Tugas Ke : 12 GEOPOLITIK DUNIA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Teknik Geologi
Disusun Oleh Gustiani Indah Pratiwi 270110130088 Kelas D
UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2014
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang mendalam penulis sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pengasih, karena
berkat
kemurahanNya
makalah
ini
dapat
penulis
selesaikan
sesuai
dengan
harapan.Adapun dalam makalah ini penulis membahas bidang kajian Kewarganegaraan, yaitu Geopolitik Dunia. Makalah ini penulis buat dalam rangka memperdalam, memperpaham dan memperkaya pengetahuan dalam bidang kajian Kewarganegaraan. Adapun makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Penulis mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Bandung, 28 Mei 2014
Gustiani Indah Pratiwi 270110130088
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2
Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 1
1.3
Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2 2.1 Konsep dan Unsur Geopolitik ............................................................................................... 2 2.2 Peranan Geopolitik ................................................................................................................ 3 2.3 Sejarah Geopolitik Dunia ...................................................................................................... 3 2.3.1 Contoh-Contoh Geopolitik Dunia ...................................................................................... 4 2.3.1.1 Geopolitik Perang dingin ................................................... .......................................... 4 2.3.1.2 Geopolitik Tata Dunia Baru ........................................................................................ 5 2.3.1.3 Geopolitik Enviromental ............................................................................................. 6 2.4 Geostrategi ............................................................................................................................ 7 2.4.1 Konsep Geostrategi ........................................................................................................ 9 2.4.2 Hubungan Geostrategi dengan Geopolitik ................................................................... 10 BAB III KESIMPULAN............................................................................................................... 12 3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Adanya perubahan kondisi geopolitik dunia membuat negara-negara di Asia Pasifik mulai memainkan peran yang kian mengemuka di percaturan dunia global. Beberapa negara di Asia Pasifik, Republik Rakyat China, Jepang, India, Australia dan Indonesia memiliki posisi sangat strategis. Apakah konsepsi arsitektural regional asia pasifik akan mampu menjadi wahana manajemen konflik di kawasan. Sekaligus mereduksi berbagai persoalan di kawasan, terutama masalah keamanan dan ekonomi. Ada pandangan bahwa Asia Pasifik akan menjadi tititk awal perang dingin baru dan ditandai dengan perlombaan senjata. 1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan geopolitik itu sendiri? 2. Untuk pandangan para pemikir politik mengenai geopolitik ? 3. Kiranya tulisan ini dapat menjadi bahan pengembangan pengetahuan kita tentang geopolitik .
1.3 Rumusan Masalah
1
Apa pengertian geopolitik itu sendiri ?
2
Bagaimana pandangan para pemikir politik mengenai geopolitik ?
3
Bagaimana perkembangan geopolitik ?
4
Bagaimana konsep wilayah sebagai ruang hidup ?
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep dan Unsur Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan. Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal. Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan. Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.
2
2.2 Peranan Geopolitik
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia. 2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam. 3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri. 4. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya. 5. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
2.3 Sejarah Geopolitik Dunia
Sejak berakhirnya era perang dingin yang ditandai dengan bubarnya Uni Soviet, telah terjadi ketidak seimbangan kekuatan utama dunia. Amerika sebagai satu – satunya negara kuat memperlihatkan sekaligus memanfaatkan hegemoninya atas negara – negara lain. Lihatlah konflik yang terjadi di Irak, Iran, Afganistan, Pakistan, Afrika bagian utara dimana kehadiran militer negeri Paman Sam begitu nyata. Konflik Irak misalnya, melalui Presiden George W. Bush, Amerika memutuskan menyerang Irak atas tuduhan sepihak atas kepemilikan senjata kimia yang sampai sekarang tidak jelas pembuktiannya. Rentetan perang ini tidak saja melibatkan keunggulan teknologi militer atas lawan perangnya tapi juga memperlihatkan ‘hegemoni kelompok’ blok barat yang diwakili oleh Amerika dan NATO. Mereka benar – benar memanfaatkan ketidak hadiran kekuatan penyeimbang yang dulunya datang dari kekuatan Pakta Warsawa yang dimotori oleh Rusia. Sementara di belahan dunia lain, di Afrika bagian utara dan sebagian timur tengah terjadi gelombang kesadaran baru dari rakyat yang dikenal dengan arabic spring , menuntut pergantian rezim yang dinilai tidak lagi bekerja demi kemakmuran rakyat. Gerakan ini dimulai 10 Desember 2010 ketika gelombang demostrasi dan protes rakyat berhasil menggulingkan pemerintahan di Tunisia diikuti Yaman dan Libya. Gelombang protes lain juga sedang berlangsung di Bahrain, Suriah, Aljeria, Iraq, Kuwait, Yordania, Maroko dan Arab Saudi. Kesadaran baru dunia arab ini tidak melulu soal pergantian rezim semata, tetapi juga menyangkut tata geopolitik kawasan yang akan mempengaruhi geopolitik dunia secara keseluruhan. Lihat saja bagaimana campur tangan 3
asing dalam konflik – konflik tersebut. Kejatuhan pemimpin Libya, Moammar Khadafi oleh rakyatnya tidak lepas dari campur tangan militer Amerika dan NATO yang memberikan bantuan militer berupa payung udara kepada ‘pemberontak’. Pertanyaannya adalah, kenapa mereka mau membantu para ‘pemberontak’? Ialah karena Khadafi dikenal sebagai pemimpin yang membawa Libya menjadi sekutu Soviet di masa lalu. Mungkin perlu diingatkan bagaimana perubahan sikap Amerika memusuhi Iran sekarang ini dibandingkan sikap bersahabat mereka ketika Iran masih dipimpin oleh Shah reza Pahlevi yang pro barat sebelum ditumbangkan melalui revolusi islam tahun 1979. Campur tangan asing jelas bukanlah suatu kebetulan. Ini merupakan usaha yang sengaja dilakukan untuk mempertahankan pengaruh atau mengembalikan pengaruh negara – negara adidaya dalam percaturan global. Kejatuhan Husni Mubarak di Mesir jelas menghawatirkan barat. Mereka takut Mesir akan jatuh ke tangan kekuatan Islam yang tidak pro barat seperti bagaimana Mubarak dikenal sebelumnya. Menarik untuk melihat sikap barat terhadap rezim yang akan berkuasa di Mesir setelah tumbangnya Husni Mubarak yang pro barat. Melihat perkembangan tersebut, tidaklah mengherankan mengapa kemudian Rusia menolak pendekatan militer untuk menyelesaikan konflik nuklir Iran dan mati – matian menolak pergantian rezim di Suriah dengan cara – cara yang telah dilakukan barat terhadap Tunisia, Maroko dan Yaman. Suriah adalah kawan lama di era Soviet dan menjadi satu – satunya pangkalan militer Rusia yang masih tersisa di kawasan itu. Sedangkan Iran secara tegas menyatakan menolak zionisme dan berjanji akan menghancurkan zionisme yang notabene adalah sekutu abadi Amerika.
2.3.1 Contoh-Contoh Geopolitik Dunia 2.3.1.1 Geopolitik Perang dingin
Dunia membangun politik pembendungan sebagai contoh terbentuknya unisoviet. Ditandai dengan kontes penyebaran pengaruh dan kontrol terhadap negara-negara lain serta sumber daya strategis antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Geopolitik pada masa ini 4
digunakan untuk menjelaskan fenomena sistem dunia yang bipolar tersebut dan bagaimana kedua negara besar tersebut menyebarkan pengaruhnya satu sama lain. Tokohnya adalah George Kennan yang mengusung konsep “containment”.
2.3.1.2 Geopolitik Tata Dunia Baru
Dalam konsep ini pada dasarnya tidak ada negara yang mau perang secara terbuka. Transformasi bentuk perang saat ini lebih pada penyebaran pengaruh dan paham-paham. Untuk menguasai suatu bangsa lain tidak perlu sekiranya melakukan penjajahan atau ekspansi, tapi cukup dengan pemikiran terbuka dan terus mereformasi untuk menekan negara tersebut (sebagai contoh pemaksaan Uni Soviet yang harus terbuka; retorika glasnost). Sebagai alat konkrit untuk mencapai jenis Geopolitik ini adalah dengan perkembangan IT (dunia maya) karena intangible tidak harus berupa suatu benturan fisik. 1)
Francis Fukuyama: munculnya globalisasi menyebabkan dunia menjadi
kecil (kosmopolit). Pada tahap ini terjadi suatu reduksi penting dari pengertian kedaulatan. Ia jg amengemukakan tentang “the end of history” yang merupakan runtuhnya tapal batas negara dengan munculnya “regionalisme” (contoh 2015 ASEAN Community, Uni Eropa “ super state” 1 sistem, 1 Hukum, 1 Politik, 1 Partai). Implikasi langsung dari regionalisme ini adalah negara harus rela menyerahkan kedaulatan untuk dijamah negara lain. 2)
Edward Luttwak: geopolitik kelak akan bergerak ke geo ekonomi, hal ini
dimungkinkan karena hanya dengan ekonomi kesejahteraan akan tercipta. 3)
George W Bush: uapayanya untk menumbangkan rezim otoriter dengan
alasan demokrasi (upaya pengendalian timur tengah) 4)
Perkembangan organisasi internasional: G7, IMF, WTO terdapat prinsip prinsip mendasar dari organisasi ini bahwa kita tidak dapat menentukan harga sendiri (transnasional). Dalam keadaan ini terjadi kompetisi harga (adanya selisih keunggulan).
5
5)
NATO: Muncul negara jahat, seperti negara yang mencoba mengembangkan nuklir dan terorisme (alas an suatu negara menyerang negara lain tanpa harus ada otorisasi negara tsb atau bahkan mngkin otorisasi PBB).
6)
Samuel Huntington: “clash of civilization” (mis di Indonesia konflik Ambon
yang melibatkan satu etnis tapi beda agama, dan konflik sambas 1 agama namun lain etnis).
2.3.1.3 Geopolitik Enviromental
Konsep ini diawali dengan pembentukan komisi dunia tentang lingkungan dan pembangunan yang diharapkan berkesinambungan. Dalam beberapa contoh dapat terlihat negara-negara utara yang membantu negara-negara selatan. Pada kondisi ini, kita sudah tidak mengenal lagi tapal batas negara. Implikasi yang lebih jauh lagi adalah masyarakat global mengatur kita untuk kasus-kasus lingkungan di inernal negara kita. Thomas Homerdixon & Michael Renner mengemukakan bahwa Geopolitik ini mencoba untuk aware terhadap keterbatasan daya tahan atau dukung lingkungan yang tentunya sangat dimungkinkan akan berdampak pada ekonomi. Masalah geopolitik tentunya akan berkaitan langsung dengan Wawasan Nusantara. Wawasan nusantara sendiri merupakan cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. Wawasan Nusantara merupakan sebuah alat yang menyatukan semua kepulauan yang ada di Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan wawasan nusantara akan terwujud dalam terselanggaranya ketahanan nasional Indonesia yang harus senantiasa ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat apabila ada pembangunan yang meningkat pula dala koridor wawasan nusantara. Wawasan nusantara sudah seharusnya dijadikan suatu landasan berpijak untuk menghadapi situasi geopolitik. Perkembangan geopolitik Indonesia tetap harus berdasar pada koridor-koridor wawasan nusantara seperti: UUD 1945, Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 Maret I973, TAP MPR Nomor IV/MPR/1978
6
tanggal 22 Maret 1978 tentang GBHN, TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983, yang merupakan dasar legitimasi dari konsep wawasan nusantara tersebut.
2.4 Geostrategi
Akademisi, teoretisi, dan praktisi geopolitik telah disepakati ada definisi standar untuk "geostrategy". Hampir semua definisi, menekankan penggabungan pertimbangan strategis dengan faktor geopolitik. Sementara geopolitik adalah seolah-olah netral, memeriksa fitur geografis dan politik daerah berbeda, terutama dampak dari geografi pada politik, geostrategi melibatkan perencanaan yang komprehensif, menetapkan cara untuk mencapai tujuan nasional atau mengamankan aset signifikansi militer atau politik. Istilah "geo-strategi" pertama kali digunakan oleh Frederick L. Schuman tahun 1942 artikelnya "Biarkan Kami Pelajari Geopolitik kami". Itu adalah terjemahan dari istilah Jerman "Wehrgeopolitik" seperti yang digunakan oleh geostrategist Jerman Karl Haushofer. Terjemahan sebelumnya telah dicoba, seperti "pertahanan-geopolitik". Robert Strausz-Hupé telah diciptakan dan dipopulerkan "geopolitik perang" sebagai terjemahan alternatif lain.
Definisi Modern Geostrategy adalah tentang pelaksanaan kekuasaan atas ruang sangat kritis di permukaan bumi, tentang kerajinan kehadiran politik atas sistem internasional ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan seseorang dan kemakmuran, tentang membuat sistem internasional lebih makmur, tentang membentuk bukannya berbentuk. Geostrategi adalah sekitar mengamankan akses ke rute perdagangan tertentu, kemacetan strategis, sungai, pulau dan laut. Hal ini membutuhkan kehadiran militer yang luas, biasanya berbatasan dengan pembukaan stasiun militer di luar negeri dan pembangunan kapal perang yang mampu dalam proyeksi daya kelautan. Hal ini juga menuntut jaringan aliansi dengan kekuatan besar lain yang berbagi satu tujuan atau dengan negara-negara kecil yang terletak di daerah yang dianggap penting.
7
1. James Rogers dan Simón Luis, "Pikirkan Lagi: Geostrategy Eropa" “Geopolitik, strategis, dan geostrategis yang digunakan untuk menyampaikan arti sebagai berikut: geopolitik mencerminkan kombinasi faktor geografis dan politik yang menentukan kondisi suatu negara atau wilayah, dan menekankan dampak geografi pada politik, strategis mengacu ke aplikasi yang komprehensif dan rencana tindakan untuk mencapai tujuan pusat atau ke aset vital signifikansi militer, dan geostrategis menyatu dengan pertimbangan strategis yang geopolitik ". 2. Zbigniew Brzezinski, papan catur Grand Geostrategy adalah arah geografis dari kebijakan luar negeri suatu negara. Lebih tepatnya, geostrategy menggambarkan di mana negara memusatkan usahanya dengan memproyeksikan kekuatan militer dan mengarahkan kegiatan diplomatik. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa negara memiliki sumber daya yang terbatas dan tidak mampu, bahkan jika mereka bersedia, untuk melakukan asimuths tous kebijakan luar negeri. Sebaliknya mereka harus fokus politik dan militer pada daerah tertentu di dunia. Geostrategy menggambarkan dorong kebijakan luar negeri negara dan tidak berhubungan dengan motivasi atau proses pengambilan keputusan. The geostrategy suatu negara, tidak selalu dimotivasi oleh faktor geografis atau geopolitik. Negara mungkin proyek pembangkit listrik ke lokasi karena alasan ideologis, kelompok kepentingan, atau hanya kehendak pemimpinnya. 3. Jakub J. Grygiel, Great Powers dan geopolitik Perubahan (penekanan dalam dokumen asli) "Hal ini diakui bahwa istilah “geo-strategi” lebih sering digunakan, secara tertulis saat ini, dalam konteks global, yang menunjukkan pertimbangan distribusi tanah-laut global, jarak, dan aksesibilitas antara faktor-faktor geog rafis lainnya dalam perencanaan strategis dan aksi. Berikut definisi geo-strategi yang digunakan dalam kerangka regional lebih terbatas dimana jumlah dari faktor geografis berinteraksi untuk mempengaruhi atau memberikan keuntungan pada satu musuh, atau campur tangan untuk memodifikasi perencanaan strategis serta usaha politik dan militer. "
8
4. Joo-Jock-Lim, Geo-Strategi dan Basin Laut Cina Selatan. (Penekanan dalam dokumen asli) "Sebuah ilmu bernama" geo-strategi "akan terbayangkan pada periode lain dari sejarah tetapi kita ini adalah produk karakteristik turbulen politik dunia abad kedua puluh.."
2.4.1 Konsep Geostrategi
Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). 1. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. 2. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. 3. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. 4. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional 5. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. 6. Ketahanan nasional diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order , Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.
9
2.4.2 Hubungan Geostrategi dengan Geopolitik
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dala m astra gatra. Komponen strategi astra gatra :
1. TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah : a) Letak geografi Negara b) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing. c) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi) d) PANCA GATRA (itanggible) bersifat kehidupan sosial : e) IDEOLOGI → Value system f) POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama : 1. Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik 2. Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik 3. Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat 4. Pencapaian tujuan 5. Usaha integrasi
g) EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi) h) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas) i) HANKAM meliputi faktor2: 1. Doktrin 10
2. Wawasan Nasional 3. Sistem pertahanan keamanan 4. Geografi 5. Manusia 6. Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat 7. Material 8. Ilmu pengetahuan dan teknologi 9. Kepemimpinan 10. Pengaruh luar negeri
Hubungan komponen antar gatra dalam tri gatra dan panca gatra serta antara gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan dan ketergantungan Hubungan komponen strategi dalam tri gatra dan panca gatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam lingkungan asta gatra. Beberapa fakta tentang kondisi asta gatra yang dialami Indonesia : 1. Ideologi liberalisme, komunisme: munculnya gerakan komunis 2. Politik, demokrasi parlementer, diktator : munculya demokrasi terpimpin 3. Ekonomi liberal, kapitalis : sistem ekonomi kapitalis 4. Sosial, individualistis, faham sosialis : munculnya sifat individualistik 5. Budaya, budaya barat/westernisasi: munculya budaya meniru negara maju 6. Hankam : kasus lepasnya timor timur, Ligitan sipadan, terorisme, fanatisme agama
11
BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan
Adanya perubahan kondisi geopolitik dunia membuat negara-negara di Asia Pasifik mulai memainkan peran yang kian mengemuka di percaturan dunia global. Beberapa negara di Asia Pasifik, Republik Rakyat China, Jepang, India, Australia dan Indonesia memiliki posisi sangat strategis. Apakah konsepsi arsitektural regional asia pasifik akan mampu menjadi wahana manajemen konflik di kawasan. Sekaligus mereduksi berbagai persoalan di kawasan, terutama masalah keamanan dan ekonomi. Ada pandangan bahwa Asia Pasifik akan menjadi tititk awal perang dingin baru dan ditandai dengan perlombaan senjata. Sejak berakhirnya era perang dingin yang ditandai dengan bubarnya Uni Soviet, telah terjadi ketidak seimbangan kekuatan utama dunia. Amerika sebagai satu – satunya negara kuat memperlihatkan sekaligus memanfaatkan hegemoninya atas negara – negara lain. Lihatlah konflik yang terjadi di Irak, Iran, Afganistan, Pakistan, Afrika bagian utara dimana kehadiran militer negeri Paman Sam begitu nyata. Konflik Irak misalnya, melalui Presiden George W. Bush, Amerika memutuskan menyerang Irak atas tuduhan sepihak atas kepemilikan senjata kimia yang sampai sekarang tidak jelas pembuktiannya. Rentetan perang ini tidak saja melibatkan keunggulan teknologi militer atas lawan perangnya tapi juga memperlihatkan ‘hegemoni kelompok’ blok barat yang diwakili oleh Amerika dan NATO. Mereka benar – benar memanfaatkan ketidak hadiran kekuatan penyeimbang yang dulunya datang dari kekuatan Pakta Warsawa yang dimotori oleh Rusia. Sementara di belahan dunia lain, di Afrika bagian utara dan sebagian timur tengah terjadi gelombang kesadaran baru dari rakyat yang dikenal dengan arabic spring , menuntut pergantian rezim yang dinilai tidak lagi bekerja demi kemakmuran rakyat. Gerakan ini dimulai 10 Desember 2010 ketika gelombang demostrasi dan protes rakyat berhasil menggulingkan pemerintahan di Tunisia diikuti Yaman dan Libya. Gelombang protes lain juga sedang berlangsung di Bahrain, Suriah, Aljeria, Iraq, Kuwait, Yordania, Maroko dan Arab Saudi. Kesadaran baru dunia arab ini tidak melulu soal pergantian rezim semata, tetapi juga menyangkut tata geopolitik kawasan yang 12
akan mempengaruhi geopolitik dunia secara keseluruhan. Lihat saja bagaimana campur tangan asing dalam konflik – konflik tersebut. Kejatuhan pemimpin Libya, Moammar Khadafi oleh rakyatnya tidak lepas dari campur tangan militer Amerika dan NATO yang memberikan bantuan militer berupa payung udara kepada ‘pemberontak’. Pertanyaannya adalah, kenapa mereka mau membantu para ‘pemberontak’? Ialah karena Khadafi dikenal sebagai pemimpin yang membawa Libya menjadi sekutu Soviet di masa lalu. Mungkin perlu diingatkan bagaimana perubahan sikap Amerika memusuhi Iran sekarang ini dibandingkan sikap bersahabat mereka ketika Iran masih dipimpin oleh Shah reza Pahlevi yang pro barat sebelum ditumbangkan melalui revolusi islam tahun 1979. Campur tangan asing jelas bukanlah suatu kebetulan. Ini merupakan usaha yang sengaja dilakukan untuk mempertahankan pengaruh atau mengembalikan pengaruh negara – negara adidaya dalam percaturan global. Kejatuhan Husni Mubarak di Mesir jelas menghawatirkan barat. Mereka takut Mesir akan jatuh ke tangan kekuatan Islam yang tidak pro barat seperti bagaimana Mubarak dikenal sebelumnya. Menarik untuk melihat sikap barat terhadap rezim yang akan berkuasa di Mesir setelah tumbangnya Husni Mubarak yang pro barat. Geostrategy adalah tentang pelaksanaan kekuasaan atas ruang sangat kritis di permukaan bumi, tentang kerajinan kehadiran politik atas sistem internasional ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan seseorang dan kemakmuran, tentang membuat sistem internasional lebih
makmur,
tentang
membentuk
bukannya
berbentuk.
Geostrategi
adalah
sekitar
mengamankan akses ke rute perdagangan tertentu, kemacetan strategis, sungai, pulau dan laut. Hal ini membutuhkan kehadiran militer yang luas, biasanya berbatasan dengan pembukaan stasiun militer di luar negeri dan pembangunan kapal perang yang mampu dalam proyeksi daya kelautan. Hal ini juga menuntut jaringan aliansi dengan kekuatan besar lain yang berbagi satu tujuan atau dengan negara-negara kecil yang terletak di daerah yang dianggap penting.
Hubungan komponen antar gatra dalam tri gatra dan panca gatra serta antara gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan dan ketergantungan. Hubungan komponen strategi dalam tri gatra dan panca gatra tersusun secara utuh
menyeluruh
(komprehensif
integral)
13
di
dalam
lingkungan
asta
gatra.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik 2. http://makalahhubinternasional.blogspot.com/2011/01/geopolitik-dan-geostrategi-teoriteori.html 3. http://arinnie.blogspot.com/p/geostrategi.html 4. http://putrimailiza29.wordpress.com/2012/05/10/makalah-geopolitik-mailiza-putri/ 5. http://internasional.kompas.com/read/2012/04/08/15244890/Kondisi.Geopolitik.Dunia.Berub ah. 6. http://filsufgaul.wordpress.com/2012/03/06/perbedaan-geopolitik-imperialism-perangdingin-tata-dunia-baru-dan-lingkungan-serta-implikasinya-terhadap-geostratejik-indonesia/ 7. http://alamsyahpalenga.wordpress.com/2012/04/13/strategisnya-indonesia-arah-baru perkembangan-geopolitik-dunia/
14