KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena dengan izinya kami masih di beri kesempatan dalam menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Glikosida alkohol”. Dan tak lupa pula penulis haturkan shalawat dan salam atas junjungan nabi Muhammad SAW beserta keluarga,sahabat serta para pengikutnya sampai akhir zaman. Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah farmakognosi. Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusun makalah ini dengan memberikan gambaran secara deskriptif agar mudah di pahami. Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,maka dari itu penyusun memohon saran dan arahan yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini,di masa akan datang dan penyusun berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Padang ,23 november 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ DAFTAR ISI...................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1.2 rumusan masalah........................................................................................................ 1.3 Tujuan......................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN 2.1
struktur Glikosida............................................................ ..................................
2.2
sumber glikosida.............................................................. ......................................
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan............................................................................................ 3.2 Saran........................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan ekosistem. Dilihat dari hasilnya, tanaman atau tumbuhan merupakan sumber kebutuhan kita baik sandang, pangan maupun papan. Kita dapat makan yang merupakan sumber energi karena ada tanaman. Kita dapat bernafas dengan baik dengan menghirup oksigen karena ada yang merupakan hasil reaksi fotosintesis karena ada tanaman. Kita juga dapat meminum air bersih dikarenakan jasa tumbuhan yang menyimpan cadangan air melalui akar-akarnya yang itu semua merupakan hasil aktifitas menanam.
Ilmu farmakognosi menguraikan tentang pemeriksaan simplisia nabati dan identifikasi tumbuhan
obat
berdasarkan
kandungan
kimianya,
bentuk
dan
simplisianya,
baik
makroskopik maupun mikroskopiknya. Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktif lainnya, termasuk yang berasal dari dunia mineral dan hewan. Saat ini, peranan ilmu farmakognosi sangat banyak diperlukan terutama dalam sintesis obat.
Tidak semua tanaman dapat dijadikan sebagai bahan obat. Tanaman-tanaman yang dijadikan obat tentu saja adalah tanaman yang memiliki kandungan atau zat-zat yang dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kesembuhan tubuh.
Salah satu zat aktif yang banyak ditemukan di alam dan juga di tumbuhan adalah glikosida. Glikosida adalah zat aktif yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Dalam dunia industri senyawa glikosida yang sering dipakai memiliki aglikon berupa flavonoid atau steroid. Selain itu senyawa glikosida biasa dipakai untuk menyimpan senyawa aktif agar tidak bereaksi sehingga tidak rusak sebelum dipakai. Secara umum, arti penting glikosida bagi manusia adalah untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan.
Glikosida adalah suatu senyawa kimia bahan alam yang apabila dihidrolisis menghasilkan satu atau lebih gula (glikon) dan senyawa bukan gula. Jika gula yang menyusunnya glukosa maka disebut dengan glukosida. Sedangkan jika senyawa gula yang membentuk selain glukosa seperti ramnosa, digitoksa, simarosa dan gula lainnya disebut glikosida. Senyawa penyusun glikosida bukan gula disebut aglikon.
1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana struktur glikosida alkohol? 2. Apa saja sumber dari glikosida alkohol?
1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana struktur dari glikosida alkohol 2. Untuk mengetahui apa saja sumber glikosida alkohol
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur glikosida alkohol
Glikosida alkohol ditunjukkan oleh aglikonnya yang selalu memiliki gugus hidroksi (-OH). Senyawa yang termasuk glikosida alkohol adalah salicin (Gunawan dan Mulyani, 2004). Salicin adalah glikosida dari beberapa spesies Salix sp. dan Populus sp. Kebanyakan batang pohon willow dan poplap mengandung salicin.
Gambar 13. Struktur Kimia Salicin
2.2 sumber glikosida alkohol
Sumber utama salicin adalah Salix purpurea dan Salix fragilis. Glikosida populin yang merupakan benzoil salicin dapat diasosiasikan dengan salicin yang berasal dari tanaman famili Salicaceae (Tyler etal .,1988). Kebanyakan batang pohon willow dan poplap mengandung salicin.
Salicin oleh emulsin dihidrolisis menjadi D-glukosa dan saligenin (salisin alkohol). Salicin memiliki khasiat sebagai antirematik. Daya kerjanya sangat mirip dengan asam salisilat dan kemungkinan di dalam tubuh manusia salicin dioksidasi menjadi asam salisilat. Pengenalan sifat salicin yang demikian ini memberikan penjelasan terhadap pemakaian korteks salix dan populous oleh masyarakat awam (Gunawan dan Mulyani, 2004).
Willow bark ( salix alba) merupakan tumbuh-tumbuhan yang sudah dikenal sejak dahulu kala sebagai obat demam. Pada tahun 1824, Leroux berhasil mengisolasi suatu glikosida yang pahit dari tumbuh-tumbuhan ini yang diberi nama salicin. Pada tahun 1838, Piria membuat asam salisilat dari salicin yang kemudian digunakan sebagai obat penurun panas dan antirematik. Aspirin adalah nama dagang dari asam salisilat yang pertama diproduksi oleh Pabrik obat Bayer pada tahun 1899 sebagai obat penurun panas dan antisakit. Setiap tablet aspirin mengandung asam salisilat 500 mg (Kabo,2008).
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin.Sifat glikosida yaitu mudah larut dalam air. Glikosida yang berkhasiat obat dapat digolongkan menjadi: Kardioaktif (glikosida jantung), antrakinon, saponin, sianofor, tiosianat, flavonol, alcohol, aldehid, lakton, fenol.
Glikosida alkohol adalah glikosida yang aglikonnya m emiliki gugus hidroksi. Glikosida alkohol terdapat senyawa salicin pada simplisia Salix purpurea, Salix fragilis.Kegunaannya sebagai anti inflamasi, atipiretik, anti rheumatik, anti periodik. Secara umum arti penting glikosida bagi manusia adalah untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan.
3.2 Saran Sebaiknya perlu dilakukan pendalaman pengetahuan mengenai glikosida alkohol dan contoh simplisia yang mengandung glikosida alkohol karena pengetahuan ini dapat sangat berguna terutama bagi mahasiswa bidang farmasi dalam mencakup pembuatan berbagai macam sediaan obat. Sehingga kita dapat memanfaatkan tanaman sekitar untuk diolah sebagai obat tradisional yang bermanfaat bagi kesehatan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Didik dan S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta : Penebar Swadaya. Kabo P. 2008. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner- Kesaksian seorang Ahli Jantung dan Ahli Obat . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tyler, V.E, et al. (1988). Pharmacognosy. Ninth Edition. Philadelphia : Lea and Febiger.