Daniar Nastiti Ayunani / 134150115 Gejala Defisiensi Unsur Hara Makro Sekunder dan Mikro Pada Tanaman Unsur Hara Makro Sekunder 1. Kekurangan Ca (kalsium) pada tanaman
Daun-daun muda dan ujung-ujung dari titik tumbuh keriput dan akhirnya mengering. Daun-daun yang lebih tua nampak berkeriput, mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya tepi-tepinya terjadi terjadi klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun Kecuali perubahan warna, tenunan-tenunan daun di beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang tumbuh kembali akan mati, Pada umumnya tanaman menjadi lemah. Pembentukan bunga terhambat dan bunga mudah rontok.
2. Kekurangan Mg
Muncul bercak-bercak kuning kecoklatan pada daun yang masih sehat. Tanaman rentan terkena serangan penyakit embun tepung. Warna hijau tua dari daun-daun tua (dari bagian bawah terus ke atas) menghilang. Warna daun tua berubah menjadi kuning dan bercak-bercak merah coklat, sedangkan tulang dan sirip daun biasanya tetap hijau,
Batang menjadi kurus dan terdapat garis-garis berwarna hijau kekuningan, kuning muda atau putih pada seluruh permukaan daun, Pembakaran oleh sinar matahari mudah terjadi karena daun tidak mempunyai lapisan lilin, Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang.
3. Kekurangan S
Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya. Batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil, Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil. Jumlah anakan terbatas.
Unsur Hara Mikro 4. Kekurangan Fe
Timbul warna kekuningan pada daun, terutama pada daun-daun muda. Tulang daun yang berwarna hijau berubah menjadi kuning kemudian putih, Tanaman perlahan mati dimulai dari pucuk.
Pertumbuhan tanaman terhenti, daun gugur, dan akhirnya mati mulai dari pucuk (die back).
5. Kekurangan Mn
Warna daun muda berubah dan dibeberapa tempat jaringan daun mati, Pertumbuhan kerdil terutama pada sayuran (tomat dan kentang), tembakau, jeruk, dan kedelai. Pada tanaman gandum, bagian tengah h elai daun berwarna coklat, kemudian patah, Daun berwarna kekuningan atau kemerahan dan jaringan daun di beberapa tempat rusak. Pembentukan biji kurang baik dan tidak sempurna.
6. Kekurangan Cu
Pertumbuhan bunga terhambat. Ujung daun layu secara tidak merata, kadang terjadi klorosis, terdapat bercak bercak kuning pada daun. Tunas daun menguncup dan tumbuh kecil Pertumbuhan tanaman kerdil. Pada tanaman jagung, daun-daun yang termuda berwarna kuning dan pertumbuhannya tertekan. Bila kekurangannya makin parah, daun yang muda menjadi pucat sedangkan daun yang tua mati, Daun berwarna hijau kebiruan.
Pada banyak tanaman sayuran kekurangan Cu memperlihatkan tanda layu, timbul bercak-bercak hijau kebiruan, menjadi khlorotik, mengeriting dan bunga-bunga tidak terbentuk, Pada jeruk, kekurangan Cu menyebabkan daun berwarna hijau gelap, berukuran lebih besar dan timbul mati pucuk (die back). Ranting berwarna coklat dan mati. Buah kecil berwarna kecoklatan.
7. Kekurangan Zn
Daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan. Daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Pertumbuhan lambat, jarak antar buku pendek. Tanaman kerdil dan polong sedikit. Daun berlubang, mengering, dan akhirnya mati. Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok. Gejala pertama terlihat pada daun yang muda. Dimulai dengan adanya khlorosis diantara tulang-tulang daun diikuti dengan berkurangnyalaju pertumbuhan tunas,
8. Kekurangan B
Tunas pucuk mati dan berubah warna menjadi hitam. Kemudian muncul tunas samping, tapi tak akan bertahan lama dan kemudian mati. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu menjalar ke bagian samping kemudian mengering. Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek. Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi, umbinya kecil – kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
9. Kekurangan Mo
Tajuk berwarna hijau pucat. Daun menjadi keriting dan keriput. Pada beberapa tanaman, pinggir daun akan menggulung ke atas dan membentuk mangkuk. Muncul bercak kuning pada permukaan daun, akhirnya daun akan mati. Kekurangan molybdenum akan berujung pada kematian tanaman. Timbul gejala khlorosis diantara tulang daun. Pada tanaman polong-polongan, daun-daun biasanya menjadi kuning pucat dan pertumbuhannya tertekan. Kekurangan Mo menggangu fiksasi N, assimilasi nitrogen dan reduksi nitrat, yang berarti mengganggu sintesa asam amino, dan protein. Pada tanaman sayuran, pertumbuhan tidak normal, daun berkeriput dan mengering.