A. Pengertian Osiloskop Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.
Osiloskop ‘Dual Trace’ dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik. Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.
Wujud/bangun dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur. kecuali terdapat garis-garis(grid) pada layarnya.
1
B. Apa saja yang dapat diukur dengan osiloskop. Osiloskop sangat penting untuk analisa rangkaian elektronik. Osiloskop penting bagi para montir alat-alat listrik, para teknisi dan peneliti pada bidang elektronika dan sains karena dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaranbesaran listrik dari gejala-gejala fisis yang dihasilkan oleh sebuah transducer. Para teknisi otomotif juga memerlukan alat ini untuk mengukur getaran/vibrasi pada sebuah mesin. Jadi dengan osiloskop kita dapat menampilkan sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu. Dan banyak sekali teknologi yang berhubungan dengan sinyal-sinyal tersebut. Contoh beberapa kegunaan osiloskop : 1. Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu. 2. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. 3. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik. 4. Membedakan arus AC dengan arus DC. 5. Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu. C. Bagaimana cara kerja osiloskop Untuk lebih memahami osiloskop banyak kegunaan, Anda perlu tahu lebih banyak tentang bagaimana osiloskop menampilkan sinyal. Meskipun osiloskop analog bekerja agak berbeda dari digitalisasi osiloskop, beberapa sistem internal serupa. Osiloskop analog sederhana dalam konsep dan dijelaskan terlebih dahulu, diikuti dengan deskripsi digitalisasi osiloskop. Analog Oscilloscope Ketika Anda menghubungkan probe osiloskop ke sirkuit, sinyal tegangan bergerak melalui probe ke Sistem vertikal osiloskop. Gambar dibawah adalah diagram blok sederhana yang menunjukkan bagaimana sebuah analog osiloskop menampilkan sinyal diukur. 2
Tergantung pada bagaimana Anda mengatur skala vertikal (volt / div control), sebuah attenuator mengurangi sinyal tegangan atau penguat meningkatkan tegangan sinyal. Selanjutnya, sinyal perjalanan langsung ke defleksi vertikal piring dari tabung sinar katoda (CRT). Voltase diterapkan untuk pelat defleksi ini menyebabkan bersinar sebuah dot untuk bergerak. (Sebuah berkas elektron memukul fosfor dalam CRT menciptakan bercahaya dot.) Positif tegangan menyebabkan titik untuk bergerak ke atas sementara negatif tegangan menyebabkan titik untuk bergerak ke bawah. Sinyal juga perjalanan ke sistem pemicu untuk memulai atau memicu "menyapu horizontal." menyapu horizontal adalah Istilah mengacu pada tindakan dari sistem horisontal menyebabkan bersinar dot untuk bergerak di layar. Memicu sistem horizontal menyebabkan horisontal basis waktu untuk memindahkan titik bersinar melintasi layar dari kiri ke kanan dalam waktu tertentu interval. Banyak menyapu dalam urutan cepat menyebabkan gerakan bercahaya dot untuk berbaur menjadi padat line. Pada kecepatan tinggi, titik dapat menyapu seluruh layar hingga 500.000 kali setiap detik. Bersama-sama, tindakan sweeping horisontal dan Aksi defleksi vertikal jejak grafik sinyal.di layar. Pemicunya adalah diperlukan untuk menstabilkan mengulangi sinyal. Ini memastikan bahwa menyapu dimulai pada titik yang sama dari sinyal berulang. Hasilnya bisa tampak pada gambar berikut :
Singkatnya, ketika menggunakan osiloskop analog (atau jenis osiloskop), Anda perlu menyesuaikan tiga pengaturan dasar untuk mengakomodasi sinyal masuk: • Redaman atau amplifikasi sinyal. Gunakan kontrol volt / div untuk mengatur amplitudo dari sinyal untuk rentang pengukuran yang diinginkan 3
• Waktu dasar. Gunakan kontrol sec / div untuk mengatur jumlah waktu per divisi diwakili horizontal di layar • The memicu osiloskop.Gunakan memicu Tingkat untuk menstabilkan sinyal berulang, atau untuk memicu pada peristiwa tunggal. Selain itu, lingkup analog memiliki fokus dan intensitas kontrol yang dapat disesuaikan untuk membuat tajam, display terbaca.
Digital osiloskop Beberapa sistem yang membentuk DSO adalah sama seperti yang di osiloskop analog; Namun, digitalisasi osiloskop mengandung pengolahan data tambahan sistem (lihat Gambar 8). Dengan sistem menambahkan, digitalisasi osiloskop mengumpulkan data untuk seluruh yang gelombang dan kemudian menampilkannya. Pertama (input) panggung dari DSO adalah penguat vertikal, seperti analog osiloskop. redaman vertikal kontrol memungkinkan Anda untuk menyesuaikan rentang amplitudo dari tahap ini. Selanjutnya, analog-to-digital converter (ADC) di sampel sistem akuisisi sinyal pada diskrit poin dalam waktu dan mengubah tegangan sinyal di titik-titik ini dengan nilai-nilai digital yang disebut titik sampel. Sistem horisontal clock sampel menentukan seberapa sering ADC mengambil sampel. Tingkat di manajam "kutu" disebut sample rate dan dinyatakan dalam sampel per detik. Sampel poin dari ADC disimpan dalam memori sebagai titik gelombang. Lebih dari satu sampel Titik dapat membuat satu titikgelombang. Bersama-sama, poin gelombang membentuk satu gelombang record. Jumlah titik gelombang yang digunakan untuk membuat catatan gelombang disebut panjang record. Pemicu sistem menentukan awal dan berhenti poin dari catatan. Layar menerima ini poin rekor setelah disimpan dalam memori. Tergantung pada kemampuan osiloskop, pengolahan tambahan dari titik sampel dapat mengambil tempat, meningkatkan tampilan. Pretrigger mungkin tersedia, memungkinkan Anda untuk melihat kejadian sebelum titik pemicu. Perhatikan bahwa jalur sinyal DSO meliputi mikroprosesor. Sinyal yang diukur melewati ini perangkat dalam perjalanan ke layar. Selain pengolahan sinyal, koordinat mikro prosesor, kegiatan display, mengelola panel depan kontrol, dan banyak lagi. Hal ini dikenal sebagai "seri pengolahan "arsitektur. 4
D. SETTING DEFAULT OSCILLOSCOPE Tombol Umum: On/Off : Untuk menghidupkan/mematikan Oscilloscope Ilumination : Untuk menyalakan lampu latar. Intensity : Untuk mengatur terang/gelapnya garis frekuensi Focus : Untuk mengatur ketajaman garis frekuensi Rotation : Untuk mengatur posisi kemiringan rotasi garis frekuensi CAL : Frekuensi Sample yg dpt diukur utk mengkalibrasi Oscilloscope Tombol di Vertikal Block : Position : Untuk mengatur naik turunnya garis. V. Mode : Untuk mengatur Channel yg dipakai Ch1 : Menggunakan Input Channel1 Ch2 : menggunakan Input Channel 2 Alt : (Alternate) menggunakan bergantian Channel1 dan Channel 2 Chop : Menggunakan potongan dari Channel 1 dan Channel2 Add : Menggunakan penjumlahan dari Ch1 dan Ch2 Coupling : Dipilih sesuai input Channel yg digunakan, Source : Sumber pengukuran bisa dari Channel1 atau Channel2 Slope : Normal digunakan yang +. Gunakan yang – untuk kebalikan gelombang. AC-GND-DC : Pilih AC utk gelombang bolak-balik (peak to peak) Pilih DC utk gelombang/tegangan searah DC Pilih GND utk menonaktifkan gelombang mis:Utk menentukan posisi awal VOLTS/DIV : Untuk menentukan skala vertikal tegangan dlm satu kotak/DIV Vertikal. Tombol di Horizontal Block : Position : Untuk mengatur posisi horizontal dari garis gelombang. TIME/DIV : Untuk megatur skala frekuensi dlm satu kotak/DIV Horizontal. X10 MAG : Untuk memperbesar/ Magnificient frekuensi menjadi 10x lipat. Variable : Untuk mengatur kerapatan gelombang horizontal. Trigger Level : Untuk mengatur agar frekuensi tepat terbaca.
5
E. KESALAHAN OSCILLOSCOPE 1. Dapat tarjadi kebakaran pada lapisan fosfor layar jika membiarkan ada titik terang pada layar walaupun sesaat 2. Lupa memastikan alat yang diukur dan oscilloscope ditanahkan (digroundkan). Disamping untuk keamanan hal ini juga untuk mengurangi noise dari frekuensiradio atau jala-jala. 3. Lupa memastikan probe dalam keadaan baik 4. Dapat merusak oscilloscope jika pada saat menyalakan, power saklar masih dalam keadaan on 5. Dapat terjadi sengatan listrik jika pada saat memperbaiki atau membersihkan Oscilloscope masih terhubung dengan jaringan listrik 220V F. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN OSCILLOSCOPE 1. Tombol ON-OFF pada posisi OFF 2. Posisikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah. 3. Putar tombol INTENSITY pada posisi tengah. 4. Dorong tombol PULL 5X MAG ke dalam untuk memperoleh posisi normal. 5. Dorong tombol TRIGGERING LEVEL pada posisi AUTO 6. Sambungkan kabel saluran listrik bolak balik ke stop-kontak ACV 7. Putar tombol ON-OFF pada posisi ON. Kira-kira 20 detik kemudian satu jalur garis akan tergambar pada layar CRT. Jika garis ini belum terlihat, putar tombol INTENSITY searah jarum jam. 8. Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis 9. Atur ulang posisi vertikal dan horisontal sesuai dengan kebutuhan. 10.Sambungkan probe ke input saluran-A/ channel -A (CH-A) atau ke inputsaluran B/ channel -B (CH-B) sesuai kebutuhan. 11.Sambungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0,5Vpp. 12.Putar pelemah vertikal (vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV pada posisi 10 mV, dan putar tombol VARIABLE searah jarum jam. Putar 6
TRIGGERING SOURCE ke CH-A, gelombang persegi empat (squarewave) akan terlihat di layar. 13.Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, atur trimmer yang ada pada probe sehingga bentuk gelombang terlihat nyata. 14.Pindahkan probe dari terminal CAL 0,5Vp-p. Oscilloscope sudah dapat digunakan. G. KESELAMATAN KERJA OSCILLOSCOPE 1. Sebelum di pasangkan ke sumber arus oscilloscope lalukan pengaturan baseline trace 2. Groundkan oscilloscope ke tanah agar tidak terjadi kecelakaan tersengat listrik yang tidak diinginkan pada saat melakukan kerja 3. Tempatkan oscilloscope di tempat yang datar agar tidak jatuh 4. Matikan arus listrik pada saat membersihkan oscilloscope agar tidak tersengat arus listrik
7
H. Pengukuran dengan osiloskop Berikut ini diberikan ilustrasi pengukuran dengan menggunakan osiloskop :
8
I. Langkah langkah pengukuran Frekuensi menggunakan osiloskop: KALIBRASI: Nyalakan power pada osiloskop Tombol CH1 pada posisi grid Atur tombol Y-pos 1 sehingga didapat garis lurus berimpitan dengan sumbu x pada layar Pindahkan tombol CH1 pada ac/dc Hubungkan probe osiloskop pada cal.0.5v Pastikan faktor pengali pada probe pada posisi x1 Atur selektor range volt/div pada posisi 1volt/div cal sampai didapat tegangan 1/2 divisi.
9
PENUTUP
A.Kesimpulan
10
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop http://brainly.co.id/tugas/1708996
11