A. Gedung Pertunjukan ( Teater ). Gedung adalah segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan
manusia dalam membangun peradabannya seperti Pertunjukan merupakan sebuah peristiwa dimana sekelompok orang (para pemain atau artis)
berperilaku dalam dalam acara tertentu bagi sekolompok sekolompok orang orang lain (penonton). (Marlita (Marlita Surya,2010) 1. Menurut poerwadarminanta poerwadarminanta (1976:303), gedung berarti bangunan (rumah) untuk kantor, rapat/atau tempat mempertunjukkan hasil-hasil kesenian. Sedangkan Sedangkan pertunjukan adalah tontonan (seperti bioskop, wayang, wayang orang dsb). Pameran, demonstrasi (poerwadarminanta 1976:1108). Jadi, gedung pertunjukan merupakan merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mempergelarkan mempergelarkan pertunjukan, baik itu bioskop, wayang, wayang, pagelaran musik musik maupun tari. tari. 2. Jenis gedung pertunjukan Menurut Neufert (2002:136), gedung pertunjukan terdiri dari beberapa macam, macam, yaitu : a.
Teater Ciri khas teater adalah dengan adanya bentuk tempat duduk dilantai bawah (yaitu penonton duduk pada pada bidang besar besar berbentuk kurva kurva yang menanjak/naik) menanjak/naik) dan dan melalui sebuah depan panggung yang tampak jelas, depan panggung yang dapat dicontoh ( bidang pertunjukkan sebelum sebelum pintu gerbang gerbang di ruang penonton penonton ) ( Neufert ,2002:137). ,2002:137).
b. Opera Opera berarti bentuk drama panggung yang seluruhnya atau sebagian dinyanyikan dengan iringan orkes atau musik instrumental. Menurut Neufert (2002:137) (2002:137) gedung opera mempunyai mempunyai karakter adanya sebuah sebuah pemisahan ruang yang jelas secara arsitektur arsitektur antara ruang ruang penonton dan panggung panggung melalui musik orkestra dan banyaknya tempat tempat duduk ( 1000 sampai 4000 tempat duduk ) dan sistem yang sesuai dengan tempat duduk tidak terikat ( lepas ) atau balkon, penting untuk jumlah penonton yang banyak. c. Bioskop (Cinema (Cinema)) Bioskop merupakan pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar (film) yang disorot menggunakan menggunakan lampu sehingga dapat bergerak (berbicara). (KBBI, 2006:125). Sedangkan menurut Poerwadarminta Poerwadarminta (1976:303), gedung berarti bangunan (rumah) untuk kantor, rapat/tempat mempertunjukan hasil-hasil kesenian, sehingga bisa di simpulkan bahwa gedung bioskop merupakan merupakan bangunan bangunan yang digunakan digunakan sebagai tempat tempat untuk menampilkan menampilkan pertunjukan film.
B.
Bioskop/Sinema
1. Pengertian sinema/ Bioskop (cinema) Menurut Aulia 2009, Bioskop (Belanda:bioscoop dari bahasa yunani bios (yang artinya “hidup”) dan okonos (yang artinya “melihat”) adalah tempat untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar. Gambar film diproyeksikan ke layar mengunakan proyektor. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke t iga, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta,2008 bioskop atau teater memiliki arti :
Pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar (film), yang disorot sehingga dapat bergerak (berbicara); film; gedung pertunjukan film cerita.
Gedung pertunjukan film cerita, Menurut Biro Pusat Statistik (1989)
Konsep dan definisi bioskop adalah suatu perusahaan yang bergerak di dalam bidang pemutaran film untuk umum atau semua golongan masyarakat dengan pembayaran dan dilakukan pada bangunan tertentu.
2. Sejarah Sinema/Bioskop Bioskop sudah lama dikenal masrakat luas, dan pertama di dunia dibangun pada 1902. Bangunan permanen yang khusus di rancang untuk memutar film itu berada di Amerika Serikat. Tally’s Elecric Theater adalah bioskop pertama didunia yang tepatnya berada di kota Los Angeles, California. Meskipun pemutaran film pertama terjadi pada 1846, namun pemutaran film tersebut di adakan di sebuah gedung pertunjukan musik Koster & Bials Music Hall. (sumber : Eny, http://cyberman.cbnnet.id,2008).
Pengertian Teater
-
Terdapat beberapa pengertian teater. 1. Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium. 2. Dalam arti luas : Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang banyak. 3. Dalam arti sempit : Teater ialah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media : percakapan gerak, dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian dan l ain-lain. Misalnya : a. Wayang orang b. Ketoprak c. Ludrug d. Arja e. Reog f. Lenong g. Topeng h. Dagelan i. Sulapan akrobatik serta j. pertunjukan band dll.
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian, atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. a.
Teater bisa diartiakan dengan dua cara yaitu Dalam arti sempit Teater dalam arti sempit adalah sebagai sebagai drama (kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis). b. Dalam arti luas. Teater adalah segala tontonan yang dipertunjukan didepan orang banyak. Teater (Bahasa Inggris “theater” atau “t heatre”, Bahasa Perancis “théâtre” berasal dari Bahasa yunani “theatron”, ϴἐaҭ pov, yang berarti “tempat untuk menonton “ ) adalah cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran didepan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak tubuh), mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain. Menurut Bernard Beckerman, kepala departemen drama di Universitas Hofstra, New York, dalam bukunya, Dynamics of Drama, mendefinisikan teater sebagai “yang terjadi ketika seorang manusia atau lebih,, terisolasi dalam suatu waktu/atau ruang, menghadirkan diri mereka pada orang lain.” Teater bisa juga bebentuk : a. b. c. d. e.
Opera Ballet Mime Kabuki Pertunjukan boneka
f. g. h. i. j.
Tari india klasik Kunqu Mummers play Improvisasi performance dan Pantomim
Teater sebagai tontonan sudah ada sejak zaman dahulu, bukti tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan pada temuan naskah teater kuno di yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. Lahirnya teater adalah bermula dari upacara keagamaan yang dilakukan para pemuka agama, lambat laun upacara keagamaan ini berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga doa dan cerita yang di ucapkan dengan lantang, selanjutnya upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan. (sumber : www.e-jurnal.com)
Tugas : konsep Skripsi Arsitektur Judul : “Gedung Pertunjukan (Teater)”.
Disusun oleh : Nama : Asrina Nim : 1322031
Dosen Pembimbing : Ir. Daim Triwahyono, MSA Ir. Bambang Joko Wiji Utomo
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN