1
FALSAFAH KEPERAWATAN DALAM KETERKAITANNYA DENGAN PARADIGMA DAN TEORI KEPERAWATAN
Falsaf Falsafah ah keperaw keperawata atan n merupa merupakan kan pandan pandangan gan dasar dasar atau atau keyaki keyakinan nan dasar dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam pelaksanaan praktik keperawatan. Manusia dalam falsafah keperawatan dipandang dipandang sebagai sebagai makhluk yang holistik. holistik. Sedangkan Sedangkan esensi esensi keperawatan keperawatan didalam falsafah keperawatan, meliputi beberapa komponen antara lain : 1.
Pember Pemberian ian pelaya pelayanan nan keperaw keperawata atan n yang yang berfok berfokus us pada pada pemenu pemenuhan han kebutu kebutuhan han manusia
secara
komprehensif.
Apabila
manusia
menjadi
individu
yang
membutuhkan perawatan, dalam hal ini menjadi klien maka akan memiliki suatu hak untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang layak. 2.
Lebih memfokuskan pada aspek kemanusiaan dalam memberikan pelayanan keperawatan sehingga hakikat manusia menjadi unsur yang sangat penting. Pelaya Pelayanan nan kepera keperawat watan an terint terintegr egrasi asi dalam dalam sistem sistem pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan secara secara umum. Falsafah keperawatan menyatakan tentang konsep-konsep utama dari
discipline ilmu keperawatan, meletakkan kepercayaan tentang apa itu keperawatan, bagaimana berpikir dan melakukan keperawatan. Falsafah keperawatan merupakan pandangan pandangan dasar tentang tentang hakekat hakekat manusia manusia dan esensi keperawatan keperawatan yang menjadikan menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Falsafah keperawatan meyakini bahwa manusi manusiaa adalah adalah makhlu makhluk k yang yang holis holistik tik dan memilik memilikii integr integritas itas yang yang tidak tidak dapat dapat dipisahkan. Manusia dalam falsafah keperawatan juga diyakini sebagai sistem yang terbuka memiliki pertumbuhan yang tidak terbatas dan makhluk yang unik mempunyai kemampuan untuk berespon secara positif atau negatif karena perbedaan budaya, agama, sosial, ekonomi dan pengalaman yang r elatif. Berikut pengertian falsafah keperawatan dari beberapa pakar keperawatan : a. Florence Florence Nightingal Nightingalee Kondisi yang dalami korban perang sangat mempengaruhi falsafah keperawatan menurut Florence Nightingale. Nightingale. Filosofi beliau sangat dipengaruhi oleh pandangan pandangan tentan tentang g interak interaksi si klien klien dan lingk lingkung ungann annya ya yaitu yaitu lingku lingkunga ngan n fisik, fisik, lingku lingkunga ngan n psikologis dan lingkungan sosial.
2
b.
Betty Neuman Neuman menggunakan menggunakan pendekatan pendekatan manusia manusia utuh dengan memasukka memasukkan n konsep konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor. Tiga point yang pandang oleh Neuman dalam aplikasi rencana keperawatan yaitu : 1) Manusia Neuman memandang manusia sebagain individu multi dimensial, utuh/holistik, dan syste system m yang yang dinami dinamis, s, yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan;; fisiol fisiologi ogi,, psikol psikologi ogi,, sosiokultural, developmental dan spiritual. 2) Kesehatan Neuman memandang konsep sehat dengan melihat individu dari setiap bagian atau subvariabel dari individu. Sehat menurut Neuman merupakan suatu kondisi yang harmoni pada setiap bagian atau subvariabel. Individu selalu berinteraksi dengan lingkungan secara konstan, jika berada pada kondisi dinamika keseimbangan maka individu dapat berada pada kondisi sehat. 3) Lingkungan Neuman memandang lingkungan sebagai suatu kekuatan internal dan eksternal yang ada disekitar disekitar individu individu dan terjadi terjadi interaksi setiap setiap waktu. Kekuatan Kekuatan ini meliputi meliputi stressor stressor interperson interpersonal, al, intrapersona intrapersonall dan ekstraperso ekstrapersonal nal yang dapat mempengaruhi pertahanan dan stabilitas system manusia
c. Kari Martinsen Kari martinsen merupakan seorang tokoh keperawatan yang mengajukan falsafah keperawatan berdasarkan pemahaman tentang caring. d. Patricia Patricia Benner’s Benner’s Patricia Benner’s mencetuskan tentang keutamaan caring.
Pernyataan Pernyataan dalam falsafah falsafah menyebutka menyebutkan n konsep-kon konsep-konsep sep utama dari disipline disipline berupa keyakinan yang terus menerus tentang apakah keperawatan itu, bagaimana berpikir tentang apa yang dilakukan oleh perawatan , hubungan dalam keperawatan dan lingkungan keperawatan (Parker, 2005). Pernyataan Filosofi juga memberikan panduan dalam menjelaskan issue dan mengklarifikasi prioritas discipline. Perawat menggunakan pernyataan filosofi untuk mengkaji seberapa jauh kapasitas diantara individu, professional, organisasi dan keyakinan social serta nilai-nilai.
3
Filosofi
bersifat
abstrak
yang
menunjukkan
keyakinan
dasar
disiplin
keperaw keperawatan atan dalam dalam memand memandang ang manusi manusiaa sebaga sebagaii makhlu makhluk k biolog biologis is dan respon respon manusi manusiaa dalam dalam keadaa keadaan n sehat sehat dan sakit, sakit, serta serta berfok berfokus us kepada kepada respon responss mereka mereka terhadap suatu situasi. Folosofi belum dapat diaplikasikan langsung dalam praktik keperawatan keperawatan,, sehingga sehingga perlu dijabarkan dijabarkan dan dibuat dalam bentuk yang lebih konkrit (less abstrac ) yang dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk paradigma keperawatan. Berdasarkan
falsafah
kemudian
ilmuan
keperawatan
mengembangkan
paradigma yang merupakan kesepakaan bersama antar ilmuan keperawatan tentang konsep-konsep utama yang mendasari perkembangan discipline ilmu keperawatan dan praktik keperawatan. Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan. Paradigma keperawatan mencakup 4 konsep utama yaitu manusia, keperawatan, kondisi sehat/kesehatan dan lingkungan. Keperawatan memandang manusia sebagai inti dari keperawatan keperawatan,, merupakan merupakan makhluk yang unik merupakan merupakan system system terbuka terbuka secara terus menerus bertukar energi dengan lingkungan. Manusia merupakan sistem adaptif, adaptif, berinteraksi berinteraksi dengan lingkungan lingkungan dan bergerak menuju menuju adaptasi adaptasi dan sehat. Manusia memiliki kebutuhan yaitu segala sesuatu yang diperlukan untuk kesehatan dan
kesejahteraannya.
Komponen
kebutuhan
meliputi
kebutuhan
fisiologis,
psikologis, sosial dan spiritual. Konsep sehat dan kesehatan dalam paradigm keperawatan adalah kondisi yang mampu mempertahankan individu untuk berfungsi secara konsiten, konsiten, stabil stabil dan seimbang dalam menjalani menjalani kehidupan kehidupan sehari-hari melalui interaksi positif dengan lingkungan. Konsep Konsep lingkunga lingkungan n mencakup mencakup semua aspek keadaan, pengaruh dan kondisi kondisi yang mengelilingi dan mempengaruhi individu. Lingkungan dapat meningkatkan dan mengganggu kesehatan individu. Lingkungan secara konstan mempunyai pengaruh terhadap terhadap perubahan perubahan internal dan eksternal yang terjadi terjadi pada manusia. Komponen Komponen internal internal meliputi meliputi faktor faktor genetik, genetik, struktur struktur antomis, antomis, fisiologis fisiologis,, psikologis psikologis,, nilai dan keyakinan sedangkan komponen eksternal meliputi keadaan fisik, demografi, ekologi, hubungan interpersonal,dan nilai social budaya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. sehari-hari. Keperawatan merupakan upaya bantuan bantuan yang diberikan kepada kepada individu individu baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan sampai pulih kembali atau menjelang ajal,
4
dimana individu tidak mampu melaksanakan kegiatan kehidupannya akibat ketidakmampuan, ketidakmauan dan ketidaktahuan. Selanjutnya keempat konsep yang telah disepakati sebagai paradigm keperawatan dijabarkan oleh para ahli keperawatan dalam bentuk model konseptual keperawatan keperawatan.. Model Konsuptual Konsuptual Keperawatan Keperawatan adalah konsep-konsep konsep-konsep,, definisi definisi dan preposisi yang menunjukkan hubungan yang spesifik untuk membentuk suatu perspektif terorganisir dalam melihat fenomena spesifik pada disipline keperawatan. Model konseptual memberikan cara-cara yang berbeda dalam berpikir tentang keperawatan. Model konseptual tersusun atas ide-ide ide- ide (konsep-konsep) abstrak, umum, dan proposisi proposisi yang menspesifik menspesifikasi asi hubungan hubungan antara keduanya. keduanya. Model konseptual konseptual sangat penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan. Model konsep konseptua tuall merupa merupakan kan suatu suatu kerang kerangka ka kerja kerja konsep konseptua tual, l, sistem sistem atau skema skema yang yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situas situasi, i, atau kejadi kejadian, an, terhad terhadap ap suatu suatu ilmu ilmu dan pengem pengemban bangan gannya nya.. Fenome Fenomena na ini diklasifikasikan menjadi konsep, terdiri dari kata-kata yang mengandung citra mental dari sesuatu yang akan dijelaskan. Model konseptual keperawatan antara beberapa ahli terihat berbeda sesuai dengan penekanan mereka terhadap hubungan antar keempat konsep utama dalam keperawatan. Sebagai contoh Florence Nightingale lebih menekankan interaksi antara keperawatan
dengan
lingkungan,
dimana
perawat
berperan
memodifika memodifikasi si lingkungan lingkungan untuk mencapai mencapai kesehatan kesehatan yang optimal. optimal.
secara
dalam
Berdasarkan Berdasarkan
pemehaman ini, maka model konseptual memberikan arah dalam praktik keperawatan, namun demikian model konseptual lebih abstrak dibandingkan dengan teori keperawatan. keperawatan. Meskipun model konseptu konseptual al menampilkan menampilkan konsep-ko konsep-konsep nsep dan definisi-definisi terkait dalam melihat fenomena keperawatan, namun belum menjelaskan outcome, sehingga perlu dikembangkan lebih konkrit dalam bentuk teori keperawatan. Fawcett Fawcett (2000) (2000) menjel menjelask askan an bahwa bahwa sebuah sebuah model model konsep konseptua tuall menetap menetapkan kan sumber sumber kerangka kerangka yang jelas bagi pengikutnya, pengikutnya, yang menjelaskan menjelaskan kepada mereka mereka bagaimana bagaimana mengobserv mengobservasi asi dan mengartikan mengartikan ketertarikan fenomena fenomena terhadap terhadap suatu disiplin. Model keperawatan Grand theory sangat komprehensif dan meliputi perspektif dari setiap konsep paradigma yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan (Fawcett, 2000; Tomey & Alligood, 2002). Setiap model konseptual
5 keperawatan mempunyai Grand theory dimana teori tersebut berasal dari modelnya masing-masing. Salah satu contoh Grand theory yang berasal dari konseptual model keperawatan adalah model adaptasi Roy. Roy mengatakan bahwa manusia merupakan sistem yang adaptif yang diambil dari model adaptasi.
Grand theory dari beberapa pakar keperawatan kemudian mendasari munculnya beberapa teori keperawatan dan teori middle range dalam struktur ilmu keperawatan. Teori keperawatan (nursing theory ) lebih kongkrit dibandingkan dengan
Grand theory tetapi tidak sespesifik teori middle range . Beberapa teori mungkin lebih spesifik untuk sebagian praktek keperawatan. Teori middle range memiliki fokus yang lebih luas dan lebih kongkrit daripada Grand theory atau nursing theory (Alligood 2002). 2002). Teori Teori pada pada level level ini lebih lebih fokus fokus dalam dalam menjaw menjawab ab pertan pertanyaa yaan-pe n-perta rtanya nyaan an praktisi keperawatan yang spesifik seperti spesifik untuk kelompok usia klien, kondisi keluarga, tempat tinggal klien, kondisi kesehatan, dan peran perawat (alligood, 2002). Berdasarkan hal ini, maka teori middle range lebih spesifik kepada situasi keperawatan. Tabel berikut menunjukkan beberapa pakar keperawatan yang berkontribusi pada setiap level stuktur ilmu keperawatan : Tabel 3.1 : Pembagian-pembagian teori berdasarkan tipe karya teoritis. Filo Filoso sofi fi kepe kepera rawa wata tan n Nightingale Watson Benner Martinsen Eriksson
Teori keperawatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Orlan Orlando do Pend Pender er Leinin Leininger ger Newm Newman an Pars Parsee Erickson, Erickson, Tomlin Tomlin dan Swain Husted Husted & Huste Husted d
Mode Modell Kons Konsep eptu tual al dan dan Gran Grand d Theo Theory ry 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Levi Levine ne Roge Rogers rs Orem rem King Neum Neuman an Roy John Johnso son n Boykin Boykin & Schoenhofe Schoenhofer r Teori Middle Range
1. Merce Mercer r 2. Mish Mishel el 3. Reed Reed 4. Wiener Wiener & Dodd Dodd 5. Eakes, Eakes, Burke Burke & Hains Hainsworth worth 6. Bark Barker er 7. Kolc Kolcab abaa 8. Beck Beck 9. Swan Swanso son n 10. Ruland & Moore
6
Teori adalah sekumpula sekumpulan n konsep, konsep, definisi definisi dan preposisi preposisi yang menunjukka menunjukkan n suatu gambaran yang sistematis dari fenomena dengan mendesain hubungan, memprediksi yang spesifik diantara konsep-konsep dengan tujuan menggambarkan, menjelaskan, memprediksi dan atau mengontrol fenomena (Chinn & Jacobs, 1987). Teori keperawatan didefinisikan sebagai konseptualisasi dari beberapa aspek realita (penemuan) yang menyangkut keperawatan. Konseptualisasi bertujuan untuk mengambarkan, menjelaskan dan memprediksi asuhan keperawatan. Teori dalam hal ini bersif bersifat at lebih lebih konkri konkrit, t, bersin bersinggu ggunga ngan n langsu langsung ng dengan dengan dunia dunia empiri empirik. k. Teori Teori memperjelas gambaran tentang fenomena dalam praktik keperawatan sekaligus memberikan prediksi terhadap outcome praktik keperawatan. Dalam rangka mengembang mengembangkan kan teori keperawatan sebagai bagian bagian dari struktur struktur pengetahua pengetahuan n keperawatan keperawatan para peneliti peneliti dibidang dibidang keperawatan keperawatan melakukan melakukan berbagai berbagai kegiatan kegiatan penelitian. penelitian. Kegiatan penelitian penelitian ini menerapkan menerapkan metode ilmiah ilmiah (scientific dalam mencari mencari kebena kebenaran ran ilmiah ilmiah untuk untuk mengem mengemban bangka gkan n ilmu ilmu dan teori teori method) dalam keperawatan. Berikut skema langkah-langkah metode ilmiah dalam mengembangkan teori keperawatan :
Rumusan masalah
Khasanah pengetahuan ilmiah
Koherensi Deduktif
Penyusunan kerangka berpikir
Rumusan hipotesis Prakmatisme Korespondensi induktif Diteri ma
Pengujian hipotesis
Ditolak
7
Proses Proses metode metode ilmiah dimulai dimulai pada saat perawat mengamati mengamati fenomena fenomena dalam praktik keperawatan. Pengamatan ini mulai dilakukan ketika mempunyai perhatian terhadap suatu fenomena. Proses berpikir mulai muncul ketika perawat menemukan masalah dalam menerapkan teori keperawatan. Karena masalah munculnya dari dunia empirik, maka proses berpikir tersebut diarahkan pada pengamatan objek dalam dunia empirik. Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbedabeda beda sesuai sesuai dengan dengan cara berpik berpikirn irnya. ya. Ilmu Ilmu keperaw keperawata atan n mengat mengatasi asi masalah masalah atau atau mencari jawaban atas permasalahan pada praktik keperawatan. Ilmu dimulai dengan fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan fakta pula. Fakta akan menghasilkan suatu teori yang menjelaskan tentang gejala yang terdapat dalam dunia nyata dan memberikan prediksi terhadap permasalahan tersebut. Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan antara pendekatan rasional dengan pengalaman empirik perawat dalam praktik keperawatan. Dalam hal ini teori merupakan suatu penjelasan yang bersifat rasional yang sesuai dengan objek yang dijelaskan. Dikatakan sebagai teori keperawatan jika telah telah diduku didukung ng oleh oleh fakta fakta empirik empirik di bidang bidang keperaw keperawata atan. n. Metode Metode ilmiah ilmiah yang yang digunakan oleh ilmuan keperawatan sebagai prosedur untuk mengembangkan ilmu juga didukung oleh cara lain yaitu cara estetik, cara personal knowledge dan cara etika. Berdasarkan penemuan empirik, disertai sentuhan estetika, pengalaman pribadi dan etika maka teor keperawatan akan semakin komprehensif. Berikut ini langkah-langkah dalam metode ilmiah sebagai suatu metode dalam filsafat ilmu : a.
Rumusa Rumusan n masala masalah h Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah merumuskan masalah. Rumusan ini mengan mengandun dung g pertan pertanyaa yaan n mengen mengenai ai objek objek empiris empiris dan faktor faktor-fak -faktor tor yang yang terkait terkait di dalamnya. dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui melalui pengamatan pengamatan terhadap objek empiris yang menjadi fokus pengembangan ilmu.
b.
Menentukan Menentukan khasanah khasanah pengetahua pengetahuan n ilmiah ilmiah Setelah merumuskan masalah, ilmuan mengumpulkan informasi-informasi ilmiah dari berbagai sumber literatur terkait seperti jurnal ilmiah dan pendapat pakar. Informasi ilmiah diperlukan untuk memperjelas masalah dan memberika gambaran secara terperinci tentang permasalahan ditinjau dari teori yang ada.
8
c.
Menyusun Menyusun kerangka kerangka berpikir berpikir Pada tahap ini ilmuan memberikan argumentasinya berdasarkan khasanah penget pengetahu ahuan an ilmiah ilmiah yang yang telah telah tergal tergali. i. Argum Argument entasi asi ini dikemu dikemukak kakan an untuk untuk menjelaskan
hubungan
antara
berbagai
faktor
terkait
dengan
masalah.
Argumentasi ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya tanpa mengabaikan faktor empiristerkait dengan masalah. d.
Menyu Menyusun sun hipote hipotesis sis Kesimpulandari kerangka berpikir selanjutnya dijadikan dasar oleh ilmuan untuk merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah masalah yang yang dirumu dirumuska skan n sebelu sebelumny mnya. a. Hipote Hipotesis sis bergu bergunan nan untuk untuk memand memandu u ilmuan dalam melakukan investigasi fakta-fakta empiris.
e.
Menguj Mengujii hipote hipotesis sis Pada tahap ini ilmuan ilmuan melakukan melakukan invertigasi invertigasi terhadap terhadap fakta-fakta fakta-fakta empiris untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Setelah fakta-fakta berupa data terkumpul, ilmuan melakukan analisis terhadap fakta tersebut menggunakan uji statistik yang relevan.
f.
Menari Menarik k kesimp kesimpula ulan n Tahap Tahap selanj selanjutn utnya ya dalam dalam metode metode ilmiah ilmiah adalah adalah menarik menarik kesimp kesimpula ulan n dari dari uji hipotesis. Kesimpulan dibuat berupa suatu keputusan menolak atau menerima hipotesis. Jika terdapat fakta-fakta empiris yang cukup untuk mendukung hipotesis, maka hipotesis diterima. Sebaliknya jika tidak cukup data empirik yang mendukung pernyataan hipotess, maka hipotesis ditolak. Hipoesis yang diterima merupa merupakan kan bagian bagian dari dari penget pengetahu ahuan an ilmiah ilmiah (ilmu (ilmu penetah penetahuan uan)) karena karena telah telah memenuhi persyaratan keilmuan yaitu terdapat penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya dan telah teruji kebenarannya secara empirik. Kebenaran ini sifatnya pragmatis yang artinya sampai saat ini belum ada fakta yang menyatakan hal sebaliknya.
9
Skema berikut ini menjelaskan pengembangan ilmu keperawatan mulai dari falsafah falsafah yang bersifat abstrak sampai dengan penerapan teori keperawatan keperawatan secara konkrit dalam praktik keperawatan.
Falsafah
Abstrak
Pengetahuann
Proses pikir abstrak
ilmu
teori
Introspeksi Intiusi Pembenaran (reasoning) Uji relialitas (penelitian)
Dunia Empiris (Praktik Keperawatan
Konkrit
Seperti Seperti yang yang telah telah dijela dijelaska skan n sebelu sebelumny mnyaa ilmu ilmu kepera keperawata watan n berkem berkemban bang g berawal dari pemahaman tentang falsafah keperawatan yang sifatnya abstrak kemudian berkembang paradigma keperawatan sebagai suatu cara pandang keperawatan terhadap fenomena, model konseptual keperawatan sampai dengan teori keperaw keperawatan atan yang yang lebih lebih konkri konkritt mengga menggamba mbarka rkan, n, menjel menjelask askan an dan mempre mempredik diksi si fenomena keperawatan. Praktik
keperawatan
seharusnya
berlandaskan
teori-teori
keperawatan,
demikian pula teroi keperawatan harus dikembangkan dan dirumuskan berdasarkan prinsip logika dan hasil penemuan empirik yang dilaksankan dengan metode ilmiah. Keterk Keterkait aitan an antara antara prakti praktik k kepera keperawata watan n dalam dalam dunia dunia empirik empirik dan metode metode ilmiah ilmiah dalam pengembangan teori keperawatan akan menambah khasanah ilmu keperawatan. Berkembangnya ilmu keperawatan dari pengalaman dunia empirik dan metode ilmiah
10
kemudian kemudian dapat digunakan untuk mengevalua mengevaluasi si pengetahuan pengetahuan keperawatan secara umum dan falsafah keperawatan yang menjadi dasar pengembangan ilmu keperawatan. Berdasarkan pemahaman ini, maka tidak menutup kemungkinan adanya perkembangan
dan
perubahan
teori
keperawatan,
sampai
dengan
falsafah
keperawatan, jika memang ditemukan adanya perkembangan baru dari dunia empirik. Dari skema diatas pengembangan ilmu keperawatan haus dilakukan secara kontinyu. Hasil temuan dibidang keperawatan semestinya dijadikan dasar untuk praktik keperawatan sekaligus untuk mengembangkan ilmu keperawatan dan body of
knowledge dalam bidang keperawatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theorists and Their Work , 6th Edition, Mosby Inc, USA Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theory : Utilization & Application , 3th editon, Mosby Inc, USA Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and Evaluation of Nursing Models and Theorist , 2th edition, FA Davis Company, Philadelphia Ihsan. F., 2010, Filsafat Ilmu , Rineka Cipta, Jakarta Mustansyir. R., Munir. M., 2010, Filsafat Ilmu , Pustaka Pelajar, Yogyakarta Meleis. A.I., 2007, Theoreti Theoretical cal Nursing Nursing : Developm Development ent and Progress Progress , 4th edition, Lippincott Williams & Wilkins, USA Nurahmah, Nurahmah, 2000, 2000, Falsafah Makala lah h tida tidak k Falsafah,, Teori Teori dan Paradigm Paradigma a Keperawa Keperawatan tan , Maka dipublikasikan Parker. M.E., 2005, Nursing Theories and Nursing Practice , 2th edition, edition, F.A. Davis Company, USA