Factor penyebab kegagalan fotografi dental Hasil foto radiografis tang baik harus memenui syarat : 1.
Kontras Kontras,, detail detail dan ketaja ketajaman man foto foto radiog radiograf rafis is harus harus baik, baik, setiap setiap strukt struktur ur anatom anatomis is dapat dapat dibedakan dengan jelas, misalnya perbedaan email, dentin,kamar pulpa, saluiran akar, lamina dura dan tulang penyangga disekitarnya serta struktur anatomis oainnya yang penting untuk diinterprestasikan
2. Seluruh objek yang diperiksa dapat tampak secara keseluruhan dengan jelas pada film radigrafis yang dihasilkan. 3.
entuk dan ukuran objek atau gigi tidak mengalami distorsi atau perubahan bentuk. !isalnya pada film radiografis intra oral proyeksi periapikal, tonjol bukal " palatal atau bukal " lingual terletak pada satu bidang #berhimpit$
%. &ada film radiografis intraoral proyeksi periapikal, daerah interdental,harus tampak jelas, kecuali pada kasus gigi berjejal. &ada pembuatan foto radiografis teknik intra oral atau ekstra oral ada beberapa factor yang yang harus harus diperh diperhati atikan kan untuk untuk mendapa mendapatt hasil hasil foto foto radiog radiograf rafis is yang baik. baik. 'actor 'actor penyebab penyebab kegagalan adalah : 1. (perator) radiographer,pasien,dokter gigi a.
*alam *alam peratu peraturan ran pemeri pemerinta ntah h no. 11 tahun tahun 1+1+- tentan tentang g persya persyarat ratan an suatu suatu instal instalasi asi atom, atom, dikatakan baha suatu instalasi atom harus memiliki tenaga/tenaga yang cakap dan terlatih. (leh sebab itu operator)radiographer harus memiliki dan menguasai kemampuan teknik pemotretan yang baik juga memperoleh memperoleh pendidikan pendidikan resmi resmi dari *epartemen *epartemen kesehatan atau 00 tentang tentang Keselamatan Kerja dan &roteksi adiasi.
Kesalahan yang disebabkan oleh (perator yang akan dibahas berikut ini terutama yang disebabkan oleh kecerobohan operator pada aktu pemotretan dan teknik proses pencucian film akan dibahas tersendiri. Superimposed
4ambar radiografis tumpang tindih dengan gambaran selain gigi dan struktur anatomis disekitarnya, karena kelalaian operator memeriksa kesiapan pasien sebelum melakukan pemotretan. 4ambaran tumpang tindih ini antara lain dapat berupa gambaran kacamata, cengkraman gigi tiruan lepasan,gigi tiruan kerangka logam, atau kaat alat orthodonsi. &ada teknik periapikal, pasien menahan film dengan jari apabila jari pasien pada daerahyang terkena sinar/ 5 primer selama pemotretan akan tampak gambaran radiografis tulang jari tangan. Double expose :
'ilm yang telah dipakai, sebelum dicuci dipakai lagi untuk pemotretan pasien lain#film dipakai dua kali pemotretan$, sehingga akan tampak dua gambaran radiografis pasien yang berbeda pada satu film.
Sidik jari tangan :
4ambaran sidik jari ini terjadi karena operator melakukan pencucian tanpa menggunakan clip film langsung dipegang oleh operator. Sehingga pada aktu pencucian dalam de6eloper, gambaran sidik jari operator akan tercetak pada film radiografis yang dihasilkan. b. &7*780) &0S87 &emotretan pada pasien anak kadang/kadang sulit dilakukan, karena ada rasa takut yang berlebihan. &asien sering bergerak atau merontah pada aktu pemotretan. &asien lanjut usia juga
kadang " kadang sulit dilakukan pemotretan, karena pasien tidak dapat diam atau tremor yang mungkin terjadi. &ada pasien/pasien ini dapat terjadi double image.
entuk anatomis rahang sempit dan palatum dangkal dapat menyebabkan tidak seluruh struktur yang akan diperiksa dapat terproyeksi dengan utuh #terpotong$. Sedangkan gigi yang berjejal atau pada gigi impaksi dapat terjadi tumpang tindih satu gigi dengan gigi geligi disekitarnya.
&asien dengan refle9 muntah tinggi juga dapat menyulitkan pemotretan. erutama pemotretan region posterior rahang atas dan rahang baah.
c.
*(K7 4848
&engetahuan, ketelitian dan keterampilan dokter gigi juga mempengaruhi foto radiografis yang dihasilkan. Kelalaian dokter gigi pada aktu menulis surat rujukan , misalnya salah menulis elemen gigi atau region, tidak menulis maksud tujuan pemeriksaan radiografis atau regio, tidak menulis maksud tujuan pemeriksaan radiografis atau tidak menulis diagnose sementara berdasarkan pemeriksaan radiografis sebelumnya menyebabkan hasil pemeriksaan radiografis sebelumnya menyebabkan hasil pemeriksaan radiografis yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang dimaksud ) diharapkan.
2. 0H0) !0780
a.
'ilm
eberapa hal yang harus diperharikan dalam melilai film radiografis adalah aktu kadaluarsa serta kemasan pembungkus film. Hal ini penting diperhatikan karena apabila kedua hal tersebut sudah tidak memenuhi syarat lagi, hasil foto radiografisnya tidak d apat sebaik yang diharapkan.
b. ahan pencucian film
*e6eloper dan fi9ed jenis poder yang penggunaanya harus dilarutkan terlebih dahulu, lebih baik dari pada yang sudah tersedia dalam bentuk cairan. *e6eloper dalam bentuk cairan sering menyebabkan noda kuning pada hasil foto radiografis.
3. 7K8K &7!(70 a.
&engaturan posisi kepala penderita Kesalahan pengaturan posisi kepala penderita pada teknik intra oral #terlalu menunduk atau menengadah$ menyebabkan kesulitan menentukan posisi tube #penentuan sudut 6ertical dan hori;ontal$ atau menyebabkan tidak tercakupnya daerah yang akan diperiksa #terpotong$ pada foto radiografis yang dihasilkan. Sedangkan pada teknik ekstra oral kesalahan pengaturan posisi kepala penderita dangat berpengaruh terhadap foto radiografis yang dihasilkan. Kesalahan berupa objek yang dituju tumpang tindih dengan struktur anatomis lain sehingga tidak terproyeksi dengan baik atau terjadi gambaran radiografis yang terpotong.
b. &eletakan film &ada teknik intra oral peletakan film dalam rongga mulut harus sedemikian rupa sehingga objek yang akan diperiksa terletak di pertengahan film, untuk itu perlu diperhatikan baha untuk letak film di gigi anterior film diletakkan 6ertical dan pada gigi posterior di letakkan hori;ontal. *engan demikian seluruh gigi sampai dengan daerah periapikal dapat tercakup semua dalam film. Sisakan 2/3 mm antara jarak tepi permukaan gigi dengan permukaan oklusal atau insisal.
Sekalahan yang dapat terjadi apabila tidak diperhatikan hal/hal tersebut di atas adalah terpotongnya gambar radiografis yang dihasilkan. 4ambaran ini juga dapat terjadi akibat kondisi anatomis pasien berupa palatum atau dasar mulut yang dangkal.
Kesalahan peletakan cassette pada teknik ekstra oral baik teknik pemotretan yang menggunakan cassette holder atau tidak adalah terpotongnya gambaran radiografis yang dihasilkan.
C. CARA MEA!A F"#M
&ada teknik intraoral proyeksi periapikal yang benar adalah dengan menggunakan ibu jari atau telunjuk didaerah pertemuan antara mahkota dan gusi #di daerah lehar gigi$. &enekanan yangh berlebihan dan menahan film pada daerah palatum, dapat menyebabkan film tertekuk yang gambarannya akan tampak mirip kasus elongasi, ujung akar gigi tampak membengkok sedankan mahkotanya tetap pada ukuran sebenarnya. &enekukan ini dapat pula terjadi karena gigig yang akan diperiksa terletak pada sudut rahang yaitu gigi kaninus/premolaratas maupun baah. &ada teknik ekstraoral,pemahaman film sehingga tidak berpengaruh pada foto radiografis yang dihasilkan.
D. $EE%&A S&D&% $EM'%RE%A (esala)an penentuan *ertical dapat berupa :
7longasi yaitu pemanjangan gambaran radiografis gigi yang dihasilkan, akibat penentuan sudut 6ertical terlalu besar. (esala)n penentuan sudut )ori+ontal :
Hori;ontal o6erlapping yaitu gambaran radiografis yang tumpang tindih antara satu gigi dengan gigig yang berdekatan, akibat sinar/5 tidak sejajar dengan permukaan interpro9imal gigi atau tidak tegak lupus dengan sumbu gigi yang diperiksa.
E. $EE%&A ('D"S" S"AR,-
Kondisi sinar/5 yang dihasilkan oleh statu pesaat sinar/5 adalah : k>, m0, ? sec. &ada umumnya pesaat sinar/5 baik sudah mempunyai k>, dan m0 yang sudah distandarisasi, sehinggga pada aktu melakukan pemotretan hanya diubah aktunya saja. (6ere9posed adalah kondisi aktu pemotertannya yang terlalu lama sehinggga gambaran radiografis yang dihasilkan akan tampak gelap) hitam #radiolusen$ secara keseluruhan. @ndere9posure terjadi bila aktu pemotretannya terlalu singkat dan gambaran radiografisnya yang dihasilkan akan tampak putih #radiopak$ secara keseluruhan. idak ada gambaran sama sekali #film bening$ tidak ada sinar/5 yang mengenai film yang disebabkan pesaat rontgen rusak dan tidak menghasilkan sinar/5 atau salah melakukan menekan tombol e9pose.
F. $R'SESS" / $EC&C"A F'%' R'D"'RAF"S
eberapa macam kesalahn dapat terjadi pada aktu proses pencucian film, baik intraoral maupun dalam kamar gelap, yaitu :
(6erde6eloped adalah kondisi aktu pencucian dalam de6eloper yang telalu lama sehingga gambaran radiografis yang dihasilkan tampak hitam secara keseluruhan. @nderde6elope adalah kondisi aktu pencucian dalam de6eloper yang terlalu cepat.
$R'%E(S" RAD"AS" RAD"'#'"
@saha proteksi terhadap masyarakat disekitar instalasi radiasi merupakan satu hal yang kompleks. Karena biasanya bagian radiologi merupakan bagian dari suatu gedung, yang akan berdampingan dengan bagian/bagian lain. 0da dua hal yang perlu diperhatikan untuk mengurang radiasi terhadap masyarakat dan lingkungan disekitar instalasi radiasi: 1. pembatasan penggunaan sumber/sumber radiasi untuk tujuan sur6ey kesehatan masyarakat, kecuali bila ada kemungkinan ditemukan suatu penyakit secara pasti. 2. pengaasan ketat dan persyaratan peri;inan yang mutlak bagi pemakaian sumber radiasi, dan dilaksanakan dengan baik serta penjualan alat/alat yang memenuhi persyaratan.
Khusus untuk bidang kedokteran gigi usaha/usaha proteksi yang dilakukan terhadap masyarakat adalah sebagai berikut : 0. &erencanaan &embangunan 1.
okasi, tata letak dan orientasi. agian radiologi yang berada di dalam atau merupakan bagian dari suatu rumah sakit harus direncanakan sebaik mungkin, baik mengenai lokasi maupun tata letaknya. Sedapat mungkin, lokasi tidak bersebelahan langsung dengan bagian " bagian lain #tersendiri$. Selain itu pengaturan arah bekas sinar 5 primer diutamakan ke daerah " daerah yang kosong.
2.
eberapa fasilitas lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan dan sifatnya mudah pengontrolannya adalah
/
8nstalasi listrik
/
8nstalasi air
/
Saluran pembuangan
. ahan &roteksi 1.
imbal #&b$ adalah bahan proteksi radiasi utama yang paling umum dipakai. iasanya dibuat dalam bentuk apron, sarung tangan atau penutup gonad. *apat juga dipakai sebagai bahan untuk melapisi dinding, lantai dan langit / langit.
2. Konstruksi dinding dari beton dapat juga digunakan sebagai bahan proteksi radiasi 3.
ahan bangunan biasa, dapat juga dipakai sebagai bahan proteksi radiasi. ilai kesetaraannya adalah sebagai berikut : ebal beton eAui6alen B #tebal bahan 9 densitas$ ) 2,3-
%.
ahan " bahan lain seperti baja, barium plaster, batu, keramik, bata atau kaca juga memiliki kemampuan menyerap radiasi yang dapat dihitung nilai kesetaraannya dengan &b.
@saha " usaha lain yang dpat dilakukan adalah: 1.
&emberian tanda khusus berupa symbol radiasi di daerah sumber " sumber radiasi termasuk di ruangan pesaat radiodiagnostik.
2. &emeriksaan yang menggunaka sinar 5 di rimah sakit atau poliklinik, harus dilakukan di bagian adiologi kecuali bila keadaan pasien tidak memungkinkan. 3.
(rang tua atau orang lain yang mengantar pasien harus berada jauh dari ruangan sinar 5 atau memakai pelindung bila berada di dalam ruangan.
%. &emakaian bahan proteksi pada dinding, lantai dan langit " langit. -.
&enggunaan pesaat sinar 5 dengan kualutas terbaik, telah mendapat i;in dari *epartemen Kesehatan.
C. &emeriksaan periodik tentang kebocoran radiasi pada pesaat sinar 5. . 4unakan alat pengukur radiasi di ruangan, misalnya dengan sur6ey meter.
<. &roteksi adiasi terhadap &asien @saha " usaha proteksi terhadap pasien dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. 0da dua hal yang perlu diperhatikan : 1. idak boleh melakukan penyinaran tanpa adanya keuntungan yang jelas 2.
&emeriksaan diagnostic dengan sinar 5 baru dilakukan bila pemeriksaan klinis mengarah pada kelainan pada struktur di daerah yang tidak dapat dilihat secara klinis.
@saha " usaha proteksi terhadap pasien dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Hilangkan tata kerja yang tidak perlu atau berlebihan 2. (perator harus terlebih dahulu memeriksa identitas pasien 3. anyakan apakah penderita pernah menerima radiasi #kapanD$ %. Kurangi pemeriksaan radiografi dengan seleksi kasus -.
@ntuk semua anita pada masa subur, pemeriksaan radiografi terutama rahang atas harus ditunda.
C.
eknik pemotretan radiografis dan penentuan kondisi sinar 5, harus betul " betul telah direncanakan dengan baik eknik pemotretan bite ing dapat memperlihatkan gigi " gigi rahang atas dan baah terlihat pada satu film. *engan demikian dapat mengurangi pemotretan radiografis yang dilakukan, sehingga dapat mengurangi radiasi yang diterima oleh pasien.
eknik ini juga sebaiknya dipakai untuk pemotretan anak " anak. @ntuk pemeriksaan menyeluruh, film yang digunakan untuk teknik bite ing hanya % fil sedangkan pada teknik biseksi C/E film. .
&engurangan film tipe high speed #sangat peka$ dengan mutu terbaik. 4unakan cassette yang dilengkapi intensifying screen tipe high speed untuk mengurangi radiasi.
E. &enggunaan pesaat sinar 5 sebaiknya menggunakan filter : 'ilter yang tepat, untuk menyaring radiasi tidak berguna. 'ilter adalah materi menyerap, biasanya lempengan aluminium #0l$ yang ditempatkan di dalam tabung sinar 5 dan dileati oleh berkas sinar 5, berguna untuk meneyerap dan menyaring sinar 5 berenergi rendah yang tidak berguna dalam pembentukan gambar radiografis. Sehingga sinar 5 yang mencapai film lebih homogen panjang gelombangnya, dengan demikian proses ionisasi 0gr pada film akan lebih merata, dan akan memperoleh gambaran radiografis yang lebih kontras. Selain itu dosis radiasi yang diterima pasien juga akan berkurang. ebal filter minimum, ditentukan oleh tegangan maksimal pada pesaat sinar/5. 'ilter untuk pesaat sinar/5 diagnostic biasa, termasuk pesaat sinar/5 dental harus setara dengan : •
1,- mm 0l untuk pesaat sinar/5 dengan tegangan sampai dengan - k>
•
2 mm 0l untuk pesaat sinar/5 dengan tegangan -/1FF k>
•
2,- mm 0l untuk pesaat sinar/5 dengan tegangan di atas 1FF k>
+. &enggunaan pesaat sinar/5 yang menggunakan : •
•
•
1F. &enggunaan diafragma) collimeter) shutter yang tepat untuk mebatasi ukuran lapangan #lebar berkas$ penyinaran. 11. Gaktu pemotretan yang sesingkat/singkatnya, tetapi memberikan hasil gambaran radiografis yang terbaik. 12. &asien menggunakan apron proteksi dan gonad proteksi selama penyinaran. 13. &assion harus mengikuti instruksi operator. *. &roteksi radiasi terhadap operator &ada umumnya pengurangan dosis kepada penderita akan mengakibatkan pengurangan dosis terhadap operator dan personil lainnya. Hal penting yang diperhatikan juga adalah operator harus berdiri dibelakang sinar/5 primer. 1. arak berdiri operator esarnya radiasi yang diterima seseorang, berbanding terbalik dengan besarnya jarak antara orang tersebut berdiri dengan sinar/5. hal ini dapat dibuktikan dengan hokum bidang #in6erse la$. Hokum ini menunjukkan hubungan antara besarnya radiasi yang diterima seseorang dengan besarnya jarak antara orang tersebut berdiri dan sumber sinar/5. adiasi yang diterima operator bila berdiri pada jarak % feet dari sumber sinar/5 dibandingkan bila berdiri pada jarak 2 feet dari sumber sinar/5 adaah #1)2$ : 2B I #seperempat$ kali jumlah yang diterima pada jarak 2 feet. Hal ini menggambarkan dengan jelas, pentingnya operator berdiri pada jarak sejauh/jauhnya dari sinar/5. untuk penggunaan pesaat sinar/9 diagnostic, dianjurkan operator berdiri minimal C feet dari sumber sinar/5. sselain itu operator perlu memperhatikan untuk : 1.
idak memegang film di dalam mulut penderita
2.
idak memegang kaca mulut di dalam mulut penderita selama pemotretan
3.
iba memegang cone atau tube selama pemotretan
%.
Selalu menggunakan apron proteksi dan gonad proteksi
-.
Selalu menggunakan monitor radiasi berupa :
•
film badge
•
•
pocket dose meter
cara pemeriksaan apron dan sarung tangan &b
0pron dan sarung tangan &b harus mempunyai ketebalan minimum F,2- mm, untuk pesaat dengan 1-F k>. Sarung tangan dan apron &b h arus di periksa setahun sekali.
dengan m0s tertentu dengan jarak 1 meter. @ntuk ketebalan F,2- mm &b dipakai m0s B 1F, pada penyinaran ini apron dan sarung tangan &b harus kedap) tidak dapat dileati sinar/5.
2. &osisi berdiri operator &erlu ditekankan baha selama melakukan pemotretan radiografis operator juga mendapat radiasi. (leh karena itu operator tidak diperbolehkan berdiri didaerah radiasi sinar/5 primer. @ntuk mengurangi dosis radiasi yang diterimanya, sebaiknya operator juga berdiri pada tempat yang aman yaitu dibalik dinding pelindung berlapis &b dan berjarak cukup jauh dari sumber sinar/5 selama melakukan pemotretan radiografis. @mumnya operator berdiri pada posisi yang membentuk sudut antara +F dan 13- terhadap sinar/ 5 pusat. 0kan tetapi yang terbaik adalah jauh di belakang sumber sinar/5 atau berlaanan arah dengan sinar/5 pusat. @ntuk pemotretan radiografis dental region : 1. 4igi anterior, operator berdiri pada sebelah depan kanan atau sebelah depan kiri pasien.
2.
4igi posterior, operator lebih baik berdiri di sebelah belakang pasien daripada sebelah depan pasien. 0da pembagian 3 daerah radiasi beserta penggolongan orang yang berada di sekitarnya :
1. J
1. untuk pesaat diagnostik, radisai bocor yang diperbolehkan maksimum 1FFm)jam pada jarak 1 meter dari tabung sinar/5, pada aktu pesaat dalam kondisi katif penuh. 2. untuk pesaat terapi, radiasi bocor yang diperbolehkan sebesar 1FF m)jam pada jarak 1 meter dari tabung sinar/5 dan 1FFm)menit pada setiap titik diatas tube housing. 3. untuk pesaat telegama, Jsourhead dan peralatan kolimasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga pada jarak 1 meter dalam setiap arah dari sumber sinar dalam keadaan Jtertutup. adiasi maksimum tidak boleh lebih dari 1F m)jam dan radiasi rata/rata tidak lebih dari 2 m)jam.
&7SL000 &7K70 8S00S8 0*80S8 &ersyaratan pekerja instalasi radiasi dalam hal ini tenaga operator merupakan masalah yang sangat penting, karena berhubungan secara langsung dengan mutu hasil foto radiografis.
Selain memiliki keterampilan yang memenuhi syarat, pekerja instalasi radiasi juga memiliki dan harus memperhatikan semua faktor/faktor mengenai proteksi radiasi. &ersyaratn tersebut meliputi :
1. usia pekerja. idak semua orang dapat bekerja di daerah radiasi. (rang/oramg yang berusia di baah 1E tahun, tidak diperbolehkan bekerja di daerah radiasi. 2. operator harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang pesaar dan teknik penggunaannya. @ntuk instalasi radioterapi operator juga harus memiliki pengetahuan tentang bahan/bahan radioaktif, kegunaan, aturan pemakaian, serta bahaya radiasi yang dapat ditimbulkan. 3. operator harus terampil, memiliki pengetahuan dan menguasai pemotretan dengan baik. ermasuk juga penggunaan film yang baik, memilih ukuran film yang sesuai dengan kebutuhan pemotretan radiografis serta cara memberikan instruksi yang penting bagi pasien. %. di bagian adiologi Kedokteran 4igi, operator harus menguasai teknik oral maupun ekstra oral dengan baik. -. menguasai teknik pencucian foto radiografis dengan baik. Selain itu, memahami cara penyimpanan film radiografis yang baik dan aman terhadap kontaminasi sinar/5 dan cahaya lainnya. C. operator di bagian adiologi Kedokteran 4igi, harus memahami struktur anatomis daerah rongga mulut, khususnya anatomi gigi dan mulut, baik pada anak/anak maupun orang deasa.
. mengetahui penyebab kegagalan pembuatan foto radiografis dan mengetahui semua faktor/faktor penyebabnya. E. dalam melakukan tugasnya sehari/hari, operator harus dapat memilih pola kerja yang sistematis, teliti dan hati/hati, untuk dapat menghindari kesalahan. +. ketelitian operator biasanya diperlukan pada aktu membaca surat konsul, terutama dalam hal region gigi yang akan diperiksa dan tujuan pembuatan foto radiografis tersebut.
Standar $roteksi Radiasi
*alam implementasi optimisasi seperti yang direkomendasikan oleh International At mic Energy
Agency
maka pelaksanaan ingkat &anduan *osis atau Guidance Level
bagi pasien mau tidak mau harus dilaksanakan agar pasien terlindung dari pemberian dosis yayan g
tidak
perlu.
@ntuk
mencapai
hal
ini
maka
perlu
diperhatikan
&eralatan
yang dipergunakan apakah handal dan teruji dan enaga kerjanya terkualifikasi atau tidak.
1. &eralatan yang handal.
0gar supaya dosis pasien yang dikehendaki dapat tercapai maka hal pertama yang harus diperhat ikan
adalah
kemampuan
pesaat
sinar5.
@ntuk
meyakinkan
baha kemampuannya masih dapat dipercaya maka perlu dilakukan uji fungsi terhadap pesaat sinar5
secara
periodik
sesuai
dengan
peraturan
yang
berlaku.
Kalauperaturan mengharuskan dilakukan uji kesesuaian sekali dalam setahun maka harus dilakuk an. &ermasalahan adalah siapa yang dapat melakukan uji kesesuaian yang sesuai dengan standar internasional.!enurut peraturan perundangan yang berlaku maka instansi atau lembaga yang dapat melakukan
uji
kesesuaian
boleh
siapa
saja
asalkan
sudah
diakreditasi
oleh
Komite 0kreditasi
asional
#K0$
organisasi
yang
berada
di
dalam
adan
Standardisasi asional #S$. Secara internasional K0 diakui sebagai satusatunya instansi yang dapat
melaksanakan
akreditasi
terhadap
instansi
yang
melaksanakasertifikasi jasa maupun produk. (leh karena itu semua lembaga di 8ndonesia yang a kan melaksanakansertifikasi harus terlebih dahulu mendapat akreditasi d ari K0. Sertifikat pesa at sinar5akan menjadi syarat utama untuk mengajukan permohonan i;in penggunaan pesaat s inar5.
2.
enaga yang terkualifikasi
@ntuk mencapai dosis pasien yang diharapkan tidak cukup hanya menguji peralatan akan tetapi kualifikasi personil yang mengoperasikan alat juga harus mendapat perhatian. &ersonil tersebut
harus
memiliki
pendidikan
yang
standar
sesuai
dengan
yang dipersyaratkan untuk mengoperasikan pesaat sinar5. @ntuk operator pesaat sinar5 pers yaratan
minimum
harus
berpendidikan
*iploma
*3
atau
setara
dengan
akademi yang khusus untuk pesaat sinar5 diagnostik. *engan latar belakang pendidikan ini ma ka pemberian paparan radiasi pada pasien akan mendapatkan citra yang diharapkan serta pasien
yang
sesuai
dengan
tingkat
panduan
dosis
pada
setiap
dosis
jenis pemeriksaan
yang dimintakan dokter. Sedangkan untuk pemeriksaan angiografi, mammografi, dan <
Scan,
disamping
tenaga
juga diopersyaratkan adanya tenaga 'isika !edik
operator
yang
terkualifikasi
0A0 """ $E&%&$
(ES"M$A
&enggunaan sinar ontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalam bidang kedokteran umum dan kedokteran gigi yang sangat membantu dalam menegakkan diagnosa dan untuk menentukan rencana peraatan. 0da dua teknik yang digunakan pada radiografi kedokteran gigi, yaitu teknik intra oral dan teknik ekstra oral. Kegagalan pada radiografi kedokteran gigi bias pula terjadi,hal ini bias disebabkan oleh dokter gigi, pasien, bahan material dan teknik yang salah saat pengambilan gl gambar. adiasi yang ditimbulkkan oleh 5/ray saat pengambilan gambar harus diantisipasi,karena dapat berbahaya bagi tubuh kita. @ntuk itu harus dilakukan proteksi baik pada alat,operator, maupun pasien saat melakukan foto 5/ray, terutama bila harus terus berhubungan dengan ruangan radiologi.
SARA
&roteksi radiasi
dalam
bidang
kesehatan
yang
selama
ini
lebih
difokuskan
pada keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup.@ntuk masa yang akan datang proteksi radiasi harus juga lebih mementingkan keselamatan pasien. (leh karena itu diperlukan t
enaga yang cakap dan terlatih baik serta memenuhi standar keselamatan dan kompetensi. Sedan gkan pesaat sinar5 harus diuji oleh lembaga atau instansi yang telah mendapat akreditasi
dari
K0. *engan memberlakukan peraturan yang sesuai dengan standar internasional maka penggunaan
pesaat
sinar5
akan
memberikan jaminan dan manfaat kepada pasien, pekerja, masyarakat, dan lingkungan.
DAF%AR $&S(A%A
8070 Safety Series , International Basic Safety Standard No. 115 on rotection against ioni!in g radiation and safety of radioactive sources oel,relia.2FFF. "ental #adiologi$%rinsi% dan te&ni& .!edan angland., (.7. and . &. anglais., 2FF2. rinci%les of "ental Imaging.,&hiladelphia., Gilliams ? Gillins *iktat dental radiologi