1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Diabetes Melitus adalah penyakit dimana penderita penderita tidak bisa mengontrol kadar gula dalam tubuhnya. Dimana tubuh akan selalu kekeurangan gula gula sehing sehingga ga mengga menggangg nggu u system system kerja kerja tubuh tubuh secara secara keselu keseluruh ruhan. an. Diabete Diabetess Melitus terjadi karena adanya masalah produksi hormon insulin oleh pankreas, baik hormon itu diproduksi dalam jumlah yang benar, maupun tubuh tidak bisa menggunakan hormon insulin dengan benar. (Ardian Martinus.2005. Diabet Diabetes es Melitu Melituss dapat dapat timbul timbul secar secar perlah perlahan an sehing sehingga ga pasien pasien tidak tidak menyadari akan adanya perubahan minum yang menjadi lebih banyak, buang air kecil kecil bertamb bertambah ah sering sering maupun maupun intensi intensitas tas makan makan yang yang berlebi berlebih h serta serta terjadi terjadi penurunan berat badan. Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan, tetapi kadar gula darah dapat dikontrol dengan penatalaksaan yang baik, dengan penerimaan dan kepatuhan pasien yang baik dan dengan dengan pengendalia pengendalian n kadar glukosa darah, laju komplikasi Diabetes Melitus baik akut maupun kronik dapat dicegah atau dihambat. Dalam Dalam 20 tahun tahun terakhi terakhir, r, pender penderita ita Diabet Diabetes es di seluru seluruh h dunia dunia nyaris nyaris mencapai angka 200 juta ji!a. Dari jumlah tersebut, "ndonesia menyumbangkan sekitar 10 juta penderita dalam da#tar itu. $otal penderita Diabetes Melitus di "ndonesia berdasar data %&', saat ini sekitar juta ji!a, dan diperkirakan jumlahnya melebihi 21 juta ji!a pada tahun 2025 mendatang. Dari data Medical )ecod )umah *akit +roinsi -$ sejak tahun 200/ sampai dengan 200 pada delapa delapan n bulan bulan terakhi terakhirr yaitu yaitu sampai sampai bulan bulan Agustus Agustus 200 200 terdap terdapat at 5/ kasus kasus
2 dengan rincian sebagai berikut pada tahun 200/ 200/ terdapat kasus 2// yang terdiri atas penderita laki3laki 1 orang (4,2 dan penderita perempuan 1 orang (50,1 (50,1 sedang sedangkan kan yang yang mening meninggal gal 2 orang orang (,0 (,0. . +ada +ada tahun tahun 200 200 terdapat terdapat 161 kasus yang terdiri terdiri atas penderita laki3laki laki3laki / orang orang (4,45 (4,45 dan penderita perempuan orang (51,55 sedangkan yang meninggal 2 orang (14,2. +ada tahun 200 200 sampai bulan Agustus 200 terdapat 15 kasus kasus yang terdiri atas penderita laki3laki /4 orang (54,1 dan penderita perempuan 61 orang (45,1 orang sedangkan yang meninggal 11 orang (,15.
+erilaku merupakan sumber dari segala keluhan penyakit yang umumnya diderita orang, memang tidak mudah merubah perilaku masyarakat, terlebih lagi perilaku yang sudah turun3menurun, atau sudah menjadi kebiasaan sehari3hari. Meningkatnya penderita Diabetes Melitus disebabkan oleh peningkatan obesitas, kurang kurang aktiitas aktiitas #isik, kurang mengkonsumsi mengkonsumsi makanan makanan yang berserat, merokok, dan tingginya lemak. 'rang yang banyak makan karbohidrat sehingga kelebihan kalori hingga kegemukan, inilah yang berisiko terkena Diabetes. ukan hanya makanan fast makanan fast food , , namun juga makanan tradisional seperti nasi, jagung, ketela, dan sebagainya yang dimakan dalam jumlah yang cukup banyak. 7arbohidrat adalah makanan yang boros insulin. 'rang yang dalam tubuhnya kekurangan insulin, akan membuatnya terkena penyakit Diabetes erdasarkan data tersebut, maka penulis tertarik mengambil kasus sebagai bahan karya tulis karena pada umumnya masyarakat kurang menyadari degan baik mengenai Diabetes Melitus. Dengan demikian diharapkan melalui asuhan keper!atan keper!atan yang intensi#, intensi#, terarah, terarah, dan berkesinamb berkesinambungan ungan,, sehingga sehingga komplikasi komplikasi yang yang terjad terjadii sebaga sebagaii akibat akibat dari dari Diabet Diabetes es Melitu Melituss dapat dapat dicega dicegah h dan diobat diobatii
secepat mungkin mungkin sehingga sehingga pada akhirnya akhirnya dapat sembuh sembuh !alaupun !alaupun dengan diet yang ketat dalam jangka !aktu yang tidak terhingga.
1.2 Rumusan Masalah agaimana melakukan Asuhan 7epera!atan +ada $n 8*9 dengan kasus Diabetes Melitus yang baik dan benar
1. Tujuan Penulisan 0
Tujuan Umum
+enulis mampu melakukan asuhan kepera!atan pada klien dengan gang ganggu guan an syst system em endo endokr krin in pada pada kasu kasuss Diab Diabet etes es Meli Melitu tuss deng dengan an penerapan langsung proses kepera!atan yang meliputi pengkajian, rumusan diagnosa rencana kepera!atan, pelaksanaan dan ealuasi.
1
Tujuan Khusus
1.
Mela Melaku kuk kan pen pengk gkaj ajia ian n pada pada $n9 $n9*9 *9 den deng gan kas kasua uass Diab Diabet etes es
Melitus dengan baik dan benar. 2.
Meru Merumu musk skan an diag diagno nosa sa kepe kepera ra!a !ata tan n pad padaa $n9 $n9*9 *9 deng dengan an kasu kasuss
Diabetes Melitus dengan baik dan benar. .
Mene Menent ntuk ukan an dan dan men menyu yusu sun n ren renca cana na asuh asuhan an kepe kepera ra!a !ata tan n pad padaa
$n9*9 dengan kasus Diabetes Melitus Meli tus dengan baik dan benar. 4.
Melaksanakan tindakan kepera!atan pada $n9*9 dengan
kasus Diabetes Melitus dengan baik dan benar. 5.
Mela Melaku kuka kan n eal ealua uasi si dan dan pen penil ilai aian an tin tingk gkat at keb keber erha hasi sila lan n sela selama ma
mera!at $n9*9 dengan kasus Dibetes Melitus dengan baik dan benar.
4
1.4 Manfaat Penulisan 1. "lmu "lmu 7epe 7epera ra!a !ata tan n Dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan ilmu kepera!atan. 2. +ela +elaya yana nan n 7epr 7epra! a!at atan an Dapat meningkatkan mutu asuhan kepera!atan klien terutama untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal . agi agi Masy Masyar arak akat at Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam upaya meningkatk meningkatkan an prilaku prilaku sehat yang bertanggung bertanggung ja!ab bagi masyarakat masyarakat dengan tujuan untuk mengetahui masalah kesehatan melalui in#ormasi yang di dapat dari studi kasus. 4. +enulis Memberikan man#aat melalui pengalaman nyata bagi peneliti, menambah pengetahuan peneliti untuk mengaplikasilan ilmu yang diproleh dari pendidikan khusus pada kasus Diabetes Melitus. 5. Din Dinas kes keseh ehat atan an Memberikan Memberikan masukan kepada instansi instansi terkait bagaimana bagaimana keadaan keadaan dan kejadian penyakit Diabetes Melitus suatu daerah.
1.5 Met!e Pengum"lan Data Dalam penyusunan study kasus ini, penulis menggunakan metode 1.5.1
Deskripsi melalu alui pend endekata atan kasus sus
1.5.2
$eknik +e +engumpulan Da Data
5 1.
%a!ancara $eknik ini digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data 3 data yang meliputi "dentitas klien, keluhan utama, ri!ayat penyakit sekarang, kesehatan lingkungan, dan data psikososial3spiritual.
2.
'bserasi $eknik ini dibagi dalam dua macam, yaitu obserasi langsung dan obserasi tak langsung. 'bserasi tidak langsung digunakan untuk mengamati keadaan #isik klien. *edangkan obserasi langsung dilakukan dengan cara pemeriksaan langsung terhadap klien dengan palpasi dan pemeriksaaan klien seperti mengukur nadi, tensi, perna#asan dan lain sebagainya.
1.5.
Dokumentasi
$eknik ini dilakukan dengan memperhatikan catatan medik klien 1.5.4
+ustakaan $eknik ini dilakukan dengan memperhatikan bacaan mengenai
gambaran penyakit, pengobatan, konsep teori tentang asuhan kepera!atan dan sebagainya. 1.6 #istematika Penulisan *istematika penulisan 7arya $ulis "lmiah ini adalah sebagai berikut 1.6.1
agian a!al
agian a!al usulan 7arya $ulis "lmiah ini adalah sebagai berikut 1.
&alaman sampul depan.
2.
&alaman sampul dalam.
.
&alaman persetujuan:pengesahan.
6 4.
&alaman da#tar isi.
5.
&alaman Da#tar "stilah
1.6.2 1.
agian inti A " +;-DA&<=
2.
A "" $"->A
.
$"->A
4.
+;MA&A*A-
5.
7;*"M+<=A- DA- *A)A-
6.
DA?$A) +<*$A7A
/.
=AM+")A-
/
BAB $ T%N&AUAN PU#TAKA
2.1
T%N&AUAN TE'R%T%# PEN(AK%T
2.1.1
Pengertian
Diabetes Militus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. @lukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. ( *melter *uanne c,dkk. 2001 . 2.1.2
Anatmi fisilgi
'rang
dengan
metabolisme
yang
normal
mampu
mempertahankan kadar glukosa darah antara /03110 mg:100d= (euglikemia dalam kondisi asupan makanan yang berbeda B beda. +ada orang non dibetik, kadar glukosa darah dapat meningkat antara 120 sampai 140 mg:d= setelah makan (postprantial, namun keadaan ini akan kembali menjadi normal dengan cepat, sedangkan kelebihan glukosa darah diambil dari darah dan disimpan sebagai glikogen dalam hati dan sel3sel otot.(glikogenesis. 7adar glukosa darah normal dipertahankan selama puasa karena glukosa dilepaskan dari cadangan3 cadangan tubuh (glikogenolisis. Dengan glukosa yang baru dibentuk
dari asam amino, laktat dan gliserol yang bersal dari trigliserida (glukoneogenesis, normalisai glukosa darah diatur oleh hormon3 hormon. +ankreas adalah sebuah organ abdomen di#us besar yang ber#ungsi sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. ?ungsi pankreas berkaitan dengan sintesis dan pengeluaran enim. ;nim pencernaan dan larutan bikarbonat dari sel3sel pankreas sedangkan #ungsi endokrin pankreas adalah memproduksi dan melepaskan hormone insulin, glukagon,
dan
somatostin.
&ormon3hormon
ini
masing3masing
diproduksi oleh sel3sel khusus yang berbeda dipankreas, yang disebut pulau langerhans. $iga sel3sel endokrin yaitu sel alpha (C yang mensekresi glukagon, sel beta ( yang mensekresi insulin dan sel delta (E yang mensekresikan gastrin dan somatostatin pancreas. +ancreas terletak retroperitoneal dibelakang lambung, dengan bagian kaput dan leher berada pada kuratura duodenum, bagian karpus memenjang secara horiontal melintasi bagian dinding posterior abdomen, dan bagian kauola bersentuhan dengan limpa. =ebih dari satu juta kumpulan pulau3pulau sel terletak menyebar dalam organ ini (*melter *uanne c. 2001.
@AMA) A-A$'M" +A-7);A*
www.octc.kctcs.edu 2.1.
Etilgi
1.
?actor genetic:7eturunan
2.
?actor nongenetik a.
"n#eksi.
b.
-utrisi
c.
*tress
d.
'bat3obatan
e.
&ormon3hormon
10
#.
2.1.4
1.
*kromegali
2.
@liukagonoma
.
$eokromositoma
+enyakit pancreas 1.
&emokromatosis
2.
+ankrreatitis akut
Klasifikasi Dibetes Melitus
1. Diabetes Melitus $ipe " ("nsulin Dependent Diabetes Militus Diabetes Melitus $ipe " adalah penyakit &iperglikemia akibat ketidak absolutan insulin. Diabetes Melitus $ipe " diperkrakan timbul akiba destruiksiautoimun sel3sel beta pulau langerhans yang dicetuskan oleh lingkungan. 2. Diabetes Melitus $ipe "" (noninsulin Dedependent Diabetes Militus Diabetes Melitus $ipe "" adlah penyakit hiperglikemia akibat insensitoyitas sel terhadap insulin. Diabetes Melitus $ipe "" berkaitan dengan kegemukan selain itu pengaruh
genetik
yang nenetukan
kemungkinan seseorang
mengidap penyakit ini cukup kuat. Diabetes ini juga disebabkan oleh kelainan pankreas, hormonal, karena obat3obatan dan kelaian reseptor insulin. . Diabetes @estasional $erjadi pada !anita hamil yang sebelumnya tidak mengidap Diabetes. *ekitar 50 !anita mengidap kelainan ini akan kembali ke status -ondiabetes setelah kehamilan berakhir.
11 -amun resiko mengalami Diabetes Melitus $ipe "" pada !aktu mendatang lebih besar dari pada normal +enyebab
Diabetes
gestasional
dianggap
dengan
peningkaan kebutuhan energi dan kadar estrogen dan hormon pertumbuhan yang terus3menerus tinggi selama kehamilan. &ormon pertumbuhan dan estrogen merangsang pengeluaran insulin dan dapat meneyebabkan gambaran sekresi berlebihan insulin
seperti
Diabees
Melitus
$ipe
""
yang
akibatnya
dan
sindroma3
menyebabkan responsitiitas sel 4. @angguan toleransi @ula 3
$idak gemuk
3
@emuk
3
Disertai
kondisi3kondisi
tertentu
sindroma (For!in, ;liabeth,j. uku saku pato#isiolog, 2000. 2.1.5
Patfisilgi
7erbohidrat yang kita makan, masuk kedalam saluran pencernaan maka terjadi proses pemecahan polisakarida (gugus majemuk menjadi monosakarida (gugus tunggal berupa glukosa dan galaktosa. @ugus monosakarida masuk kedalam pembuluh darah, juga kedalam ena3ena kecil dan masuk kedalam ena porta hati +ada saat itu terjadi rangsang padda sel beta pankreas untuk memeproduksi insulin. Gang ber#ungsi sebagai penghantar glukosa dari ekstra sel ke intra sel. Metabolisme glukosa terdiri dari katabolisme (#ase pemakaian dan anabolisme (#ase pemecahan. Dengan kurangnya
12 insulin yang dihasilkan maka glukosa tidak dapat dihantar dari ekstra sel ke intra sel. Mengakibatkan energi yang ditimbulkan kurang. Dampaknya kebutuhan tubuh akan energi tidak dapat terpenuhi, sehingga tubuh menjadi lemah.
mengkompensasi
kebutuhan
tersebut
terjadi
metabolisme lemak dan protein yang terdapat dalam jaringan adipose dan otot yang mengkibatkan keseimbangan negatie nitrogen dan keton. ila
keadaan
ini
berlanjut
kemungkinan
akan
menimbulkan
ketoasidosis. @lukosa yang tidak dapat dihantar akan bertumpuk dan mengakibatkan
konsentrasi
glukosa
diekstrasel
meningkat
(hiperglikemik. Gang juga disertai peningkatan status hiperosmolar. 7eadaan ini akan mendorong cairan intra sel berpindah ke ekstrasel yang mengakibatkan meningkatnya kadar gula
darah diatas 10
mg:100 ml akan melampui kemampuan daya tampung ginjal sehingga sebagian akan terbuang bersama urine (glycosuria. 7arena sebagian urine mengandung glukosa maka reabsorbsi cairan dalam tubulus ginjal ternggu, hal ini dapat menimbulkan penumpukan cairan ekstrasel sehingga menimbulkan rasa haus dan banyak minum (+olidipsi.
1
E)Part*a+ %'F ?aktor non genetik 3 "n#eksi 3 -utrisi 3 +enyakit pankreas 3 &ormon 3 'bat3
Diabetes Melitus 3 "DDM 3 -"DDM
?aktor genetik 3 erkembangnya ketebalan pada sel destruksi autoimun pada sel . 3 +enyakit irus 3 Degenerasi ringan ada sel .
7elainan Metabolisme
+rotein
7arbohidrat
7atabolisme +rotein
@likogenesis H @lukoneogenesis I @likolisis I @likogenolisis I
@lukosa
=emak
$idak seluruhnya dapat diubah men. jadi energi
=ipogenesis H =ipolisisI
as. =emak bebeas,
trigliserida +ertumbuhan jaringan I terhambat &iperglikemi =uka tidak terkontrol dan sukar sembuh keton
)esiko erluasan in#eksi
Aterosklerosis
Angiopati
Makroaskuler
$rombusKokulasi
=apar
dan gliserol
+oli#agi
7etogenesis
@likosuria
'smolaritas
Mikroaskuler
Jolume urine I
+erubahan
+oliuria
enda3benda
-a#su makanH
@an
kelemahan
uan nutrisi
14 pembuluh darah
kulit atro#i
)esiko tinggi kekurangan olume cairan tubuh
+olidipsi &ipoksia sel *ara#
+enurunan respon sara#
&ilangnya sensasi *uhu dan nyeri
+otensi cedra +otensial gangguan integritas
Fedra
2.1.6
Tan!a !an ,ejala
1.
+oliuria (peningkatan pengeluaran urine @lukosa yang tidak dapat dihantar akibat kurangnya
insulin akan bertumpuk dan mengakibatkan konsentrasi glukosa di ekstrasel meningkat yang juga disertai peningkatan status hiperosmolaritas. 7eadaan ini akan mendorong cairan intrasel berpindah ke ekstrasel yang mengakibatkan kurangnya cairan intrasel, akibatnya banyak kencing. 2.
+olidipsi Akibat olume urine yang sangat besar dan keluarnya air yang
menyebabkan
dehidrasi
eksternal.
Dehidrasi
intrasel
mengikuti dehidrasi ekstrasel karena air intrasel akan berdi#usi keluar sel mengikuti penurunan gradien konsentrasi ke plasma yang hipertonik (sangat pekat. Dehidrasi intrasel merangsang pengeluaran AD& dan menimbulkan rasa haus. .
+oli#agia (peningatan rasa lapar
15 Akibat keadaan pascaansorbti# yang kronik, katabolisme protein dan lemak, serta kelaparan relati# sel3sel. *ering juga di ikuti penurunan berat badan. 4.
)asa lelah dan 7elelahan otot Akibat katabolisme protein di otot dan ketidak mampuan
sebagian besar sel untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
2.1./
Pengellaan Diabetes
*eperti yang kita ketahui pengobatan penderita Diabetes Melitus adalah dengan perencanaan makan atau diit, latihan #isik, obat hipoglikemik dan pendidikan kesehatan. 1.
+erencanaan Makan +erencanaan
makana
standar
yang dianjurkan dalam
makanan dngan komposisi 7arbohidrat 603/0, +rotein 10315, dan lemak 20325.. Apabila diperlukan, komposisi karbohidrat /03 /5 juga memberikan hasil yang baik. >umlah kandungan serat L 25g:hari. Fara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh penderita Diabetes Gaitu $entukan terlebih dahulu berat ideal penderita Diabetes. Fara termudah adalah perhitungan menurut rocca a. kg.
erat adan "deal 0N ($ dalam cm 3 100 N 1
16 b.
=aki3laki dengan tinggi O 160 cm, perempuan dengan
tinggi O150 berlaku rumus erat adan "deal ($ dalam cm 3 100 N 1 kg. >umlah kalori yang di butuhkan adalah >umlah kalori erat adan "deal P 7alori asal 7eterangan 7alori assal laki3laki 0kal:kg, perempuan 25 kal:kg -a.tr/faktr +ang menentukan kebutuhan kalri
a. >enis kelamin. 7ebutuhan kalori perempuan lebih kecil dari pada laki3 laki, 25 kal:kg untuk perempuan dan 0 kal:kg untuk laki3laki. b.
ayi dan anak3anak kebutuhan kalori jauh lebih
tinggi dari padda orang de!asa, dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kal:kg. 2.
kalori dan selanjutnya pada anak3anak lebih dari 1 tahun mendapat tanbahan 100 kalori tiap tahun. .
+enurunan
kebutuhan kalori diatas 40 tahu
harus dikurangi 5 untuk tiap dekade antara 40 dan 5 tahun , sedangkan antara 6036 tahun dikurangi 10, diatas /0 tahun dikurangi 20. c. Akti#itas #isik.
1/ >enis akti#itas yang berbeda membutuhkan kalori yang berbeda pula. >enis akti#itas dikelompokkan sebagai berikut 1.
7eadaan istirahat kebutuhan kalori basal
ditambah 10. 2.
)ingan pega!ai kantor, pega!ai took, guru,
ibu rumah tangga dan lain3lain kebutuhan kalori basal ditambah 20. .
*edang pega!ai di industri ringan, kebutuhan
kalori basal ditambah 0. 4.
erat petni, buruh, meliter dalam keadaan
latihan dan lain3lain kalori basal ditambah 40. 5.
*angat berat tukang becak, tukang gali, pandai
besi kebutuhan kalori basal ditambah 50. d. 7ehamilan. +ada permulaan kehamilan diperlukan tambahan 150 kalori:hari dan pada trimester "" dn """ 50 kalori:hari. +ada !aktu laktasi diperlukan tambahan sebanyak 550 kalori:hari. e. Didapatnya komplikasi. "n#eksi, trauma atau operasi yang menyebabkan kenaikan suhu memerlukan tambahan kalori sebesar 1 untuk tiap kenaikan 1 derajat celcius. #.
ereat badan
1 ila
kegemukan:terlalu
kurus
dikurangi
atau
ditambah sekitar 2030 bergantung kepada tingkat kegemukan:kekurusannya. *elain cara diatas ada cara yang lebih mudah lagi dengan pegangan kasar, yaitu untuk pasien kurus 20032500 kalori, berat badan normal, 1/0032100 kalori dan gemuk, 10031500 kalori. (Ari# Mansjoer, 1. 2.
=atihan ?isik Dianjurkan latihan jasmani teratur, 34 kali tiap minggu selama L 0,5 jam. =atihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, jogging , lari, renang, bersepeda, dan mendayung. *edapat mungkin mencapai ona latihan, yaitu /535 denyut nadi maksimal. Denyut nadi maksimal dihitung dengan rumus
D-M 220 B umur (dalam tahun
(Ari# Mansjoer, 1. .
'bat &ipoglikemik a.
*ul#onilurea
ekerja dengan cara 1.
Menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan.
2.
Menurunkan ambang sekresi insulin.
.
Meningkatkan
rangsangan glukosa.
sekresi
insulin
akibat
1 'bat ini diberikan biasanya pada pasien dengan berat badan normal. 7urang dianjurkan pada insufisiensi renal orang tua karena resiko hipoglikemi. b.
iguanid Menurunkan kadar glukosa darah tetapi tidak sampai di ba!ah normal. +reparat yang ada dan aman adalah met#ormin. 'bat ini dianjurkan untuk pasien gemuk ("M$ Q 0 sebagai obat tunggal. +asien dengan "M$ 2/3 0,
dapat
dikombinasikan
dengan
obt
golongan
sul#onylurea. c.
"nhibitor C glukosidase 'bat ini bekerja secara kompetiti# menghambat kerja enim C glukosidase di dalam sluran cerna, sehingga menurunkan
penyerapan
glukosa
dan
menurunkan
hiperglikemi pascaprandial. d.
"nsulin *ensitiing Agent Thoazolidinediones adalah golangan obat baru yang mempunyai e#ek #armakologis
meningkatkan
sensitiitas insulin, sehingga bisa mengatasi masalah resistensi insulin dan berbagai masalah akibat resistensi insulin tanpa menyebabkan hipoglikemi. (Ari# Mansjoer, 1. 4.
+endidikan 7esehatan +endidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan bagi pasien dibetes yang bertujuan untuk
20 menunjang
perubahan
prilaku
untuk
meningkatkan
pemahamam pasien tentang penyakitnya, yang diperlukan untuk mencapai keadadan sehat optimal, dan menyesuaikan keadaan psikologi serta kualitas hidup yang lebih baik. (Ari# Mansjoer, 1. 2.2
T%N&AUAN TE'R%T%# A#UHAN KEPERA0ATAN
7onsep asuhan kepera!atan pada kasus Dibetes Melitus terdiri atas +engkajian, Diagnosa kepera!atan, +erencanaan, +elaksannan dan ;aluasi. 2.2.1
Pengkajian
+engkajian adalah pendekatan sistematis
identitas
penanggung
ja!ab
mencakup
nama,
hubungan dengan klien, pekerjaan dan alamat.
2. Alasan Dira!at a.
7eluhan utama 7eluhan utama yang sering ditemukan pada klien
dengan
Diabetes
Melitus
adalah
poliuria,
poliphagia
polidipsia, serta ditemukan juga keluhan penyerta berupa badan lemas, pandangan kabur, kesemutan gatal3gatal, bisil
21 dan gangren. +ada !anita sering terjadi pluritis ula sedangkan pada pria dapat terjadi impotensia. b.
)i!ayat 7esehatan *aat "ni erupa uraian mengenai penyakit yang diderita oleh
klien mulai timbul keluhan yang dirasakan sampai klien diba!a kerumah sakit, dan apakah pernah memeriksakan diri ketempat lain selain rumah sakit serta pengobatan apa yang pernah diberikan. c.
)i!ayat 7esehatan *ebelumnya Apakah klien pernah menderita penyakit hormon atau
penyakit pankreas yang berkaitan dengan #aktor pencetus timbulnya Diabetes Melitus. d.
)i!ayat kesehatan keluarga Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit
yang sama karena #actor genetic:keturunan.
. 7ebutuhan io, +sikososial, *piritual (Jirginia &anderson a.
)espirasi +ada klien dengan Diabetes Melitus pernapasan dapat
menjadi cepat bila klien dalam tahap asidosis
b.
-utrisi Gang perlu dikaji adalah bagaimana kebiasaan makanan
yang dikonsumsi dan hal apa saja yang dirasakan dalam
22 memenuhi kebutuhan nutrisi seerti rasa haus rasa lapar dan lemah. c.
;liminasi 7ebiasaan A dan A7 perlu dikaji apakah terjadi
poliuri, oliguri dan anuri, pada klien dengan Diabetes Melitus sering dijumapi adanya.
d.
Aktiitas Aktiitas klien yang mengalami Diabetes akan terganggu
akibat kelemahan dan mudah lelah e.
"stirahat $idur 7aji kebiasaan tidur klien. 7lien dengan diabetes
mellitus kemungkinan istirahat tidurnya akan terganggu karena sering terbangun untuk A7. 7aji pula adanya kegelisahan, bingung, dan cemas yang mungkin mengganggu tidur klien #.
+ersonal &ygiene 7ebiasaan klien dengan pemeliharaan dan pera!atan
kesehatan diri sendiri misalnya kebiasaan mandi, ganti pakaian, memakai alas kaki. 7lien dengan Diabetes Melitus yang telah terjadi gangren akan membutuhkan pera!atan khusus yang memadai dan cukup lama. g.
Mempertahankan $empratur dan *uhu $ubuh agaiaman respon klien terhadap suhu ruangan di rumah
sakit dan bagaimana cara klien mengatasi dalam hal perubahan cuaca
2 h.
7ebutuhan erpakain 7aji kemampuan klien dalam berpakaian apakah perlu
dibantu atau tidak dan kaji kebiasaan klien dalam hal mengganti pakaian. i.
)asa Aman dan -yaman Masing3masing indiidu mempunyai pandangan yang
berbeda mengenai kenyamanan diri, rasa aman dan nyaman dapat terganggu bila terjadi hypoglikemia dan gangrene. j.
erkomunikasi Dalam hubungan dengan keluarga, teman, tetangga.
7lien dengan Diabetes Melitus dapat menjadi labil karena selalu memikirkan penyakit yang dideritanya. *ehingga berpengaruh pada sosialisasi klien. k.
7ebutuhan ekerja 7aji pekerjaan apa saja yang selalu dilakukan oleh klien
dan apakah pekerjaan itu bersi#at ringan sedang, atau berat. l.
7ebutuhan eribadah
7ebiasaan dalam melaksanakan dan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan m.
elajar 7aji pentingnya belajar
kesehatan
terutama yang
berhubungan dengan pengolahan penderita Diabetes Melitus 4. +emeriksaan ?isik a.
"nspeksi
24 +ada pemeriksaan inspeksi sering dijumpai status hidrasi, berarti menunjukkan keadaan kehilangan berat badan biasa
juga
*edangkan
didapatkan
klien
dalam
keadaan
pada pemeriksaan tingkat
obesitas.
kesadaran sering
dijumpai klien tampak bingung, gaduh, gelisah berarti klien dalam kondisi asidosis, maka akan dijumpai perna#asan yang cepat dan dalam. *edangkan pada ins#eksi mata biasa ditemukan katarak atau atas indikasi tertentu dilakukan pemeriksaan #unduscupe b.
+alpasi +ada klien Diabetes Melitus yang disertai
dengan
hipoglikemia akan ditemukan adanya takikardi, sedangkan pada atherosclerosis berat, denyut peri#er bisa hilang saat dilakukan palpasi, bila disertai dengan in#lamasi lemak akan ditemukan hepatomegali, sedangkan bila disertai neuropati maka sensasi terhadap suntikan jarum berkurang.
c.
+erkusi +ada pemeriksaan klien dengan Diabetes Melitus,
perkusi
tidak
ada
kegunaan
khusus,
kecuali
untuk
mengkompirmasikan kelainan3kelainan seperti pneumonia, e#usi pleura, dan hepatomegali
d.
Auskultasi
25 7lien Diabetes Melitus yang disertai dengan penyakit kardioaskuler, maka akan terdengar bruit askuler pada arteri #ermoralis, arteri carotis, dan arteri oplitea, demikian juga pada auskultasi jantung dan paru3paru yang merupakan komplikasi Dibetes Melitus, dan hipotensi postural terutama padda pasien dengan neuropati autonomic
5. +emeriksaan +enunjang a.
+emeriksaan Darah +emeriksaan darah memperlihatkan peningkatan glukosa
lebih dari 140 mg:d= pada dua kali pemeriksaan terpisah. &asil pemeriksaan gula darah puasa Q 140 mg 2 jam setelah makan : posprandial atau se!aktu Q 200 mg b.
+emeriksaan
dalam keadaan normal adalah nol, apabila kadar glukosa lebih besar dari 10 mg:d=. Maka pengankutan3pengangkutan glukosa di ginjal yang memba!a glukosa keluar urine untuk masuk kembali kedarah mengalami kejenuhan. Dengan demikian glukossa tidak dapat diangkut. *etiap glukosa yang lebih dari 10 mg:d= akan keluar melalui urine. c.
7eton didalam urine dapat diukur, terutama pada
indiidu dengan Diabetes tipe " yang tidak terkontrol. 2.2.2
Diagnsa Ke"era*atan
26 1. @angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak
mampu
dalam
memasukkan,
mencerna,
mengabsorbsi makanan karena #aktor biologis (deisit insulin. 2. 7urangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan, misinterpretasi in#ormasi, tidak #amiliar dengan sumber in#ormasi . 7ekurangan olume cairan berhubungan dengan kehilangan olume cairan akti#, kegagalan dalam mekanisme pengaturan. 4. 7erusakan mekanik,
integritas
imobilisasi
kulit
#isik,
berhubungan
perubahan
dengan
kondisi
#aktor
metabolik,
perubahan sensasi, perubahan status nutrisi. 5. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, ancaman kematian, ancaman terhadap konsep diri, stress, perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi, #ungsi peran, lingkungan, status ekonomi
2.2.
Peren.anaan
+erencanaan merupakan kegiatan menentukan langkah untuk mencapai tujuan dalam !aktu tertentu. 7omponen yang terpenting dalam perencanaan adalah memperioritaskan masalah, merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam menentukan rencana, serta tindakan kepera!atan. Adapun perencanaan asuhan kepera!atan pada klien dengan Diabetes Melitus secara teoritis adalah
2/ 1. @angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak
mampu
dalam
memasukkan,
mencerna,
mengabsorbsi makanan karena #aktor biologis (deisit insulin. a.
*etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama P24
jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi dengan kriteria hasil.
b.
1.
Mencegah hiperglikemia dan glikosaria.
2.
7lien mematuhi diit yang diberikan.
)encana 1.
jelaskan man#aat, jenis. >umlah makanan dan
jad!al makanan yang diberikan. 2.
*ajikan makanan sesuai dengan program diit
yang diberikan. .
Anjurkan pasien untuk menghabiskan makanan
yang telah disajikan rumah sakit. 4.
c.
erikan insulin sesuai dengan program terapi.
)asional 1.
klien
memahami
aturan
diet
yang
harus
dijalankan. 2.
-utrisi klien terpenuhi sesuai dengan kondisi
klien .
Memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
2 4.
Mengetahui adanya kemungkinan peningkatan
ataupun penurunan berat badan karena penyakit. 5.
Mempertahankan kadar glukosa darah.
2. 7urangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan, misinterpretasi in#ormasi, tidak #amiliar dengan sumber in#ormasi a.
*etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama P24
jam diharapkan klien mengetahui tentang penyakitnya dengan kriteria hasil 1.
7lien dapat mengkomunikasikan secara erbal
dan nonerbal tentng penyakit yang diderita. 2.
7lien
mampu
mengidenti#ikasi
hubungan
antara tanda dan gejala pada proses penyakit dan penyebaba penyakitnya.
b.
)encana 1.
erikan
pendidikan
kesehatan
pada
klien
dengan bahasa yang mudah dimengerti. 2.
erika bahan bacaan tentang Diabetes Melitus
dan cara pera!atan klien diabetes militus .
c.
Mengajarkan klien cara pera!atan luka.
)asional 1.
7lien
penyakitnya.
dapat
mengerti
dan
memahami
2 2.
Menambah
pengetahuan
klien
tentang
penyakitnya. .
Mencegah in#eksi dan perluasan gangren.
. 7ekurangan olume cairan berhubungan dengan kehilangan olume cairan akti#, kegagalan dalam mekanisme pengaturan. a.
*etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama P24
jam
diharapkan
keseimbangan
cairan
tubuh
dapat
dipertahankan dengan kriteria hasil
b.
1.
$idak terdapat tanda3tanda dehidrasi.
2.
erat badan stabil:tidak menurun jauh.
.
+engeluaran urine yang adekuat.
4.
$urgor kulit baik.
5.
Membran mukosa lembab.
)encana 1.
2.
erikan elektrolit melalui interena sesuai
resep dokter
c.
.
+antau tanda3tanda ital klien
4.
Anjurkan asupan cairan peroral
)asional 1.
Mengetahui intake dan output cairan.
0 2.
Mengganti cairan yang banyak keluar le!at
urine .
Memantau tanda3tanda dehidrasi takikardi,
hipotensi ortostik. 4.
Memenuhi dan mengganti kehilangan cairan
tubuh.
4. 7erusakan mekanik,
integritas
imobilisasi
kulit
#isik,
berhubungan
perubahan
dengan
kondisi
#aktor
metabolik,
perubahan sensasi, perubahan status nutrisi
a.
*etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama P24
jam diharapkan tidak terjadinya kerusakan integritas kulit dengan kriteria hasil 1. 7lien tidak mengeluh gatal3gatal pada kulit. 2. 7ulit tetap kering dengan elastisitas cukup baik.
b.
)encana. 1. Motiasi klien untuk mandi setiap hari dan hindarkan kulit dari iritasi. 2. Membasuh kaki setiap hari dengan sabun, air hangat, kemudian keringkan. . Anjurkan klien menggunakan sepatu yang pas dan jangan terlalu sempit.
1 4. *ebelum memotong kuku hendaklah merendam kaki terlebih dahulu dalam air. 5. Melaporkan setiap ada perubahan !arna kulit !arna luka, atau keretakan pada kulit. c.
)asional. 1. Mencegah
keretakan
pada
kulit
yang
dapat
menyebabkan in#eksi sebagai akibat dari sensasi dan sirkulasi yang tidak seimbang. 2. Mencegah iritasi pada kulit. . Mencegah tekanan pada kaki yang dapat menggangu sirkulasi didaerah kaki 4. Mencegah terjadinya luka saat memotong kuku 5.
5. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, ancaman kematian, ancaman terhadap konsep diri, stress, perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi, #ungsi peran, lingkungan, status ekonomi.
a.
*etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama P24
jam diharapkan kecemasan dan kegelisahan klien diatasi dengan kriteria hasil 1.
;kspresi !ajah klien menjadi tenang.
2.
Dapat tidur dengan tenang.
2
b.
.
7egelisahan berkurang.
4.
Mampu memusatkan perhatian dengan baik
)encana. 1.
7aji
tingkat
kegelisahan
dan
alas
an
kegelisahan klien. 2.
7aji tanda3tanda erbal dan nonkegelisahan.
.
Mengikut sertakan keluarga dalam mengatasi
masalah klien. 4.
Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
klien c.
)asional 1.
7egelisahan data bera!al dari yang ringan
sampai berat menyebabkan klien tidak bias merangkai perintah dan melakukan pemeliharaan diri. 2.
7etidak mampuan mengekspresikan erasaan
menunjukkan tanggapan keji!aan. .
7eluarga
akan
lebih
pribadi klien dan aka merasa
mengerti
bagaimana
tenang bisa klien
didampingi keluarga. 4.
2.2.4
Meningkatkan kenyamanan klien
Pelaksanaan
Merupakan langkah dalam melaksanakan berbagai strategi kepera!atan (tindakan kepera!atan yang telah direncanakan dalam rencana tindakan kepera!atan. Dalam tahap ini pera!at harus
mengetahui beberapa hal
diantaranya
bahaya3bahaya
#isik
dan
perlindungan terhadap klien. $eknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan pemahaman tentang hak3hak dari pasien serta dalam memahami tingkat perkembangan pasien. Dalam pelaksanaan rencana tindakan terdapat dua jenis tindakan, yaitu tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi (A.Ai Alimul &idayat,2004
2.2.5
Ealuasi
;aluasi merupakan tahap akhir dari proses kepera!atan dengan cara
melakukan
idnti#ikasi
sejauh
mana
tujuan
dari
rencana
kepera!atan tercapai atau tidak. Dalam melakukan ealuasi pera!at seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memahami respon terhadap interensi kepera!atan, kemampuan menggambarkan kesimpulan
tujuan
yang
dicapai
serta
kemampuan
dalam
menghubngkan tindakan kepera!atan pada kriteria hasil. +ada tahap ealuasi ini terdiri atas dua kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan mengealuasi selama proses kepera!atan berlangsung disebut ealuasi proses dan kegiatan melakukan ealuasi dengan target tujuan yang diharapkan disebut ealuasi hasil (A.Ai Alimul &idayat,2004.
BAB 2 T%N&AUAN KA#U#
4
$anggal Masuk
15 Agustus 200
>am Masuk pukul 21.15 %ita
)uang : 7elas
Ma!ar kelas lantai 2
$anggal +engkajian
1/ Agustus 200
DP. Medis
Diabetes Melitus.
-o. M)
155410
>am +engkajian pukul 16.0 %ita
.1 PEN,KA&%AN .1.1 1.
Data Bigrafi) %!entitas Klien
-ama
$n 9*9
46 $ahun
>enis kelamin
=aki3laki
Agama
"slam
*uku:angsa
*asak:"ndonesia
+endidikan
*ekolah Dasar
+ekerjaan
+etani
*tatus perka!inan Menikah Alamat 2.
@apuk *elatan, Dasan Agung, Mataram
%!entitas Penanggung &a*ab
-ama
$n 9&9
/0 $ahun
+ekerjaan
+etani
&ubungan dengan klien Ayah Alamat .1.2 1.
@apuk *elatan, Dasan Agung, Mataram
Ri*a+at Ke"era*atan) Keluhan Utama)
-yeri pada luka di punggung kaki sebelah kiri, lemah 2.
Ri*a+at Pen+akit #ekarang)
5 +ada tanggal 15 Agustus 200 pukul 21.15 %ita klien diba!a kerumah sakit oleh keluarganya melalui "@D dengan keluhan badan terasa lemah dan adanya nyeri pada luka di punggung kaki kiri bagian dalam, kemudian pukul 22 00 %ita klien dipindahkan ke bangsal pera!atan *eruni. Minggu tanggal 16 Agustus 200 pada pukul 20.0 %ita klien dipindahkan ke bangsal pera!atan Ma!ar untuk pera!atan lebih lanjut .
Ri*a+at Pen+akit Dahulu)
7lien mengatakan 9saya menderita Diabetes Melitus sejak 6 tahun yang lalu9. +ada saat itu klien mengatakan 9!aktu itu saya sering kencing, sering haus, dan banyak makan, kemudian saya memeriksakan diri ke +uskesmas dan didiagnosa Diabetes9. *ejak itu klien selalu ke puskesmas untuk berobat jika gejalanya muncul lagi 4.
Ri*a+at Pen+akit Keluarga)
7lien mengatakan 9di dalam keluarga saya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang saya alami saat ini, tetapi ibu saya meninggal karena penyakit maag9.
@enogram
6 $n9M9 -y9*9
$n9A9
-y9)
9$n9)9
-y9;9
$n979
-y9)9
-y9-9
7eterangan =aki3laki +erempuan @aris keturunan @aris +erka!inan $inggal *erumah 7lien Meninggal 7eterangan +ada pengkajian untuk generasi pertama (dalam hal ini adalah nenek dan kakek $n 9*9 beserta istrinya dalam genogram menggunakan metode !a!ancara dengan $n. 9*9 beserta istri, tidak didapatkan data pasti tentang
Ri*a+at Bi/Psikssial/#"iritual 34irginia Han!ersn5) Kebutuhan res"irasi
/ *ebelum *akit 7lien mengataan 8saya tidak pernah mengalami gangguan pernapasan atau tidak ada ri!ayat asma9, #rekuensi napas 20P:menit *aat *akit 7lien mengatakan 8saya tidak mengalami kesulitan dalam bernapas9, #rekuensi pernapasan 22 P:menit 2.
Kebutuhan nutrisi
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8na#su makan saya normal, #rekuensi makan P sehari dengan komposisi nasi, sayur, tahu dan tempe9. 7lien mengatakan 8saya minum /3 gelas perhari (200 ml dengan air yang sudah direbus:dimasak9. 7lien biasanya minum kopi dengan #rekuensi 132 gelas perhari. *aat *akit 7lien mengatakan 8makan teratur P sehari dengan porsi yang diberikan rumah sakit, makan sesuai anjuran dan jad!al makan rumah sakit dan makanan mampu dihabiskanR makanan selingan berupa buah3buahan9.
.
Kebutuhan Eliminasi
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8saya A 132P:hari dengan #eses ber!arna kuning kecoklatan, konsistensi lembek berbentuk dan bau khas #eses.
A7 436 kali sehari dengan urine ber!ana kuning jernih dan bau khas urine9. *aat *akit 7lien mengatakan 8selama dira!at, saya A 1P sehari dengan konsistensi lembek berbentuk, !arna kuning kecoklatan, bau khas #eses9. 7lien mengatakan 8saya buang air kecil 35 kali sehari, !arna kuning jernih, serta bau khas urine9. 4.
Aktiitas
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8aktiitas sehari3hari saya sebagai petani, saya kadang3kadang bekerja dari pagi sampai sore hari9. 7lien mengatakan 8kegiatan !aktu luang saya lakukan dengan ngobrol atau bercanda dengan anggota keluarga maupun tetangga9. *aat *akit 7lien mengatakan 8saya tidak dapat melakukan aktiitas seperti biasanya karena sakit, tubuh saya masih lemah dan terasa berat9. kekuatan otot 4 (035. 7lien butuh bantuan, penga!asan dan bimbingan sederhana, skala kemampaun aktiitas 2 (034 .
5.
Kebutuhan istirahat ti!ur
*ebelum *akit
7lien mengatakan 8saya tidak mengalami gangguan dalam istirahat tidur, saya kadang3kadang terbangun pada malam hari, biasa saya tidur siang 13 jam dan pada malam hari sekitar pukul 22.00 !ita dan bangun pada pukul 05.00 !ita jadi #rek!ensi tidur saya /3 jam perhari9. *aat *akit 7lien mengatakan 8istirahat tidur saya tidak terganggu, saya masih bisa istirahat dengan cukup, saya biasanya tidur siang 13 2 jam dan pada malam hari sekitar pukul 21.00322.00 !ita dan bangun pada pukul 05.00 !ita jadi #rek!ensi tidur saya /3 jam9. 6.
Kebutuhan Persnal H+giene)
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8sebelum saya masuk rumah sakit biasanya mandi 23P sehari, memakai sabun, mencuci rambutnya memakai shampoo sebanyak 1P seminggu, menggosok gigi 2P sehari memakai pasta gigi dan sikat gigi9. *aat *akit 7lien mengatakan 8saya belum bisa mandi seperti biasa dikamar mansi, saya hanya dilap di tempat tidur dengan menggunakan handuk kecil yang dibasahi air, selama dirumah sakit saya belum sikat gigi dan keramas9.
/.
Mem"ertahankan suhu tubuh
*ebelum *akit
40 7lien mengatakan 8saya pernah demam tetapi sembuh setelah berobat kepuskesmas, bila kedinginan klien memakai selimut, memakai pakaian tipis atau melepas pakaian bila kepanasan9. *aat *akit 7lien mengatakan 8saat masuk rumah sakit sampai sekarang tidak pernah mengalami demam9. *uhu tubuh klien 6 SF. .
Kebutuhan ber"akaian
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8saya mengganti baju 2 kali sehari setiap selesai mandi dan apabila kotor9. *aat *akit 7lien mengatakan 8sampai saat pakaian saya baru diganti satu kali oleh keluarga9. .
Kebutuhan Aman !an N+aman
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8saya tidak pernah mengeluh mengenai keamanan dan kenyamanan, semua terpenuhi dengan keberadaan keluarga disamping saya9. *aat *akit 7lien mengatakan 8nyeri pada luka yang ada di kaki kiri saya, luka yang saya derita bera!al dari goresan kayu kemudian terasa gatal3 gatal, luka ini tidak sembuh3sembuh sejak tiga minggu yang lalu9. =okasi luka pada punggung bagian dalam kaki kiri, nyeri dengan sekala (035, kualitas nyeri terasa panas dan terasa tumpul, #rekuensi
41 nyeri tampak sepanjang !aktu, tidak ada penjalaran nyeri, !ajah tampak mengerut saat batas luka dipalpasi. 10.
Kebutuhan Kmunikasi
*ebelum *akit 7eluarga klien mengatakan 8komunikasi klien dengan keluarga dan tetangga selalu baik dan klien selalu berdiskusi dengan keluarga jika ada masalah9. *aat *akit 7eluarga klien mengatakan 8klien berkomunikasi dengan keluarga yang menjaga maupun yang berkunjung, klien juga berbicara dengan pera!at9. 11.
Kebutuhan Bekerja
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8sebelum sakit, saya tidak mengalami gangguan dalam bekerja, saya mampu menjalankan pekerjaan sehari3harinya sebagai petani dan kepala keluarga. *aat *akit 7lien mengatakan 8saya tidak bisa lagi melakukan aktiitas seperti biasa dilakukan sehari3hari seperti saat sehat karena saya masih dalam pera!atan dirumah sakit9.
12.
Kebutuhan berekreasi6bermain
*ebelum *akit
42 7lien mengatakan 8saya jarang melakukan rekreasi kecuali ada !aktu luang, saya hanya berusaha bagaimana memenuhi kebutuhan sehari3 harinya9. *aat *akit 7lien mengatakan 9saya tidak bisa meman#aatkan !aktu luang seperti biasa karena dalam keadaan sakit9. 1.
Kebutuhan belajar
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8pendidikan terakhir saya hanya tamat *D, saya sering
melakukan
kontrol
dan
diberikan
penyuluhan
yang
berhubungan dengan penyakitnya9. *aat *akit 7lien mengatakan 8saya belum mengerti sepenuhnya
mengenai
pera!atan pengelolaan Diabetes Melitus, saya hanya mengikuti apa yang dianjurkan dokter dan pera!at9 14.
Kebutuhan s"iritual
*ebelum *akit 7lien mengatakan 8saya menganut agama islam9, klien mengatakan 8sebelum sakit, saya selalu menjalankan ibadah sholat 5 !aktu, menjalankan puasa selama bulan )amadhan, membayar akat #itrah serta menjauhi hal3hal yang dilarang oleh agama dan keyakinan saya9
*aat *akit
4 7lien mengatakan 8saya belum bisa
melaksanakan ibadah
sebagaimana mestinya tetapi saya hanya berdoRa karena cemas akan kondisi saya saat ini9.
.1.4
Pemeriksaan -isik)
1.
2.
.
Pemeriksaan Umum)
7eadaan
=emah
7esadaran
Fompos Mentis
Tan!a/Tan!a 4ital)
$ekanan Darah
120:0 mm&g
-adi
6 P:menit
*uhu
6 SF
)espirasi
22 P:menit
Pemeriksaan Hea! T Tes)
a.
7epala dan )ambut.
"nspeksi
entuk bulat, tidak terdapat lesi pada kulit,
rambut hitam rata, tidak berketombe. +alpasi
b.
$idak terdapat hematum, tidak ada nyeri.
Mata.
"nspeksi
*imetris, penglihatan normal, konjungtia
merah muda, sklera putih. c.
&idung.
"nspeksi
$idak ada penumpukan sekret, tidak ada polip.
44 d.
@igi dan Mulut.
"nspeksi
@igi lengkap, mukosa mulut lembab, bibir
tidak pecah, lidah bersih. e.
$elinga.
"nspeksi
*imetris, tidak ada serumen, tidak terdapat
sekret. +alpasi #.
$idak ada nyeri tekan. =eher.
"nspeksi
$idak ada pembesaran klenjar tiroid, tidak ada
distensi ena jugularis. g.
Dada.
"nspeksi
$idak ada tarikan dinding dada,
+alpasi
+ergerakan dada normal, tidak ada nyeri
tekan. +erkusi
*uara sonor dan tidak ada penumpukan cairan
pada paru. Auskultasi
Denyut jantung teratur, tidak ada !heeing,
tidak ada ronki h.
Abdomen.
"nspeksi
$idak ada distensi abdomen
Auskultasi
$erdengar bising usus 12 P:menit.
+alpasi
$idak ada nyeri tekan.
i.
@enetalia
"nspeksi
$idak terpasang kateter.
45
j.
;kstremitas atas.
"nspeksi
*ebelah kiri terpasang in#us )= 20 tts
permenit, kedua lengan terasa lemah, tidak terdapat oedema, F)$ O 2 detik k.
;kstremitas ba!ah
"nspeksi
+ada punggung kaki kiri bagian dalam
terdapat luka dengan ukuran 2 P cm terasa nyeri dan panas, tampak basah, tampak pengeluaran pus dari luka, perban tampak basah, kedua tungkain terasa lemah. $idak terdapat oedema.
.1.5 1
Pemeriksaan Penunjang 3tanggal 17 Agustus $8895 Pemeriksaan Labratrium tanggal 17 Agustus $889
>enis +emeriksaan
&as
*atu
&ilai
@lukosa *e!aktu
il
an Mg
normal O 160
7reatinin
1,1
= 0,3
Mg
1,
+ 0,63
ket
11
2
Pemeriksaan Hematlgi tanggal 17 Agustus $889
>enis +emeriksaan
&
&asil
*atu
-ilai -ormal
11,2
an gr
+ T 1431 % 123
46 >umlah =eukosit
/.000
:mmU 16 De!asa
4.0003
11.000 >umlah $rombosit
16.0
:
4312 th 4.0003
&ematokrit
00
mmU
15.000
2,
134
th
6.0003
1.000 150.0003400.00 + 25342 % 634
Pemeriksaan Kimia Klinik tanggal 1: Agustus
>enis +emeriksaan
&asil
*atuan
-ilai
0,15
mg
-ormal O 1,0
0,10
mg
O 0,2
*@'$:A*$
4
<:=
O 40
*@+$:A=$
14
<:=
O 41
$otal +rotein
4,1
gr
6,43,
Albumin
4,
gr
,535,0
@lobulin
,1
gr
2,3,
ilirubin 3 total 3 direk
7et .
4/ 7olestrol $otal
115
mg
O 200
$riglyserida
mg
O 200
.1.6
Tera"i)
a.
"nsulin
makan.
.2 .2.1
b.
"n#us )= 20 tetes:menit.
c.
Fe#otaPim 1 gr: jam.
d.
-etronidaole P 500 mg.
e.
-oalgin 1 ampul: jam
D%A,N'#A KEPERA0ATAN Analisa !ata
4 -o 1 Ds
*ymptom
;tiologi $erputusnya
5. 7lien mengatakan 8nyeri
problem -yeri Akut
kontinuitas jaringan
pada luka yang ada di kaki kiri saya, luka yang saya derita tidak sembuh3sembuh sejak
tiga
minggu
yang
Dikeluarkannya at kimia (histamine
lalu9.
Do
Merangsang reseptor
6. $erdapat luka pada kaki kiri.
nyeri radikinin, serotonin,
/. -yeri dengan sekala
+rostaglandin
(035 . 7ualitas
nyeri
terasa
panas
&ipotalamus
. ?rekuensi nyeri tampak sepanjang !aktu 10.
$idak
ada
-yeri
penjalaran nyeri 11.
%ajah
tampak
mengerut saat batas luka 2
dipalpasi. Ds 12.
+embetukan kalori 7lien
mengatakan
menurun
8saya
tidak
dapat melakukan aktiitas seperti sakit,
biasanya tubuh
karena
saya
&emiparesis dan kelemahan
masih
lemah dan terasa berat9.
)entang gerak menurun
Do 3
7lien
hanya
ditemapat tidur.
terbaring
7eterbatasan aktiitas
"ntoleransi aktiitas
4 3
7ebutuhan klien masih
dibantu keluarga. 3
7ekuatan otot 4 (035.
3
7lien
butuh
bantuan,
penga!asan dan bimbingan sederhana,
skala
kemampaun aktiitas 2 (034 .
3
adan masih lemah.
3
$erdapat luka pada kaki
kiri. Ds 7lien mengatakan 8nyeri pada luka yang ada di
+eningkatan katabolisme protein
7erusakan integeritas kulit
kaki kiri saya, luka yang saya derita tidak sembuh3
+roli#erasi sel menurun
sembuh sejak tiga minggu yang lalu, lokasi luka pada
punggung
bagian
+ertumbuhan jaringan terhambat
dalam kaki kiri9 Do 3
+ada punggung kaki kiri
=uka sukar sembuh
bagian dalam terdapat luka
dan tidak terkontrol
dengan ukuran 2 P cm 3
$erasa nyeri dan panas,
3
$ampak pengeluaran pus
)esiko perluasan in#eksi
dari luka, 4
3 Ds 3
+eban tampak basah 7urangnya sumber 7lien mengatakan 8saya
belum mengerti sepenuhnya mengenai
pera!atan
pengelolaan Melitus, mengikuti
Diabetes saya apa
hanya yang
in#ormasi mengenai Diabetes Melitus
Femas
50 dianjurkan
dokter
dan
7urang pengetahuan
pera!at9. 3
7lien mengatakan 9saya
cemas akan kondisi saya saat ini9.
7ecemasan
Do 3
7lien banyak bertanya
pada
pera!at
tentang
penyakitnya 3
+endidikan klien tamat
*D 3
7lien tampak gelisah
.2.2
Rumusan Diagnsa Ke"era*atan
1 -yeri akut berhubungan dengan agen cedera, terputusnya kontinuitas jaringan ditandai dengan klien mengatakan 8nyeri pada luka yang ada di kaki kiri saya, luka yang saya derita tidak sembuh3sembuh sejak tiga minggu yang lalu9. terdapat luka pada kaki kiri, -yeri dengan sekala (03 5, kualitas nyeri terasa panas, #rekuensi nyeri tampak sepanjang !aktu, tidak ada penjalaran nyeri, !ajah tampak mengerut saat batas luka dipalpasi. 2 "ntoleransi akti#itas berhubungan dengan pembetukan kalori menurun kelemahan, secara menyeluruh ditandai dengan 7lien mengatakan 8saya tidak dapat melakukan aktiitas seperti biasanya karena sakit, tubuh saya masih lemah dan terasa berat9, klien hanya terbaring ditemapat tidur, kebutuhan klien masih dibantu keluarga, kekuatan otot 4 (035, klien butuh bantuan, penga!asan dan bimbingan sederhana, skala kemampaun aktiitas 2 (034 . badan masih lemah, terdapat luka pada kaki kiri.
51 7erusakan integeritas kulit berhubungan dengan +ertumbuhan jaringan terhambat, pertahanan primer tidak adekuat, ditandai dengan 7lien mengatakan 8nyeri pada luka yang ada di kaki kiri saya, luka yang saya derita tidak sembuh3sembuh sejak tiga minggu yang lalu, lokasi luka pada punggung bagian dalam kaki kiri9, pada punggung kaki kiri bagian dalam terdapat luka dengan ukuran 2 P cm , terasa nyeri dan panas, tampak basah, tampak pengeluaran pus dari luka, peban tampak basah.
.
Femas berhubungan dengan kurangnya sumber in#ormasi mengenai Diabetes Melitus, krisis situasional:maturasi, ditandai
dengan klien mengatakan 8saya belum mengerti sepenuhnya
mengenai pera!atan pengelolaan Diabetes Melitus, saya hanya
mengikuti apa yang dianjurkan dokter dan pera!at9, klien mengatakan 9saya cemas akan kondisi saya saat ini9, klien banyak bertanya pada pera!at tentang penyakitnya, pendidikan klien tamat *D, klien tampak gelisah.%NTER4EN#% KEPERA0ATAN &ari:tanggal *enin 1/3030
-o.DP 1
$ujuan dan 7riteria &asil *etelah dilakukan tindakan
1.
kepera!atan selama 4P24 jam
intensitas
diharapkan nyeri pada kaki dapat
penyebarannya.
berkurang dengan kriteria hasil
2.
3 ;kspresi !ajah rileks.
"nterensi 7aji dan catat lokasi nyeri, (skala
035
dan
'bserasi tekanan
darah,
nadi, gelisah dan merintih.
yang
dirasakan
serta
2. -yeri
diindikasikan
dengan
penurunan tekanan darah dan nadi, nyeri juga menyebabkan gelisah.
3 $$J dalam batas normal.
.
3 $anda3tanda ital dalam
meningkatkan
batas normal.
Mengganjal kaki klien dengan
$D 120:0
nyeri
penyebaran nyeri.
3 *kala nyeri 132 (035.
3
)asional 1. Mengetahui pusat nyeri, tingkat
erikan
bantal
tindakan
untuk
kenyamanan.
. 7ondisi
nyaman
mengurangi nyeri.
dapat
mm&g.
4.
3
menggunakan teknik relaksasi
-adi 603100
Anjurkan
P:menit
dan distraksi
3
)) 20P:menit
5.
3
*uhu 5,53
klien
untuk
1/3030
mengurangi
nyeri.
5. 7lien
mengetahui
penyebab
nyeri sehingga mampu melaporkan 6.
2
dapat
>elaskan penyebab nyeri.
6,5SF
*enin
4. )elaksasi
kolaborasi
pemberian
karateristik nyeri yang dialami.
analgetik.
6. Analgetik
*etelah dilakukan tindakan
1.
nyeri 1.
kepera!atan selama 4P24 jam
klien.
menentukan interensi sesuai
diharapkan klien mampu
2.
keadaan klien.
melakukan AD= sesuai dengan
melakanakan AD= di tempat
2.
kondisinya dengan kriteria hasil
tidur.
kemampuan klien.
.
.
3
7lien mampu melakukan
'bserasi keadaan umum
7aji kemapuan kien dalam
Ajarkan klien melakukan
dapat
mengurangi
*ebagai acuan dalam
Mengetahui tingkat
Melatih kemampuan
AD= sesuai kondisinya di
room pasi# dan akti# di tempat
klien untuk mobilisasi.
tampat tidur.
tidur.
4.
3
4.
normal memungkinkan klien
7lien mampu duduk dan
'bserasi $anda3tanda ital.
$anda3tanda ital yang
berjalan sekitar tempat tidur.
untuk melakukan AD= secara
3
7ekuatan otot 5 (035.
Mandiri.
3
7emampuan aktiitas 031
(034. 3
$D 120:0
mm&g. 3
Anjurkan klien untuk selalu
mendampingi klien.
$$J dalam batas normal 3
5.
-adi 603100
P:menit 3
)) 20P:menit
3
*uhu 5,53
5.
7eluarga dapat
membantu klien untuk memenuhi kebutuhan klien.
*enin 1/3030
6,5SF *etelah dilakukan tindakan
1. Fuci tangan sebelum dan
1. Mencegah perpindahan
kepera!atan selama 4P24 jam
sesudah tindakan.
mikroorganisme le!at tangan
diharapkan tidak terjadi
petugas.
kematian jaringan lebih luas
2. =akukan
dengan kriteria hasil
setiap hari.
3
pera!atan
luka
2. Mengurangi kemungkinan perluasan luka dan mencegah
$idak terjadi
in#eksi.
perluasan luka
. )a!at luka dengan teknik
. pera!atan luka dengan steril
3
aseptik.
mencegah terjadinya perluasan luka
=uka mengering.
4. $utup
luka
dengan
dan in#eksi.
menggunakan kasa steril.
4. Melindungi luka dari
5. =akukan nekrotomi jika ada
perkembangan kuman akibat
jaringan mati.
in#eksi.
6. Amati adanya tanda3tanda
5. >aringan mati menghambat
terjadinya perluasan luka.
pertumbuhan jaringan baru.
/. 7olaborasi dengan dokter
6. Mengetahui interensi yang
dalam pemberian antibiotik.
tepat. /. Antibiotik dapat mencegah terjadinya in#eksi dan akhirnya mencegah perluasan luka
. erikan
insulin
sebelum
makan . Mengendalikan kadar gula darah, sehingga mengurangi
*enin 1/3030
4
*etelah
dilakukan
tindakan
kepera!atan selama 5P24 jam diharap kan
klien
1. =akukan
pendekatan
tiap
melakukan tindakan
katabolisme protein. 1. ertujuan agar klien lebih yakin atas
mampu
tindakan
yang
diberikan
pera!at
melakukan AD= sesuai dengan
2. erikan
in#ormasi
kondisinya dengan kriteria hasil
berhubungan dengan penyakit
2. 7lien
dan
keluarga
tentang penyakit klien
paham
7lien dapat tidur nyenyak 3
7lien
tentang
dapat
klien dan tindakan kepera!atan
mengerti
penjelasan
yang
yang diberikan. . 'bserasi rasa
. ertujuan
diberikan
cemas klien sebelum dan setelah
dan tindakan yang telah diberikan
3
melakukan tindakan
mampu
7lien mengatakan tidak
cemas lagi 3
7lien tampak rileks
apakah
mengurangi
penjelasan
kecemasan
sebelumnya 4. Dengarkan keluhan3keluhan
4. Dengan
mendengarkan
klien
keluhan3keluhan klien bertujuan untuk memulihkan rasa percaya diri
klien
pada
menandakan 5. erikan klien
motiasi
kepada
pera!at
bah!a
dan
pera!at
memperhatikan 5. Memberikan ketenangan dan meningkatkan
harapan
sembuh
bagi klien
.1 -ama
"M+=;M;-$A*" $n. 8 * 8
-o. )M
155410
46 th
)uang
26 : Ma!ar
$anggal *elasa
>am -o.DP "mplementasi )espon &asil 0.15 1 1. Mengkaji dan catat 1. -yeri bersumber dari
13030
lokasi nyeri, intensitas
luka pada kaki kiri
(skala
dengan ukuran 2P
035
dan
penyebarannya.
cm.
Dengan
skala
(035.
7ualitasnya
nyeri
nyeri
panas, terasa tumpul. $idak ada penjalaran. 0.1
2. Memberikan tindakan 2. 7lien untuk
meningkatkan
kenyamanan.
merasa
lebih
nyaman dan berterima kasih.
Mengganjal kaki klien dengan bantal. 0.20
. Menganjurkan untuk
klien . 7lien
menggunakan
teknik relaksasi
dan
mencoba
anjuran
yang
diberikan.
distraksi. 0.00
4. 7olaborasi pemberian 4. -oalgin 1 ampul: analgetik.
14.00
jam
5. Mengobserasi tekanan darah, nadi.
5. $D 110:0 mm&g, -adi P:menit *uhu
*elasa
0.15
2
1.
13030
Mengobserasi keadaan umum klien.
6,
SF,
)espirasi 22 P:menit 1. 7eadaan umum klien lemah, kesadaran kompos
0.15
2.
7aji
kemapuan
mentis.
+ara#
klien
0.1 .
0.22
dalam
2.
7lien masih
melakanakan AD= di
dibantu makan oleh
tempat tidur.
keluarganya.
Mengajarkan klien
.
7lien masih
melakukan room pasi#
dilatih duduk oleh
dan akti# di tempat
keluarga.
tidur. 4.
Menganjurkan keluarga untuk selalu
4.
mendampingi klien.
7eluarga mendampingi dan membantu dalam
14.00
memenuhi kebutuhan 5.
Mengobserasi $anda3tanda ital.
klien. 5.
$D 110:0 mm&g, -adi P:menit *uhu
*elasa
0.00
13030
0.02
1. Mencuci
tangan
6
SF,
)espirasi 22 P:menit 1. Mencuci tangan
sebelum dan sesudah
sebelum
tindakan.
dilakukannya
2. Mengamati adanya
2. 7ondisi
luka
tanda3tanda in#eksi.
basah,
(V,
pus
kemerahan, jaringan nekromatik ada, 0.0
. Mera!at
luka
dengan teknik steril.
nyeri
tidak terasa
panas. . Alat perlengkapan digunakan
dan yang sudah
steril. 0.0
4. Metutup
luka
dengan menggunakan
4. 7asa
kasa steril.
digunakan
yang untuk
menutup luka adalah 0.00
5. 7olaborasi dengan
kasa steril.
dokter
5. Fe#otaPim 1 gr:
dalam
pemberian antibiotik. 1.0
jam.
6. Memberikan insulin
sebelum
6. "nsulin
makan.
16.00
13030
4
1.
Melakukan tiap
melakukan tindakan 2.
menerima
2.
klien keluarga
dan
mendengarkan
tindakan yang
memahami in#ormasi
Mengobserasi rasa
yang diberikan. .
cemas klien. 4.
Mendengarkan keluhan3keluhan klien
dan
dengan baik dan bisa
diberikan. .
10.20
dengan
baik.
dengan penyakit klien
kepera!atan
10.1
bisa
Memberikan in#ormasi berhubungan
10.15
sebelum
makan. 1. klien
pendekatan
16.05
secara subcutan 15 menit
*elasa
7lien
masih
kelihatan cemas. 4.
klien hanya bisa
bercerita
sedikit
tentang keluhannya. 5.
Memberikan
motiasi kepada klien
5.
klien keluarga
berterimakasih
dan
karena
merasa
diperhatikan
$anggal )abu
>am -o.DP 0.25 1
1.
13030
"mplementasi Mengkaji dan catat
)espon &asil -yeri pada
1.
+ara# kaki
lokasi nyeri, intensitas
kiri dengan ukuran 2P
(skala
cm. Dengan skala nyeri
035
dan
penyebarannya.
2
(035.
nyeri
7ualitasnya
panas,
tumpul.
terasa
$idak
ada
penjalaran. 0.2
2.
Memberikan tindakan
2. untuk
meningkatkan
7lien merasa lebih nyaman
dan
berterimakasih.
kenyamanan. Mengganjal kaki klien 0.0
dengan bantal. .
Menganjurkan klien untuk teksik
0.00
.
1.0
relaksasi
dan berterimakasih.
dan 4.
7olaborasi
pemberian analgetik. 5.
mencoba
menggunakan
distraksi 4.
7lien
Mengobserasi tekanan darah, nadi.
-oalgin
1
ampul: jam 5.
$D
mm&g, -adi
110:/0 /
P:menit *uhu 6 SF, )espirasi
)abu 13030
10.00
2
1.
Mengobserasi keadaan umum klien.
20 P:menit 1. 7eadaan
umum
klien mulai membaik,
kesadaran
7ompos
Mentis. 10.02
2.
7aji kemapuan kien
2.
7lien
sudah
dalam melakanakan
mampu makan sendiri
AD= di tempat tidur.
dan duduk lama di tempat tidur
. 10.05
0.25
Ajarkan klien
.
7lien
melakukan room pasi#
berlatih
dan akti# di tempat tidur.
klien
4.
Menganjurkan
masih duduk
sudah
mampu
duduk lama .
keluarga untuk selalu
4.
mendampingi klien.
7eluarga
mendampingi
dan
membantu 14.00
5.
dan
Mengobserasi
dalam
memenuhi kebutuhan
$anda3tanda ital.
klien. 5.
$D
110:/0
mm&g, -adi
/
P:menit *uhu )abu
0.1
13030
1.
Mencuci
tangan
6
SF,
)espirasi 20 P:menit 1. Mencuci tangan
sebelum dan sesudah
sebelum dilakukannya
tindakan 0.15
2.
Mengamati adanya
2.
tanda3tanda in#eksi.
7ondisi luka sudah mulai mengering, tidak terdapat kemerahan,
pus, jaringan
nekromatik tidak ada, nyeri berkurang. 0.1/
.
Mera!at
luka
dengan teknik steril.
.
Alat
dan
perlengkapan
yang
digunakan sudah steril. 0.20
4.
Metutup
dengan
luka
4.
menggunakan
5.
7olaborasi dengan dalam
pemberian antibiotik. 6.
untuk
menutup luka adalah
dokter
12.0
yang
digunakan
kasa steril. 0.00
7asa
kasa steril. 5.
Fe#otaPim 1 gr:
jam.
Memberikan insulin
sebelum makan 6.
"nsulin secara
)abu
16.00
4
13030
16.05
subcutan
in#ormasi berhubungan
berterima
dengan penyakit klien
perhatian
dan
diberikan
tindakan
15
kasih
atas yang
yang
diberikan.
2.
7lien
kelihatan
2. Mengobserasi rasa
tidak cemas lagi, !ajah
cemas
klien kelihatan lebih
klien
sebelum
dan setelah melakukan 16.10
menit sebelum makan. 1. 7lien dan keluarga
1. Memberikan
kepera!atan
rileks.
tindakan . Mendengarkan keluhan3keluhan klien
16.15 4. Memberikan motiasi kepada klien
.
7lien
bisa
bercerita
tentang
keluhannya
dengan
tenang. 4.
7lien dan keluarga
berterima kasih karena merasa diperhatikan $anggal 7amis
>am 0.0
-o.DP 1
1.
"mplementasi Mengkaji dan catat
1.
)espon &asil -yeri bersumber
+ara#
203030
lokasi nyeri, intensitas
dari luka pada kaki kiri
(skala
dengan ukuran 2P cm.
035
dan
penyebarannya.
Dengan skala nyeri 1 (035. nyeri
7ualitasnya terasa
tumpul.
$idak ada penjalaran. 0.2
2.
Memberikan tindakan
2. untuk
7lien
berterimakasih karena
meningkatkan
merasa diperhatikan.
kenyamanan. Mengganjal kaki klien 0.5
dengan bantal. .
0.00
.
Menganjurkan klien
untuk
menggunakan
teksik
relaksasi dan distraksi. 4.
14.00
5.
Mengobserasi tekanan darah, nadi.
0.10
203030
2
1. Mengobserasi keadaan umum klien.
yang
diberikan.
4.
-oalgin
1
ampul: jam 5.
$D
110:0
mm&g, -adi
0
P:menit *uhu
7amis
mencoba
anjuran
7olaborasi
pemberian analgetik.
7lien
6,5
SF,
)espirasi 20 P:menit. 1. 7eadaan umum klien baik, kesadaran 7ompos Mentis.
0.20
2. 7aji kemapuan kien
2. 7lien mampu makan
dalam melakanakan
sendiri dan mulai
AD= di tempat tidur.
berjalan di sekitar tempat tidur.
0.2
. Menganjurkan keluarga untuk selalu
. 7eluarga mendampingi dan membantu masih
14.00
mendampingi klien.
membantu klien.
4. Mengobserasi $anda3
4. $D 110:0 mm&g,
tanda ital.
-adi 0 P:menit *uhu
SF,
6,5
)espirasi 20 P:menit
7amis
0.15
1. Mencuci
203030
0.20
tangan
1. Mencuci
tangan
sebelum dan sesudah
sebelum dilakukannya
tindakan.
pera!atan luka.
2. Mengamati
adanya
2. 7ondisi
tanda3tanda in#eksi.
luka
mengering, pus tidak ada,
kemerahan,
jaringan
nekromatik
tidak ada. 0.22
. Mera!at luka dengan
. Alat
teknik steril.
dan
perlengkapan digunakan
yang sudah
steril. 0.25
4. Metutup luka dengan menggunakan
4. 7asa yang digunakan
kasa
untuk menutup luka
steril. 0.00
5. 7olaborasi
adalah kasa steril. dengan
5. Fe#otaPim 1 gr: jam.
dokter dalam pemberian antibiotik. 12.0
6. Memberikan
insulin
6. "nsulin
sebelum makan
subcutan
15
menit
sebelum makan. $anggal >umRat
>am 0.20
-o.DP 1
1.
"mplementasi Mengkaji dan catat
1.
)espon &asil -yeri pada
+ara# kaki
213030
lokasi nyeri, intensitas
kiri dengan ukuran 2 P
(skala
cm. Dengan skala
035
dan
penyebarannya
nyeri
1
(035.
7ualitasnya
nyeri
terasa tumpul. $idak ada penjalaran. 0.2
2.
Menganjurkan klien
untuk 2.
menggunakan
teknik
7lien
mencoba
anjuran yang diberikan.
relaksasi dan distraksi. 0.00
.
7olaborasi
pemberian analgetik. 14.00
4.
.
Mengobserasi tekanan darah, nadi.
-oalgin
1
ampul: jam 4.
$D
120:/0
mm&g, -adi
6
P:menit *uhu >umRat
10.10
2
1.
213030
Mengobserasi keadaan umum klien.
6,5
SF,
)espirasi 20 P:menit 1. 7eadaan umum klien baik, kesadaran 7ompos Mentis.
10.20
2.
7aji
kemapuan
kien
dalam
2.
7lien
sudah
mampu
makakan
melakanakan AD= di
sendiri
dan
tempat tidur.
mendampingi memenuhi
10.25
dalam
kebutuhan
klien. .
Menganjurkan
keluarga 14.00
keluarga
untuk
selalu
.
berjalan
disekitar
tempat tidur.
mendampingi klien. 4.
Mengobserasi
4.
$D
120:/0
$anda3tanda ital.
mm&g, -adi
6
P:menit *uhu 6,5 SF, >umRat
0.05
213030
1.
)espirasi 20 P:menit 1. 7lien tmpak
Melakukan
pera!atan luka. 0.05
2.
Mencuci
senang tangan
sebelum dan sesudah
berterimakasih. 2.
tindakan. 0.0
.
Mencuci
Mengamati adanya
pera!atan luka. .
7ondisi luka mulai sembuh,
4.
Mera!at
luka
dengan teknik steril.
0.15
5.
Metutup
dengan
4.
Alat
dan
perlengkapan
yang
luka
menggunakan
6.
digunakan sudah steril. 5.
/.
Memberikan
yang untuk
menutup luka adalah
dokter dalam pemberian
12.0
7asa digunakan
7olaborasi dengan
antibiotik.
jaringan
nekromatik tidak ada.
kasa steril. 0.00
tangan
sebelum dilakukannya
tanda3tanda in#eksi.
0.10
dan
kasa steril. 6.
Fe#otaPim 1 gr:
jam.
insulin sebelum makan
/.
"nsulin
secara
subcutan
15menit
sebelum
makan.
.2 -ama
;JA=
-o. )M
155410
46 th
)uang
26 : Ma!ar
&ari:tanggal
-o.D
Fatatan +erkembangan
P *elasa
1
13030
* 7lien mengatakan 9kaki saya masih nyeri9. ' 3 7lien tampak meringis 3 +inggir luka tampak kemerahan 3 *kala nyeri (0 3 5 3 7ualitas nyeri panas, terasa tumpul 3 $D 110:0 mm&g 3 -adi P:menit 3 *uhu 6, SF 3 )espirasi 22 P:menit A Masalah belum teratasi + "nterensi dilanjutkan dengan 3
7aji dan catat lokasi nyeri, intensitas
(skala 035 dan penyebarannya. 3
'bserasi tekanan darah, nadi, gelisah
dan merintih. 3
erikan tindakan untuk meningkatkan
kenyamanan. 3
Anjurkan
klien
untuk
menggunakan
teksik relaksasi dan na#as dalam. 3
*elasa
2
7olaborasi pemberian analgetik.
* 7lien mengatakan 9saya masih belum bisa
13030
menggerakkan badan dengan maksimal9. ' 3 Aktiitas masih dibantu keluarga 3 adan masih lemah 3 7lien sudah bisa duduk hanya sebentar 3 $D 110:0 mm&g 3 -adi P:menit 3 *uhu 6, SF 3 )espirasi 22 P:menit A Masalah belum teratasi + "nterensi dilanjutkan dengan 3
'bserasi keadaan umum klien.
3
7aji kemapuan kien dalam melakanakan
AD= di tempat tidur. 3
Ajarkan klien melakukan room pasi# dan
akti# di tempat tidur. 3
'bserasi $anda3tanda ital.
3
Anjurkan keluarga untuk selalu
mendampingi klien.
*elasa
*
7lien mengatakan 9luka di kaki saya belum
13030
sembuh9. ' 3 $erdapat luka apada kaki kiri 3 +ush mulai berkurang. 3 luka yang basah mulai berkurang 3 -yeri (V 3 $D 110:0 mm&g 3 -adi P:menit 3 *uhu 6, SF 3 )espirasi 22 P:menit A Masalah belum teratasi + "nterensi dilanjutkan dengan 3
=akukan pera!atan luka.
3
)a!at luka dengan teknik steril.
3
Fuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
3
$utup luka dengan menggunakan kasa steril.
3
Amati adanya tanda3tanda in#eksi.
3
7olaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik.
*elasa 13030
4
3 Memberikan insulin sebelum makan * 3 7lien mengatakan 8saya masih merasa cemas9. 3 7lien mengatakan 8sudah mengerti mengenai penyakitnya dan tindakan pera!atan yang diberikan9. ' 3 7lien masih terlihat tegang lagi A Masalah teratasi sebagian
+ "nterensi dilanjutkan dengan 3
erikan in#ormasi berhubungan dengan penyakit klien dan tindakan kepera!atan yang diberikan.
3
'bserasi rasa cemas klien sebelum dan setelah melakukan tindakan
&ari:tanggal
3
Dengarkan keluhan3keluhan klien
3
erikan motiasi kepada klien
-o.D
Fatatan +erkembangan
P )abu 13030
1
* 7lien mengatakan 8nyeri di kaki saya sudah berkurang. 7lien mengatakan merasa nyaman9. ' 3 7eadaan umum mulai membaik 3 7lien tampak rileks 3 +inggir luka tampak kemerahan 3 *kala nyeri 2 (0 3 5 3 $D 110:/0 mm&g 3 -adi / P:menit 3 *uhu 6 SF 3 )espirasi 20 P:menit A Masalah masalah teratasi sebagian. + "nterensi dilanjutkan dengan 3
7aji dan catat lokasi nyeri, intensitas
(skala 035 dan penyebarannya. 3
'bserasi t ekanan d arah, nadi, gelisah
dan merintih.
3
erikan tindakan untuk meningkatkan
kenyamanan. 3
@anjurkan klien untuk menggunakan
teksik relaksasi dan na#as dalam. 3
)abu
2
1300
7olaborasi pemberian analgetik.
* 7lien mengatakan 9saya sudah bisa makan sendiri dan duduk3duduk di tempat tidur9. ' 3 7lien mampu melakukan aktiitas di sekitar tempat tidur tetepi masih dibantu keluarga 3 7lien sudah bisa duduk 3 $D 110:/0 mm&g 3 -adi / P:menit 3 *uhu 6 SF 3 )espirasi 20 P:menit A Masalah teratasi sebagian + "nterensi dilanjutkan dengan 3
'bserasi keadaan umum klien.
3
7aji
kemapuan
klien
dalam
melakanakan AD= di tempat tidur. 3 )abu 1300
obserasi $anda3tanda ital.
* 7lien mengatakan 8luka di kaki saya sudah mulai sembuh9. ' 3 $erdapat luka pada kaki kiri 3 tidak terdapat pus 3 $idak ada nekrosis jaringan 3 $D 110:/0 mm&g
3 -adi / P:menit 3 *uhu 6 SF 3 )espirasi 20 P:menit A Masalah teratasi sebagian + "nterensi dilanjutkan dengan 3
=akukan pera!atan luka setiap hari.
3
)a!at luka dengan teknik steril.
3
Fuci
tangan
sebelum
dan
sesudah
tindakan. 3
$utup luka dengan menggunakan kasa
steril. 3
Amati adanya tanda3tanda in#eksi.
3
7olaborasi
dengan
dokter
dalam
pemberian antibiotik. 3
4
erikan insulin sebelum makan
* 3 7lien mengatakan9 saya tidak merasa cemas lagi9. 3 7lien mengatakan 9sudah mengerti mengenai penyakitnya dan tindakan pera!atan yang diberikan9. ' 3 7lien tidak terlihat tegang lagi 3 7lien terlihat rileks A Masalah teratasi. + "nterensi dihentikan
&ari:tanggal 7amis
-o.DP 1
Fatatan +erkembangan * 7lien mengatakan 9nyeri pada kaki saya jauh
203030
berkurang9 ' 3 klien tampak rileks. 3 *kala nyeri 2 (0 3 5 3 7ualitas nyeri tumpul 3 $idak ada penjalaran 3 $D 110:0 mm&g 3 -adi 0 P:menit 3 *uhu 6,5 SF 3 )espirasi 20 P:menit A Masalah teratasi sebagian. + "nterensi dilanjutkan dengan 3
kaji dan catat lokasi nyeri, intensitas
(skala 035 dan penyebarannya 3
Mengobserasi tekanan darah, nadi,
gelisah dan merintih. 3
jelaskan penyebab nyeri
3
anjurkan
klien
untuk
menggunakan
teksik relaksasi dan na#as dalam.
7amis
2
3 7olaborasi pemberian analgetik * 7lien mengatakan 9saya sudah bisa berjalan sekitar
203030
tempat tidur9. '
3 7lien sudah bisa duduk dan berjalan sekitar tempat tidur dengan penga!asan dari keluarga. 3 $D 110:0 mm&g 3 -adi 0 P:menit 3 *uhu 6,5 SF
3 )espirasi 20 P:menit A Masalah teratasi sebagian + "nterensi dilanjutkan dengan 3
'bserasi keadaan umum klien.
3
7aji
kemapuan
kien
dalam
melakanakan AD= di tempat tidur.
7amis 203030
3
'bserasi $anda3tanda ital.
3
Anjurkan
keluarga
untuk
selalu
mendampingi klien. * 7lien mengatakan9 luka di kaki saya sudah lebih baikan9 ' 3 $erdapat luka apada kaki kiri 3 tidak terdapat pus 3 =uka sudah mengering 3 $D 110:0 mm&g 3 -adi 0 P:menit 3 *uhu 6,5 SF 3 )espirasi 20 P:menit A Masalah teratasi sebagian + "nterensi dilanjutkan dengan 3
=akukan pera!atan luka.
3
)a!at luka dengan teknik steril.
3
Fuci
tangan
sebelum
dan
sesudah
tindakan. 3 steril.
$utup luka dengan menggunakan kasa
3
Amati adanya tanda3tanda in#eksi.
3
7olaborasi
dengan
dokter
dalam
pemberian antibiotik. 3 &ari:tanggal >umRat
-o.DP 1
213030
erikan insulin sebelum makan
Fatatan +erkembangan * 7lien mengatakan 9nyeri pada kaki saya jauh berkurang9 ' 3 klien tampak rileks. 3 *kala nyeri 1 (0 3 5 3 $idak adaa penjalaran 3 $D 120:/0 mm&g 3 -adi 6 P:menit 3 *uhu 6,5 SF 3 )espirasi 20 P:menit A Masalah teratasi
>umRat
2
+ "nterensi dihentikaan, klien boleh pulang * 7lien mengatakan 9saya sudah bisa berjalan
213030
sekitar tempat tidur9. '
3 7lien sudah bisa duduk dan berjalan sekitar tempat tidur 3 7ekuatan otot 5 (035. 3 7emampuan aktiitas 1 (034 3 $D 120:/0 mm&g 3 -adi 6 P:menit 3 *uhu 6,5 SF 3 )espirasi 20 P:menit
A Masalah teratasi
>umRat 213030
+ "nterensi dihentikan klien boleh pulang * 7lien mengatakan 8luka di kaki saya sudah jauh lebih baik9. ' 3 $erdapat luka apada kaki kiri 3 tidak terdapat pus 3 =uka sudah mengering. 3 $D 120:/0 mm&g 3 -adi 6 P:menit 3 *uhu 6,5 SF 3 )espirasi 20 P:menit. A Masalah teratasi + "nterensi dihentikan klien boleh pulang
BAB ; PEMBAHA#AN
+ada bagian ini penulis akan menguraikan tentang kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus pada klien dengan Diabetes Militus yang dira!at di ruang pera!atan Ma!ar 7ekas """ =antai "" )umah *akit +roinsi -$, sehingga diperoleh suatu asuhan kepera!atan yang benar dan tepat. 4.1
PEN,KA&%AN
+engkajian merupakan tahap a!al dari proses kepera!atan yang akan mempengaruhi tindakan kepera!atan, pengkajian data ini dilakukan penulis secara lengkap. +ada tinjauan teori untuk respirasi akan menjadi cepat bila klien dalam tahap asidosis, status nutrisi terdapat data polidipsi, dan poli#agia, luka yang sulit sembuh, status eliminasi terdapat gejala poliuri, kemampuan aktiitas menurun karena terjadi kelemahan, istirahat tidur terganggu karena sering terbangun untuk berkemih, pandangan kabur, rasa aman dan nyaman dapat terganggu bila terjadi gangrene. *etelah dilakukannya pengkajian pada laporan kasus ternyata terjadi kesenjangan, yaitu pada satatus respirasi tidak ditemukannya peningkatan #rekuensi na#as, status nutrisi tidak terdapat poli#agi dan polidisi, status eliminasi tidak terdapat poliuri, tidak terjadi gangguan dalam istirahat tidur karena tidak terdapatnya nokturia. Data yang didapatkan sesuai dengan teori adalah gejala berupa nyeri akibat luka, kelemahan, luka yang sulit sembuh, dan kecemasan 7esenjangan tersebut terjadi karena saat pengkajian, $n9*9 sudah tiga hari di rumah sakit dan mendapatkan pera!atan, sehingga gejala umum Diabetes seperti teori tidak di temukan dalam pengkajian. 4.2
D%A,N'#A KEPERA0ATAN%
+ada landasan teori muncul lima diagnosa kepera!atan yaitu gangguan nutrisi, kurang pengetahuan, resiko kekurangan olume cairan, potensial gangguan integritas kulit, dan ansietas, pada kasus yang diangkat diagnosa yang muncul tidak sama dengan diagnosa yang muncul pada landasan teori sehingga terdapat suatu kesenjangan. Diagnosa kepera!atan yang muncul pada laporan kasus adalah gejala berupa nyeri akibat luka, kelemahan, kerusakan integritas kulit, dan kecemasan. 7esenjangan terjadi karena tidak ada data pendukung yang sesuai. *edangkan data yang diperoleh saat pengkajian kasus mengarah pada empat masalah kepera!atan yaitu nyeri, kelemahan, resiko perluasan luka, dan kecemasan. 4.
%NTER4EN#% KEPERA0ATAN
*etelah perumusan dioagnosa kepera!atan dilanjutkan dengan menentukan masalah dan memprioritaskan masalah. +ada gambaran kasus perencanaan disusun sesuai dengan langkah3langkah yang terdapat pada landasan teori yaitu diagnosa kepera!atan, tujuan, kriteria hasil dan interensi.
Diagnosa
nyeri
direncankan
untuk
mengajarkan
tehnik
menghilangkan nyeri yaitu teknik relaksasi dan distraksi dan memberikan piosisi yang nyaman. Diharapkan pasien dapat mengendalikan nyeri yang timbul dari lukanya.
deng dengan an tekn teknik ik asep aseptik tik.. Fema Femass diin diinte tere rens nsik ikan an deng dengan an memb memberi erika kan n in#ormasi yang tepat dan benar tentang penyakitnya 4.4
%MPLEMENTA#% %MPLE MENTA#% KEPERA KEPE RA0 0ATAN ATAN
"mplementasi atau pelaksanaan merupakan realisasi dari rencana pera!atan yang telah disusun sebelumnya. "mplementasi yang diberikan sesuai dengan interensi yang telah dibuat. Adapun Adapun kesulitan kesulitan yang penulis rasakan rasakan langsu langsung ng dalam dalam pelaks pelaksanaa anaan n asuhan asuhan kepera! kepera!ata atan n pada pada $n 8*9 dengan Diabetes Melitus adalah penulis tidak dapat melaksanakan asuhan kepera!atan selama 24 jam. &al ini dikarenakan keterbatasan !aktu yang ada menyebabkan penulis tidak dapat melakukan sendiri semua rencana kegiatan secara terus menerus.
E4ALUA#%
;aluasi kepera!atan pada klien $n 8*9 telah dilakukan dengan menggunakan catatan perkembangan dengan pendekatan *'A+ (*ubjekti#, 'bjekti#, Analisa dan +lanning yang berorientasi pada tujuan yang telah dirumu dirumuska skan. n. Diagno Diagnosa sa nyeri nyeri dapat dapat teratas teratasii dengan dengan hasil hasil ealua ealuasi si klien klien tampak rileks, skala nyeri 1 (035, intoleransi aktiitas teratasi dengan hasil eal ealua uasi si akti aktii itas tas klie klien n memb membut utuh uhka kan n sedik sedikit it bant bantun un 1 (034 (034, , resik resiko o perluasan kerusakan integritas kulit dapat teratasi dengan hasil ealuasi e aluasi luka sudah sembuh dan kering, dan giagnosa cemas dapat teratasi dengan hasil
ealuasi pada hari kedua klien tidak cemas lagi dan tampak rileks. +ada semua masalah dapat teratasi ditandai dengan hasil ealuasi sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan.
BAB < KE#%MPULAN DAN #ARAN
5.1
KE#%MPULAN
+ada +ada bagi bagian an ini ini penu penuli liss akan akan meny menyim impu pulk lkan an hal3 hal3ha hall yang yang ditemukan pada kasus Diabetes Melitus pada klien $n 8*9 yang dira!at di ruang Ma!ar lantai "" )umah *akit +roinsi -$. Adapun kesimpunnya sebagai berikur 1. 1.
+ada +ada pengk pengkaj ajia ian n ditemu ditemuka kan n data berup berupaa adan adanya ya nyeri nyeri pada pada luka luka,,
kelemahan, luka yang suit sembuh dan kecemasan. Adapun data yang tidak didapat sesuaikan dengan teori di karenakan saat pengkjian $n9*9 sudah tiga hari di rumah sakit dan mendapatkan pra!atan. 2. 2.
*etel *etelah ah dila dilaku kuka kan n peng pengka kajia jian n dida didapat patka kan n diag diagno nosa sa kepe kepera! ra!ata atan n
berupa nyeri akut, intoleransi aktiitas, kerusakan integritas kulit dan cema cemas. s. Diag Diagno nosa sa munc muncul ul dari dari data data yang yang suda sudah h diku dikump mpul ulka kan n dan dan mendukung dari diagnosa yang diangkat. .
Dalam
pembuatan
rencana
disesuaikan
dengan
dignosa
kepera!atan yang muncul dan penyusunan interensi diharapkan bisa mengatasi masalah kepera!atan yang diangkat berdasarkan kriteria hasil yang telah disusun. 4. 4.
Dala Dalam m pela pelaks ksan anaa aan n tind tindak akan an kepe kepera ra!a !ata tan n dila dilaks ksan anak akan an sesu sesuai ai
dengan rencana yang sudah disusun. 5.
;alu aluasi asi dilak ilaku ukan kan sela selama ma empa empatt hari hari.. Dari Dari hasi hasill eal ealua uasi si
didapa didapatlk tlkan an semua semua masalah masalah kepera kepera!ata !atan n dapat dapat diatasi diatasi dan ealua ealuasi si
dilaksa dilaksanak nakan an berdasa berdasarka rkan n kriteri kriteriaa hasil hasil dalam dalam intere interensi nsi yang yang sudah sudah disusun. 5.2
#ARAN
*etelah menyelesaikan asuhan kepera!atan pada pasien dengan diagnosa DM, DM, peny penyus usun un meng mengeta etahu huii bena benarr tent tentan ang g tehni tehnik k peny penyus usun unan an asuha asuhan n kepera!atan yang benar dan tepat sesuai dengan kaedah yang berlaku dan yang paling utama adalah sesuai dengan kebutuhan dasar dari indiidu yang mender menderita ita penyak penyakit it terseb tersebut. ut. Dari Dari tersusu tersusunny nnyaa asuhan asuhan kepera! kepera!atan atan ini, ini, diharapkan berman#aat untuk 1. "lmu "lmu kepera kepera!at !ataa supay supayaa bisa bisa menja menjadi di re#rens re#rensii tambah tambahan an dalam dalam rangka rangka mening meningkat katkan kan dan mengem mengemban bangka gkan n ilmu ilmu kepera! kepera!atan atan itu sendiri. 2. +elay elayan anan an
kep kepera! era!at atan an
agar agar
dapat apat
mema meman# n#aa aatk tkan an
asuh asuhan an
kepera!atan yang telah penulis susun guna meningkatkan kualitas dan mutu asuhan kepera!atan pada klien. . agi agi masyarak masyarakat at agar menjadi menjadi sumber sumber bahan bahan pertimb pertimbang angan an dalam dalam meningkatkan mutu kesehatannya sendiri secara mandiri. 4. agi penulis, penulis, diharapk diharapkan an dapat dapat berman#aat berman#aat ketika ketika berada berada ditengah ditengah33 tengah dunia kerja untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari pendidikan khusus pada kasus Diabetes Diabetes Melitus. 5.
agi agi dinas dinas keseh kesehat atan an dapa dapatt dija dijadi dika kan n seba sebaga gaii sumb sumber er masu masuka kan n
dalam merespon angka kasus Diabetes Melitus disuatau daerah yang dikelola.
DA-TAR PU#TAKA
Fandra,
"ka
7urnia.(200/. Asuhan
Keperawatan
Pada
Ny.”R”
Dengan
Gangguan Siste !ndo"rin Pada Kasus Dia#etes $elitus di %angsal $awar Kelas &&& 'antai && di Ruah Sa"it (u $atara. Dan KT&. Mataram *$"7;* GA)*" Mataram, 4314,20326. Dongoes ; Marlin.(1. Ren)ana Asuhan Keperawatan.>akarta;@F &idayat, A.Ai Alimul.(2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. >akarta +enerbit *alemba Medika. Martinus, Adrian, dkk.(2005. *++* Tentang Dia#etes, Selu" #elu" Dia#etes dan Penanggulanganna.andung -ePP Media. Mansjoer, Ari#, dkk.(1. Kapita Sele"ta Kedo"teran. >akarta Media Aescluapius ?7<" *antosa, udi.(2006. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda -++/-++0 Definisi 1 Klasifi"asi +rima Medika. *melter *uanne c,dkk.(2001. Keperawatan $edi"al %edah, edisi 2. >akarta ;@F *oegondo, sidarta!an.(2006. Dia#etes $elitus Se#agai 3a)tor Resi"o (taa Penya"it Kardi4as"uler . >akarta "D"