TUGAS GEOMORFOLOGI SITI CHUSNUL CHATIMAH NURRAHMAH 471416024
Klasifikasi bentuklahan menurut Verstappen (1983) yaitu : 1. Bentuklahan asal proses vulkanik (V) Vulkanisme adalah fenomena-fenomena yang berkaitan dengan pergerakan magma yang naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses tersebut terjadi berbagai bentuk lahan yang disebut bentuk lahan vulkanik (V). Semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentukan yang cenderung positif di permukaan bumi yang disebut sebagai bentukan volkanik. Contohnya Gunung Merapi di Yogyakarta serta Puncak Gunung Lokon di Manado, Sulawesi Utara.
2. Bentulahan asal proses Struktural (S) Bentuk
lahan
struktural
terbentuk
karena
endogen berupa
yang
adanya
proses
bekerja,
pengangkatan,
yang
lipatan,
dan patahan di permukaan bumi. Lipatan terjadi apabila tenaga endogen tersebut tidak melebihi daya
tahan
adanya
material
tekanan
terhadap sedangkan
patahan terjadi apabila tenaga endogen
tersebut
melebihi
besarnya daya tahan material tersebut. Gaya ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh control struktural. Contoh Bentuklahan asal proses struktural adalah Patahan San Andreas di Amerika Serikat.
Patahan San Andreas, Amerika Serikat
3. Bentuklahan asal Fluvial (F)
Bentukan asal fluvial terbentuk akibat aktifitas sungai dan air permukaan. Aktivitas ini berupa pengikisan, pengangkutan, dan jenis buangan pada daerah dataran rendah seperi lembah, ledok, dan dataran alluvial. Bentukanbentukan kecil yang mungkin terjadi pada bentuklahan asal Fluvial adalah dataran banjir, tanggul alam, teras sungai, dataran berawa, gosong sungai,
kipas aluvial, dll. Asosiasi antara proses fluvial dengan marin kadang membentuk delta di muara sungai yang relatif tenang. Contoh bentuklahan asal Fluvial adalah Pulau Kemaro yang merupakan delta kecil di tengah sungai Musi, Palembang. 4. Bentuklahan asal proses Solusional (S)
Bentuklahan asal proses solusional atau karst (pelarutan) dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah larut. Menurut Jennings (1971), karst adalah suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relief dan drainase yang khas, yang disebabkan keterlarutan batuannya yang tinggi. Dengan demikian Karst tidak selalu pada Batu gamping, batuan seperti dolomite, karst menara, karst kerucut, doline, uvala, polye, goa karst, dan logva termasuk batuan yang ikut terlarut pada bentuklahan Solusional. Contoh Sinkhole yang terjadi di Florida diakibatkan oleh proses karst.
an aerial view of a large sinkhole in Florida
5. Bentuklahan asal proses denusional (D) Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan. Bentuk lahan denusional terbentuk oleh proses gradasi yang di dalamnya terdapat dua proses yaitu (1) proses agradasi, dan (2) proses degradasi. Proses agradasi adalah berbagai proses sedimentasi dan pembentukan lahan baru sebagai material endapan dari proses degradasi. Sedangkan proses degradasi adalah proses hilangnya lapisan-lapisan dari permukaan bumi. Psoses degradasi adalah proses yang paling dominan yang terjadi. Contoh dari Bentuklahan ini adalah Perbukitan denudasional dengan litologi penyusun batugamping terumbu di daerah Oe’sapa, Kupang, NTT.
columnar joint ini dahulu merupakan bagian korok gunungapi. Proses denudasi yang berlangsung intens di seluruh permukaan tubuh gunung memungkinkan tereksposnya bagian korok yang beresistensi tinggi
6. Bentuklahan asal proses Eolin (E) Bentuklahan asal proses Eolin merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat proses angin. Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya.
Endapan
angin
terbentuk
oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan
material
lepas
oleh
angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan endapan debu (LOESS). Medan Eolin dapat terbentuk jika memenuhi tersedia
syarat-syarat
material
berukuran
seperti pasir
halus-halus sampai debu dalam jumlah banyak, adanya periode kering yang panjang disertai angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan tersebut serta gerakan angin tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lainnya. contoh bentuk lahan ini adalah gumuk pasir yang ada di Parangkusumo, Yogyakarta.
7. Bentuklahan
asal
proses
Marine (M) Bentuklahan asal proses Marine merupakan kelompok besar satuan bentuklahan
yang
terjadi
akibat
proses laut oleh tenaga gelombang, arus, marine
yang
utama
adalah
abrasi,
dan
pasang-surut.
sedimentasi,
Aktifitas
pasang-surut,
dan
pertemuan terumbu karang. Karena kebanyakan bermuara ke laut, maka seringkali terjadi bentuklahan yang terjadi akibat kombinasi proses fluvial dan marine yang disebut proses fluvio-marine. Contoh Bentuklahan asal Marine adalah Pantai, Coral Reef, dan Beach Ridge. 8. Bentuklahan asal Glacial (G) Bentuklahan asal Glacial merupakan kelompok
besar
satuan
bentuklahan
yang terjadi akibat proses gerakan es (gletser). Gletser terjadi pada lereng pegunungan yang berbentuk cekungan yang di sebut dengan sirka (cirque). Gletser terbentuk ketika salju turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat yang di sebut dengan firn. Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan (till) yang jatuh dari puncak gunung akan ikut terbawa oleh gletser ini. Di daerah yang curam, es terpecah menjadi rekahan-rekahan yang berbentuk baji (crevasse). Di ujungnya gletser mencair dan membentuk aliran sungai yang mengalir ke bawah pegunungan. Karena gletser berisi dari berbagai macam zat seperti bebatuan, salju, dan sedimen, sehingga saat
gletser meluncur ke bawah akan merubah kontur dari pegunungan. Contoh dari Bentuklahan ini adalah Moraine dan Hanging Valley.
9. Bentuklahan
asal
Organik
(O) Bentuklahan asal Organik satuan bentuklahan yang terjadi akibat pengaruh
aktivitas
organisme.
Bentuklahan ini terjadi di dalam lingkungan
laut
oleh
aktivitas
organisme endapan batu gamping cangkang dengan struktur tegar yang tahan terhadap pengaruh gelombang laut pada ekosistem bahari. Contoh bentukanlahan asal Organik yaitu Terumbu Karang Bunaken, Sulawesi Utara dan Hutan Magrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
10.
Bentuklahan asal Antropogenik (A)
Antropogenik merupakan bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas manusia yang sengaja untuk membuat bentuklahan yang baru maupun aktivitas yang tidak disengaja telah merubah suatu bentuklahan. Contoh yaitu Kota, Pelabuhan, dan Waduk.
Aktivitas manusia merubah bentuklahan menjadi kota
SATUAN BENTUKLAHAN UNTUK PETA GEOMORFOLOGI SKALA 1 : 50.000
Sumber : Rahmad, Riki. -. Bentuklahan asal proses Vulkanik. diakses dari https://www.academia.edu/9125001/BENTUKLAHAN_ASAL_PROSES_VULKANI K pada tanggal 24 Februari 2017. Banata. 2012. Macam Bentuk Lahan Menurut Vertasppen. diakses dari http://www.geo.web.id/2012/02/21/macam-bentuk-lahan-menurutverstappen/ pada tanggal 24 Februari 2017.
Morgado. 2012. Macam-macam Bentuk Lahan. diakses dari https://mezoq.wordpress.com/catatan-ku/macam-macam-bentuk-lahan/ pada tanggal 24 Februari 2017. Purwanto,
Taufik.
-.
Bahan-4
Klasifikasi
Bentuklahan.
diunduh
http://taufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-4-KlasifikasiBentuklahan.pdf pada tanggal 24 Februari 2017.
dari