SISTEM UTILITAS PADA BANGUNAN BERTINGKAT.
Deni Suraya N.
Abstrak
Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yang diperlukan oleh manusia untuk melakukan kegiatannya ,agar supaya bangunan gedung yang di banngun dapat dipakai , dihuni ,dan dinikmati oleh pengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana lain yang disebut prasarana banguanan atau utilitas banguan.
Utilitas bangunan merupakan kelengkapan dari suatu gedung agar bangunan gedung dapat berfungsi secara optimal. Disamping itu penghuni akan merasa nyaman, aman dan sehat.
Kata Kunci : sistem utilitas, Sirkulasi(vertikal & Horizontal pada bangunan ), sistem plumbing, sistem penangkala petir,
Pendahuluan
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang konstruksi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bermacam-macam bangunan dengan struktur yang rumit dan desain arsitektur yang indah telah berhasil dibangun dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu contoh adalah gedung-gedung bertingkat tinggi yang banyak dibangun dengan menggunakan sistem utilitas yang baik.
Utitlitas bangunan merupakan suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam bangunan. Dalam desain bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan desain yang lain seperti desain arsitektur, struktur, interior dan desain lain. Sistem utilitas pada bangunan gedung terdiri atas sistem plambing dan sanitasi, pencegahan kebakaran,pengudaraan/penghawaan , penerangan/pencahayaan, telepon, CCTV dan sekuriti, penangkal petir, tata suara, transportasi dalam bangunan, landasan helikopter, pembuangan sampah dan sistem alat pembersih bangunan.
SISTEM PLUMBING GEDUNG
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan yang meliputi sistem pembuangan limbah / air buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan penyediaan air bersih. Jadi secara sederhana sistem plumbing dalam suatu gedung biasanya terdiri dari:
Sistem instalasi air kotor
Sistem instalasi air bekas
Sistem instalasi venting
Sistem penyediaan air bersih
Selain sistem diatas juga karena menyangkut pembuangan air, yang harus dialirkan ke saluran, yaitu Sistem instalasi air hujan dan Instalasi drain (drain AC dan drain sprinkler).
Sistim Instalasi air kotor
Sistem instalasi air kotor atau sistem pembuangan air limbah merupakan sistem instalasi untuk mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter: closet dan urinoir. Sistem instalasi ini kemudian diteruskan ke septictank, atau diolah dalam bioseptictank atau instalasi IPAL, hingga akhirnya menuju saluran kota.
Sistem Instalasi Air Bekas
Sistem pembuangan air bekas merupakan instalasi untuk mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter: wastafel, FD (floor drain) dan kitchen zink. Instalasi air bekas pada umumnya memeiliki instalasi tersendiri yang berbeda dengan instalasi air kotor. Pada gedung-gedung yang lebih besar, misalnya:mall, instalasi yaang berasal dari kitchen dipisahkan dan mempunyai instalasi sendiri yang kemudian dialirkan hingga ke greese trap. Sistem air bekas juga biasanya dialirkan ke sistem pengolahan air limbah (IPAL), atau ada juga yang langsung dialirkan ke saluran kota, jika tidak membahayakan
Sistem Venting
Sistem venting merupakan ystem instalasi untuk mengeluarkan udra yang terjebak di dalam pipa air limbah / air buangan (air kotor, air bekas dan air hujan). Diantara tujuan pemasangan system venting adalah:
Menjaga sekat air dari efek siphon atau tekanan. Efek siphon timbul apabila seluruh perangkat dan pipa pembuangan terisi air buangan pada akhir proses pembuangan mengakibatkan sekat air akan ikut mengalir.
Menjaga aliran air yang ystem di dalam pipa pembuangan
Memungkinkan adanya sirkulasi udara di dalam semua jaringan pipa pembuangan.
Gbr.1. Skematik Instalasi Air Kotor, air bekas dan venting
Sumber ( aloekmantara.blogspot.co.id)
Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih meliputi penyedian air bersih itu sendiri dan distribusi. Sistem ini menyangkut sumber air bersih, System penampungan air (bak air / tangki, ground Tank, Roof tank), pompa transfer dan distribusi.
Sumber air bersih, biasanya di dapat dari PDAM, atau berasal dari Deep Well.
Sistem penampungan air dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
raw water tank dan clean water tank. Sumber air bersih yang berasal dari PDAM langsung dialirkan ke clean water tank. Sedang yang berasal dari Deep well di masukan ke dalam raw water tank. Air yang berada di raw water tank ditreatment dulu di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya di alirkan ke clean water tank (bak air bersih).
Air yang berada di dalam baik air bersih (clean water tank) selanjutnya dialirkan ke bak air atas (roof tank) dengan pompa transfer.
Distribusi air bersih pada 2 lantai teratas menggunakan packaged booster pump, sedang untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan 1 hari pemakaian air.
Gbr2. Skematik air bersih
(Sumber : aloekmantara.blogspot.co.id)
5. System penangkal petir.
Pada bangunan tinggi untuk penangkal petirnya menggunakan sistem penangkal petir elektrostatis, ini merupakan penangkal petir modern dengan menggunakan sistem E.S.E (Early Streamer Emision). Sistem E.S.E bekerja secara aktif dengan cara melepaskan ion dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir.
Pelepasan ion ke lapisan udara secara otomatis akan membuat sebuah jalan untuk menuntun petir agar selalu memilih ujung terminal penangkal petir elektrostatis ini dari pada area sekitarnya. Dengan sistem E.S.E ini akan meningkatkan area perlindungan yang lebih luas dari pada sistem penangkal petir konvensional. Berikut ini adalah perbandingan penangkal petir elektrostatis dengan penangkal petir konvensional :
Penangkal Petir Konvensional
Membutuhkan banyak kabel
Daerah perlindungan terbatas, area perlindungan hanya sebatas air terminal yang melekat pada bangunan.
Lebih mahal bila diterapkan untuk area perlindungan yang luas.
Membutuhkan banyak arde.
Membutuhkan banyak air terminal di atap
Akan memiliki kecenderungan mengganggu estetika bangunan rumah anda.
Bentuk ujung terminal yang runcing dalam jumlah banyak akan sangat berbahaya bagi petugas pemeliharaan gedung atau pekerja yang bekerja di atap.
Penangkal Petir Elektrostatis
Tidak banyak membutuhkan komponen maupun kabel
Area perlindungan lebih luas antara 50-150 m
Lebih murah untuk area perlindungan yang luas
Pada umumnya hanya membutuhkan 1 arde.
Hanya membutuhkan 1 terminal untuk radius tertentu.
Perawatan dan pemasangan pada bangunan yang mudah.Merupakan pilihan yang tepat dan tidak mengganggu estetika bangunan anda.
Bertindak sebagai pencegah interferensi perangkat komunikasi anda.
Lebih aman bagi pekerja yang akan melakukan perawatan.
Dari perbandingan diatas maka untuk area perlindungan luas antara radius 50-150 m penangkal petir elektro statis merupakan pilihan yang tepat dan lebih murah dibandingkan penangkal petir konvensional.
Berikut ini merupakan referensi bangunan bangunan yang menggunakan penangkal petir elektrostatis :Gedung-gedung bertingkat tinggi menengah dan rendah meliputi : Perkantoran, Rumah sakit, sekolah, universitas, hotel, gudang, pabrik, Mall, Ruko dan lain-lain., Instansi Militer meliputi : Kantor, tower telekomunikasi, gudang amunisi dan lain-lain.
Sarana Ibadah : Bangunan masjid, Gereja, Vihara, Candi. Perumahan : Rumah tinggal, real estate, Sarana Olah raga : Lapangan golf, sepak bola, tenis dan lain-lain, Pertambangan : Tangki tangki, Gas station
6. Sistem Sirkulasi pada bangunan.
Sirkulasi horizontal.
Sirkulasi horizontal merupakan jalan lalu-lalang antar ruang dalam satu lantai. Persentasi kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Sedangkan alat transformasi jenis sirkulasi horizontal ini adalah koridor dan konveyor.
Koridor.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merancang sirkulasi horizontal terutama koridor dan ruang peralihan diantaranya adalah :
Urutan yang logis baik dalam ukuran ruang, bentuk dan arah.
Pencapaian yang mudah dan langsung dengan jarak sependek mungkin.
Memberi gerak yang logis dan pengalaman yang indah bermakna.
Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari sama sekali.
Cukup terang.
Konveyor.
Konveyor. merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah yang mendatar/horizontal. Dipaang dalam keadaan datar atau sudut kemiringan kurang dari 10 derajat. Alat ini digunakan dalam jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di bandara, terminal, pabrik.
Sirkulasi vertikal
Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi vertikal di antaranya lift, travator, eskalator dan dumbwaiter. Dari tipe pengangkut vertikal ini masing-masing mempunyai fungsi angkut yang berbeda. Lift sering dijumpai di gedung perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara, sedangkan eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar atau mall sedangkan dumbwaiter lebih banyak digunakan di rumah sakit dan hotel.
Suatu bangunan yang besar dan tinggi memerlukan suatu alat transportasi (angkut) untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu lintas dalam bangunan.
Bentuk alat transportasi tersebut adalah :
Elevator
Elevator atau biasa disebut dengan lift merupakan alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tugasnya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai.
Lift menurut fungsinya dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia
Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang
Lift uang/ makanan (dumb waiters)
Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sebagai lift barang)
Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang yang perlu diperhatikan adalah :
Type dan fungsi dari bangunan
Banyaknya lantai
Luas tiap lantai
Dan intervalnya
Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :
Sistemgearless
Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel, apartemen, rumah sakit dan sebagainya (sekarang ada juga lift yang mesinnya disamping).
Sistemhydrolic
Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya digunakan untuk lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur.
Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :
Lift pit
Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air.
Ruang luncur (hoistway)
Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2 masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beban penyeimbang.
Ruang mesin
Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya kereta)
Bentuk dan macam lift tergantung pada fungsi dan kegunaan gedung
Lift Penumpang (yang tertutup)
Lift yang sering kita jumpai di kantor keempat sisinya tertutup dan disesuaikan dengan kebutuhan standart.
Lift Penumpang (yang transparan)
Lift yang salah satu atau semua sisi interiornya tembus pandang (kaca) biasanya disebut juga lift panorama. Dalam gedung (mall, pusat perbelanjaan) biasanya diletakkan di Hall
Lift untuk Rumah Sakit
Karena fungsinya untuk RS maka dimensi besarannya memanjang dengan 2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi dengan layak
Lift untuk kebakaran (barang)
Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadi kebakaran. Interiornya harus tahan kebakaran minimal 2 jam dengan ruang peluncurnya terbuat dari beton (dinding tahan api).
Escalator
Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititik beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori escalator.
Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2 orang sekitar 100-120 cm. Mesin escalator terletak dibawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap anak tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.
Kesimpulan.
Sistem sirukulasi pada bagunan terbagi 2 yaitu vertikal dan horizontal, sistem transfortasi horizontal Seperti berikut koridor, konveyor. Sedangkan pada sistem transfortasi vertikal ada berbagai macam tipe transfortasi vertikal diantranya lift, travator, ekskalator dan dumbwaiter.
Syarat yang harus di penuhi dalam meracang sirkulasi horizontal terutama koridor dan ruang peralihan diantaranya adalah : 1. Urutan yang logis baik dalam ukuran ruang, bentuk dan arah. 2.pencapaian yang mudah dan langsung dengan jarak sependek mungkin. 3. Memberi gerak yang logis dan pengalaman yang indah bermakna. 4. Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin dihindari sama sekali. 5.pencahayaan yang cukup.
Kriteria dalam perancangan lift penumoang yang perlu diperhatikan antara lain : 1.type dan fungsi dari bangunan. 2. Banyak lantai. 3.luas tiap lantai. 4.dan intervalnya.
Cara kerja elevator/lift pada sistem geared atai gearless( yang masing-masing di gunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur olelh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot penfimbang (counter weight). Bobot kereta dan counter weight menghasilkan traksi yang memandai antar puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggengam hoist ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa slip berlebihan. Kereta dan counterweigth bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayun ayun.
Lift menurut fungsinya dapat dibagi menjadi 4 yaitu, a. Lift penumpang (passanger elevator) 2.lift barang(fright elevator) 3. Lift uang/makanan (dumb waiter) 4.Lift pemadam kebakaran( biasanya berfungsi sekaligus sebagai lift barang)
Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititik beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori ekskalator lebar ekskalator untuk satu orang yaitu 60cm dan untuk dua orang yaitu 120cm-150cm.
Daftar pustaka :
Bejamin S, John S.R, William J. Mc Guinnes; "Mechanical and Electrical Equipment for Building" ;Ed. & volume 1. John Wiley & Sons. Canada; 1986.
http://aloekmantara.blogspot.co.id/2012/09/sistem-plumbing-gedung.html diakses pada 5032016 pada pukul 13.15
http://architectureinhand.blogspot.co.id/2012/01/sistem-penangkal-petir-untuk-bangunan.html diakses pada 5032016 pada pukul 14.10
pertanyaan.
Jelaskan apa yang dimakasut sistem veting pada utilitas bangunan,dan apakah setiap bangunan harus menggunakan sistem ini ?
Jelaskan apa yang di maksut dengan sistem penangkal petir elektrostasis dan sistem penagkal petir konvensiona l?.
Apasaja kah syarat wajib dalam menentukan sistem sirkulasi ( transfortasi ) dalam gedung pada saat proses mendesain, jelaskan ?