yang engaged tentu saja F dan 3rd clutch. (hehe padahal copy-paste dari perhitungan F1 didepan tadi). Pertama kita masuk ke F Clutch S.NsF + R.Nr F = (S + R).NcF 45.1 + 95.0 = (45 + 95).NcF NcF = 45/140
Selanjutnya masuk ke 4th clutch, dengan catatan persamaan NC F = NC4 S.Ns4 + R.Nr 4 = (S + R).Nc4 45.Ns4 + 95.Nr 4 = (45 + 95). 45/140 45.Ns4 + 95.Nr 4 = 45 95.Nr 4 = 45 - 45.Ns4 Nr4 = (45 - 45.Ns4) / 95 Terakhir masuk ke 3rd clutch, 3rd ring ditahan 3rd clutch yg engaged, beberapa catatan persamaan : Nr4 = Nouter Hub 2 = Npiston housing 2 = Nc3, dan Ns4 = Ns3 S.Ns3 + R.Nr 3 = (S + R).Nc3 53.Ns3 + 95.0 = (53 + 95).(45 - 45.Ns3) / 95 95.(53.Ns3) = 148.(45 - 45.Ns3) 5035.Ns3 = 6660 – 6660.Ns3 5035.Ns3 + 6660.Ns3 = 6660 11695.Ns3 = 6660 Ns3 = 6660 / 11695 = 0,5694 Gear ratio F1 = N input / Noutput = 1 / 0,5694 = 1,7560 PMDP / (revision 01)
70
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 F3 arrow diagram power path
Nah sekarang giliran anda yang meng-completed untuk arrow diagram power path dibawah, agar anda semakin lincah dalam membaca dan merangkai hubungan dan keterkaitan semua inner part dalam transmission. Power from Torque Converter
PMDP / (revision 01)
71
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 FORWARD 4th – F4
30
gmb.59
lddy note
Khusus untuk F4 ini, karena sangat simple dan sedikit sekali power path-nya, so sepenuhnya saya serahkan kepada anda untuk menghitung-nya dibawah sini untuk gear ratio-nya, sedangkan arrow diagram power path-nya seperti yang sudah2, anda completed dihalaman sebelah kanan.
PMDP / (revision 01)
72
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
F3 arrow diagram power path
Power from Torque Converter
lddy note
Saya yakin, perhitungan anda untuk gear ratio F4 pasti benar, dan apakah transmission WA600 ini termasuk dalam category Over Drive Transmission? Jika saat F4, putaran output shaft memang tidak bisa melebihi putaran input shaft, tetapi saat R4, (jika anda mau menghitungnya) maka putaran output shaft lebih besar daripada putaran input shaft.
PMDP / (revision 01)
73
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Reverse 1st – R1
30
gmb.60
lddy note
Silahkan anda hitung ya, untuk gear ratio-nya R1, yang perlu anda ingat hanya : pada perhitungan harus muncul tanda minus (negative -), yang menandakan putaran terbalik (Reverse Rotation ). Arrow diagram disamping kanan akan membantu anda saat menghitung, dan jika anda masih ingat travel speed pada specificationnya, bahwa R1 lebih cepat daripada F1, so semestinya hasil perhitungan anda-pun juga harus seperti itu. Sebagai catatan pembanding, saat F1, Nc1 = 0,1805 dan gear rationya : 5,5401
PMDP / (revision 01)
74
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
R1 arrow diagram power path
R carrier (29) ditahan (held) pada housing karena R clutch (3) engaged. Power dari Torque Converter
4th sun gear (12)
2nd sun gear (20)
Input shaft (1) Forward Rotation spline contact R Sun gear (2) gear contact R planetary pinion (3) R carrier (29) helded by R clutch (3) gear contact R ring gear (6) Reverse Rotation spline contact th F & 4 carrier (28) supported shaft 4th planetary pinion (11) gear contact 4th ring gear (2nd outer hub) (14) bolt connecting nd 2 piston housing (30) spline contact rd 3 carrier (27) supported shaft rd 3 planetary pinion (19) teeth contact rd 3 ring gear (18) spline contact 1st sun gear (24) teeth contact 1st planetary pinion (23) 1st ring gear (22) helded by 1st clutch (21) supported shaft st 1 carrier (26) spline contact Output shaft (25) Reverse Rotation
lddy says
Disamping perhitungan pembuktian masing2 gear ratio dan arrow diagram power path-nya, anda juga bisa mencoba untuk mencari jalur oil lubricating dengan force feed type-nya, yang seharusnya melumasi semua inner component transmission, tidak hanya para bearing (ball, needle dan cone type), tetapi juga disc-plate, trust washe r, gear, shaft dsb. Inti-nya : explore-lah semua keingintahuan anda, meskipun hanya mengandalkan gambar potongan dan cropping partbook, karena dalam actual job sehari-hari anda mungkin tidak akan pernah melakukan overhaul Transmission ini, kecuali anda ngejob di COMEX shop. Dan justru karena itu, jangan sampai anda hanya mengetahui yang tampak luar saja, jika transmission itu barangnya besar dan biasanya dicat warna kuning komatsu, kadang terinjak2, tetapi sering kali anda bersihkan juga, hehehe. Buatlah kebanggaan dan kepuasan diri sendiri, dengan bisa mengetahui detail structure & function suatu component, meskipun anda mungkin tidak pernah melihat dan mengerjakan secara langsung. Maaf, jika ada yang kurang berkenan.
PMDP / (revision 01)
75
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TRANSMISSION CONTROL VALVE
gmb.61
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
lddy says
Pilot reducing pressure pick-up Lower valve Upper valve Main relief valve Pilot oil filter Torque converter relief pressure pick-up Transmission lubricating pressure pick-up Main relief pressure pick-up Priority pressure pick-up Reducing valve pressure pick-up Modulating pressure pick-up Accumulator pressure pick-up Transmission solenoid valve Emergency manual spool Connector
PMDP / (revision 01)
76
Sesuai dengan namanya, secara garis besar valve ini berfungsi untuk mengatur besarnya pressure, flow dan arah aliran (direction), oil discharge pump menuju ke actuator pada T/M dan T/C system. Sehingga T/C bisa berfungsi untuk menaikkan Torque dan meredam shock, serta Travel speed dapat anda atur sesuai dengan keinginan anda. Maka cukup banyak valve yang tersembunyi didalam housing, dengan nama yang sesuai dengan fungsinya masing2. Dengan gambar potongan view A-A, B-B dan C-C anda bisa mengetahui detail bentuk valve dan jalur oil didalam housing, yang akan anda temui dihalaman2 berikut.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TRANSMISSION SOLENOID VALVE
gmb.62
F
14. Emergency manual spool 15. Connector 16. 1st solenoid valve 17. 2nd solenoid valve 18. 3rd solenoid valve 19. 4th solenoid valve 20. FORWARD solenoid valve 21. REVERSE solenoid valve 22. Body
F1
O
F2
O
F3
O
F4
O
R
1
2
3
4
O O O O
RI
O
R2
O
R3
O
R4
O
O O O O
lddy note
T/M Solenoid valve dipasang menjadi satu rangkaian dengan T/M control valve dibagian atas transmission housing. Saat control lever directional atau speed anda gerakkan, T/M electrical control system akan mengirimkan drive current ke solenoid valve agar bekerja untuk menggerakkan spool didalam T/M control valve. Jika anda lihat urutan diatas, ternyata pemasangan solenoid valve-nya tidak tepat sesuai dengan urutan clutch pack dalam T/M, so anda harus ingat perbedaan tersebut, agar tidak terjadi misrepair, dan nambahin trouble baru hehe. Untuk detail structure dan function masing2 valve akan kita bahas satu persatu, pada halaman2 berikutnya. PMDP / (revision 01)
77
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 UPPER VALVE
1. Reducing valve 2. Quick return valve 3. Modulating valve 4. Priority valve 5. Valve body 6. Torque converter relief valve 7. Piston 8. Main relief valve gmb.63
MAIN RELIEF VALVE
gmb.64
gmb.65
PMDP / (revision 01)
78
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Upper valve – inner part
Main relief valve – inner part
gmb.67
Upper valve - cover
gmb.66
lddy says
Gmb.63 adalah gambar potongan A-A untuk menunjukkan jajaran valve dan jalur oil yang terdapat didalam upper valve, sedangkan gmb.64 view C-C mewakili main relief valve yang dipasang diatas upper valve. Sebaiknya anda sesuaikan terlebih dahulu bentuk konstruksi dan peletakan masing2 valve dengan cropping part pada gmb.66-68, perhati gmb.68 -kan posisi housing-nya yang berbeda. Selanjutnya kita sesuaikan dengan hyd circuit diagram-nya pada gmb.65, tampak oil discharge dari T/C charging pump akan dibagi menjadi tiga jalur menuju ke : Main relief valve (5), Pilot Reducing valve (16) dan Priority valve (13). Pertama kali tentu saja anda harus menentukan dari mana oil akan masuk ke dalam housing upper valve, dan agar ketemu jalan ceritanya, mungkin nggak ada salah-nya anda melihat lagi gmb.18, T/M inlet piping? So, pertama2 oil masuk T/M housing – Lower valve gmb.69 – Upper Valve gmb.63 selanjutnya baru masuk ke port A Main relief gmb.64? Untuk memudahkan anda menghubungkan antar port (lubang) antar ketiga housing valve, anda bisa mengggunakan patokan lubang bolt mounting ketiga housing valve tersebut. Dari port A, sebagai jalur pertama-nya, oil langsung dilayani oleh Main relief valve, untuk membatasi max. pressure dalam system, maka sebagian oil akan dibebaskan menuju ke T/C. Untuk jalur kedua-nya yang menuju ke Pilot reducing valve, tentu saja penjelasannya ada di Lower valve section, halaman berikutnya. Jalur ketiga, ternyata ada orifice yang sedikit menghambat perjalanan oil untuk menuju ke Pilot reducing valve. Selanjutnya, silahkan anda diskusikan untuk perjalanan oil saat melalui passage di dalam housing, agar sesuai dengan hyd circuit diagram-nya. Untuk detail structure dan function masing2 valve akan kita bahas satu persatu dibelakang. PMDP / (revision 01)
79
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 LOWER VALVE
gmb.70
gmb.69
lddy says
9. 1st spool 10. 2nd spool 11. Accumulator (for 2nd) 12. Pilot filter 13. FORWARD spool 14. Pilot reducing valve 15. Lubrication valve 16. REVERSE spool 17. 4th spool 18. 3rd spool
PMDP / (revision 01)
Sesuai nama-nya valve ini disebut Lower valve karena letak dibawah dan langsung duduk pada T/M housing, dan karena diatasnya dipasangkan Upper valve, berarti valve ini juga berfungsi sebagai penghubung jalur oil antara Upper valve dan T/M housing. Dan seperti yang sudah saya tulis didepan tadi, gunakan semua bolt mounting untuk memudahkan menemukan pertemuan atau hubungan lubang atau passage antar housing.
80
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Lower valve – Inner part
Solenoid valve & Block
gmb.71
gmb.72
lddy says
Seperti biasa, anda sesuaikan dulu bentuk konstruksi dan letak ke 9 valve pada lower valve gmb.70 dengan cropping partbook gmb.71 dan 72. Lower valve didominasi oleh clutch spool yang semuanya berjumlah 6 buah sesuai dengan jumlah clutch pack dalam T/M, dan karena part-number-nya hanya satu, so berarti interchangeable antar mereka. Demikian juga solenoid valve-nya. Menyambung dari penjelasan tentang jalur oil ke dua yang menuju ke Pilot Reducing valve, berarti oil yang dari T/M housing setelah masuk ke lower housing, selain terus naik ke atas menuju ke upper valve housing dan main relief valve housing, lihat gmb.70 sebagian oil juga masuk ke pilot filter dan menuju ke pilot circuit, setelah pressure-nya dipertahankan agar constant oleh pilot reducing valve, anda temukan dulu ya jalur oil yang ini. Selanjutnya anda tinggal mengurutkan melalui passage mana saja sebagai parallel passage-ya, agar pilot pressure tersebut bisa melayani ke 6 clutch spool. Sekarang anda perhatikan hyd circuit diagramnya pada gmb.70, mengenai main pressurenya, ternyata khusus untuk clutch 2nd clutch spool tidak mendapat oil supply seperti ke 5 clutch spool lain-nya, karena adanya Reducing valve pada upper valve yang akan menurunkan oil pressure khusus hanya untuk 2nd clutch. Lanjutkan mengurutkan main pressure yang dari upper valve agar bisa stand-by dan melayani masing2 clutch spool-nya. Ingat ada 2 jalur main pressure yang berbeda ya. Hehe, pertanyaan basic buat anda, gmb.70 itu akan tampak seperti itu, pada saat kondisi apa? Ups, hampir ketinggalan, di dalam lower valve ternyata juga terdapat Lubricating valve gmb.69 no.15, untuk mengurutkan jalur oil-nya terpaksa anda lihat lagi gmb.15a didepan. Sesuai namanya berfungsi untuk membatasi max pressure dalam T/M Lubricating Circuit, dengan memanfaatkan oil outlet T/C setelah didinginkan oleh oil cooler. Anda cari ya passage yang dilewatinya. Semoga anda tidak puyeng, dengan metode belajar seperti ini. Maaf ya?. Jika gmb. 69 ternyata kurang bisa membantu anda dengan detail, paling tidak gunakan pendekatan yang paling masuk akal dalam mencari kesuaiannya dengan hyd circuit diagramnya. Untuk detail structure dan function masing2 valve akan kita bahas satu persatu di halaman berikut
PMDP / (revision 01)
81
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 POWER TRAIN - HYDRAULIC CIRCUIT
gmb.73
PMDP / (revision 01)
82
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MAIN RELIEF VALVE lddy says
Main relief valve dipasang diatas Upper valve, dan mendapat supply flow oil dari discharge pump setelah melewati oil filter. Valve ini bekerja untuk membatasi max. main pressure dalam power train hydraulic circuit, dan men-supplay kebutuhan flow oil untuk meng-engage-kan clutch transmission pada saat gear shifting. Symbol hydraulic circuit gmb.75 menunjukkan pilot pressure-nya berasal dari sisi sebelum valve (pump side), sehingga setting pressure-nya dipengaruhi oleh jumlah flow discharge pump. Saat engine low speed, flow discharge pump relative kecil, so setting pressure juga akan terbaca rendah, karena hanya sedikit oil yang harus dibebaskan menuju ke T/C dan pintu-nya cukup terbuka sedikit. Sebaliknya saat engine high speed, untuk membebaskan flow discharge pump yang jauh lebih banyak, maka valve harus terbuka paling lebar, dan tentu saja butuh pressure yang terjadi menjadi lebih tinggi.
gmb.74
gmb.75
Operation
gmb.76
gmb.77
Flow oil discharge pump lewat setelah melalui oil filter akan masuk port A main relief valve (1), dan sebagian masuk ke chamber pilot poppet dan bekerja sebagai pilot pressure. Sebelum reaction force-nya belum mampu mengalahkan tension spring, valve tetap tertutup dan oil dialirkan ke priority valve, meskipun secara jumlah akan dikurangi karena ada orifice. Saat pressure semakin tinggi dan reaction force pada pilot poppet chamber (2) telah
PMDP / (revision 01)
mampu mengalahkan spring & menggerak kan relief valve ke kiri, maka oil discharge pump akan dibebaskan menuju ke T/C, so pressure tidak bisa naik lebih tinggi. Specified pressure : 32,5 kg/cm² at engine high speed Harap ingat, pada dasarnya power train hydraulic circuit merupakan Closed Circuit, sehingga bisa dikatakan main relief akan selalu bekerja, kecuali saat sedang shifting gear (sepertinya begitu ya).
83
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TORQUE CONVERTER RELIEF VALVE lddy says
T/C Relief valve dipasang pada Upper valve dan berbagi tempat dengan priority valve pada satu lubang (hole) yang sama, sebagai pemisah antara keduanya dipasang stopper (15) yang dilock dengan pin (16). Karena hampir semua oil yang sebanding dengan oil discharge pump dibebaskan oleh main relief valve dan dialirkan kedalam T/C, maka T/C relief valve akan membatasi max. oil pressure yang akan masuk ke dalam T/C, dengan membebaskan sebagian oli menuju drain circuit (T/M case). Gmb.79, 8 kg/cm2 adalah setting T/C relief pressure pada saat high speed, sedangkan nilai spring yang merupakan cracking pressure (pada saat awal mulai terbuka) besarnya sedikit lebih besar daripada setting pressure saat engine low speed.
gmb.78
gmb.79
Operation
gmb.80
gmb.81
Oil yang di-relief-kan oleh main relief valve (1) akan melalui port A dan masuk ke dalam T/C. Sebagian oil yang melewati orifice "a" pada dan masuk ke port B akan bekerja sebagai pilot pressure, dan saat reaction force-nya mampu mengalahkan tension spring, maka relief valve spool (2) akan bergerak ke kiri, untuk mulai menghubungkan oil pada port A menuju port drain C. Sehingga T/C inlet pressure dapat diatur, untuk menghasilkan T/C performance yang sesuai dengan power engine. Dan pada saat T/C relief valve terbuka penuh, maka max. TC inlet pressure akan dibatasi, agar bisa tidak naik lebih tinggi, sebesar 8 kg/cm 2 (at engine high speed). PMDP / (revision 01)
84
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PRIORITY VALVE lddy says
Terletak pada Upper valve dan gmb.83 mendapat oil supply dari T/C charging pump setelah melewati sebuah orifice. Namanya saja Priority valve (1), tentu dia bekerja untuk agar pilot circuit sebagai penggerak spool selalu mendapat supply oil secara lebih prioritas, pada kondisi apaun. gmb.82 Hal itu didapatkan karena setting pressure-nya lebih tinggi 14 kg/cm2 dari pada setting pilot reducing valve, 10,9 kg/cm2. Gmb.84 saya cropping-kan dari power train hyd circuit diagram , jika symbol priority valve, normal position-nya seperti itu, kira-kira bisakah valve ini menimbulkan priority effect untuk pilot circuit? Bisakah valve ini diadjust pressure-nya? Tersedia shim no.14 gmb. 83 untuk merubah tension spring no.13. Tetapi bisakah anda me-measure-nya? Dimanakah pressure gauge akan anda pasang? Dan pada kondisi apa agar anda bisa mendapatkan priority setting pressure-nya? Diskusikan lebih lanjut ya?
Operation Perhatikan normal position kedua valve, jika priority valve (1) bersifat Normally Closed (NC), maka Pilot reducing valve justru Normally Open. Saat engine hidup, oil discharge pump akan mengalir menuju ke port A priority valve (1) dan terblock, sedangkan yang masuk port B pilot reducing valve (2) dapat langsung menuju ke pilot circuit (penggerak clutch spool). Saat setting pressure pilot circuit gmb.84 tercapai, maka pilot reducing valve akan menutup. oil discharge pump Sehingga hanya menuju ke port A, (ingat sebenarnya juga ada jalur yang menuju ke main relief valve, tetapi kita abaikan dulu) sebagian oil yang melalui orifice "a" masuk ke port D akan bekerja sebagai pilot pressure. Saat reaction force-nya dan tension poppet spring (3) mampu mengalahkan tension spring (4), maka priority valve (1) akan terdorong ke kanan, untuk menghubungkan port A dan port gmb.85 C, selanjutnya oil mengalir menuju modulating valve. Perhatikan tampak ada port yang di sebelah kiri pilot poppet (3) dan priority valve (1), dari manakah oilnya berasal? Dihubungkan kemana jalur oil-nya? Apakah tujuannya? Diskusikan ya! PMDP / (revision 01)
85
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PILOT OIL FILTER
1. Oil filter head 2. Element 3. Case
gmb.86
lddy says
Pada pilot pressure circuit cukup banyak terdapat orifice yang kecil2, yang rawan buntu dan untuk memastikan clutch spool selalu bisa bergerak dengan lancar dan smooth, tidak mudah jammed karena terganjal oleh suatu material asing (gram). Makanya dipasang pilot oil filter pada pilot pressure circuit menempel pada junction block no.1 gmb 87, untuk menyaring kotoran atau material asing (gram), yang lebih kecil dan bisa lolos dari main oil filter, agar tidak masuk ke dalam pilot circuit, sayangnya berapa micron kemampuan filtering tidak disebutkan, tetapi yang jelas lebih kecil daripada main oil filter. Perlu-kah pilot oil filter ini anda ganti secara periodic? Hehe anda buka OMM ya? gmb.87
PMDP / (revision 01)
86
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PILOT REDUCING VALVE lddy says
Seperti sudah saya singgung didepan tadi, valve ini bertype Normally Open, terletak di Lower Valve, yang mendapat supply dari oil discharge pump, setelah dibersihkan dahulu kotorannya oleh pilot oil filter. Pilot reducing valve, jika diartikan secara gampangan, kurang lebih berarti valve yang bekerja dengan menurunkan pressure dari main pressure circuit menjadi pilot pressure circuit yang digunakan untuk menggerakkan clutch spool transmission sesuai dengan posisi speed dan directional control lever, sehingga clutch dapat engaged sesuai dengan speed range yang anda inginkan. Untungnya ada priority valve yang selalu memastikan pilot circuit mendapat supplay oil, lha bayangkan jika saat unit sedang operasi, kemudian anda melakukan gear shiting, jika semua oil trus dialirkan menuju ke clutch, khan pilot circuit akan kehilangan oil supply, ya akibatnya clutch spool akan kembali ke neutral, malah unit nggak bisa travel lagi. Hehe, berantakan jadinya. Operation
gmb.88
From pump
gmb.89
gmb.90
gmb.91
Oil discharge pump setelah melewati pilot oil filter akan masuk port A pilot reducing valve (1) dan selanjutnya menuju port B, untuk kemudian lewat orifice pada clutch spool transmisi (2) untuk mengisi chamber C. Sebagian oil akan melalui orifice "a" pada pilot reducing valve (1), masuk ke chamber D untuk bekerja sebagai pilot pressure.
PMDP / (revision 01)
To pilot circuit
87
Saat pressure pada chamber D mencapai 10,8 kg/cm2, reaction force akan mampu mengalahkan tension spring dan Pilot reducing valve bergerak ke kanan, untuk menutup hubungan antara port A dan B sehingga oil pressure pada pilot circuit (port C) terjaga pada pressure yang constant. Kesimpulan, jika pilot pressure berasal dari sisi setelah valve (actuator), maka pressure akan constant, tidak dipengaruhi besarnya flow oil yang mengalir. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MODULATING VALVE & QUICK RETURN lddy says
Kedua pasangan valve ini terdapat pada upper valve dan didalam circuit, terletak diantara priority valve dan clutch spool. Pastikan anda mengenal benar bentuk konstruksi kedua valve ini, sesuai dengan gmb.89 Pada dasarnya modulating valve dan quick return valve akan bekerja sama untuk mengatur agar kenaikan pressure clutch dapat secara bertahap sesuai dengan grafik modulating pada gmb.87. Sehingga akan mengurangi hentakan atau kejutan pada saat perpindahan (shifting) gear dan dapat mencegah terjadinya g e n e r e r a t i o n o f p e a k t o r q u e pada power train. Lebih lanjut, factor operator fatique dapat dikurangi, disamping operation comfort serta daya tahan (durability) power train akan meningkat. grafik modulating akan Penjelasan dibahas bersamaan dengan cara kerja kedua valve, dihalaman berikut. Jika anda perhatikan setting pressure pada gmb.88, max pressure hanya 31,5 kg/cm2, berarti masih dibawah setting main relief valve, artinya valve ini-pun merupakan reducing valve, meski pilot pressurenya dari pump side, trus gimana proses reducing pressure-nya? Sebagai bahan diskusi awal buat anda semua. Untuk penjelasan mengenai min. dan max. 22,3 kg/cm2 pada gmb.94 pressure load piston, jujur saja saya juga nggak ngeh, selain min. dan max.nya sama besar, pressure-nya juga terlalu besar, jika dianggap sebagai initial pressure pada saat filling time (range A), yang pada grafik modulating, hanya pada kisaran 2 – 3 kg/cm2 Oh ya, grafik modulating gmb.87 akan terbentuk seperti itu, jika pressure gauge anda pasang pada modulating pressure pickup no.11 gmb. 61. Jika pressure gauge anda pasang pada main relief pressure pick up no.8, kirakira bagaimanakah bentukan grafik pressure modulating-nya? Diskusikan ya !
PMDP / (revision 01)
gmb.92
gmb.93
88
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 1. Immediately after shifting gear (point A)
gmb.95
lddy says
Sesaat setelah gear shifting, berarti ada clutch piston chamber yang akan dihubungkan dengan drain circuit agar disengaged, dan digantikan oleh clutch lainnya yang harus segera engaged, dengan bekerjanya clutch spool untuk menghubungkan main pressure dengan piston clutch chamber. Ingat, pada piston clutch terdapat return spring dan washer spring untuk memposisikan clutch agar full dis-engaged. Jika sekarang clutch piston chamber dihubungkan dengan main pressure, akan terjadi proses filling pada awalnya, dengan jalan c erita sebagai berikut. Flow oil discharge pump setelah melalui priority valve (1) akan lewat port A, setelah melalui modulating valve (2), akan masuk port B Quick Return valve (QRv) (3). Untuk menuju ke piston clutch chamber, oil harus melalui orifice "a" dan karena oil bisa mengalir maka akan terjadi perbedaan pressure antara port B dan port C. Reaction force yang terjadi pada kedua sisi QRv tersebut justru menggerakkannya kekanan, dengan dua tujuan yang didapatkan secara bersamaan. Yang pertama, dengan bergerak kekanan, maka sekarang ada by-pass passage atau jalur tambahan yang bisa dilewati oleh oil, disamping ada yang tetap melewati orifice, so proses filling menjadi lebih cepat. Tetapi jika itu saja yang terjadi maka proses engaged akan terjadi dengan kasar dan kejutannya besar, maka pada kondisi tersebut port drain D harus terbuka untuk menghubungkan oil pressure pada load piston chamber (4) dengan drain circuit. Karena tidak ada reaction force pada load piston yang mendorongnya ke kanan, maka modulating spring menjadi lemah (anggap saja free length), akibatnya pilot pressure yang masuk ke dalam pilot poppet chamber cukup mudah mengalahkan tension spring dan menggerakkan Modulating valve ke kiri, untuk membuka jalur menuju ke drain circuit. So kesesimpulannya, saat filling time (dalam sepersekian detik), QRv bergerak karena perbedaan pressure ( P), untuk mempercepat proses filling dengan tetap mempertahankan pada initial pressure (2 – 3 kg/cm2), sehingga clutch dapat bergerak engaged dengan cepat dan smooth, tetapi ingat pada kondisi ini disc-plate hanya sekedar rapat, friction force-nya masih sangat kecil. PMDP / (revision 01)
89
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 2. Cutch pressure rising (point B)
gmb.96
lddy says
Saat clutch piston tidak bisa bergerak lagi karena clutch telah engaged, maka akan berlaku hukum Pascal, dan tidak ada lagi perbedaan pressure antara kedua sisi QRv (3), sedangkan luas penampang penerimaan pressure-nya lebih besar pada sisi port C dari pada sisi port B (AC>AB), so reaction force-nya akan mendorong balik QRv ke kiri untuk menutup port drain D. Flow oil discharge pump berusaha mengalir dari port C menuju ke piston clutch dan pada saat yang bersamaan, oil pressure melalui orifice "b" dan lewat lubang dalam QRv (3) menuju port E. Pressure oil pada chamber E akan bekerja pada load piston (4) dan mendorongnya ke kanan untuk memperkuat Installing Load (tension) spring (6), sehingga modulating valve (2) akan terdorong ke kanan untuk menutup port A dengan drain circuit, sehingga clutch oil pressure akan naik. Tetapi disisi lain, pilot pressure dalam pilot poppet cahmber (7) juga ikut naik dan reaction force-nya akan berusaha menggerakkan modulating valve (2) ke kiri untuk membuka hubungan port A dengan port drain ke port G. Dengan proses pengulangan seperti diatas, berdasarkan pergerakan load piston yang semakin ke kanan untuk semakin memperkuat Installing load spring (6) dan perlawanan dari pilot pressure dalam pilot poppet chamber, maka modulating valve (2) akan bergerak bolak-balik ke kanan dan kiri, untuk membuka dan menutup hubungan port A dengan drain port G, maka kenaikan clutch pressure akan terjadi secara bertahap. Jika anda perhatikan pola kenaikan clutch pressure (lihat gmb. 97b), tampak pada awalnya kenaikan cenderung lambat (landai), dan setelah titik perpatahan, kenaikan clutch pressure menjadi lebih cepat (curam). Effect tersebut didapatkan dari Large spring dan Small spring, saat kenaikan landai yang bertambah installing load-nya hanya large spring, setelah load piston semakin ke kanan, maka installing load small spring juga akan membesar, so kenaikan clutch pressure juga akan semakin cepat. Apa iya seperti penjelasan-nya diatas, tetap harus anda diskusikan lagi ya?
PMDP / (revision 01)
90
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 3. Completion of rise in clutch pressure (point C)
gmb.97a
Seperti sudah saya singgung didepan, modulating specified pressure hanya 2 sebesar 31,5 kg/cm (at engine high speed) dan dibawah setting main relief pressure yang 32,5 kg/cm2. Yang jadi pertanyaan adalah gimana jalan ceritanya, kok bisa modulating valve juga berfungsi sebagai reducing valve, hehe kayaknya menarik untuk anda diskusikan. Flow oil discharge pump akan terus berusaha menuju ke clutch chamber, so pressure semakin tinggi dan menggerakkan clutch piston menekan clutch agar menjadi gmb.97b full engaged. Jika anda perhatikan dengan teliti gmb.97a, pada kondisi tersebut pressure port E tetap mendorong load piston (4), sampai pada akhirnya load piston tidak bisa terus terdorong ke kanan, karena sudah seating pada stopper-nya. Jika pada kondisi tersebut, kita anggap saja installing load spring sebanding dengan pressure 31,5 kg/cm2. Maka pilot pressure yang sebanding akan memposisikan modulating valve pada posisi ditengah2, antara membuka dan menutup, tetapi apa pengaruhnya jika oil pada port G tidak bisa menuju ke drain port F, karena telah ditutup oleh load piston. Bagaimana mungkin clutch pressure bisa hanya 31,5 kg/cm2, sedangkan tidak ada sebagian oil yang dihubungkan dengan drain circuit? Hehe anda bisa lanjutkan diskusi-nya dengan adjustment modulating pressure, termasuk initial pressure-nya. Semoga semakin mantap pemahaman anda. Untuk pengukuran modulating time, karena dalam hitungan sepersekian detik, saran saya 1. selalu gunakan digital stopwatch, jangan menggunakan jam dinding apalagi yang jarum 2. Gunakan pressure gauge non Glyserin (tidak ada fluida-nya) 3.Jangan menggunakan hose yang panjang, jika mungkin pasang langsung pressure gauge pada pressure pick-up. PMDP / (revision 01)
91
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Mario Teguh Golden Moment
DIA MENJADIKAN DIRINYA DITERIMA ……….. Tanda pertama bahwa seseorang memikirkan kualitas masa depannya, dan bersungguhsungguh bertindak untuk memantaskannya bagi peran-peran yang baik dalam kemanusiaan adalah: Dia menjadikan dirinya DITERIMA. Diterimanya diri kita adalah awal dan syarat bagi semua kenaikan kelas kita dalam kehidupan. Jika kita ingin mencapai kelas yang baik, maka pastikanlah bahwa diri ini diterima di kelas itu. Jika kita ingin diri ini berpengaruh seluas mungkin, maka pastikanlah diri ini diterima dengan seluasluasnya. Seperti misalnya, janganlah menggunakan bahasa yang tidak digunakan di kalangan yang terhormat, jika kita ingin bergaul dengan mereka yang terhormat, dan kemudian menjadi sahabat dengan mereka yang terhormat, atau kemudian mungkin menikah dengan mereka yang dari kalangan yang terhormat. Cobalah jawab ini, di kalangan-kalangan yang mapan dan yang memiliki gerakan ke atas yang baik, apakah mereka menggunakan nama yang sembarangan bagi diri mereka? Nama adalah tempat ditujukannya semua kebaikan. Maka janganlah Anda menggunakan nama yang membuat orang jengah mengenalkan Anda sebagai rekannya, atau membuat mereka ragu mengenai keseriusan Anda, atau karena memang Anda tidak ingin dikenali karena banyak tanggung-jawab yang harus Anda hindari. Apakah semua tokoh kuat yang ingin Anda tiru karirnya itu, menggunakan nama dalam Facebook atau alamat emailnya, seperti ini: Dodol Aje, Sendal A lot, Joko-kak-kak, Wati-wkwkwk,
[email protected],
[email protected],
[email protected] Kemudian, apakah Anda tidak khawatir bahwa orang mengira Anda demikian sangat harus berhemat, sehingga harus menyingkat segala sesuatu menjadi cukup satu kali kirim dalam sms, padahal Anda menulis di Facebook dan email yang tidak membatasi? Seperti yang pernah saya baca: Q gk m mt dl, km aj yg mt dl ya? Perusahaan-perusahaan besar membayar triliunan rupiah setiap tahun agar mereka diperhatikan, lalu mengapa Anda mempersulit orang lain untuk memperhatikan dan mengerti Anda, dan berharap orang akan bersabar untuk meluangkan waktu bagi orang yang tidak mempermudah orang lain? aKu mEnGHRapKn KSEdiAaNmU uNtUk mMpRHtiKanKu, wAlaU aK TdK pRDli sM dRiKu SeNDRi Maka sadarilah bahwa penerimaan juga bertingkat-tingkat. Yang sederhana, hanya mengharuskan Anda membangun kesederhanaan yang mereka kenal dan hargai. Yang lebih kompleks, akan menuntut kita mengerti lebih banyak lagi tata cara untuk menjadi ‘one of them’. Perhatikanlah, orang-orang yang berada di atas itu; sebetulnya mereka semua sama atau mirip dengan kita – bahkan tidak sedikit yang berpendidikan di bawah kita, tetapi mereka membawa diri mereka dengan cara-cara yang diterima di kelas-kelas yang mungkin masih mencanggungkan kita saat ini. Maka, pastikanlah bahwa kita membangun kebiasaan pribadi yang meluluskan kita untuk sesuai dengan kelas kehidupan yang ingin kita capai. Kelas-kelas itu bukanlah kelas finansial, tetapi kelas kematangan dan kemapanan pribadi; yang dari sana lah akan dicapai semua kelas kehidupan yang lain. Memang tidak mudah bagi siapa pun untuk meninggalkan yang sudah biasa baginya, tetapi jika yang biasa itu telah lama menggelisahkannya, maka hari ini adalah hari untuk memulai perjalanan naik berikutnya. Maka marilah kita pastikan diri kita ini – menjadi pribadi yang diterima di pergaulan dan kelas yang seluas mungkin. Jika Anda masih tertarik untuk mengetahui tanda kedua dan berikutnya bahwa seseorang memikirkan kualitas masa depannya, mohon Anda berkenan untuk inform saya ya? Sampai nanti. Terima kasih dan salam super, Mario Teguh Founder I MTSuperClub I 081-814-2080 I For The Happiness Of Others I Jakarta PMDP / (revision 01)
92
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 REDUCING VALVE lddy says
Reducing valve terletak di upper valve, sedangkan didalam hydraulic circuit berada diantara QRv dan clutch spool 2nd, dan berfungsi untuk menurunkan oil pressure yang khusus bekerja pada clutch 2nd. Sama dengan pilot reducing valve, karena pilot pressurenya berasal dari actuator side, maka output pressure-nya dapat selalu dipertahankan constant, tidak dipengaruhi banyak flow oil. Anda masih ingat 2nd clutch T/M yang berupa Rotary clutch? Nah oil pressure yang akan masuk ke clutch piston harus melalui passage dalam T/M housing, kemudian masuk ke shaft yang berputar, berarti harus dipasang ring seal, yang selalu mendapat friction load, dan agar tidak ditambah lagi dengan load pressure yang terlalu tinggi, maka-nya 2nd clutch hanya sekitar 18 kg/cm2.
gmb.98
gmb.99
Operation
gmb.100
gmb.101
Reducing valve merupakan Normally Open valve, sehingga pada awalnya oil dari quick return valve setelah melalui port A dapat langsung menuju ke port B dan selanjutnya standby pada clutch spool 2nd (2). Pada saat yang bersamaan, oil juga masuk ke pilot poppet chamber C melalui hole a dan bekerja sebagai pilot pressure. PMDP / (revision 01)
93
Saat circuit ke clutch 2nd telah terisi oli dan pressurenya naik, dan reaction force akibat pilot pressure pada chamber C mampu mengalahkan tension spring (4), dan meng gerakkan reducing spool (1) ke kiri, untuk menutup hubungan port A dan port B, sehingga oil pressure untuk 2nd clutch dapat dipertahankan pada : 18 kg/cm². lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ACCUMULATOR VALVE lddy note
Sepertinya 2nd clutch diperlakukan lebih special daripada clutch lainnya ya? tadi sudah ada Reducing valve, sekarang ditambah lagi dengan accumulator valve. Accumulator valve merupakan salah satu valve yang dipasang pada Lower valve, yang berfungsi untuk membebaskan oil dari 2nd clutch piston chamber secara perlahan saat shifting gear dari 2nd speed ke 1st speed, sehingga 2nd clutch dapat dis-enggaged dengan smooth. Tetapi apakah juga akan didapatkan effect yang serupa, jika anda shiting gear dari 2nd speed ke 3rd speed? Anda diskusikan ya? Meskipun symbol hydraulic circuit menunjukkan adanya sebuah slow return valve yang dilengkapi accumulator pada actuator sidenya, bukan berarti gas nitrogen yang digunakan sebagai media accumulator, tetapi hanya spring biasa.
gmb.102
gmb.103
Operation – Shifting to 2nd speed gear
gmb.104
Saat shiting ke 2nd speed gear, flow oil discharge pump setelah diturunkan pressurenya oleh reducing valve, akan menuju port A pada spool 2nd (1). Setelah clutch spool bergerak, port A dan port B m e n j a d i berhubungan dan oil dapat mengalir ke port C, selanjutnya sebagian besar oil mendorong membuka ball check valve (2) dan sisanya melalui orifice “a” mengalir menuju ke port D dan kemudian masuk ke dalam clutch piston chamber.
PMDP / (revision 01)
94
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
gmb.105
Saat terjadi kenaikan oil pressure pada clutch piston chamber, clutch 2nd (4) akan engaged. Pada saat yang bersamaan, oil pressure pada port D mampu mengalahkan tension spring accumulator untuk menekan dan menggerakkan piston (3) ke kiri sampai akhir langkahnya. Pada kondisi tersebut, spring semakin besar installing load-nya, dan menyimpan reaction force sebanding dengan action force yang menekannya.
Shiting from 2nd to 1st speed gear
gmb.106
Saat 2nd clutch spool akan kembali ke posisi neutral dan membuka jalur menuju drain circuit, maka reaction spring akan menimbulkan pressure pada port D untuk mendorong check valve (2) agar menutup, sehingga oil pada clutch piston hanya melewati orifice "a" saat menuju drain circuit. Karena penurunan pressure lebih lambat, maka clutch dapat dis-engaged dengan lebih smooth, so kejutan atau hentakan saat shifting gear dapat dikurangi. Hehehe apa nggak malah doublemesh dengan 1st clutch ya? trus jika shifting dari 2 nd ke 3rd gimana effect-nya ya? PMDP / (revision 01)
95
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TRANSMISSION SOLENOID VALVE lddy note
Pada T/M C/V terdapat 6 clutch spool dan 6 sol. valve, so setiap sol. valve hanya akan melayani masing2 speed spool atau directional spool-nya. Solenoid valve ini merupakan On-Off valve, untuk menutup atau menghubungkan clutch spool spring chamber dengan gmb.107 gmb.108 drain circuit. Dan saat directional atau speed control lever anda gerakkan, sol. valve akan bekerja untuk menggerakkan speed clutch spool atau directional clutch spool valve.
Operation 1) Solenoid valve OFF Karena speed atau directional lever tidak anda gerakkan keposisi yang sesuai untuk sol. valve ini, maka tidak ada drive current yang dikirimkan, so sol valve tetap posisi Off. Karena push pin valve (1) tetap menutup hubungan ke drain circuir, maka oil pressure yang masuk port A tetap tinggi, dan reaction force-nya ditambah tension spring akan menahan clutch spool (2) tidak bisa bergerak.
gmb.109
2)Solenoid valve ON Saat speed atau directional control lever anda gerakkan, drive current akan dikirimkan ke soloenoid, electro magnetic yang terjadi akan menarik push pin (1) ke atas, so oil pressure pada port A akan mengalir ke port B dan menuju drain circuit. Karena port A menjadi low pressure circuit, reaction force pressure pada sisi sebelum orifice akan mampu melawan tension spring dan menggerak -kan clutch spool (2) ke kanan untuk menghubungkan port pump dengan port clutch. Sehingga clutch dapat diengaged-kan
PMDP / (revision 01)
gmb.110
96
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 EMERGENCY MANUAL SPOOL lddy note
Jika terjadi kerusakan pada electric circuit pada transmission control system, sehingga solenoid valve tidak bisa bekerja, anda dapat menggunakan manual emergency spool ini, hanya untuk menjalankan unit ke tempat yang aman untuk proses repair selanjutnya) Spool ini dipasang tepat dibawah masing2 solenoid, dan karena anda lakukan secara gmb.111 manual, so pastikan anda tidak salah memilih pasangan clutch yang akan anda engagedkan, misal untuk F2, berarti anda harus menarik manual spool untuk F dan 2 nd clutch. Prosedur emergency manual spool ini harus anda lakukan dengan engine mati, dan pastikan brake pressure sudah gmb.112 masuk operation range. Lepas Lock no.12 gmb.111 terlebih dulu, putar dan tarik keluar manual spool-nya sampai seperti gmb.115 ON position, setelah itu pasang kembali lock dan kencangkan bolt. Pastikan area disekitar unit anda kondisinya aman Pastikan anda menginjak brake pedal, sebelum anda men-start engine, karena begitu engine hidup maka unit akan langsung jalan karena clutch transmission akan langsung engaged. Atur travel speed dengan menggunakan throttle pedal dan brake pedal Hentikan unit di tempat yang aman dan segera matikan engine. Pastikan anda mengetahui dan memahami dengan benar, prosedur emergency travel ini, untuk lebih jelas dan detail, lihat posedur-nya dalam shop manual.
Operation Clutch at normal position Lihat penjelasan disamping kiri – transmission solenoid valve Clutch at OFF position
Clutch at ON postion
gmb.113
gmb.114
Jika emergency manual spool (3) anda tekan masuk (digerakkan ke kiri, maka oil pressure pada port A justru tetap tidak berhubungan dengan drain circuit, tanpa memperhatikan kerja solenoid valve (2). So clutch spool tetap pada posisi neutral dan clutch-pun tidak engaged. PMDP / (revision 01)
97
Maka anda harus menarik emergency manual spool (3) agar bergerak ke kanan (tarik sekitar 10 mm), agar oil pressure pada port A selalu dapat berhubungan dengan drain port B, meskipun solenoid valve (2) tidak bekerja. Akibatnya clutch akan selalu engaged, selama engine anda hidupkan. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 LUBRICATION BYPASS VALVE lddy note
Dipasang menempel pada sisi samping kanan transmission housing dan dihubungkan dengan oil piping seperti gmb.116. Saat unit sedang travel pada speed 4 th, gear transmission berputar dengan kecepatan tinggi. Sehingga hambatan kocok (churning resistance) pada transmission oil lubrication circuit akan meningkat. Maka untuk menurunkan power lost (faktor kehilangan tenaga) tersebut, dirancang control system agar transmission oil lubricating pada saat gear speed 4th hanya secukupnya, dan oil sisa-nya akan di bypasskan ke transmission case. Jangan lupa untuk menyesuaikan antara gmb.115 – gmb.118 ya? Operation 4th clutch not being operated
gmb.115
4th clutch being operated
gmb.117
gmb.118
Saat 4th clutch tidak engaged, tentu saja tidak ada oil pressure pada port a spool (1) sehingga spool (1) terdorong ke kiri oleh spring. Akibatnya flow oil dari oil cooler terblock spool (1), maka semua oil dapat menuju ke transmission lubricating circuit.
PMDP / (revision 01)
gmb.116
98
Saat 4th clutch spool bergerak ke kanan, oil pressure akan menuju piston clutch chamber 4th dan port a spool (1). Reaction force pada port a mampu mengalahkan tension spring dan menggerakkan spool (1) kanan, untuk mem-bypass-kan sebagian flow oil menuju ke port drain b, so hanya sebagian oil dari oil cooler yang dialirkan menuju ke transmission lubricating circuit. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PILOT VALVE – GENERAL lddy says
Sebagian besar spool transmission control valve dilengkapi dengan pilot valve yang terdiri dari 2 buah valve (2 & 3) yang sedikit berbeda bentuk dan diantara keduanya dipasang sebuah spring. Oil pressure akan masuk ke dalam chamber C dan D dan bekerja sebagai pilot pressure, sesuai dengan sifat oli yang akan menekan ke segala arah dan tegak lurus terhadap bidang permukaan. Pilot pressure pada chamber D disamping akan menekan main spool (1) ke kiri, juga akan menekan pilot valve (2) ke kanan, sedangkan pilot pressure pada chamber C hanya akan menekan pilot valve (2) ke kiri, maka total reaction force yang dihasilkan oleh pilot oil pressure tersebut akan menekan valve (2) ke kiri, untuk menekan main spool (1) juga ke kiri. Pada saat total reaction force-nya mampu mengalahkan tension spring, maka main spool (1) akan terdorong ke kiri, untuk membebaskan oil dari port A menuju port B, sebagai cara untuk membatasi pressure pada port B agar tidak naik lebih tinggi. Jika semakin banyak flow oil yang masuk ke port A, maka saat terjadi kenaikan pressure, reaction force pada pilot chamber C dan D juga akan semakin besar untuk semakin menggerakkan main spool (1) ke kiri, agar semakin lebih banyak oil yang dibebaskan menuju port B, sehingga max.pressure dalam system dapat dipertahankan sesuai specified pressure-nya. So sebenarnya quantity oil yang terjebak didalam system, cenderung selalu constant, karena seberapapun oil yang dihasilkan pump, sejumlah oil yang sama harus dikembalikan lagi ke case, untuk kemudian di-circulated-kan lagi. Untuk valve yang berfungsi membatasi max. pressure (pilot pressure dari input side), maka yang berbeda adalah besar-nya oil pressure dalam system, yang biasanya anda sebut sebagai setting pressure, yang anda ketahui dari hasil measuring (berbeda setting pressure-nya antara engine low speed dan high speed).
PMDP / (revision 01)
gmb.119
B
99
A
1
D
2
C
3
Sedangkan saat anda lakukan adjustment, karena yang anda rubah adalah tension spring, maka sebenarnya cracking pressure yang anda rubah, meskipun pada akhirnya perubahan nilai cracking juga akan mempengaruhi besar-nya setting pressure. Kembali ke konstruksi pilot valve diatas, antara kedua pilot valve (2 & 3) tidak boleh terbalik saat pemasangan, karena jika terbalik, maka luas penampang penerimaan pressure hanya terjadi pada chamber D, so untuk menghasilkan reaction force yang sebanding dengan tension spring dibutuhkan oil pressure yang jauh lebih tinggi. Yang pasti akan menyebabkan kerusakan inner part T/C ataupun T/M. Hehe sepertinya komatsu telah memperhitungkan kemungkinan tersebut. Saat terjadi kecenderungan kenaikan pressure jauh lebih tinggi diatas specified pressure-nya, maka filter housing dibuat dari alluminium alloy, agar thread tempat pemasangan stud bolt mounting element case akan rusak tercabut, dan tentu saja akan terjadi kebocoran oil, karena filter case-nya terlepas.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TORQUE CONVERTER OIL COOLER
gmb.120
1. Torque converter oil cooler A : Inlet port B : Outlet port lddy note
Oil yang keluar dari port outlet T/C, temperaturnya cenderung panas karena penyerapan energi yang digunakannya dalam menyalurkan motive force. Oil outlet T/C masuk melalui port A oil cooler dan didalam core cooler, oil akan didinginkan oleh engine water coolant yang merendam core cooler. Selanjutnya oil mengalir keluar dari port B, menuju transmission lubricating circuit. Anda masih ingat khan, symbol hyd diagram untuk oil cooler? Anda tambahkan pada gmb.120 diatas ya?.
gmb.121
PMDP / (revision 01)
100
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TORQUE CONVERTER OIL FILTER
gmb.122
gmb.123
1. Relief valve 2. Element 3. Drain plug A : Inlet port B : Outlet port Sp e c ific a tions
Filtration area : 8,900 cm2 x 3 Cracking pressure : (3 .0 -3.5 kg/cm2 (Bypass pressure) lddy note
3 buah oil filter yang dipasang secara parallel digunakan untuk menyaring material asing atau kotoran agar tidak bisa masuk ke dalam power train hydraulic circuit. Masing2 filter dilengkapi dengan by-pass valve, yang akan terbuka saat terjadi kebuntuan pada filter element dan terjadi perbedaan oil pressure antara sebelum dan setelah filter mencapai 3 .0 3.5 kg/cm2, untuk mengalirkan flow oil discharge pump secara langsung ke dalam power train hydraulic circuit.
PMDP / (revision 01)
101
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TRANSFER
gmb.124
gmb.125
1. Transmission output shaft 2. Transfer input gear (teeth 46) 3. Transfer idler gear (teeth 39) 4. Idler gear 5. Output shaft 6. Rear coupling 7. Strainer 8. Output gear (teeth 41) 9. Front coupling
Path of power T/M output shaft (1) spline contact Transfer input gear (2) gear contact Transfer idler gear (3) gear contact Idler gear (4) gear contact Output gear (8) spline contact Output shaft (5) spline contact Front & Rear coupling drive shaft Front & rear axle
lddy note
Transfer dipasang pada output transmission dan disatukan ke case transmission dengan bolt connecting. Dengan menggunakan parallel axis gearing, helical type, motive force dari Transmission dapat diteruskan ke front dan rear axle. Jangan lupa untuk menyesuaikan gmb.125 dan gmb.126 ya!
PMDP / (revision 01)
102
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Transfer case – breather line
Transfer strainer & drain plug
gmb.127
gmb.126
Transfer gear
Transfer output shaft
gmb.128
PMDP / (revision 01)
gmb.129
103
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 DRIVE SHAFT
gmb.130
1. 2. 3. 4. 5.
Front drive shaft Center support Center drive shaft Rear drive shaft Upper drive shaft
lddy note dari engine setelah melalui torque converter, upper drive shaft (5), transmission dan M o t iv e f o rc e
transfer akan dibagi menjadi dua, sebagian motive force melalui rear drive shaft (4) dan menuju rear axle, sisanya melalui center drive shaft (3), center support (2) dan front drive shaft (1) menuju ke front axle (gmb.130). Saat menyalurkan motive force (daya penggerak), drive shaft juga berfungsi seperti berikut, Saat unit anda belokkan pasti terjadi gerakan patah body (articulated), atau saat terjadi kejutan dari permukaan jalan saat unit sedang travel atau operasi, maka antara engine dan transmission atau antara front axle, transfer dan rear axle akan terjadi perubahan posisi, mungkin salah satu component tersebut menjadi lebih tinggi atau rendah, geser ke kanan atau kiri, atau miring. Maka agar motive force dapat disalurkan tanpa merusak bagian dimana terjadi kejutan, atau saat component diatas berubah posisinya, drive shaft dengan universal joint dan sliding joint-nya, yang akan menerima terjadinya perubahan sudut dan panjang tersebut, untuk meredam dan juga menghilangkan kejutan yang terjadi. Jika pendek dan variasi perubahan sudut-nya relative kecil, seperti Upper dan Rear drive shaft maka lebih matching menggunakan w it h o u t slid in g se c t o r type, sedangkan front dan center drive shaft lebih tepat menggunakan w ith slid ing sec to r type karena variasi perubahan sudutnya cenderung besar. , 3 Untuk peng-classification-nya, drive shaft dibagi berdasarkan banyaknya joint, misalnya 2 joint atau . jo in t w it h c e n t e r sup p o rt 4 jo i n t w i t h c e n t e r su p p o r t
PMDP / (revision 01)
104
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Drive shaft – Upper
Drive shaft - Center
gmb.131
gmb.132
Drive shaft – Front
Drive shaft - Rear
gmb.134
gmb.133
PMDP / (revision 01)
105
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 CENTER SUPPORT
gmb.130
Center support – inner part 1. Front coupling 2. Case 3. Grease nipple 4. Rear coupling lddy note
Center support (gmb.131, no.10–26) yang termasuk bagian dari classification 4 joint, housingnya (10) dipasang pada bracket front frame diantara center drive shaft dan front drive shaft sebagai penghubung antara kedua-nya. Karena wheel loader anda ini menggunakan articulating frame, so saat anda melakukan gerakan steering, yang terjadi adalah perubahan posisi dan sudut yang terbentuk antara front dan rear frame, maka kecenderungan akan terjadi tekanan dan beban yang besar pada drive shaft. Makanya itu, center support digunakan untuk menyalurkan motive force dengan smooth, mengurangi tekanan pada drive shaft, agar meningkatkan daya tahan drive shaft itu sendiri. Pada dasarnya center support yang terdiri dari shaft yang disupport dengan 2 buah tapper (cone) bearing, sehingga ada standart preload-nya, anda pernah meng adjustnya? Masih tau gimana caranya?
PMDP / (revision 01)
gmb.131
106
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Mario Teguh Golden Moment
DIA MENJADIKAN DIRINYA DISUKAI ……….. Tanda kedua bahwa seseorang memikirkan kualitas masa depannya, dan bersungguh sungguh bertindak untuk memantaskannya bagi peran-peran yang baik dalam kemanusiaan adalah: Dia menjadikan dirinya DISUKAI. Setelah dia diterima dengan baik di lingkungan yang diinginkannya, dia harus menjadikan dirinya disukai oleh mereka yang telah menerimanya. Orang yang disukai akan didahulukan, dikhususkan, diijinkan duduk lebih dekat, diijinkan untuk berada dalam suasana-suasana yang lebih pribadi dan meriah di antara orang-orang yang pergaulannya lebih terpilih. Pribadi yang disukai ini mengerti bahwa semua orang membutuhkan perhatian, maka dia mendahulukan perhatian bagi orang lain. Kalau dulu dia langsung bercerita mengenai masalah dan penderitaan hidupnya saat bertemu dengan orang lain, sekarang dia menahan diri. Dia menanyakan kabar dan keadaan orang lain, memuji keindahan pakaian atau dandanan orang lain, menyampaikan terima kasih atas kehadiran orang lain, mengulangi cerita-cerita lucu mengenai anak-anak mereka, mendoakan kebaikan bagi orang tua mereka, dan menyampaikan bagaimana senang-nya dia dapat bertemu dan berbincang dengan rekan rekan baiknya itu. Dengan itu, dia akan segera merasa semua masalahnya tidak seberat yang dikiranya, dan bahwa ternyata dia menemukan kegembiraan dari mengutamakan perhatian bagi orang lain, dan bahkan dia akan juga menemukan bahwa orang lain banyak yang memiliki masalah yang lebih besar dan pelik daripada masalahnya sendiri. Sampai di situ saja, kita dapat mengerti mengapa orang lain mendahulukan-nya sebagai teman berbincang, sebagai teman untuk menemukan penyelesaian bagi masalah-masalah kehidupan, dan sebagai teman dalam merayakan kegembiraan. Maka jadikanlah diri Anda pencerah kehidupan orang lain. Sadarilah bahwa tangan yang memegang lilin yang menerangi bagi kelurusan jalan orang lain, tidak akan menjadi tangan dari jiwa yang tersesat. Pada sisi yang lebih ringan, seseorang yang disukai adalah orang yang mencerahkan suasana dengan senyum, dengan tawa, atau dengan canda yang membuat orang lain tertawa. Kita semua sibuk, tegang, dan terbingungkan dengan tidak-jelasnya masa depan; maka jika ada jiwa yang ceria dan yang menceriakan suasana – jiwa itu akan diperhatikan lebih khusus oleh orang lain. Tetapi janganlah seperti si Fulan, yang memang sangat periang dan ceria, tetapi yang tidak berhati-hati dengan kesesuaiannya dengan keadaan dan perasaan orang lain. Suatu ketika dia datang bersama seorang rekannya yang melayat ke rumah kerabat yang seorang anggota keluarga kecintaannya baru meninggal. Saat mereka memasuki halaman rumah yang khidmat dan penuh dengan untaian doa yang lirih dirambatkan ke langit, … dengan mata yang berbinar dia menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu dengan tangan terbuka lebar dan wajah yang semringah dia berseru lantang kepada semua pelayat yang hadir di rumah itu: “Heeiiiii ….!!! Kenapa pada sepi dan murung begini??? Yang happy dong!? …khoq kaya’ ada yang meninggal aja!? …” Saya tidak mampu membayangkan reaksi dari para pelayat yang hadir di rumah itu. Tetapi yang pasti, akan banyak orang yang bertanya “Iku sopo ...?” Dan itu adalah contoh, bahwa kita yang sudah disukai pun, akan kembali menjadi tidak diterima jika kita membatalkan penerimaan baik orang lain. Maka marilah kita menjadikan diri kita diterima dengan menjadikan orang lain merasa nyaman untuk mengijinkan kita berada di lingkungan mereka. Lalu jadikanlah diri kita disukai dengan menjadikan kehadiran kita pencerah bagi kehidupan orang lain. Sampai di sini saja, kita – Anda dan saya, akan sudah melihat banyak perubahan pada kualitas kehidupan kita. Kita akan dilebihkan oleh orang lain, walaupun kita masih banyak kekurangan. Kita akan didahulukan oleh banyak orang, walaupun kita masih sering terlambat dan belum menyelesaikan tugas. Ingatlah, bahwa kesukaan orang lain kepada kita bisa menjadi tanda kesukaan Tuhan kepada kita. ……….. Rekan-rekan saya yang terkasih, Begitu dulu ya? Kalau Anda masih tertarik untuk membaca tanda ketiga bahwa seseorang bersungguhsungguh memikirkan kualitas masa depannya, mohon Anda berkenan untuk inform saya ya? Tetaplah menjadi pribadi kecintaan Tuhan. Terima kasih dan salam super,
Mario Teguh Founder I MTSuperClub I 081-814-2080 I For The Happiness Of Others I Jakarta
PMDP / (revision 01)
107
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 AXLE MOUNT
gmb.132
PMDP / (revision 01)
108
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
gmb.133
1. Front axle 2. Rear axle 3. Rear frame 4. Front frame 5. Axle mounting bolt
PMDP / (revision 01)
109
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 FRONT AXLE
gmb.134
1. Front axle 2. Front differential 3. Final drive 4. Front brake 5. Drain plug 6. Spring cylinder 7. Parking brake
PMDP / (revision 01)
110
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Front axle housing
Front axle – mounting part
gmb.135
gmb.136
lddy note
Biasanya begitu mendengar istilah Front Axle , saya langsung teringat dengan Front wheel alignment yang meliputi King p in Inc lina tion , C a st e r , To e in – To e o ut dan C a m b e r (tanpa h ya)? Yang kesemuanya berpengaruh terhadap kestabilan pergerakan front wheel saat anda belokkan, dan dapat sebagai penyebab terjadinya keausan pada sisi samping front tire jika terjadi misalignment. Tapi kok sepertinya hal2 diatas tadi tidak berlaku pada front axle WA600-3 ini ya? tapi apa bener analisa saya? Makanya anda diskusikan ya dengan rekan n instructor anda tentunya. Pada gmb.134 disamping kiri, tampak front axle terdiri dari axle housing, differential, final drive & brake dan juga digunakan sebagai mounting mechanism parking brake. Saat pembahasan general specification pada bagian awal handout ini, tertulis jika front axle termasuk dalam category f i x e d f r a m e dan full floating . Fix frame jelas nampak seperti pada gmb.136 diatas, dimana axle housing langsung diikat bolt (1) & nut (2) langsung pada bracket mounting front frame, so akibatnya samasekali tidak ada sh o c k a b so r b e r e f f e c t pada front frame. Cuman kenapa dirancang seperti itu ya? Operatornya apa bisa c o m f o r t a b l e beroperasi dengan kondisi front axle yang akan selalu bergerak naik turun sesuai dengan kontur permukaan jalan. Jika misalkan kita pasang suspension cylinder pada front axle atau dirancang seperti rear axle dengan c e n t e r p in su p p o r t type-nya, rasanya kok operator malah kesulitan mengoperasikan unitnya, terutama saat operasi digging, begitu bucket masuk kedalam material yang digali, dan sebagian material masuk kedalam bucket, berarti ada penambahan beban pada front frame, jika kemudian suspension cylinder bereaksi dengan bergerak retract, ketinggian bucket akan tambah rendah dan akan lebih dalam menggalinya, sedangkan operator tidak menghendakinya, hehehe khan malah ribet ya jadinya. tadi, dengan adanya bucket didepan, mestinya operator akan Balik ke masalah o p e ra t o r c o m f o rt selalu meratakan medan operasinya terlebih dahulu, sehingga tidak mempengaruhi kemudahan dan kenyamanan beroperasi, apalagi masih ada cabin suspension rubber, yang akan meredam kejutan dari frame agar tidak terlalu dirasakan operator yang berada dalam cabin. nya akan kita bahas saat final drive saja ya? Untuk istilah full floa ting Please, Sekarang anda lihat gmb.135, apakah fungsi part no.4?. saya cukup yakin anda telah mengetahuinya, jika belum ya pelajari saja halaman2 berikutnya, nanti pasti ketemu. PMDP / (revision 01)
111
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 REAR AXLE
gmb.137
1. Rear axle 2. Rear differential 3. Final drive 4. Rear brake 5. Drain plug
PMDP / (revision 01)
112
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Rear axle housing
Rear frame – axle mounting
gmb.138
gmb.139
lddy note
Hampir sama dengan front axle, rear axle juga terdiri axle housing, differential, final drive dan brake, tetapi tidak dilengkapi dengan mechanism parking brake. Tetapi karena bertype center pin support-lah yang membedakan dengan front axle. Seperti tampak pada gmb.137, bagian depan (differential housing) dan bagian belakang axle housing berbentuk cylinder, yang digunakan sebagai pin center support mounting rear axle. Gmb.138 lebih jelas lagi menunjukkan cage (4) yang dipasang menempel dibagian belakang axle housing dengan sejumlah bolt (5), serta cage (34) yang dipasang pada differential carrier. Dengan kedua cage yang berfungsi sebagai center pin yang duduk pada front support gmb.139 no.1 dan rear support no.8, maka rear axle dapat bergerak oscilating dengan total sudutnya 260, untuk menyesuaikan dengan kontur permukaan tanah medan operasi yang mungkin tidak sama ketinggiannya antara sisi kiri dan kanan, sehingga kedua rear wheel bisa selalu kontak dengan permukaan tanah, untuk meneruskan motive force saat unit travel atau operasi.
PMDP / (revision 01)
113
Agar tidak terjadi kontak langsung yang dapat menyebabkan terjadinya keausan abnormal, maka dipasang bushing no.2 pada front support dan bushing no.10 pada rear support, dengan grease lubricating yang harus anda tembak ulang per 100 hm. Apakah anda sudah melakukan secara rutin periodic greasing tersebut?
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 DIFFERENTIAL FRONT DIFFERENTIAL
gmb.140
1. 2. 3. 4. 5.
Pinion (Teeth: 15) Bevel pinion (Teeth: 8) Shaft Side gear (Teeth: 22) Bevel gear (Teeth: 43)
Reduction ratio : 5,375
PMDP / (revision 01)
114
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Front differential – Inner part & Mounting
gmb.141
lddy note
Karena untuk detail fungsi akan kita bahas tersendiri, sedikit di belakang. Lebih baik anda menyesuaikan antara gmb.140 dan cropping part book gmb.141, agar anda memahami benar bentuk masing2 part, dan hubungan antar part-nya, apakah berupa spline contact, gear contact, sliding contact, atau fix contact dengan bolt connecting dan sebagainya. Gmb.141, bevel gear (27) dan pinion gear (26) merupakan sp ira l b e v e l type yang termasuk dalam category c ro ssed a xis g ea ring , begitu juga pasangan differential pinion (19) dan side gear (16), tetapi berupa st ra ig h t b e v e l type. 3 item yang wajib diadjust pada saat assembling differential gear adalah tooth contact, backlash dan preload. Anda pasti paham benar apa yang dimaksud dengan ketiga item tersebut, jika ada yang lupa, ya sebaiknya anda diskusikan lagi. Dan shim (10) digunakan untuk adjustment apakah? Para trust washer (17 dan 18) dipasang antara gear dengan differential carrier (20 & 21), untuk mencegah terjadi tight contact antara kedua-nya, sehingga justru trust washer yang akan mengalami keausan karena memang dibuat dari material yang lebih lunak.
PMDP / (revision 01)
115
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 REAR DIFFERENTIAL
gmb.142
1. 2. 3. 4. 5.
Bevel gear (Teeth : 43) Bevel pinion (Teeth : 8) Shaft Pinion (Teeth: 15) Side gear (Teeth: 22)
Reduction ratio : 5,375
PMDP / (revision 01)
116
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Rear differential – Inner part & Mounting
gmb.143
lddy note
Karena secara konstruksi hampir mirip dengan front differential, maka sengaja tidak ada catatan yang saya tambahkan, hehehe. Sedikit yang berbeda adalah bentuk no.34, karena digunakan sebagai center pin agar rear axle bisa bergerak oscilating, seperti sudah saya bahas pada rear axle mounting didepan tadi.
PMDP / (revision 01)
117
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 DIFFERENTIAL – basic knowledge lddy note
Motive force dari engine setelah melalui Torque converter, Transmission, Transfer dan drive shaft, akan menuju ke front dan rear axle. Selanjutnya dari drive shaft memutar bevel pinion (1) dan diteruskan ke bevel gear (5). Bevel gear merubah arah motive force 90°, dan juga mereduksi speednya, kemudian menyalurkan motive force melalui pinion differential (4) ke axle shaft (2). Motive force pada axle shaft setelah direduksi lagi oleh planetary gear system pada final drive, baru kemudian diteruskan ke wheel.
gmb.144
Operation When driving straight forward
When turning
gmb.145
gmb.146
Saat unit berjalan maju lurus, dan jika beban atau load kedua sisi roda sama besar, maka cross shaft yang dipasang dalam diff carrier (6) langsung memutar diffirential pinion (4) dan side gear (3) sebagai satu kesatuan dan tidak terjadi perubahan teeth contact antara keduanya, sehingga kecepatan putar kedua sisi side gear (3) sama besar, untuk kemudian disalurkan dua sisi axle shaft (2) kiri dan kanan.
PMDP / (revision 01)
118
Sedangkan pada saat unit berbelok, akan terjadi perbedaan load pada kedua sisi roda, dimana load pada roda sisi dalam, (misal jika belok kekanan, maka sebagai sisi dalamnya adalah roda kanan) akan lebih besar, sehingga side gear Rh seolah2 justru tertahan putarannya, so saat carrier (6) dan cross shaft berputar, maka pinion (4) akan berotasi pada cross shaft dan berevolusi terhadap side gear Rh, untuk memutar side gear Lh, dengan hasil putaran yang lebih cepat dari putaran side gear Rh. Selanjutnya motive force disalurkan ke axle shaft (2) dengan roda kanan berputar lebih lambat daripada roda kiri.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Mario Teguh Golden Moment
DIA MENJADIKAN DIRINYA DIPERCAYA Tanda ketiga bahwa seseorang memikirkan kualitas masa depannya, dan bersungguh sungguh bertindak untuk memantaskannya bagi peran-peran yang baik dalam kemanusiaan adalah: Dia menjadikan dirinya DIPERCAYA. Setelah dia menjadikan dirinya diterima dan kemudian di sukai, dia menjadikan dirinya dipercaya. Dia menyadari bahwa akan sulit baginya untuk membangun kehidupan yang besar, jika kepadanya hanya dipercayakan hal-hal yang kecil. Dan dengannya dia mengetahui, bahwa dia akan hidup dalam kebesaran, jika dipercayakan kepadanya hal-hal yang besar. Perhatikanlah, semua hati yang khawatir mengenai masa depan adalah hati yang mengetahui bahwa keharusan-keharusan dalam kehidupannya jauh lebih besar dari kepercayaan orang lain kepadanya. Mereka hanya dipercaya untuk menjaga yang kecil, melakukan yang kecil, dan hanya dituntut untuk menghasilkan yang kecil. Maka wajarlah jika mereka juga dikenali dengan yang kecil-kecil. Seperti; tempat kerja yang kecil, alat-alat kerja yang murah, anggaran yang kecil, dan imbalan yang kecil. Tetapi, untungnya mereka tidak harus menghasilkan besar. Untungnya target pencapaian hasil kerja mereka kecil. Tidak seperti rekan-rekan mereka, yang lebih kasihan hidupnya – karena target mereka besar. Untuk pencapaian target mereka yang besar itu, orang lain terpaksa menyediakan ruang kerja yang lebih baik, alat dan organisasi yang lebih lengkap, anggaran yang lebih besar, dan gaji dan fasilitas yang lebih besar. Kasihan mereka ya? Bekerja terlalu keras; jika dibandingkan dengan dia yang gemar menghindari pekerjaan, hanya mau menerima target kecil, maunya hanya tugas-tugas kecil, dan yang penting bisa cepat pulang. Mungkin ini yang menjadi hukumnya, bahwa yang maunya yang mudah-mudah, akan diberikan tugas kecil. Karena memang, mereka yang sulit berhasil adalah biasanya mereka yang menghindari pekerjaan-pekerjaan sulit. Mereka menolak pekerjaan yang mereka belum bisa. Lalu, kapan mereka bisa melakukan yang belum bisa, jika maunya hanya melakukan yang sudah bisa? Oh, satu lagi, mungkin juga karena ada orang yang jika dipercayakan sesuatu yang agak besar; dia akan mengurangi timbangan, mengecilkan takaran, atau mengarang cara untuk menghalalkan kepemilikan dari yang ditugaskan kepadanya untuk menjaga. Untuk orang seperti itu, pantaslah jika orang lain hanya mempercayakan yang kecil-kecil. Sekarang marilah kita berbicara tentang kita. Kita adalah pribadi-pribadi mulia yang sedang membangun kepercayaan yang besar dari orang lain. Kita melatih diri untuk tampil secara fisik, perilaku, dan perkataan – sebagai orang yang pantas dipercayakan sesuatu yang besar. Kita mengajukan diri untuk menerima tugas-tugas yang lebih besar, dengan target hasil kerja yang lebih besar. Kita mendisiplinkan diri untuk belajar dan berlatih, agar kita pantas bagi tugastugas yang lebih sulit bagi kebanyakan orang lain. Kita adalah pribadi yang berhati-hati. Kita menjaga pendengaran kita, agar kita mendengar yang baik-baik. Kita menjaga pandangan kita, agar kita memandang yang baik-baik. Kita menjaga mulut kita, agar kita mengatakan yang baik-baik. Dan kita menjaga perilaku kita, agar kita melakukan yang baik-baik. Kepada dia yang baik, akan dipercayakan yang baik-baik. Kepada dia yang pandai, akan dipercayakan yang hanya bisa dipercayakan kepada yang pandai. Kepada dia yang berhati-hati dengan nilai dirinya, akan dipercayakan yang bernilai. Dan kepada dia yang merindukan kebesaran bagi kehidupan orang banyak, akan dipercayakan kebesaran. Maka pertanyaannya kepada Anda adalah; Seperti apakah kesungguhan Anda dalam membangun nilai diri Anda? Seperti apakah kualitas dan ukuran pekerjaan yang dengan tulus dapat Anda terima? Sebesar apakah tugas yang Anda berikan kepada diri Anda sendiri bagi kebaikan kehidupan orang lain? Ukuran dan kualitas penugasan Anda kepada diri sendiri adalah penentu ukuran dan kualitas kepercayaan yang bisa diembankan kepada Anda. Dan pikirkanlah ini, siapakah yang menugaskan orang lain untuk mempercayai Anda? Tuhan Yang Maha Mengetahui – mengetahui upaya Anda untuk menjadi bernilai bagi orang lain, dan dengannya Beliau mengangkat Anda ke derajat-derajat yang lebih tinggi. Jika kita memenuhi syarat-syarat bagi pemuliaan diri kita, maka Tuhan Yang Maha Memenuhi Janji akan memuliakan kita. Dan Tuhan akan menggerakkan hati dari semua makhluknya untuk mempercayai pribadi yang dipercayai-Nya. Kepercayaan orang lain adalah pendar dari senyum Tuhan yang berbahagia karena upaya pemuliaan diri kita bagi kehidupan. Rekan-rekan saya yang terkasih, Begitu dulu ya? Kalau Anda masih tertarik untuk membaca tanda keempat dan yang terakhir dalam seri ini bahwa seseorang bersungguh-sungguh memikirkan kualitas masa depannya, mohon Anda berkenan untuk inform saya ya? Tetaplah menjadi pribadi kecintaan Tuhan. Terima kasih dan salam super,
Mario Teguh Founder I MTSuperClub I 081-814-2080 I For The Happiness Of Others I Jakarta
PMDP / (revision 01)
119
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 LIMITED SLIP DIFFERENTIAL (OP)
gmb.147
lddy note
1. Washer 2. Disc 3. Plate 4. Pressure ring 5. Cover 6. Shaft 7. Side gear 8. Shaft 9. Case 10. Pinion 11. Bevel pinion
PMDP / (revision 01)
120
Motive force engine yang disalurkan dari transmission lewat melalui bevel pinion (11) ke case (9), pressure ring (4), shaft (8), pinion (10), side gear (7), selanjutnya menuju kedua sisi shaft kanan dan kiri (6). Brake mechanism terdiri dari disc (2) dan plate (3) yang dipasang di bagian belakang side gear (7), dan brake torque yang dihasilkan sesuai dengan torque yang disalurkan dari pressure ring (4) ke shaft (8). Dengan tujuan agar brake torque bekerja untuk menjadikan satu putaran antara side gear (7) dan case (9), sehingga mempersulit untuk side gear Rh dan Lh dapat berputar sendiri2, dan seolah2 fungsi differential akan dihilangkan.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Limited Slip differential – Inner part & Mounting
gmb.148
lddy note
Karena limited slip differential merupakan optional, ya tentu saja tidak berarti mechanism ini juga dipasang pada unit anda. Tetapi tidak ada salahnya, jika anda tetap mempelajari-nya, paling tidak agar anda bisa membandingkannya dengan normal (conventional) differential ataupun differential with lock (inter wheel system). Secara konstruksi sesuai dengan gmb.147 dan gmb.148, dapat anda lihat perbedaannya dengan conventional differential, selain pemasangan brake clutch (disc-24dan plate-25) dan pressure ring (20), juga ada perbedaan pada konstruksi cross shaft (21) yang justru terdiri dari dua buah shaft yang terpisah dan dipasang saling menyilang dalam pressure ring (20). Untuk detail fungsi dan cara kerja, akan kita bahas pada halaman berikut.
PMDP / (revision 01)
121
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 LIMITED SLIP DIFFERENTIAL (OP) lddy note
Mechanism for generation of brake torque of left and right side gear (6). (lihat gmb.147) Shaft (8) bertumpu pada permukaan cam yang berada kedalam bidang pertemuan antara pressure ring (4) kiri dan kanan. Power (torque) yang disalurkan dari pressure ring (4) ke shaft (8) akan disalurkan melalui permukaan cam, tetapi ada gaya Fa yang memisahkan pressure ring (4) kanan dan kiri yang terjadi secara proportional dengan torque yang disalurkan sesuai dengan sudut permukaan cam. Pemisahan beban Fa akan bekerja sebagai brake pada sisi permukaan luar side gear (7) kanan dan kiri, untuk menimbulkan brake torque.
gmb.149
When travelling in straight line. 1. When there is no imbalance between drive force of left and right wheels Kondisi permukaan jalan (friction coefficient) pada roda kanan dan kiri, serta beban pada semua roda sama besar, sehingga tidak terjadi misalignment (ketidaklurusan) garis tengah beban pada bucket. Motive force dari transmission dibagi sama rata ke dua sisi kiri dan kanan oleh limited slip differential. Pada kondisi tersebut, batas terjadinya roda slippage pada kedua sisi roda menjadi sama, sehingga meskipun power dari transmission melebihi wheel slip limit, roda pada kedua sisi menjadi slip dan differential tidak bekerja. Tidak ada beban yang terjadi sebagai brake pada sisi permukaan luar side gear. gmb.150
PMDP / (revision 01)
122
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
2. When there is imbalance between drive force of left and right wheels Kondisi permukaan jalan (friction coefficient) pada roda kanan dan kiri, so beban pada kedua sisi roda tidak sama, sehingga roda pada salah satu sisi cendurung lebih slip dari pada roda sisi lainnya. Contoh 1 : Saat hanya salah satu sisi roda berada di permukaan tanah yang lunak pada saat unit operasi penggalian. Contoh 2 : Saat salah satu sisi roda berada pada permukaan jalan aspal, sedangkan sisi roda lainnya berada diatas permukaan bersalju pada saat operasi pembersihan salju. Contoh 3 : Saat terjadi ketidak-seimbangan beban atau load pada roda kanan dan kiri saat travel di kemiringan (slope).
gmb.151
Tenaga dari transmission dibagi sama rata ke dua sisi kiri dan kanan dengan pergerakan gear. Akan tetapi, jika pembagian drive force(tenaga penggerak) melebihi slip limit pada sisi dimana roda slipping, maka drive force yang sebanding dengan kelebihannya tersebut justru akan disalurkan melalui brake pada sisi permukaan luar side gear dan case untuk mem-brake sisi sebelahnya (sisi dimana roda tertahan), dan selanjutnya disalurkan ke sisi roda yang tertahan. Jika kelebihan drive force ternyata lebih besar dari braking force, differential akan mulai bekerja.
When Turning gear dalam limited slip Pergerakan differential sama dengan pergerakan gear pada normal differential, sehingga perbedaan antara roda sisi dalam dan luar tetap terjadi, sehingga unit tetap dapat dapat dibelokkan dengan mudah.
Perbedaan wheel drive force pada setiap jenis differential saat salah satu sisi roda slippage. Normal differential
Wheel drive force (taken as 1 for wheel that is slipping
-
Slipping wheel
Locked wheel
Total (proportional)
Limited slip differential
1
2.64
3.64 (1.82)
Normal differential
1
1
2 (1)
Pada permukaan jalan dimana salah satu sisi roda mudah slip, limited slip differential meningkatkan drive force 1.82 kali dari pada normal differential.
PMDP / (revision 01)
gmb.152
123
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 FINAL DRIVE
7
8
gmb.153
1. Axle shaft 2. Sun gear (Teeth : 19) 3. Ring gear (Teeth : 71) 4. Planetary carrier 5. Planetary gear (Teeth : 25) 6. Wheel
Path of power
Axle shaft (1) spline contact Sun gear (2) gear contact Transfer idler gear (3) gear contact Planetary pinion (5)
Reduction ratio : (19 + 71)/19 = 4,737 lddy note
shaft support Planetary carrier (4) Bolt connecting Wheel hub (8) Bolt connecting & Rim Wheel (6)
Untuk mendapatkan drive force yang besar, final drive menggunakan planetary gear system untuk mereduksi input putaran dari differential dan meneruskan drive force tersebut ke roda.
PMDP / (revision 01)
Ring gear (3) helded by ring gear hub (7)
124
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Final drive - inner part
gmb.154
lddy note
Seperti biasa, sebaiknya anda sesuaikan antara gmb.153 dan gmb.154, agar anda semakin lincah membaca gambar potongan dan menerapkan pada partbook, so anda semakin yakin keterkaitan antar part dan ketika anda melakukan proses dis-assembling dan re-assembling, akan terasa lebih mudah dan cepat, dengan seminimal mungkin resiko redo. Please perhatikan gmb.153, ring gear (3) pada power path ternyata tidak pernah bisa berputar karena ditahan oleh hub (7), tapi bagaimanakah proses penahanan-nya? Apakah karena diikat dengan bolt (5) gmb.154? Diskusikan ya! Wheel hub ditumpu dengan 2 buah taper roller bearing yang dipasang saling terbalik, dan selama unit beroperasi pasti terjadi keausan pada bearing, yang berarti preload-nya menjadi lebih kecil (atau lebih besar?). Shim (21) gmb.154 dapat anda rubah ketebalannya untuk melakukan preload adjustment, dan sudahkah secara periodic setiap 6000 hm anda melakukannya? Sekalian anda discuss mengenai prosedur adjustment-nya ya? Untuk lubricating systemnya, sesuai dengan specification menggunakan splash lubrication type, tetapi karena oil lubrication-nya juga digunakan untuk brake clutch, maka ada kecenderungan oil mudah terkontaminasi material dari keausan brake clutch, apalagi jika penggunaan brake sering tidak disertai dengan Transmission Cut-Off, brake clutch mudah overheating. So anda harus lebih sering untuk melakukan penge-check-an terhadap kondisi oil lubricating dan segera lakukan penggantian oil, jika anda rasa perlu meskipun belum masuk saat penggantian sesuai aturan PS.
PMDP / (revision 01)
125
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 CENTER HINGE PIN
gmb.155
lddy note
1. Front axle 2. Rear axle 3. Front frame 4. Rear frame 5. Upper hinge pin 6. Lower hinge pin
PMDP / (revision 01)
126
Front frame (3) dan rear frame (4) dihubung kan dengan bearing pada center hinge pin (5) dan (6). Steering cylinder dihubungkan dengan kedua sisi kanan dan kiri front & rear frame, sehingga saat cylinder bergerak, kedua frame akan terlihat bengkok dibagian tengahnya untuk membentuk sudut seperti yang anda inginkan, sesuai dengan turning radius yang anda inginkan.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Center hinge – inner part
gmb.156
lddy note
Center hinge jika kita artikan secara asal, berarti engsel tengah ya? tapi sebaiknya tetap kita gunakan istilah aslinya saja, bukan karena nggak cinta bahasa ibu, cuman nanti malah salah pengertian, dan dianggap sebagai engsel tengah pintu hehe. Gmb.155 view A – A menunjukkan konstruksi bracket mounting, pin, bearing dan lock bolt untuk upper hinge, sedangkan konstruksi lower hinge nampak pada view B – B. Untuk menahan c o m b in e d ( a x ia l & ra d ia l) lo a d yang terjadi pada saat rear frame dan front frame bergerak articulating, digunakan 2 buah taper roller bearing pada masing2 hinge pin dan untuk lubricating-nya menggunakan grease (G2-Li). Gmb.156, no 7, 16 & 30 menunjukkan shim, yang digunakan untuk adjustment apakah? Bahan discus untuk anda ya.
PMDP / (revision 01)
127
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING COLUMN
gmb.157
1. Steering wheel 2. Steering column 3. Joint 4. Orbit-roll valve lddy note
Jika anda perhatikan gmb.157 diatas, tampak steering wheel tidak digerakkan naik turun (Telescoping), hanya bisa maju-mundur (Tilting) dan dapat dilakukan secara mudah oleh operator untuk menyesuaikan dengan kebiasaan, factor physic dan ergonomicnya, sehingga mendapatkan kenyamanan operasi (berkendara) sesuai keinginan masing2.
PMDP / (revision 01)
128
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING PIPING
gmb.158
lddy note
1. Steering valve 2. Steering cylinder (R.H.) 3. Stop valve (R.H.) 4. Hydraulic tank 5. Steering and switch pump 6. Charge valve 7. Stop valve (L.H.) 8. Steering cylinder (L .H.) 9. Orbit-roll valve
PMDP / (revision 01)
129
Steering piping layout pada gmb.158, walau sekilas terlihat cukup ribet, tetapi paling tidak dapat membantu anda mengetahui letak pemasangan ke 9 main component dalam steering system. Dihalaman berikut gmb.159, anda bisa lihat Work Equipment dan Steering hydraulic circuit diagram, sedangkan dihalaman berikutnya lagi gmb. 160 – 170 sudah saya siapkan cropping partbook untuk steering piping, so seperti biasa anda tinggal menyesuaikan antara keduanya.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Work equipment n STEERING HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM
mb.159a
PMDP / (revision 01)
130
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
1. Hydraulic tank 2. Oil filter 3. Breather 4. Switch pump (SAR(1)-032) 5. Hydraulic pump (SAR(4)-125+125) 6. Steering pump (SAR(4)-125) 7. Switch pump (SAR(4)-100) 8. Strainer 9. Accumulator charge valve 9A. Safety relief valve 9B. PPC relief valve 10. Check valve 11. Accumulator 12. PPC valve 12A. Bucket PPC valve 12B. Boom PPC valve 13. PPC valve for attachment 14. Main control valve 14A. Boom spool 14B. Bucket spool 14C. Safety valve (with suction) 14D. Relief valve 14E. Attachment spool 14F. Safety valve (with suction) 14G. Float selector valve 14H. Unload valve 15. Cut-off valve 15A. Cut-off relief valve 15B. Unload valve 16. Steering unit (Orbit-roll) 17. Stop valve 18. Steering valve 18A. Steering spool 18B. Demand spool 18C. Main relief valve 18D. Overload relief valve 19. Two-way restrictor valve 20. Steering cylinder 21. Boom cylinder 22. Bucket cylinder 23. Attachment cylinder 24. Solenoid valve (for joystick) 25. Emergency steering pump 26. Diverter valve 27. Check valve
gmb.159 b
PMDP / (revision 01)
131
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING MAIN PIPING Pump suction piping
Switch pump delivery piping 1/2
gmb.160
gmb.161
Switch pump delivery piping 2/2
gmb.162
PMDP / (revision 01)
132
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Steering pump delivery piping 1/2
Steering pump delivery piping 2/2
gmb.163
gmb.164
Demand valve & Cut-off valve piping
gmb.165
PMDP / (revision 01)
133
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Steering cylinder piping
Demand valve cooling piping
gmb.166
gmb.167
lddy note
PMDP / (revision 01)
134
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING PILOT PIPING Accumulator – steering valve piping
Steering valve – demand valve piping
gmb.169
gmb.168
Steering valve drain piping
gmb.170
PMDP / (revision 01)
135
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 HYDRAULIC TANK
gmb.171
1. Filter bypass valve 2. Oil filter 3. Hydraulic tank 4. Oil filler 5. Breather 6. Oil level sight gauge A : Main return port B : Hydraulic oil cooler return port C : Main suction port D : Emergency steering suction port E : Emergency steering return port F : Stop valve, charge valve, PPC, Orbit-roll return port G : Brake return port PMDP / (revision 01)
gmb.172
136
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 HYDRAULIC TANK – Inner part
gmb.173
lddy note
Pertama2 sesuaikan dulu ke 7 port pada gmb.171, untuk anda completed-kan pada hydraulic diagram circuitnya pada gmb.172. sekalian anda sesuaikan dengan gmb.173 diatas ya. Mengenai fungsinya, rasanya kita semua sepakat jika hydraulic tank sebagai tempat untuk menampung hydraulic oil yang digunakan dalam steering dan work equipment system. Oil yang disucked oleh pump akan dialirkan menuju ke system, dan sejumlah oil yang sama juga akan kembali masuk ke dalam hydraulic tank, so artinya oil akan selalu ber-circulation selama engine hidup, dan selama proses tersebut, mungkin terjadi keausan dan kerusakan pada part ataupun component, sehingga menghasilkan kotoran yang tidak diinginkan dan tidak boleh berkeliaran bebas. Nah 2 buah return filter akan menyaring kotoran tersebut agar tidak bisa masuk ke tank dan ter-sucked pump, untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih luas. Karena pada gmb.172, symbol hydraulic digambarkan berupa garis kotak tertutup dan dilengkapi dengan breather with safety & vaccum valve, berarti hydraulic bertype Pressurerize Limited, sealed type. So selain membantu kerja pump lebih ringan saat men-sucked oil, pressure pada return side tersebut juga memperkecil kemungkinan terjadinya ke-vaccum-an didalam system. (maksudnya?) Sekalian anda diskusikan gimana terjadinya proses pembentukan pressure dan ke-vaccum-an itu. Trus apalagi ya? oh ya, ternyata pada main suction port-nya tidak dilengkapi dengan strainer, kenapa dirancang begitu ya? khan berarti kotoran yang ada di dalam hydraulic tank dapat tersucked oleh pump! Jelas akan seperti itu, tetapi sebenarnya permasalahannya justru dari mana sebenarnya kotoran itu berasal? Anda lanjutkan discuss-nya ya.
PMDP / (revision 01)
137
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 FILTER BY-PASS VALVE
gmb.174
gmb.175
W h e n f ilt e r is c lo g g e d
Bypass valve (1) terbuka dan oil bisa langsu ng masuk ke tank tanpa melewati filtering area. ¬ Bypass valve set pressure : 1.27 kg/cm2 W h e n n e g a t iv e p re ssu re is f o r m e d in t h e re t u r n c irc u it
Valve (2) bergerak keatas dan bekerja sebagai check valve Check valve set pressure : 0.26 kg/cm2 (tetapi kok pada hyd circuit diagramnya kok nggak ada symbol vaccum valve-nya ya? hehe) lddy note
Oil return dari main control valve akan melalui filtering area pada sisi luar filter, maka kotoran tertahan dan terkumpul di sisi luar filter. Kotoran yang ukurannya relative kecil, dapat terselip diantara bidang lipatan (folding) filter, tetapi yang ukurannya cukup besar, akan jatuh dan terkumpul di bagian dasar case. Nah permasalahan akan muncul pada saat penggantian filter, terutama jika anda terbiasa meniris filter (setelah anda mengangkatnya lalu meletakkan miring diatas case, agar tidak banyak oil yang menetes dan tercecer). Pada kondisi tesebut, berarti anda justru memberikan kesempatan kepada para kotoran yang sudah terkumpul agar bisa masuk ke dalam hydraulic tank. Jika anda lihat lagi gmb.171, ternyata sight gauge (oil level) berada diatas bagian dasar case filter, artinya cenderung selalu ada oil yang masih merendam bagian bawah filter, so begitu filter anda angkat, maka kotoran yang terkumpul dibagian bawah filter akan dapat masuk jatuh ke hydraulic tank. Untuk mencegah hal tersebut, sebelum anda mengangkat filter, beberapa hal yang dapat anda lakukan : Jangan terburu-buru segera mengangkat filter setelah anda membuka cover-nya, tunggu beberapa waktu dan biarkan oil turun ke main case, sampai seminimal mungkin oil yang masih merendam filter. Jika memungkinkan, atur sedemikian rupa agar oil level bisa turun dan tidak ada oil yang merendam filter, sehingga anda bisa menge-check secara visual bagian dasar filter case. Jika oil masih merendam filter, gunakan dan masukkan magnetic tool untuk mengecheck dan mengangkat kotoran yang berupa gram logam. Angkat filter secara perlahan dan tegak lurus, agar kotoran tetap menempel dan tidak jatuh masuk ke dalam main case hyd tank. The last one : Jangan pernah meniris filter di atas case. PMDP / (revision 01)
138
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BREATHER 1. Body 2. Filter element 3. Poppet 4. Sleeve lddy note
Seperti tampak pada gmb.173, breather ini tidak dipasang tepat diatas hydraulic tank, tetapi dihubungkan dengan hose dan dipasang menempel di bagian dalam transmission hood sisi sebelah kanan. Agar lebih terlindung dari udara luar, sehingga tidak cepat kotor dan buntu, serta tidak sering terinjak ataupun tersandung kaki anda hehehe.
gmb.176
Pre ve nting rise in p ressure insid e the ta nk
Saat unit beroperasi dan attachment atau steering anda gerakkan, perubahan tenaga hydraulic menjadi tenaga mechanic akan menghasilkan panas dan menaikkan oil temperature, sedangkan hydraulic tank tidak semuanya terisi dengan oil, sehingga udara yang berada diatas oil level akan ikut terpanasi, hehehe, dan sudah menjadi sifat dasar udara jika berada pada temperature yang semakin panas, volume udara akan semakin membesar karena pemuaian molecul-nya, sementara volume ruang (hyd tank) tetap, ya akibatnya akan terjadi kenaikan pressure di dalam hyd tank. Disamping itu pergerakkan attachment juga mengakibatkan terjadi perubahan oil level, misal pada saat lift arm cylinder posisi retract (bucket dibawah) maka oil level cenderung lebih tinggi daripada saat bucket hanging diatas. So dapat disimpulkan jumlah total volume oil dan udara didalam tank akan mempengaruhi besarnya pressure. Saat pressure semakin naik dan reaction forcenya mampu mengalahkan tension large spring, maka sleeve (4) akan tertekan ke atas dan terbuka untuk membebaskan sebagian volume udara dari dalam tank, dan membatasi agar pressure tidak bisa naik lebih tinggi dan dipertahankan sesuai specified pressure-nya. Berapa ya kira2 besar pressure-nya.
Pre v e n t i n g n e g a t iv e p re ssu re in sid e t h e t a n k
Kebalikan dengan kondisi diatas tadi, setelah engine anda matikan, dan temperature oil semakin dingin, maka volume udara akan mengecil, karena molecul-nya menyusut. Dan juga pada saat anda gerakkan bucket ke posisi Lower atau Tilt, oil level dalam hydraulic tank cenderung akan turun. Jika total volume oil dan udara yang semakin mengecil dan lebih kecil daripada volume hyd tank, maka akan terjadi kondisi vaccum, pada kondisi tersebut poppet (3) akan terbuka karena atmospheric pressure, so udara dari luar akan masuk ke dalam tank untuk mencegah kevakuman. (menggantikan sejumlah udara yang dibuang pada saat preventing rise in pressure inside tank).
PMDP / (revision 01)
139
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 SAL (4)-125 (Steering) + SAL (4) - 100 (Switch) pump
gmb.177
PMDP / (revision 01)
140
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Pump – inner part
gmb.179
gmb.178
lddy note
S A L (4)
Pump specified pressure : 210 kg/cm2 Mounting Flange type (katanya hehe) Drive shaft – Left rotation Pump Classification berdasarkan max flow discharge dan untuk serie diatas 125 secara physic diwakili dengan empat buah lubang bolt mounting, yang kesemuanya tertutup. 125 & 100 : Pump flow discharge dalam satuan cc/rev atau ltr/menit at 1000 rpm.
: : : :
Pump ini memang mampu beroperasi pada high pressure (210 kg/cm2), sesuai setting steering dan main hydraulic relief valve, tetapi tentu saja hanya dalam hitungan waktu beberapa detik saja. Jika kondisi relief berlangsung terlalu lama, top clearance pasti akan segera terjadi, dan beberapa saat kemudian pump akan low pressure dan small flow discharge karena internal leakage sudah terlalu besar. Saat pengoperasian normal, rasanya jarang sekali terjadi kondisi relief pada steering ataupun attachment circuit, kecuali ada kondisi extreme, misalnya unit amblas dilumpur yang dalam, sampai steering tidak bisa digerakkan atau bucket ditancap pada material yang sangat keras, dan dipaksa untuk membongkarnya.
PMDP / (revision 01)
141
So, menurut saya kerusakan pump lebih banyak disebabkan karena kita melakukan pengukuran relief pressure tidak sesuai dengan prosedur yang benar dan tepat. Hehehe eni komen? Oh, ya dimanakah letak pemasangan pump ini?
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING UNIT (ORBIT-ROLL VALVE)
gmb.180
1. Neutral position spring 2. Valve body 3. Check valve 4. Spool 5. Sleeve 6. Gear rim 7. Gear 8. Cover 9. Drive shaft 10.Center pin gmb.181
a : To hydraulic tank b : To steering valve port Pb c : To steering valve port Pa d : From PPC pump lddy note
Sayang inner part-nya tidak dimunculkan dalam part-book, jadi ya saya tidak bisa meng-croppingkannya buat anda. Dan terpaksa anda hanya mengandalkan gmb.180 – 183 untuk mengetahui detail structure dan function orbitroll valve ini. Pada dasarnya steering unit ini hanya sebagai directional valve untuk mengarahkan oil pressure dari PPC pump sebagai pilot oil pressure menuju ke demand valve untuk menggerakkan steering valve spool agar unit dapat bergerak menuju kearah yang anda inginkan sesuai dengan putaran steering wheel. Sesuai dengan gmb.181, terdapat empat port pada valve body (2), yang masing2 dihubungkan ke pump circuit, tank, 2 pilot steering demand valve circuit. Pada saat steering wheel posisi neutral, tampak circuit-nya merupakan closed circuit, dimana pump pressure tidak dihubungkan dengan drain circuit (tank).
PMDP / (revision 01)
142
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
gmb.183
gmb.182
lddy note
Steering unit dihubungkan secara langsung dengan shaft steering wheel. Bagian spline atas Spool (4) dihubungkan dengan drive shaft steering wheel, dan beberapa pasang neutral position spring (1) digunakan sebagai penghubung dengan sleeve (5). Spool (4) dan sleeve (5) merupakan rotary valve type dan berfungsi sebagai directional valve. Disamping itu juga ada center pin (10) yang terpasang fix pada sleeve (5) dan tetapi tidak berhubungan dengan spool (4) saat steering wheel posisi netral, karena diameter hole pada spool (4) lebih lebar daripada diameter center pin (4). Center pin (10) yang telah menjadi satu bagian dengan sleeve (5), duduk pada bagian atas drive shaft (9). Sehingga saat sleeve (5) berputar, drive shaft (9) juga akan memutar gear (7) karena antara keduanya dihubungkan dengan spline. Gear set (kombinasi gear (7) dan gear rim (6) akan berfungsi sebagai hydraulic motor pada saat steering system bekerja normal (ada supply oil pressure dari PPC pump).
PMDP / (revision 01)
143
Sedangkan saat terjadi kerusakan pada PPC pump atau engine mati, kedua-nya akan berubah menjadi (mechanical) hand pump saat steering wheel anda putar. Karena port pump dan tank saling dihubung-kan dengan check valve (3) didalam housing, sehingga oil dapat dihisap secara langsung dari tank.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING UNIT (ORBIT-ROLL VALVE) Operation When turning
gmb.184
Saat steering wheel diputar, spool (4) menekan neutral position spring (1) dan berputar sedikit didalam sleeve (5), sehingga terjadi perubahan posisi port, port pada sleeve (5) dan spool (4) menjadi overlap untuk membentuk jalur agar oil dapat mengalir dan selanjutnya ke gear (7). Saat steering wheel diputar, oil didalam gear (7) mengalir lewat dalam sleeve (5) dan spool (4), menggerakkan spool steering demand valve dan akhirnya stering cylinder dapat bergerak.
At neutral
gmb.185
Saat putaran steering wheel anda hentikan (putaran spool berhenti), kekuatan balik tension neutral position spring (1) mengembalikan spool (4) dan sleeve (5) keposisi posisi netral, sehingga jalur oli menjadi tertutup dan oil tidak bisa mengalir. Saat non-reaction type steering valve pada posisi netral, steering cylinder, spool (4) dan sleeve (5) tidak berhubungan, sehingga reaksi yang terjadi pada unit tidak akan disalurkan ke steering wheel.
PMDP / (revision 01)
144
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Mario Teguh Golden Moment
DIA MENJADIKAN DIRINYA DIHORMATI ……….. Setelah dia menjadikan dirinya diterima, disukai, dan dipercaya; dia menjadikan dirinya dihormati. Jika kita dipercayai oleh seorang Kepala Desa, maka kita menjadi orang nomor dua di desa itu. Jika kita dipercayai oleh seorang Gubernur, maka kita menjadi orang nomor dua di provinsi itu. Dan jika kita dipercayai oleh seorang Raja, maka kita menjadi orang nomor tiga di kerajaan itu. Jangan lupa istrinya, sang Permaisuri! Dan yang ini penting. Yang sedikit disadari oleh kebanyakan orang, bahwa di puncak semua karir hanya ada dua tugas; yang pertama adalah menjadi pemimpin, dan yang kedua adalah menjadi penasehat. Jika seorang Maha Raja yang ber-bala-tentara sejuta gajah dan memerintah wilayah yang tak pernah melihat matahari tenggelam, mendengarkan masukan-masukan penasehatnya, dan kemudian memimpin dengan pertimbangan baik yang diterimanya dari sang penasehat, …siapakah yang sebetulnya sedang memimpin? Sahabat-sahabat saya yang terkasih, Maka terimalah ini dengan ikhlas, bahwa kualitas pribadi tertinggi yang menjadikan seseorang berpengaruh atas orang lain, adalah rasa hormat kepadanya. Seseorang menjadi kita hormati, karena dia meneladankan dan menganjurkan sikap, pemikiran, dan perilaku yang bukan hanya mulia – tetapi juga akan memuliakan kita, dan karena dia memiliki cara yang penuh kasih dalam mengharuskan kita untuk setia kepada yang benar, dan memiliki pengaruh yang tak terjelaskan untuk memaksa kepatuhan dari mereka yang enggan patuh. Maka marilah kita memeriksa bagaimana baiknya orang lain menerima kita, bagaimana baiknya kita berlaku yang menjadikan kita disukai oleh orang lain, dan apa yang ada dalam pribadi kita yang menjadikan kita dipercayai oleh banyak orang. Setelah itu, apakah ada dari sikap, pikiran, dan perilaku kita yang tidak tertawarkan dalam kesetiaan kepada yang benar, apakah kita berlaku penuh kesantunan kepada orang lain –terutama kepada yang lebih kecil dan lebih lemah daripada kita, dan apakah kita bersungguhsungguh untuk menjadikan keberadaan kita sebagai pengindah kehidupan orang lain. Jika itu yang menjadi sebab dari kegelisahan kita, alasan bagi ketakutan kita, tujuan dari kebahagiaan kita, dan tenaga bagi kerja keras kita; maka Tuhan Yang Maha Memuliakan akan mengharuskan penghormatan kepada kita. Jika Tuhan telah menghormati seseorang, Beliau bukan hanya mengharuskan penghormatan dari manusia dan yang terlihat, tetapi dari semua, dan bahkan waktu pun akan menyesuaikan diri dengan keindahan kehidupan yang menjadi haknya. Maha Besar Tuhan Yang Maha Memuliakan kita. Dengan hati yang dekat dengan air mata keharuan, terimalah bahwa kita hanya semulia kesungguhan kita untuk memuliakan kehidupan ini. Kehidupan adalah hadiah pertama dari kelahiran kita, dan pemuliaannya adalah pensyukuran utama dari hadiah itu. Maka, apakah ada keindahan yang melebihi kesadaran bahwa kita sedang dimuliakan dalam keimanan kepada Tuhan? Hormatilah kehidupan, dan kehidupan akan menghormati Anda.
Sahabat-sahabat saya yang hatinya mulia, Begitu dulu ya? Sampai kita bertemu dalam Golden Moment yang berikutnya. Bahagiakanlah diri Anda dan keluarga yang Anda cintai. Terima kasih dan salam super, Mario Teguh Founder | MTSuperClub| 081-814-2080| For The Happiness Of Others| Jakarta
PMDP / (revision 01)
145
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING VALVE
gmb.186
lddy says
1. Overload relief valve 2. Steering spool 3. Demand spool 4. Main relief valve A : To steering cylinder B : To steering cylinder P1 : From steering pump P2 : From switch pump PB : To main control valve T : To hydraulic tank Pa : From steering unit Pb : From steering unit PMDP / (revision 01)
Cukup banyak port yang dimiliki oleh steering valve ini, dan sudah sesuai dengan hydraulic circuitnya. Tetapi sayang, model gambar dari cropping part book gmb.187 dan gmb.188 sedikit kurang lengkap, hingga mungkin anda akan sedikit kesulitan untuk mengikuti jalur perjalanan oil, terutama untuk pilot circuitnya. Tetapi saya yakin anda pasti bisa menyelesai –kan jalan ceritanya,hehehe.
146
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Steering valve – inner part 1/2
gmb.187
PMDP / (revision 01)
147
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Steering valve – inner part 2/2
gmb.188
PMDP / (revision 01)
148
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING VALVE – hydraulic circuit diagram
gmb.189
lddy says
Maaf jika anda terpaksa membolak balik halaman, karena anda harus melihat gmb.186 – 188 yang merupakan gam-pot steering valve, untuk bisa menyesuaikan dengan hydraulic circuit diagram gmb.189 diatas. Dan juga maaf, gmb.167 dan 168 terpaksa saya ambilkan dari part-book WA800-3, karena part-book WA600-3 tidak menampilkan inner part steering valve ini. Jika dibandingkan antara kedua-nya hanya beda2 tipis terutama peletakan relief valve dan jumlahnya, tampak untuk WA800-3 dia menggunakan 2 buah relief valve. Pada gmb.189, tampak jika steering valve merupakan close circuit, karena pada saat posisi neutral, ternyata oil dari kedua pump (P1&P2) justru di-blocked oleh steering spool (18A), sehingga demand valve (18B) akan berfungsi sebagai u n lo a d e r v a lv e . Sedangkan pada saat steering wheel anda putar, dan steering spool (18) akan bergerak keatas atau kebawah sesuai dengan arah putaran steering wheel, untuk menghubungkan oil discharge pump menuju ke steering cylinder. Dan actuator load pressure akan digunakan sebagai Load Sensing (LS) pressure pada sisi chamber spring demand spool (18B), untuk memberikan perlawanan terhadap pump pressure (PP) yang bekerja pada spool demand bagian atas. Berdasarkan perbedaan kedua pressure tersebut ( PLS = PP-PLS), spool demand akan bergerak ke posisi yang tepat untuk mengatur agar hanya sejumlah oil yang sesuai yang dialirkan menuju ke steering cylinder, sedangkan oil sisanya akan dikembalikan ketank circuit dan main control valve. Pada kondisi inilah demand spool benar-benar bekerja sesuai dengan namanya yang berarti k e b u t u h a n . Jika terjadi kondisi relief, karena unit amblas dan tidak bisa anda belokkan, atau memang sengaja anda reliefkan saat dengan memasang safety lock pada kedua frame, maka oil discharge pump seolah2 blocked dan tidak bisa menuju ke steering cylinder, maka LS circuit akan dibatasi oleh relief valve (18C) sebagai cracking pressure pada spring chamber, dan setting pump pressure akan dibatasi dengan bergeraknya demand spool untuk membebaskan oil menuju ke drain circuit dan main control valve. So pada kondisi tersebut, demand spool berfungsi sebagai m a in d ra i n v a l v e . Untuk detail structure and function masing2 valve akan kita bahas2 dihalaman selanjutnya. PMDP / (revision 01)
149
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION OF DEMAND VALVE WHEN STEERING SPOOL IS AT NEUTRAL
gmb.190
Oil discharge steering pump masuk ke port A dan oil discharge switch pump masuk port B. Saat steering spool (2) pada posisi netral, pressure pada chamber (II) justru dihubungkan dengan drain circuit melalui orifice b, sedangkan notch c tertutup. Karena notch c tertutup, pressure pada port A dan B akan naik, begitu juga oil pressure yang lewat melalui orifice a dan menuju chamber (I), dan bekerja sebagai pump pilot pressure (PP ). Saat reaction force pada chamber (I) mampu mengalahkan tension spring (3), demand spool (1) terdorong ke kiri, sehingga notch f terbuka untuk membebaskan oil discharge steering pump menuju drain circuit. Sedangkan notch g menjadi tertutup, sehingga oil discharge switch pump semuanya mengalir menuju main control valve. Pada kondisi tersebut, demand valve berfungsi sebagai u n l o a d e r v a l v e , dan steering pump pressure sebesar installing load spring (3). PMDP / (revision 01)
150
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 WHEN STEERING SPOOL IS OPERATED - Engine running at low speed
gmb.191
Saat steering anda gerakkan, pilot oil pressure dari orbit-roll valve menuju steering spool (2) dan mendorongnya ke kanan untuk menutup circuit antara chamber (II) dan drain port, s erta membuka notch c. Seiring dengan kenaikan load pressure pada steering cylinder, pressure chamber (II) akan naik dan reaction force-nya akan menggerakkan demand spool (1) ke kanan sampai notch h tertutup. Karena jalur dari port B menuju main control valve menjadi tertutup, maka oil discharge switch pump mendorong keatas merger-devider check valve (4) dan bergabung dengan oil dsicharge steering pump pada port A. Gabungan oil lewat melalui notch c dan d mendorong load check valve (5) dan mengalir menuju ke steering cylinder. Return oil dari silinder lewat melalui notch e dan kembali drain circuit. Pada kondisi tersebut, pressure sebelum notch c menuju chamber (I) sebagai pump pilot pressure (PP) dan pressure setelah notch c dialirkan ke chamber (II) sebagai Load pressure (LS). Berdasarkan perbedaan pressure PP>
151
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Engine running at high speed
gmb.192
Penjelasan mengenai pergerakan steering spool yang sama dengan saat engine low idle. Saat high idle, oil discharge yang dihasilkan oleh kedua pump jauh lebih besar, sehingga total volumenya tidak mampu dilewatkan melalui notch c, akibatnya terjadi kenaikan pressure PP pada chamber (I), dan reaction forcenya akan menggerakkan demand spool ke kiri, karena reaction force pada chamber (II) tidak mengalami kenaikan (LS pressure tetap). Untuk menutup notch g dan oil discharge switch pump semuanya mengalir dari port B menuju main control valve. Sehingga perbedaan pressure pada kedua sisi notch c (chamber I dan chamber II) di-control hanya oleh notch f, dan kelebihan oil discharge steering pump akan didrain melalui notch f menuju ke drain circuit (pada kondisi tersebut, notch g sudah tertutup penuh). Selanjutnya hanya sebagian oil discharge steering pump yang lewat melalui notch c dan d, membuka load check valve (5) dan mengalir menuju ke steering cylinder. Return oil dari steering cylinder lewat melalui notch e dan mengalir kembali ke drain circuit. PMDP / (revision 01)
152
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 lddy says
Penjelasan didepan tadi, mengenai cara kerja steering demand valve, hanya bercerita pada saat steering wheel anda putar saat engine low idle ataupun saat high idle. Nah apakah jalan ceritanya akan sama? Jika pada saat engine low idle, steering wheel anda putar secara lambat, kemudian anda putar secara cepat. Semestinya beda ya, saat steering wheel anda putar lambat, maka steering spool hanya bergerak sedikit, akibatnya notch c juga hanya terbuka sedikit dan tentu saja flow oil yang mampu dilewatkan juga kecil, wajar jika gerakan steering unit anda juga lambat. Sebaliknya, saat steering wheel anda putar dengan cepat, maka steering spool akan bergerak sampai end stroke, akibatnya notch c menjadi terbuka lebar dan tentu saja lebih banyak flow oil yang mampu dilewatkannya, makanya gerakan steering unit anda menjadi lebih cepat. Sementara pada kedua kondisi diatas, total flow oil discharge kedua pump-nya sama besar, yang berbeda adalah jumlah oil yang dialirkan menuju ke steering cylinder. Berangkat dari logika sederhana diatas, maka mestinya demand spool tidak akan sama posisi-nya pada kedua kondisi, agar bisa mengalirkan sejumlah oil discharge pump yang menuju ke steering cylinder hanya sesuai yang dibutuhkan. Jika memang harus minta bantuan dari oil discharge switch pump, spool demand akan mem-block passage yang menuju ke main control valve (pada saat anda putar cepat), tetapi pada saat anda putar secara lambat, demand valve justru akan membebaskan sebagian oil discharge steering pump, dan mempersilahkan oil discharge switch pump langsung menuju ke main control valve. Jadi kesimpulannya adalah seberapa besar notch c pada steering spool menimbulkan orifice effect, untuk menentukan besarnya perbedaan pressure PP (chamber I) dan pressure LS (chamber II). Berdasarkan PLS = PP – PLS tersebut, demand spool akan bergerak ke posisi yang tepat untuk membagi dan mengalirkan oil discharge pump hanya sesuai yang dibutuhkan.
PMDP / (revision 01)
153
Note ; LS pressure merupakan actuator (steering cylinder) pressure yang besarnya tergantung dengan kondisi permukaan jalan operasi unit. Saat dimedan berlumpur tentu saja LS pressure akan lebih tinggi daripada saat anda lakukan steering diatas permukaan keras (lantai workshop misalnya). Dan PP pressure akan lebih selalu lebih besar dari LS pressure (PP>PLS). Maaf, semoga penjelasan tambahan ini, tidak malah membingungkan anda. Dan anda bisa diskusikan lebih lanjut, dengan berandai2 seperti tadi, maksud saya: jalan cerita saat steering wheel anda putar secara cepat dan lambat tetapi pada saat engine high idle.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION OF STEERING VALVE WHEN STEERING SPOOL IS TURNING RIGHT
gmb.194
Saat steering wheel anda putar ke kanan, Orbit-roll valve akan mengirimkan pilot pressure untuk menggerakkan steering spool (2) ke kiri. Oil discharge steering pump yang melalui port A, akan mengalir ke steering spool (2) melalui demand spool (1). Sedangkan oil discharge switch pump masuk port B , melewati demand spool (1), mendorong membuka check valve (4) dan bergabung dengan oil discharge steering pump. Selanjutnya gabungan oil membuka load check valve (6) pada spool, dan mengalir menuju ke sisi bottom cylinder kiri dan ke sisi head cylinder kanan untuk membelokkan unit ke kanan. Oil return dari kedua cylinder lewat melalui load check valve (5) pada steering spool menu ju drain circuit. Jika penjelasannya seperti diatas, dan semua oil discharge bisa menuju ke cylinder, berarti kondisinya adalah steering spool terbuka penuh (anda putar cepat) dan engine tidak full high speed. PMDP / (revision 01)
154
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 WHEN STEERING SPOOL IS TURNING LEFT
gmb.195
Saat steering wheel anda putar ke kiri, Orbit-roll valve akan mengirimkan pilot pressure untuk menggerakkan steering spool (2) ke kanan. Oil discharge steering pump yang melalui port A, akan mengalir ke steering spool (2) melalui demand spool (1). Sedangkan oil discharge switch pump masuk port B, melewati demand spool (1), mendorong membuka check valve (4) dan bergabung dengan oil discharge steering pump. Selanjutnya gabungan oil membuka load check valve (5) pada spool, dan mengalir menuju ke sisi bottom cylinder kanan dan ke sisi head cylinder kiri untuk membelokkan unit ke kiri. Oil return dari kedua cylinder lewat melalui load check valve (6) pada steering spool menuju drain circuit. Sama dengan penjelasan saat anda putar ke kanan, jika semua oil discharge bisa menuju ke cylinder, berarti kondisi-nya adalah steering spool terbuka penuh (anda putar cepat) dan engine tidak full high speed.
PMDP / (revision 01)
155
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MAIN RELIEF VALVE
gmb.196
1. Adjustment screw 2. Spring 3. Plug 4. Pilot poppet 5. Valve seat gmb.197
lddy says
Meskipun namanya Main relief valve dan dipasang pada steering valve, tetapi sebenarnya berdasarkan cara kerja valve ini, lebih berfungsi untuk membatasi maximal pressure pada LS circuit, meskipun ujung2nya juga akan membatasi max. pressure pada main steering (PP) circuit. Saat terjadi kondisi relief, dimana anda memutar steering wheel, tetapi steering cylinder justru tidak bisa bergerak lagi, misal karena unit anda amblas tertancap didalam lumpur, atau karena memang anda sengaja menahannya dengan memasang safety pada kedua chasis, sehingga terjadi over load. (ingat pada unit ini, kondisi relief tidak bisa terjadi, dengan kondisi steering cylinder mencapai end stroke) Pada kondisi tersebut, oil discharge yang tetap dihasilkan oleh kedua pump akan berusaha masuk ke dalam steering system, sedangkan steering cylinder tidak bisa bergerak lagi, sehingga terjadi oil blocked, saat terjadi kenaikan pressure dalam LS circuit dan mampu mengalahkan tension spring (2), pilot poppet (4) akan terbuka untuk menghubungkan dengan circuit drain, so pressure LS circuit (dalam chamber spring demand valve) akan dipertahankan pada c ra c king p re ssure seharga tension spring (2) (anggap hanya sekitar 175 kg/cm2, bukan 210 kg/cm2 seperti tertera pada circuit diagram diatas), karena adanya orifice pada valve seat (5) gmb.196. Lihat gmb.198, sehingga terjadi perbedaan pressure antara LS circuit yang bekerja sebagai pilot pressure dalam spring chamber II demand spool (setelah orifice) dengan pump pressure (PP) yang bekerja pada chamber I demand spool. Reaction force LS pressure (cracking pressure) ditambah tension spring yang berusaha mendorong demand spool kekanan akan dilawan reaction force akibat pressure PP yang menekan ke kiri, karena LS pressure tidak bisa naik naik, sedangkan oil discharge terus dihasilkan kedua pump, maka akan terjadi kenaikan pada pressure PP pada chamber I yang mampu menggerakkan demand spool kekiri, untuk membebaskan sebagian besar oil discharge steering pump menuju ke circuit drain dan menghubungkan oil discharge switch pump menuju ke main control valve. Pada kondisi tersebut tercapailah apa yang disebut sebagai se tting relie f p ressure pada steering system dengan memanfaatkan demand spool sebagi m a in d ra in v a lv e . Dan tentu saja nilai setting pressure sebesar 210 kg/cm2 hanya terjadi pada engine high speed, sedangkan saat low speed, setting pressure-nya akan lebih rendah. Trus pada kondisi diatas, berapa besarnya pressure pada oil discharge switch pump?
PMDP / (revision 01)
156
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION OF STEERING RELIEF VALVE
gmb.198
PMDP / (revision 01)
157
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OVERLOAD RELIEF VALVE 1. Poppet 2. Relief valve poppet 3. Check valve poppet 4. Pilot poppet 5. Spring lddy says
Overload relief valve atau cross over valve terdiri dari dua buah valve yang masing2 dipasang pada circuit diantara steering spool dan steering cylinder. Saat steering spool pada posisi netral dan terjadi kejutan pada steering cylinder akibat benturan atau beban dari luar, sehingga terjadi kenaikan abnormal pressure, salah satu valve ini akan bekerja sebagai safety valve untuk membebaskan sebagian oil dari dalam circuitnya, agar pressure tidak bisa naik lebih tinggi lagi, untuk mencegah kerusakan pada steering cylinder atau hydraulic piping. Pada kondisi tersebut, agar kedua steering cylinder bisa bergerak untuk menghilangkan stress point, maka ketika salah satu valve bekerja sebagai safety valve, maka valve lainnya harus berfungsi sebagai vaccum valve, untuk mengalirkan sejumlah oil flow yang sama dengan yang dibebaskan oleh valve pertama menuju ke sisi steering cylinder sebelahnya.
gmb.199 gmb.200
1. Operation of relief valve C
gmb.201
gmb.202
Port A dihubungkan dengan cylinder circuit dan port B dihubungkan dengan drain circuit. Oli lewat melalui lubang dalam poppet (1) dan bekerja pada luas bidang diameter d1 dan d2. Reaction forcenya memposisikan check valve poppet (3) dan relief valve poppet (2) tetap seating. PMDP / (revision 01)
158
Saat pressure pada port C naik dan mampu mengalahkan tension spring, pilot poppet (4) akan terbuka membuka untuk menghubung kan dengan drain circuit, dan pressure dalam port C dipertahankan pada cracking pressure.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
C
C
gmb.203
gmb.204
Karena adanya orifice pada bagian depan poppet (1), maka terjadi perbedaan pressure antara pressure port A (sebelum orifice) dengan chamber C (setelah orifice), dan reaction forcenya akan menggerakkan poppet (1) ke kanan sampai seating pada pilot poppet (4). Dan poppet (1) akan mempertahankan agar pilot poppet (4) tetap terbuka untuk menghubungkan pressure port C dengan drain circuit.
Saat pressure port C turun, maka reaction force pada akibat pressure port A, mampu menekan dan menggerakkan relief valve poppet (2) ke kanan untuk membebaskan sebagian oil dari port A menuju port B untuk mencegah terjadinya kenaikan pressure yang lebih tinggi.
Operation of suction valve d5
gmb.205
Pada saat overload relief valve lainnya bekerja untuk membebaskan sebagian oil menuju circuit drain, berarti steering cylinder akan dapat bergerak, dan akan terjadi kevaccum-an pada steering cylinder. Pada kondisi tersebut, negative pressure (kevaccum-an akan terjadi pada port A, ddan reaction force pada check valve (3) akibat adanya perbedaan luas penampang antara diameter d5 dan d4, akan menyebabkan check valve poppet (3) terdorong ke kanan untuk menghubungkan oil pada port B (tank pressure) mengalir menuju port A (cylinder side) untuk mencegah terjadinya kevaccum- an dalam steering cylinder circuit. PMDP / (revision 01)
159
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TWO WAY RESTRICTION VALVE 1. Poppet 2. Spring 3. Body lddy note
Untuk mengurangi kejutan dan hentakan yang disebabkan oleh gaya kelembaman (inertia) pada unit saat steering anda gerakkan, dipasang orifice (throttle valve) pada jalur return circuit dari steering cylinder. Sehingga timbul back pressure pada saat oil return dari steering cylinder kembali menuju ke tank, yang akan membuat pergerakan piston steering cylinder menjadi lebih smooth.
gmb.206
gmb.207
Operation of relief valve
gmb.209
gmb.208
Saat oil dari steering spool mengalir ke kiri searah tanda panah , oil pressure akan menekan spring (2) untuk membuka poppet (3), agar oil dapat mengalir melalui dua jalur, sebagian melalui orifice dan sebagian oil lainnya dapat melalui bidang bukaan antara poppet (3) dan valve seat-nya. Karena tidak ada hambatan, maka oil flow dapat mengalir dengan mudah menuju ke steering cylinder.
PMDP / (revision 01)
160
Sedangkan pada jalur oil return dari steering cylinder menuju drain circuit, oil akan mengalir ke kanan searah tanda panah , oil pressure dan tension spring justru akan menekan valve agar seating, sehingga oil mengalir hanya melalui orifice a pada poppet (3). Karena sebagian oil di-restrict alirannya, maka akan timbul back pressure untuk mmperlambat pergerakan steering cylinder.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STEERING CYLINDER
gmb.210
lddy note
Steering cylinder – Inner part
Dua buah steering cylinder dipasang pada kedua sisi front dan rear frame. Oil pressure yang menuju keduanya dipasang dan diarahkan saling terbalik, agar keduanya selalu bergerak dengan arah kebalikan, misal, ketika Rh cylinder bergerak retract, maka Lh cylinder akan extend, dan sebaliknya. Sehingga kedua frame bisa bergerak articulated untuk merubah arah jalan unit. Seperti biasa anda pastikan dan sesuaikan antara kedua gmb.210 dan 211. cylinder tidak perlu dipasang Steering cushion pada head side ataupun bottom side, karena posisi end stroke tidak akan pernah bisa dilaku kan. (anda pasti tahu alasannya khan). perlu anda perhatikan adalah Yang pastikan selalu melakukan Air bleeding, setelah anda melakukan remove dan install steering cylinder dan related oil piping-nya, agar tidak ada udara yang terjebak didalamnya, yang dapat menyebabkan umur seal piston dan buffer ring menjadi lebih pendek, dan oil leaking terlalu cepat.
gmb.211
Hehehe, moga ngomongin apalagi ya? malming jatahnya strike di laut, eh malah mendung dah gelap banget menggantung di langit. (tertanggal 30 Oct 2010).
PMDP / (revision 01)
161
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 STOP VALVE
gmb.212
gmb.213
1. Boot 2. Wiper 3. Seal 4. Poppet 5. Spring 6. Spool 7. Spring A : From orbit-roll B : To steering valve DR : To drain
PMDP / (revision 01)
162
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Stop valve – inner part
gmb.214
lddy says
Masing-masing Stop valve dipasang sisi kiri dan kanan bagian atas rear frame, mengapit center pin hinge. Untuk lebih jelas lihat lagi gmb.169. Valve ini didalam pilot oil pressure steering system dipasang diantara steering orbit-roll valve dengan steering valve, dan sesuai dengan nama-nya, tentu saja berfungsi untuk menghentikan pilot oil pressure dari steering orbit-roll valve, agar tidak bisa menuju ke steering valve. Pada saat anda memutar steering wheel terus menerus, sesaat sebelum terjadi benturan karena kontak langsung antara front dan rear frame dalam pergerakan articulated-nya, maka stud bolt adjuster yang dipasang pada front frame akan menekan spool assy (2) gmb.214, sehingga pilot oil pressure dari port A tidak bisa menuju ke port B (lihat hydraulic circuit diagramnya dalam insert pict gmb.212) , untuk me-neutral-kan steering spool dan menghentikan pergerakan articulating. Misal, jika pada awalnya pilot pressure masuk ke port Pb (gmb.213), anda diskusikan ya proses peneutral-an steering spool-nya?. Sekalian anda cari ya, dimanakah letak strainer dan orifice pada pilot circuit yang menghubungkan kedua sisi steering spool, berdasarkan gmb.187 & 188. Karena alasan inilah, mengapa steering cylinder tidak pernah bisa mencapai end stroke, so untuk me-measure dan meng-adjust steering relief setting pressure, anda harus memasang safety lock diantara rear dan front frame. Jika anda benar2 perhatikan gampotnya pada gmb.212, ada yang terlihat janggal, karena jika poppet (4) sebagai check valve-nya, bagimana oil bisa bypass dari port B ke port A, sedangkan langkah poppet terlalu pendek. Ada yang bisa menjelaskannya? Pastikan anda selalu memperhatikan adjustment stud bolt stopper, agar stop valve ini berfungsi sebagaimana mestinya. PMDP / (revision 01)
163
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 EMERGENCY STEERING PIPING
gmb.215
1. Hydraulic tank 2. Transmission 3. Steering pump 4. Diverter valve 5. Emergency pump lddy note
Anda sesuaikan dulu ya antara emergency steering hydraulic circuit diagram gmb.216 dengan hydraulic circuit piping hasil cropping dari part book gmb.217 – gmb.220. gmb.216
PMDP / (revision 01)
164
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Diverter valve - tank piping (suction side)
Diverter valve - pump piping
gmb.218
gmb.217
Pilot piping
Diverter valve - tank piping (drain line)
gmb.219
PMDP / (revision 01)
gmb.220
165
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 EMERGENCY STEERING PUMP (SAM3-125)
gmb.221
PMDP / (revision 01)
166
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Steering emergency pump – inner part
gmb.222
lddy says
Nah ini dia, yang kadang2 bikin agak mumet, komatsu seringkali tidak memunculkan detail specifition mengenai arti masing2 huruf atau angka dalam peng-code-an suatu model atau type component. S masih menunjukkan Class specified pressure : 210 kg/cm2, A mungkin masih menunjuk ke Flange Mounting type (hehe), sedangkan M jelas bukan singkatan dari Motor, sepertinya masih menunjukkan drive shaft rotation, tapi karena pump ini dipasang pada idler gear transfer yang bisa berputar searah jarum jam (clockwise-CW) ataupun berlawanan arah jarum jam (counter clockwise – CCW) sesuai dengan arah travel unit, berarti M pump ini merupakan Bidirectional pump, yang bisa berubah suction dan discharge port-nya tergantung dengan arah putaran drive shaft-nya. Angka pertama dalam tanda kurung, biasanya saya kaitkan dengan pump classification berdasarkan delivery discharge amount dan secara physic akan diwakili oleh 4 buah bolt mounting, dengan lubang pada flange, 2 tertutup dan 2 terbuka, tetapi ternyata untuk pump ini hanya di-mounting dengan 2 buah bolt hehe. (membuktikan kebiasaan tidak selalu bisa dibenarkan – membenarkan kebiasaan, karena seharusnya membiasakan yang benar). Mengenai 125 masih menunjukkan oil discharge amount dalam satuan cc per revolution, atau liter permenit (pada 1000 rpm). Dalam actualnya, mungkin sekali pump ini tidak pernah benar2 bekerja sebagai emergency pump yang beroperasi pada high pressure apalagi sampai terjadinya kondisi relief, sehingga sebagian besar dari kita menganggap internal leakage-nya pump cenderung kecil dan jarang sekali mengalami kerusakan, so saat general overhaul, dengan cukup pede-nya kita memasangnya lagi tanpa melakukan reseal. Masuk akal jika internal leakage pump kecil, tetapi bagimana dengan oil sealnya? Ataukah harus terjadi dulu oil hydraulic masuk ke dalam oil transmission, barulah kita melakukan overhaul terhadap steering emergency pump. BUS dong yang terjadi.
PMDP / (revision 01)
167
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 DIVERTER VALVE (for emergency steering)
gmb.223
1. Check valve 2. Check valve 3. Check valve 4. Check valve 5. Spool 6. Valve body A : To emergency pump B : Sensor mounting port C : To hydraulic tank D : To steering valve E : From hydraulic tank F : From steering circuit
PMDP / (revision 01)
gmb.224
168
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Diverter valve – inner part
gmb.225
lddy says
Di-mounting pada chasis (rear frame) sisi dalam sebelah kiri, dengan sejumlah hose dan piping yang menghubungkannya dengan component lain dalam emergency steering hydraulic circuit. Seperti yang sudah anda urutkan didepan tadi dengan menggunakan hydraulic piping dari cropping partbook gmb.217- gmb.220. Karena port name antara gmb.223 dan gmb.224 tidak sama, sebaiknya anda samakan terlebih dahulu, mau memakai yang mana sebagai acuan, yang silahkan anda pilih, tetapi jika saran saya, sebaiknya anda gunakan hydraulic circuit saja sebagai patokan. Pada spool no.5 gmb.223, tampak adanya orifice pada ujung bagian spool tersebut, tetapi pada hydraulic circuit diagram gmb.224, symbol orifice-nya komatsu lupa menggambarnya, nah anda tambahkan ya, sekalian diskusikan fungsi orifice tersebut. Pada dasarnya Diverter valve merupakan selector valve yang bekerja berdasarkan sensor pilot pressure dari steering pump, jika tidak ada pilot pressure dari steering pump yang mencapai diverter valve, oil discharge emergency pump akan dirubah arah alirannya agar menuju ke steering circuit, sehingga unit masih dapat anda belokkan. Port B digunakan sebagai switch mounting, untuk memberikan input signal ke monitor panel, agar operator mengetahui jika emergency steering system bekerja.
PMDP / (revision 01)
169
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION Pump and engine are working normally.
gmb.226
lddy note
Saat engine bekerja normal, hydraulic pump, gmb.227 switch pump dan steering pump diputar oleh engine. Sedangkan emergency steering pump akan selalu diputar oleh idler gear transfer selama unit sedang berjalan, baik saat maju ataupun mundur. Karena steering pump kondisinya normal, maka masih menghasilkan oil discharge yang mengalir menuju ke steering valve, sehingga unit bisa anda belokkan seperti biasa. Pilot oil pressure dari steering pump yang masuk port D akan menekan spool (3) ke kiri searah tanda panah , untuk menghubungkan oil discharge dari steering emergency pump yang masuk melalui port A dan setelah membuka check valve (2) dan masuk port B agar menuju ke drain circuit port C. Pada kondisi tersebut, emergency steering circuit dalam kondisi unload, karena oil discharge emergency pump seolah-olah hanya bersirkulasi saja. Anggap saja jalan cerita gmb.225 adalah saat unit sedang travel forward, nah gimana jalan ceritanya saat unit sedang travel reverse? PMDP / (revision 01)
170
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Failure in pump or engine when machine in travelling
gmb.228
lddy note
Jika terjadi kerusakan pada pump atau engine mati pada saat unit masih berjalan, maka putaran roda akan memutar transfer untuk memutar emergency steering pump. Karena tidak ada pilot pressure dari steering pump yang menuju ke port D, maka spool (3) terdorong ke kanan searah tanda panah oleh tension spring (4). Agar oil discharge emergency steering pump yang masuk melalui port A dan port B dapat mengalir menuju ke steering valve, sehingga anda dapat membelokkan unit.
PMDP / (revision 01)
gmb.229
171
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 WORK EQUIPMENT HYDRAULIC PIPING 1/2
gmb.230
1. 2. 3. 4. 5.
Bucket cylinder Steering valve Steering cylinder Accumulator Two-tandem pump (Steering + switch pump) 6. Two-tandem pump (Work equipment + work equipment pump) 7. Two-tandem pump (Torque converter charging + PPC pump) 8. Accumulator charge valve (Built into PPC relief valve) 9 . PPC valve 10. Boom cylinder 11. Main control valve 12. Hydraulic tank 13. Oil cooler
PMDP / (revision 01)
172
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 WORK EQUIPMENT HYDRAULIC PIPING 2/2
gmb.231
lddy says
Tampak ribet ya, work equipment hydraulic piping pada gmb.230 dan gmb.231, tetapi paling tidak anda bisa mengetahui posisi pemasangan masing2 component, sedangkan untuk lebih detail hydraulic piping-nya anda bisa lihat pada gmb.233 – gmb.248 pada halaman2 berikut, sambil sekalian menyesuaikannya dengan hydraulic circuit diagram pada gmb.232a & 232b. Gmb.230 atas merupakan pandangan dari atas, sedangkan 230 bawah menunjukkan pandangan samping kiri. Steering valve no.2 muncul lagi dalam work equipment hydraulic circuit, karena adanya oil discharge switch pump no.5 yang harus numpang lewat melalui steering (demand) valve, yang tentu saja jika memang steering circuit tidak membutuhkannya. Sebenarnya masih ada sebuah valve yang cukup punya fungsi dan berkaitan dengan switch pump, yaitu Cut-off valve, tetapi sayangnya komatsu kelupaan untuk menunjukkan posisinya, yang dipasang berdekatan dengan steering valve no.2, sama2 menempel pada front frame sisi dalam sebelah kiri. Oil cooler no.13 yang terdapat didalam lower tank radiator, ternyata hanya untuk mendinginkan oil return dari port T steering valve, kenapa begitu? Anda diskusikan ya alasannya? Untuk detail structure dan function masing2 component akan kita bahas satu persatu selanjutnya. PMDP / (revision 01)
173
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 WORK EQUIPMENT n STEERING - HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM
gmb.232a
PMDP / (revision 01)
174
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
1. Hydraulic tank 2. Oil filter 3. Breather 4. Switch pump (SAR(1)-032) 5. Hydraulic pump (SAR(4)-125+125) 6. Steering pump (SAR(4)-125) 7. Switch pump (SAR(4)-100) 8. Strainer 9. Accumulator charge valve 9A. Safety relief valve 9B. PPC relief valve 10. Check valve 11. Accumulator 12. PPC valve 12A. Bucket PPC valve 12B. Boom PPC valve 13. PPC valve for attachment 14. Main control valve 14A. Boom spool 14B. Bucket spool 14C. Safety valve (with suction) 14D. Relief valve 14E. Attachment spool 14F. Safety valve (with suction) 14G. Float selector valve 14H. Unload valve 15. Cut-off valve 15A. Cut-off relief valve 15B. Unload valve 16. Steering unit (Orbit-roll) 17. Stop valve 18. Steering valve 18A. Steering spool 18B. Demand spool 18C. Main relief valve 18D. Overload relief valve 19. Two-way restrictor valve 20. Steering cylinder 21. Boom cylinder 22. Bucket cylinder 23. Attachment cylinder 24. Solenoid valve (for joystick) 25. Emergency steering pump 26. Diverter valve 27. Check valve
gmb.232b
PMDP / (revision 01)
175
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Pump suction piping
Loader pump delivery piping 1/2
gmb.233
Loader pump delivery p iping 2/2
gmb.234
Switch pump delivery piping 1/2
gmb.235
PMDP / (revision 01)
gmb.236
176
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Switch pump delivery piping 2/2
Cut-off valve piping
gmb.237
Control valve drain piping
gmb.238
Lift cylinder bottom side piping
gmb.239
PMDP / (revision 01)
gmb.240
177
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Lift cylinder head side piping 1/2
Lift cylinder head side piping 2/2
gmb.241
Dump cylinder bottom side piping
gmb.242
Dump cylinder head side piping
gmb.243
PMDP / (revision 01)
gmb.244
178
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Accumulator to PPC valve piping
PPC valve to Control valve piping 1/2
gmb.245
PPC valve to Control valve piping 2/2
gmb.246
PPC valve & Acc valve drain piping
gmb.247
PMDP / (revision 01)
gmb.248
179
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 WORK EQUIPMENT LEVER LINGKAGE
gmb.249
lddy says
1. Kick-down switch 2. Boom lever 3. Bucket lever 4. Safety lever 5. Solenoid valve for bucket lever 6. Solenoid valve for boom lever 7. PPC valve
PMDP / (revision 01)
180
Meskipun terdiri dari 2 lever control dan 2 solenoid valve, tetapi tidak berarti PPC valve-ya juga 2 buah. Karena PPC valve mempunyai 4 buah spool, so boom dan bucket menggunakan masing2 dua buah. Safety lock saat anda turunkn, akan mengelock kedua lever agar tidak bisa bergerak, sebagai safety device untuk mencegah terjadinya pergerakan yang tidak diinginkan. Kick down switch jika anda tekan saat unit sedang travel pada F2, maka speed gear secara automatic akan shift-down ke F1.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Control lever – linkage inner part 1/3
Control lever – linkage inner part 2/3
gmb.250
lddy says
gmb.251
Control lever – linkage inner part 3/3
Solenoid valve, cam lever, roller detent mechanism dan return spring yang dipasang pada masing2 linkage lever, agar anda tidak harus menahan lever control pada saat posisikan Boom Raise dan Bucket Tilt, yang berkaitan dengan fungsi Boom Kick Out dan Bucket Positioner. Untuk detail-nya, dapat anda lihat fungsi Boom Kick Out dan Bucket Positioner (beberapa halaman dibelakang) Untuk lubricating pada link, bushing, neddle bearing, pin, shaft dan bolt joint, perlukan anda melakukan periodic greasing? Dan juga adjustment?
gmb.252
PMDP / (revision 01)
181
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 SAL (4) -125 (Hydraulic) + SAL (4) -125 (Hydraulic) pump
gmb.253
PMDP / (revision 01)
182
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Pump – inner part 1/2
Pump – inner part 2/2
gmb.254
gmb.255
lddy says
Maaf, catatan tambahan mengenai specification pump ini, nyaris sama dengan steering dan switch pump, jadi daripada copy – paste, mending anda baca kembali mengenai steering dan switch pump ya, hehehe. Yang tampak beda hanyalah bentuk lubang bolt mounting, ke-empat-nya berupa lubang tertutup, lihat insert pic pada gmb.254, sesuai dengan pengenalan secara physic berdasarkan quantity oil discharge-nya (4). Btw, anda masih ingat tidak? mengenai gear pump internal leakage! Yang terdiri dari back-lash, side clearance dan top clearance. Back-lash merupakan internal leakage yang terjadi diantara tooth contact drive gear dan driven gear, tidak bisa dihindari serta dikurangi dan akan menjadi lebih besar jika anda salah menggunakan hydraulic oil, atau karena terjadi oil overheating sehingga oil viscocity rendah dan lubricating effect berkurang, so tingkat keausan gear menjadi lebih cepat. Side clearance bisa dikurangi dengan adanya side-plate yang terpasang pada kedua sisi gear, memanfaatkan discharge pressure untuk menekan side-plate agar selalu slight contact dengan gear. Sedangkan top clearance yang berupa internal leakage diantara bagian atas teeth gear dengan housing, juga bisa dikurangi dengan mengarahkan discharge pressure menuju ke suction side, untuk mem-balance agar gear bisa berputar pada titik center-nya, sehingga ujung teeth gear tidak mengenai housing. Tetapi jika work equipment system mengalami kondisi relief yang terlalu lama, maka top clearance akan segera membesar, karena housing pada suction side dimakan oleh ujung teeth gear. Makanya jika anda melakukan Pm-Clinic, jangan terlalu lama melakukan hydraulic relief saat me-measure work equipment relief pressure.
PMDP / (revision 01)
183
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PPC RELIEF VALVE 1. Main valve 2. Spring 3. Valve seat 4. Pilot poppet 5. Spring 6. Screw lddy says
Memang komatsu memberi nama PPC relief valve, tetapi seperti tampak pada gmb.256, valve ini justru terpasang pada Accumulator charge valve housing, sehingga dia-pun memanfaatkan oil discharge brake pump untuk menghasilkan pilot pressure circuit pada work equipment dan steering system. gmb.256 Didalam circuit, PPC relief valve ini terletak diantara Brake (PPC) pump dan PPC & Steering orbitroll valve. Karena pilot pressure circuit merupakan C l o se d C irc u it , agar selalu tersedia stand-by pressure untuk mendapatkan responsive effect pada pergerakan work equipment dan steering. Maka selama engine hidup, valve ini akan selalu bekerja untuk membatasi max. pressure dalam pilot circuit, dengan membebaskan oil discharge brake pump menuju ke drain circuit (tank).
Operation
gmb.257
gmb.258
Port A dihubungkan dengan pump circuit sedangkan port C dihubungkan dengan drain circuit. Pada awalnya pilot poppet (4) masih seating pada valve seat (3) karena tension springnya. Oil pressure port A lewat melalui orifice pada main valve (1) untuk mengisi port B, berdasarkan Pascal Law, maka tidak terjadi perbedaan pressure antara kedua port. Sedangkan luas penampang port B lebih besar dari port A, sehingga reaction forcenya tetap mempertahankan agar main valve (1) tetap seating untuk menutup hubungan menuju drain circuit. PMDP / (revision 01)
184
Saat pressure port B semakin tinggi dan reaction force-nya mampu mengalahkan tension spring, pilot poppet (4) akan terbuka untuk membebaskan oil pada port B menuju port C, dan mempertahankannya pada . C ra c king p re ssure Karena adanya orifice main valve (1), maka akan terjadi perbedaan pressure terjadi antara port A dan port B, reaction force pada port A mampu menggerakkan Main valve (1) agar terbuka untuk membebaskan oil discharge pump menuju ke port C (drain circuit). Pressure pada port A itulah yang anda sebut sebagai Se tt ing p ressure . lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ACCUMULATOR – FOR WORK EQUIPMENT CONTROL 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Gas plug Shell Poppet Holder Bladder Oil port
Specifications Type of gas : Nitrogen gas Gas amount : 500 cc Max. actuation pressure : 35 kg/cm2 Min. actuation pressure : 12 kg/cm2
gmb.259
From Accumator charge valve
lddy says
Accumulator di dalam pilot pressure work equipment circuit di antara accumulator To Steering charge valve dan PPC valve, pada inlet port valve accumulator dipasang sebuah check valve. Pada saat engine telah anda matikan, tetapi anda lupa menurunkan work equitment dan masih menggantung diatas, anda bisa menurunkan berdasarkan beratnya sendiri, dengan memanfaatkan pressure nitrogen gas To PPC valve yang ter-holded didalam accumulator, untuk gmb.260 mengirimkan pilot pressure ke spool control valve dan menggerakkannya ke posisi lower. Accumulator ini dirancang non-rechargeable, makanya tidak dilengkapi dengan recharge valve. Tapi anda harus bisa memastikan jika bladder tidak bocor dan nitrogen gas masih terdapat didalamnya, diskusikan ya cara termudahnya? Nitrogen gas dipilih untuk mengisi accumulator, karena kemampuannya di-compressed pada high pressure, sampai menyusut dan nyaris kehilangan volume tetapi tanpa terjadi kenaikan temperature, disamping karena termasuk gas yang tidak berbahaya dan harganya ekonomis.
Operation Selama engine hidup, pump pressure akan meng-compressed nitrogen gas didalam bladder chamber A dan menyimpan pressure dengan penyusutan volumenya. Setelah engine anda matikan, tidak ada lagi pump pressure, check valve akan menutup dan nitrogen gas dalam chamber A akan mengembang, menekan oil dalam chamber B untuk menimbulkan oil pressure. Saat PPC lever anda gerakkan, oil pressure dalam chamber B akan dialirkan sebagai pilot pressure untuk menggerakkan spool main control valve. Jika accumulator pressure hanya mampu bertahan dalam hitungan menit, karena internal leakage pada spool PPC valve.
PMDP / (revision 01)
gmb.261
185
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PPC VALVE – PROPORTIONAL PILOT CONTROL
gmb.262
P P1 P2 P3 P4 T
: From PPC (brake) pump : To bucket cylinder bottom end : To boom cylinder head end : To boom cylinder bottom end : To bucket cylinder head end : Drain
PMDP / (revision 01)
1. Bolt 2. Piston 3. Plate 4. Collar 5. Retainer 6. Centering spring 7. Metering spring 8. Valve 9. Body ( keterangan untuk gmb.263) 186
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PPC valve – inner part
gmb.263
gmb.264
lddy says
6 buah port dimiliki oleh PPC valve, yang terdiri dari 1 port pump, 4 port outlet dan 1 port drain, dengan port name seperti pada gmb.263.. Konstruksi inner part-nya sekilas hampir sama dan terdiri dari 4 set valve, dimana setiap valve set mewakili sebuah port outlet. Tetapi jika anda perhatikan gmb.264, ternyata ada perbedaan pada centering spring (ada yang no. 8 dan no.9), demikian juga piston (ada yang no.10 dan no.11), jadi pastikan anda tidak tertukar saat melakukan reseal PPC valve ini. Saat anda menggerakkan work equipment lever control sesuai yang anda inginkan, melalui linkage mechanism-nya, PPC valve akan bekerja untuk mengatur agar pilot oil pressure yang besarnya sesuai dengan seberapa banyak lever control anda gerakkan, menuju ke spool control valve dan menggerakkan dengan panjang langkah yang sesuai, sehingga work equipmentpun bisa bergerak sesuai yang anda inginkan. Untuk detail cara kerja silahkan buka halaman berikut.
PMDP / (revision 01)
187
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PPC VALVE – OPERATION Operation 1. Control lever at “Hold” Saat lever control tidak anda gerakkan, maka tidak ada pergerakan pada inner component PPC valve, metering spring tidak menekan spool, justru centering center akan menekan retainer ke atas sambil membawa valve keatas, untuk menghubungkan kedua port control valve, port PA1 dan PB1 melalui masing2 port P4 dan P1 menuju chamber D (tank circuit) melalui fine control hole f pada valve (8). Sedangkan pump pressure P tetap standby, makanya PPC circuit merupakan C l o s e d dan pump pressure akan dipertahanCircuit kan sesuai setting pressure-nya oleh PPC relief valve.
gmb.265
PMDP / (revision 01)
188
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 2. Control lever operated slightly (fine control) Misalnya sekarang anda gerakkan control lever sampai suatu posisi tertentu, plate (10) akan menekan piston (2) yang selanjut-nya akan menekan retainer (5), dimana duduk metering spring (7) yang akan meneruskan gaya tekan untuk menggerakkan valve (8) ke bawah. Sehingga fine control hole f tidak ber hubungan dengan drain chamber D, tetapi justru dihubungkan dengan pump pressure chamber PP, so oil pilot pressure dari PPC pump lewat melalui fine control hole f dan menuju ke port PA1 melalui port P4, untuk menggerakkan spool ke kanan melawan return spring pada port PB1. Dan saat pressure pada port PA1 (P4) mulai naik, maka timbul back pressure dan reaction forcenya akan menggerakkan valve (8) keatas sampai terjadi keseimbangan dengan metering spring (7), dan hal ini justru terjadi pada saat fine control hole f tepat berada ditengah tengah antara drain chamber D dan pump pressure chamber PP, dengan kata lain ketiga port P4, port PP dan port D tidak gmb.266 ada yang saling berhubungan. Karena tidak ada penambahan oil pressure dari pump pressure port PP dan juga pengurangan oil pressure ke drain circuit port D, maka pressure pada port P4 dapat dipertahankan. Maka dapat kita tarik kesimpulan, metering spring (2) akan ditekan secara proportional dengan panjang langkah pergerakan (travel) control lever, agar pressure pada port P4 juga akan naik sebanding dan sesuai dengan travel control lever (proportional). Akhirnya control valve spool dapat bergerak sampai posisi dimana terjadi keseimbangan antara pressure pada chamber PA1 (sama dengan pressure pada port P4) dengan tension return spring control valve spool. Sehingga anda akan mendapatkan kecepatan gerak work equipment sesuai yang anda harapkan (fine control), dan dapat menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan operasi unit. Hehe hampir terlupa, agar control valve spool dapat bergerak, saat pressure masuk ke port PA1, maka oil pada port PB1 akan dihubungkan dengan drain circuit port D melalui fine control hole f valve sebelah kiri.
PMDP / (revision 01)
189
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 3) Fine control (control lever moved back slightly operated position to hold) Saat control lever anda gerakkan balik sampai suatu posisi, maka gaya yang menekan piston (2) juga berkurang dan valve (8) terdorong keatas oleh tension centering spring (3) dan pressure pada port P4. Pada kondisi tersebut, installing load metering spring (8) juga berkurang. Sehingga fine control hole f menjadi berhu bungan dengan drain chamber D, untuk membebaskan sebagian oil pada port P4. Seiring dengan penurunan pressure pada port P4, reaction force keatasnya semakin lemah sampai terjadi keseimbangan antara tension metering spring (7) dengan pressure pada port P4, dan sama dengan kondisi sebelumnya, keseimbangan akan terjadi pada saat fine control hole f tepat berada ditengah2 antara drain chamber D dan pump pressure chamber PP, sehingga antara ketiga port P4, port PP dan port D tidak ada yang saling berhubungan, agar dapat mempertahankan pressure pada port P4 sesuai dengan pengurangan installing load metering spring gmb.267 (7). Sehingga kesimpulannya hampir sama dengan saat control digerakkan, tapi maaf saya sederhanakan kalimatnya. Perubahan travel control lever akan berpengaruh terhadap tension metering spring (installed load), sedangkan back pressure pada port control valve spool yang bekerja pada valve (8) akan selalu menyesuaikan dengan installed load metering spring (7), untuk mengatur besarnya pilot oil pressure sehingga control valve spool dapat selalu bergerak sesuai pilot oil pressurenya dan work equipment dapat anda gerakkan sesuai yang diinginkan untuk kemudahan dan kenyamanan operasi. Bukankah begitu? Bagaimana saat control lever dikembalikan sampai ke posisi Neutral? yes anda benar sekali, kenapa harus mikir lagi, ya tentu saja karena installed load metering spring (7) dihilangkan, sehingga yang terjadi adalah metering spring menjadi bebas (free length), dan tidak mampu menggerakkan valve (8) kebawah, justru centering spring akan menggerakkan valve (8) keatas untuk menghubungkan kedua sisi port (PA1 dan PB1) control valve spool dengan drain chamber D melalui fine control hole f yang terbuka, sehingga control valve spool juga kembali ke posisi neutral.
PMDP / (revision 01)
190
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 4) Control lever operated to end of travel Saat anda gerakkan control lever sampai akhir langkahnya, maka plate (10) akan menekan piston (2), dan diteruskan retainer (5) untuk menekan valve (8) kebawah, sehingga fine control hole f berhubungan dengan pump pressure chamber PP. Oleh karena itu, oil pressure dari PPC pump lewat melalui fine control hole f dan mengalir menuju ke chamber PA1 setelah melalui port P4, untuk menggerakkan control valve spool sampai akhir langkah. Sedangkan oil yang berada dalam chamber PB1 akan lewat port P1, kemudian melalui fine control hole f' dan menuju ke chamber D, (tank circuit) Hehe semoga anda tergelitik penasaran, dengan pernyataan diatas ”menggerakkan control valve spool sampai akhir langkah” kok bisa? Bukankah itu berarti pressure pada port PA1 sama dengan pump pressure PP? Yes, benar sekali. Bukankah untuk mengukur PPC valve output pressure anda harus menggerak-kan control lever sampai akhir langkahnya?. Terus kemana perginya hukum proportional gmb.268 yang mengatakan output pilot pressure selalu sesuai dengan travel control lever? Aha, coba anda lebih jeli saat mengamati gambar disebelah dan bandingkan dengan gambar sebelahnya. Ada lihat khan perbedaannya? Saat full stroke, piston (2) akan menekan valve (8) secara langsung (mechanical), karena metering spring tertekan sekali dan mencapai max. installed loadnya, sehingga reaction force dari back pressure yang berusaha mendorong spool keatas, harus melawan operating force anda, dan ternyata tidak cukup untuk mengalahkan tenaga tangan anda khan? So fine control hole f akan selalu terbuka dan pressure port PA1 sama dengan pump pressure port PP. Jadi sebenarnya hukum proportional juga masih berlaku, bukankah PA1 tidak bisa lebih besar dari PP. Anda setuju? Jika belum, silahkan hubungi saya di 08520189167.
PMDP / (revision 01)
191
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 CUT-OFF VALVE
gmb.269
1. Unload valve 2. Check valve 3. Cut-off relief valve 4. Screen
lddy note
C P T T1
: Port C (from hydraulic pump) : Port P (from steering valve) : Port T (to tank) : Port T1 (to tank)
PMDP / (revision 01)
192
Saat oil discharge switch pump yang melalui steering valve tidak digunakan oleh steering system, maka oil akan diby-passkan masuk ke port C. Oil discharge switch pump akan ditawarkan lagi kepada work equipment hydraulic system. Tetapi cut-off valve tidak terlalu arogan, sehingga membuat aturan “Boleh membantu sebatas masih low pressure, tetapi saat akan terjadi kondisi relief, maka oil discharge switch pump dipersilahkan langsung kembali ke tank, tanpa ikut menanggung hig h relie f p ressure ”. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Cut-out valve - hyd circuit diagram
Cut-out valve – inner part
gmb.270
lddy says Inner part Cut-off valve ini cukup sederhana, hanya terdiri dari Unload valve (1), check valve (2) dan relief valve (3) seperti tampak pada gb.269 , anda pasti dengan mudah menyesuaikannya dengan cropping part-booknya pada gmb.271. Yang mungkin sedikit agak ribet adalah oil passage di dalam housing, yang berupa lubang yang dirancang sedemikian rupa, agar saling terhubung gmb.271 dan membentuk hydraulic circuit diagram seperti pada gb.270. Perhatikan symbol hydraulic circuit untuk relief valve pada gmb.270, tampak untuk melawan tension spring digunakan 2 pilot pressure, masing2 berasal dari hydraulic loader pump circuit dan dari switch pump circuit. Tetapi kedua pilot pressure tidak saling bekerja sama pada saat yang bersamaan, pada awalnya hanya pressure switch pump yang melawan tension spring dan malah juga melawan pressure loader pump dari port C, tetapi karena beda luas penampang penerimaan pressure pada spool (24) gmb.271, maka spool (24) malah menjauh dari pilot valve (23), sehingga membiarkan pressure switch pump yang bekerja sendirian melawan tension spring (25). Saat pressure switch pump mencapai sekitar 175 kg/cm2, reaction force-nya mampu mengalahkan tension spring dan menggerakkan pilot valve untuk membuka hubungan dengan drain circuit, sehingga pilot pressure dari switch pump akan turun, pada saat itulah pilot pressure dari loader pump mampu menggerakkan spool (24) untuk menekan pilot valve (25) agar tetap membuka hubungan dengan drain circuit, agar pilot pressure pada spring chamber unloader valve juga menjadi rendah, dan unloader valve bisa terbuka untuk membebaskan oil discharge switch pump langsung kembali ke drain circuit. So pada kondisi tersebut switch pump berada pada kondisi unload (low pressure), justru pada saat hydraulic pump berada pada kondisi relief (high pressure). Mestinya penjelasan diatas muncul dihalaman berikut tetapi karena space buat nulis-nya sedikit, so untuk halaman berikut hanya saya jelaskan garis besarnya, nggak lebih dari pengulangan diatas. Cut-off valve ini dipasang pada WA600-3 ini, adalah sebagai salah satu jawaban dan improvement karena pada WA600-1&2, switch pump mudah hancur karena selalu ikut menanggung high pressure pada saat terjadi kondisi relief pada steering ataupun work equipment system. Sebagai bahan diskusi buat anda, tolong cari letak persisnya ke 2 orifice pada gmb.270 dan apakah fungsi masing2?. PMDP / (revision 01)
193
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION OF CUT - OFF VALVE 1. When main control valve is at hold
2. Main control valve operated
gmb.273
gmb.272
lddy note
Oil dischage switch pump setelah melalui steering valve masuk ke port P akan mampu membuka check valve (2), untuk bergabung dengan oil discharge hydraulic pump dan menuju ke main control valve. Meskipun disana, kedua discharge pump juga akan secara langsung dihubungkan dengan drain circuit karena main control valve meng- gunakan O p e n e d C irc u it .
1) When hydraulic pump pressure is lower than cut-off pressure Jalan ceritanya sama persis dengan saat control valve posisi neutral, tetapi sekarang oil discharge switch pump digunakan untuk membantu pergerakan work equipment cylinder, so switch pump menjadi effective. 2) When hydraulic pump pressure is higher than cut-off pressure Jalan ceritanya sama dengan penjelasan panjang di halaman sebelumnya. Dimana pilot poppet (3) akan terbuka dan pilot pressure mengalir seperti ditunjukkan tanda panah. Sehingga terjadi perbedaan pressure antara P1 dan P2, agar unload valve (1) terbuka untuk menghubungkan oil discharge switch pump menuju drain circuit. Sedangkan check valve akan ditutup oleh pressure hydraulic pump.
lddy says : Kenapa Cut-Off valve di-setting pada 175 kg/cm2? Karena berkaitan dengan basic operation dan setting main relief, dimana dia akan terbaca 210 kg/cm2 hanya pada saat engine high speed, sedangkan saat low idle mungkin hanya berkisar 190-200 kg/cm2, tapi itupun sudah berarti oil discharge pump semuanya sudah dibebaskan ke drain circuit. Dan berapakah sebenarnya cracking pressure main relief valve? Logikanya harus dibawah setting saat engine low speed khan?. Nah, ketika ada kecenderungan relief pressure akan terjadi, kan mending oil discharge langsung diby-passkan saja ke drain circuit, untuk mengurangi terjadinya relief lo ss . PMDP / (revision 01)
194
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Mario Teguh Golden Moment
EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN - Part One MENGAPAKAH ADA ORANG BAIK YANG HIDUPNYA BELUM BAIK? Rekan-rekan Super Members dan Super Fans yang terkasih, Berikut adalah Golden Moment kita mengenai kebutuhan kita semua untuk hidup dalam kebaikan yang kita yakini. Please kindly enjoy, absorb, and apply. Marilah kita mulai perbincangan kita kali ini dengan satu pertanyaan: Mengapakah ada orang baik yang hidupnya belum baik? Seseorang disebut baik karena dia meyakini yang baik dan hidup dalam kebaikan yang diyakininya. Sehingga, seseorang tidak bisa disebut sebagai orang baik, jika dia meyakini yang baik, tetapi melakukan yang tidak baik. Dia cepat menyatakan dirinya orang baik, tetapi juga cepat untuk berlaku tidak jujur saat merasa aman untuk tidak jujur. Kebaikan itu sederhana dan berani. Yang sederhana, seharusnya sederhana juga untuk dilaksanakan, dan kemudian berhasil. Tetapi ketidak-ikhlasan kita untuk menyerahkan yang tidak bisa kita lakukan – kepada Tuhan, dan ketidaksediaan kita untuk melakukan yang terbaik dari yang bisa kita lakukan, menghasilkan kehidupan yang seharusnya sederhana menjadi kompleks dan penuh kegentingan. Kebaikan itu sederhana dan berani. Jika kita telah seutuhnya mengikhlaskan diri kepada kebaikan, maka kita akan sangat berani. Hukum kebaikan adalah melakukan yang baik dan menghindari yang buruk. Maka mengapakah ada orang yang masih ragu untuk berlaku baik, dan ti dak berani menghindari yang buruk? Janganlah mengikuti orang yang salah pikir, yang mengira bahwa dia akan mendapat kebaikan dari menghindari kebaikan dan dari melakukan keburukan. Maka jangan sampai kita ditanya, “apakah engkau tidak berpikir?” Jika ada orang muda yang shalih, kita harus mensyukuri bahwa dia telah mengikhlaskan dirinya kepada kebaikan, karena banyak sekali orang yang masih bernegosiasi dan meminta penundaan agar mereka tidak harus berlaku baik sekarang. Banyak dari mereka merasa bahwa berlaku baik sekarang adalah kerugian, karena masa muda adalah masa untuk hidup dalam kebebasan, dan kebaikan hanya untuk orang yang sudah mulai menua. Lalu, apakah kebebasan yang mereka maksud adalah kebebasan untuk tidak menjadi orang baik? Dengan pengertian seperti itu, mereka akan bersikap dan berlaku santai, dan tidak membangun nilai pribadi yang akan menjadikan mereka pribadi yang dibayar mahal dan dihargai tinggi di masa depan. Mereka tidak menyadari bahwa yang tidak bekerja keras semasa muda, akan dipaksa bekerja keras di masa tua. Itu bukan hanya kemungkinan, tetapi keniscayaan yang sedang terbukti di sekitar kita. Nah, bagaimana jika orang yang kita sebut sebagai orang baik itu – yang hidupnya belum baik itu, adalah orang yang tadinya menelantarkan masa mudanya? Mungkin ini penjelasannya …, bahwa rasa frustrasi-nya hari ini adalah masa penyesuaian diri bagi mereka yang baru saja menjadi orang baik. Maka orang baik, yang hidupnya belum baik, adalah mungkin orang-orang yang sedang dengan penuh kasih diminta untuk mengutuhkan kebaikannya. Jika kita mengatakan yang baik, maka lakukanlah yang baik, dan hindarilah yang buruk. Jika kita orang baik, ikhlaskanlah diri kita untuk menyerahkan yang tidak bisa kita kerjakan – kepada Tuhan, dan mengambil tanggung jawab penuh atas yang bisa kita kerjakan. Janganlah berserah tetapi masih tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan yang sudah kita serahkan kepada Tuhan. Janganlah juga berani, tetapi mengandalkan kekuatan kepada yang selain Tuhan. Kita, orang-orang yang baik ini, adalah orang yang meyakini bahwa tidak akan ada yang terjadi, tanpa ijin dari Tuhan. Tuhan adalah satu-satunya pemilik kekuatan. Sehingga, jika ada sesuatu terlaksana dengan kekuatan, itu pasti terlaksana karena ijin Tuhan. Maka marilah kita mengikhlaskan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan. Kerjakanlah apa yang harus Anda kerjakan dengan sebaik-baiknya niat dan dengan sebaik-baiknya cara. Yang kita lakukan bisa saja tidak tepat, kecil, atau tidak bernilai bagi orang lain; tetapi Tuhan sangat berwenang untuk menjadikan kita pribadi yang berhasil – melalui apa pun yang kita kerjakan. Hanya kebaikan yang membaikkan. Maka marilah kita meyakini yang baik, dan hidup dalam kebaikan yang kita yakini. Dan ketahuilah, bahwa anggukan kecil di hati itu, adalah tanda dari kesungguhan Anda, yang mengundang senyum Tuhan untuk merahmati kebaikan dalam keyakinan dan dalam pekerjaan Anda. Sahabat-sahabat saya yang terkasih, Itu dulu ya? Tidak ada niat Tuhan kecuali untuk melihat kita hidup dalam keindahan dari kebaikan. Maka belajarlah untuk lebih menurut. Sampai nanti. Terima kasih dan salam sayang dari kami untuk keluarga tercinta.
Linna & Mario Teguh Founders| MTSuperClub| 081-814-2080| For The Happiness Of Others| Jakarta
PMDP / (revision 01)
195
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MAIN CONTROL VALVE – 2 SPOOL
gmb.274
PA1 PA2 PB1 PB2 P P1 P2 A1 A2 B1 B2 D1 D2 T
lddy says
: From PPC valve P4 : From PPC valve P2 : From PPC valve P1 : From PPC valve P3 : From pump : From PPC valve P2 : From PPC valve P3 : To bucket cylinder bottom end : To boom cylinder bottom end : To bucket cylinder head end : To boom cylinder head end : Drain port : Drain port : Drain port PMDP / (revision 01)
196
Main control valve ini dipasang pada sisi dalam front frame, agak dibawah bucket cylinder. Seperti biasa, sesuaikan dahulu port name antara gmb.274 dan gmb.275. Dari gmb.274, kita bisa disuguhi beberapa gambar potongan melintang, dari view A-A sampai view E-E, untuk memudahkan kita mempelajari dan memahami oil passage didalam housing. Masing2 view dan penjelasan singkatnya kita bahas pada halaman berikut.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Main Control valve - hydraulic circuit diagram 14A 14B 14C 14D 14E 14F
: Boom spool : Bucket spool : Safety valve with suction valve : Main relief valve : Optional spool : Safety valve with suction valve (optional) 14G : Float selector valve 14H : Unloader valve Note 1 : Hydraulic circuit disamping adalah untuk main control valve 3 spool, karena tidak tersedia yang untuk C/V 2 spool, ya kita abaikan saja yang sifatnya optional. Note 2 : Karena keterbatasan space untuk menulis penjelasan pada halaman berikut, terpaksa sebagian saya tuliskan pada halaman ini, ya terpaksa anda harus membolak balik halaman.
gmb.275
lddy says
Jika control valve hydraulic circuit diagram gmb.275 menampakkan Open Circuit, nah anda bisa menyesuaikan-nya dengan gmb.276 view A-A. Dan ternyata saat anda gerakkan bucket spool sebagai 1st spool sampai end stroke maka oil supply ke 2nd spool (Lift spool) menjadi terputus, ya tentu saja Lift cylinder tidak bisa bergerak. Artinya hubungan antara kedua spool C/V (cylinder hydraulic) adalah Ta n d e m ataukah Se rie ? Atau malah Para lle l ? Anda diskusikan mengenai hal ini ya? sekalian apa keuntungan & f e a t u r e masing2 system tersebut. Ya pasti semuanya disesuaikan dengan operation characteristic unit-nya. Check valve yang dipasang pada input port masing2 spool, biasanya kita sebut sebagai L o a d H o ld in g v a lv e , karena berfungsi untuk mencegah penurunan attachment pada saat menggantung diatas (hanging) setelah anda naikkan, kemudian anda gerakkan lagi ke atas. Holding pressure pada actuator side akan ditahan oleh valve tersebut, agar tidak menghajar pump yang masih low pressure, setelah pressure pump built up dan mampu membuka valve, barulah attachment bisa bergerak naik. Hehe, trus apalagi ya fungsi-nya? Anda lanjutkan diskusi ya? PMDP / (revision 01)
197
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Main control valve - viewing
gmb.276
lddy says
1. Main relief valve 2. Bucket spool return spring 3. Boom spool return spring 4. Boom spool 5. Bucket spool 6. Body 7. Suction valve 8. Unloader valve 9. Float selector valve 10. Safety valve (with suction)
PMDP / (revision 01)
198
Pada view A-A dan B-B, tampak di sepanjang spool terdapat 9 passage, jika saya beri no urut 1 dari paling atas, no.9 paling bawah, maka 1&9 : Drain (T) port, 2&8 : Actutor (A) port, 3&7 : Pump (P) port (standby passage), dan 4&5&6 adalah bypass port. Tetap berlaku rumus port A diapit oleh port T dan port P. View C-C bisa menunjukkan hubungan Ta n d e m C i rc u it antara bucket spool sebagai st 1 spool dan boom spool sebagai 2 nd spool. Disamping juga menunjukkan unloader valve yang dipasang pada Lift arm circuit.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Main control valve – inner part
gmb.278
Main Control valve hydraulic circuit diagram gmb.277
gmb.279
lddy says
Lihat gmb.277, 1pcs spring cover no.20 berbeda dengan 3 pcs spring cover no.19, sekilas tampak sama, tetapi jika anda tertukar memasangnya, akibatnya pergerakan cylinder menjadi ngawur, misal boom hanya bisa naik, tidak bisa turun, bucket nggak bisa digerakkan. gmb.280 Temukan perbedaanya dengan view A-A ya? Gmb.276 view D-D adalah bentuk potongan Safety with suction valve yang dipasang pada bucket circuit, sedangkan view E-E menunjukkan Float selector valve sebagai pengatur kerja Unloader valve. Untuk detail structure dan function masing2 valve dapat anda lihat pada halaman 2 berikut-nya. PMDP / (revision 01)
199
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MAIN RELIEF VALVE
gmb.281
gmb.282
1. Main valve 2. Valve seat 3. Pilot poppet 4. Spring 5. Adjustment screw 6. Locknut Setting pressure : 210 kg/cm2 lddy says
Hehe, sebenarnya bisa saja saya langsung copy-paste penjelasan mengenai main relief valve dari PPC relief valve, karena secara structure dan operation sama persis, bahkan function-nya juga sama2 untuk membatasi max. pressure. Yang membedakan antara kedua relief valve tersebut selain letak pemasangannya, karena PPC relief valve dipasang pada pilot pressure circuit (penggerak spool C/V), sedangkan main relief valve tentu saja dipasang dalam gmb.283 Main pressure circuit (penggerak Actuator). Juga kondisi saat kapan bekerjanya, jika PPC relief valve selalu bekerja selama engine hidup, sedangkan Main relief valve hanya bekerja pada saat work equipment tidak bisa bergerak lagi karena hydraulic cylinder telah mencapai end stroke ataupun karena beban yang berlebihan (overload) padahal lever control masih anda gerakkan. Pada kondisi tersebut, oil discharge yang masih dihasilkan oleh pump akan berusaha mengalir menuju ke hydraulic cylinder, tetapi karena cylinder tidak bisa bergerak lagi, maka seolah 2 oil discharge pump akan mengalami kondisi blocked, so main relief valve akan bekerja untuk membebaskan berapapun oil discharge pump kembali ke tank (drain circuit), agar tidak terjadi kenaikan pressure yang lebih tinggi melebihi specified pump pressure, makanya max. setting pressure dibatasi 210 kg/cm2 pada saat engine high speed. Main relief valve ini dipasang pada port inlet main control valve, seperti tampak pada gmb.281, sedangkan inner part-nya dapat anda lihat pada gmb.283.
PMDP / (revision 01)
200
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Operation of main relief valve
gmb.284
Port A dihubungkan dengan pump circuit sedangkan port C dihubungkan dengan drain circuit (tank port). Pada awalnya pilot poppet (3) masih seating pada valve seat (2) karena tension spring-nya. Oil pressure dari port A lewat melalui orifice pada main valve (1) dan mengisi port B, ber-dasarkan Pascal Law, maka tidak terjadi perbedaan pressure antara kedua port A dab B. Sedangkan luas penampang port B lebih besar dari port A, sehingga reaction force-nya tetap mempertahankan agar main valve (1) tetap seating untuk menutup hubungan menuju drain circuit.
gmb.285
gmb.286
Saat pressure port B semakin tinggi dan reaction force-nya mampu mengalahkan tension spring (4), pilot poppet (3) akan terbuka untuk membebaskan oil pada port B menuju port C, dan pressure pada port B dipertahankan pada C ra c king p ressure . (gmb.285) Karena adanya orifice main valve (1), maka akan terjadi perbedaan pressure terjadi antara port A dan port B, reaction force pada port A mampu menggerakkan Main valve (1) agar terbuka untuk membebaskan oil discharge pump menuju ke port C (drain circuit). (gmb.285) Pressure pada port A itulah yang anda sebut sebagai Se tt ing p ressure , yang pressure-nya ditentukan oleh seberapa banyak oil discharge pump yang harus dibebaskan kembali ke tank. Pada saat engine high speed, oil yang harus dibebaskan ke drain circuit lebih banyak sehingga main valve (1) harus membuka paling lebar, sehingga butuh pressure yang lebih tinggi (max.210 kg/cm2) agar reaction force-nya lebih besar. Sebaliknya saat engine low speed, setting pressure akan terbaca lebih rendah karena oil yang harus dibebaskan relative lebih sedikit. Saat anda mengadjust tension spring (4), sebenarnya yang anda rubah adalah cracking pressure, meskipun pada akhir-nya yang tampak mengalami perubahan adalah Setting pressure-nya, karena anda mengukurnya pada port A, hehe. Untuk meng-adjust setting pressure, buka cap nut, kendorkan lock nut (6) dan putar adjustment screw (5) untuk mengadjust seperti berikut. Kencangkan untuk menaikkan pressure Kendarkan untuk menurunkan pressure
PMDP / (revision 01)
201
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 SAFETY VALVE (WITH SUCTION)
gmb.287
gmb.288
1. Suction valve 2. Main valve 3. Main valve spring 4. Pilot piston 5. Suction valve spring 6. Valve body
Setting pressure : 230 kg/cm2
lddy note
Safety valve (with suction valve) terletak di kedua sisi dump cylinder circuit. Saat dump lever posisi neutral dan terjadi external force yang memaksa dump cylinder bergerak extend atau retract, akan mengakibatkan abnormal high pressure. Agar tidak terjadi kerusakan pada cylinder, maka salah satu valve akan berfungsi sebagai safety valve, sedangkan lainnya sebagai suction/vaccum valve, agar dump cylinder bisa bergerak untuk mengurangi external force.
gmb.289
Operation as safety valve
gmb.290
gmb.291
Port A berhubungan dengan cylinder circuit dan port B berhubungan dengan drain circuit. Pressure oli dalam port A mengalir ke port D lewat lubang pada piston pilot (4). Dan juga menuju ke port C melalui celah diantara main valve (2) dan piston pilot (4). Piston pilot (4) diikat ke safety valve dengan lock nut. Dengan permainan perbedaan luas penampang, maka timbul perbandingan d2>d1>d3>d4, untuk menimbulkan reaction force pada masing2 luas penampang. (gmb.290). lanjut disamping kanan. gmb.290 PMDP / (revision 01)
202
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
Jika keabnormalan pressure tinggi terjadi pada port A, suction valve (1) tidak bekerja karena perbandingan hubungan d2>d1, dan reaction forcenya justru menekan valve (1) tetap seating. Akan tetapi karena perbedaan d3>d4 pada port A dan C, meskipun pressure pada kedua port sama, tetapi reaction forcenya lebih besar pada port A. Saat total reaction force akibat pressure telah melebihi tension main valve spring (3), maka main valve (2) akan terbuka untuk membebaskan sebagian oil dari port A menuju ke port B. gmb.291
Operation as suction valve
gmb.292
Cara kerja saat berfungsi sebagai suction valve adalah kelanjutan dari jalan cerita diatas. (sebagai safety valve) Dari kondisi terakhir penjelasan diatas, misalnya saat sebagian oil dibebaskan dari head side dump cylinder menuju ke drain circuit, maka dump cylinder akan bisa bergerak extend, dan ketika akan terjadi kecenderungan ke-vaccuman pada bottom side, valve lainnya akan segera berfungsi sebagai suction valve dengan detail cara kerja sebagai berikut.
Saat ke-vaccum-an terjadi di port A, port D juga akan vaccum, karena kedua port saling berhubungan. Tank pressure pada port B bekerja pada port e, dan reaction force-nya pada d2 mampu mengalahkan tension spring (5), untuk menggerakkan valve agar terbuka dan mengalirkan oil dari tank circuit port B menuju ke actuator circuit pada port A, untuk mencegah terjadinya kevaccum-an pada port A. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan external force? Jika anda anggap sebagai beban dari luar karena bucket kejatuhan material border, semestinya bukan safety valve yang bekerja tetapi pak safety officer, hehe. Lagian jika kejatuhan mestinya beban material khan diterima oleh boom cylinder, bukan bucket cylinder. Nah anda diskusikan lebih lanjut mengenai external force itu ya?.
SUCTION VALVE 1. Main poppet 2. Sleeve 3. Spring lddy note
Valve ini hanya berfungsi untuk mencegah terjadinya negative pressure atau kevaccum-an dalam head side boom cylinder circuit. gmb.293
Operation Jika ke-vaccum-an terjadi pada port A (head side boom cylinder), main poppet (1) akan terbuka karena tank pressure yang bekerja pada bidang perbedaan luas penampang antara d1 dan d2, untuk mengalirkan oil dari tank circuit port menuju ke port A pada head side boom cylinder. Kapankah kecenderungan vaccum pada boom cylinder akan terjadi? Diskusikan ya? gmb.294
PMDP / (revision 01)
203
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 FLOAT SELECTOR VALVE AND UNLOADER VALVE lddy note
Float selector valve dan unloader valve : sesuai namanya merupakan sepasang valve yang hanya berfungsi pada saat control lever boom anda gerakkan ke posisi Float, agar boom cylinder bisa bergerak extend ataupun retract untuk menyesuaikan dengn pergerakan naik turun bucket sesuai kontur permukaan tanah medan operasi unit.
gmb.295
Operation – at lower position
gmb.296
gmb.297
Saat control lever boom anda gerakkan ke posisi Lower, maka PPC valve juga berada pada posisi lower dan output pilot pressure dibawah 26,5 kg/cm2. Selanjutnya pilot pressure akan dikirimkan menuju port A, sedangkan oil pada port B akan dihubungkan menuju drain circuit, tetapi reaction force pada port A tidak mampu menggerakkan Float selector valve ke kanan dan masih mem-block hubungan port E dengan drain circuit. Disamping itu pilot pressure juga menuju ke sisi kiri boom spool untuk menggerakkannya ke kanan, agar oil discharge pump setelah melalui load holding valve akan menuju ke head side boom cylinder, sebagian oil juga menuju ke chamber F dan masuk melalui orifice pada unloader valve dan menuju ke chamber E yang masih ter-blocked. PMDP / (revision 01)
204
Sehingga pressure pada port E dan F tetap sama, tetapi karena perbedaan luas penampang E>F, maka reaction forcenya akan menekan unloader valve agar tetap seating dan menutup hubungan port F dengan drain circuit, so boom cylinder bisa retract dan bucket bergerak turun, bahkan sampai untuk jacking front frame.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Operation – at Float position
gmb.298
lddy note
Jika boom control lever anda gerakkan lagi ke depan dan masuk ke posisi Float, maka output pressure PPC valve menjadi diatas 26,5 kg/cm2. Pilot pressure yang menuju ke boom spool tidak bisa menggerakkan lebih jauh, karena telah end-stroke (posisi boom spool saat Float sama dengan posisi saat Lower) Pilot pressure sebesar itu yang masuk ke port A akan mampu mengalahkan tension spring, float selector valve (2) akan bergerak ke kanan, membuka hubungan antara port D menuju ke port C (drain circuit). Akibatnya pressure pada chamber E menjadi tank pressure, pressure pada port F hanya perlu mengalahkan spring untuk menggerakkan Unloader valve (4) keatas, sehingga oil discharge pump setelah melalui load holding valve daripada menuju ke head side boom cylinder bisa secara langsung menuju ke drain circuit, artinya head side boom cylinder dan drain circuit menjadi berhubungan melalui unloader valve. Sedangkan bottom side boom cylinder telah dihubungkan dengan drain circuit melalui boom spool.
PMDP / (revision 01)
205
Karena kedua sisi boom cylinder berhubungan dengan drain circuit, maka bucket berada pada posisi Float, dan bisa bergerak naik-turun mengikuti kontur permukaan tanah, dan boom cylinder akan bergerak retract atau extend untuk menyesuaikan dengan pergerakan bucket.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BOOM AND BUCKET SPOOL HOLD POSITION
gmb.299
lddy note
Oil discharge PPC pump setelah melalui check valve (3) akan masuk port L PPC valve, tetapi lever boom dan bucket pada belum anda gerakkan dan tetap pada posisi Hold, maka tidak ada pilot pressure yang dikirimkan menuju ke boom dan bucket spool. Max. oil pressure PPC circuit dibatasi oleh PPC relief valve (12), dengan membebaskan oil discharge pump kembali ke hydraulic tank. Oil discharge pump masuk ke port A, tetapi karena bucket spool (1) pada posisi Hold, maka bypass passage-nya terbuka dan oil bisa melewati sekeliling spool untuk mengalir menuju ke port B. PMDP / (revision 01)
206
Boom spool (2) juga masih pada posisi Hold, so bypass passage-nya pun terbuka, maka oil dari port B melewati sekeliling spool dan mengalir menuju ke port C (drain circuit). Selanjutnya oil terus melalui return filter dan kembali masuk ke dalam tank.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BOOM SPOOL AT RAISE POSITION
gmb.300
Saat lever boom (3) anda tarik keposisi Raise, oil pressure dari input port L PPC valve akan mengalir menuju ke port N dan selanjutnya masuk ke port S, reaction force-nya akan menekan boom spool (2) ke kiri. Agar boom spool (2) bisa bergerak ke posisi Raise, maka oil pada port T harus dibebaskan melalui port M PPC valve menuju ke drain circuit. Oil discharge pump setelah melalui bypass passage pada bucket spool akan mengalir menuju bypass passage boom spool (2). Tetapi karena bypass passage telah tertutup oleh spool, maka oil akan membuka check (load holding) valve (10). Selanjutnya oil mengalir dari port H melalui port I dan menuju ke bottom side boom cylinder. PMDP / (revision 01)
207
Agar boom cylinder dapat bergerak extend, maka pada saat yang bersamaan, oil pada head side boom cylinder harus dibebaskan melalui port K menuju ke port C drain circuit dan selanjutnya kembali masuk ke tank. Sehingga boom (lift arm) frame dan bucket bisa bergerak naik. Kecepatan gerak naik boom frame dapat anda atur berdasarkan seberapa panjang langkah lever control anda gerakkan. Jika anda menarik lever control hanya sedikit, boom spool juga bergerak sedikit, akibatnya oil discharge pump lebih banyak yang melalui bypass passage untuk kembali ke tank, daripada yang menuju ke bottom side boom cylinder. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BOOM SPOOL AT LOWER POSITION
gmb.301
Jika lever boom (3) anda dorong kedepan ke posisi Lower, oil pressure dari input port L PPC valve akan melalui port M dan selanjutnya masuk ke port T , dan reaction force-nya akan menekan boom spool (2) ke kanan. Agar boom spool (2) bisa bergerak ke posisi Lower, maka oil dalam port S akan dibebaskan menuju ke circuit drain. Oil discharge pump setelah melalui bypass passage pada bucket spool, akan mengalir bypass passage pada spool boom (2). Tetapi karena bypass passage tertutup oleh spool, maka oil akan membuka check (load holding) valve (10). Kemudian oil mengalir dari port J melalui port K dan menuju ke head side boom cylinder silinder.
Agar boom cylinder bisa bergerak retract, maka pada saat yang bersamaan, oil dalam bottom side boom cylinder akan dibebaskan melalui port I menuju ke port C (drain circuit) dan selanjutnya kembali masuk ke tank. Sehingga boom frame dan bucket bisa bergerak turun. Kecepatan gerak turun boom frame dapat anda atur berdasarkan seberapa panjang langkah lever control anda gerakkan. Jika anda mendorong lever control hanya sedikit, boom spool juga bergerak sedikit, ya oil discharge pump lebih banyak yang melalui bypass passage untuk kembali ke tank, daripada yang menuju ke head side boom cylinder.
PMDP / (revision 01)
208
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BOOM SPOOL AT FLOAT POSITION
gmb.302
Saat lever boom (3) anda dorong sampai end stroke agar masuk ke posisi Float, spool dalam PPC valve bergerak lebih panjang dari posisi Lower ke posisi Float. Input pressure dari port L PPC valve mengalir ke port M terus ke port T dan W. Pressure pada port T mendorong boom spool dan menggerakkan ke posisi Lower setelah oil dalam port S dibebaskan melalui port N. Reaction force pressure port W mampu menggerakkan load selector valve (7) ke kanan untuk menghubungkan port C1 denga port C (drain circuit). Sehingga terjadi perbedaan pressure pada kedua sisi Unload valve (8) untuk menekannya ke atas dan menghubungkan oil discharge pump dengan drain circuit. Berarti oil dalam head side bottom cylinder juga dihubungkan dengan drain circuit melalui port K. Sedangkan oil dalam bottom side boom cylinder telah mengalir dari port I ke port C drain circuit. Karena kedua sisi boom cylinder dihubungkan dengan drain circuir, maka boom cylinder dapat bergerak extend dan retract sesuai gerakan naik turun bucket yang mengikuti kontur permukaan tanah. Hehehe, penjelasan ini seperti pengulangan structure dan function Unloader valve dan Float selector valve.
PMDP / (revision 01)
209
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BUCKET SPOOL AT DUMP POSITION
gmb.303
Saat lever bucket (4) anda dorong ke depan ke posisi Dump, inlet oil pressure dari port L PPC valve akan melalui port Q menuju ke port V, reaction force-nya akan menekan dan menggerakkan bucket spool (1) ke posisi Dump, setelah oil dalam pada port R dihubungkan dengan drain circuit melalui PPC valve Oil discharge pump dari port A tidak bisa menuju bypass passage yang telah ditutup oleh spool, maka oil akan membuka check (load holding) valve (9). Kemudian oil mengalir dari port F melalui port G dan menuju ke head side bucket cylinder silinder.
PMDP / (revision 01)
210
Agar bucket cylinder bisa bergerak retract, maka pada saat yang bersamaan, oil dalam bottom side bucket cylinder akan dibebas kan melalui port D menuju ke port C (drain circuit) dan selanjutnya kembali masuk ke tank. Sehingga bucket bisa bergerak ke posisi dumping. Kecepatan gerak dumping bucket dapat anda atur berdasarkan seberapa panjang langkah lever control anda gerakkan. Jika anda mendorong lever control hanya sedikit, bucket spool juga bergerak sedikit, ya oil discharge pump lebih banyak yang melalui bypass passage untuk kembali ke tank, daripada yang menuju ke head side bucket cylinder. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BUCKET SPOOL AT TILT POSITION
gmb.304
Saat lever bucket (4) anda tarik ke belakang masuk ke posisi Tilt, inlet oil pressure dari port L PPC valve akan melalui port P menuju ke port R, reaction force-nya akan menekan dan menggerakkan bucket spool (1) ke posisi Tilt, setelah oil dalam pada port V dihubungkan dengan drain circuit melalui PPC valve. Oil discharge pump dari port A tidak bisa menuju bypass passage yang telah ditutup oleh spool, maka oil akan membuka check (load holding) valve (9). Kemudian oil mengalir dari port D melalui port E dan menuju ke bottom side bucket cylinder silinder.
PMDP / (revision 01)
211
Agar bucket cylinder bisa bergerak extend, maka pada saat yang bersamaan, oil dalam head side bucket cylinder akan dibebaskan melalui port G menuju ke port C (drain circuit) dan selanjutnya kembali masuk ke tank. Sehingga bucket bisa bergerak ke posisi Tilting. Kecepatan gerak tilting bucket dapat anda atur berdasarkan seberapa panjang langkah lever control anda gerakkan. Jika anda menarik lever control hanya sedikit, bucket spool juga bergerak sedikit, akibatnya oil discharge pump lebih banyak yang melalui bypass passage untuk kembali ke tank, daripada yang menuju ke bottom side bucket cylinder. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 LIFT CYLINDER
gmb.305
lddy says
Antara boom cylinder dan bucket cylinder, keduanya nyaris sama persis susunan inner part-nya, yang membedakan adalah ukuran diameter dan strokenya, sehingga untuk gambar potongannya hanya dinampakkan menjadi 1 (2in1) seperti pada gmb.306, meskipun sebenarnya yang dijadikan sebagai model dasarnya adalah Bucket cylinder. Oil pressure yang masuk ke head atau bottom side hydraulic cylinder, akan diterima oleh piston dan reaction forcenya akan menggerakkannya sliding di sepanjang sisi dalam cylinder. Sekeliling bagian luar piston dipasang seal dan packing untuk mencegah terjadi kebocoran oil pressure ke sisi sebelahnya. Ada yang menggunakan U - p a c k i n g type yang menghadap kedua sisi cylinder atau Slip p er ring typ e yang mampu menahan dan mencegah terjadi kebocoran oil pressure. (cylinder hydraulic unit anda ini menggunakan U-packing atau Slipper ring?) Karena piston dan cylinder terbuat dari material logam (besi), maka untuk mencegah agar tidak terjadi kontak langsung antara keduanya, dipasang wear ring sehingga tidak terjadi keausan pada keduanya. Hal yang selalu harus anda perhatikan dan lakukan agar hydraulic cylinder lebih awet, hanyalah hal yang sangat sederhana dan mudah sekali, yaitu pastikan anda selalu melakukan Air Bleeding setelah anda melepas dan memasang kembali hydraulic cylinder dan semua related piping-nya. So meskipun anda hanya mengganti sebuah hose atau bahkan sebuah O-ring yang bocor, pastikan anda melakukan Air bleeding, dengan hanya menggerakkan hydraulic extend dan retract beberapa (5) kali, hentikan sekitar 10 cm sebelum end stroke, pada engine low speed, kemudian ulangi hal yang sama pada engine high speed, selanjutnya barulah anda endstroke-kan. Pada halaman sebelah kanan, saya tambahkan catatan mengenai penyebab dasar kerusakan hydraulic component.
PMDP / (revision 01)
212
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 DUMP CYLINDER
gmb.306
lddy note
Sekitar 70% kerusakan pada component hydraulic system disebabkan oleh maintenance yang sub-standard dan ketidak tepatan pemilihan hydraulic oil. Hydraulic oil merupakan bagian yang penting karena bekerja sebagai media untuk meneruskan pressure, memberikan cooling dan lubricant effect pada semua part yang saling bergerak sliding. So kondisi hydraulic oil dapat anda check berdasarkan 4 kriteria. 1. Discoloration Contaminant yang berupa hard particle (pecahan metal, pasir atau tanah) akan menyebabkan keausan atau baret pada bagian sliding surface. Juga akan mempercepat proses acidity pada oil. Discoloration ditentukan berdasarkan NAS grade, oil yang anda gunakan harus berada pada grade 10, untuk grade 11 dan 12 dapat anda gunakan lagi, setelah dilakukan cleaning procces. 2. Water content Jika air masuk tercampur ke dalam oil, maka lubrication effectnya jauh berkurang, yang menyebabkan keausan dan karat pada part. Standart water content hanya 0,2%, jika lebih harus anda ganti. 3. Cavitation Jika udara masuk kedalam oil, akan menimbulkan bubble, yang saat pecah akan menghasilkan high pressure sehingga terjadi noise dan vibration. PMDP / (revision 01)
gmb.307
4. Rise in oil temperature Oil viscosity semakin rendah jika temperaturenya tinggi, oil film effect menjadi hilang, internal leakage, keausan part juga akan meningkat. 213
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 WORK EQUIPMENT LINGKAGE
gmb.308
lddy says
1. Bucket 2. Bellcrank 3. Bucket cylinder 4. Boom cylinder 5. Boom 6. Bucket link 7. Bucket hinge pin 8. Cord ring 9. Cord ring
PMDP / (revision 01)
214
Gmb.304 menggambarkan beberapa posisi pergerakan bucket dan linkage-nya, dari posisi paling bawah saat bucket digging, kemudian bucket leveling, carrying atau tilting, start dumping, boom kick-out dan end dumping. Kesemua posisi diatas, didapatkan dengan pergerakan extend dan retract, bucket cylinder dan boom cylinder. Lanjut disamping ya lddy note-nya, hehehe. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Bracket monting, bushing and pins viewing
gmb.309
lddy says
Work equipment linkage (mechanical) telah dirancang dan disesuaikan dengan work equipment hydraulic system-nya serta control levernya agar memudahkan pengoperasian. Smoga anda pernah memperhatikan perubahan posisi bucket pada saat hanya salah satu hydraulic cylinder yang digerakkan. Misalnya dari posisi bucket level rata diatas permukaan tanah, kemudian anda gerakkan hanya Boom Raise saja, kemudian anda hentikan pada suatu posisi, apakah posisi bucket masih tetap pada level horizontal? Atau bucket seolah2 bergerak ke posisi dumping? Ataukah malah Tilting? Dengan linkage mechanism seperti tampak pada gmb.308 dan gmb.310-313, ternyata pergerakan boom cylinder akan mempengaruhi bucket cylinder, dan begitu juga sebaliknya. Apalagi pada saat unit sedang operasi, pada saat awal digging misalnya, jika si operator hanya menggerakkan boom raise, material tanah akan berusaha menahan teeth bucket atau cutting edge di depan bucket, sedang bagian belakang bucket bergerak naik, berarti bucket seolah2 dipaksa untuk ke posisi dumping. Dengan dua illustrasi diatas, jadi sepertinya pada kondisi operasi normalpun kecenderungan external force akan terjadi, dan mungkin anda bisa bandingkan dengan unit type lainnya, Excavator series misalnya : apakah juga ada kecenderungan external force pada salah satu hyd cylinder ketika hyd cylinder lainnya yang digerakkan. Untung ada safety valve with suction valve yang akan bekerja sebagai pengaman system. PMDP / (revision 01)
215
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Lift Arm and Bell crank
Lift Arm and Bell crank (mounting pin)
gmb.310
Dump cylinder (mounting part)
gmb.311
Lift cyinder (mounting part)
gmb.312
PMDP / (revision 01)
gmb.313
216
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BUCKET
gmb.314
1. 2. 3. 4.
Bucket Tip tooth Pin Wear plate
lddy note
Untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan bucket dan teeth bucket, anda bisa baca pada supplement pada halaman2 akhir handout ini, yang saya cropkan dari komatsu handout.
PMDP / (revision 01)
217
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BUCKET POSITIONER & BOOM KICK OUT
gmb.315
lddy note
1. Proximity switch (for bucket positioner) 2. Proximity switch (for boom kick-out) 3. Bucket cylinder rod 4. Lever 5. Plate
PMDP / (revision 01)
218
Boom kick out dan Bucket posistioner bisa didapatkan dengan lever control linkage mechanism yang sudah kita bahas didepan, ditambahkan dengan electronic control sebagai pengatur kerja solenoid valve, agar dia tahu kapan waktunya harus bekerja. Dal hal tersebut diatas, rasanya hanya cocok jika control valvenya menggunakan Tandem Circuit antara Bucket sebagai 1st spool dan Boom spool sebagai 2nd spoolnya. Silahkan anda berandai2, jika misalnya Parallel atau Serie circuit yang digunakan, kira2 untung ruginya gimana, dibandingkan dengan Tandem circuit. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BOOM KICK-OUT lddy note
Boom kick-out juga menggunakan penggabungan mechanical dan electrical system agar secara automatic bisa menghentikan pergerakan boom frame, setelah bucket mencapai ketinggian sesuai yang anda inginkan. Setelah carrying, boom control lever anda gerakkan ke posisi Raise, dan tidak perlu anda tahan, karena anda detent mechanism yang menahannya agar tetap posisi Raise. Plate (5) dipasang pada boom frame, sedangkan proximity switch (2) dipasang pada front frame. Boom frame akan naik, dan tepat pada saat bucket mencapai ketinggian sesuai yang anda inginkan (adjustment anda lakukan berdasarkan ketinggian dump truck yang anda loading), yaitu saat plate melintas didepan proximity switch, maka boom lever akan kembali ke posisi neutral. Untuk detail cara kerja-nya ada dihalaman berikut.
gmb.316
BUCKET POSITIONER lddy note
Bucket positioner menggunakan penggabungan mechanical dan electrical system agar secara automatic bisa memposisikan bucket pada optimum digging angle. Setelah dumping material, bucket control lever anda gerakkan dari posisi Dump ke Tilt dan tidak perlu anda tahan karena ada mechanism detent yang menahannya agar lever tetap posisi Tilt. Bucketpun akan bergerak Tilting, tetapi tepat saat bucket berada pada sudut dan posisi yang anda inginkan sesuai (adjustment posisi awal), maka bucket lever secara automatic bergerak balik ke posisi neutral. Lever (4) diikat dengan bolt pada cylinder rod bucket (3), sedangkan proximity switch (1) dipasang pada cylinder housing. Saat bucket anda gerakkan dari posisi Dump ke posisi Tilt, dump cylinder rod akan bergerak extend sambil membawa lever (4) bergerak ke kiri, dan saat plate tidak lagi melintas didepan proximity switch, maka selanjutnya silahkan lihat detail cara kerjanya, pada halaman selanjutnya, hehe.
PMDP / (revision 01)
gmb.317
219
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BOOM KICK-OUT - OPERATION lddy note Jika ketinggian boom frame (bucket) masih lebih rendah dari pada setting ketinggian boom kick-out, plate detector belum melintas di depan bidang sensor proximity switch (gmb. 319) Sehingga load circuit proximity switch tetap terputus, dan relay switch posisi OFF karena tidak mendapat grounded, ya akibatnya tidak ada drive current ke solenoid terputus. gmb.318. gmb.318
gmb.319
Boom raise Saat boom lever anda gerakkan ke posisi Raise, tension spring akan menekan roller detent agar seating pada notch cam lever, untuk menahan boom lever, jadi anda tidak perlu terus menahannya. Boom cylinder akan bergerak extend dan mengangkat boom frame bergerak naik, sambil membawa detector plate. gmb.321. gmb.320
gmb.321
PMDP / (revision 01)
220
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
Boom frame terus bergerak naik dan pada saat mencapai setting ketinggian boom kick out, detector plate akan melintas di depan bidang sensor proximity switch, yang lalu memberikan grounded untuk relay agar bekerja dan mengirimkan drive current ke solenoid valve. gmb.322. Electromagnetic force pada solenoid akan untuk menarik roller detent keluar dari notch cam lever, sehingga boom lever kembali ke posisi Hold (neutral) dan boom frame tidak bisa bergerak naik lagi. gmb.323.
gmb.322
gmb.323
lddy says
Adjustment boom kick out agar effective harus anda lakukan berdasarkan dan disesuaikan dengan ketinggian dump truck atau trailer yang akan anda loading. Misalnya pada awalnya anda setting untuk me-loading HD465, ternyata kemudian anda meloading pada HD785, anda pasti kerepotan karena harus menahan boom lever ke posisi Raise, setelah fungsi kick-out nya actived. Sebaliknya jika pada awalnya anda mengadjust untuk me-loading HD785, tapi anda harus meloading material ke dalam dump body HD465, kira2 kesulitan atau kerepotan apa yang akan anda rasakan? Diskusikan ya? Keterangan dibawah meski masih In English, tapi rasanya tidak akan menyulitkan anda, karena merupakan kesimpulan dari penjelasan mengenai Boom Kick-Out system ini.
Action of proximity switch Position
When detector is in position at detection surface of proximity switch
When detector is separated from detection surface of proximity switch
Proximity switch actuation display
Lights up
Goes out
Relay switch circuit
Current flows
Current is shut off
Solenoid circuit
Current flows
Current is shut off
PMDP / (revision 01)
221
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BUCKET POSITIONER
Saat bucket lever belum anda gerakkan atau posisi bucket lebih rendah dari pada setting posisi auto leveling bucket, detector plate masih melintas di depan bidang sensor proximity switch. gmb.325 Relay tetap On karena masih mendapat grounded dari proximity switch, untuk memutus drive current ke solenoid. gmb.324 gmb.324
gmb.325
Bucket Tilt Saat bucket lever anda gerakkan ke posisi Tilt, tension spring akan menekan roller detent agar seating pada notch cam lever, untuk menahan bucket lever, jadi anda tidak perlu terus menahannya. gmb.327 Bucket cylinder akan bergerak extend dan menggerakkan bucket ke posisi Tilting, sambil membawa detector plate ke arah kiri, mengurangi panjang lintasannya terhadap proximity switch. gmb.326 gmb.326
gmb.327
PMDP / (revision 01)
222
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
Saat gerakan tilt bucket mencapai setting posisi untuk leveling bucketnya, karena detector plate telah melintas diluar dan tidak menutupi bidang sensor proximity switch, maka grounded untuk relay menjadi hilang, so relay menjadi Off, tetapi justru akan menghubungkan current dari fuse menuju ke solenoid. gmb.328 Electromagnetic force pada solenoid akan untuk menarik roller detent keluar dari notch cam lever, sehingga bucket lever kembali ke posisi Hold (neutral) dan gerakan bucket tilting dihentikan. gmb.329
gmb.328
gmb.329
lddy says
Adjustment Bucket positioner agar effective sebaiknya anda sesuaikan dengan kebutuhan dan jenis operasi-nya, apakah hanya carrying dan loading ataukah juga deep digging, dan juga kebiasaan operator. Apakah hanya sebatas horizontal level ataukah perlu membentuk digging angle, hehe silahkan koordinasikan dengan operator anda ya, tampak sepele, tetapi memberikan effect yang lumayan besar terhadap productivity unit anda. Copy – Paste – Little modified - Keterangan dibawah meski masih In English, tapi rasanya tidak akan menyulitkan anda, karena merupakan kesimpulan dari penjelasan mengenai Bucket positioner system ini.
Action of proximity switch Position
When detector is in position at detection surface of proximity switch
When detector is separated from detection surface of proximity switch
Proximity switch actuation display
Lights up
Goes out
Current flows
Current is shut off
Current is shut off
Current is flows
Positioner relay Solenoid (for bucket)
PMDP / (revision 01)
223
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BRAKE PIPING
gmb.330
lddy says
1. Front brake (right) 2. Slack adjuster (front) 3. Transmission control valve 4. Rear brake (right) 5. Slack adjuster (rear) 6. Torque converter charging and PPC (acting also for brake) pump 7. Rear brake (left) 8. Parking brake valve 9. Parking brake cylinder 10. Front brake (left) 11. Charge valve 12. Accumulator 13. Brake valve (left) 14. Brake valve (right) 15. Hydraulic tank
PMDP / (revision 01)
224
Meskipun brake piping ini tampak ribet, tetapi rasanya tidak seribet steering & hydraulic piping yang telah anda khatamkan terlebih dahulu. Cukup banyak component yang terdapat dalam brake system ini, seperti yang bisa anda lihat pada gmb.330 &331, dengan masing2 fungsi-nya yang pasti saling melengkapi, agar system dapat bekerja dengan normal. Brake system harus anda beri perhatian yang agak lebih, karena sangat berhubungan dengan keselamatan operator, sehingga pastikan semua setting pressure, hose, piping main component dan hasil akhirnya “braking effect” semuanya dalam standart.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
gmb.331
lddy note
Pada halaman berikut, sudah saya siapkan brake hydraulic circuit diagram pada gmb.332, dan tinggal anda sesuaikan dengan brake hydraulic piping dari cropping part-book pada gmb.333-345. View Z & Y merupakan pandangan dari arah belakang unit, tetapi view Z lebih specific menunjukkan component yang terdapat dalam Box Tangga Depan Kiri, selanjutnya ya buka terus halaman 2. PMDP / (revision 01)
225
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BRAKE HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM
gmb.332
PMDP / (revision 01)
226
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PPC pump to strainer piping
Accumulator charge valve piping
gmb.334
gmb.333
Check valve – accumulator piping
Accumulator related parts
gmb.335
PMDP / (revision 01)
gmb.336
227
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Accumulator piping
Accumulator to brake valve piping
gmb.337
Brake valve outlet piping
gmb.338
Brake valve return piping (to hydraulic tank)
gmb.338
PMDP / (revision 01)
gmb.339
228
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Front slack adjuster piping
Front axle brake piping
gmb.340
Rear slack adjuster piping
gmb.342
PMDP / (revision 01)
gmb.341
Rear axle brake piping
gmb.343
229
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Accumulator to solenoid piping ½
gmb.344
Accumulator to solenoid piping 2/2
gmb.345
lddy says
Setelah anda sesuaikan antara hydraulic circuit diagram dan hydraulic pipingnya, walaupun hanya sekilas, anda pasti memperhatikan jika ternyata brake hydraulic circuit merupakan C l o se d C irc u it . Secara prinsip, saat engine hidup dan oil discharge pump pertama kali akan disaring oleh high pressure strainer, agar kotoran tidak bisa masuk lebih jauh ke dalam brake control system, selanjutnya oil flow akan dibagi menuju ke brake accumulator dan PPC pilot circuit, meskipun pada saat proses accumulator Cut-in sekalipun. Hehehe dengan logika sederhananya begini : jika pada saat accumulutor Cut-in, semua oil discharge pump menuju ke accumulator, berarti selama mungkin beberapa menit tersebut, anda tidak bisa menggerakkan work equipment, karena PPC pilot pressure pasti turun setelah anda gerakkan beberapa kali, sedangkan supply-nya tidak ada. Tetapi ternyata tidak ada masalah dalam pergerakan work equipment meskipun sedang proses accumulator cut-in. Untuk lebih detail-nya lihat structure & function accumulator charge valve, (dalam 2 versi malahan). PMDP / (revision 01)
230
Selanjutnya oil disharge pump yang menuju ke brake system digunakan untuk mengisi 2 brake accumulator yang circuitnya terpisah, dengan capacity recharge sekitar 6000 cc, dengan max.oil pressure 100kg/cm2. Sebuah accumulator melayani front brake, parking brake dan Rh brake pedal circuit, sedangkan sebuah accumulator lainnya hanya mensupply rear brake circuit. Hehe kok ngak adil ya keliatannya? Bisa anda diskusikan lebih lanjut ya? 2 type brake valve (single & tandem) yang merupakan proportional valve digunakan untuk menimbulkan braking effect yang bervariasi, dari hanya bisa sekedar mengurangi travel speed unit sampai menghentikan travel unit, sesuai dengan kemauan anda dan kebutuhan operasional. Selanjutnya dah cape, jadi untuk detail structure dan function masing2 component kita bahas satu per satu aja ya, dari pada terlalu banyak pengulangan penjelasan.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 SAL (3) - 125 (Torque converter charging) +
SAL (1) - 32 (PPC/BRAKE) pump
gmb.246
lddy says
Sebagai supply pump digunakan SAR(1) – 32, sebuah gear pump yang dipasang secara tandem dengan T/C charging pump. Walaupun ber-physic kecil, tetapi specified pressure-nya juga 210 kg/cm2 sesuai dengan S type-nya. Sebenarnya namanya PPC pump atau Brake pump ya? jika melihat cara kerja system secara utuh, meskipun PPC setting relief pressurenya hanya berkisar 38kg/cm2, jauh dibawah brake accumulator cut-out pressure yang mencapai 100 kg/cm2, tetapi oil discharge pump akan selalu dialirkan menuju ke PPC circuit, sedangkan brake system akan mengambil oil discharge pump hanya pada saat Cut-in, untuk merecharge accumulator saat pressure -nya turun mencapai 60kg/cm2 agar kembali naik mencapai 100kg/cm2 sebagai batas Cut-out-nya. So nama pantesnya ya mana? gmb.247
PMDP / (revision 01)
231
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ACCUMULATOR CHARGE VALVE
gmb.348
ACC P PP T H1 R1 R2 R3
lddy says
: To accumulator : From hydraulic pump : From accumulator (accumulator pressure) : To hydraulic tank : Main valve : Relief valve : PPC relief valve : Safety valve
Specification : 60 kg/cm2 Cut in pressure : 100 kg/cm2 Cut out pressure Safety setting pressure : 140 kg/cm2
PMDP / (revision 01)
232
Dipasang diantara PPC pump dan brake accumulator, Accumulator charge valve bekerja untuk mempertahankan oil pressure dalam accumulator agar selalu dalam range specified pressure. Saat tercapai cut-out pressure, oil discharge pump akan dihubungkan dengan drain circuit melalui PPC relief valve untuk mengurangi load pump. Gunakan view A-A sampai E-E dan insert X & Y untuk memudahkan anda memahami hubungan antara oil passage didalam housing, perhatikan cukup banyak plug yang digunakan sebagai penutup bekas proses machining (drill hole). Agar penyesuaian dengan hydraulic circuit diagram dan inner part-nya lebih nyambung. lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Accumulator charge valve – Inner part
gmb.349
1. Valve body 2. Main relief valve (R3) 3. Relief valve (R1) 4. PPC relief valve (R2) 5. Relief valve (H1) 6. Filter
gmb.350
PMDP / (revision 01)
233
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ACCUMULATOR CHARGE VALVE – Operation (penjelasan berikut adalah translate bebas dari shop manual, yang sayang-nya logika saya sulit menerima-nya, so silahkan anda membandingkan dengan pemahaman versi saya) 1. When no oil is being supplied to accumulator (cut-out condition) Pressure pada port B lebih tinggi dari set pressure relief valve (R1), maka piston (8) akan ditekan ke atas oleh pressure oli pada port B. Poppet (6) menjadi terbuka, port C dan port T menjadi berhubungan. Karena spring chamber pada sisi kanan spool (15) dihubungkan dengan port C relief valve (R1), maka pressurenya akan turun menjadi tank pressure. Oil dari pump masuk port P, mendorong spool (15) ke kanan dengan besar pressure yang hampir sama dengan installing load of spring (14) dan mengalir dari port A menuju ke PPC valve. Oil juga lewat melalui orifice (17), (18) dan (16), dan mengalir kembali ke brake oil tank.
gmb.351
2. When oil supplied to accumulator 1) Cut-in condition Saat pressure pada port B lebih rendah dari set pressure relief valve (R1), maka piston (8) tertekan balik kebawah oleh spring (5). Valve seat (7) dan poppet (6) menjadi menutup rapat, hinggga port C and port T tidak berhubungan. Spring chamber pada sisi kanan spool (15) juga tidak berhubungan dengan port T, sehingga pressure akan naik, demikian juga pressure pada port P. Saat pressure pada port P naik diatas pressure pada port B (accumulator pressure), proses pengisian oli kedalam accumulator segera dimulai. Kondisi ini ditentukan oleh besarnya diameter orifice (17) dan perbedaan pressure (hampir sama dengan load spring (14)) yang terjadi pada kedua sisi orifice. Sehingga sejumlah oli yang sama akan disupplykan tanpa dipengaruhi oleh engine speed, sedangkan sisa oil akan mengalir menuju ke port A. gmb.352
PMDP / (revision 01)
234
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 2) When cut-out pressure is reached Saat pressure pada port B (accumulator pressure) mencapai set pressure relief valve (R1), poppet (6) bergerak keatas meninggalkan valve seat (7), sehingga flow oli di hubungkan dengan port drain T dan circuit dibebaskan. Saat circuit dibebaskan, terjadi perbedaan pressure antara diatas dan dibawah piston (8), sehingga piston (8) bergerak keatas, poppet (6) dipertahankan terbuka, port C dan port T tetap berhubungan. Spring chamber pada sisi kanan spool (15) juga dihubungkan dengan port C pada relief valve (R1), sehingga pressurenya menjadi turun sama dengan tank pressure. Pressure pada port P turun dengan cara yang sama, sampai pressurenya menjadi sebanding dengan load spring (14), hingga supply menuju port B akan berhenti.
gmb.353
3. Main relief valve (R3) Jika pressure pada port P (pump pressure) naik diatas set pressure relief valve (R3), oil dari pump mampu menekan spring (3). Ball (11) terdorong terbuka keatas dan oil dari pump dibebaskan menuju brake oil tank circuit, dengan demikian akan membatasi maximum pressure dalam brake circuit dan melindungi circuit dari keabnormalan high pressure.
gmb.354
PMDP / (revision 01)
235
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ACCUMULATOR CHARGE VALVE – Operation lddy says 1. When oil supplied to accumulator 1) Cut-in condition
gmb.356
hehe, untung2, valve ini hampir sama persis punya hd series, jadi-nya tinggal copypaste aja. gmb.355 Circuit diagram diatas saya crop-kan dari brake hydraulic circuit diagram. Nah, sekarang coba anda cocokkan circuit diagram tersebut dengan gambar cara kerjanya, sepertinya ada yang tidak pas mengenai peletakan ofirice-nya, pada gambar cara kerja, flow oil dari pump pertama-tama melewati no.17, lalu no.18 dan diparalel menjadi 2, yang berarti tidak sesuai dengan circuit diagramnya (yang nurut saya udah benar), so semestinya no.18 dipasang dijalur diatasnya, yang menuju ke chamber spring H1. Mengenai cara kerja-nya : karena judulnya saat process cut-in, maka oil discharge pump harus bisa menuju ke accumulator dan kita anggap saja dalam system tidak ada oil pressurenya (nol kg/cm 2). Saat engine anda hidupkan, oil discharge pump akan masuk port P melalui screen pada H1 valve (lihat gambar potongan didepan tadi), trus lewat orifice No.17, kemudian diparalel dua jalur, sebagian besar sebagai main pressure yang menuju ke accumulator port ACC, dan sebagian kecil menjadi pilot pressure melalui (screen) dan orifice no.16. Yang kemudian juga diparalel menjadi dua, satu jalur setelah melalui lubang C, pressurenya akan bekerja pada bagian bawah valve (6), tetapi reaction force-nya tidak mampu mengalahkan tension spring (5), so valve (5) tetap seating pada valve (7) dan menutup hubungan ke drain circuit. Sehingga satu jalur pilotnya lainnya masih berpressure dan setelah melalui orifice no.18 dan akan bekerja pada spring chamber H1, untuk bekerja sama dengan spring (14), berusaha menggerakkan valve H1 (15) ke kiri untuk memperkecil jalur by-pass yang menuju ke drain circuit port T. Orifice (17) mempunyai kemampuan alir tertentu (max. Flow capacity), sehingga menimbulkan perbedaan pressure antara sebelum orifice (pressure P) dan setelah orifice (pressure ACC = pressure H1 spring chamber), reaction force yang terjadi pada kedua sisi valve (15) akan menggerakkan valve ke posisi dimana flow oil yang ke Accumulator agar cenderung selalu konstan, tidak dipengaruhi oleh besarnya flow discharge pump (yang bervariasi sesuai engine speed). So kesimpulannya : H1 (15) valve merupakan variable orifice untuk membebaskan kelebihan flow discharge pump dari port P ke port A, karena hanya sebagian oil yang dialirkan ke Accumulator.
PMDP / (revision 01)
236
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 2) When cut-out pressure is reached
gmb.358
gmb.357
5
Please, anda perhatikan dengan lebih teliti kedua circuit diagram disamping kiri dan diatas, so apakah anda temukan perbedaan antara kedua-nya? yang jika anda abaikan, maka anda pasti kesulitan memahami bagaimana bisa cut6 out di 100 kg/cm2 dan cut-in di 60 kg/cm2, karena spring adjustment hanya ada 1 pcs. E Pada circuit diagram diatas, perhatikan kedua pilot pressure d pada R1 valve, symbol seperti itu berarti pada awalnya hanya press PR yang melawan spring, dan press PP akan menggantiC kan press PR yang jadi hilang, karena setelah mampu membuka justru berhubungan dengan drain circuit T. Berangkat dari pemahaman seperti diatas, seiring proses cutPR in, maka akan terjadi kenaikan pressure, press PR setelah 7 8 melalui hole C akan masuk ke chamber E , disamping N menekan valve no.6 keatas, tetapi juga menekan kebawah piston no.8. Press PP setelah melalui hole M dan masuk ke chamber N juga akan menekan piston no.8 ke bawah, M D PP meskipun press PP pada chamber R akan menekan piston no.8 keatas, tetapi karena total reaction force yang terjadi lebih R besar yang menekan ke bawah (karena total luas gmb.359 penampang A lebih besar bagian atas), akibatnya piston no.8 bergerak ke bawah dan terpisah dengan valve no.6, so spring no.5 hanya dilawan press PR pada luas penampang (d). Pada saat spring no.5 mampu dikalahkan dan valve no.6 terbuka, maka press PR justru akan berhubungan dengan drain circuit, maka reaction force pada piston no.8 hasil press PP akan menggerakkan-nya keatas, untuk mempertahankan agar valve no.6 tetap terbuka, tetapi dengan luas penampang yang jauh lebih besar yaitu (D). Jadi intinya cukup dengan rumus dasar F = P.A, serta ketelitian melihat gambar, maka anda akan mudah menjelaskannya. PMDP / (revision 01)
237
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 2. When no oil is being supplied to ccumulator (cut-out condition)
5
6
E
d
C
PR
8
7 N
M gmb.360
D
PP R gmb.361
Merangkum dari jalan cerita sebelumnya, rasanya akan lebih mudah jika anda gunakan angka2 sebagai assumsi kemudahan. misalnya, jika Load spring no.5, FS = 100 kg, d = 1cm2, jika cut-out-nya 100 kg/cm2 dan cut-in 60 kg/cm2, berapa besar luas penampang D?, anda hitung2 sebentar ya! Harap ingat pada awalnya hanya press PR dengan penampang yang lebih kecil untuk melawan spring maka FS >< FPR, selanjutnya press PP yang akan menggantikan tugas-nya untuk tetap membuka valve R1 no.6. dengan luas penampang yang lebih besar. Pada kondisi itu, karena dihubungkan dengan port T, maka press PR turun menjadi pressure tank, demikian juga pressure dalam spring chamber H1 juga akan hilang, akibatnya hanya spring no.14 yang menekan ke kiri, dan tentu tentu saja pump press P sangat mudah untuk menggerakkan spool no.15 ke kanan, untuk membebaskan hampir semua flow discharge pump kembali ke tank melalui port A. Selama process cut-out tersebut, pump pressure besarnya sebanding dengan load of spring no.14, dan tentu saja tidak kuat untuk membuka check valve yang terletak sebelum accumulator, so dapat dikatakan pada saat tersebut pump putus hubungan dengan accumulator. (u n l o a d c o n d i t i o n ) Maka dapat disimpulkan, pada awalnya pump pressure yang bekerja untuk mengatur dan menentukan cut-out pressure, sedangkan untuk cut-in pressure ditentukan berdasarkan presssure accumulator melalui press port PP. Jika brake anda gunakan, tentu saja pressure accumulator (PP) akan turun, saat turun sampai sekitar 60 kg/cm2, reaction force hasil press PP pada bagian bawah piston no.8 tidak lagi mampu mengalahkan spring no.5, sehingga valve no.6 akan bergerak kebawah untuk menutup hubungan press PR dengan port T, so akan terjadi kenaikan pressure pada spring chamber H1 untuk menggerakkan spool no.14 kekiri, memperkecil pintu yang menuju ke port A (drain circuit), dan mengalirkan flow discharge pump menuju ke accumulator, process cut-in kembali terulang.
PMDP / (revision 01)
238
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 3. Main relief valve (R3)
gmb.363
gmb.362
Jika terjadi keabnormalan dalam system, misalnya H1 valve jammed diposisi kiri atau spring no.5 terganjal material asing, hingga R1 valve tidak bisa membuka, sehingga pressure cut-out tidak terjadi, dan pump pressure selalu berusaha mensupply ke accumulator system, maka sebagai pengaman hydraulic brake system, R3 valve akan bekerja sebagai safety valve. Jika pressure pada port P (pump pressure) naik diatas set pressure relief valve (R3), flow discharge pump mampu menekan spring (3). Ball (11) terdorong terbuka keatas dan flow discharge pump dibebaskan menuju brake oil tank circuit, dengan demikian akan membatasi maximum pressure dalam brake circuit dan melindungi circuit dari keabnormalan high pressure.
lddy note : Untuk tambahan informasi dan sebagai pembanding, Accumulator charge valve ini juga dipasang pada kakaknya yaitu WA800-3, serta unit HM400, HD465-7 dan HD785-7.
PMDP / (revision 01)
239
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ACCUMULATOR
gmb.365
Low pressure switch : + 45 kg/cm2
gmb.364
1. Valve 2. Top cover 3. Cylinder 4. Piston Specifications Front brake, rear brake, parking brake Gas used : Nitrogen gas Charge amount : 6,000 cc Charging pressure: 34 + 0.15 MPa {35 +1.5 kg/cm2}
gmb.366
lddy note Accumulator didalam system dipasang diantara accumulator charge valve dan brake valve. Dia diisi dengan gas nitrogen diantara cylinder (3) dan free piston (4), yang memiliki kemampuan menyimpan pressure saat ditekan (compressibility), dengan menyusutkan volume-nya tetapi tanpa terjadi kenaikan temperature, gas nitrogen digunakan untuk menyerap pulse flow oil dari hydraulic pump dan untuk mempertahankan braking performance serta memungkinkan mengoperasikan brake meskipun engine mati. Anda harus selalu memastikan jika quatity gas nitrogen bias mencapai 6000 cc dengan press 35+1,5 kg/cm2, cukup dengan cara simple, yaitu dari kondisi cut-out sampai cut-in kembali, paling tidak minimal 30x anda gunakan brake, jika hanya beberapa kali penggunaan saja, brake press caution lamp sudah menyala, berarti gas nitrogen-nya tidak mencukupi. Setelah reseal, dan re-instal accumulator, re-charge terlebih dahulu dengan gas nitrogen sesuai standart, jangan pernah menghidupkan engine terlebih dahulu, agar nitrogen chamber tidak lebih duluan terisi dengan oil. PMDP / (revision 01)
240
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 lddy says
Sekedar memanfaatkan halaman ini yang sebenarnya kosong, tapi kenapa kosong? Ya untuk kebaikan layout dan susunan antar halaman itu sendiri, agar anda tidak kesulitan dan harus membolak-balik halaman ketika ingin mengkaitkan2 penjelasan, misalnya antara circuit diagram dengan cropping part book, yang jelas saya cukup mati-2-an l oh saat menyusun handout ini, hehe Meskipun sumber handout ini, hampir semuanya mengacu pada shop manual dan partbook, tetapi urutan2 penjelasan component-nya sudah saya bolak-balik agar lebih urut dan runtut jalan ceritanya (versi saya lho ya kwkwk)
ACCUMULATOR PRESSURE SWITCH Kemudian saya lanjutkan mengenai pressure switch yang masih berkaitan dengan accumulator pressure, please anda perhatikan lagi gmb.336 untuk accumulator piping, tampak 2 buah pressure switch no.9 dan no.10 yang dipasang dibagian bawah masing2 accumulator. Salah satunya sebagai low pressure switch dengan setting : + 45 kg/cm2, sebagai input signal bagi monitor panel untuk menyalakan brake low pressure caution lamp. Sedangkan pressure switch satunya sebagai emergency brake switch dengan setting : + 37 kg/cm2, yang digunakan pada emergency (parking) brake system. (untuk detail dapat anda lihat pada parking brake electrical system, jauh di halaman belakang hehe) BRAKE LINE FILTER shop manual tidak disinggung Dalam samasekali mengenai Brake Line Filter, gmb.334 no.4. Secara basic sesuai namanya, dia berfungsi untuk menyaring kotoran yang mungkin sempat terhisap oleh pump dari dalam tank atau justru dari kerusakan inner part pump itu sendiri, agar oil flow yang menuju ke dalam brake system selalu bersih dari kotoran. Dan karena dipasang pada main line, konstruksi filter harus mampu menahan high pressure. Karena nggak ada gambar konstruksi line filter ini,. Secara umum konstruksi line filter terdiri dari filter area yang terbuat dari jalinan kawat baja pada sisi luar, sedangkan sisi dalamnya agar mampu menerima high pressure, dipasang frame baja yang lumayan tebal dan diberikan banyak lubang. Oil flow inlet akan melalui sisi luar dan masuk ke sisi dalam setelah melalui filtering area, kotoran akan tertahan di sisi luar filtering area. Jika misalnya sekarang flow oil-nya terbalik, dari sisi dalam menuju sisi luar, rasanya filtering area akan jebol, karena tidak ada frame yang menahan sang filter. Dan serpihan pecahan filter justru akan masuk ke dalam brake system. Kasus seperti ini mungkin bisa terjadi, jika anda terbalik memasang antara hose inlet – hose oulet filter no.10, apalagi elbow-nya sama, atau anda salah me-mounting case no.3 sehingga terbalik. So perhatikan hal ini ya?
PMDP / (revision 01)
gmb.367
241
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BRAKE VALVE - RIGHT
8
9
E
F
gmb.368
1. Brake pedal 2. Rod 3. Pilot piston 4. Spool 5. Upper cylinder 6. Spool 7. Lower cylinder
PMDP / (revision 01)
A: B: C: D: E: F:
242
Pilot port (from LH brake valve) To rear brake To front brake To drain - tank From rear accumulator From front accumulator
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 RH brake valve – hydraulic circuit diagram
RH brake valve – inner part
0 – 50 + 5 kg/cm
0 – 50 + 5 kg/cm
2
2
gmb.370
gmb.369
lddy says
Anda semua pasti tahu dan setuju, jika saya katakan fungsi RH (tandem) brake valve yang terletak didalam cabin operator dan dioperasikan dengan menginjak pedalnya dengan kaki kanan, adalah untuk memperlambat kecepatan unit atau bahkan menghentikan unit. Dengan pembagian upper valve untuk rear brake, sedangkan front brake dilayani oleh lower valve. Agar bisa mendapatkan braking effect sesuai yang anda inginkan, anda cukup mengaturnya dengan seberapa dalam pedal anda injak. Selanjutnya biarkan valve mechanism yang akan mengatur seberapa besar output brake oil pressure yang sesuai langkah (travel) pedal untuk dialirkan menuju brake piston chamber. Berarti kesimpulannya : brake valve merupakan proportional valve, dimana output pressurenya dapat bervariasi dan sesuai dengan langkah injakan pedal brake-nya. Hal tersebut didapatkan karena adanya 2 buah metering spring no.8 pada gmb.368, yang akan mengalami perubahan installing load sesuai dengan langkah injakan pedal. Sedangkan no.9 bernama centering spring, karena bagian bawahnya bertumpu pada housing, so hanya berfungsi sebagai return spring. Tetapi mungkin dalam actual operasi, RH brake valve ini semestinya jarang digunakan, karena juga ada LH brake valve, yang akan mengirimkan pilot pressure untuk meng-active-kan RH brake valve ini, sehingga braking effect-nyapun sama, hanya ditambahkan Transmission Cut-off function. Saat anda injak pedal brake, braking effect yang terjadi tidak hanya untuk menghentikan inertia wheel (final drive) tetapi juga motive force dari engine, so jika terlalu sering anda gunakan, brake clutch mudah overheating, karena tidak ada brake oil cooling system-nya, dan mungkin floating seal dan brake clutch inner part mudah mengalami kerusakan. Detail cara kerjanya akan kita bahas dihalaman berikut, tetapi sayang gambarnya terlalu kecil, dan jika saya besarkan malah jadi blur, jadi sebaiknya anda perhatikan benar 2 gmb.368 dan gmb.370, agar anda memahami konstruksi dan hubungan antar inner part-nya dan oil passage didalamnya. Sebagai bahan diskusi awal, khan input pressure (accumulator) 60 – 100 kg/cm2, tetapi ternyata output pressure max. hanya sekitar +50 kg/cm 2, terus siapa dong yang menurunkan pressure? PMDP / (revision 01)
243
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BRAKE VALVE (LEFT)
11 12
G
gmb.371
8. Rod 9. Spool 10. Cylinder 11. Centering spring 12. Metering spring
D : To drain – tank E : To pilot circuit RH brake valve G : From front accumulator
lddy says
Dipasang disebelah kiri dan dioperasikan dengan kaki kiri, makanya dipanggil Lh (left) brake valve. Secara kontruksi hampir sama dengan Rh brake valve, tetapi dia hanya memiliki 1 set valve (cylinder), maka bolehlah kita sebut sebagai sin g le b ra k e v a lv e , dan output pressure-nya justru digunakan sebagai pilot pressure untuk menggerakkan Rh brake valve mechanism, untuk menggantikan kaki kanan anda, sehingga braking effect yang timbul sama saja. Tetapi dengan adanya transmission cut-off pressure switch, sebagai input signal untuk transmission cut-off function, maka saat anda injak LH pedal brake, seolah2 braking effect-nya lebih kuat, dan mungkin terasa mengejut, karena brake clutch hanya menghilangkan gaya inertia pada power train saja, sedangkan motive force dari engine telah diputus oleh Forward atau Reverse clutch dalam transmission. So jika unit sedang me-loading material, saat braking akan timbul hentakan, yang mungkin menyebabkan material dalam bucket mudah untuk tumpah (spill) dan mengotori medan operasi. Sehingga membuat operator mungkin tidak suka menggunakan dengan LH brake valve ini. (hehe lanjut disamping kanan ya ulasannya). PMDP / (revision 01)
244
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 LH brake valve hyd circuit diagram
gmb.372
Brake valve serie piping
gmb.373
lddy says Dari ulasan mengenai Rh brake valve dan Lh brake valve, sepertinya ada yang bertolak belakang ya? Secara system rasanya lebih dianjurkan penggunaan Lh brake valve plus transmission cut-off function-nya, tetapi pada saat operasi kayaknya operator cenderung lebih senang dengan Rh brake valve, karena hentakannya relative lebih smooth, tetapi operator mungkin tidak mengetahui jika akan ber-effect pada umur brake clutch dan mungkin final drive menjadi lebih pendek, karena mudah overheating, so gimana sebaik-nya menurut anda? Untuk inner-partnya bisa anda sesuaikan antara gmb.371 dan gmb.374. Sedangkan output pressure-nya pada gmb.372 tampak berupa hose no.17 pada gmb.373, juga nampak transmission cut-off pressure switch no.1 yang digunakan dalam transmission cutoff function. Jika brake operating pressure hanya kisaran 50 kg/cm2, hasil output pressure dari Rh brake gmb.374 valve, mestinya output (pilot) pressure dari Lh brake valve juga sebanding. Brake hydraulic circuit diagram seperti dalam gmb.369 dan gmb.372, jelas menunjukkan jika brake circuit merupakan Closed Circuit, karena pada saat neutral, Accumulator pressure P tidak dihubungkan kemana2, hanya blocked, sedangkan brake clutch chamber A justru dihubungkan dengan drain circuit T, ya tentu saja agar brake tetap release. Dan sama dengan Rh brake valve, Lh brake valve inipun juga merupakan proportional valve yang juga sebagai reducing valve, btw apa anda sudah menemukan jawaban untuk pertanyaan yang sama dengan Rh brake valve didepan tadi?
PMDP / (revision 01)
245
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BRAKE VALVE - Operation
gmb.375
Upper portion Saat pedal brake (1) anda injak, gaya tekan diteruskan ke spool (3) melalui rod (2) dan spring (4). Saat spool (3) bergerak turun, port drain a akan tertutup, agar oil dari pump atau accumulator pressure mengalir dari port A menuju port C untuk mengaktifkan rear brake.
gmb.376
Lower portion Saat pedal brake (1) anda injak, gaya tekan diteruskan ke spool (3) melalui rod (2) dan spring (4). Saat spool (3) bergerak turun, spool (5) juga ditekan ke bawah oleh plunger (6). Sehingga port drain b akan tertutup, dan oil dari pump dan accumulator mengalir dari port B menuju port D untuk mengaktifkan front brake.
Brake applied (Lh brake valve) Upper portion Saat pedal brake (7) anda injak, spool (10) terdorong ke atas oleh rod (8) dan spring (9) dan port drain c menjadi tertutup. Oil dari pump dan accumulator mengalir dari E ke port F . Port F Lh brake valve dihubungkan dengan hose dengan port PP Rh brake valve, untuk mengirimkan pilot pressure dari port F menuju ke port pilot PP Rh brake valve. Pilot pressure yang memasuki port pilot PP masuk port G dari orifice d, dan reaction force-nya akan menekan pilot piston (11) untuk menekan dan merubah installing load metering spring yang menekan spool (3) kebawah. Dengan demikian cara kerja dan braking effect yang terjadi nya sama dengan saat Rh brake valve yang anda injak.
lddy note Penjelasan diatas, sebenarnya hanya merupakan simple process-nya saja, lebih menekankan
mechanism pergerakan antar inner part-nya. PMDP / (revision 01)
246
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
gmb.377
Saat terjadi kebocoran pada upper piping Jika terjadi kebocoran oil pada upper piping, spool (5) akan ditekan kebawah secara mekanikal dengan inner spring dan plunger (6) saat pedal (1) anda injak, dan lower portion tetap bekerja dan berfungsi normal untuk mengaktifkan front brake, sedangkan upper portion tidak bekerja. Saat terjadi kebocoran pada lower piping Demikian juga, saat terjadi kebocoran oil pada lower piping, upper portion tetap bekerja dan berfungsi secara normal untuk mengaktifkan rear brake. lddy note
Dengan pembagian circuit yang terpisah antara front accumulator – front brake dengan rear accumulator – rear brake, ketika terjadi kerusakan pada salah satu brake circuit, tidak akan mempengaruhi brake circuit lainnya, sehingga salah satu brake circuit masih bisa digunakan, untuk memastikan unit masih bisa diperlambat travel speed-nya atau bahkan menghentikannya samasekali, meskipun tentu saja pada kondisi tersebut, braking effect-nya pasti berkurang. Ya daripada tidak ada brake samasekali, hehe khan malah mengerikan, hehehe.
PMDP / (revision 01)
247
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Saat terjadi keseimbangan Upper portion Saat pedal anda injak dan ditahan pada suatu posisi, setelah oil mengisi rear brake cylinder, akan terjadi kenaikan pressure pada port C, pada saat yang bersamaan pressure oil yang masuk kedalam port H melalui orifice e pada spool (3) akan menimbulkan reaction force melawan metering spring (4), untuk menggerakkan spool (3) keatas dan menutup circuit antara port A dan port C. Sedangkan port drain a tetap tertutup, sehingga oil pressure yang masuk kedalam brake cylinder akan dipertahankan sesuai dan sebanding dengan installing load metering spring, agar brake bekerja sesuai yang anda inginkan. Lower portion Sebelum spool (3) pada upper portion bergerak keatas dan circuit antara port A and port C tertutup, oil juga mengisi front brake cylinder, hingga pressure pada circuit port D juga naik. Oil yang masuk kedalam port J melalui orifice f pada spool (5) akan menimbulkan reaction force yang menekan keatas spool (5) dengan panjang langkah yang sama dengan pergerakan spool (3), untuk menutup port B dan port D, sedangkan port drain b tetap tertutup, sehingga pressure oil yang masuk kedalam brake cylinder dapat dipertahankan pada sesuai dengan installing load metering spring, agar braking effect sesuai yang anda inginkan. Pressure circuit upper portion seimbang dengan operating force pedal, dan pressure circuit lower portion seimbang dengan pressure circuit upper portion. Jika spool (3) dan (5) dapat bergerak sampai akhir langkah, maka circuit antara port A and C, serta antara port B and D akan terbuka penuh, so pressure pada left & right brake cylinder menjadi sama dengan pressure pump. Tetapi hal tersebut rasanya t i d a k mungkin , karena spool (3) tidak bisa terdorong secara mekanikal oleh rod (2), masih ada metering spring sebagai perantara antara keduanya. Dengan demikian, dari titik dimana spool mulai bergerak sampai saat mencapai titik keseimbangan, braking effect dapat anda adjust sesuai dengan panjang langkah atau dalamnya injakan pedal brake (perubahan installing load metering spring).
PMDP / (revision 01)
gmb.378
gmb.379
248
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Brake released Upper portion Saat pedal (1) anda lepas, maka gaya yang menekan spool (3) bawah menjadi hilang, back pressure dari brake cylinder dan kekuatan tension spool return spring akan menggerakkan spool (3) keatas. Port drain a menjadi terbuka dan oil dari brake cylinder mengalir menuju drain circuit (hyd tank) dan rear brakepun menjadi release. Lower portion Saat pedal (1) anda lepas, spool (3) pada upper portion akan bergerak keatas. Pada saat yang bersamaan back pressure dari brake cylinder dan kekuatan tension spool return spring akan menggerakkan spool (5) keatas. Port drain b terbuka dan oil dari brake cylinder mengalir menuju drain circuit (hyd tank) agar front brake menjadi release. gmb.380
lddy says
Hampir semua valve (terutama single acting system), urutan port-nya selalu menempatkan port A (actuator) ditengah dan diapit antara port P (pump) dan port T (tank). So ketika spool digerakkan, port A akan berhubungan dengan salah satu diantara port P atau port T. Jika ingin menaikkan pressure berarti port A harus ketemu port P (posisi 1), sebaliknya saat ingin menurunkan pressure, ya port A ketemu port T (posisi 3). So untuk On-Off valve, semestinya hanya mempunyai 2 posisi, yaitu 1 dan 3. Sedangkan jika valve tersebut merupakan proportional valve, agar output pressurenya sebanding dengan propulsion force penggeraknya (bisa berupa spring, atau command current-solenoid valve, atawa Oil pressure, or Air pressure), maka harus ada pilot pressure yang diambilkan dari port A, sebagai b a l a n c e r-nya untuk mendapatkan posisi keseimbangan dimana ketiga port P, port A dan port T tidak ada yang saling berhubungan (posisi 2), sehingga pressure pada port A bisa dipertahankan pada besaran tertentu. Trus gimana untuk valve double acting system (main control valve misalnya), apakah masih berlaku port A diapit port P dan port T ? ya paling sama aja , cuma control system-nya sudah ditentukan ada posisi Neutral (Hold), untuk menutup hubungan semua port yang ada. Semua hal diatas hasil pengamatan aja lho ya, jadi jika ada yang nggak sesuai, anda tinggal menambahi penjelasannya, kwkwk.
PMDP / (revision 01)
249
1 2 P T
3
A
gmb.381
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 SLACK ADJUSTER
gmb.382
1. Air bleeder 2. Cylinder 3. Check valve 4. Piston 5. Spring A : Inlet port B : Outlet port
gmb.383
gmb.384
Specifications Piston operation pressure: 0.02 MPa {0 - 0.20 kg/cm 2} Check valve cracking pressure 0.93 ± 0.05 MPa {9.5 ± 0.5 kg/cm 2} Check valve closing pressure: 0.6 ± 0.05 MPa {6.0 ± 0.5 kg/cm 2}
PMDP / (revision 01)
250
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Front slack adjuster mounting & piping
Rear slack adjuster mounting & piping
gmb.384
gmb.383
lddy says
Slack adjuster boleh dibilang merupakan rangkaian terakhir dari brake control system, dan tentu saja pemasangan-nya mendekati sang brake piston chamber piston seperti tampak pada gambar diatas. Dan masing2 dipasang pada axle housing untuk melayani rear brake dan front brake. Inner part-nya seperti tampak pada gambar sebelah kiri hanya terdiri dari 4 buah part, sebuah housing cylinder, spring, check valve dan piston, begitu sederhana ya. Tetapi ketika bergabung jadi satu kesatuan, kok jadi termasuk luar biasa fungsinya, meskipun cara kerjanya termasuk category biasa-biasa saja, hehe Karena fungsi dan cara kerjanya akan kita bahas di halaman berikutnya. Enaknya kita ngomongin apa ya disisa halaman ini? Please perhatikan gmb.382, yang hanya menampakkan potongan sisi sebelah kanan, artinya kedua sisi kiri kanan slack adjuster berbentuk cymmetrically, baik case ataupun inner part-nya, seperti tampak pada gmb.384, bahkan hydraulic circuit-nya pada gmb.383 juga mengisyaratkan hal yang sama. Hanya 3 buah port yang dimiliki, sebuah untuk Inlet port dan 2 buah Outlet port yang menuju ke chamber brake piston kiri dan kanan. Pada specification, disebutkan Piston operation pressure: 0.02 MPa {0 - 0.20 kg/cm2}, berarti dengan piston chamber pressure (P) sekecil itu, ketika menekan pada luas penampang piston (A) yang berdiameter 55 mm, mampu mengalahkan spring dengan installing load 12 kg (F), so piston no.3 akan terdorong ke kiri kan? Kapankah hal itu terjadi? Boleh anda jadikan bahan diskusi awal. Trus lanjut mengenai : Check valve cracking pressure 0.93 ± 0.05 MPa {9.5 ± 0.5 kg/cm2}, perhatikan ada kata cracking-nya yang bermakna perbedaan pressure, berarti check valve baru akan bisa terbuka jika perbedaan pressure sebesar itu tercapai. Jadi ada kaitannya dengan item specification diatas tadi khan? Sekalian lanjutkan diskusinya tentang : Check valve closing pressure: 0.6 ± 0.05 MPa {6.0 ± 0.5 kg/cm2}, kok tidak sama settingnya dengan saat cracking ya?
PMDP / (revision 01)
251
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 SLACK ADJUSTER lddy note
Slack adjuster dipasang dalam brake oil line diantara brake valve dengan brake piston. Slack adjuster bekerja untuk mempertahankan clearance antara brake piston dan disc clutch brake agar selalu tetap (constant) meskipun saat terjadi keausan pada brake disc. So pada dasarnya slack adjuster bekerja untuk mempertahankan constant time lag (keterlambatan waktu) pada saat awal brake digunakan, tetapi bukan berarti menentukan besarnya braking effect.
Cara kerja 1. Saat brake pedal anda injak Stop, jangan anda teruskan membaca penjelasan dibawah, sebaiknya anda loncat dulu beberapa halaman dibelakang mengenai ”Brake & Parking brake – front brake - rear brake” agar jalan ceritanya bisa nyambung. Sebelum brake pedal diinjak, piston (4) akan bergerak ke kiri kembali keposisinya sejauh langkah (S) (anda sudah tahu sebabnya khan). Saat brake pedal anda injak, oil yang dikirimkan dari brake valve mengalir menuju Lh & Rh cylinder (2), untuk menggerakkan piston (4) sejauh stroke (S) ke kiri dan kanan.
gmb.385
Dan memindahkan sejumlah oil sebanyak volume (S) menuju ke brake piston chamber, so brake piston (7) akan bergerak ke kanan sebanding dengan volume oil (S), untuk merapatkan disc dan plate, dan clearancenya menjadi 0, agar mulai timbul braking force walaupun sangat kecil.
gmb.386
Saat reaction force akibat oil pressure dari brake valve lebih besar daripada gabungan tension spring dan pressure chamber piston, maka check valve (3) akan terbuka dan flow oil berusaha akan masuk ke dalam port C, tetapi karena sifat oil yang uncompressible, sedangkan piston chamber telah penuh dengan oil, maka yang terjadi justru effect kenaikan pressure pada port C untuk memperbesar braking force. Semakin dalam pedal anda injak, semakin tinggi oil pressure untuk semakin memperbesar braking force. (lanjut di halaman berikut).
PMDP / (revision 01)
gmb.387
252
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
Jika misalnya pada saat process braking tersebut, karena load unit yang besar, terjadi keausan pada disc-plate, maka piston akan bergerak ke kanan untuk berusaha tetap merapatkan disc-plate, akibatnya terjadi perbedaan pressure antara sebelum dan setelah check valve (3), nah pada kondisi tersebut, barulah oil akan masuk mengisi kekosongan karena keausan disc-plate.
2. Saat brake pedal anda lepas Saat pedal brake anda lepas, brake valve akan menghubungkan port inlet slack adjuster dengan drain port, sehingga brake pressure akan turun, ketika mencapai 6.0 ± 0.5 kg/cm2, maka check valve (3) segera menutup, untuk menahan agar sejumlah oil yang sudah terlanjur masuk kedalam port C, tidak bisa kembali ke drain circuit. Selanjutnya piston (4) bergerak kembali ke posisinya sejauh stroke (S) akibat pergerakan brake piston (7) yang terdorong oleh piston return spring, maka brakepun menjadi released. Harap ingat, posisi brake piston (7) sekarang lebih ke kanan dibandingkan posisi sebelum terjadi keausan, karena sejumlah oil yang sudah terlanjur masuk akan terjebak dalam brake piston chamber. Maka dapat disimpulkan, langkah balik (T) brake piston (7) ditentukan oleh jumlah oli sebanyak stroke (S) pada slack adjuster. Agar Time lag pada awal braking dipertahankan selalu constant tanpa memperhatikan keausan brake disc. Dan karena kerjanya automatis melakukan self adjustment begitu terjadi keausan, makanya syah banget jika kita sebut sebagai Automatic Slack Adjuster, yang rasanya jarang banget nyusahin anda dengan memberikan kerjaan pada anda karena kerusakan pada dirinya.
gmb.388
lddy note
Pastikan anda selalu melakukan air bleeding dari brake system, setelah anda melakukan pelepasan suatu part atau setelah draining of brake oil, sehingga brake system selalu bisa On Fire dan Perform, karena sangat berkaitan dengan keselamatan operator juga anda.
PMDP / (revision 01)
253
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BRAKE
gmb.389
1. Guide pin 2. Return spring 3. Cylinder 4. Brake piston 5. Outer gear (No. of teeth: 164) 6. Hub gear (No. of teeth: 112) 7. Plate 8. Disc
lddy says
Meskipun mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan final drive dan brake clutch-nya, bahkan udah hapal mati, tetapi masih wajib hukumnya untuk anda menyesuaikan susunan inner part-nya dalam gmb.389 dengan gmb.390. Brake piston itu bisa berputar tidak? siapa yang menahannya? Yang ikut berputar dengan wheel hub no.1 gmb.390, itu si disc atau plate?. Pada gmb.389, tampak untuk memberikan lubricating dan cooling effect pada brake clutch cukup memanfaatkan oil lubricating final drive, sehingga cenderung mudah overheating, jika terjadi misoperation saat braking.
PMDP / (revision 01)
gmb.390
254
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BRAKE lddy note
Main brake yang digunakan adalah wet type multiplate disc brake, dan dipasang pada semua final drive (4pcs), untuk mengurangi kecepatan masing2 roda atau menghentikannya.
gmb.392
gmb.391
Saat brake pedal anda injak, oil pressure dari brake valve akan menggerakkan brake piston (4) ke kanan searah tanda panah. Saat disc (8) dan plate (7) menjadi engaged, akan timbul daya gesek (friction force) antara disc dan plate. Karena plate fixed pada gear retainer yang diikat bolt terhadap axle housing, maka plate tidak pernah bisa berputar, sedangkan disc fixed pada wheel hub, friction yang terjadi antara keduanya akan mengurangi atau bahkan menahan putaran wheel hub. Sehingga travel speed unit dapat dikurangi atau dihentikan tergantung seberapa besar friction force yang dihasilkan oleh oil pressure yang menekan brake piston.
PMDP / (revision 01)
255
Saat brake pedal anda lepas, oil pressure yang menekan brake piston (4) justru akan dibebaskan, sehingga piston bergerak ke kiri searah tanda panah karena kekuatan tension return spring (2), sehingga plate dan disc menjadi dis-engaged untuk me-release brake dan wheel hub dapat berputar tanpa ada yang menghambat.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PARKING BRAKE
gmb.393
lddy note
1. Parking brake disc 2. Spring cylinder 3. Caliper return spring
PMDP / (revision 01)
256
Parking brake mechanism yang digunakan berupa disc type dan dipasang hanya pada front axle. Parking brake caliper dipasang fix pada front differential case, sedangkan disc dipasang pada differential yoke dan berputar bersama dengan couping. Kekuatan tension spring didalam spring cylinder (2) digunakan untuk mengaktifkan brake secara mechanical, sedangkan untuk release-nya menggunakan pressure oli.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Parking brake disc & Spring cylinder mechanism
gmb.394
lddy says
Untuk WA600-3 ini, cukup hanya menggunakan single caliper disc type sebagai parking brake-nya. Tetapi kakaknya yaitu WA800-3 karena size-nya lebih besar, agar parking brake effect-nya sebanding, maka dipasang double caliper disc type. Sesuai namanya, mechanism ini hanya digunakan saat unit parkir, untuk menahan pada kondisi setelah berhenti agar unit tidak bisa berjalan dengan sendiri-nya terutama saat parkir pada kemiringan (slope). Dan samasekali tidak dirancang untuk menghentikan atau mengurangi travel speed. Anda wajib melakukan parking brake performance test, sesuai dengan prosedur-nya untuk memastikan parking brake bisa berfungsi dengan baik, disamping untuk mendapatkan adjustment clearance yang tepat, agar saat unit sedang t ravel, antara disc dan pad tidak saling bergese kan. Jangan pernah melakukan shortcut pada parking brake electrical system untuk neutralizer functionnya, sehingga anda bisa memaksa unit bisa travel, meskipun parking brake system masih engaged, karena dapat menyebabkan kebakaran pada unit anda. (untuk lebih detail, lihat neutralizer function pada electric control system). Untuk bentuk dan konstruksi parking brake caliper bisa anda lihat dihalaman berikutnya.
PMDP / (revision 01)
257
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PARKING BRAKE CALIPER
gmb.395
1. Caliper 2. Pad 3. Piston 4. Piston shaft 5. Lever 6. Adjustment bolt lddy note
Perhatikan gmb.395 view A-A, caliper (1) juga merupakan piston guide, didalamnya dipasang piston (3) dan piston shaft (4). Lever (5) dihubungkan dengan piston shaft meng -gunakan spline contact. Saat rod spring cylinder bergerak retract, akan menarik lever agar bergerak berayun untuk memutar piston shaft, thread mechanism-nya menggerakkan piston searah sumbu (axial) untuk menekan pad (2). Pad (2) dipasang dan ditahan pada posisinya bersama dengan caliper (1) dalam caliper mounting plate. (lihat gmb.394 no.4) Caliper body mengikuti keausan pad dan bergerak sliding searah sumbu pada plate. Adjustment bolt (6) pada lever (5) digunakan untuk mengadjust clearance antara pad dan disc. Tahan lever dan putar adjustment bolt untuk mengadjust clearance seperti berikut. To increase, turn counterclockwise To decrease, turn clockwise PMDP / (revision 01)
258
gmb.396
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 SPRING CYLINDER
gmb.397
1. Outer spring 2. Inner spring 3. Piston
4. Cylinder 5. Boot 6. Rod
lddy says
Agar unit bisa travel, anda harus memposisikan parking brake switch OFF (Release), lalu electrical systemnya mengirimkan drive current ke parking brake solenoid valve, agar bekerja untuk menghubungkan oil discharge pump atau front accumulator pressure menuju ke chamber piston spring cylinder. Reaction forcenya akan menekan spring dan menggerakkan piston agar extend untuk mengayun lever dan dengan caliper mechanism akan menarik piston caliper mundur untuk agar pad pada kedua sisi bergerak menjauh dari disc untuk membebaskan parking brake. Saat engine mati, dan starting switch anda posisikan Off, meskipun jika masih ada accumulator pressure tetapi parking brake solenoid tidak bisa bekerja, sehingga spring cylinder akan menarik rod kedalam, agar parking brake langsung bekerja untuk mencegah unit dari pergerakan yang tidak diinginkan. Jika anda melakukan reseal terhadap spring cylinder ini, pastikan anda melakukannya sesuai dengan prosedur yang benar dan aman, karena kedua return spring dalam kondisi installed length, gunakan puller dan special tool yang sesuai untuk merelease spring sebelum anda melepas bolt mountingnya. PMDP / (revision 01)
259
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PARKING BRAKE SOLENOID VALVE
gmb.398
1. Solenoid valve ass’y 2. Block B B1 P T
: Outlet port to spring cylinder : Port for parking pilot lamp switch : Inlet port from front accumulator : Drain port (tank)
lddy note
Parking brake solenoid valve dipasang pada sisi dalam kiri front frame, dan didalam brake circuit valve ini dipasang diantara front accumulator dan spring cylinder. Saat parking brake switch anda posisikan PARKING, solenoid valve tidak mendapat drive current, sehingga tidak bekerja dan menutup parking brake release oil pressure. Selanjutnya, kekuatan spring cylinder akan mengaktifkan parking brake. Hydraulic circuit diagram-nya menunjukkan jika solenoid valve ini berupa ON-OFF solenoid valve, karena hanya mempunyai 2 posisi saja. Saat mendapat drive current, port P – port B terhubung agar parking brake release, sebaliknya saat switch OFF, port B justru dihubungkan dengan port T agar parking brake actived. Untuk menyakinkan parking brake system bisa berfungsi normal, pada saat parking brake switch anda posisikan RELEASE, maka parking brake pressure switch akan mengirimkan input signal menuju ke monitor panel, dan operator atau anda tinggal memperhatikan “parking brake caution lamp’nya. Parking brake solenoid valve : Travel Energized Deenergized : Parked
PMDP / (revision 01)
260
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MACHINE MONITOR SYSTEM
gmb.399
lddy note
Machine monitoring system menggunakan berbagai sensor dan switch yang terpasang di berbagai component pada unit untuk memonitor kondisi unit. Selanjutnya memproses semua informasi secepat mungkin dan menampilkannya pada monitor panel untuk menginformasikan kepada operator tentang kondisi unitnya. Machine monitoring system terdiri dari main monitor panel, maintenance monitor, sensor, switch, relay, buzzer, warning (peringatan) lamp dan sumber daya (power s ource). Display yang ditampilkan secara garis besar dibagi sebagai berikut : Caution yang ditampilkan pada monitor (keabnomalan pada unit, dimana alarm berbunyi) Kondisi normal yang selalu ditampilkan pada instrument panel (pilot lamp dan pembacaan pada gauge, speedometer dan service meter). Juga terdapat berbagai switch yang terpasang pada monitor panel yang berfungsi untuk mengoperasikan unit. Main monitor menggunakan network wiring untuk mengirimkan signal ke controller dan fungsi untuk menampilkan berbagai informasi sebagai berikut. (jika unit anda dipasangi semua optional device) Shift indicator : 1st –4th, N, F, R (F,R : optional) (Jika auto shift, joystick ste ering dipasang) HOLD (jika autoshift dipasang) Failure action code, failure code, time elapsed since failure (failure data display mode).
PMDP / (revision 01)
261
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MAIN MONITOR
gmb.400
1. Check lamp 2. Caution lamp 3. Caution item 3A. Emergency steering actuated 4. Pilot items 4A. Turn signal (left) 4B. Turn signal (right) 4C. High beam
4D. Shift indicator 4E. Speedometer 4F. Shift hold 4G. Parking brake 4H. Emergency steering normal 4I. Monitor pilot lamp (preheating, after heating) 4J. Failure action code
5. Switches 5A. Auto grease switch 5B. E.C.S.S. switch 5C. Working lamp (front) switch 5D. Working lamp (rear) switch 5E. Transmission cut-off switch 5F. Auto shift, manual selector switch
lddy note
Main monitor berfungsi untuk menampilkan speedometer dan berbagai gauge serta fungsi switching untuk mengontrol electric component dan controller. Terdapat satu CPU (Central Processing Unit) yang terpasang didalamnya, untuk memproses signal dari sensor dan menampilkan outputnya. Liquid crystal display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED) digunakan untuk tampilan display, sedangkan switch yang digunakan berupa soft touch switch atau embossed sheet switch.
PMDP / (revision 01)
262
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MAIN MONITOR DISPLAY FUNCTION
PMDP / (revision 01)
263
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
PMDP / (revision 01)
264
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
PMDP / (revision 01)
265
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MAINTENANCE MONITOR
gmb.401
1. Check items (Checks before starting) 1A. Engine water level 1B. Engine oil level 2. Caution items (warning items) 2A. Engine oil pressure 2B. Brake oil pressure 2C. Battery charge 2D. Air cleaner
3. Gauge items 3A. Fuel level 3B. Engine water temperature 3C.Torque converter oil temperature 4. Service meter 4A. Service meter numeric display 4B. Service meter RUN pilot lamp 5. Monitor module 6. Switch module
lddy note
Maintenance monitor berfungsi untuk menampilkan item caution dan gauge agar operator dapat mengetahui kondisi unitnya sesuai item2 yang terdapat didalamnya. Maintenance monitor terdiri dari monitor module, switch module, service meter, case dan mechanism lainnya. Maintenance monitor mempunyai built-up CPU (Central Processing Unit) yang memproses signal dari sensor dan switch, dan kemudian menampilkan display outputnya. Liquid crystal display (LCD) dan LEDs digunakan untuk display-nya dan switch yang digunakan berupa soft touch switch atau embossed sheet switch (tetapi pada unit ini tidak digunakan, keterangan diatas tidak ada)
PMDP / (revision 01)
266
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 MAINTENANCE MONITOR DISPLAY FUNCTION
PMDP / (revision 01)
267
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ENGINE STARTING CIRCUIT
gmb.402
lddy note
Ada neutral safety circuit yang berfungsi untuk mencegah engine agar tidak dapat di-start, jika directional lever tidak anda posisikan Neutral. Untuk memastikan adanya faktor safety saat anda menghidupkan engine. Saat starting switch anda posisikan OFF, supply fuel yang menuju engine akan dihentikan.
Operation Saat directional lever anda posisikan N, terminal input current directional lever switch tidak berhubungan dengan terminal F dan R, tetapi berhubungan dengan terminal N. So saat starting switch anda posisikan On, neutral relay bekerja untuk menghubungkan terminal (3)–(5). Kemudian current mengalir dari terminal BR starting switch battery relay coil ground dan contact switch battery relay menjadi berhubungan. Jika starting switch anda posisikan Start, current akan mengalir dari battery (+) terminal B starting switch terminal (5)–(3) neutral relay terminal C starting motor terminal E starting motor ground. ECM controller mengatur quantity fuel dan timing injection berdasarkan berbagai input sinyal. Current dari battery melalui battery relay berhubungan dengan terminal B starting motor untuk meng-crank engine agar hidup. Jika directional lever tidak anda posisikan N, circuit tidak akan berhubungan dan engine tidak bisa start.
PMDP / (revision 01)
268
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ENGINE STOP CIRCUIT
gmb.403
Operation Saat starting switch anda posisikan Off, terminal B, BR dan ACC pada starting switch, semuanya saling tidak berhubungan. ECM controller mengirim drive signal untuk menghentikan supply fuel dan mematikan engine.
PMDP / (revision 01)
269
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 AUTOMATIC PRE-HEATING SYSTEM
gmb.404
lddy note
Automatic preheating system dipasang agar engine lebih mudah anda start dan hidupkan di daerah yang bertemperatur rendah. System ini akan mempendek waktu preheating dan mengatur waktu preheating secara automatic sesuai dengan temperature air, saat starting switch anda putar Saat starting switch anda posisikan ON, current akan mengalir ke ribbon heater untuk pemanasan awal udara masuk (air intake). ECM controller menentukan lamanya waktu preheating sesuai dengan temperature air yang diukur oleh engine coolant temperature sensor Selama preheating, preheating pilot lamp pada main monitor akan menyala, setelah proses preheating selesai, preheating pilot lamp akan mati.
Operation Jika starting switch anda posisikan ON, preheating relay akan bekerja untuk menghubungkan contact terminal-nya sesuai dengan signal dari ECM controller. Kemudian current mengalir melalui terminal (5) preheating relay untuk menghubungkan contact terminalnya heater relay. Current mengalir dari battery melalui batery relay menuju ribbon heater untuk memanaskan Air Intake. Selama preaheating, current juga mengalir dari terminal (5) preheating relay menuju main monitor untuk menyalakan preheating pilt lamp. Saat preheating selesai, current yang dari ECM controller menuju preheating relay akan dihilangkan agar contact terminal heater relay tidak berhubungan.
PMDP / (revision 01)
270
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Mario Teguh Golden Moment MTGM - EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN - Part Two
MEYAKINI YANG SALAH. SEMUA KESALAHAN DILAKUKAN DENGAN KEYAKINAN BAHWA YANG DILAKUKANNYA ADALAH SESUATU YANG BENAR. Pribadi berkualitas emas yang meyakini sesuatu yang salah, akan menjadi pribadi yang diperlakukan seperti kuningan. ...........
Rekan-rekan Super Members dan Super Fans yang terkasih, Berikut adalah Golden Moment sederhana yang saya susunkan untuk Anda mengenai kebutuhan kita semua untuk hidup dalam kebaikan yang kita yakini. Mudah-mudahan dalam pemikiran kita bersama kali ini, Tuhan berkenan menyisipkan kekuatan yang memindahkan kita ke kehidupan yang sejahtera, yang berbahagia, dan yang cemerlang sepanjang hidup kita dan hidup keturunan kita yang tercinta. ...........
Ada suara di belakang sana yang bertanya: Tetapi, bagaimana dengan mereka yang sudah lama menjadi orang baik, tetapi yang hidupnya juga sudah lama belum baik? Untuk itu, marilah kita kembali ke kalimat di MT Golden Moment – EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN – Part One, bahwa Seseorang disebut baik karena dia meyakini yang baik dan hidup dalam kebaikan yang diyakininya. Sekarang, mohon Anda ikuti alur pikiran ini. Semua kesalahan dilakukan dengan keyakinan bahwa yang dilakukan adalah sesuatu yang benar. Dengannya, kata ’menyesal’ adalah ungkapan kesadaran kita bahwa yang tadinya kita yakini benar adalah ternyata sebuah kesalahan yang menggagalkan rencana, yang melambatkan kemajuan, atau bahkan yang menurunkan dan merendahkan kita. Sehingga, orang yang sering menyesal, akan tetap sering menyesal, jika dia tidak memperbaiki caranya dalam memilih sesuatu untuk diyakini. Bukankah hampir semua masalah kita sekarang bersumber dari rencana-rencana yang kita yakini sebagai yang pasti berhasil, tetapi yang kemudian ternyata meleset? Sesungguhnya, keyakinan yang kuat akan menghasilkan kehidupan yang kuat. Apa pun tingkat dan kualitas pikiran, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kita – penggunaan dari semua itu ditentukan oleh yang kita yakini. Maka janganlah pernah lupa, bahwa Yang kita yakini menentukan penggunaan dari semua kemampuan kita. Semakin kita yakin, semakin kuat kita menggunakan semangat, pikiran, dan tindakan kita bagi pencapaian dari yang kita yakini itu. Tetapi, mohon juga Anda sadari bahwa yang Anda yakini itu sangat kuat dalam memperkuat DAN memperlemah. Jika yang Anda yakini tidak menjadikan Anda pribadi yang kuat, maka pasti dia akan menjadikan Anda pribadi yang lemah. Maka berhati-hatilah dalam menyikapi sesuatu untuk Anda yakini atau Anda tolak. Janganlah kita mengira bahwa orang-orang yang lemah hidupnya itu tidak memiliki keyakinan yang kuat. Justru mereka sangat kuat – dan bahkan sangat berani, untuk menggunakan semua kekuatan mereka melawan kerinduan hati mereka untuk menjadi pribadi yang sejahtera, yang berbahagia, dan yang cemerlang. Perhatikanlah ini. Siapa pun yang bangun tidur dengan keinginan yang kuat untuk kembali tidur, berangkat bekerja dengan kerinduan yang kuat untuk pulang, dan bekerja dengan kesigapan yang kuat untuk beristirahat, adalah orang yang keyakinannya melemahkannya. Meyakini sesuatu yang salah, akan menyebabkan kita menggunakan seluruh kekuatan kita untuk sesuatu yang tidak akan menghasilkan. Dengannya, seseorang yang tidak memeriksa dan memperbaiki ketepatan dari yang diyakininya, dia akan hidup dalam kelemahan, seberapa lama pun dia berencana hidup. Sehingga jika seseorang hidup dalam kelemahan, dia harus mengikhlaskan dirinya untuk mendengar kan lagi pendapat-pendapat yang selama ini ditolaknya, mengulangi pelajaran yang dulu ditelantar -kannya, dan belajar untuk ikhlas menerima bahwa mereka yang lebih berhasil dari dirinya – pasti telah melakukan sesuatu dengan lebih baik.
PMDP / (revision 01)
271
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Tidakkah dia pernah memikirkan, jika dia demikian benar, mengapakah hidupnya belum baik? Seharusnya dia menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Mengapakah pendapat-pendapat yang dipertahankannya selama ini tidak membelanya dari kelemahan dan kelambanan hidup? Mengapakah mereka yang disalahkan dan dicemoohnya itu – hidup dalam kesejahteraan dan kebahagiaan, dan bahkan ada dari mereka yang hidupnya cemerlang dan mencerahkan kehidupan orang lain? Mengapakah jika dia demikian benar, hidupnya belum baik? Sahabat-sahabat saya yang terkasih, Seseorang tidak harus lebih hebat daripada kita untuk menjadi lebih berhasil daripada kita. Dia hanya diperlukan untuk meyakini yang lebih tepat daripada yang kita yakini, dan menggunakan keyakinannya sebagai tenaga bagi pekerjaan dan pengembangan pribadinya. Seseorang dengan latar belakang yang lemah dan serba kekurangan, akan menjadi pribadi yang cemerlang jika dia meyakini: bahwa Keberhasilan berpihak kepada yang berupaya, bahwa Upaya yang baik adalah pengubah nasib, bahwa Keajaiban berpihak kepada yang berani, dan bahwa Orang yang memuliakan kehidupan akan dimuliakan. Maka perhatikanlah bahwa, Yang kita yakini, menentukan penggunaan atau penelantaran dari apa pun yang kita miliki. Dan janganlah kita menjadi orang pertama yang menelantarkan diri sendiri, hanya karena rendahnya keyakinan diri kepada hak kelahiran kita untuk menjadi pribadi yang kuat, yang damai, dan yang mandiri. Semua petunjuk yang diturunkan dan yang diajarkan kepada yang hidup sebelum kelahiran kita, dan yang diteruskan pengajarannya dalam kehidupan kita, adalah agar kita tidak menjadi pribadi yang menjauhi haknya untuk berhasil. Keberhasilan adalah hak kelahiran Anda. Anda adalah kekasih Tuhan. Maka apa lagi kah yang dirindukan-Nya, selain kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan hidup Anda? Perhatikanlah bagaimana semua kesalahan dan kegagalan Anda selama ini hanya menunjukkan dan menuju ke satu hal, yaitu keharusan untuk memperbaiki diri. Dan perhatikanlah bagaimana semua keberhasilan Anda menuntun dan membimbing Anda kepada keberhasilan yang lebih besar. Tetapi, apakah yang telah sering membuat kita sampai hati mengabaikan uluran kasih sayang Tuhan yang se-Pengasih itu, sehingga tidak melihat petunjuk untuk keluar dari kesulitan, dan lebih senang mengasihani diri sendiri karena dirundung kesulitan? Bukankah telah banyak orang yang dirundung oleh kesulitan yang bahkan lebih besar, tetapi kemudian menjadi pribadi yang berjaya? Maka bagi sahabat-sahabat saya yang lebih muda, Perbaikilah pendekatan Anda dalam menganggap sesuatu itu penting atau tidak, perbaruilah cara Anda dalam menyukai atau menghindari sesuatu, segarkanlah sikap Anda dalam mensahabatkan diri atau menjauhi pergaulan, dan jernihkanlah pikiran Anda dalam mengerti yang apa yang diharapkan oleh Tuhan untuk Anda lakukan atau Anda hindari. Yakinilah yang benar, lalu bekerja keras-lah dalam keyakinan itu untuk menjadikan diri Anda bermanfaat bagi banyak orang. Ikhlaskanlah diri Anda untuk selalu memeriksa ketepatan dari yang Anda yakini, dan ketepatan Anda dalam menggunakan yang Anda yakini sebagai tenaga bagi kehidupan Anda. Pribadi berkualitas emas yang meyakini sesuatu yang salah, akan menjadi pribadi yang diperlakukan seperti kuningan. Ingatlah, bahwa emas yang salah taruh – akan diperlakukan seperti kuningan. Sahabat-sahabat saya yang terkasih, sampai di sini dulu ya? Jika Anda masih tertarik untuk membaca MT Golden Moment berikutnya, MTGM – EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN - Part Three, saya mohon Anda berkenan untuk inform saya ya?. Mohon Anda ingat, bahwa Cara Anda memperlakukan diri Anda, adalah pemberitahuan kepada orang lain mengenai bagaimana mereka harus memperlakukan Anda. Sampai nanti. Terima kasih dan salam sayang dari kami untuk keluarga tercinta. Linna & Mario Teguh Founders| MTSuperClub| 081-814-2080| For The Happiness Of Others| Jakarta
PMDP / (revision 01)
272
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Mario Teguh Golden Moment MTGM - EMAS YANG DIKIRA KUNINGAN - Part Three
JADILAH PRIBADI YANG MEMBUKTIKAN KEAMPUHAN DARI YANG ANDA YAKINI. Pribadi berkualitas emas yang tidak membuktikan keemasannya dalam kehidupannya sendiri, akan diperlakukan seperti kuningan.
Rekan-rekan Super Members dan Super Fans yang terkasih, Berikut adalah Golden Moment ketiga yang saya susunkan untuk Anda mengenai kebutuhan kita semua untuk hidup dalam kebaikan yang kita yakini. Mudah-mudahan sari-sari yang mungkin terkandung di dalamnya, dapat Anda gunakan sebagai pengingat untuk menjadi pribadi yang melakukan yang dikatakannya, dan berkata sesuai dengan yang dilakukannya. Please kindly enjoy, absorb, and apply. Sahabat-sahabat saya yang terkasih, Memang agak mengherankan, tetapi sering kita lihat orang yang menelantarkan sesuatu yang lebih bernilai – seperti kasih sayang dalam keluarga, untuk memburu kesenangan sementara yang tidak memperkuat kehidupan. Perhatikanlah bahwa orang akan menelantarkan sesuatu yang berkualitas emas, jika dia meyakini bahwa yang dipegangnya adalah perunggu. Dan sebaliknya, dia akan memberhalakan kotoran binatang yang diyakininya memiliki kekuatan untuk memuliakan kehidupannya. Dan yang sering menyesakkan dada, adalah jika orang lain memperlakukan kita kurang dari yang sebaiknya, hanya karena mereka tidak menyediakan sedikit waktu untuk mengerti niat dan kemampuan baik kita. Sehingga kita sering berjalan seperti harus berjinjit, bersuara yang harus menarik perhatian, berlaku yang agak lain, dan sering harus tertawa dan memuji yang tidak semestinya agar kita lebih diperhatikan. Jika hal ini diteruskan, kita bisa kehilangan hormat kepada diri sendiri. Sekarang, tolong angkat tangan Anda - jika saat ini, Anda seperti emas yang sedang diperlakukan seperti kuningan. Berapa banyak pribadi super yang saat ini sedang diterbengkalaikan oleh atasan dan organisasi mereka? Berapa banyak jiwa berkualitas yang saat ini sedang tidak diberikan kesempatan untuk menjadi pribadi yang bercahaya dengan kinerja yang mengagumkan? Maka berhati-hatilah. Jangan sampai orang lain meyakini bahwa kita tidak memiliki kualitas untuk dipercayakan tugas-tugas yang besar. Benarnya dan kuatnya keyakinan kita akan menghebatkan kehidupan ini, jika orang lain juga meyakini bahwa kita adalah pribadi yang pa ntas bagi yang kita yakini. Janganlah berlama-lama dalam keadaan di mana semua upaya keras Anda adalah meyakinkan orang yang tidak meyakini Anda. Bekerja keras-lah untuk membuktikan bahwa yang Anda yakini adalah pembaik kehidupan Anda dan kehidupan mereka yang Anda layani. Janganlah sampai mereka memuji Anda dengan berbunga-bunga, tetapi menyerahkan hanya pekerjaan-pekerjaan kecil kepada Anda. Sesungguhnya, pribadi yang membuktikan keampuhan dari yang diyakininya, akan mengundang keinginan dari banyak orang untuk juga dimuliakan dengan yang diyakininya. Maka, janganlah hanya membanggakan yang kita yakini sebagai yang paling benar. Marilah kita bersegera membuktikan bahwa yang kita yakini adalah pencemerlang kehidupan, dengan pertama-tama mencemerlangkan kehidupan kita sendiri. Dengannya, Anda lah yang akan menjadikan pekerjaan-pekerjaan kecil dijauhkan dari Anda, karena mereka telah ikhlas menerima bahwa Anda pantas bagi penugasan-penugasan besar. Hanya dengannya kita akan diperlakukan dengan nilai dan keindahan yang menjadi kerinduan hati kita. Maka bersegeralah kembali kepada apa pun pekerjaan Anda sekarang, karena melaluinya-lah Anda akan diberkati pekerjaan yang akan mengutuhkan Anda sebagai pribadi keemasan. Sahabat-sahabat saya yang terkasih, begitu dulu ya? Kebaikan yang kita yakini harus menjadi pengindah kehidupan kita. Jika tidak, untuk apakah kita meyakininya? Sampai nanti ya? Terima kasih dan salam sayang dari kami untuk keluarga tercinta. Linna & Mario Teguh Founders| MTSuperClub| 081-814-2080| For The Happiness Of Others| Jakarta PMDP / (revision 01)
273
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ELECTRIC TRANSMISSION CONTROL
gmb.405
1. Transmission cut-off selector switch 2. Parking brake switch 3. Directional lever 4. Speed lever 5. Kick-down switch 6. Maintenance monitor 7. Relays 8. Fuse boxes
9. Transmission controller (With auto shift transmission) 10. Transmission control valve 11. Speed sensor 12. Transmission cut-off switch 13. Brake valve (left) 14. Brake valve (right)
Function 1 2
Selection of F, R, and N position Selection of speed range
3
Kick-down switch
4
Transmission cut-off function
5
Transmission cut-off selector function
6
Neutralizer
7
Neutral safety function
8
Warning function
PMDP / (revision 01)
Menggunakan directional lever Menggunakan speed lever Saat travel pada F2, anda dapat melakukan shift-down ke 1st (F1), hanya dengan menekan switch ini tanpa harus menggerakkan speed lever. Jika directional lever anda posisikan pada R atau N, speed range secara automatic kembali ke speed 2 nd (F2). Transmission akan shifting ke neutral jika left brake anda injak Dapat anda gunakan untuk memilih ingin mengaktifkan transmission cutoff function atau tidak. Agar bisa mendapatkan kemudahan operasi yang sama atau lebih seperti conventional loader dengan left brake saat melakukan pekerjaan digging, atau loading atau menurunkan unit dari trailer. Untuk mencegah kerusakan pada parking brake, jika unit travel dengan parking brake bekerja. Transmission akan kembali ke posisi neutral jika parking brake masih bekerja. Jika lever directional tidak pada posisi N, engine tidak bisa distart, untuk mencegah terjadinya pergerakan unit secara tiba-tiba. Saat travel mundur, backup lamp menyala dan backup buzzer berbunyi untuk memperingatkan orang di sekitaran unit.
274
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 COMBINATION SWITCH
gmb.406
lddy note
Directional lever switch mempunyai tiga posisi (F,N & R), sedangkan speed lever switch mempunyai empat posisi (1st, 2nd, 3rd, & 4 th). Sebagai component yang berdiri sendiri, switch ini tidak mempunyai detent mechanism. Detent mechanism hanya untuk combination switch, dan setiap switch ditahan pada dua tempat dengan pin dan diikat dengan tiga buah bolt terhadap body. Saat lever anda gerakkan ke posisi yang diinginkan, switch yang dihubungkan dengan shaft, akan bergerak agar current mengalir hanya ke circuit yang sesuai dengan posisi directional lever dan speed lever untuk menjalankan unit.
General locations and function 1 Directional lever switch 2 Speed lever switch 3
Speed lever stopper
4
Turn signal indicators
5
Self cancel
6 7
Lamp switch Dimmer switch
8
Hazard switch
9
10
Emergency flashing lamp Parking brake switch
PMDP / (revision 01)
pilot
Memilih posisi F, R dan N Memilih speed lever Mencegah speed lever masuk ke speed 3rd atau 4th selama unit operasi (digging atau loading) Lampu penunjuk arah saat unit belok ke kanan atau kiri Turn signal indicator lever secara automatic kembali ke posisi tengah setelah unit belok kanan atau kiri. Memposisikan clearance lamp, head lamp, atau parking lamp. Memilih high beam untuk travel dan low beam saat berpapasan. Membuat kedua left dan right turn signal indicator lamp berkedip (flashes) secara bersamaan. Berkedip secara bersamaan dengan hazard lamp (kedua turn signal indicator lamp) Untuk mengaktifkan atau merelease parking brake
275
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 COMBINATION SWITCH lddy note
Directional lever (10 dan shaft (2) speed lever pada combination switch switch menjadi satu kesatuan dengan magnet (3), dan magnet (3) juga bergerak bersama dengan lever (1). Control switch (5) dengan built-in hole IC (4) dipasang pada bagian bawah magnet (3), dan hole IC (4) diposisikan pada board untuk menyesuaikan dengan setiap posisi. Saat directional lever (1) anda gerakkan ke posisi F, magnet (3) akan berada tepat diatas hole IC (4) untuk posisi F pada control switch. Medan magnet dari magnet (3) lewat melalui gap dan case (6), sehingga medan magnet bekerja pada hole IC (4). Saat hal ini terjadi, hole IC (4) berada dalam magntism detection circuit, sehingga akan mendeteksi medan magnet dari magnet (3) dan mengirimkan F position signal ke electric current amplification circuit, selanjutnya digunakan untuk mengirimkan output signal untuk mengengagedkan transmission clutch. gmb.407
PMDP / (revision 01)
276
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 KICK-DOWN, HOLD SWITCH 1. 2. 3. 4. 5.
Kick-down switch Spring Spring Hold switch Wiring harness
gmb.408
KICK DOWN SWITCH lddy note Kick-down (Shiftdown dari 2nd ke 1st) terjadi hanya saat transmission pada posisi F2. Saat unit sedang travel dengan F2, jika anda menginginkan shift-down ke gear speed 1st tanpa menggerakkan lever speed, dapat anda lakukan dengan menekan switch kick-down yang terdapat di bagian atas lever boom, agar secara automatic shift down ke F1. Setelah itu meskipun kick-down switch anda tekan berulang kali, transmission akan tetap pada posisi F1. Kecuali anda melakukan hal seperti berikut agar terjadi kondisi untuk pembatalan kick-down function Cancellation (or not actuated) Saat directional lever pada posisi N Saat directional lever pada posisi R Saat speed lever tidak pada posisi 2nd Saat starting switch posisi OFF HOLD SWITCH Hanya untuk unit yang dilengkapi auto shift transmission Hold switch juga dipasang pada lever boom, dan saat hold switch anda tekan, speed range sesuai yang ditampilkan pada main monitor transmission indicator akan dipertahankan. Tekan hold switch sekali lagi untuk meng-cancel-nya.
PMDP / (revision 01)
277
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 KICK-DOWN ELECTRICAL CIRCUIT (NORMAL OPERATION)
gmb.409
lddy note
When directional lever is operated to F Jika directional lever anda posisikan F, current mengalir dari battery (+) terminal F directional lever switch terminal (5)–(6) Forward solenoid relay ground. Sehingga Forward solenoid relay bekerja, untuk menghubungkan terminal (1)-(2), dan terminal (3)(4). Disamping itu, current ada yang mengalir dari battery (+) terminal (5)-(3) parking brake safety relay terminal (3)-(2) parking brake switch terminal (1)-(2) neutralizer relay ground, sehingga terminal (3)-(5) relay neutralizer jadi terhubung. Dan current mengalir dari battery (+) terminal (3)-(5) neutralizer relay transmission cut-off switch terminal (1)-(2) Forward solenoid relay Forward solenoid ground, sehingga solenoid bekerja untuk meng-engaged-kan Forward clutch. When speed lever is set to 2nd Saat speed lever anda posisikan 2nd, current mengalir dari battery (+) power source transmission lever terminal 2nd lever speed switch terminal (3)-(6) 2nd-1st selector relay 2nd solenoid ground dan 2nd solenoid akan bekerja. Saat kickdown switch anda tekan, kickdown relay akan bekerja, untuk memutus hubungan terminal (3)-(6) 2nd – 1st selector relay, dan menghubungkan terminal (3)-(5) untuk mengalirkan current ke 1st solenoid. Karena 1st solenoid yang bekerja, maka transmission akan shift down ke 1st speed.
PMDP / (revision 01)
278
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 WHEN KICK-DOWN SWITCH IS OPERATED (When operating or traveling with transmission levers at F2 position)
gmb.410
lddy note
When kick-down switch is pushed On Jika lever directional anda posisikan F, current mengalir dari battery (+) terminal F directional lever switch terminal (5)–(6) relay solenoid Forward ground. Sehingga Forward solenoid relay bekerja, untuk menghubungkan antara terminal (1)-(2), terminal (3)-(4). Selanjutnya, jika speed lever pada posisi 2nd, current dari battery (+) speed lever 2nd switch terminal (3)-(4) Forward solenoid relay kick-down switch dan terminal 1 kick-down relay. Pada kondisi tersebut, jika kickdown switch anda tekan, current mengalir dari terminal (3)-(4) Forward solenoid relay kick-down switch terminal (5)-(6) relay kick-down ground. Sehingga kick-down relay bekerja untuk menghubungkan antara termin al (1) dgn (2), terminal (3) dgn (4). Saat hal itu terjadi, circuit terhubung dari terminal 4 Forward solenoid relay terminal (1)-(2) kickdown relay terminal (5)-(6) kick-down relay ground. So meskipun switch kick-down anda lepas, kickdown relay tetap bekerja (self hold circuit of kickdown relay) Saat kick-down relay bekerja, current mengalir dari battery (+) terminal (3)-(4) kick-down relay terminal (1)-(2) 2nd-1st selector relay ground, sehingga 2nd -1st selector relay bekerja, untuk memutus hubungan terminal (3)-(6) dan menghubungkan terminal (3)-(5). Akibatnya current mengalir dari battery (+) terminal (3)-(5) 2nd-1st selector relay solenoid 1st ground, dan transmission shift down dari 2nd ke 1st. Setelah kick-down anda operasikan, meskipun switch kick-down anda tekan berulang kali, karena dihubungkan secara paralel dan circuit antara terminal (1)-(2) kick-down relay tetap berhubungan, maka tidak akan mempengaruhi pergerakan kick-down.
PMDP / (revision 01)
279
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION FOR CANCELING KICK-DOWN I (When directional lever is placed at N or R)
gmb.411
lddy note
Jika directional lever anda posisikan selain F, contact terminal F menjadi terbuka, hingga current dari battery juga terputus. Tidak ada current yang mengalir ke terminal (5)-(6) Forward solenoid relay, akibatnya Forward solenoid tidak bisa bekerja. Karena terminal (3)-(4) Forward solenoid relay tidak berhubungan, maka current berhenti mengalir ke terminal (5)-(6) kickdown relay, akibatnya relay kick-down menjadi tidak bekerja dan self-hold circuit juga menjadi hilang. Saat kick-down relay tidak bekerja, terminal (3)-(4) menjadi terbuka, sehingga current dari battery terputus. 2nd-1st selector relay tidak bekerja, untuk menghubungkan antara terminal (3)-(5) dan memutus hubungan antara terminal (3)-(6). Akibatnya current yang mengalir ke 1st solenoid menjadi terputus dan setting kickdown ke 1st akan di-cancel.
PMDP / (revision 01)
280
Disamping itu, karena terminal (3)-(6) 2nd -1st selector relay berhubungan, maka current dari battery akan mengalir ke 2nd solenoid, akibatnya speed range transmission kembali ke pada posisi 2nd , sama dengan posisi speed lever. Dengan jalan cerita seperti diatas, maka pergerakan switch kick-down akan dicancel dan travel unit dilakukan sesuai posisi lever secara normal. Jika directional lever anda posisikan R, unit akan travel pada R2.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION FOR CANCELING KICK-DOWN II (When speed lever is at a position other than 2nd)
gmb.412
lddy note
Jika speed lever anda posisikan selain 2nd, contact terminal 2nd menjadi terbuka. Current berhenti mengalir dari battery terminal (3)-(4) Forward solenoid relay terminal (1)-(2), (5)-(6) kick-down relay ground, hingga kick-down relay tidak bisa bekerja. Saat hal itu terjadi, terminal (1)-(2) kick-down relay tidak berhubungan dan self-hold circuit jadi menghilang, sehingga meskipun speed lever anda posisikan lagi ke 2nd, kick-down switch tidak berfungsi. Pada saat yang bersamaan, terminal (3)-(4) kick-down relay juga tidak berhubungan, sehingga current dari battery berhenti mengalir ke terminal (1)-(2) 2 nd -1st selector relay, dan relay menjadi tidak bekerja. Maka terminal (3)-(5) menjadi terputus dan current berhenti mengalir ke 1st solenoid, sehingga setting kick-down ke 1st dicancel dan transmission kembali ke speed range sesuai dengan posisi speed lever. Terminal speed switch lever 2nd terbuka, sehingga meskipun terminal (3)-(6) 2nd-1st selector relay berhubungan, current tidak bisa mengalir ke solenoid 2nd, sehingga tidak bisa bekerja. Makanya pergerakan kick-down switch akan di-cancel dan travel unit dilakukan sesuai dengan posisi lever secara normal.
PMDP / (revision 01)
281
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION FOR CANCELING KICK-DOWN III (When parking brake is applied)
gmb.413
lddy note
Jika parking brake switch anda posisikan ON (parking), current berhenti mengalir ke parking brake valve dan parking brake akan bekerja. Pada saat yang bersamaan, neutralizer relay juga tidak bekerja, sehingga terminal (3)-(5) tidak berhubungan. Current dari battery terputus dan tidak bisa mengalir ke Forward solenoid, sehingga transmission tetap pada posisi neutral. Pada saat yang bersamaan, melalui terminal F directional lever switch, current mengalir dari battery terminal (5)-(6) Forward solenoid relay ground, relay bekerja untuk menghubungkan antara terminal (1)-(2) dan antara terminal (3)-(4). Speed lever switch pada posisi 2nd, sehingga current mengalir dari terminal 3-4 Forward solenoid relay kick-down switch terminal (5)-(6) kick down relay ground, dan relay bekerja, agar antara terminal (1)-(2) dan antara terminal (3)-(4) berhubungan.
PMDP / (revision 01)
282
Akibatnya, current mengalir dari battery terminal (3)-(4) relay kick-down terminal (1)-(2) 2nd-1st selector relay. Relay akan bekerja, agar current mengalir dari terminal (3)-(5) 1 st solenoid ground dan clutch 1st engaged. Kesimpulannya, saat parking brake bekerja, pergerakan kick-down switch tidak dicancel, tetapi seolah2 directional lever switch diposisikan neutral dan speed range posisi 1st, agar unit tidak bisa anda jalankan.
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 OPERATION FOR CANCELING KICK-DOWN IV (When starting switch is turned OFF)
gmb.414
lddy note
Saat starting switch anda posisikan Off, terminal battery relay menjadi terbuka, sehingga current berhenti mengalir ke circuit directional dan speed transmission, sehingga langkah kerja kick-down switch akan dicancel. Saat starting switch posisi Off, meskipun kickdown switch anda tekan (posisikan On), kickdown switch tidak akan berfungsi. (hehehe, tanpa penjelasanpun, kita semua tahu, lagian buat apa juga nekan2 kickdown switch sedangkan unit jelas2 tidak bisa jalan, karena engine-pun pasti mati).
PMDP / (revision 01)
283
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ELECTRIC PARKING BRAKE CONTROL
gmb.415
1. Parking brake switch 2. Accumulator 3. Emergency brake switch 4. Parking brake valve 5. Parking brake display switch 6. Spring cylinder 7. Neutralizer relay 8. Parking safety relay lddy note
Saat current mengalir ke parking brake valve (solenoid valve), oil pressure dari front accumulator akan dialirkan menuju ke spring cylinder untuk merelease brake. Jadi kesimpulannya jika current dihilangkan, pressure dari accumulator akan ter-blocked, dan justru oil pressure dalam spring cylinder dibebaskan melalui parking brake solenoid valve ke drain circuit, dan parking brake bekerja berdasarkan tension spring. PMDP / (revision 01)
284
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ELECTRIC PARKING BRAKE CONTROL lddy note
1. Applying and releasing parking brake : Parking brake dapat anda aktifkan atau anda release menggunakan parking brake switch (pada combination switch). 2. Emergency brake : Jika terjadi kerusakan pada brake hydraulic circuit dan atau accumulator pressure turun, dan tidak menjamin timbulnya braking force yang memadai pada brake, parking brake secara automatic akan bekerja sebagai emergency brake. 3. Parking brake safety : Akan terjadi kondisi berbahaya, jika parking brake dapat anda release dengan mudah dengan memposisikan starting switch On setelah automatic parking brake bekerja. Makanya untuk memastikan faktor safety, system telah dirancang agar parking brake tidak dapat release sebelum parking brake switch juga anda posisikan On, setelah starting switch anda posisikan On. 4. Neutralizer : Parking brake mungkin akan rusak jika unit dapat anda jalankan dengan parking brake masih bekerja. Untuk mencegahnya, caution lamp akan menyala dan alarm buzzer berbunyi untuk memperingatkan operator (anda) tentang adanya kesalahan prosedur operasi. Disamping itu, saat parking brake bekerja, transmission akan selalu diposisikan netral, sehingga tidak mungkin anda bisa menjalankan unit. Akan tetapi, saat emergency brake system yang bekerja dan jika transmission diposisikan neutral maka braking distance (jarak pengereman) akan menjadi lebih jauh. Dan mungkin anda perlu untuk menjalankan unit, karena unit berhenti di tempat yang berbahaya dan harus segera dipindah, misal pada front yang termasuk lokasi blasting (peledakan areal tambang). Untuk mengatasinya, circuit telah dirancang agar transmission tidak shifting ke posisi neutral pada saat emergency brake bekerja, karena kerusakan pada brake hydraulic circuit.
PARKING BRAKE SWITCH
gmb.416
PMDP / (revision 01)
285
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 PARKING BRAKE VALVE
gmb.417
PARKING SAFETY RELAY NEUTRALIZER RELAY
gmb.418
EMERGENCY BRAKE SWITCH
gmb.419
lddy note
Karena semua part diatas, anda sudah mengetahui fungsinya masing2, maka dari pada saya nulis pengulangan, mending saya lewatkan saja ya, hehehe.
PMDP / (revision 01)
286
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ELECTRIC PARKING BRAKE CONTROL OPERATION 1. STARTING SWITCH OFF
gmb.420
lddy note
Saat starting switch anda posisikan Off, terminal battery relay tidak berhubungan, sehingga current tidak bisa mengalir ke circuit parking brake, tidak ada current yang mengalir ke parking brake solenoid valve, tanpa memperhatikan apakah posisi parking brake switch anda posisikan ON (parking) ataupun OFF (release), sehingga parking brake tetap bekerja.
PMDP / (revision 01)
287
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 2. STARTING SWITCH ON 2-1 When parking brake switch is ON lactuated) before starting switch is turned ON
gmb.421
lddy note
Current mengalir dalam circuit dari battery starting switch batery relay coil ground, sehingga battery relay bekerja. Saat hal itu terjadi, current mengalir dalam circuit dari battery battery relay terminal (1)(3) parking brake switch terminal (1)-(2) parking brake safety relay ground. Sehingga parking brake safety relay bekerja dan terminal (3)-(5) berhubungan. Sehingga circuit akan terjadi dari battery battery relay terminal (5)-(3) parking safety relay terminal (1)-(2) parking safety relay ground. Akibatnya, parking safety relay akan dipertahankan pada kondisi circuit (3) sampai starting switch anda posisikan OFF. Pada kondisi tersebut, current tidak bisa menuju ke parking brake solenoid valve, sehingga parking brakepun bekerja. Disamping itu, terminal (3)-(5) neutralizer relay tidak berhubungan, sehingga current juga tidak menuju ke circuit directional transmission, sehingga transmission tetap pada posisi neutral.
PMDP / (revision 01)
288
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 2-2 When parking brake switch is OFF (actuated) before starting switch is turned ON
gmb.422
lddy note
Current mengalir dalam circuit dari battery starting switch batery relay coil ground, sehingga battery relay bekerja. Tetapi karena pada kondisi ini, parking brake switch anda posisikan OFF (release), maka parking safety relay tidak bisa bekerja. Akibatnya current tidak bisa menuju ke parking brake solenoid valve, makanya setelah automatic parking brake system bekerja, parking brake tidak akan bisa release meskipun starting switch anda posisikan ON. Disamping itu, current juga tidak menuju ke circuit directional transmission, sehingga unit juga tidak bisa berjalan.
PMDP / (revision 01)
289
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 3. PARKING BRAKE SWITCH OFF (RELEASED) When the parking brake switch is turned from ON to OFF after the starting switch is turned ON
gmb.423
lddy note
Jika parking brake switch diposisikan dari ON ke OFF (release). Terminal (2)-(3) parking brake switch akan terhubung dan parking brake safety relay akan bekerja. sehingga current mengalir dalam circuit dari battery batery relay parking brake safety relay parking brake switch dan mengalir menuju ke circuit dan seperti berikut. Circuit akan terjadi dari parking brake switch parking brake solenoid valve ground agar parking brake akan release. Sedangkan Circuit akan terjadi dari battery (+) battery relay terminal (3)-(5) neutralizer relay circuit directional transmission, sehingga saat directional lever anda gerakkan ke posisi F atau R, unit dapat berjalan.
PMDP / (revision 01)
290
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 4. PARKING BRAKE SWITCH ON (ACTUATED)
gmb.424
lddy note
Jika parking brake switch anda posisikan ON, setelah sebelumnya unit beroperasi normal dengan parking brake switch posisi OFF (release). Current tidak mengalir ke parking brake solenoid valve, sehingga accumulator pressure tidak bisa menuju ke spring cylinder, justru oil didalam spring cylinder dibebaskan melalui parking brake valve menuju drain circuit, sehingga parking brake bekerja dengan kekuatan spring. Pada kondisi tersebut, neutralizer relay tidak bekerja karena juga tidak mendapat drive current, maka terminal (3)–(5) tidak berhubungan, untuk memutus current yang menuju ke transmission directional circuit, sehingga transmission akan selalu pada posisi neutral. Agar operator tidak bisa menjalankan unitnya selama parking brake masih bekerja, untuk mencegah kerusakan pada parking brake, yang juga bisa menjadi penyebab unit terbakar.
PMDP / (revision 01)
291
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 5 . WHEN MAIN BRAKE OIL PRESSURE DROPS (EMERGENCY BRAKE ACTUATED)
gmb.425
lddy note
Jika accumulator pressure turun, terminal emergency brake switch yang dipasang pada accumulator tidak berhubungan. Current tidak bisa menuju ke parking brake solenoid valve, sehingga oil pressure didalam spring cylinder akan dihubungkan dengan drain circuit agar parking brake bekerja. Akan tetapi, pada kasus ini, kondisinya berbeda dengan kasus pada saat parking brake posisi ON (parking), karena masih ada current yang menuju ke neutralizer relay coil. Sehingga current masih bisa menuju ke circuit directional transmission dan digunakan untuk mengengagedkan transmission clutch. Agar dapat memanfaatkan engine juga sebagai brake saat emergency brake bekerja, sehingga braking distance menjadi lebih pendek. Pada saat yang bersamaan, jika emergency brake sudah bekerja dan perlu untuk menggerakkan unit (misal: jika emergency brake bekerja sedangkan unit berada di daerah blasting), anda masih dapat melakukannya dengan mengoperasikan transmission lever.
PMDP / (revision 01)
292
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TIP MOTIVASI MARI TEGUH Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu. Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas Tug as kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba me ncoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemili k masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang di idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan un tuk bersikap berani Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah. Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai. Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah. Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang baik, maka andalah yang akan dicari uang Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda. Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan Linna & Mario Teguh Founders| Founders | MTSuperClub MTSuperClub| | 081-814-2080 081-814-2080| | For The Happiness Of Others| Jakarta
PMDP / (revision 01)
293
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 DEFINITION 1. OPERATING WEIGHT Berat total unit (machine) dalam satuan kilogram (pound) dalam kondisi siap operasi termasuk full fuel tank dan sekitar 80 kg (175 Ib) berat sang operator. 2. BUCKET CAPACITY (BY SAE) Bucket capacity untuk wheel loader dibedakan sebagai berikut: Struck capacity dapat diartikan sebagai volume material yang tertinggal didalam bucket setelah kelebihan muatan dihilangkan dengan menggunakan straight edge yang ditarik selebar bucket, dengan salah satu ujung straight edge pada cutting edge dan ujung lainnya pada bagian teratas bucket back sheet atau spill guard. Struck capacity (Vs) dapat dihitung dengan rumus berikut:
A = cross sectional area at the center of Bucket, mm2 (in2.). W = average inside width of the bucket, mm (in.). a = height of the spill guard at the center of the bucket normal to the strike line, mm (in.). b = length of opening at the center of the bucket, bucket, mm (in.). Gunakan perbandingan 2 : 1 untuk mendapatkan heaped material, dan heaped capacity (Vh) dapat anda ketahui dengan rumus :
Dimana c merupakan ketinggian yang diukur dari garis tengah bucket (pada titik perpotongan bagian depan dan belakang bucket) sampai gundukan material tertinggi. Method diatas berlaku terutama untuk irregular bucket yang kedua sisinya parallel dan cutting edge juga parallel terhadap ujung spill guard atau back sheet. 3. RATED LOAD Rated load (operating load) tidak melebihi 50% TIPPING LOAD wheel loader atau 35% TIPPING LOAD crawler loader, dan dapat ditentukan berdasarkan kondisi operasi sebagai berikut : 1. Lifting ability unit pada semua bucket position tidak lebih kecil dari specified operating load. 2. Bucket attachment of specified size and type. 3. Maximum travel speed of 6 km/h (3.7 mph). 4. Operating surface. (a) Sebaiknya keras, tetapi cukup lunak dan cocok untuk wheel loaders. (b) Kondisi operasi yang umum untuk crawler loader adalah permukaannya tidak cukup rata juga tidak keras. Makanya, rating untuk crawler loader diturunkan hanya sekitar 35%. 4. BREAKOUT FORCE Breakout force dalam satuan kilogram (kilo-Newton atau pound) merupakan gaya angkat maximum secara vertical yang mampu diberikan pada bagian sekitar 100 mm (4 in) dari ujung bucket cutting edge, dan didapatkan berdasarkan kemampuan untuk mengangkat dan atau melakukan roll-back bucket pada specified pivot point-nya dengan kondisi berikut : (a) Transmission posisi neutral. (b) Semua brake release. (c) Unit pada standard operating weight, bagian belakang unit tidak lebih rendah.
PMDP / (revision 01)
294
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 (d) Bagian bawah cutting edge parallel dengan permukaan tanah dan tidak melebihi sekitar 25 mm (1 in), baik saat diatas atau didalam tanah. (e) Saat bucket circuit digunkana, pivot point harus ditentukan pada bucket hinge pin, dan sebaiknya di-blocked dibawah bucket hinge pin untuk me-minimize pergerakan linkage. (f) Jika lift circuit yang digunakan, pivot point harus ditentukan pada lift arm arm hinge pin. Wheel loader sebaiknya memiliki front axle yang di-block untuk menghilangkan kemungkinan perubahan posisi pivot pin karena tire deflection. (g) JIka kedua circuit digunakan secara bersamaan, pivot point yang lebih berperan sesuai metode (e) atau (f) harus anda tentukan. (h) Jika circuit digunakan dan menyebabkan bagian belakang unit terangkat. Besarnya gaya angkat vertical yang diperlukan untuk mengangkat bagian belakang unit disebut breakout force. (i) Untuk irregular shaped bucket, ujung bucket cutting edge, berdasarkan penjelasan diatas, diatas, berarti merupakan titik terdepan pada cutting edge.
5. STATIC TIPPING LOAD Massa (berat) minimum dalam satuan kilogram (pound) pada titik tengah (center of gravity) SAE rated load pada bucket yang dapat menyebabkan unit akan terputar (terjungkit), lihat gmb disamping rear wheel akan dapat terangkat dari permukaan tanah pada kondisi berikut : (a) Maximum bucket rollback. (b) Center of gravity of load at the maximum forward position in the raising cycle. (c) Machine at operating weight and equipment as specified. Articulated steer loader sebaiknya pada posisi full turn (specify angle).
6. LIFTING CAPACITY Massa (berat) maximum dalam satuan kilogram (pound) pada Center of gravity of SAE rated load dalam bucket yang dapat diangkat pada ketinggian tertentu-specified height dengn bucket diposisikan untuk bisa memper tahankan beban maximum pada kondisi berikut : (a) Machine with rear end tied down. (b) Machine at operating weight and equipment as specified. 7. HYDRAULIC CYCLE TIMES • Raising Time Waktu dalam hitungan detik yang diperlukan untuk menaikkan bucket, rolled back, dari posisi ground level sampai ketinggian sesuai specified SAE operating load. • Lowering time Waktu dalam hitungan detik yang diperlukan untuk menurunkan empty bucket dari posisi full height sampai ground level. • Dump Time Waktu dalam hitungan detik yang diperlukan untuk menggerakkan bucket dari posisi load carrying pada maximum height sampai dengan posisi full dump position (pada specified SAE operating load.
PMDP / (revision 01)
295
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 8. DUMPING CLEARANCE AND REACH Dumping clearance Jarak tegak lurus (vertical) atau ketinggian dalam satuan millimeter (inche) diukur dari permukaan tanah saat titik terendah cutting edge, saat bucket hinge pin pada posisi maximum height dan bucket membentuk 450 dump angle. Jika dump angle kurang dari 45 0, tepatkan angle-nya. Dumping reach Jarak mendatar (horizontal) dalam satuan millimeter (inche) diukur dari titik terdepan unit (termasuk tire, track, atau loader frame) terhadap titik terdekat bucket cutting edge dengan bucket hinge pin pada posisi maximum height dan bucket membentuk 450 dump angle. Jika dump angle kurang dari 450, tepatkan angle-nya. 9. CARRY POSITION Jarak tegak lurus (vertical) atau ketinggian dalam satuan millimeter (inche) diukur dari permukaan tanah sampai dengan titik tengah (centerline) bucket hinge pin, dengan angle-nya sekitar 150.
PMDP / (revision 01)
296
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 CRITICAL TRACTION
Critical traction merupakan maximum traction yang tersedia dan tergantung dengan bagaimana kondisi permukaan jalannya. Sehingga dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus berikut : Fd = μd . Gd Dimana : Critical traction (kg) Fd : Coefficient of traction μd Gd : Berat unit yang diterima oleh driving wheel (kg)
Coefficient of traction ditentukan berdasarkan kondisi permukaan jalan, sesuai dengan table berikut.
Dry concrete Dry macadam road Wet macadam road Dry unpaved plain road Dry ground Wet ground Dry loose terrain Loose gravel Loose sand Muddy ground Packed snow Ice
Tractorw/pneumatic tires 0.95 0.70 0.65 0.60 0.55 0.45 0.40 0.36 0.27 0.25 0.20 0.12
Crawler tractor 0.45
0.90 0.90 0.85 0.60 0.25 0.30 0.25 0.15 0.12
Critical traction jika untuk unit track type biasanya kita sebut sebagai drawbar pull, sedangkan pada wheel type kita sebut dengan rimpull. Dan dari table diatas, tampak jika permukaan jalan semakin lunak dan licin, maka critical traction juga akan semakin kecil, tentu saja sebaliknya jika jalan semakin keras dan kesat, maka critical traction-nya juga membesar.
Berat unit yang diterima oleh driving wheel dapat digambarkan sebagai berikut. Crawler type tractor
Total weight of tractor
PMDP / (revision 01)
2-wheel drive machine
4-wheel drive machine
Weight imposed on the driving wheels
Total weight of tractor
297
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ROLLING RESISTANCE Saat unit sedang travel pada permukaan jalan atau tanah, gaya perlambatan (retarding force) akibat permukaan jalan akan diterima oleh wheel. Besarnya hambatan berbeda-beda sesuai dengan kondisi permukaan tanah atau jalan. Rolling resistance di-measure berupa ratio (perbandingan) terhadap berat unit dan dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus berikut : Wr = μr . G Dimana : Rolling resistance (kg) Wr : Coefficients of rolling resistance r : Vehicle operating weight G Coefficient of rolling resistance dapat anda pilih diantara yang terdapat pada table dibawah, sesuai dengan kondisi permukaan jalan atau tanah. μr (%) Type and conditions of Vehicle w/iron wheel Crawler tractor Tractor w/pneumatic ground treads tires wheels Iron truck 1.0 Concrete floor 2.0 2.8 2.3 Macadam road 2.9 3.3 2.8 Wood pavement 2.5 Dry unpaved plain road 4.5 4.6 3.5 Firm terrain 10.0 5.5 4.0 Dry, loose terrain 11.5 6.5 4.5 Soft terrain 16.0 8.0 9.0 Loose gravel 15.0 9.0 12.0 Loose sand 15.0 9.0 12.0 Muddy ground 12.0 16.0 Packed snow 3.7 Ice 2.0
PMDP / (revision 01)
298
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 GRADE RESISTANCE
Grade resistance merupakan gaya perlambatan (retarding force) yang terjadi karena adanya gaya gravity pada saat unit sedang menanjak - going uphill. Grade resistance dapat diperkirakan berdasarkan rumus berikut. Ws = G . sin Dimana Ws : Grade resistance (kg) : Operating weight of a vehicle (kg) G : Sudut yang dibentuk dengan garis mendatar - Angle (degree - derajat) Grade (degree) dan sin
dapat anda pilih diantara yang terdapat pada table dibawah.
Grade resistance (%) converted from angle (°) of gradient
HAULING RESISTANCE
Hauling resistance merupakan total penggabungan rolling resistance, grade resistance, accelerating resistance dan Air resistance. Tetapi karena construction machine (unit2 kita) cenderung lambat travel speed-nya, maka biasanya hauling resistance hanya berdasarkan rolling resistance dan grade resistance. Grade resistance akan mengakibatkan perlambatan pada saat unit menanjak, sebaliknya pada saat unit jalan di turunan, grade resistance akan menimbulkan percepatan. Hubungan dan keterkaitan hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Conditions Uphill traveling Traveling on flat, level surface Downhill traveling
PMDP / (revision 01)
Haul resistance Rolling resistance + grade resistance Rolling resistance. Rolling resistance – grade resistance
299
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 USE OF TRAVEL TIME CHARTS Penjelasan berikut mengenai travel time charts untuk unit Wheel Loader. 1) Bagaimana cara membaca graphic: Sumbu tegak (vertical axis) menunjukkan jarak (distance), sedangkan sumbu mendatar (horizontal axis) menunjukkan waktu (time). Pertama2 pilih travel resistance medan operasi unit anda yang paling sesuai, kemudian tentukan garis perpotongan antara resistance line dan distance. Nilai horizontal axis pada titik tersebut merupakan travel time. Tetapi item dalam graphic tidak termasuk untuk acceleration time. 2) Penjelasan travel resistance: Item yang ditunjukkan dalam percentage adalah travel resistance. Travel resistance merupakan penggabungan (total) antara grade resistance dan rolling resistance. Rolling resistance besarnya akan bervariasi sesuai dengan kondisi permukaan jalan, dan biasanya dipatok sampai dengan 3.3% . 3) Empty and loaded curves: Empty curve (kurva saat tanpa muatan) menunjukkan berat (weight) dan travel curve unit pada ordinary specification (tertentu). Sedangkan loaded curve menunjukkan total berat saat unit kosongan ditambah rated load. Example: Ca tatan :
Curve diperhitungkan berdasarkan pada saat unit digunakan dengan operating speed tertinggi yang bisa dicapai. Harus memperhatikan dan berkonsultasi dengan pabrik tire mengenai Ton-Mile-Per-Hour rating dan pressure recommendation-nya Haul... Return... Pembacaan graph untuk Loaded machine, mulai dari Travel Distance (one way) scale pada 300 m (980 feet) yang menyilang pada 6% total resistance line (point A). Dari (point A) tarik garis ke bawah menuju Travel Time (one way) scale untuk menentukan haul time = 1.5 minutes. Penggunaan graph untuk Empty machine, mulai dari Travel Distance (one way) scale at 400 m (1310 feet) yang menyilang pada 2% total resistance line (point A). Dari (point A) tarik garis ke bawah pada menuju Travel Time (one way) scale untuk menentukan haul time = 1.0 minute
PMDP / (revision 01)
300
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TRAVEL TIME CHART
PMDP / (revision 01)
301
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 ATTACHMENT AVAILABLE
PMDP / (revision 01)
302
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BUCKET FEATURES 1. General Purpose Bucket (Stockpile): Bucket yang digunakan untuk me-loading stockpile product, misal seperti crushed rock dan construction materials.
2. General Purpose Bucket (Excavating): Bucket yang digunakan untuk excavating dan me-loading blasted rock pada rock crushing job sites, atau untuk menggali natural ground. Bucket ini mempunyai flatblade, straight cutting edge, serta mempunyai sifat2 superior rigidity dan wear resistance. 3. Light Material Bucket: Bucket yang digunakan untuk me-loading material dengan perbandingan specific gravity yang ringan [dibawah 1.2 t/m3 (2000 lb/cu.yd)], misalnya salju, fertilizer, and livestock feed. Pada dasarnya berupa general purpose bucket, yang dilengkapi dengan cutting edge yang lebih panjang dan lebih lebar capacity-nya. Juga dapat digunakan sebagai large capacity coal bucket untuk me-loading loose coal dengan specific gravity dibawah 0.89 t/m3 (1500 lb/cu.yd). 4. Spade-nose Rock Bucket (V-edge type): Bucket type ini digunakan untuk pembongkaran dan me-loading batuan yang telah diledakkan (blasted rock). Bagian depan dilengkapi cutting edge dengan superior rigidity and wear resistance. 5. Heavy-duty Bucket: Bucket yang digunakan untuk penggalian dan me-loading blasted rock yang berupa gundukan runtuhan. Dilengkapi dengan 1-class-larger teeth, dan large, thicker wear plate, large corner edge/side guard, and strengthened spill guard. NOTE: Jika anda memasang bucket ini pada unit selain WA700 atau WA800, untuk mempertahankan ke-stability-an untuk, please pasang terlebih dahulu counter weight tambahan dan orifice (or retainer) untuk mengurangi dumping shock saat pergerakan bucket . 6. Chip Bucket: Large bucket merupakan bucket yang berukuran besar dan digunakan untuk meloading loose material dengan low specific gravity [dibawah 0.55 t/m 3 (930 lb/cu.yd)], misalnya chip dan grain (serpihan atau serutan kayu), dan digunakan pada pabrik kertas dan penggergajian kayu (sawmill). Bagian atas dan belakangnya dibuat dari wire mesh untuk mengurangi berat bucket. 7. Skeleton Bucket: Bucket yang digunakan untuk digging dan me-loading blasted rock. Kerangkanya tidak rapat sehingga soil dan small rock dapat jatuh, dan hanya rock material yang terangkut. 8. Side Dump Bucket: Bucket yang bisa digunakan untuk melakukan dumping muatan dari depan, ke salah satu sisi, atau kedua sisi. Sehingga lebih cocok untuk penggalian terowongan, road construction atau pembersihan salju, yang lokasi manuwer-nya sempit.
9. Multi-purpose Bucket: Versatile bucket yang bisa digunakan untuk scraping, dozing, scooping dan berbagai jenis pekerjaan lainnya, dan lebih cocok untuk leveling work dan material transport.
PMDP / (revision 01)
303
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TEETH FEATURES 1. Bolt-on Cutting Edge: Cutting edge type ini digunakan untuk me-loading loose sand dan soil, atau untuk me-loading stockpiled material. Edge-nya dipasang dengan bolt pada leading edge general purpose bucket dan dapat dilepas untuk dibalik. Cutting edge dibuat dari especially heat treated, high tension steel, dan karena dapat dibalik (reversible), kedua edge dapat digunakan lagi. So working life seolah-olah menjadi dua kali lipat. 2. Bolt-on Teeth: Teeth type ini lebih cocok untuk pekerjaan loading atau excavation secara langsung pada permukaan tanah atau pasir (sand), blasted rock, dan jenis pekerjaan digging pada sisi slope. Special heat treated, tensile strength steel alloy yang digunakan sebagai materialnya untuk memastikan tidak mudah aus dan umur pakainya relative panjang.
3. Tip-type Teeth: Teeth tips yang dipasang pada adapter yang di-welded atau di-bolted dengan bucket edge. Sehingga merupakan interchangeable part, tooth tip, bisa mengurangi keausan dan untuk mem-protect material dasar bucket edge. Type ini performance-nya mantap saat digunakan untuk blasted rock, material keras dan pekerjaan berat lainnya..
4. Tip-type Teeth (Long Life): Teeth yang lebih besar daripada normal teeth, sehingga umurnya lebih panjang, dan cocok untuk medan operasi yang abrasive. 5. Tip-type Teeth (Sharp): Teeth yang lebih tajam daripada normal size teeth, sehingga lebih cocok untuk menangani material yang berbentuk bongkahan soft rock, atau untuk jenis pekerjaan membongkar material (grubbing work). 6. Bolt-on Teeth or Tip-type Teeth for Limestone: Teeth yang cocok untuk pekerjaan penggalian (excavating) atau me-loading soft rock dengan sedikit kandungan pasir kaca. Misalnya tanah liat (limestone), pasir lumpur (mudstone). Dan biasanya teeth di-cat putih. NOTE: Tetapi teeth ini kurang cocok untuk menangani material batu yang kandungan pasir kaca-nya (silica) tinggi atau untuk hard rock. Jika anda paksakan memakainya, maka umurnya relative lebih pendek, makanya gunakan normal teeth.
PMDP / (revision 01)
304
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BUCKET SELECTION BUCKET SELECTION GUIDE FOR WHEEL LOADER Optimum bucket type dan capacity-nya ditentukan berdasarkan pertimbangan mengenai “jenis pekerjaan” dan “operational stability".
PMDP / (revision 01)
305
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TEETH SELECTION
PMDP / (revision 01)
306
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 BUCKET & TEETH SELECTION
gmb.1
gmb.2
gmb.3
gmb.4
gmb.5 gmb.6
gmb.7
gmb.8
PMDP / (revision 01)
307
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TIRE SIZE DESIGNATION lddy note
Jika membicarakan tentang tire, biasanya yang pertama mengenai ukurannya (size) dalam satuan inche dan berapa ply ratingnya (PR). Tire size terdiri dari lebar (width) dan diameter rim (diameter dalam tire), sedang-kan Ply Rating menunjukkan tingkatan kekuatan (strength) Carcass. 1. Tire width (cross-sectional width) 2. Tire height 3. Cross-sectional height 4. Rim diameter 5. Tire outside diameter
Belakangan ini, Ply Rating (PR) digunakan untuk menunjukkan tingkat kekuatan suatu tire, tidak lagi menunjukkan jumlah lapisan cord cloth. Pada awalnya istilah "ply" memang merujuk seberapa jumlah lapisan cord cloth dan dianggap sebagai penanda tire strength. Tetapi seiring dengan perkembangan technology dan kemampuan menciptakan bahan (material) yang baru, lapisan “cotton” cord cloth pertama kali diganti dengan “rayon” dan selanjutnya sekarang diganti lagi dengan “nylon” atau “steel wire”. Perubahan tersebut mampu meningkatkan kekuatan tanpa harus menambah jumlah lapisan material. Dan tentu saja akibatnya istilah "ply rating" jadi digunakan untuk menunjukkan tingkat kekuatan tire daripada menunjukkan jumlah sesungguhnya lapisan “plies”. Symbol bintang (Stars) (,,) digunakan untuk menunjukkan tingkat kekuatan (strength) untuk radial tire.
SUITABLE TIRE
PMDP / (revision 01)
308
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 TIRE CLASSIFICATION Service
Earthmover
Grader
TRA classification E-1
Tread
Use
Rib
For front wheels of dump trucks For scrapers used on sandy ground and soft soil where traction is necessary. For dump trucks and scrapers used where resistance against external damage and abrasion is important. For scrapers and dump trucks used where resistance against external damage and abrasion is required For carry-all scrapers stronger than E3, used where only flotation is needed. For front wheels of graders. For rear wheels of graders used where traction is necessary. 4 rear wheel of grader used where resistance against external damage and abrasion is necessary, rather than traction For loaders and dozers used on sandy ground wher e traction is necessary. For loader and dozer used on mountain sand & on r ock where resistance against external damage and abrasion is necessary. For loaders and dozers used where resistance against external damage & abrasion is required to be stronger than those L3. For loaders and dozers used where resistance against external damage &abrasion is required to be stronger than those L-3S. For loaders and dozers used where resistance against external damage and abrasion is required to be stronger than L4. For loaders used where resistance against external damage and abrasion is required to be stronger than that of L-4S For Tire rollers For skidder
E-2
Traction
E-3
Rock
E-4
Rock Deep Tread
E-7
Flotation
G-1 G-2
Rib Traction
G-3
Rock
L-2
Traction
L-3
Rock
L-4
Rock Deep Tread
L-4S
Smooth Deep Tread
Loader
L-5 L-5S Compactor Load skidder
G-1 G-1
Rock Extra-Deep Tread Smooth Extra-Deep Tread Smooth Tread Intermediate
TIRE NOMENCLATURE
lddy note : Penjelasan masing 2 penamaan ada saya tuliskan di halaman samping kanan
PMDP / (revision 01)
309
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 Perbandingan antara Radial tire dan Bias tire Structure of radial tires
Structure of bias tires
Carcass
Carcass cord menghadap searah radial (90° menyilang tire). • Hanya ada satu lapisan (ply)
Carcass cord menghadap searah bias (searah tire). •Beberapa lapisan (plies) diletakkan saling menumpuk dan menyilang satu sama lainnya.
Side wall
Hanya menggunakan single ply, maka side wall sangat lentur (flexible). • Untuk meningkatkan ketahanan side wall dari kerusakan, maka carcass dibuat lebih tinggi.
Plies dipasang saling menumpuk menyilang, so side wall menjadi tebal.
Tread
Untuk membagi beban agar merata ke sekeliling, terdapat steel belt layer yang akan menimbulkan effect tread high rigidity.
Bead
Single bead structure
Tire inflation pressure
Karena structure tire, inflation pressure lebih tinggi daripada bias tire.
dan
Breaker digunakan sebagai pelindung carcass dan untuk mencegah tread dan carcass saling terpisah (Biasanya, digunakan nylon breaker, Steel breaker tidak cocok untuk high speed travel.) Karena menggunakan multiple plies, maka juga menggunakan multiple bead. (Untuk dump truck, biasanya 3 lapisan). Normally 5 - 7 kg/cm2
TIRE NOMENCLATURE Trea d
Tread merupakan lapisan paling luar pada tire, sebagai pelindung bagian dalam dengan sebaik mungkin mengurangi tingkat keausan serta kikisannya. Bagian tread yang kontak dengan tanah disebut crown, yang dibuat dengan pola (pattern) dan alur (groove) yang berbeda-beda untuk menyesuaikan dengan medan operasinya.
Brea ke r
Bagian ini terletak antara tread dan carcass, dan berfungsi untuk menyerap kejutan yang terjadi dan mencegah tread rusak karena amblas kedalam (penetration).
Sid ew a ll
Sebagai tambahan untuk melindungi carcass, sidewall mengembang dan mengkerut secara terus menerus saat unit travel.
Tire b e a d
Terbuat dari kabel tembaga dan logam besi, untuk mendudukkan roda pada rim. Bead pada roda tubeless sangat penting untuk mempertahankan Air pressure-nya.
C a rc a ss ( t ire b o d y )
Tire body menyerap beban dan kejutan yang terjadi pada tire, dan terdiri dari lapisan bahan kawat khusus yang saling menyilang dan cukup kuat untuk menerima pressure dalam tire. So carcass merupakan kerangka suatu tire.
Ply
Terletak didalam tire body, yang terdiri dari lapisan bahan kawat nylon yang sangat kuat (powerful).
PMDP / (revision 01)
310
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3 CONVERSION TABLE
PMDP / (revision 01)
311
lddy0189167
Plant People Development
PRODUCT TRAINING WA600-3
PMDP / (revision 01)
312
lddy0189167