1. Fungs Fungsii Rum Rumah ah Toraja raja Pada dasarnya semua rumah memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi semua penghuni rumah. Rumah Toraja pun secara umum berfungsi sebagai rumah
tinggal,
kegiatan
sosial,
upacara
adat,
serta
membina
kekerabatan. Tongkonan berasa berasall dari dari kata kata tongkon yang yang bermakna bermakna menduduki atau tempat atau tempat duduk . Dikata Dikatakan kan sebaga sebagaii tempat tempat duduk duduk karena karena dahulu dahulu menjadi menjadi tempat tempat berkum berkumpul pulnya nya bangsawan Toraja Toraja yang duduk dalam tongkonan untuk berdiskusi. Rumah adat ini mempuny mempunyai ai fungsi fungsi sosial sosial dan budaya budaya yang yang bertin bertingkat gkatti tingka ngkatt di masyar masyarakat akat.. !walnya alnya merupakan merupakan pusat pemerintahan, pemerintahan, kekuasaan kekuasaan adat, sekaligus perkembangan perkembangan kehidupan kehidupan sosial sosial budaya masyarakat Toraja. Toraja. Tongkonan Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Toraja. Ritual Ritual adat yang berhubu berhubungan ngan dengan dengan tongkon tongkonan an sangat sangatlah lah penting penting dalam dalam kehidu kehidupan pan spiritual mereka. "leh karena itu, semua anggota keluarga diharuskan ikut serta sebagai lamba amban ng
hubung ungan
mere ereka
denga ngan
lelu eluhur. ur.
#asyara arakat
Toraja
meng engangg nggap
umah tongkonan sebagai tongkonan sebagai ibu, ibu, sedangkan alang sura $lumbung sura $lumbung padi% sebagai bapak . &agian dalam rumah dibagi tiga bagian, yaitu bagian utara, tengah, dan selatan. Ruangan di bagian utara disebut tangalok yang yang berfungsi sebagai ruang tamu, tempat anak anak anak tidur tidur,, serta serta tempat tempat meleta meletakkan kkan sesaji sesaji.. Ruangan Ruangan sebela sebelah h selata selatan n disebut disebut sumbung sumbung , merupakan ruangan untuk kepala keluarga tetapi juga dianggap sebagai sumber penyakit. Ruangan Ruangan bagian bagian tengah tengah disebut disebut Sali yang yang berfun berfungsi gsi sebagai sebagai ruang ruang makan, makan, pertem pertemuan uan keluarga, dapur, serta tempat meletakkan orang mati. #ayat orang mati masyarakat Toraja tidak langsung dikuburkan tetapi disimpan di rumah tongkonan. !gar mayat tidak berbau dan membusuk maka dibalsem dibalsem dengan ramuan ramuan tradisiona tradisionall yang terbuat terbuat dari daun sirih dan getah pisang. 'ebelum upacara penguburan, penguburan, mayat tersebut tersebut dianggap dianggap sebagai (orang sakit( dan akan disimpan disimpan dalam dalam peti peti khusus khusus.. Peti mati tradis tradision ional al Toraja oraja disebu disebutt erong yang yang berbentuk kerbau $lakilaki% dan babi $perempuan%. 'ementara untuk bangsawan berbentuk rumah adat. 'ebelum upacara penguburan, mayat juga terlebih dulu disimpan disimpan di alang sura $lumbung padi% selama ) hari. "leh *aren itu, apabila ditelusuri lebih jauh mengenai fungsi+ guna Rumah !dat Tana Tana Toraja, menurut ilmu bidang arsitektural sebagai berikut. a. Fung Fungsi si++ un unaa &en &entu tuk k &entuk dari rumah adat Tana Tana Toraja ini seperti rumah panggung
b. Fungsi+una-konomis &entuk dari Rumah !dat ini adalah karena dibangun pada saat konstruksi yang masih sederhana sehingga peralatan yang digunakan pun sederhana dan dengan metode yang sangat efisien, sehingga material utamanya adalah kayu dan papan. c. Fungsi+una *ultural atau &udaya "rnamen rumah tongkonan berupa tanduk kerbau serta empat warna dasar yaitu hitam, merah, kuning, dan putih yang mewakili kepercayaan asli Toraja $!luk To Dolo%. Tiap warna
yang
digunakan
melambangkan
halhal
yang
berbeda.
/arna hitam melambangkan kematian dan kegelapan. Kuning adalah simbol anugerah dan kekuasaan ilahi. Merah adalah warna darah yang melambangkan kehidupan manusia. Dan, putih adalah warna daging dan tulang yang artinya suci. Daerah Tana Toraja umumnya merupakan tanah pegunungan kapur dan batu alam, diselingi dengan ladang dan hutan, dilembahnya terdapat hamparan persawahan. 0atar belakang arsitektur rumah tradisional Toraja menyangkut falsafah kehidupan yang merupakan landasan dari perkembangan kebudayaan Toraja. Dalam pembangunannya ada halhal yang mengikat, yaitu 1% !spek arsitektur dan konstruksi 2) !spek peranan dan fungsi rumah adat Rumah tradisional atau rumah adat yang harus menghadap ke utara, letak pintu di bagian depan rumah, dengan keyakinan bumi dan langit merupakan satu kesatuan dan bumi dibagi dalam penjuru, yaitu 1) &agian utara disebut Ulunna langi, yang paling mulia. 2) &agian timur disebut Matallo, tempat metahari terbit, tempat asalnya kebahagiaan atau kehidupan. 3) &agian barat disebut Matampu, tempat metahari terbenam, lawan dari kebahagiaan atau kehidupan, yaitu kesusahan atau kematian. 4) &agian selatan disebut Pollo’na langi, sebagai lawan bagian yang mulia, tempat melepas segala sesuatu yang tidak baik. &ertolak pada falsafah kehidupan yang diambil dari ajaran Aluk Todolo, bangunan rumah adat mempunyai makna dan arti dalam semua proses kehidupan masyarakata Toraja, antara lain a) 0etak bangunan rumah yang membujur utaraselatan, dengan pintu terletak di sebelah utara. b) Pembagian ruangan yang mempunyai peranan dan fungsi tertentu. c) Perletakan jendela yang mempunyai makna dan fungsi masingmasing.
d) Perletakan balokbalok kayu dengan arah tertentu, yaitu pokok di sebelah utara
dan timur, ujungnya disebelah selatan atau utara. Pembangunan rumah tradisional Toraja dilakukan secara gotong royong, sesuai dengan kemampuan masingmasing keluarga, yang terdiri dari macam, yaitu a) Tongkonan Layuk , rumah adat tempat membuat peraturan dan penyebaran aturan aturan. b) Tongkonan Pakamberan atau Pakaindoran, rumah adat tempat melaksanakan aturanaturan. &iasanya dalam satu daerah terdapat beberapa tongkonan, yang semuanya bertanggung jawab pada Tongkonan 0ayuk. c) Tongkonan Batu A’riri, rumah adat yang tidak mempunyai peranan dan fungsi adat, hanya sebagai tempat pusat pertalian keluarga. d) Barung-barung , merupakan rumah pribadi. 'etelah
beberapa
turunan
$diwariskan%, kemudian disebut Tongkonan &atu !2riri. 3. 4itra *eseluruhan bangunan sangat berpengaruh terhadap pencitraan bangunan Rumah !dat Toraja. 'ebuah bangunan menjadi lebih enak dipandang jika setiap elemen penyusunnya dirancang selaras satu sama lain. *eselarasan ini mencakup skala, komposisi bentuk, warna, material, serta konsistensi penerapan gaya bangunan. &erbicara mengenai fungsi, lumbung padi tersebut tiangtiangnya dibuat dari batang pohon palem $bangah% yang licin, sehingga tikus tidak dapat naik ke dalam lumbung. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara. 5kiran khas Toraja bermakna hubungan masyarakat Toraja dengan pencipta6ya, dengan sesama manusia $lolo tau%, ternak $lolo patuon%, dan tanaman $lolo tananan%. 5kiran tersebut digunakan sebagai dekorasi eksterior maupun interior rumah mereka. 'aat !nda melihat rumah adat ini, ada ciri lain yang menonjol yaitu kepala kerbau menempel di depan rumah dan tanduktanduk kerbau pada tiang utama di depan setiap rumah. 7umlah tanduk kepala kerbau tersebut berbaris dari atas ke bawah dan menunjukan tingginya derajat keluarga yang mendiami rumah tersebut. Di sisi kiri rumah yang menghadap ke arah barat dipasang rahang kerbau yang pernah di sembelih. Di sisi kanan yang menghadap ke arah timur dipasang rahang babi. "rnamen tanduk kerbau di depan tongkonan melambangkan kemampuan ekonomi sang pemilik rumah saat upacara penguburan anggota keluarganya. 'etiap upacara adat di Toraja seperti pemakaman akan mengorbankan kerbau dalam jumlah yang banyak. Tanduk
kerbau kemudian dipasang pada tongkonan milik keluarga bersangkutan. 'emakin banyak tanduk yang terpasang di depan tongkonan maka semakin tinggi pula status sosial keluarga pemilik rumah tongkonan tersebut.