Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor-faktor geografi, strategi, dan politik suatu Negara, sedangkan untuk implimentasinya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional (Ermaya (Ermaya Suradinata, 2001). Dengan kata lain geopolitik adalah sebuah sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung
kepada
sistem
politik
suatu
Negara.
Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung akan berdampak kepada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu kepada geografi sosial (hukum geografi), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara. Secara khusus, geopolitik adalah metode analisis kebijakan luar negeri, yang berusaha untuk memahami, menjelaskan dan memprediksi perilaku politik internasional terutama dalam hal variabelgeografis. Variabel geografis ini merujuk kepada: lokasi geografis negara atau negara yang bersangkutan, ukuran negara, iklim wilayah negara, topografi daerah, demografi, sumber daya alam dan pengembangan teknologi
Teori Geopolitik menurut beberapa ahli
Frederich Ratzel (1844-1904) seorang penggagas geopolitik sebagai ilmu bumi politik (Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur geopolitik bahwa kekuatan suatu negara harus mampu mewadahi pertumbuhannya. Semakin luas ruang potensi geografi yang ditempati sekelompok politik (kekuatan), makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh. Negara sebagai suatu organisme yang memerlukan ruang hidup, mengenal proses lahir, hidup, dan mati.
Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946) mengembangkan geopolitik sebagai Geographical Politic yang menitik beratkan kepada analisis fenomena geografi dari aspek politik geografi menyangkut kependudukan, ekonomi sosial, dan pemerintahan, bahwa negara tidak sekedar satuan biologis juga mempunyai inteketualitas. Negara sebagai satu kesatuan politik yang menyeluruh, meliputi geografi, kependudukan, ekonomi, sosio & crato (pemerintahan) politik. Dinamika kebudayaan berupa gagasan, kegiatan ekonomi harus diikuti oleh pemekaran wilayah. Perluasan ini dapat dilakukan secara damai atau kekerasan. Berarti dapat menuju ke arah politik adu kekuatan dan adu kekuasaan serta ekspansionisme.
Karl Haushofer (1928) ajarannya (mengacu pokok pikiran Kjellen ) berkembang di Jerman Adolf Hitler (Nazisme), dan di Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang di landasi oleh faham militerisme dan fasisme. Pokok pikiran ajarannya: o
Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya mengikuti hukum alam, artinya yang kuat atau unggul akan tetap bertahan hidup.
o
Geopolitik sebagai doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan.
o
Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia.
o
Geopolitik
sebagai
landasan
ilmiah
bagi
tindakan
politik
dalam
mempertahankan kelangsungan hidup untuk mendapat ruang hidup. o
Teori ekspansionisme, dan wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-region yang akan dikuasai oleh bangsa unggul seperti AS, Inggeris, Jerman, Rusia, dan Jepang di Asia.
Beberapa Implementasi dari Teori Geopolitik *Alfred Thayer Mahan dan kekuatan maritim*
Alfred Thayer Mahan, pemerhati dunia angkatan laut strategis dan diplomatik, percaya bahwa kebesaran nasional terkait yang berhubungan dengan laut, dengan penggunaan kekuatan maritim itu pada perdamaian dan kontrol dalam perang. Tujuan teori geopolitiknya adalah untuk menemukan hukum-hukum sejarah yang menentukan siapa yang menguasai lautan.
Kerangka teori Mahan berasal dari Antoine-Henri Jomini, dengan penekanan pada lokasi strategis (seperti chokepoints, kanal, dan stasiun pemuatan batu bara), serta tingkat kuantitatif pertempuran kekuasaan di armada. Ia mengusulkan enam kondisi yang dibutuhkan bagi suatu negara untuk memiliki kekuatan laut:
* Posisi geografis yang menguntungkan * Diservis garis pantai, sumber daya alam yang melimpah, dan iklim yang kondusif * Luas wilayah * Sebuah populasi yang cukup besar untuk mempertahankan wila yahnya * Sebuah masyarakat dengan bakat untuk perusahaan laut dan komersial * Sebuah pemerintah dengan pengaruh mendominasi laut.
*Mackinder dan teori Heartland*
Sir Halford Mackinder menjelaskan situasi "daerah poros" lantas mendasari adanya Teori Geopolitik Heartland. Dia kemudian melakukan proses menandai Eropa Timur sebagai pivot sambil menjaga daerah yang ditandai di atas sebagai Heartland.
Konsep geopolitik awalnya mendapat perhatian melalui karya Sir Halford Mackinder di Inggris dan formulasi tentang Teori Heartland pada tahun 1904. Doktrin Mackinder tentang konsep geopolitik bertentangan dengan gagasan Alfred Thayer Mahan tentang pentingnya angkatan laut dalam konflik dunia. Dia melihat angkatan laut sebagai dasar kerajaan era Kolombia (abad sekitar 1492-19) dan abad ke-20 yang diharapkan menjadi domain kekuasaan tanah. Teori Heartland mengemukakan hipotesis kemungkinan bagi sebuah kerajaan besar yang dibawa ke dalam keberadaan di Heartland, yang tidak akan perlu menggunakan transportasi pesisir atau melintasi samudra untuk tetap berjaya.
Dasar tentang doktrin Mackinder yang melibatkan pertimbangan geografi Bumi yang dibagi menjadi dua bagian, pertama World-Island atau Core, yang terdiri dari Eurasia dan Afrika; kedua Pulau Peripheral atau pinggiran, diantaranya termasuk Amerika, Australia, Jepang, Kepulauan Inggris, dan akhirnya Oseania. Tidak hanya itu pinggiran berada dalam posisi kecil dari pergaulan internasional.
Juga, pusat-pusat industri pinggiran itu selalu terletak di lokasi yang terpisah pisah. Sehingga World-Island
bisa mengirim angkatan lautnya untuk menghancurkan pulau pinggiran
masing-masing secara bergantian. Artinya kekalahan pinggiran sudah bisa ditebak.
Mackinder pula menyebutkan adanya sebagian wilayah World-Island sebagai Heartland. Yang dia maksudkan adalah Eropa Timur: Ukraina, Rusia Barat, dan Mitteleuropa. Heartland tersebut berisi cadangan gandum dari Ukraina, dan banyak sumber daya alam lainnya.. Gagasan Mackinder tentang geopolitik dapat diringkas dalam sabdanya "Siapa yang menguasai Eropa Timur dialah yang menguasai Heartland. Siapa yang menguasai Heartland akan menguasai World-Island.. Siapa yang menguasai World-Island akan menguasai Dunia." Ajaran-Nya berpengaruh selama Perang Dunia dan Perang Dingin, untuk Jerman dan kemudian Rusia masing-masing ingin membuat langkah menuju teritorial Heartland. *Spykman dan Konsep pelosok*
Nicholas J. Spykman dapat dianggap sebagai murid dan kritikus dari Alfred Mahan, dan Halford Mackinder. Karyanya didasarkan pada asumsi yang sama dengan Mackinder pada teori geopolitiknya: kesatuan politik dunia, dan kesatuan laut dunia. Dia juga memasukkan kesatuan udara. Spykman mengadopsi pemikiran Mackinder tentang dunia, dengan beberapa penyesuaian
Rumus Spykman melakukan modif pada Mackinder pada hubungan antara Heartand dan pelosok (atau bulan sabit dalam), ia mengklaim, bahwa "Siapa yang mengontrol pelosok Eurasia akan mengendalikan nasib dunia.." Teori ini dapat ditelusuri dalam asal-usul kendali, kebijakan AS untuk mencegah penyebaran pengaruh Soviet setelah Perang Dunia II *Teori Geopolitik Yves Lacoste*
Pada pertengahan 1970-an, Yves Lacoste seorang ahli geografi Perancis yang langsung terinspirasi oleh Ancel, Braudel dan Vidal de la Blache mendirikan l'Institut Français de Géopolitique (Perancis Institut Geopolitik) yang menerbitkan pertunjukan tari-tarian Hérodote. Sementara menolak generalisasi dan abstraksi yang luas digunakan oleh tradisi Jerman dan Anglo-Amerika, sekolah berfokus pada dimensi spasial pada berbagai tingkat analisis. *Teori geopolitik Russia *
Teori geopolitik Rusia modern berpusat pada tradisi Eurasianist dan sangat saling terkait dengan politik. Trauma terhadap disintegrasi Uni Soviet menyisakan berbagai pandangan mulai dari moderat – yang menekankan posisi unik Rusia antara Eropa dan Asia – hingga
yang lebih ekstrim siap berdebat untuk aspirasi Rusia yang lebih besar, yang pandangannya bisa mengacu kepada masa lalu sebelum revolusi merah, (kebangkitan kekaisaran Rusia di perbatasan Uni Soviet) terkait dengan pemandangan ekspansionis dari Alexandr Dugin
Paham Geopolitik Indonesia
Paham Geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi wawasan nusantara. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan faktorfaktor geografis wilayah Negara untuk mencapai tujuan nasionalnya. Untuk Indonesia, geopolitik adalah kebijakan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis Negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut. Secara geografis Indonesia memiliki ciri kahs, yakni diapit dua samudra (hindia dan pasifik) dan dua benua (asia dan Australia), serta terletak di bawah orbit Geostationary Satellite Orbit (GSO). Indonesia merupakan Negara kepulauan yang disebut Nusantara (nusa di antara air), sehingga bias disebut sebagai Benua Maritim Indonesia. Wilayah Indonesia tersebut dituangkan secara yuridis formal dalam pasal 25A UUD 1945 Amandemen IV yang berbunyi “Negara kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara ke pulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undangundang”. Atas dasar itulah Indonesia mengembangkan paham geopolitik nasionalnya, yakni Wawasan Nusantara. Secara historis, wilayah Indonesia sebelumnya adalah wilayah bekas jajahan belanda yang dulunya disebut Hindia Belanda. Rakyat di wilayah HIndia Belanda memiliki
le desir d’etre
ensemble serta character-gemeinschaft yang sama akibat penjajahan Belanda. Oleh karena itu, mereka disebut satu bangsa. Wilayah Hindia Belanda yang sekarang di namakan Indonesia dari sabang sampai mereuke yang merupakan ruang hidup bangsa Indonesia yang harus disatukan dan dipertahankan. Tidak ada keinginan bangsa Indonesia untuk memperluas wilayah sebagai ruang hidupnya. Jadi, bangsa Indonesia tidak mengembangkan paham ekspansionisme sbagaimana teori-teori geopolitik Ratzel, Kejllen, Houshofer. Berdasarkan fakta geografis dan sejarah inilah, wilayah Indonesia beserta apa yang ada di dalamnya dipandang dalam satu kesatuan.pandangan atau wawasan nasional Indonesia dinamakan wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia.
Referensi
Teori
Geopolitik
<./TEORI GEOPOLITIK Teori Geopolitik di Indonesia_files/TEORI GEOPOLITIK Teori Geopolitik di Indonesia.htm>
Hariyono. (2010). Geopolitik Suatu Pengantar. [Online].
Butler Concierge in Japan . (2010). Geopolitical. [Online].
Tersedia: http://www.merriam-webster.com.
http://www.wikipedia.com/geopolitik-di-Indonesia
http://www.mohajie.magazine.com
http://www.kumpulanistilah.com/pengertian-geopolitik
http://www.sariyanta.com/kuliah/ Wawasan-Nusantara-dan-Geopolitik-Indonesia
Akbar Galih Kusuma 110910101033