FORM PENGAJUAN OUTLINE JUDUL PROPOS AL SKRIPSI JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
NAMA
: Najiatun
NIM
: 16540062
HANDPHONE
: 082338265022
KONSENTRASI
: Entrepreneur
1. Judul konsep Gadai Emas dan Pemanfaatannya terhadap Masyarakat Lenteng Sumenep Madura (Studi kasus Bank Pembiayaan Rakyat Syariah)
2. Latar Belakang Masalh (Deskripsi Alasan Penelitian) Permasalah yang terjadi di Indonesia saat ini adalah kemiskinan merajalela dimana-dimana terutama dalam kalangan pedesaan, badan pusat statistik mencatat tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 350 420 juta orang. Kemiskinan di indonesia menyebabkan terjadinya kesenjangan antar pe nduduk miskin dan, juga, semakin rendahnya daya beli dari masyarakat kelompok miskin karena ketidakmampuan mereka memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup. Dalam menghadapi kemiskinan di era globalisasi globalisasi saaat ini, diperlukan usaha-usaha usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang st andarnya adalah standar global. Telah banyak bermunculan bisnis-bisnis produk ataupun jasa yang dtawarkan oleh pembisnis, mulai dari usaha besar, dan UMKM. Masyarakat sekitar kini telah memulai bisnis-bisnis mereka sendiri dengan ide yang kreatif dan dalam memulai bisnis tersebut memerlukan pendanaan awal dengan modal sendiri ataupun meminjam modal tersebut kepada lembaga keuangan. Salah satu lembaga keungan yaitu perbankan syariah mempunyai berbagai macam produk, dan lembaga keuangan perbankan syariah disini mempunyai banyak fungsi yaitu diantaranya sebagai intermediasi yaitu sebagai tempat untuk menyimpan dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Lembaga keuangan khususnya perbankan syariah adalah sebagai solusi untuk memulai suatu usaha besar ataupun UMKM dikalangan masyarakat sekitar dengan permodalan awal yaitu dengan gadai emas. Anshori (2005:3) Gadai adalah salah satu kategori dari perjanjian hutang piutang, yang mana untuk suatu kepercayaan dari orang yang berpiutang, maka orang yang be rhutang menggadaikan barangnya sebagai jaminan terhadap utangnya itu. Sedangkan gadai emas emas syariah adalah penggadaian atau penyerahan hak penguasa secara fisik atas harta barang berharga (berupa emas) dari dari nasabah (ar-raahin) kepada bank (almurtahin) untuk dikelola dengan prinsip ar-rahnu
yaitu sebagai jaminan (al-marhun) atas pinjaman atau
hutang (al-marhunbih) yang diberikan kepada nasabah atau peminjam tersebut. www.zenkymaiyya.com
Pemanfaatan barang gadai tesebut, tentunya sesuai dengan besarnya nafkah yang dikeluarkan dan memperhatikan keadilan. Hal ini di dasarkan sabda Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Hewan yang
dikendarai dinaiki apabila digadaikan dan susu (dari hewan) diminum apabila hewannya digadaikan. Wajib bagi yang mengendarainya dan yang minum, (untuk) memberi nafkahnya. [Hadits Shahih riwayat At -Tirmidzi. Penulis kitab Al-Fiqhul Muyassarah mengatakan, manfaat dan pertumbuhan barang gadai menjadi hak pihak penggadai, karena barang itu merupakan miliknya. Orang lain tidak boleh m engambilnya tanpa seizinnya. Bila ia mengizinkan Murtahin (pemberi hutang) untuk m engambil manfaat barang gadainya tanpa imbalan, dan hutang gadainya dihasilkan dari peminjaman maka tidak boleh, karena itu berarti peminjaman hutang yang menghasilkan manfaat. Akan tetapi, bila barang gadainya berupa kendaraan atau hewan yang memiliki susu perah, maka Murtahin mengendarainya dan memeras susunya, sesuai besarnya nafkah tanpa izin dari penggadai karena sabda Rasulullah “Ar-Rahn (Gadai) ditunggangi dengan sebab nafkahnya, apabila digadaikan dan susu hewan menyusui diminum dengan sebab nafkah, apabila digadaikan. Dan wajib bagi me nungganginya dan meminumnya (untuk) memberi nafkah” [HR Al Bukhori no. 2512]. Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merasa per lu melakukan penelitian dengan judul
konsep Gadai Emas dan Pemanfaatannya terhadap Masyarakat Lenteng Sumenep Madura (Studi kasus Bank Pembiayaan Rakyat Syariah)
3. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep gadai emas di Banak Pembiayaan Rakyat Syariah? 2. Apa pemanfaatan gadai emas terhadap masyarakat Lenteng Sumenep? 4. Penelitian Terdahulu (Judul Nama Peneliti dan Tahun Penelitian)
no 1.
2.
3.
Judul Pelaksanaan gadai dengan sistem syariah di Perum Pegadaian Semarang Pelaksanaan perjanjian gadai emas berdasarkan prinsip syariah (Studi pada PT. BRI Syariah Cabang Tanjung Karang) Implementasi pembiayaan gadai emas dalam meningkatkan profitabilitas bank syariah (studi kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Malang)
Nama peneliti Tri Puji Susilowati
Tahun penelitian 2008
Benny Wijaya
2010
Moh Wajir Ali Wafa
2012
5. Teori yang dipakai dan Sub-sub Teori (Teori Siapa dan Tentang Apa)
Gadai Syariah di Indonesia: Konsep Implementasi dan Institusionalisasi, Anshori 2005
6. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi dan obyek yang dipilih yakni nasabah Bank Pembiayaan rakyat Syariah khususnya produk gadai emas. 7. Metode Analisis Pada metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Penelitian ini diterapkan dengan cara mengambil data yang berdasarkan pada kenyataan sosial dan dilakukan melalui beberapa cara misalnya wawancara, observasi lapangan dan lain-lain. 8. Usulan Dosen Pembimbing 1. Yayuk Sri Rahayu, SE.,MM 2. .......................................................... 9. Catatan (diisi oleh LPEI) ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... .........................................................................................................................................................
Lab. Pengembangan Ekonomi Islam (LPEI) Ketua
(……………………………………….)