has been published by University of Gunadharma Jurnal Disain dan Konstruksi December 2010Deskripsi lengkap
Makalah Alih Fungsi Lahan Pertanian Untuk PembangunanDeskripsi lengkap
alih tugas
Deskripsi lengkap
sadFull description
Formulir Alih Kredit yang digunakan untukDeskripsi lengkap
suratFull description
akreditasiFull description
Crimproc caseFull description
APKFull description
akreditasi
SK Penetapan Alih Tanggung Jawab
alih rwDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
alih kreditDescription complète
Mata kuliah SISTEM LINIER
BAB 4 TOPOLOGI SISTEM 4.1. .1. Fung Fungssi Ali Alih h
Sistem dapat direpresentasikan dalam berbagai representasi. Representasi sistem kontinyu adalah sebagai berikut: 1) Pers Persam amaa aan n dIfer dIferen ensia sial. l. any(n)(t) + an-1y(n-1) (t) + ….. + a1y’(t)+ a0y(t) = b0x(t) + b1x’(t) + ….. + an-1x(n-1)(t)+ anxn(t) 2) Tanggapan impuls h(t). h(t) = y(t) | x(t)=δ x(t)=δ (t) 3) Fungsi alih sistem H(s). 1)
Fungsi alih sistem H(z). 4) Persamaan keadaan. Fungsi alih menghubungkan antara masukan dan keluaran sistem. Fungsi alih untuk fungsi kontinyu biasa dinyatakan dalam s (transformasi laplace) sedangkan untuk fungsi diskrit dalam z (transformasi z). Fungsi alih sistem = Keluaran Sistem Masukan sistem H ( s ) =
Y ( s )
H ( z ) =
X ( s )
X (s)
Y ( z ) X ( z )
H (s)
Y (s)
Gambar 4.1 Fungsi alih sistem
4.2. Aljabar Diagram Blok
Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
34
Mata kuliah SISTEM LINIER
Representasi dalam fungsi alih sistem dapat diuraikan lagi menjadi hubungan antara elemen-elemen dasar penyusunan. Hubungan tersebut disebut diagram blok. Pada bagian ini akan dijelaskan konsep-konsep aljabar diagram blok yang berlaku dalam s maupun z.
r
+-
e
f
A
y
B
c
C
x D Gambar 4.2 Fungsi alih sistem dengan masukan r keluaran c
e = r –x f = A.e = A ( r-x) y = B.f = A.B (r-x) c = C.y = A.B.C (r-x) dengan x = D.c maka, maka, c = A.B.C. (r-D.c) = A.B.C.r – A.B.C.D.c (1+ABCD)c = ABCr c
jadi:
=
ABC
r 1 + ABCD
Untuk sistem dengan beberapa masukan (masukan dan 2 gangguan) fungsi alihnya dapat dicari sebagai berikut:
z2
z1
r
+
e -
A
f
+
-
g
B
y
+ +
t
c
C
x D Gambar 4.3 Fungsi alih sistem dengan masukan m asukan dan gangguan
Dari gambar didapatkan
Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
35
Mata kuliah SISTEM LINIER
e=r–x f = Ae = A( r-x) g = f + z1 = A (r-x) + z1 y = Bg = AB (r – x) + B z1 t = y + z2 = AB (r-x) + Bz1 + z2 c = Ct = ABC (r-x) + BC z1 + Cz2 dengan x = Dc maka, c = ABC (r-Dc) + BCz1 = ABCr – ABCDc + BC z1 + Cz2 (1+ ABCD) c = ABCr + BC z1 + Cz2 c
jadi:
r c
⇒
z 1 c
⇒
z 2
c
(z1 = 0, z2 =0)
z 1 c
( r =0, z1 = 0)
ABC
r 1 + ABCD c
(r =0, z2 = 0)
=
z 2
=
=
BC 1 + ABCD C 1 + ABCD
Untuk mempermudah modifiikasi diagram blok sistem yang berguna untuk mencari konfigurasi yang lebih baik disajikan aturan aljabar diagram blok sebagai berikut: Digram Blok Awal
Diagram blok 1 tersebut dengan mengakses titik umpan balik bagian atas ke depan maka didapatkan diagram blok 2 berikut ini:
H2 G1 2.
R
+
+
-
-
+ +
G1
G2
G3
C
H1
H2 G1 4.
R
+
+
-
R 5.
6.
G1G2 1-G1G2H1
G3
G1G2G3 1-G1G2H1+G2G3H2
+-
R
-
G1G2G3 1-G1G2H1+G2G3H2+G1G2G3
C
C
C
4.3. Penerapan Aljabar Diagram Dalam Pemodelan Pemodelan Sistem
Dalam aplikasi sering suatu sistem fisis dimodelkan dalam bentuk matematis untuk dapat dapat dianal dianalisa isa dan diranc dirancang ang dengan dengan lebih lebih mudah mudah.. Beirik Beirikut ut akan akan dibaha dibahass sistem sistem permukaan zat cair
3 q0 = penyimpangan kecil laju aliran keluar keluar m / sec
H = Tinggi permukaan zat cair
m
h = perubahan permukaan zat cair
m
a) Resistansi Perubahan Perbedaan Permukaan Perubahan laju Aliran
R=
(m)
b) Kapasitansi C=
Perubahan Cairan Yang Disimpan Perubahan Potensial
m
Untuk aliran Laminar, Q=KH 3 Dengan, K = koefisien , m / sec
Resistansi untuk aliran Laminar, R =
dh H = dq Q
Untuk aliran Turbulens, Q = K H Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
40
Mata kuliah SISTEM LINIER
Resistansi: dH
R t =
dQ K
dQ = dH dQ
2 H
=
dH
2 H K 2 H H
=
Q
=
2 H Q
jadi, 2 H
R t =
Q
Mencari Fungsi alih Sistem C
dh
= qi – qo
dt
(1)
dan,
qo =
h
(2)
R
substitusi persamaan (2) ke persamaan (1), RC
dh dt
+ h = R qi
Dengan laplace transform dihasilkan: CR (s +1 ) H(s) = R Qi (s) Jika qi dianggap sebagai masukan dan h sebagai keluaran maka: N ( s )
=
R
Qi ( s ) RC s + 1 apabila qo adalah keluaran dan Q0 ( s )
=
qi adalah masukan, maka:
1
Qi ( s ) RC s + 1 Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
41
Mata kuliah SISTEM LINIER
Untuk Untuk memaham memahamii pentin pentingny gnyaa pemaham pemahaman an tentan tentang g diagra diagram m blok blok sistem, sistem, maka maka disajikan sebuah contoh untuk mendapat model sistem permukaan cairan dengan interaksi:
Q+q Tangki 1
Tangki 2
R1
H1 + h1
C1
H2 + h2
Q + q1
R2 Q + q2
C2
dari gambar diatas di dapatkan: h1
h2
−
Rs C 1
dh1
h2 R2
C 2
=
dt
=
=
R1
H 2 ( s )
q1 − q2
H 2
−
Q1
=
sC 1 H 1 ( s ) = Q ( s ) − Q1 ( s )
⇒
⇒
dt
H 1
⇒
q − q1
q2
d h2
q1
=
R2 ⇒
Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
=
Q2 ( s )
s C 2 H 2 ( s ) = Q1 ( s) − Q2 ( s )
(1)
(2)
(3)
(4)
42
Mata kuliah SISTEM LINIER
H1(s) +
Q1(s)
1 R1
H2(s)
Q(s)
H1(s)
1 C1S
+Q1(s) H2(s)
Q1(s)
Q2(s)
1 R2
+
1 C2S
-
H2(s)
Q2(s)
jika q adalah masukan dan
q2
adalah keluaran, keluaran, maka didapatkan didapatkan bagan sebagai
berikut:
H2(s) Q(s)
+
1 H1(s) + C1S
Q1(s)
1 R1
Q1(s) +
1 C2S H2(s)
-
1 R2
Q2(s)
Q2(s)
dengan penyederhanaan R2C1S
Q1(s)
+
-
+
-
1 C1S
Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta
1 R1
Q1(s)
+
-
1 C2S
1 R2
Q2(s)
43
Mata kuliah SISTEM LINIER
Q(s )
+
1 R1C 1s+1
-
1 R 2C2s+1
Q 2 (s)
R 2C 1s
Q(s)
1 R 1C1R 2C2s + ( R 1C 1 + R 2C 2 + R 2C 1) s+1 2
Q2 (s)
jadi, Q2 ( s ) Q ( s )
=
1
R1C 1 R2 C 2 s 2 +( R1C 1 + R2 C 2 + R2 C 1 ) s +1