KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN
F.1.
Pendekatan Sesuai pemahaman konsultan dalam Kerangka Acuan Tugas, maka uraian dan penjelasan penjelasan kegiatan kegiatan yang telah dipaparkan dipaparkan di atas, dapat dapat dirumuskan dalam suatu langkah-langkah pendekatan permasalahan dan aplikasi metode paling efektif sehubungan dengan pelaksanaan layanan jasa pada proyek termaksud.
Pendekatan dan metodologi layanan jasa disimpulkan dalam bentuk rencana
kerja
Konsultan tersebut telah yang dilengkapi
dengan
jadwal pekerjaan, jadwal penugasan personil, tugas masing-masing masing-masing tenaga ahli, tempat tugas dan lain sebagainya sebagainya
yang
sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Hal-hal yang pokok dalam penanganan masalah layanan jasa tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Disamping memberikan layanan jasa supervisi sesuai Kerangka Acuan
Tugas, konsultan akan berusaha pula mengaplikasikan mengaplikasikan
pengalamannya pengalamannya
untuk
melakukaan
langkah-langkah
efektif
sehingga dapat memberikan hasil yang terbaik. dokumen usulan teknis
|F-1
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN b.
Melaksanakan pengawasan untuk pengendalian biaya proyek dan berusaha dalam hal efisiensi penggunaan biaya proyek.
c.
Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan senantiasa membuat metode pelaksanaan dan menyusun teknik penjadwalan kegiatan untuk mendapatkan penghematan penghematan waktu.
d.
Senantiasa berorientasi pada pelaksanaan program pengawasan kendali mutu secara efektif.
e.
Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan
pihak
kontraktor dalam memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pekerjaan dan pendaya-gunakan pendaya-gunakan struktur organisasinya. organisasinya.
F.2.
Metodologi Supervisi Konstruksi Berhubung lokasi setiap ruas jalan pada proyek ini agak jauh dari Ibukota Propinsi, maka kemungkinan akan timbul hal-hal yang dapat menghambat penyelesaian penyelesaian proyek, terutama sistim pengawasan. pengawasan.
Karena alasan tersebut diatas, maka sistim pengawasan pengawasan dan dan supervisi konstruksi menjadi hal yang sangat penting sehingga diperlukan suatu wadah organisasi yang memadai dalam melakukan monitor terhadap segala aspek aspek pekerjaan pekerjaan sedemikian rupa
sehingga proyek ini ini dapat
selesai tepat pada waktunya sesuai spesifikasi spesifikasi yang yang ada dan dana yang telah ditetapkan.
Untuk memenuhi target di atas, kami telah menyiapkan program kerja dan menyusun satu tim memadai dalam jumlah terdiri dari tenaga-tenaga ahli
seperti
dan kualitas
yang
yang dipaparkan pada usulan
teknik ini pada point lainnya.
Dalam hal ini, kami yakin yakin sepenuhnya sepenuhnya bahwa jasa-jasa konstruksi yang akan kami berikan dapat menambah satu bagian dalam hal penanganan pekerjaan pembangunan pembangunan jalan yang dapat diandalkan menjadi Jalan Nasional atau Jalan Propinsi serta jalan penghubung penghubung di di Daerah-Daerah yang bersangkutan. bersangkutan.
dokumen usulan teknis
|F-2
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Pada prinsipnya, Konsultan lebih mengutamakan
hal-hal yang
berkaitan
konstruksi di
langsung dengan pelaksanaan
pekerjaan
lapangan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut : a.
Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai pembuatan Dokumen Kontrak yang tentunya dapat dipahami oleh kontraktor.
b.
Mengarahkan
kontraktor dalam persiapan metode
pelaksanaan
untuk semua kegiatan pekerjaan dan membantu membuat revisi bila memerlukan peningkatan metode tersebut. c.
Mengarahkan kontraktor untuk merencanakan dan
menyusun
jadwal pelaksanaan pekerjaan. d.
Bekerjasama dengan kontraktor dalam optimalisasi hasil kerja dari tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatannya.
e.
Senantiasa
melakukan monitoring persediaan
material
yang
memadai selama pelaksanaan. f.
Membentuk tim inspeksi lapangan yang bekerjasama dengan Tenaga
Laboratorium
untuk pengujian
tanah
dan
material
dengan tujuan utama adalah menjamin tercapainya pengawasan mutu yang baik dan sesuai spesifikasi yang disyaratkan. g.
Secara
periodik
mengadakan Rapat
Mingguan dengan
pihak
kontraktor guna membahas semua kegiatan pekerjaan, terutama mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk peningkatan dan efisiensi pelaksanaan di lapangan. Juga untuk membahas secara detail dan menyelesaikan setiap masalah yang timbul, kaitan dengan pengawasan mutu dan kemajuan pekerjaan. h.
Menyusun suatu metode yang menjamin, sehingga gambar kerja kontraktor tidak terlambat dalam proses sejak pembuatan dan koreksi hingga mendapat persetujuan.
i.
Menyelesaikan
setiap perubahan dari
perencanaan
program,
termasuk gambar rencana dan spesifikasinya. j.
Membimbing
kontraktor
agar
dapat
memproduksi aggregat
dengan mutu sesuai spesifikasi yang telah disyaratkan. k.
Memeriksa dan menandatangani sertifikat pembayaran Bulanan Kontraktor, sehingga penerimaan pembayaran dapat tepat pada dokumen usulan teknis
|F-3
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN waktunya, tanpa mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. l.
Membuat laporan kepada Direksi secara lengkap dan kontinyu tentang segala kemajuan pekerjaan melalui surat menyurat dan laporan kemajuan pekerjaan bulanan.
Juga mengadakan rapat koordinasi sebulan sekali (harus dihadiri oleh staf utama dari Direksi dan Konsultan serta Kontraktor) untuk membahas dan memecahkan masalah pelaksanaan proyek. Senantiasa
penting yang terjadi selama
menjalin hubungan secara harmonis
dengan orang yang terlibat pada proyek ini.
Dari uraian di atas, Konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan akan berjalan lancar dengan hasil
pekerjaan
yang baik dan proyek akan
selesai tepat pada waktunya.
F.2.1.
Pekerjaan Persiapan Apabila kontraktor telah mendapat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau surat resmi lainnya,
maka
harus
segera dilakukan
langkah-
langkah untuk memulai pekerjaan persiapan sebagai tahap pelaksanaan supervisi konstruksi. Dalam
tahap persiapan
ini, meliputi mobilisasi
personil dan peralatan termasuk menyediakan kantor proyek dan perlengkapannya serta alat transportasi.
Demikian pula untuk kebutuhan laporan, maka
konsultan akan
menyiapkan blanko standar dan membuat format laporan yang akan digunakan selama pelaksanaan supervisi konstruksi (laporan Inspector, laporan pengujian tanah dan bahan, blanko pengecekan topo-survey, blanko pengukuran volume
pekerjaan, blanko
persetujuan atas
permohonnan pelaksanaan pekerjaan, surat menyurat antar instansi, blanko rekaman pengiriman dan pemakaian peralatan dan kendaraan dan lain-lain).
dokumen usulan teknis
|F-4
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada
tahap
awal pekerjaan adalah pengujian ulang secara terinci dan evaluasi data yang telah ada seperti standar perencanaan, rencana spesifikasi, surat keterangan
material, persyaratan
kontrak, rencana aggaran
biaya, rencana kerja, dan lain-lain. Hal yang bermanfaat pada setiap peningkatan palaksanaan pekerjaan yaitu menghilangkan keraguan atau mengoreksi kesalahan yang dapat ditemukan serta yang dapat mengurangi
biaya
proyek
dan
menghemat
waktu
pelaksanaan
dengan pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.
Konsultan
akan
menyiapkan setiap
tambahan,
catatan tambahan
atau sejenisnya yang mungkin diperlukan setelah proses pengkajian ulang yang lebih detail dan evaluasi data yang telah ada. Jika telah disetujui oleh Bina Marga, hal tersebut selanjutnya diserahkan kepada kontraktor yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
Jika waktu memungkinkan, maka dilakukan kajian ulang secara yang lebih detail dan evaluasi/studi atas
data
yang sudah
ada,
dapat
dilanjutkan untuk menentukan kemungkinan tahap sebelum konstruksi.
F.2.2.
Pengaturan Lalu Lintas 1. Umum Arus
lalu
terganggu.
lintas
selama periode
konstruksi
Hal ini tidak dapat dihindari,
pengoperasian alat berat sepanjang jalur lalu pekerjaan
konstruksi. Untuk
itu
tentu
akan
sebagai
akibat
lintas dan lokasi
disarankan
agar menjaga
kelancaran arus lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi dan konsultan akan mengusulkan metode sehingga kemacetan arus lalu lintas
pelaksanaan pekerjaan selama konstruksi dapat
dihindari.
2. Usulan Pengaturan Lalu Lintas Konsultan akan mengusulkan pengaturan lalu
lintas
dengan
pertimbangan secara matang dan teliti untuk memperkecil sedikit dokumen usulan teknis
|F-5
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN mungkin gangguan lalu lintas dan ketidak dialamai oleh masyarakat. Dengan percaya
nyamanan yang
demikian
bahwa dalam penyusunan
konsultan juga
rencana
pelaksanaan
konstruksi telah menjadi bagian pertimbangan dalam hal ini.
Sebagai tambahan, rencana secara terinci dalam pengawasan dan pengaturan lalu lintas harus disusun sebagai berikut : a.
Selama
tahap mobilisasi dan sebelum
pekerjaan
dimulai,
kontraktor harus menyiapkan rencana detail tentang metode yang terbaik untuk pengawasan dan pengaturan lalu selama setiap tahap periode konstruksi. Rencana
lintas
tersebut
harus meliputi semua kemungkinan metode pengawasan dan pengaturan lalu lintas. b.
Setelah Kontraktor merumuskan rencana awal, maka harus mengadakan rapat konsultasi dengan pihak konsultan, Proyek Manajer dan wakil dari instansi lain yang terkait
secara
langsung guna membahas seluruh aspek perencanaan dan memutuskan metode yang paling efektif yang akan digunakan dalam pengawasan dan pengaturan lalu lintas.
Setelah
rencana kontraktor tersebut sudah disiapkan,
diperiksa oleh konsultan (terkait dengan wakil
maka harus
dari instansi
yang
menghadiri rapat). Setiap perubahan dan tambahan akan diberikan kepada kontraktor untuk direvisi.
Setelah kontraktor menyelesaikan rencana tersebut, kemudian dikirim guna mendapat persetujuan. Setelah disetujui, maka disajikan menjadi rencana bagian pengawasan dan pengaturan lalu lintas.
Selama
pelaksanaan
mengarahkan
konstruksi,
konsultan
kontraktor untuk merevisi
rencana
harus
senantiasa
pengawasan dan
pengaturan lalu lintas jika perlu.
dokumen usulan teknis
|F-6
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN F.2.3.
Pengendalian Mutu Seperti
telah dijelaskan sebelumnya, bahwa
konsultan pengawasan
dan pengendalian mutu sebagai aspek proyek yang terpenting. Oleh karena itu harus dengan
seksama
membentuk suatu tim lapangan,
menyusun metode dan langkah-langkah serta sistem sehingga menjamin setiap
pekerjaan
pelaporan,
yang dilaksanakan
oleh
kontraktor telah sesuai yang disyaratkan atau spesifikasi yang ada.
Konsultan
akan senantiasa mengusahakan
yang
terbaik dengan
mencari metode dan langkah penyelesaian setiap masalah yang dialami kontraktor, sehingga hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.
Program pengendalian mutu, secara garis besarnya
kami usulkan
dengan uraian berikut : 1. Pengujian Bahan Konsultan
akan
melakukan pengujian
secara
rutin
sesuai
keperluan pengendalian bahan dengan peralatan laboratorium yang telah disyaratkan dalam Dokumen Kontrak sebagai data penunjang dari konsultan jika diperlukan.
Standar mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi akan dikontrol
berdasarkan
test/pengujian
laboratorium
dan
test
lapangan sesuai yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
Setiap
pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sebelum
dimulai,
konsultan akan menyiapkan suatu langkah-langkah secara detail tentang
pengetesan
yang
harus
laksanakan
dan
jumlah
pengetesan, dengan memberikan contoh pengetesan kepada kontraktor sehingga bisa dipahami secara benar.
Pengujian
akan dilakukan setiap hari atau secara
berkala,
tergantung keperluan. Pengujian akan mencakup, tetapi tidak dibatasi seperti kepadatan, Analisa butiran, perkerasan, stabilitas, dokumen usulan teknis
|F-7
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN penentuan kehancuran aggregat dengan mesin penetrasi dengan kekuatan aspal
semen,
saluran dan pipa beton, dan test
ekstraksi
Los Angeles,
portland cement, aspal serta test
marshall.
Test
bahan akan dilakukan berkaitan dengan tahap
kemajuan
pekerjaan. Hasil test akan segera diberikan ke kontraktor untuk memberikan tanggapan. Semua test harus
dilaksanakan pada
waktu yang tepat, sehingga dapat terhindar dari setiap penundaan pekerjaan kontraktor.
Sistem pengujian didasarkan pada pengambilan contoh secara acak dan secara statistik akan dipakai jika memenuhi syarat dan tidak bertentangan dengan spesifikasi yang ada. Perhatian khusus adalah perlu diadakan pengujian secara berkesinambungan
terhadap
aggregat kasar dan halus yang dihasilkan dari alat pemecah batu kontraktor di lokasi pengambilan batu.
Jika
kontraktor
konsultan
mempunyai quarry dan crusher
harus
merekomendasikan bahwa
plant,
bahan
maka
di
lokasi
pengambilan tersebut dapat diterima dan akan secara kontinyu mengadakan test terhadap aggregat yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ada. Hal ini secara khusus dapat diterapkan pada aggregat untuk perkerasan aspal semen. Konsultan harus pula melakukan test bahan
yang
diperoleh pada borrow-pit yang
digunakan oleh kontraktor.
2. Program Inspeksi Salah
satu
dari
tanggung jawab
utama
Konsultan
adalah
program Inspeksi dan monitoring. Konsultan akan senantiasa melaksanakan program ini untuk menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan kontraktor di inspeksi oleh tenaga yang handal dan diawasi secara profesional.
dokumen usulan teknis
|F-8
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Inspeksi ini merupakan dasar untuk menjamin mutu sesuai
pekerjaan
spesifikasi dan jika dijumpai bahwa telah terdapat
penyimpangan dan tidak sesuai spesifikasi, maka kontraktor secara resmi akan diberitahukan secara tertulis sehingga dapat diadakan perbaikan yang diperlukan.
Dalam hal ini harus dijelaskan bahwa konsultan akan berusaha
untuk membantu kontraktor memperbaiki
kesalahan
yang
telah
sebanyak
mungkin
terjadi.Dengan
demikian
selalu
kesalahanmengurangi
pengeluaran biaya dan penggunaan waktu
untuk perbaikan pekerjaan.
Sebagai
contoh kontraktor tidak diperbolehkan
pekerjaan
melanjutkan
tertentu, sebelum diperiksa oleh Inspector
dari
konsultan. Setelah segala sesuatunya telah siap, maka dengan surat persetujuan secara tertulis, kontraktor
dapat melanjutkan
pekerjaan termaksud. Sistim prosedur ini sangat membantu untuk menghindari kesalahan kendali mutu.
Konsultan untuk
akan
inspeksi,
menyiapkan serangkaian
prosedur
yang harus menjadi pedoman
terutama
pada
setiap
kegiatan lapangan meliputi pelaporan, pemberian perintah secara tertulis
kepada
Kontraktor, izin
kontraktor
untuk
melaksanakan pekerjaan setelah permohonan kerja
dapat
dan lain
sebagainya telah disetujui.
Juga
seperti yang telah diterangkan, bahwa konsultan
akan
meminta kontraktor untuk menyusun metode pelaksanaan yang disiapkan dan disetujui untuk setiap butir penjelasan
yang
menerangkan
jenis
cara
pelaksanaan
pekerjaan
termasuk
peralatan yang dibutuhkan dan test yang harus dilaksanakan. Selain dari metode pelaksanaan yang telah disetujui untuk tahap pekerjaan tertentu akan diberikan kepada mandor dari kontraktor dan Inspektor dari konsultan sebagai pedoman sehingga dapat dokumen usulan teknis
|F-9
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN membantu melancarkan proses pekerjaan dan memberikan mutu sesuai yang diharapkan.
Semua
tenaga
harian
dan
Inspector
akan
menyiapkan
laporan-laporan
disampaikan kepada Quantity Engineer yang
menyajikan tentang pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, lokasi kerja, jenis
kondisi cuaca, jumlah tenaga dan
jumlah
peralatan
yang
yang
bekerja dilapangan,
digunakan dilapangan,
perkiraan hasil pekerjaan yang diperoleh dari setiap kondisi umum yang terjadi dan masih berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Program Inspeksi ini juga memberikan konsultan jaminan bahwa tenaga yang memadai dan peralatan dengan kondisi yang
baik
telah digunakan selama pelaksanaan pekerjaan.
Konsultan akan secara rutin memeriksa peralatan kontraktor dan menyampaikan laporan tentang kondisi dan keadaannya. Tingkat produksi
harus dibandingkan
dengan
jadwal
yang telah
diserahkan oleh kontraktor untuk memastikan kemajuan pekerjaan bahwa telah sesaui yang disyaratkan.
Semua peralatan, pekerjaan sementara, dan pengoperasian dari kontraktor akan secara kontinyu di evaluasi untuk menentukan mutu produksi masih tetap dipelihara. fasilitas penting lainnya
dari
Demikian juga
kontraktor harus
terhadap
diperiksa, untuk
menjamin bahwa telah sesuai dengan spesifikasi yang ada.
Konsultan akan melakukan inspeksi secara rutin dan
merekam
bahan konstruksi yang disimpan di lapangan serta bahan yang telah lolos test.
3. Persetujuan atau Penolakan Pekerjaan Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai, Konsultan akan mengadakan
metode
"Inspeksi
untuk
menerima
hasil
dokumen usulan teknis
|F-10
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN pekerjaan " secara tepat. Jika pekerjaan sudah dilakukan secara memuaskan dan sesuai dengan spesifikasi
dalam Dokumen
Kontrak, konsultan akan membuat rekomendasi secara resmi kepada Bina Marga untuk penerimaan pekerjaan.
Pekerjaan yang tidak dapat diterima atau tidak sesuai dengan spesifikasi, bila mana penyimpangan kualitas
akibat pelaksanaan
yang buruk, pemakaian bahan yang rusak, atau akibat hal lain sehingga ditolak penolakan
dengan
tersebut,
tetapi
catatan
secara tertulis
alasan
sebelumnya diberitahukan
kepada
Direksi tentang hal yang berkaitan dengan setiap pekerjaan yang ditolak.
F.2.4.
Monitoring Kemajuan Pekerjaan 1. Umum Walaupun
lokasi
pelaksanaan
proyek
berada
di
beberapa
wilayah yang berbeda, namun demikian gangguan lalu lintas tidak akan menjadi faktor hambatan yang utama.
Sedangkan dalam hal monitoring, sangat penting menggunakan sistem kendali/ kontrol untuk mengawasi kegiatan di berbagai pekerjaan
walaupun
tidak saling berkaitan
tetapi
tetap
dibutuhkan perhitungan kemajuan jadwal pekerjaan.
Oleh
sebab itu Konsultan merencanakan
kemajuan Methode )
pekerjaan
akan
konstruksi dengan CPM
mengendalikan (Critical
Path
dari jadwal pelaksanaan kerja. Dengan CPM jadwal
diperbaharui berdasarkan perbulan dengan Komputer. Sehingga Konsultan
(Supervision
Engineer)
akan melibatkan diri dengan
semua aspek kegiatan pengendalian kemajuan kerja.
dokumen usulan teknis
|F-11
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN 2. Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Salah satu hal yang harus dilaksanakan konsultan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SMPK) adalah melakukan
diskusi dengan
kontraktor mengenai jadwal pelaksanaan yang lebih terinci, untuk bersama-sama menyusun jadwal tersebut.
Berdasarkan proyek
pengalaman
dalam
supervisi
konstruksi
yang sama, konsultan menyadari benar
bahwa
pada jadwal
membutuhkan evaluasi yang berkesinambungan untuk memantau kelemahan
struktur organisasi kontraktor, metode
pelaksanaan,
penugasan personil, penggunaan peralatan dan lain sebagainya.
Jadi konsultan secara periodik setiap minggu, mengevaluasi jadwal kontraktor tentang kemajuan dari kegiatan lapangan dan langkahlangkah
perbaikan yang
harus
diambil
untuk mengurangi
keterlambatan yang dialami.
Jika
terdapat bahwa Critical Path pekerjaan akan
sehingga
konsultan
harus segera mengadakan
rapat
dengan kontraktor untuk mendiskusikan semua item berhubungan
dengan
masalah tersebut,
ditunda, khusus
pekerjaan
menunjukkan
secara
tepat apa permasalahannya, memberi pengarahan bagaimana mencari jalan keluarnya dan menginstruksikan kontraktor untuk mengambil tindakan segera. Perlu dicatat
bahwa
hal ini harus
diambil bukan setelah Critical Path ditunda.
3. Evaluasi Ulang Terhadap Rencana Kerja Kontraktor Sebelum pekerjaan konstruksi, konsultan akan mengkaji ulang dan melakukan
evaluasi tentang rencana
memperlihatkan metode usulan dan
kerja
kontraktor yang
prosedur
pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
Rencana
kerja ini menggambarkan secara
detail
kontraktor
seperti mobilisasi, jadwal pelaksanaan yang memperhitungkan lalu dokumen usulan teknis
|F-12
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN lintas dan faktor keamanan,
metodologi
pelaksanaan, program
pengendalian mutu, metode pengadaan dan penyimpanan material, penggunaan peralatan kerja,
orgnanisasi
kerja, sub kontraktor
(jika ada) dan lain-lainnya.
Pertimbangan memerlukan
Konsultan atas rencana kerja kontraktor akan perhatian khusus terutama pada
beberapa
pokok
persoalan berikut ini : a.
Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja sesuai dengan spesifikasi dan syarat-syarat kontrak
b.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan Critical
metode
Path dan atas pertimbangan semua kegiatan
item
pekerjaan yang saling berkaitan c.
Perhitungan pengendalian keselamatan, terutama keamanan lalu lintas yang ada dengan mempertimbangkan kenyamanan masyarakat
d.
Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai.
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, konsultan akan kontraktor
meminta
untuk mengubah rencana kerja dan membantu
diperlukan. Setelah rencana kerja tersebut
bila
diperbaiki sesuai
dengan pertimbangan konsultan, walaupun telah disetujui akan tetapi tetap dikaji ulang lebih jauh jika memang diperlukan.
4. Perencanaan dan Koordinasi Kemajuan Jadwal CPM Suatu
metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan
memuaskan, yang proyek
atau bahkan untuk meningkatkannya,
memerlukan perhatian terutama dari dan
(sebaiknya
segi
rapat koordinasi yang diadakan setiap
hari Senin pagi) antara
secara
adalah
hal
penjadwalan
setiap
Minggu
konsultan
dan
kontraktor.
Dalam rapat ini harus dihadiri oleh personil utama dari kedua pihak, untuk rumusan rencana kerja selanjutnya. dokumen usulan teknis
|F-13
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Pada saat yang sama, setiap masalah yang timbul yang mempengaruhi
metode
CPM, akan dianalisa dengan
dapat
langkah-
langkah yang tepat untuk mendapatkan pemecahannya. Dalam hal ini, sebelum diadakan rapat bersama staf pada setiap akhir Minggu
(hari
Sabtu)
untuk
membicarakan
kegiatan Minggu
tersebut dan menentukan bobot kemajuan yang dicapai.
Kemudian kontraktor harus pula mempersiapkan sebuah jadwal BarChart
sederhana yang memperlihatkan
selanjutnya
yang
direncanakan
pada
jadwal Minggu
menunjukkan Rapat Koordinasi Mingguan yang
pekerjaan berikut
diadakan
dan pada
setiap hari Senin antara konsultan dan kontraktor.
Walaupun namun
jadwal
Mingguan kontraktor
bersifat
sementara,
tetap akan membantu secara efektif konsultan
maupun
kontraktor di lapangan terutama pengaturan personilnya guna menghilangkan keraguan, sehingga dapat dapat
mengakibatkan
kemajuan yang lebih positif.
Sepanjang
koordinasi
konsultan dan dalam
yang
baik
kontraktor, maka akan
dan
terpelihara
antara
memudahkan terutama
memperbaiki kesalahan-kesalahan, memecahkan masalah
dan menghindarkan kesalah pahaman serta akan memungkinkan tercapainya pekerjaan yang maksimum.
5. Evaluasi Ulang Terhadap Gambar Pelaksanaan Kontraktor Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar pelaksanaan kepada Konsultan untuk disetujui, dimana diperlihatkan secara lengkap dan lebih rinci seluruh bangunan/struktur yang harus dibangun sesuai Construction Plant yang digunakan, waktu untuk pekerjaan persiapan, pemeriksaan, perbaikan dan persetujuan
gambar
pelaksanaan yang bisa dipertimbangkan dan jika tidak akan terjadi keterlambatan kemajuan kerja.
dokumen usulan teknis
|F-14
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Dengan menyadari akan hal ini, konsultan dengan menyusun jadwal proses gambar pelaksanaan dan
kontraktor dipersiapkan
untuk disetujui sesuai prioritas yang dapat mempengaruhi critical path.
F.2.5.
Pengendalian Biaya Proyek 1. Umum Konsultan menyadari sepenuhnya dalam hal pengendalian semua biaya yang berhubungan dengan proyek dan akan membuat usaha pengendalian secara dini hingga akhir tahap konstruksi.
Berbagai
cara untuk melakukan hal ini, seperti
komputer
untuk
pengolahan
data
penggunaan
pembiayaan, menghindari
keterlambatan kemajuan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan tambah kurang seminimal mungkin, dan
menjamin prosedur
pelaksanaan konstruksi yang paling efisien.
Dalam
pegendalian
biaya proyek yaitu
meminimalkan
biaya
operasi lapangan, menyiapkan sertifikat pembayaran secara teliti dan meyakinkan Kontraktor dengan membayar pekerjaan yang telah dikerjakan, menyiapkan perkiraan pekerjaan berkala sehingga jadwal pembayaran bisa
sisa secara
disesuaikan dengan
taksiran kemajuan pekerjaan yang tepat, dan menjamin bahwa pekerjaan telah diterima sesuai dengan spesifikasi.
Sebagai ringkasan, cara terbaik untuk mengendalikan biaya proyek secara keseluruhan adalah mengoptimalkan pekerjaan yang telah selesai dan menjamin bahwa tanggal penyelesaian kontrak dapat dicapai tanpa adanya perpanjangan waktu.
Pada sub bab ini berisi uraian singkat tentang penggunaan sistim komputer pengeluaran
dalam
pengendalian
rekening
biaya
kontraktor
dan
proyek,
pengolahan
kontinyu
memeriksa
keseimbangan jumlah bahan yang tersisa selama pelaksanaan. dokumen usulan teknis
|F-15
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN 2. Sistem Komputer untuk Pengolahan Data Pembiayaan Proyek Menjaga
data biaya proyek yang terbaru adalah bagian
yang
terpenting dari supervisi konstruksi tetapi kegiatan ini menjadi sulit dan memerlukan waktu, dengan akibatnya sering menjadikan kurang efektifnya metode ini.
Tetapi
pada proyek ini Konsultan akan
menggunakan
sistem
Komputer yang bisa beroperasi dilapangan tanpa memerlukan alat penunjang yang lebih memadai.
Hal ini berarti bahwa konsultan harus dapat mengolah semua data yang
berhubungan dengan pengontrolan biaya proyek secara
cermat, teliti dan cepat.
3. Persiapan dan Pemrosesan Tagihan Kontraktor Konsultan akan memeriksa dan mengevaluasi hasil
pengukuran
material yang dapat diterima dan hasil pekerjaan sesuai dalam ketentuan
Dokumen Kontrak.
perhitungan terpasang
Metode
pengukuran
yang dipakai dalam menentukan jumlah dan
hasil pekerjaan yang
dapat
dan
material
diterima
akan
ditunjukkan sesuai Dokumen Kontrak.
Kegiatan ini penting, sehingga konsultan akan
menempatkan
seorang Quality /Quantity Engineer pada setiap
akhir bulan
untuk memeriksa pengukuran hasil pekerjaan dengan teliti yang dapat diterima.
Konsultan dengan cara tepat akan memeriksa pengukuran hasil pekerjaan
yang
menerima
sesuai
sudah disiapkan oleh kontraktor
dan
akan
jumlah pekerjaan yang sebenarnya sesuai
dengan spesifikasi. Konsultan
kemudian
akan
menyiapkan
Sertifikat Pembayaran Bulanan atas pekerjaan yang telah selesai dan disetujui. dokumen usulan teknis
|F-16
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Format blanko standar yang digunakan disiapkan khusus untuk sertifikat pembayaran bulanan yang telah disetujui Direksi. Jumlah pembayaran secara bertahap akan dihitung sebagaimana mestinya sesuai dengan harga satuan dan
jumlah pekerjaan yang sudah
disetujui oleh Konsultan.
Sertifikat bulanan ditanda tangani oleh wakil
senior supervisi
dari
diteruskan
konsultan
dan
kontraktor
kemudian
ke
Pimbagpro/Pimpro untuk pemeriksaan akhir dan persetujuan pembayaran.
Usaha
khusus akan dilakukan selama dalam proses penagihan
disiapkan dan diproses untuk kepastian kontraktor
menerima
pembayaran atau ditunda.
4. Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan Biaya Berkala Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara
berkala
pekerjaan sisa, sehingga dapat dibuat perkiraan biaya untuk semua pekerjaan yang telah dilaksanakan dan disampaikan kepada Direksi secara
berkesinambungan
tentang
keadaan
perkiraan
keseimbangan pekerjaan yang harus diselesaikan.
Untuk
hal ini Konsultan akan menyiapkan jadwal
pembayaran
berdasarkan kemajuan pekerjaan dengan taksiran dan secara rutin diperbaharui
secara
berkala
pula
seiring
pekerjaan yang sebenarnya serta setiap
dengan kemajuan perubahan jadwal
pekerjaan.
F.2.6.
Pengendalian Keselamatan Keselamatan personil adalah hal yang sangat penting dan menjadi bagian dipertimbangkan dalam setiap pekerjaan konstruksi, terutama yang berhubungan dengan proyek ini dan menyebabkan arus lalu lintas akan padat serta sejumlah besar pejalan kaki dalam lokasi proyek. dokumen usulan teknis
|F-17
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN
Sehingga
Konsultan akan memberikan
keselamatan dan
perhatian
khusus pada
meminta kontraktor untuk mengambil tindakan
sedapat mungkin untuk menghindarkan kecelakaan membahayakan kepada pejalan
kaki
lalu lintas
dan
dan terhadap pekerja sendiri.
Segera sesudah kontraktor melakukan kegiatan mobilisasi,
konsultan
akan mengadakan rapat yang dihadiri wakil dari pemerintah, dengan maksud hanya untuk mengatasi masalah yang timbul berkaitan dengan keselamatan termaksud.
Selama
dalam
disusun
rapat, garis-garis
sebagai persiapan
besar
untuk
pengendalian keselamatan
program
dari keselamatan
kontraktor dan harus dilakukan penyesuaian dengan persyaratan keselamatan rakyat Indonesia serta termasuk pula bagian keselamatan lalu lintas.
Juga Konsultan akan meminta kontraktor untuk menunjuk salah salah seorang staf seniornya sebagai "Project Safety " dan
secara resmi
akan bertanggung jawab untuk mengatur dan melaksanakan program keselamatan.
Kontraktor akan diberi waktu 30 hari untuk menyerahkan program keselamatannya secara terinci kepada konsultan
untuk selanjutnya
dikaji ulang dan disetujui. Sementara kontraktor merumuskan program pengawasannya,
konsultan
harus
telah
memikirkan
program
penggunaan sendiri dan juga menunjuk seorang staf untuk melakukan tugas tambahan pada tenaga pengamanan.
Setelah program pengamanan selesai, dievaluasi untuk direvisi kembali oleh Supervision Engineer jika
diperlukan, dengan penekanan tanda
pengamanan yang tepat dan secara jelas terlihat
pada
kantor
konsultan dan daerah pekerjaannya, dengan pendekatan yang dibuat seluruh karyawan akan sadar pentingnya keamanan.
dokumen usulan teknis
|F-18
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Saat program keamanan kontraktor diterima setelah direvis kembali, maka diadakan pertemuan
dengan
kontraktor untuk membahas
beberapa perubahan dan tambahan bila hal penyusunan program. Setiap
ada
yang diperlukan
perubahan program
untuk
keamanan
kontraktor diselesaikan, dan diserahkan ke Direksi untuk di evaluasi dan direkomendasikan.
Direksi
dapat
melakukan
reviesi
program
keamanan kontraktor
menjadi program keamanan proyek dan resmi dari kontraktor serta diperintahkan
untuk
dilaksanakan
secara efektif. Persiapan dan
persetujuan program pengamanan proyek diselesaikan selama periode mobilisasi dan tepat pada saat dimulai dari waktu pekerjaan lapangan.
Untuk keamanan pejalan kaki akan disusun dengan suatu pertimbangan khusus, terutama kegunaan dengan maksud dalam skala besar, tanda lalu lintas dan tanda pengatur, barikade, lampu seperti yang diperlukan malam hari dan
pengaman
yang sama. Peralatan rambu yang
berwarna akan digunakan untuk lalu lintas pada lokasi yang berbahaya dan selama perjalanan jam puncak. Beberapa galian terbuka ditutup dengan barikade yang mempunyai reflektor dan bercahaya bila malam hari.
Selama
periode
konstruksi,
konsultan
akan
memberi tanda
sederhana berdasarkan pertimbangan keamanan atau daerah yang ditentukan untuk diperbaiki keamanannya, dan mengambil langkah secara tepat
kontraktor akan
termasuk memperbaharui program
keamanan proyek.
Tentang keamanan akan dibahas selama pertemuan dalam koordinasi Mingguan antara konsultan dan kontraktor, atau suatu pertemuan khusus masalah keamanan
dan
dilaksanakan sekali sebulan. Jika
terjadi kecelakaan, akan dilaporkan oleh Supervision Engineer setelah tugas pengamanan menyerahkan laporan detail
terhadap kecelakaan
dan cara pencegahannya untuk masa mendatang. dokumen usulan teknis
|F-19
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN
Beberapa
kecelakaan memerlukan penanggulangan
(rumah sakit)
untuk korban dan akan dilaporkan ke Pimbagpro/Bina Marga. Juga komentar pada keamanan, termasuk daftar beberapa kecelakaan yang akan menjadi bagian dari laporan bulanan.
F.2.7.
Pekerjaan Tambah Kurang Walaupun pada prinsipnya bahwa perintah kerja tambah kurang tidak dinginkan karena dapat mengakibatkan perpanjangan waktu. Namun demikina
penambahan biaya dan konsultan
harus
tetap
menyiapkan kemungkinan timbulnya perubahan perintah yang tidak diharapkan dan dapat saja terjadi selama periode pembangunan jalan.
Sebelum membuat keputusan untuk merubah beberapa jenis pekerjaan, konsultan akan memberi catatan kepada Manajer Proyek setelah evaluasi melalui perhitungan dan analisa sebagai masukkan data penunjang yang disiapkan pada pekerjaan
tambah
taksiran
kurang
kebutuhan
rencana pendahuluan
tersebut, kuantitas
tenaga
atau
pekerjaan
sket sesuai
dan peralatan, serta waktu yang
dibutuhkan untuk persetujuan dan timbulnya perintah perubahan dan pengaruh apa yang akan timbul secara keseluruhan terhadap aktifitas proyek.
Sepanjang
jadwal
waktu
pelaksanaan,
data
tersebut harus
diperhatikan tentang bagaimana perintah perubahan dilaksanakan, kemudian diserahkan kepada Direksi
yang akan
untuk dilakukan
revisi perencanaan.
Jika diputuskan untuk memerintahkan perubahan, kontraktor harus siap serta konsultan akan menyiapkan perintah perubahan (termasuk rencana
penting
secara
keseluruhan, spesifikasi, dan data terkait
lainnya) bila memungkinkan dan realisasi waktunya adalah bagian hal yang pokok. Juga Konsultan akan mengambil langkah untuk menekan biaya minimun. dokumen usulan teknis
|F-20
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Setiap perintah perubahan terjadi, harus disiapkan dan konsultan akan siap membantu kontraktor untuk memandu pada jenis pekerjaan yang baru dengan pekerjaan yang sedang berjalan penyelesaian yang cepat dan praktis. menyampaikan kepada Direksi tentang
dengan metode
Konsultan
juga tetap
aspek utama
dari perintah
perubahan, terutama dalam hal kemajuan pekerjaan yang dicapai.
F.2.8.
Klaim dan Perselisihan 1. Umum Konsultan akan senantiasa mengutamakan aspek
musyawarah
dalam penyelesain klaim dan perselisihan dengan kontraktor. Sehingga
situasi
hubungan harmonis dalam
pengawasan dan
pola efisiensi proyek tetap terpelihara dan ditekan keseluruhan unsur terkait yaitu kontraktor, konsultan
untuk dan Bina
Marga setempat.
Kejadian klaim atau perselisihan dapat saja terjadi, namun secara garis besarnya dapat ditanggulangi seperti langkah-langkah dalam bagian berikut.
2. Proses Klaim Jika
klaim diajukan oleh kontraktor, maka
menjaga
konsultan
akan
etika profesional dengan memberikan evaluasi
yang
bijaksana sesuai prosedur klaim yang ada dalam daftar dalam perjanjian kontrak. Evaluasi dimulai dengan review secara teliti isi dari klaim dan keseluruhan data pendukung. Data pendukung sangat penting, dengan demikian kontraktor
harus menyerahkan
tambahan data yang lebih detail. Konsultan
juga akan
acuan dari data yang
dapat
digunakan
sistim yang digunakan untuk klaim
melihat
yang dengan berbagai seperti, surat-menyurat,
laporan, test/laboratorium, catatan survey, jadwal harian, dokumen kontrak, data cuaca, sertifikat pembayaran, perhitungan lalu lintas, dokumentasi dan sebagainya.
dokumen usulan teknis
|F-21
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN Setelah
seluruh data yang digunakan telah diperoleh,
maka
konsultan membuat studi pendekatan berdasarkan kejadian yang berkaitan
dengan
klaim,
sehingga
penetapan
dapat dibuat,
seperti validitas dari setiap kegiatan klaim. Konsultan kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh aspek dari klaim termasuk data
pendukung,
biaya/jadwal,
rekomendasi. Setelah
dan
hasil
temuan
serta
laporan lengkap, maka diserahkan kepada
Pimbagpro untuk dilaksanakan.
Laporan konsultan tersebut, dipelajari dan dievaluasi ulang oleh Pimbagpro untuk selang beberapa waktu. Keputusan akan dilakukan setelah isi klaim sebagian/seluruhnya disetujui atau ditolak, sehingga konsultan akan menyampaikan
kepada Kontraktor
tentang hal yang bersangkutan secara detail dari hasil keputusan ini.
3. Penyelesaian Perselisihan Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan garis besar
metode
proses klaim di atas ) tetap berupaya pada
penyelesaian secara penyerahan
musyawarah.
Konsultan
akan
menerima
alasan perselisihan secara tertulis dari
pihak
Kontraktor termasuk pertanyaan dan data penunjang sebagai data pendukung terjadinya perselisihan tersebut.
Konsultan
juga
akan senantiasa
tanggap
untuk
melakukan
review informasi yang dapat menimbulkan perselisihan
dalam
seluruh
dalam
permasalahan, petunjuk umum yang
diberikan
kondisi umum kontrak diikuti untuk menurunkan perselisihan.
F.2.9.
Tahap Penyelesaian Konstruksi Adanya akhir
kecenderungan aktifitas
kontraktor
masa konstruksi, dengan hasil
seharusnya selesai
ternyata
masih
terlalu lambat
pada
tanggal penyelesaian sudah
ada beberapa
pekerjaan yang
belum selesai (biasanya dihubungkan dengan kejadian alam yang tidak dokumen usulan teknis
|F-22
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN begitu mengganggu). Untuk itu konsultan
akan mengambil langkah
untuk meyakinkan agar hal ini tidak terjadi. Jadi untuk membantu tahap penyelesaian konstruksi secara efisien, maka kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan tentang rencana demobilisasi kepada konsultan sekurang-kurangnya telah dijadwalkan
dan
30 hari sebelum penyelesaian
diisyaratkan dan
demobilisasi
yang
yang tidak
sempurna dari setiap uraian tidak diperbolehkan.
Sekitar 4 minggu tanggal rencana penyelesaian, maka konsultan akan menangani pemeriksaan
pendahuluan,
untuk mendapatkan daftar
kekurangan penyelesaian oleh kontraktor untuk mendapat koreksi kekurangan
selama
inspeksi
akhir
dilakukan.
Metode
ini
memungkinkan inspeksi akhir bebas dari kekeliruan dan perselisihan.
Pada maka
saat
kontraktor telah
menyelesaikan
pekerjaan konstruksi,
konsultan akan melakukan inspeksi akhir untuk meyakinkan
seluruh pekerjaan etlah diselesaikan sesuai dengan kontrak. Inspeksi akhir direncanakan dan dilaksanakan dengan pola umum yang sama dengan
inspeksi
pendahuluan. Berdasarkan
hasil
dari petunjuk
inspeksi pendahuluan yang telah ada, maka hanya kekurangan atau kecatatan pekerjaan yang dapat diamati selama dalam inspeksi ini.
Konsultan kemudian akan menyerahkan daftar
kekurangan yang
ditemukan selama inspeksi akhir kepada Kontraktor untuk mengoreksi setiap kekurangan dengan batas waktu khusus. Setelah inspeksi akhir dilakukan untuk mengkorfimasikan penyelesaian pekerjaan yang memuaskan, Konsultan akan memberikan rekomendasi ke Bina Marga (Pemimpin Bagian proyek) untuk penerimaan proyek.
dokumen usulan teknis
|F-23
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN F.3.
Koordinasi Kegiatan Sehubungan dengan penyusunan rencana pelaksanaan, jika tenaga dan peralatan tidak dengan sesuai kondisi yang telah disyaratkan, maka pekerjaan proyek tidak akan selesai dalam pola yang terbaik.
Demikian juga bila kegiatan yang berjalan tidak dalam koordinasi yang baik, maka tidak dapat pula dicapai hasil yang baik antara pemerintah, konsultan, dan kontraktor. Untuk itu konsultan akan mencurahkan segala usaha koordinasi selama dalam kegiatan proyek dengan mantap dan lancar.
Salah satu sistim terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat adalah mengadakan pertemuan secara teratur terutama antara konsultan dan kontraktor, seperti pada beberapa jenis pertemuan yang secara garis besar diuraikan di
bawah
ini. Perlu
dipahami pula bahwa jenis
pertemuan di bawah bukanlah suatu keharusan dan ketetapan yang mengikat.
F.3.1.
Pertemuan Mingguan Staf Konsultan Jenis pertemuan ini akan diadakan pada hari Sabtu dengan para peserta senior atau merupakan sebagai penanggungn jawab,
seperti
Supervision Engineer dan Quality Engineer.
Pertemuan personil akan membahas masalah penting seperti jenis permasalahan dari
kegiatan
yang
dibutuhkan untuk
memecahkan
permasalahan, quality control, kemajuan, keselamatan, dan lain lain. Konsultan akan memantau rencana kerja mingguan
kegiatan mingguan
yang telah lewat,
mendatang dan menyiapkan agenda untuk
pertemuan mingguan konsultan dan kontraktor, umumnya diadakan setiap hari Senin berikutnya.
F.3.2.
Pertemuan Mingguan Konsultan dan Kontraktor Seperti telah disinggung, bahwa pertemuan ini akan lebih baik bila diadakan pada waktu pada hari Senin yang dihadiri oleh senior tim dokumen usulan teknis
|F-24
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JALAN konsultan yaitu Site Engineer dan Project Manager dari kontraktor serta dari gugus kendali mutu. Selama pertemuan, harus kontraktor mempresentasikan tentang rencana kerja untuk seminggu berikutnya. Masalah lain yang akan dibahas dan diianggap penting adalah kontrol kwalitas, kemajuan, status/operasi peralatan, kontrol keamanan, dan masalah lain dengan rencana yang dibuat dan cara mengoreksinya. Pada saat dimulai pertemuan konsultan akan
memberikan agenda
uraian prinsip yang akan dibahas dan setelah itu secara garis
besarnya
disiapkan risalah
dalam pertemuan pembagian rencana
berikutnya kepada kontraktor dan pihak lainnya. Risalah pertemuan ini terbukti sangat berguna dalam meneliti dan mendapatkan data yang sering dibutuhkan untuk waktu mendatang.
F.3.3.
Pertemuan Bulanan Direksi, Konsultan dan Kontraktor Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan dihadiri oleh Pimpro, kontraktor serta beberapa staf senior yang ditunjuk dan Site Engineer dari konsultan.
Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda daftar draft point utama yang akan dibahas secara khusus dalam hubungannya dengan masalah kontrol kualitas, kemajuan, pengajuan rekening, keamanan hubungannya dengan masyarakat dan lain-lain.
Selama pertemuan, jadwal CPM yang tepat dapat
dipakai sebagai
acuan untuk memperlihatkan status terakhir dari kemajuan yang sedang dibuat. Risalah pertemuan akan disiapkan oleh konsultan dan dibagikan kepada peserta sebagai Seperti telah diuraikan,
pedoman dan akan digunakan.
risalah-risalah
pertemuan sering terbukti
sangat penting.
dokumen usulan teknis
|F-25