BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi seperti sekarang ini masyarakat di Indonesia dituntut untuk serba cepat diantaranya dalam hal ekonomi, kesehatan, maupun informasi. Tidak sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah tangga saja, akan tetapi banyak juga wanita yang memilih untuk berkarir. Bukan hal yang tak lazim lagi apabila sekarang ini banyak sekali wanita di Indonesia yang telah berkarir dalam bidangnya masing-masing. Tuntutan rutinitas pekerjaan yang yang begitu begitu padat padat serta serta menyit menyitaa waktu waktu terkad terkadang ang menjadi menjadi alasan alasan banyakny banyaknyaa wanita sekarang ini sulit untuk menjaga kesehatan. anita di zaman sekarang ini bisa dibilang memiliki pola hidup yang kurang baik, seperti tidak rutin berolah raga, tidak mengatur pola makan secara baik, serta mudah stress, semua itu merupakan pola hidup yang tidak sehat dan bisa memancing penyakit untuk menyerang kesehatan tubuh setiap wanita di masa kini. !da sebuah penyakit yang terbilang cukup menarik untuk diketahui setiap wanita khususnya yang berusia produktif di Indonesia sekarang ini yakni penyakit kista. "ista memiliki banyak jenis, diantaranya adalah kista folikel, kista korpus luteum luteum,, kista kista denoma denoma,, kista kista dermoi dermoid, d, kista kista hemorr hemorrhage hage,, kista kista lutein lutein,, kista kista polikistik o#arium, kista coklat atau yang disebut juga dengan endometriosis $%aol, &'('). *ada dasarnya kista dimiliki setiap manusia, baik pria maupun wanita, akan tetapi kista yang ada di dalam tubuh pria tidak berpotensi untuk menjadi sebuah penyakit. %edangkan pada wanita kista berpotensi menjadi penyakit yang berbahaya apabila mulai aktif di dalam tubuh wanita. +ndometriosis dapat terjadi pada sekitar ( wanita usia reproduktif pada populasi umum, dan pada /' wanita yang mencari pengobatan infertilitas.
1
2
0ebih sering terjadi pada wanita usia &-1 tahun, jarang pada wanita premenars dan postmenopause. *re#alensi endometriosis secara umum juga terlihat lebih rendah pada wanita dengan ras hitam dan !sia dibandingkan dengan "aukasia. *re#alensi *re#alensi kejadian kejadian endometrios endometriosis is berdasarkan berdasarkan #isualisasi #isualisasi organ pel#is dapat diestimasi dengan 2 ( dari dari wanita wanita yang menjalani menjalani bedah bedah mayor mayor dengan dengan semua semua indika indikasi si
•
ginekologis •
( sampai 3 dari wanita yang ditubektomi steril
•
(& sampai 1& dari wanita usia reproduktif yang dilakukan laparoskopi diagnostik terhadap keluhan nyeri pel#is 4 sam sampai pai ' ' wani wanita ta wome women n yang yang dila dilaku kuka kan n lapa laparo rosk skop opii kare karena na
•
infertilitas ' dari remaja perempuan yang dilakukan laparoskopi e#aluasi terhadap
•
nyeri pel#is kronis atau dysmenorrhea. *eng *engar aruh uh stat status us sosi sosioe oeko kono nomi mi,, ras ras dan dan umur umur pada pada angk angkaa pre# pre#al alen ensi si endom endomet etri rios osis is juga juga sang sangat at kontr kontro# o#er ersi sial al.. *enun *enundaa daan n keham kehamil ilan an dika dikata takan kan meningkatkan risiko endometriosis, sehingga kejadian endometriosis dikatakan lebih sering pada wanita dengan kelas ekonomi tinggi dimana wanita tersebut lebih sering menunda kehamilan. 5amun hal ini mungkin juga diakibatkan oleh karena wanita tersebut mempunyai kans lebih tinggi untuk mendapat pelayanan medis. +ndometriosis selama kurang lebih 1' tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian yang meningkat. !ngka kejadian antara ( dapat ditemukandi anta antara ra semu semuaa oper operas asii pel# pel#ic ic.. 6ang mena menari rik k adal adalah ah bahw bahwaa endom endomet etri rios osis is lebihsering ditemukan pada wanita yang tidak menikah pada umur muda, dan tidak mempunyai banyak anak. Di !merika !merika %erikat, %erikat, endomet endometriosi riosiss timbul timbul pada pada 3 (' (' populasi, populasi, biasanya berefek pada wanita usis produktif. *re#alensi endometriosis pada
2
3
wanita infertileadalah sebesar &' ' dan 7' pada wanita dengan nyeri pel#is. Terdapatketerkaitan Terdapatketerkaitan keluarga, dimana resiko meningkat (' kali lipat pada wanita wanita dengankeluar dengankeluarga ga derajat derajat pertama pertama yang mengidap mengidap penyakit penyakit ini $"apoor, &''4).
B. RUMU RUMUSA SAN N MASA MASALA LAH H
(. !pa !pa defi defini nisi si dari dari kista endometriosis dan endometriosis dan laparotomy 8 laparotomy 8 &. !pa !pa eti etiol olog ogii dar darii kista endometriosis8 endometriosis8 1. Bagaim Bagaimana ana anat anatomi omi fung fungsio sional nal pada pada anak anak kista endometriosis8 endometriosis8 /. Bagaim Bagaimana ana patofi patofisio siolog logii dari dari kista endometriosis8 endometriosis8 . Bagaim Bagaimana ana tanda tanda dan dan gejala gejala dari dari kista endometriosis? 9. Bagai Bagaima mana na penc pencega egahan han dar darii kista endometriosis? 3. Bagaim Bagaimana ana progno prognosis sis dari dari pasi pasien en kista endometriosis8 endometriosis8 7. Bagaim aimana patient safety yang safety yang dilaksanakan8 4. Bagaim Bagaimana ana under underlyi lying ng proces processs pada pada kasus kasus kista endometriosis8 endometriosis8 ('. Bagaimana Bagaimana proses fisioter fisioterapi api pada kista endometriosis?
C. TUJU TUJUAN AN MAKA MAKALA LAH H
(. :eng :enget etahu ahuii defi defini nisi si dari dari kista endometriosis dan endometriosis dan laparotomy. laparotomy. &. :eng :enget etahu ahuii etio etiolo logi gi dari dari kista endometriosis. endometriosis. 1. :enget :engetahui ahui anatomi anatomi fung fungsio sional nal pada pada anak anak kista endometriosis. endometriosis. /. :enget :engetahui ahui patofi patofisio siolog logii dari dari kista endometriosis. endometriosis. . :enget :engetahui ahui tanda tanda dan dan gejala gejala dari dari kista endometriosis. 9. :eng :enget etahu ahuii pence pencegah gahan an dari dari kista endometriosis. 3. :enget :engetahui ahui prognos prognosis is dari dari pasie pasien n kista endometriosis. endometriosis. 7. :engetahui hui patient safety yang safety yang dilaksanakan. 4. :enget :engetahui ahui under underlyi lying ng proces processs pada kasus kasus kista endometriosis. endometriosis. ('. :engetahui :engetahui proses fisioterap fisioterapii pada kista endometriosis.
3
4
BAB II PEMBAHASAN A. DESK DESKRI RIPS PSII KAS KASUS US a. Definisi
(. "ista +ndometriosis +ndometriosis adalah implan jaringan $sel-sel kelenjar dan stroma) abnormal mirip endometrium yang tumbuh di sisi luar ka#um uterus,dan memicu reaksi peradangan menahun. $;eriansyah &'(() "ista yang terbentuk dari jaringan endometriosis $jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di o#ariu o#arium m dan berkem berkembang bang menjad menjadii kista. kista. "ista "ista ini sering sering disebut disebut juga juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. "ista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri senggama. "ista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum. $%afitri,&'(()
&. 0aparatomi Bedah Bedah 0aparat 0aparatomi omi adalah adalah tindaka tindakan n operasi operasi pada daerah daerah abdome abdomen n merupakan teknik sayatan yang dilakukan pada daerah abdomen yang dilakukan pada bedah digesif dan kandungan. !dapun tindakan digesif yang sering dilakukan dengan teknik sayatan arah laparatomi. $%meltzer, &''(). Tindakan bedah yang sering dilakukan dengan teknik sayatan arah lapara laparatom tomii adalah adalah berbaga berbagaii jenis jenis operas operasi. i.
4
5 *ost
operatif
0aparatomi
merupakan
tahapan
setelah
proses
pembedahan pada area abdomen $laparatomi) dilakukan. Dalam *erry dan *otter $&'') dipaparkan bahwa tindakan post operatif dilakukan dalam & tahap yaitu
5
6
periode pemulihan segera dan pemulihan berkelanjutan setelah fase post operatif. *roses pemulihan tersebut membutuhkan perawatan post laparatomi. *erawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang di berikan kepada klien yang telah menjalani operasi pembedahan abdomen.
b. Etiologi
*enyebabnya bisa karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani sehingga kuman-kumannya masuk kedalam selaput perut melalui saluran indung telur. Infeksi tersebut melemahkan daya tahan selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit. +ndometriosis ini disebabkan oleh karena siklus haid yang tidak berjalan dengan baik sehingga darah kotor yang seharusnya terbuang dengan lancar menjaditersumbat dan menetap didalam rahim wanita tersebut dan menjadi semakin membesar karena terus-menerus tertampung, ini terjadi karena gangguan hormon estrogen dan
progesteron
di dalam tubuh wanita tidak seimbang
$5asdaldy, &''4). !pabila ada akibat, maka pasti ada penyebabnya, begitu
juga
dengan
penyakit kista endometriosis ini, yang tergolong tinggi kasusnya pada wanita usia produktif. Berikut beberapa hal yang dapat mendorong terbentuknya kista endometriosis yakni2 (. *ola makan, jika banyak makan makanan berlemak dan kurang serat, maka lemak yang berlebih akan susah dipecah oleh tubuh sehingga dapat berlanjut dengan gangguan hormon. Demikian juga dengan pola makan yang tidak teratur, mengkonsumsi zat-zat tambahan sintetik pada makanan secara tidak sengaja. &. =aktor psikologis, misalnya stres, depresi. *ola hormon sangat dipengaruhi oleh stres, sehingga menyebabkan jumlah hormon tidak terkendali > terganggu. ;al ini berdampak pada perkembangan kista yang tergantung pada hormonal, seperti kista endometriosis.
6
7
1.
=aktor genetik, ada sebagian orang yang secara genetik lebih besar kecenderungannya untuk menderita kanker. !da pula orang yang secara genetik lebih kecil kemungkinannya. %ebab itu, jika dalam riwayat kesehatan keluarga ada beberapa orang yang diketahui mendrita kanker.
/.
?aya hidup tidak sehat, misalnya kurang olahraga, merokok. Dari penjelasan yang ada di atas bahwa bisa ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar masalah yang ada ditimbulkan oleh kemajuan zaman yang menuntut segala sesuatunya serba instan dan tuntutan rutinitas yang padat menjadi faktor kuat penyebab kista endometriosis terjadi pada kaum wanita khususnya wanita yang berusia produktif yang menjalani rutinitasnya sebagai wanita karir. .
Anato!i "#ngsional
!natomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi & bagian yaitu2 alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pel#is, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum. (. !lat genitalia wanita bagian luar
?ambar &.(
7
8
a. :ons #eneris > :ons pubis Disebut juga gunung #enus merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. :ons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea $minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.
b. Bibir besar $0abia mayora) :erupakan kelanjutan dari mons #eneris berbentuk lonjong, panjang labia mayora 3-7 cm, lebar &-1 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. "edua bibir ini dibagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan terdiri dari2 (. Bagian luar Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons #eneris. &. Bagian dalam Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea $lemak).
c. Bibir kecil $labia minora) :erupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam bibir besar $labia mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette, semantara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa #agina yaitu merah muda dan basah.
d. "litoris :erupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan letaknya dekat ujung superior #ul#a. @rgan ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensiti#e analog dengan penis lakilaki. =ungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.
8
9
e. Aestibulum :erupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Aestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, #agina dan kelenjar para#agina. *ermukaan #estibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
f. *erinium :erupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus #agina dan anus. *erinium membentuk dasar badan perinium.
g. "elenjar Bartholin "elenjar penting di daerah #ul#a dan #agina yang bersifat rapuh dan mudah robek. *ada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.
h. ;imen $%elaput dara) :erupakan jaringan yang menutupi lubang #agina bersifat rapuh dan mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
i. =ourchette :erupakan lipatan jaringan trans#ersal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di bawah orifisium #agina. %uatu cekungan kecil dan fosa na#ikularis terletak di antara fourchette dan himen.
9
10
&. !lat genitalia wanita bagian dalam
?ambar &.& @rgan Interna anita $ Bobak, I:, &''' )
a. $agina
Aagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang secara luas karena tonjolan ser#iks ke bagian atas #agina. *anjang dinding anterior #agina hanya sekitar 4 cm, sedangkan panjang dinding posterior (( cm. Aagina terletak di depan rectum dan di belakang kandung kemih. Aagina merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan #ul#a. aringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus le#ator ani oleh karena itu dapat dikendalikan. *ada dinding #agina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. *ada puncak $ujung) #agina menonjol ser#iks pada bagian uterus. Bagian ser#ik yang menonjol ke dalam #agina di sebut portio.
10
11
*ortio uteri membagi puncak #agina menjadi empat yaitu2 fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra. %el dinding #agina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan *; /,. "easaman #agina memberikan proteksi terhadap infeksi. =ungsi utama #agina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu persalinan.
b. Ute%#s
:erupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih, cekung dan tampak seperti bola lampu > buah peer terbalik yang terletak di pel#is minor di antara kandung kemih dan rectum. Cterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat. Cterus terdiri dari tiga bagian yaitu2 fundus uteri yaitu bagian corpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri merupakan bagian utama yang mengelilingi ka#um uteri dan berbentuk segitiga, dan se#iks uteri yang berbentuk silinder. Dinding belakang, dinding depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih. Cntuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan peritoneum. Ckuran uterus tergantung dari usia wanita, pada anak-anak ukuran uterus sekitar &-1 cm, nullipara 9-7 cm, dan multipara 7-4 cm. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu peritoneum, miometrium > lapisan otot, dan endometrium. () *eritoneum a. :eliputi dinding rahim bagian luar b. :enutupi bagian luar uterus c. :erupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan d. pembuluh darah limfe dan urat saraf e. :eliputi tuba dan mencapai dinding abdomen
11
12
&) 0apisan otot a. 0apisan luar2 seperti "apEmelengkung dari fundus uteri menuju ligamentum. b. 0apisan dalam2 berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum. c. 0apisan tengah2 terletak di antara kedua lapisan tersebut membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. 0apisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan #ena. 0engkungan serabut otot ini membentuk angka dan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat terhenti. 1) %emakin ke arah ser#iks otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum yang merupakan batas dan ka#um uteri dan kanalis ser#ikalis dengan osteum uteri histologikum $dimana terjadi perubahan selaput lendir ka#um uteri menjadi selaput lendir ser#iks) disebut istmus. Istmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan. /) "edudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot dasar panggul, ligamentum yang menyangga uterus adalah ligamentum latum, ligamentum rotundum $teres uteri) ligamentum infindibulo pel#ikum $suspensorium o#arii) ligamentum kardinale machenrod, ligamentum sacro uterinum dan ligamentum uterinum. a) 0igamentum latum (. :erupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai ke dinding panggul
12
13
&. Fuang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan mengandung pembuluh darah limfe dan ureter 1. 0igamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopi /. 0igamentum rotundum $teres uteri) . :ulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis dan mencapai labia mayus 9. Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat 3. =ungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi b) 0igamentum infundibulo pel#ikum (. Terbentang dari infundibulum dan o#arium menuju dinding panggul &. :enggantung uterus ke dinding panggul 1. !ntara tuba fallopi dan o#arium terdapat ligamentum o#arii proprium c) 0igamentum kardinale machenrod (. Dari ser#iks setinggi osteum uteri internum menuju panggul &. :enghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri 1. Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus /. 0igamentum sacro uterinum. :erupakan penebalan dari ligamentum kardinale machenrod menuju os sacrum e) 0igamentum #esika uterinum (. Dari uterus menuju ke kandung kemih &. :erupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan ) *embuluh darah uterus a !rteri uterina asenden yang menuju corpus uteri sepanjang dinding lateral dan memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar endometrium membentuk arteri spinalis uteri
13
14
b
Di bagian atas ada arteri o#arika untuk memberikan darah pada tuba fallopi dan o#arium melalui ramus tubarius dan ramus o#arika.
9) %usunan saraf uterus "ontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikenda likan oleh saraf simpatis dan parasimpatis melalui ganglion ser#ikalis fronkenhouser yang terletak pada pertemuan ligamentum sakro uterinum.
. T#ba "allo&i
Tuba fallopi merupakan saluran o#um yang terentang antara kornu uterine hingga suatu tempat dekat o#arium dan merupakan jalan o#um mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. *anjang tuba fallopi (&cm diameter 1-7cm. Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia.
Tuba fallopi terdiri atas 2 (.
*ars interstitialis $intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum internum tuba.
&.
*ars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit.
1.
*ars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk sE.
/.
*ars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang disebut fimbriae tubae. =ungsi tuba fallopi 2
(.
%ebagai jalan transportasi o#um dari o#arium sampai ka#um uteri.
&.
Cntuk menangkap o#um yang dilepaskan saat o#ulasi.
1.
%ebagai saluran dari spermatozoa o#um dan hasil konsepsi.
/.
Tempat terjadinya konsepsi.
14
15
. Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi.
'. ()a%i#!
@#arium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi o#um, o#ulasi, sintesis, dan sekresi hormon hormon steroid. 0etak2 @#arium ke arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pel#ikum dan melekat pada ligamentum latum melalui meso#arium. enis2 !da & bagian dari o#arium yaitu2 () "orteks o#arii a. :engandung folikel primordial b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff c. Terdapat corpus luteum dan albikantes &) :edula o#arii a. Terdapat pembuluh darah dan limfe b. Terdapat serat saraf c. *arametrium , *arametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua lembar ligamentum latum. Batasan parametrium (. Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping &. Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri 1. Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium. /. Bagian belakang terdapat ligamentum o#arii '. Patofisiologi
"ista yang terbentuk dari jaringan endometriosis $jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di o#arium dan berkembang menjadi kista. "ista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. "ista ini berhubungan
15
16
dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri senggama. "ista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum. *enyebabnya bisa karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani sehingga kuman-kumannya masuk kedalam selaput perut melalui saluran indung telur.Infeksi tersebut melemahkan daya tahan selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit. ?ejala kista ini sangat khas karena berkaitan dengan haid. %eperti diketahui, saat haid tidak semua darah akan tumpah dari rongga rahim ke liang #agina, tapi ada yang memercik ke rongga perut. "ondisi ini merangsang sel-sel rusak yang ada di selaput perut mengidap penyakit baru yang dikenal dengan endometriosis. "arena sifat penyusupannya yang perlahan, endometriosis sering disebut kanker jinak.
Dinding dari rongga kelenjar terdiri dari lapisan epitel kolumnar tinggi dan dapat juga terdiri dari lebih satu lapisan. Bukti adanya perdarahan dapat diamati di luar rongga kelenjar. Bentuk spindle atau sel stellate dapat diamati pada area interstitial yang edematous di sekitar rongga kelenjar. %el atipik tidak tampak pada pemeriksaan sel-sel ini. +ndometrioma adalah massa soliter, non neoplastik, berbatas tegas yang mengandung jaringan endometrium dan juga seringkali darah. +ndometrioma secara klinis bisa dikenali dengan perabaan pada palpasi bila massa berukuran besar atau hanya muncul sebagai nyeri pel#is kronik dan nyeri abdomen. "ebanyakan kasus terjadi di dalam pel#is, namun pada endometrioma atipikal, endometrioma dapat ditemukan pada usus, thoraG, dan dinding abdomen. Banyak dari pasien ini sebelumnya menjalani operasi ginekologi atau seksio sesar dan histerektomi. +ndometrioma dinding abdomen banyak dijumpai pada pasien dengan riwayat operasi ginekologi. *enemuan khas dari kasus endometriosis adalah dijumpainya implan endometriosis, endometrioma dan perlengketan atau adhesi. Implan yang terbentuk dapat sangat kecil sampai dengan beberapa sentimeter, dapat merupakan lesi implan superfisial ataupun tertanam cukup dalam. *enampakan warna dari implantasi endometriosis ini bisa berubah selama siklus menstruasi, dapat membesar dan mengalami kongesti dan mengalami perdarahan seiring dengan perdarahan siklus menstruasi. Implan endometriosis
16
17 lebih mudah diamati saat fase sekresi siklus menstruasi. %aat ini lesi endometriosis akan mengeluarkan respons inflamasi dengan pembentukan area perdarahan, proses fibrotik dan pembentukan perlengketan. "ista endometriosis $endometrioma) biasanya terjadi di dalam o#arium sebagai akibat dari perdarahan intra o#arium berulang. 0ebih dari 4' endometrioma adalah pseudokista yang terbentuk akibat in#aginasi korteks o#arium,
yang
kemudian
tertutup
oleh
pembentukan
jaringan
adhesi.
+ndometrioma dapat sepenuhnya menggantikan jaringan o#arium normal. Dinding kista umumnya tebal dan fibrotik dan biasanya memiliki perlekatan fibrotik dan adanya area dengan perubahan warna. Di dalam kista umumnya terdapat cairan kental, berwarna gelap, berisi produk darah yang sudah berdegenerasi dimana penampilan ini menyebabkan kista endometriosis atau endometrioma ini sering disebut kista coklat. "ebanyakan endometrioma terjadi pada o#arium kiri. +ndometrioma bilateral terjadi dalam ' kasus dan bisa ditemukan cukup besar walau jarang melebihi diameter ( cm. 0okasi lain dari endometriosis selain o#arium adalah ligament uterus $ligamentum latum posterior, ligament sacro uterine), ca#um Douglas, peritoneum rongga pel#is, tuba falopi, daerah rektosigmoid dan kandung kemih. 0esi yang besar dan lesi dengan dinding noduler harus diperiksa untuk menyingkirkan keganasan. +ndometriosis biasanya akan mengalami regresi alami setelah menopause.
e. Tan'a Dan Ge*ala
?ejala-gejala endometriosis umumnya terasa paling parah sebelum dan selama siklus menstruasi berlangsung. ?ejala gejala yang dapat ditemui pada penderita endometriosis antara lain 2 (. 5yeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul Tanda paling umum adalah rasa sakit yang hebat pada perut bagian bawah, bisa terasa sesekali, ataupun terus-menerus. Fasa sakit ini seringkali menjadi lebih parah jika si penderita melakukan akti#itas melelahkan. &. Fasa sakit yang berlebihan saat menstruasi +ndometriosis terjadi saat jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. *ada
17
18 penderita endometriosis, jaringan tersebut juga mengalami proses penebalan dan luruh yang sama dengan siklus menstruasi. Tetapi darah di luar rahim akhirnya mengendap dan tidak bisa keluar karena terletak di luar rahim. +ndapan tersebut beserta dengan jaringan di sekitarnya akan mengalami iritasi. ;al ini dapat mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa saat menstruasi. 1.
*endarahan yang berlebihan saat menstruasi
/.
:enstruasi yang tidak teratur $misalnya spotting sebelum menstruasi)
.
Fasa sakit saat buang air besar serta kecil aringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
9. Dispareunia $nyeri ketika melakukan hubungan seksual) Fasa nyeri pada penderita endometriosis biasanya juga dirasakan saat melakukan
hubungan
seksual
karena
peradangan
yang
terjadi
pada
endometrium menimbulkan rasa sakit yang dapat menyebar di area perut dan panggul. *roses iritasi yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan o#arium, serta di sekitar fimbrie tuba. *erlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari o#arium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. %elain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim. Itulah mengapa penderita endometriosis sulit mendapatkan keturunan. *ada penderita endometriosis, jaringan endometrium yang melekat pada o#arium atau struktur di sekitar o#arium bisa membentuk massa yang terisi darah $endometrioma). "adang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba $%yamsir dan Iwan, &''3). f. Penega+an
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegah kista endometriosis ini2 (.
Futin berolah raga, seperti senam aerobik, senam yoga, maupun lari pagi, agar tubuh tetap sehat bugar, membakar lemak agar tidak obesitas, serta asupan oksigen di
18
19 dalam tubuh tercukupi. &.
:engkonsumsi buah-buahan segar seperti2 jeruk, kiwi, apel, pir, anggur, stroberi. Begitu juga sayur-sayuran yang berserat seperti2 kangkung, bayam, brokoli agar proses pembuangan kotoran di dalam tubuh menjadi lancar. 1. :engurangi kebiasaan pola mengkonsumsi makanan- makanan berlemak, terlalu pedas, makanan olahan, dan yang berpengawet zat kimia, minumminuman bersoda seperti soft drink, karena zat kimia yang ada dalam makanan maupun minuman berpengawet mampu memancing pertumbuhan kista di dalam tubuh wanita.
/.
:elakukan juga aktifitas yang menyenangkan namun tetap sehat seperti liburan berekreasi ke tempat-tempat yang bisa menghilangkan kejenuhan atau stress setelah melakukan rutinitas yang padat dan menyita waktu serta tenaga. . Istirahat secukupnya, dan jangan telat makan, karena asupan gizi harus seimbang.
%edangkan
langkah pengobatan
yang
harus
diambil
oleh penderita
kista endometriosis tidak berbeda jauh dengan langkah pencegahan dalam hal menjaga pola konsumsi, tingkat stress, adapun langkah lain selebihnya sebagai berikut2 (. Futin melakukan pemeriksaan klinis ginekologi untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran o#arium lainnya, pemeriksaan C%?, bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran darah, pemeriksaan petanda tumor $tumor marker), pemeriksaan :FI bila dianggap perlu. &. Tipe olah raga yang dianjurkan bagi wanita penderita kista endometriosis ialah senam yoga, karena dengan senam ini keadaan tubuh bisa menjadi lebih santai, dan pikiranpun menjadi tenang, agar tingkat stress akibat rutinitas sehari-hari bisa hilang dan tidak menjadi beban yang berdampak negatif bagi kesehatan. 5amun tipe olah raga yang berat tidak dianjurkan bagi penderita kista endometriosis ini, karena dapat menimbulkan goncangan pada rahim yang akan menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat. 1.
@perasi, kista endometriosis juga bisa diobati melalui langkah pembedahan atau pengangkatan kista yang melekat pada dinding rahim wanita, namun langkah
19
20 inipun tidak sepenuhnya dapat berhasil, karena kista tersebut bisa muncul kembali suatu saat kemudian, karena banyak sebab, selain karena pola makan yang salah, gangguan hormon /. :enunggu masa menopause, wanita akan berhenti menstruasi saat mencapai masa menopause yakni ketika memasuki usia / tahun, karena pada tahap ini wanita akan sehingga
berhenti
kista
mengeluarkan
endometriosis
akan
darah
kotor
terhenti
yang
ada pada tubuh,
masa perkembangannya dan
kistanya akan hilang dengan sendirinya karena organ rahimya telah tidak berfungsi lagi. . Futin mengkonsumsi obat dari dokter maupun menjalani terapi penyembuhan tradisional seperti minum kunir putih yang dipercaya dapat
mengobati kista
endometriosis.
g. P%ognosis
*ada pasien yang mengalami pembedahan radikal, 1 akan mengalami endometriosis kembali. %edangkan pasien
yang mengalami
pembedahan
konser#atif, (' akan menderita kembali pada 1 tahun pertama dan 1 pada tahun pertama. *emeriksaan
2 baik
&. Huo ad sanam
2 baik
1. Huo ad functionam
2 baik
/. Huo ad cosmeticam
2 baik
+. Pasien Safet,
"eselamatan pasien $patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit 20
21 membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. %istem tersebut meliputi pengenalan risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko $Depkes &''7). :enurut *eraturan :enteri "esehatan FI 5omor (94(> :enkes> *er> AIII> &'((, keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Tujuh %tandar "eselamatan *asien %tandar keselamatan pasien menurut *eraturan
:enteri
"esehatan
5omor
(94(>:enkes>*er>AIII>&'((
tentang
"eselamatan *asien Fumah %akit, *asal 3 ayat $&) meliputi2 (. ;ak pasien %tandarnya adalah pasien keluar ganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya "TD $"ejadian Tidak Diharapkan). "riterianya adalah sebagai berikut2 a.
;arus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
b.
Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
c.
Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya "TD. &. :endidik pasien dan keluarga %tandarnya adalah F% harus mendidik pasien keluarganya tentang kewajiban tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. "riterianya adalah keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. "arena itu, di F% harus ada sistim dan mekanisme
21
22 mendidik pasien keluarganya tentang kewajiban tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien keluarga dapat2 a.
:emberik an info yang benar, jelas, lengkap dan jujur
b.
:engetahui kewajiban dan tanggung jawab
c.
:engajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d.
:emahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e.
:ematuhi instruksi dan menghormati peraturan F%
f.
:emperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
g.
:emenuhi kewajiban finansial yang disepakati
1. "eselamatan pasien dalam kesinambungan pelayananJ %tandarnya adalah F% menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan dengan kriteri sebagai berikut2 a.
"oordinasi pelayanan secara menyeluruh
b.
"oordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
c.
"oordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
d.
"omunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan /. *enggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan e#aluasi dan program peningkatan keselamatan pasien. %tandarnya adalah F% harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor menge#aluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif "TD, melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta "* dengan kriteria sebagai berikut2
a.
%etiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan $design) yang baik, sesuai denganETujuh 0angkah :enuju "eselamatan *asien Fumah %akitE. b. %etiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja c. %etiap rumah sakit harus melakukan e#aluasi intensif d. %etiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis . *eran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
22
23 a. *impinan dorong jamin implementasi program "* melalui penerapan 3 0angkah :enuju "* F%E. b. *impinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko "* program mengurangi "TD. c. *impinan dorong tumbuhkan komunikasi koordinasi antar unit indi#idu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang "*. d. *impinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, meningkatkan kinerja F% serta tingkatkan "*. e. *impinan
mengukur
mengkaji
efektifitas
kontribusinya
dalam
meningkatkan kinerja F% "*, dengan criteria sebagai berikut2 a)
Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
b)
Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program meminimalkan insiden,
c)
Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi
d)
Tersedia prosedur cepat-tanggapE terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan
analisis. e)
Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden,
f)
Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
g)
Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan
h)
Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
i)
Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk menge#aluasi efekti#itas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
9. :endidik staf tentang keselamatan pasien a. F% memiliki proses pendidikan, pelatihan orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan "* secara jelas.
23
24
b. F% menyelenggarakan pendidikan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien, dengan kriteria sebagai berikut2 a)
:emiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien.
b)
:engintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inser#ice Training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
c)
:enyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok $teamwork) guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien. 3. "omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien %tandarnya adalah2
a.
F% merencanakan mendesain proses manajemen informasi "* untuk memenuhi kebutuhan informasi internal eksternal.
b.
Transmisi data informasi harus tepat waktu akurat, dengan criteria sebagai berikut2 (. Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien. &. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk mere#isi manajemen informasi yang ada. "linik fisioterapi di Fumah %akit *"C :uhammadiyah 6ogyakarta melaksanakan beberapa aturan tentang pasien safety, seperti 2 •
Terapis mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang atau melakukan terapi terhadap pasien.
•
Terapis menggunakan sarung tangan dan masker saat melakukan terapi.
•
!lat terapi dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
•
Terapis selalu berhati-hati saat melakukan terapi latihan dengan pasien
"omunikasi antara kepala klinik dan pelaksana sudah terjalin dengan baik.
24
25
i. Un'e%l,ing P%oes
Infeksi kandungan menahun (keputihan yang tidak ditangani)
Kuman masuk ke dalam selaput melalui indung telu
Infeksi tese!ut melemahkan daya tahan selaput peut
"aat haid tidak semua daah akan tumpah dai #ngga ahim ke liang vagina$ tapi ada yang meme%ik ke #ngga peut& K#ndisi ini meangsang sel'sel usak yang ada di
ilakukan lapa#t#mi * ##f#e%t#my kanan
+danya keusakan aingan
,un%ul p#ses in-amasi
25 .eadi pelepasan /at'/at kimia (p#staglandin$ se#t#nin$ !adikinin$ histamin$ su!stansi dan lek#tein)
26
,engaktiasi n#sisept# (esept# nyei) !eupa saaf + delta dan saaf
,eangsang saaf peife menyalukan impuls ke medulla spinalis
,enuu ke (#stei# #n ell) atau thalamus (pusat sens#i petama dipesepsikan)
Impuls nyei meleati ate #nt#l ("u!stansia elatin#sa)
Impuls masuk ke #te ee!i untuk pesepsi intensitas dan l#kasi nyei
esepsi yei selesai
angguan ,#!ilisasi
26
27
B. DESKRIPSI PR(BLEMATIKA "ISI(TERAPI
-
-. Assess!ent "isiote%a&i
a. "eterangan Cmum *enderita
5ama
2 5y. %iti :aryati
Cmur
2 /' tahun
enis "elamin
2 *erempuan
!gama
2 Islam
*ekerjaan
2 iraswasta
!lamat
2 *atangpuluhan, irobrajan 1>&( FT '(>'(
5omor Fekam :edik
2 99/
Data :edis Fumah %akit > "linik Fadiologi
2 Tidak ada
0aboratorium
2 ;b → (/,( g>dl 0eukosit → 7,7 rb>u0
C%?
2 terdapat "ista +ndometriosis
b. !namnesis
⃝ +ut#anamnesis ⃝ ete#anamnesis
(. "eluhan Ctama 5yeri pada bekas luka jahitan operasi, nyeri saat bergerak
27
28 &. Fiwayat *enyakit %ekarang 5yeri pada saat haid, dokter menyampaikan terdapat kista endometriosis bagian kanan, kemudian dilakukan operasi pada & !gustus &'(9 di F% *"C "ota 6ogyakarta -
*asien mengeluh nyeri pada luka jahitan bekas bekas operasi dan kesulitan bergerak 1. Fiwayat *enyakit Dahulu dan *enyerta - Tidak ada
c. *emeriksaan @bjektif (. Aital %ign Blood *ressure
2 ((/>97 mm;g
;eart Fate
2 ((' G>menit
Fespiratory Fate
2 G>mnt
Temperature
2
&. *emeriksaan %istemik "husus :uskuloskeletal -
Dari tidur ke duduk
-
Dari duduk ke berdiri
-
%aat berjalan
2 5yeri saat melakukan gerakan
2 Tidak dilakukan 2 Tidak dilakukan 2 Tidak dilakukan
"ardiopulmonal 5euromuskuler 2 %kala A!% K 9 2 Tidak dilakukan 2 Tidak dilakukan 2 Tidak dilakukan
Integument
28
29 1. *engukuran "husus :uskuloskeletal "ardiopulmonal 5euromuskuler Integument
29
30
. I!&ai%!ent
5yeri pada lika bekas incisi $pembedahan 0aparotomi > @oforektomi) "esulitan dalam mobilisasi /. "#ntional Li!itation
*asien kesulitan menggerakkan kaki *asien kesulitan bangkit dari tidur ke duduk dan duduk ke berdiri 0. Pa%tii&ation Rest%ition
*asien belum bisa melakukan akti#itas berjualan di warung
C.
PENATALAKSANAAN "ISI(TERAPI
(.
Inter#ensi =isioterapi a) *osisi *asien b) *osisi Terapis
2 Duduk
2 Berdiri di samping pasien
c) *elaksanaan Terapi
Terapis memberikan edukasi mengenai posisi mengangkat barang yang benar, pasien tidak diperkenankan mengangkat barang berat, tidak diperkenankan mengangkat kaki L/ d) Dosis2 &G sehari
(. 0atihan pernafasan perut atau abdominal breathing eGercise %ikap berbaring terlentang kedua tangan di samping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai. Bentuk latihan pernapasan perut $() letakkan tangan kiri di atas perut, $&) lakukan pernafasan diafragma, yaitu tarik nafas melalui hidung, tangan kiri naik ke atas mengikuti dinding perut yang menjadi naik, $1) lalu hembuskan nafas melalui mulut. =rekuensi latihan adalah (&-(/ per menit. 0akukan gerakan pernafasan ini sebanyak 7 kali dengan inter#al & menit. $:ochtar, (447)
30
31
?ambar &.1 0atihan pernapasan perut $:ochtar, (447) &) 0atihan untuk bahu, siku dan jari-jari. Cntuk bahu, posisi tidur telentang, pasien diminta menggerakkan bahunya secara aktif ke arah fleksi, ekstensi $mengangkat lengan ke depan dan ke belakang),
abduksi-adduksi
$mengangkat
lengan
ke
samping
badan),
sircumduksi secara bergantian kanan dan kiri. Cntuk siku, posisi tidur terlentang, pasien diminta untuk menekuk dan meluruskan sikunya secara bergantian kanan dan kiri. Cntuk jari-jari, posisi tidur terlentang, pasien diminta untuk menggerakkan jari-jari tangannya, genggam lemas, dan semua gerakan diatas diulang sampai 1 G 7 hitungan.
&. *ositioning Tujuan 2 melatih transfer dari telentang ke miring. *elaksanaannya 2 pasien diminta untuk berubah posisi dari terlentang ke posisi miring kanan dan kiri secara bergantian dalam waktu ( menit kemudian ganti posisi.
1. ?erak !ktif *osisi pasien berbaring terlentang kedua tungkai lurus, kemudian pasien diminta menekuk dan meluruskan pergelangan kaki $dorsi fleksi dan plantar fleksi), gerakan memutar ke dalam dan ke luar $in#ersi dan e#ersi) dan gerakan memutar pergelangan kaki kedalam dan keluar $sirkumduksi), dilanjutkan dengan menekan lutut ke bawah secara bergantian kanan dan kiri. %emua gerakan diatas dilakukan sebanyak 1G7 hitungan.
31
32
?ambar &./ Bentuk latihan aktif pada kaki $:ochtar, (447)
/. 0atihan duduk Bila pasien tidak ada keluhan dapat dilanjutkan dengan latihan duduk. Dari posisi tidur terlentang ke posisi duduk dilakukan dengan cara kedua tungkai dirapatkan, salah satu lutut sedikit di tekuk, kemudian tubuh diputar miring bersamaan dengan kedua tungkai kesisi tempat tidur. "edua tungkai bawah diturunkan dari Bed sambil mendorong tubuh ke posisi duduk dengan menggunakan dorongan kedua tangan, kemudian terapis harus menanyakan kepada pasien apabila pusing atau mual serta dapat dilihat pada wajah pasien apakah pucat atau tidak.
. 0atihan berdiri Cntuk latihan berdiri dimulai dari urutan latihan duduk sampai pasien sudah duduk di tepi Bed dengan kaki menggantung, dilanjutkan pasien menggeser pantat dan tubuhnya ke salah satu sisi tangannya untuk menapakkan salah satu kakinya di lantai, hal ini dilakukan dengan kedua tungkai tetap merapat. %etelah menapak lalu berdiri tegak dan tetap harus ditanyakan oleh terapis pada pasien adakah keluhan pusing dan mual. ika tidak ada keluhan dapat dilanjutkan dengan latihan berjalan di sekitar Bed.
9. 0atihan relaksasi Tidur terlentang, kedua tungkai lurus dan sedikit terbuka, kedua lengan
32
33 rileks di samping badan. Dibawah lutut dan kepala diganjal bantal. Tutup mata, lemaskan seluruh tubuh, tenang, dilakukan pernafasan teratur dan berirama.
?ambar &. ?erakan-gerakan sebelumnya tetap dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan 2 (. 0atihan jongkok-berdiri *osisi awal berdiri tegak, kaki terbuka selebar bahu, tangan berpegangan pada tepi bed, dilakukan gerakan jongkok dengan tangan masih berpegangan dan berdiri kembali perlahan-lahan. *ada latihan ini sebatas toleransi pasien, sehubungan dengan masih adanya nyeri.
?ambar &.9 0atihan jongkok berdiri $:ochtar, (447) &)
33
34
&. 0atihan pembentukan sikap tubuh yang benar. *osisi berdiri tegak kemudian dilakukan sikap membawa berat badan langsung di atas lekukan kaki dan ratakan semua jari kaki di atas lantai, tekankan lutut ke belakang secara perlahan. @tot-otot panggul dikencangkan, otot-otot perut ditarik ke dalam, rongga dada dikembangkan, tarik kepala ke atas, luruskan tengkuk. *ertahankan sikap ini sampai 7 hitungan kemudian rileks. Diulang hingga 7 kali.
?ambar &.3 0atihan pembentukan sikap tubuh yang benar $:ochtar, (447) &.
+#aluasi =isioterapi %etelah dilakukan dua kali terapi diantaranya 2 a. 1 !gustus &'(9 2 breathing eGercise, mika miki, gerak aktif, edukasi duduk setelah & jam dilakukan terapi latihan. b. / !gustus &'(9 2 edukasi !D0 Diperoleh hasil bahwa 2 *asien mengalami peningkatan nyeri $ditunjukkan skala A!%
→
9).
!D0 pasien mengalami peningkatan $pasien sudah mampu duduk, berdiri, dan berjalan). Tindak 0anjut 2 -
:elakukan latihan di rumah sesuai anjuran fisioterapis
-
:engikuti saran dan edukasi sesuai anjura fisioterapis
34
35
36
37
-
38
-
BAB III STATUS KLINIS
39
40
41
42
43
44
BAB I$ PENUTUP A. KESIMPULAN
+ndometriosis adalah implan jaringan $sel-sel kelenjar dan stroma) abnormalmirip endometrium $endometrium like tissue) yang tumbuh di sisi luar ka#um uterus,dan memicu reaksi peradangan menahun. $;eriansyah &'(() *ost operatif 0aparatomi merupakan tahapan setelah proses pembedahan pada area abdomen $laparatomi) dilakukan. Dalam *erry dan *otter $&'') dipaparkan bahwa tindakan post operatif dilakukan dalam & tahap yaitu periode pemulihan segera dan pemulihan berkelanjutan setelah fase post operatif. Dalam kasus ini fisioterapi berperan untuk meningkatkan mobilitas dan !D0 pasien post operasi laparatomi kista endometriosis yaitu den gan memberikan latihan seperti breathing exercise, gerak aktif, mika miki, edukasi duduk dan edukasi !D0.
B. SARAN
(. *embaca a. Diharapkan pembaca dapat mengetahui penyakit kista endometriosis dan pembedahan laparatomi. b. Diharapkan pembaca mendapatkan banyak pengetahuan dan informasi dari laporan yang penulis buat. &. *enulis a. Diharapkan penulis untuk lebih memperbanyak informasi dan pengetahuan dalam menulis laporan. b. Dengan dilakukan +<+ diharapkan penulis mampu memahami materi yang sudah diajarkan dan mampu untuk mengaplikasikan di lahan.