Fisiologi Demam Demam, Demam, yang berarti temperature temperature tubuh tubuh di atas batas normal, dapat disebabkan oleh kelain kelainan an di dalam dalam otak otak sendir sendirii atau atau oleh oleh bahanbahan-bah bahan an toksik toksik yang yang mempen mempengar garuhi uhi pusat pusat penga pengatur turan an temper temperatur ature. e. Penyeb Penyebab ab tersebu tersebutt melipu meliputi ti penyak penyakit it bakter bakteri, i, tumor tumor otak, otak, dan keadaan lingkungan yang dapat berakhir dengan serangan panas. Banyak Banyak protein protein,, hasil hasil pemeca pemecahan han,, dan bebera beberapa pa zat terten tertentu tu lain, lain, terutam terutamaa toksin toksin liposa liposakar karida ida yang yang dilepa dilepaska skan n oleh oleh bakteri bakteri,, dapat dapat menyeb menyebabk abkan an pening peningkat katan an set-point thermostat hipotalamus. Zat yang menimbulkan efek seperti ini disebut pirogen . Pirogen yag dilepaskan oleh bakteri toksik atau pirogen yang yang dilepaskan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit. Ketika set-point pusat pengaturantemperatur hipotalamus meningkat lebih tinggi dari tingkat normal, semua mekanisme untuk meningkatk meningkatkan an temperature temperature tubuh terlibat, termasuk termasuk pengubaha pengubahan n panas dan pembentuk pembentukan an peningkatan panas. Percob Percobaan aan pada pada biatan biatang g telah telah memper memperlih lihatka atkan n bahwa bahwa bebera beberapa pa piroge pirogen, n, ketika ketika disuntikkan ke dalam hipotalamus, dapat bekerja secara langsung pada pusat pengaturantempeatur hipotalamus untuk meningkatkna set-pointnya . Walaupun masih banyak pirogen lain yang berfungsi tidak langsung dan mungkin membutuhkan periode laten beberapa jam sebe sebelu lum m meni menimb mbul ulka kan n efek efek ini. ini. Hal Hal ini ini terj terjad adii pda pda bany banyak ak bakt bakteri eri piro piroge gen, n, terut terutam amaa
endotksin dari bakteri gram negative. Apabila bakteri atau hasil pemecahan bakteri terdapat dalam jaringan atau dalam darah, darah, keduay keduayaa akan akan difagosi difagositosi tosiss oleh leukosit leukosit darah, darah, makrofag makrofag jaringan jaringan dan limfosit
pembunuh bergaraul besar . Seluruh sel ini selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin-1 interleukin-1 ke dalam cairan tubuh, yang juga disebut pirogen leukosit atau pirogen Interleuki ukin-1, n-1, saat saat mencap mencapai ai hipota hipotalam lamus, us, segera segera menimb menimbulk ulkan an pirogen endogen endogen. Interle demam, meningkatkan temperature tubuh dalam waktu 8-10 menit. Beberapa percobaan terakhir telah menunjukkan bahwa IL-1 menyebabkan demam perta pertama-t ma-tama ama dengan dengan mengin menginduk duksi si peembe peembentu ntukan kan salah salah satu satu prosta prostagla glandi ndin, n, teruta terutama ma prostaglandin E2, atau zat yang mirip dan zat ini selanjutnya bekerja dlam hipotalamus untuk memban membangki gkitka tkan n reaksi reaksi demam. demam. Ketika Ketika pemben pembentuk tukan an prosta prostagla glandi ndin n dihamb dihambat at oleh oleh obat, obat, demam sama sekali tidak terjadi atau paling tidak berkurang. Sebenarnya hal ini mungki sebaga sebagaii penjel penjelasa asan n bagaim bagaimana ana cara aspiri aspirin n menuru menurunka nkan n deraja derajatt demam, demam, karena karena aspiri aspirin n
mengganggu pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat. Hal ini juga akan menjelaskan mengapa aspirin tidak menurunkan temperature tubuh pada orang normal, karena orang normal tidak memi.iki interleukin-1. Fisiologi Nyeri Nyeri adalah rasa sensorik tidak nyamandan pengalaman emosional yang berkaitan dengan kerusakan atau berpotensi untuk kerusakan jaringanatau yang didiskripsikan dengan suatu kerusakan. Rasa nyeri terutama merupakan mekanisme pertahanan tubuh. Rasa nyeri timbul bila ada jaringan yang rusak, dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri. Rasa nyeri dapat dibagi menjadi dua nyeri utama: rasa nyeri cepat dan rasa nyeri
lambat . Rasa nyeri dapat dirasakan melalui berbagai jenis rangsangan. Semua ini dikelompokkan sebagai rangsang nyeri mekanis, nyeri suhu, dan nyeri kimiawi. Pada umumnya nyeri, nyeri cepat diperoleh melaui rangsangan jenis mekanis atau suhu, sedangkan nyeri lambat dapat diperoleh melaui ketiga jenis tersebut. Beberapa zat kimia yang merangsang jenis nyeri kimiawi meliputi bradikinin,
serotonin, histamine, ion kalium, asam, asetilkolin, dan enzim proteolitik . Selain itu, prostaglandin dan substansi P meningkatkan sensitivitas ujung-ujung serabut nyeri tetapi tidak secara langsung merangsangnya. Substansi kimia terutama penting untuk perangsangan lambat, jenis rasa nyeri yang menusuk yang terjadi setelah cedera jaringan. Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa An. U, 5 tahun, mengalami demam dan nyeri saat menelan dikarenakan adanya reaksi imun tubuh saat terjadi infeksi.