FINISHING DAN POLISHING KERANGKA LOGAM Pendahuluan Finishing dan polishing adalah prosedur dalam menghaluskan, mengkilapkan dan untuk membersihkan goresan kerangka logam. Finishing dan polishing kerangka logam merupakan prosedur yang penting dan harus dikerjakan dengan sistematik. Pada bab ini akan dibahas urutan langkah dalam mengerjakan finishing polishing untuk mendapatkan hasil polesan kerangka logam yang baik. Finishing kerangka logam Gunakan Gunakan abrasive abrasive wheels wheels atau atau point point dan high high speed speed grinder grinder atau hand hand piece piece untuk untuk memotong. memotong. Sebagian besar dokter gigi lebih bisa menggunakan hand piece dalam finishing finishing logam, sedangkan sebagian besar tekhniker lebih nyaman menggunakan high speed grinder. Jadi gunakan alat yang lebih nyaman untuk digunakan sendiri. Pada finishing cobalt-chromium alloy, harus menggunakan high speed grinder (24.000 rpm) ( gambar 11-1). Harus banyak latihan dalam menggunakan mesin tersebut. Bur atau stone harus terkunci pada chuck dan tidak boleh dari 2 cm ( gambar 11-2 ). Penguat mandrel sebaiknya digunakan untuk mencegah bengkok atau patah. Heatlss stone dan disk tidak dipegang lebih dari 1 cm dari chuck. (gambar 11-3 )
Hindari penggunaan dalam tekanan yang kuat, untuk mencegah terjadinya panas dalam permukaan kerangka logam yang dapat menyebabkan hasil yang tidak baik. Selain itu juga akan merusak permukaan partikel abrasive dan permukaan alat pemtong, stone atau disk. Finishing dan polishing merupakan rangkaian langkah atau prosedur yang dibuat untuk memperbaiki atau mengurangi goresan sampai kerangka logam terlihat baik dan halus. Finishing yang baik dilakukan dengan prosedur langkah demi langkah. Finishing dan polishing adalah bagian penting dalam membentuk polesan permanen yang baik pada akhir casting. Prosedur 1. Potong sprue hasil casting menggunakan separating disk. Potong sedekat mungkin dengan bar, tetapi tidak sampai merusak kerangka logam ( gambart 11-5) perlekatan pada sisa sprue sebelumnya.. stone ini juga digunakan untuk membersihkan nodul logam yang ada pada daerah yang terlihat. 3. Gunakan disk, barrel-shaped mounted stone, fine-tapered mounted stine atau carbide bur. Tergantung dari daerah area, buang residu dari lengan cengkram, minor konektor, rests, indirect retainer, dan area denture base retensi. (gambar 11-6) 4. Haluskan kontur konektor mayor, dan perbaiki lubang-lubang kecil dan bagian-bagian yang berlebih menggunakan wheel atau tone. Gerakan stone kearah depan dan belakang sepanjang konektor mayor untuk menghindari terbentuknya gelombang atau permukaan yang tidak rata pada konektor ( gambar 11-7) 5. Halusk Haluskan an rest rest kerang kerangka ka logam logam kecual kecualii pada daerah daerah yang yang berkont berkontak ak dengan dengan gigi, gigi, sepert sepertii permukaan di bawah oklusal rest, konektor minor, dan permukaan dalam lengan cengkkeram menggunakan fine tpered monted stone. Stone ini juga bisa digunakan untuk membulatkan ujung yang yang taja tajam m pada pada bagi bagian an infe inferi rior or bord border er lenga lengan n cengk cengker eram am ( gamba gambarr 11-8 11-8 ) hal ini ini akan akan mempermudah pemasang gigi ke abutment, tapi jangan sampai mengurangi lebar cengkeram 6. memperhalus memperhalus undercut undercut butt joint joint dari garis akhir, akhir, baik secara internal internal maupun maupun eksternal eksternal menggunakan inverted cone stone atau separating disk ( gambar 11-9 ) pada bagian retention
latticework tidak membutuhkan penghalusan atau pemolesan, tapi nodul yang ada harus dibersihkan. 7.pengurangan goresan dapat dilakukan dengan cara pemilihan sandpaper disk 8. lakukan finishing dengan mengoklusikan logam kebagian yang berkontak dengan gigi seprti permukaan dalam lengan cengkeram, occlusal rest, indirect retainer, dan retainer dan konektor mayor. Proses finishing ini digunakan untuk mencegah terlalu banyak merubah permukaan pada saat pengkilapan, karena bagian tersebut harus fit secara akurat dengan gigi. a. memeriksa permukaan yang berkontak dengan gigi, nodul, kerusakan kecil dan iregularitas menggunakan pencahayaan yang terang. Kemudian bersihkan dengan smaal fine stone atau bur. Untuk bagian yang rusak sedikit gunakan gerinda ( gambar 11-14 ) b. bentuk rubber dengan bahan abrasive ( tripoli ) agar bisa mempermudah penghalusan dalm mencapai bagian permukaan yang dalam dan kecil ( gambar 11-15 ), haluskan dengan tekanan ringan pada permukaan. c. gunakan cylinder felt cone dengan tripoli agar menghasilkan permukaan yang halus ( gambar 11-16 ). Lubangi ujung cone dengan ujung pisau untuk memutar, tekanan cone yang telah dibentuk dengan pisau berguna dalam polishing bagian bawah dari occlusal rest. ( gambar 11-17 ). Bersihkan sisa tripoli dengan sabun dan air, campurkan 2/3 larutan green soap dan 1/3 ammonia, atau gunakan septisol solution siap pakai ( gambar 11-18 ). d. gunakan felt cylinder lain dengan jeweler’s rouge untuk menyelesaikan finishing. ( gambar 11-19 ). 9. haluskan keseluruhan kerangka logam menggunakan rubber wheels ( gambar 11-20 ), kecuali lengan lengan cengkeram. jika memungkinkan gunakan rubber wheel pada permukaan konektor mayor., tetapi tidak menggangu bentuk dan lebarnya. ( gambar 11-21 ). Hal ini akan menghasilkan permukaan yang halus dengan mengurangi gelombang. Untuk menghaluskan garis akhir menggunakan knife-edge wheels ( gambar 11-22 ) 10. membersihkan bayangan, tanda sisa jejak yang ditinggalkan rubber wheels menggunakan small felt wheels dengan tripoli pada daerah yang lebih sulit dicapai ( gambar 11-23 ) 11. keseluruhan kerangkan logam, termasuk permukaan luar cengkeram dipoles menggunakan small tripoli-impregnated cloth wheel ( gambar 11-24) a. poles lengan cengkeram menggunakn cloth wheel dari tepi ke ujung ( gambar 11-25) b. poles semua area kerangka logam yang lain dari arah yang berbeda untuk menghasilkan permukaan yang mengkilap. Mempersiapkan Cloth wheel atau Rag wheel untuk digunakan pada mesin. Perhatian : Penggunaan rag atau cloth wheel yang besar pada mesin untuk memoles kerangka logam adalah sangat beresiko .Ini memudahkan untuk cengkram tersangkut pada cloth/kain.Cloth wheel yang baru harus harus selalu di periksa sebelum menggunakan nya.hal ini dilakukan untuk lebih melembutkan lebih menghaluskan dan untuk menghilangkan small string ( benang kecil) yang berada pada permukaan.Jika small string ( benag kecil ) tidak dibersihkan dapat tersangkut pada pada kerangka logam dan menyebabkab kerusakan. A. Saat wheel berputar pada mesin, tekan ujung yang tumpul pada stainless steel knife atau spatula yang berlawanan pada wheel dengan tekanan.Ini akan menyebabkan permukaan wheel berjumbai, menjadikan benang lebih halus dan untuk menghasilkan helaian benang yang tidak rata (11-26).
B. Hentikan penggunaan wheel,dan gunakan korek api untuk membakar helaian dari benang. Hati-hati dalam memadamkan api ( gambar 11-27)
C. Ulangi prosedur ini beberapa kali sampai tidak ada benang yang terlihat pada permukaan. D. Wheel yang baru harus disiapkan secara tersendiri untuk digunakan dengan Tripoli dan untuk store. (gambar 11-28) 12. Setelah casting di poles dengan Tripoli, gosok casting dengan sabun, air dan sikat. Bersihkan semua bekas Tripoli ( 11-29). Pada beberapa area yang sulit dicapai, gunakan choloform pada cottonbud untuk membersihkan bekas Tripoli (11-30).
13. Panaskan casting menurut petunjuk pabriknya karena alloy berbeda dipanaskan dengan cara yang berbeda pula 14. Setelah dipanaskan, penting untuk melakukan pengawetan dan menghaluskan kembali dengan Tripoli. Kemudian lakukan penggosokan untuk membersihkan Tripoli. 15. Poles kerangka logam dengan cloth wheel dan sabun cair. (gambar 11-31) 16. Gosok cating dengan sabun dan air atau larutan sabun cair hijau dan ammonia dan jika diperlukan gunakan choloform untuk membersihkan semua bekas rouge. 17. Keringkan casting dengan compressor dan periksa dengan hati-hati di bawah lampu dan pembesaran untuk melihat berbagai goresan atau kerusakan. Jika banyak terlihat, kerangka logam dipoles kembali pada area ini ( 11-33) 18. Jika pemolesan sudah memuaskan, kerangka logam bisa dicobakan pada master cast atau duplikat master cast ( 11-34)
Gambar 11-34. Jika di duplikat master cast dibuat, cobakan casting pada master cast atau duplikat master cast. Gambar 11-35. Jika di dinginkan ,bersihkan relief wax dan blockout dari master cast dengan merendam cast pada air panas ( 120 F ; 49 C ) selama 5 menit, Bilas dengan air yang panas ( 200 F;95C)
̊
̊
̊
̊
̊
19. Jika blockout dan relief akan di bersihkan, itu dilakukan dengan merendam nya pada air panas (120 F ; 49C) selama 5menit, kemudian menuangkan air panas (200F ; 95C) diatas cetakan untuk membersihkan wax (gambar 11-35) ̊
20. Cek kecekatan dari kerangka logam pada master cast ( gambar 11-36)
̊
Daerah masalah Masalah prinsip yang berhubungan dengan finishing daan polishing gigi tiruan sebagai kepasan kerangka dalam mencapai kilauan ( luster ) yang diinginkan, penipisan yang berlebihan pada daerah kritis dari casting.membentuk atau merapikan cengkram dan konektor minor, dan distorsi kerangka logam saat polishing pada mesin ( table 11-1). Permukaan mengkilap dicapai dengan menyelesaikan setiap langkah dalam setiap urutan sebelum kelangkah berikutnya. Pada cara ini permukaan halus dan mengkilap bia didapatkan. Penting untuk menggunakan instrumen yang tepat dan agen pemoles. Jika terdapat ketidaksempurnaan pada casting, prosedur soldering bias diindikasikan daripada mengeliminasinya dengan menggerinda karena nantinya bisa menghasilkan area tipis pada bagian penting pada kerangka logam dan dapat mengurangi kekakuan/kekerasannya. Perlu diperhatikan juga saat menghaluskan lengan cengkram untuk mencegah notching yang dapat menyebabkan stress concentration dan kegagalan lebih awal pada cengkram karena rusak. Harus diperhatikan agar kerangka logam tidak tersangkut saat polishing pada mesin, jika tidak casting bisa rusak.