GENERATOR PADA PESAWAT TERBANG Leave a reply
Macam-macam Generator Generator yang terdapat pada pesawat Boeing 737NG terdapat 3 buah generator, yaitu : 1. 2.
2 buah generator generator terdapat terdapat pada Engine Engine yaitu ( Engine Engine 1 dan Engine Engine 2 ) 1 buah generator terdapat pada APU ( Auxiliary Power Unit )
Fungsi Generator Fungsi dari generator adalah untuk menghasilkan sumber listrik di pesawat terbang, listrik yang dihasilkan dihasilkan di peswat terbang terbang stabilnya 115VAC 115VAC dan 28VDC, untuk mengubah mengubah 115VAC 115VAC menjadi 28VDC digunakan sebuah alat yang bernama TRU ( Transformer Rectifier Unit ) dimana di dalamnya terdapat 2 bagian yaitu transform transformator ator dan rectifier,transfor rectifier,transformator mator berfungsi menurunkan tegangan dari115VAC menjadi 28VAC,sedangkan fungsi rectifier untuk mengubah tegangan dari 28VAC menjadi 28VDC.
Prinsip kerja atau cara kerja generator Prinsip kerja Aircraft Generator adalah merubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan menggunakan induksi magnet pada bagian dalam Generator pesawat terbang, yaitu pada magnet dan pada kumparan kawat konduktor.kalau engine di pesawat terdapat 2 buah engine maka generatornya juga terdapat 2 buah,kalau ada 4 buah engine maka generatornya juga terdapat 4 buah,oleh karena itu generator di pesawat terbang tergantung pada jumlah engine Dan generator di pesawat terbang bekerja berdasarkan perputaran engine. Karena perputaran dari sebuah generator tidak selalu stabil maka dipasang alat yang bernama CSD, CSD tersebut kepanjangan dari Constan Speed Drive, fungsi dari CSD adalah menjaga putaran rpm atau generator agar tetap stabil. Tiap generator mempunyai mempunyai 1 CSDnya,pada pesawat baru Boeing 737NG generator dan CSDnya telah di integrasikan menjadi menjadi IDG ( Integreted Drive Generator ). Dan pada APU tidak digunakan CSD mengapa? Karena generator pada APU berputar secara konstan tidak seperti engine yang berubah-ubah.
2. Dari jenisnya, sumber listrik dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sumber listrik AC dan sumber listrik DC. Untuk pesawat B737-800, seperti terlihat dalam skema diatas, terdapat 3 sumber listrik AC. Yaitu 2 generator yang terpasang di Engine dan 1 generato r yang terpasang di APU. Generator ini digerakkan oleh putaran dari Engine atau APU, sehingga dapat menghasilkan listrik. Khusus untuk generator di engine, agar tetap berputar dalam kecepatan yang tetap, tidak mengikuti putaran engine yang berubah-ubah perlu dipasang sistem yang disebut CSD ( constant speed drive ). Untuk pesawat B737-800 antara CSD dan generator sudah digabungkan menjadi satu sistem yang disebut dengan IDG ( integrated drive generator ). Sedangkan untuk pesawat B737 Classic, masih terpisah antara CSD dan generator. Untuk generator di APU tidak memelurkan CSD, karena putaran APU konstan. Listrik AC yang dihasilkan oleh generator pesawat adalah 115 VAC 400 Hz. Berbeda ya dengan listrik di rumah kita yang 220 VAC 60 Hz. Selain dari generator, ada satu lagi sumber listrik AC di pesawat, yaitu static inverter . Static inverter berfungsi merubah listrik DC dari baterai menjadi listrik AC. Static inverter hanya digunakan saat kondisi darurat. Saat semua generator yang ada tidak mampu untuk menyediakan sumber listrik AC. Dengan demikian, saat kondisi darurat, sistem pesawat yang memerlukan sumber listrik AC tetap dapat berkerja. Sumber listrik DC di pesawat terdiri atas transformer dan baterai. Bergantung dari jenis pesawatnya, jumlah transformer dan baterai yang terpasang akan berbeda-beda. Untuk pesawat B737-800, terpasang 3 transformer dan 2 baterai. Transformer (TR) berfungsi untuk merubah listrik AC menjadi listrik DC. Hal berlawanan dengan yang dilakukan oleh static inverter . Besarnya tegangan DC untuk pesawat adalah 28 VDC. Baterai yang terdapat di pesawat berfungsi untuk menghasilkan listrik DC dengan tegangan sebesar 28 VDC. Baterai yang dipakai adalah tipe Nikel Cadmium (NiCd) sehingga dapat diisi ulang (rechargeable ). Saat baterai tidak digunakan, baterai akan di- charge oleh baterai charger yang terpasang. Dalam pemakaiannya, baterai pesawat dipakai dalam beberapa keadaan: 1. Sebagai sumber eksitasi untuk starting APU. 2. Saat konsidi darurat sebagai sumber listrik DC. Listrik DC ini juga yang dirubah static inverter menjadi listrik AC. Untuk distribusi listrik, pesawat mema kai sistem bus yang menghubungkan antara sumber listrik dengan beban. Macam bus yang terdapat di pesawat B737 -800 adalah : 1. AC Transfer bus (XFR), terdiri atas transfer bus 1 dan transfer bus 2. Dalam kondisi normal, transfer bus 1 terhubung dengan generator 1 dan tr ansfer bus 2 terhubung dengan generator 2.Sedangkan dalam kondisi darurat, semisal generator 1 tidak berfungsi, maka transfer bus 1 dapat terhubung dengan APU atau terhubung dengan generator 2 melalui transfer bus 2. 2. AC Main bus, terdiri dari AC main bus 1 dan AC main bus 2. 3. Galley bus, untuk keperluan listrik di galley pesawat. Jumlah bergantung pada jumlah galley yang terpasang di pesawat. 4. 28 VDC Bus, bus yang terhubung dengan transformer .
5. 28 VDC baterai bus, bus yang terhubung dengan transformer dalam kondisi normal, dan baterai dalam kondisi alternatif. 6. Standby (STBY) bus, standby bus adalah bus yang tetap akan mempunyai sumber listrik dalam keadaan darurat. 115 VAC STBY memperoleh sumber listrik dari static inverter sedangkan 28 VDC STBY memperoleh listrik dari baterai. Beban di pesawat terhubung dengan sistem distribusi listrik pesawat melalui bus. Bergantung pada sumber listrik yang diperlukan, dan juga peranannya, beban bisa terhubung pada bus yang berbeda-beda. Untuk sistem pesawat yang tetap harus berfungsi dalam keadaan darurat, akan tersambung dengan standby bus. Sedangkan sistem pesawat yang “kurang penting” akan terhubung dengan AC Main Bus. Satu yang menjadi catatan, beban yang terpasang tidak boleh melebihi kapasitas dari sumber listrik yang ada. Perhitungan mengenai kapasitas sumber listrik dan beban, terdapat dalam dokumen ELA. Insyaallah akan saya buat tulisan tersendiri.
Sistem kelistrikan pada pesawat terbang yang digunakan untuk menyuplai tenaga listrik biasanya terdiri dari dua sumber, yaitu: AC power supply dan DC power supply. A. AC (alternating current) power supply Sumber listrik AC pada pesawat didapat dari 2 sumber, yaitu: 1. External power supply External power supply didapat dari GPU (Ground Power Unit)yang dipasang pada pesawat dengan perantara external electric power unit connector. Ground power ini digunakan untuk engine starting, penerangan ketika di darat, pen getesan sistem pada pesawat dan semua yang berhubungan dengan kelistrikan yang dilakukan didarat. 2. Internal Power Supply Internal power supply didapat dari generator yang digerakkan secara langsung oleh engine pesawat. Besarnya daya/tegangan yang dihasilkan pada pesawat pada umumnya, yaitu: - 220 V/400 Hz - 115 V/400 Hz - 28 V/400 Hz B. DC (direct current) Power System Arus DC didapatkan dari 4 sumber, yaitu : 1. Transformer Recifier Unit (TRU). 2. Battery Power. 3. Battery Charger. 4. DC power Receptacle. SUMBER-SUMBER LISTRIK Tenaga/daya dihasilkan oleh : A. GPU (Ground Power Unit) Ground Power Unit merupakan tenaga listrik yang khusus digunakan pada pesawat saat berada di darat. Fungsinya adalah sebagai sumber tenaga listrik pada saat engin e tidak dioperasikan sehingga kemungkinan untuk melakukan tes atau perbaikan tidak sul it. Sistem dapat juga dengan menghidupkan dulu engine atau sebelum pesawat tersebut ter bang. Daya/tegangan listrik yang dihasilkan adalah 115 V AC, 400 Hz, 3 pasa dan 28 V DC yang dihubungkan dengan menggunakan external power receptacle yang terdapat di de pan nose wheel well sebelah kanan. Selain sumbersumber yang disebutkan diatas, pada pesawat dipakai pula battery power supply yang berfungsi sebagai back-up tenaga listrik untuk keperluan darurat (emergency) seperti untuk instrument, instrument light dan emergency light. B. APU (Auxiliari Power Unit) Ketika di darat APU menyediakan listrik dan udara untuk air conditioning, engi ne starting, dan penerangan. Jika pesawat sedang terbang, APU digunakan sebagai cadangan tenaga/daya listrik jika salah satu generator rusak dan lebih dari dua generator
pesawat rusak, maka APU dapat digunakan sebagai pengganti generator yang rusak tersebut. C. Generator Generator merupakan sumber tenaga listrik yang utama dalam pesawat. Gene rator dipasang pada bagian bawah setiap engine pesawat. Daya/tegangan listri yang dihasilkan generator ini adalah 115V / 400Hz, 3 pasa yang selanjutnya di alirkan ke bus bar dan TRU(Transformer Rectifier Unit) yang merubah 115V AC menjadi 28V DC.
ecara umum, gas turbine pada pesawat mampu memutar turbine lalu menghasilkan thrust. Turbine yang berputar akan menggerakkan generator dan menjadi sumber listrik yang utama pada pesawat terbang. Pesawat terbang memiliki generator lebih dari satu, 3 phase. Generator pada engine menghasilkan listrik dari putaran engine listrik yang dibutuhkan pesawat sebesar 115 VAC dengan frequensi 400 Hz yang dihasilkan dari generator, namun karena RPM engine yang memutar generator tidak selalu stabil maka dipasanglah sebuah alat yang bernama CSD (Constan Speed Drive) dimana alat itu berfungsi untuk mengendalikan putaran generator agar selalu constan. Selain memiliki generator pada setiap enginenya , pesawat terbang memiliki generator cadangan pada ekor pesawat untuk menganstisipasi engine mati (Engine Failure) yang bernama APU (Auxiliary Power Unit).Sedangkan sumber listrik DC pada pesawat terbang terdiri atas TRU (Transformer Rectifier Unit) dan baterai. TRU (Transformer Rectifier Unit) dimana didalamnya terdapat 2 bagian yaitu transformator dan rectifier. Fungsi dari keduanya adalah transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 115 VAC menjadi 28 VAC. Sedangkan fungsi rectifier untuk mengubah tegangan 28 VAC menjadi 28 VDC. Baterai yang terdapat di pesawat berfungsi untuk menghasilkan listrik DC dengan tegangan sebesar 28 VDC. Baterai yang dipakai adalah tipe nikel cadmium (Nicd) sehingga dapat diisi ulang (Rechargeable). Saat baterai tidak digunakan, baterai akan di charge oleh baterai charger yang terpasang. Dalam pemakaianya, baterai pesawat dipakai dalam beberapa keadaan yaitu sebagai sumber eksitasi untuk starting APU dan saat kondisi darurat sebagai sumber listrik DC. Sistem Distribusi Untuk distribusi listrik, pesawat memakai sistem bus yang menghubungkan antara sumber listrik dengan beban. 1.AC transfer bus (XFR) terdiri atas transfer bus 1 dan transfer bus 2. Dalam kondisi normal, transfer bus 1 terhubung dengan generator 1 dan transfer bus 2 terhubung dengan generator 2 sedangkan dalam kondisi darurat. Misal generator 1 tidak berfungsi maka transfer bus 1 dapat terhubung dengan APU atau terhubung dengan generator 2 melalui transfer bus 2. 2.AC main bus, terdiri dari AC main bus 1 dan AC main bus 2. 3.Galley bus untuk, keperluan listrik di galley pesawat. Jumlah bergantung pada jumlah galley yang terpasang di pesawat. 4.28 VDC baterai bus, bus yang terhubung dengan transformer dalam kondisi normal, dan baterai dalam kondisi alternatif. 5.Standby (STBY) bus, standby bus adalah bus yang tetap akan mempunyai sumber listrik dalam keadaan darurat. 115 VAC STBY memperoleh sumber listrik dari static inverter sedangkan 28 VDC STBY memperoleh listrik dari baterai..