BAB I PENDAHULUAN
Leukorea (white discharge , flour albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah. Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar Bartolini Bartolini . Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal. Pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk membersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai infeksi. Dalam kondisi normal, sekret vagina tersebut tampak jernih, putih putih keruh atau berwarna berwarna kekuningan kekuningan ketika ketika mengering mengering pada pakaian. pakaian. Sekret ini non-irritan non-irritan,, tidak mengganggu, mengganggu, tidak terdapat terdapat darah, dan memiliki memiliki pH 3,5-4,5. Flora normal vagina meliputi Corinebacterium , Bacteroides , Peptostreptococcus ,
Gardnerella, Mobiluncus , Mycoplasma dan Candida spp. Lingkungan dengan pH asam memberikan fungsi perlindungan yang dihasilkan oleh lactobacilli . Flour Flour albus albus merupa merupakan kan salah salah satu satu gejala gejala yang yang paling paling sering sering dijump dijumpai ai pada pada penderita ginekologik. Dapat dibedakan antara flour albus yang fisiologik dan yang patologik. Dalam referat ini akan diulas mengenai flour albus.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FLOUR ALBUS FISIOLOGIS
Flour albus adalah pengeluaran cairan dari genitalia yang tidak berupa darah. Cairan Cairan ini dalam dalam keadaa keadaan n normal normal tidak tidak sampai sampai keluar keluar,, sedang sedangkan kan cairan cairan yang yang sampai keluar dari vagina tidak semua merupakan keadaan yang patologis. Cairan ini mempunyai sifat yang bermacam macam baik warna, bau, maupun jumlahnya.
Gardner (1997) menyatakan bahwa fluor albus adalah keluhan penderita berupa pengeluaran sekresi vulvovagina yang bervariasi baik dalam jumlah, bau maupun konsistensinya. Pemeriksaan Warna secret Kejernihan secret Bau secret Leukosit sekret
Fisiologis Bening Jernih Tidak berbau Tidak ada/sedikit
Patologis Kuning hingga hijau Agak keruh Bau amis Ada/banyak
(menandakan infeksi) Fluor albus fisiologis terdapat pada : bayi baru lahir sampai kira kira umur 10 hari, karena pengaruh estrogen dari placenta terhadap uterus dan vagina janin; saat menarche, karena pengaruh estrogen dan biasanya akan hilang dengan sendirinya; rangsa rangsanga ngan n seksua seksuall sebelu sebelum m dan pada pada waktu waktu koitus koitus akibat akibat transu transudas dasii dindin dinding g vagina; saat ovulasi, berasal dari secret kelenjar serviks uteri yang menjadi lebih encer; encer; saat saat kehami kehamilan lan;; mood, mood, stress stress;; saat saat pemaka pemakaian ian kontra kontrasep sepsi si hormon hormonal; al; pembilasan vagina rutin. Pada keadaan normal, cairan yang keluar dari vagina wanita dewasa sebelum menopause terdiri dari epitel vagina, cairan transudasi dari dinding vagina, sekresi dari endoserviks berupa mucus, sekresi dari saluran yang lebih atas dalam jumlah yang bervariasi serta mengandung berbagai mikroorganisme terutama Laktobasilus
doderlein . Peranan L.doderlein dianggap sangat penting dalam menjaga suasana vagina dengan menekan pertumbuhan mikroorganisme patologis karena basic doderlein mempun mempunyai yai kemamp kemampuan uan mengub mengubah ah glikog glikogen en dari dari epitel epitel vagina vagina yang yang terlepa terlepass 2
menjadi menjadi asam laktat, sehingga sehingga vagina vagina tetap dalam keadaan asam dengan dengan pH 3.0 – 4,5 4,5 pada pada wani wanita ta dala dalam m masa masa repr reprod oduk uksi si.. Suas Suasan anaa inil inilah ah yang yang menc menceg egah ah mikroorganisme patologis untuk tumbuh. Bila Bila terja terjadi di keti ketida daks ksei eimb mban anga gan n suas suasan anaa flora flora vagi vagina na yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh beb beber erap apaa
fakt faktor or maka maka terj terjaf afii
penu penuru runa nan n
fung fungsi si basi basill doderlein
dengan
berkurangnya jumlah glikogen karena fungsi proteksi basil doderlein berkurang maka terjadi aktifitas dari mikroorganisme patologis yang selama ini ditekan oleh flora normal vagina. Progresifitas MO patologis secara klinis akan memberikan suatu reaksi inflamasi di daerah vagina. Sistem imun tubuh akan bekerja membantu fungsi fungsi dari dari basil basil doderlein sehing sehingga ga terjad terjadii pengel pengeluar uaran an leukos leukosit it PMN maka maka terjadilah flour albus. Secara normal sekret vagina mengandung: sel epitel, terutama yang paling luar (superficial) yang terkelupas dan dilepaskan ke dalam rongga vagina; beberapa sel darah darah putih putih (leukos (leukosit) it);; bakter bakterii bakter bakterii normal normal,, yang yang terban terbanyak yak doderlein , dan beberapa jenis kokus seperti seperti streptokokus dan stafilokokus, dan Eschericia Eschericia coli.
2. 2 FLOUR ALBUS PATOLOGIS
3
Fluor albus patologis dapat dibagi menjadi infeksi dan non infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit dan virus. Sedangkan yang non patologis dapat terjadi oleh benda asing, neoplasma/keganasan pada alat genitalis dan erosi. •
Infeksi
1. Bakt Bakter erii Gonokokus
Cairan yang keluar dari vagina pada infeksi yang lebih dikenal dengan nama gonore ini berwarna kekuningan yang sebetulnya merupakan nanah yang yang terdiri terdiri dari dari sel darah darah putih putih yang yang mengan mengandun dung g Neisse Neisseria ria gonorr gonorrhoe hoe berbentuk pasangan dua dua dalam sitoplasma sel. Gambaran ini kadang dapat terlihat pada pemeriksan pap smear, tetapi lebih sering diketemukan dalam pemerikasaan apus dengan pewarnaan gram. Bakteri ini mudah mati bila terkena sabun, alcohol, detergen, dan sinar matahari. Cara penularan penyakit ini melalui senggama. Chlamidia Trachomatis
Bakteri ini sering menyebabkan penyakit pada mata (trakoma) tetapi dapat dapat juga juga ditemu ditemukan kan pada pada cairan cairan vagina vagina dan terliha terlihatt melalu melaluii mikros mikroskop kop setelah diwarnai dengan pewarnaan Giemsa. Bakteri ini membentuk suatu badan inklusi yang berada dalam sitoplasma sel sel vagina. Pada pemeriksaan Pap smear sukar ditemukan adanya perubahan sel akibat infeksi klamidia ini karena siklus hidupnya yang tak mudah dilacak. Gardnerella vaginalis
Gardne Gardnerell rellaa menyeb menyebabk abkan an perada peradanga ngan n vagina vagina yang yang tidak tidak spesif spesifik ik dan kadang kadang dianggap dianggap sebagai sebagai bagian bagian dari mikroorgan mikroorganisme isme normal dalam vagina karena seringnya ditemukan. Bakteri ini biasanya mengisi penuh sel epitel vagina dengan membentuk bentukan yang khas disebut sebagai clue cell. Gardnerella menghasilkan asam amino yang diubah menjadi senyawa amin
4
yang yang menimb menimbulk ulkan an bau amis amis sepert sepertii ikan. ikan. Cairan Cairan vagina vagina tampak tampak keabu keabu abuan.
Treponema palidum
Bakter Bakterii ini merupa merupakan kan penyeb penyebab ab sifili sifilis. s. Pada Pada perkem perkemban bangan gan penyak penyakit it dapat terlihat sebagai kutil kutil kecil di vulva dan vagina yang disebut kondiloma lata. Bakteri berbentuk spiral dan tampak bergerak aktif pada pemeriksaan lapangan gelap.
2. Jamu Jamur r Jamur Jamur yang yang menyeb menyebabk abkan an flour flour albus albus adalah adalah dari dari spesie spesiess kandid kandida. a. Cairan yang keluar dari vagina biasanya kental, berwarna putih susu dan sering disertai rasa gatal. Vagina biasanya tampak kemerahan akibat proses peradangan. Dengan KOH 10% tanpak sel ragi (blastospora) atau hifa semu. Bebe Bebera rapa pa kead keadaa aan n yang yang dapa dapatt meru merupa paka kan n temp tempat at yang yang subu suburr bagi bagi per pertu tumb mbuh uhan an jamu jamurr ini ini adal adalah ah keha kehami mila lan, n, peny penyak akit it DM, DM, pema pemaka kaii pil pil kontrasepsi. Suami atau pasangan penderita biasanya juga akan menderita penyakit jamur ini. Keadaan yang saling menularkan antara pasangan suami istri ini disebut sebagai fenomena pingpong.
3. Para Parasi sitt Etiolo Etiologi gi flour flour albus albus terbany terbanyak ak karena karena parasi parasitt biasan biasanya ya diseba disebabka bkan n Trikomonas vaginalis. Parasit ini berbentuk lonjong dan mempunyai bulu getar dan dapat bergerak berputar putar dengan cepat. Gerakan ini dapat dipantau dengan mikroskop. Cara penularan penyakit ini melalui senggama. Walaupun Walaupun jarang dapat juga ditularkan melalui perlengkapa perlengkapan n mandi, mandi, seperti seperti 5
handuk handuk dan pinggi pinggiran ran kloset kloset.. Cairan Cairan yang yang keluar keluar dari dari vagina vagina biasan biasanya ya banyak, berbuih menyerupai air sabun (berbusa), berwarna hijau kekuningan dan berbau berbau.. Fluor Fluor albus albus oleh oleh parasi parasitt ini tidak tidak selalu selalu gatal, gatal, tetapi tetapi vagina vagina tamp tampak ak keme kemera raha han n dan dan timb timbul ul rasa rasa nyer nyerii bila bila dite diteka kan n atau atau perih perih bila bila berkemih. Kadang terdapat perdarahan paska koitus dan intermenstrual. Pada pria sering tanpa gejala, sehingga mereka tidak menyadari dan menularkan pada istrinya.
4. Virus Flour Flour albus albus akibat akibat infeks infeksii virus virus sering sering diseba disebabka bkan n oleh oleh kondil kondiloma oma akum akumin inat ataa dan dan herp herpes es simp simple leks ks tipe tipe 2. Kond Kondil ilom omaa dita ditand ndai ai deng dengan an tumb tumbuh uhny nyaa kuti kutill kuti kutill yang yang kada kadang ng sang sangat at bany banyak ak dan dan dapa dapatt bers bersat atu u membentuk jrngger ayam yang berukuran besar. Penyebabnya adalah Human Papiloma Virus. Cairan di vagina sering berbau, tanpa rasa gatal. Penyakit ini ditularkan melalui senggama dengan gambaran yang lebih buruk bila disertai dengan gangguan system imun, seperti pada pemakaina kortikosteroid yang lama, atau penderita AIDS. Virus lainnya yaitu Herpes Simpleks Tipe 2 yang juga ditularkan melalui senggama. Pada awal infeksi tampak kelainan kulit sepereti melepuh terkena air panas yang kemudian pecah dan menimbulkan luka seperti borok dan pasien merasa sakit.
•
Non Infeksi
a.
Benda asing
Adanya benda asing seperti tertinggalnya kondom atau benda tertentu yang dipaka dipakaii pada pada waktu waktu sengga senggama, ma, adanya adanya cincin cincin pesari pesarium um yang yang diguna digunakan kan wanita dengan prolapsus uteri dapat merangsang pengeluaran cairan vagina yang yang berl berleb ebih ihan an.. Jika Jika rangs rangsan anga gan n ini ini meni menimb mbul ulka kan n luka luka akan akan sang sangat at 6
mungkin terjadi infeksi penyerta dari flora normal yang berada di dalam vagina sehingga timbul flour albus. b. b. Neop Neopla lasm sma/ a/Keg Kegan anas asan an Kank Kanker er akan akan meny menyeb ebab abka kan n flou flourr albu albuss pato patolo logi giss akib akibat at gang ganggu guan an per pertu tumb mbuh uhan an sel sel norm normal al yang yang berle berlebi biha han n sehi sehing ngga ga meny menyeb ebab abka kan n sel sel bertumbuh sangat cepat secara abnormal dan mudah rusak, akibatnya dapat terjadi pembusukan pembusukan dan perdarahan perdarahan akibat pecahnya pecahnya pembuluh pembuluh darah yang ber bertam tamba bah h untu untuk k memb memberi erika kan n maka makana nan n dan dan oksi oksige gen n pada pada sel sel kank kanker er tersebu tersebut. t. Pada Pada keadaa keadaan n seperti seperti ini akan akan terjad terjadii pengel pengeluar uaran an cairan cairan yang yang banyak disertai bau busuk akibat terjadinya proses pembusukan tadi dan seringkali disertai oleh adanya darah yang tidak segar. c. Menopause Flour albus pada menopause tidak semuanya patologis. Saat menopause sel sel pada serviks uteri dan vagina mengalami hambatan dalam pematangan sel akibat tidak adanya hormone pemacu, yaitu estrogen. Vagina menjadi kering kering dan lapisa lapisan n sel menjad menjadii tipis, tipis, kadar kadar glikog glikogen en menuru menurun n dan basil basil Doderlein berkurang. Keadaan ini memudahkan terjadinya infeksi karena tipisnya sel epitel sehingga mudah menimbulkan luka dan akibatnya timbul fluor albus. d. Ero Erosi Pada masa reproduksi wanita, umumnya epitel kolumner endocerviks lebih keluar ke arah portio sehingga tampak bagian merah mengelilingi ostium uteri uteri intern internum. um. Bila Bila daerah daerah ini terkel terkelupa upass akan akan memuda memudahka hkan n terjad terjadiny inyaa infeksi infeksi penyerta dari flora normal normal di vagina sehingga sehingga timbul timbul flour albus. albus. Menurut Hamperl dan Kaufman (1959) penyebab erosi ini tidak diketahui, kemungkinan terjadi akibat kenaikan estrogen.
2.3
DIAGNOSIS 7
Diagnosis Diagnosis ditegakkan ditegakkan dengan dengan melakukan melakukan anamnesis, anamnesis, pemeriksaan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Anamnesis •
Usia Harus dipikirkan kaitannya dengan pengaruh estrogen. Bayi wanita atau wanita dewasa, flour albus yang terjadi mungkin karena pengaruh estrogen yang tinggi dan merupakan flour albus yang fisiologis. Wanita pada usia reproduksi harus dipikirkan kemungkinan suatu penyakit hubungan seksual dan penyakit infeksi lainnya. Pada wanita dengan usia yang lebih tua harus dipikrkan kemungkina terjadinya keganasan terutama kanker cerviks.
•
Metode Kontrasepsi yang Dipakai Pada Pada penggu penggunaa naan n kontra kontrasep sepsi si hormon hormonal al dapat dapat mening meningkat katkan kan sekres sekresii kelenjar serviks. Keadaan ini dapat diperberat dengan adanya infeksi jamur. Pemakaian IUD juga dapat menyebabkan infeksi atau iritasi pada serviks yang merangsang sekresi kelenjar serviks menjadi meningkat.
•
Kontak Seksual Untuk mengantisipasi flour albus akibat PHS seperti gonore, kondiloma akumin akuminata, ata, herpes herpes genita genitalis lis dan sebaga sebagainy inya. a. Hal yang yang perlu perlu ditany ditanyaka akan n adalah kontak seksual terakhir dan dengan siapa dilakukan.
•
Perilaku Pasi Pasien en yang yang ting tingga gall di asra asrama ma atau atau bers bersam amaa deng dengan an tema teman n tema temann nnya ya kemungkinan tertular penyakit infeksi yang menyebabkan terjadinya flour 8
albus albus cuku cukup p besa besar. r. Cont Contoh oh kebi kebias asaa aan n yang yang kuran kurang g baik baik adal adalah ah tuka tukar r menukar alat mandi atau handuk. •
Sifat flour albus Hal yang harus ditanyakan adalah jumlah, bau, warna, dan konsistensinya, keruh/ keruh/jern jernih, ih, ada/ti ada/tidak daknya nya darah, darah, frekuen frekuensin sinya ya dan telah telah berapa berapa lama lama kejadian tersebut berlangsung. Hal ini perlu ditanyakan secara detil karena dengan dengan menget mengetahu ahuii hal hal tersebu tersebutt dapat dapat diperk diperkira irakan kan kemung kemungkin kinan an etiologinya.
•
Kemungkinan hamil atau menstruasi
•
Masa inkubasi Bila fluor albus timbulnya akut dapat diduga akibat infeksi atau pengaruh zat kimia ataupun pengaruh rangsangan fisik.
Pemeriksaan Fisik
Pemerik Pemeriksaa saan n fisik fisik secara secara umum umum harus harus dilaku dilakukan kan untuk untuk mendet mendeteks eksii adanya adanya kemung kemungkin kinan an penyak penyakit it kronis kronis,, gagal gagal ginjal, ginjal, infeks infeksii salura saluran n kemihd kemihdan an infeks infeksii lainnya lainnya yang yang mungki mungkin n berkai berkaitan tan dengan dengan fluor fluor albus. albus. Pemeri Pemeriksa ksaan an yang yang harus harus dilakukan dilakukan adalah pemeriksaan pemeriksaan genitalia, genitalia, meliputi meliputi inspeksi inspeksi dan palpasi palpasi genitalia genitalia eksterna, pemeriksaan speculum untuk melihat bagian dalam vagina dan serviks, pemer pemeriks iksaan aan pelvis pelvis bimanu bimanual. al. Untuk Untuk menilai menilai cairan cairan dindin dinding g vagina vagina hindar hindarii kontaminasi dengan lender serviks. Pada infeksi gonokokus, kelainan yang dapat ditemui adalah orifisium uretra eksternum merah, edema, dan secret mukopurulen, labia mayora dapat bengkak, merah dan nyeri tekan. Kadang kadang kelenjar Bartholini ikut meradang dan terasa nyeri ketika waktu berjalan atau duduk. Pada pemeriksaan dalam terlihat serviks merah dengan erosi dan secret mukopurulen.. Pada Trikomonas vaginalis, dinding vagina tampak merah dan sembab. Kadang terbent terbentuk uk abses abses kecil kecil pada pada dindin dinding g vagina vagina dan servik servikss yang yang tampak tampak sebaga sebagaii granulasi granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai strawberry strawberry appearance. appearance. Bila secret 9
banyak dikeluarkan dapat menimbulkan iritasi pada lipat paha atau sekitar genitalia eksterna. Infeksi Gardnerella vaginalis memberikan gambaran vulva dan vagina yang hiperemis, secret yang melekat pada dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis atau berkilau.Pada pemeriksaan serviks dapat ditemukan erosi yang disertai lendir bercampur darah yang keluar dari orificium uteri internum. Pada Candidiasis vagina dapat ditemukan peradangan pada vulva dan vagina, pada dinding vagina sering terdapat membrane membrane kecil berwarna putih yang jika diangkat meninggalkan bercak yang agak berdarah. Pada Pada kanker kanker servik servikss awal awal akan akan terlih terlihat at bercak bercak berwarn berwarnaa kemerah kemerahan an dengan dengan permu permukaa kaan n yang yang tidak tidak licin. licin. Gambar Gambaran an ini dapat dapat berkem berkemban bang g jadi jadi granu granuler, ler, berbenjol benjol dan ulcerative disertai adanya jaringan nekrotik. Disanping itu tampak secret yang kental berwarna coklat dan berbau busuk. Pada kanker serviks lanjut, lanjut, serviks serviks menjadi menjadi nekrosis, nekrosis, berbenjol benjol, ulseratif ulseratif dan permukaann permukaannya ya bergranuler, memberikan gambaran seperti kembang kol. Gamb Gambar aran an sepe sepert rtii kemb kemban ang g kol kol dapa dapatt juga juga dite ditemu muka kan n pada pada Kond Kondil ilom omaa akuminata pada vulva bahkan sampai keluar dari vagina maupun serviks. Pada Herpes genitalis akan terlihat adanya vesikel vesikel pada vulva, labia mayora, mayora, labia minora, vagina dan serviks. serviks. Pada keadaan keadaan lebih lanjut dapat dilihat adanya ulkus pada vagina dan serviks. Pemeriksaan Laboratorium
Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah: •
Penentuan pH Penentuan pH dengan kertas indicator pH ( normal: 3.0 – 4,5 )
•
Penilaian sediaan basah
10
Penilaian diambil untuk pemeriksaan sediaan basah dengan KOH 10% dan pemeriksaan sediaan basah dengan garam fisiologis. Trikomonas vaginalis akan akan terliha terlihatt jelas jelas dengan dengan garam garam fisiol fisiologi ogiss sebaga sebagaii parasi parasitt berben berbentuk tuk lonjon lonjong g dengan dengan flagelan flagelanya ya dan geraka gerakanny nnyaa cepat. cepat. Sedang Sedangkan kan Candid Candidaa albi albika kans ns dapa dapatt dili diliha hatt jelas jelas deng dengan an KOH KOH 10% 10% tamp tampak ak sel sel ragi ragi atau atau pseudohifa. Vaginitis non spesifik yang disebabkan Gardnerella vaginalis pada sediaan dapat ditemukan beberapa kelompok basil, beberapa lekosit, dan banyak banyak sel sel epitel epitel yang yang sebagi sebagian an besar besar permuk permukaan aannya nya berbin berbintik tik bintik bintik dinamakan clue cell, yang merupakan ciri khas infeksi Gardnerella Gardnerella vaginalis.
•
Pewarnaan Gram Neisseria gonorrhoeae memberikan gambaran adanya gonokokus intra dan ekstra seluler. Gardnerella vaginalis memberikan gambaran batang batang berukuran kecil gram negative yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan banyak sel epitel dengan kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil.
•
Kultur Dengan kultur akan dapat ditemukan kuman penyebab secara pasti, tetapi seringkali kuman tidak tumbuh sehingga harus hati hati dalam penafsiran. 11
•
Pemeriksaan serologis Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi Herpes genitalis dan Herpes Papiloma Virus dengan pemeriksaan ELISA.
•
Tes Pap smear Pemerik Pemeriksaa saan n ini dituju ditujukan kan untuk untuk mendet mendeteks eksii adanya adanya kegana keganasan san pada pada serviks, serviks, infeksi infeksi termasuk termasuk Human Papiloma Virus, Virus, peradangan, peradangan, sitologi hormonal dan evaluasi hasil terapi.
2.4 PENATALAKSANAAN
A.
Penc Penceg egah ahan an dap dapat at dil dilak akuk ukan an den denga gan n bebe bebera rapa pa car caraa sepe sepert rtii :
•
Alat Pelindung Memakai Memakai alat pelindung pelindung terhadap terhadap kemungkin kemungkinan an tertularnya tertularnya PHS dapat dila dilaku kuka kan n
deng dengan an meng menggu guna naka kan n
kond kondom om..
Kond Kondom om cuku cukup p
efek efekti tif f
mencegah terhadap penularan PHS, termasuk AIDS •
Pemakaian Obat / Profilaksis Pemakaian Pemakaian antiseptic antiseptic cair untuk membersihkan membersihkan vagina pada hubungan yang dicurigai menularkan penyakit kelamin relative tidak ada manfaatnya jika tidak disertai dengan pengobatan terhadap MO penyebab penyakitnya. Pemakaian Pemakaian antibiotic dengan dosis dosis profilaksis profilaksis atau dosis dosis yang tidak tepat juga akan merugikan karena selain kuman tidak terbunuh juga terdapat kemu kemung ngki kina nan n keba keball terh terhad adap ap obat obat jeni jeniss ters terseb ebut ut.. Pema Pemaka kaian ian obat obat mengandung estriol baik krim atau obat minum bermanfaat pada pasien menopause dengan gejala yang berat.
•
Pemeriksaan dini 12
Kanker serviks dapat dicegah secara dini dengan melakukan pemeriksaan Pap Pap smear smear seca secara ra berk berkal ala. a. Denga Dengan n Pap Pap smea smearr dapa dapatt diam diamati ati adan adanya ya perubahan sel sel normal menjadi kanker yang terjadi secara berangsur angsur. B.
Kuratif
Terapi flour albus harus disesuaikan dengan etiologinya. •
Parasit Pada infeksi Trikomonas vaginalis diberikan metronidazol 3 x 250mg PO selama 10 hari. Karena sering timbul rekurens, maka dalam terapi harus dipe diperh rhat atik ikan an adan adanya ya infe infeks ksii kron kronis is yang yang meny menyert ertai ainy nya, a, pema pemaka kaia ian n kondom, dan pengobatan pasangannya. Selain itu dapat juga digunakan Klotrimazol 1 x 100mg intravaginal selama 7 hari.
•
Jamur Pada Pada infeks infeksii Candid Candidaa albika albikans ns dapat dapat diberi diberikan kan mikost mikostatin atin 10.000 10.000 unit unit intrav intravagi aginal nal selama selama 14 hari. hari. Untuk Untuk menceg mencegah ah timbul timbulnya nya residi residiff tablet tablet vagina vaginall mikost mikostatin atin ini dapat dapat diberi diberikan kan seming seminggu gu sebelu sebelum m haid haid selama selama beber beberapa apa bulan. bulan. Obat Obat lainny lainnyaa adalah adalah Itrakon Itrakonazo azoll 2 x 200mg 200mg PO dosis dosis sehari.
•
Bakteri:
-
Gono Gonoko koku kuss
: -Tet -Tetra rasi sikl klin in 4 x 250 250mg mg PO/ PO/hr hr sel selam amaa 10ha 10hari ri -Kanamisin 2 gr IM -Sefalosporin do.awal 1gr selanjutnya 2x500mg selama 2 hari. -Eritromisin 4 x 250mg PO selama 10 hari
-
Gard Gardne nerel rella la
: -Kli -Klind ndam amis isin in 2 x 300 300mg mg PO PO selam selamaa 7 hari hari 13
-Metronidazol 3 x 250 mg PO selama 7 hari -
Klamidia
-
Trep Trepon onem emaa
: -Tetrasiklin 4 x 500 mg PO selama 7-10 hari : -Be -Benz nzat atin in Peni Penisi sili lin n G 2,4 2,4 jut jutaa uni unitt IM IM -Doksisiklin 2 x 200 mg PO selama 2minggu
•
Virus
-
Virus Herpes Tipe 2: dapat diberikan obat anti virus dan simtomatis
untuk mengurangi rasa nyeri, gatal, serta pemberian obat topical larutan neutral red 1 % atau larutan provlavine 0,1% -
Human Papiloma Virus: pemberian vaksinasi mungkin cara pengobatan
yang frasional, tetapi vaksinasi ini masih dalam penelitian. -
Kondiloma Kondiloma Akuminata: Akuminata: dapat diobati diobati dengan dengan menggunaka menggunakan n suntikan suntikan
interfderon untuk kekebalan. Obat topical dapat diberikan podofilin 25% atau podofilotoksin 0,5% ditempat dimana kutil berada. Bila kondiloma berukuran besar dapat dikauterisasi.
BAB III PENUTUP
14
Leukorea (white discharge , flour albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah. Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar Bartolini Bartolini . Flour albus adalah pengeluaran cairan dari genitalia yang tidak berupa darah. Cairan Cairan ini dalam dalam keadaa keadaan n normal normal tidak tidak sampai sampai keluar keluar,, sedang sedangkan kan cairan cairan yang yang sampai keluar dari vagina tidak semua merupakan keadaan yang patologis. Fluor albus patologis dapat dibagi menjadi infeksi dan non infeksi. Infeksi dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh bakter bakteri, i, jamur, jamur, parasi parasitt dan virus. virus. Sedang Sedangkan kan yang yang non patologis patologis dapat terjadi terjadi oleh benda asing, asing, neoplasma/ neoplasma/kegana keganasan san pada alat genitalis genitalis dan erosi. Diagnosis Diagnosis ditegakkan ditegakkan dengan dengan melakukan melakukan anamnesis, anamnesis, pemeriksaan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang disesuaikan dengan masing – masing penyebab.
Penatal Penatalaks aksanaa anaan n melipu meliputi ti penceg pencegaha ahan n yaitu yaitu menggu menggunak nakan an alat alat pelind pelindung ung,, pengobatan profilaksis dan pemeriksaan dini juga pengobatan kuratif dengan obatobatan anti kuman.
DAFTAR PUSTAKA
15
1. Aziz Aziz F, edit editor or.. Onkologi Ginekologi . Edisi 1. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006. 2. Djua Djuand ndaa A, A, edi edito tor. r. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Edisi 1. Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI, 1987. 3. http://www.nlm.nih.gov/MEDLINEPLUS/ency/article/003911.htm 4. http://en.wikipedia.org/wiki/Leukorrhea
16