ESTIMASI
KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT KELAS B, C DAN D
SERTA
PUSKESMAS
PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
BADAN PPSDM KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI
TAHUN 2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang l"1aha Esa, karena atas karunia dan perkenan'Nya, maka Estimasi Kebutuhan SDM Kesehatan Rumah Sakit Kelas B, C dan D Serta Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan dapat tersusun. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan memiliki tugas antara lain menyusun rencana kebutuhan dan pendayagunaan SDM Kesehatan, yang sangat memerlukan data pendukung berupa ketersediaan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Namun sejak penerapan kebijakan otonomi daerah, maka penyelenggaraan sistem informasi yang telah ditata selama ini oleh Pemerintah Pusat mengalami banyak kendala di daerah, antara lain mekanisme pencatatan dan pelaporan yang baku dari daerah ke pusat tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga secara khusus informasi tentang SDM Kesehatan menjadi sulit diperoleh. Dengan berbagai keterbatasan data yang tersedia tersebut, kami mencoba menyusun perkiraan kebutuhan SDM Kesehatan minimal di Rumah Sakit Kelas B, C, D, serta Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan. Diharapkan perkiraan yang tersusun dapat digunakan sebagai bahan masukan para pimpinan maupun pihak terkait dalam upaya perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan ini, oleh karenanya saran dan masukan kami tunggu untuk perbaikan di masa yang akan datang. Jakarta,
Perpu.~tr::1~ :] n No. In::1:.Jk I g l. T,)" j 'n Da pn t
D [! ~i
["' ,"}'u'" -Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
~Jr{l -.2b12..
SD
S - I b-w/z.
:..... ..
·If:· ····
... ... ... . .... . ...... .... .. "'" ... . .. . ~
Maret 2010
.
.
[i]
Ke
hatan,
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab :
Dr. H. Kemas M. Akib Aman, SpR, MARS
(Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK)
Anggota Tim Penyusun :
Sudung Nainggolan, MHSc
Nusli Imansyah, SKM, M.Kes
Dwi Atmawati, SKM
Dr. Amroussy DT Marsis, MARS
dr. Nurrahmiati
drg. Musliana
Santy Komalasari, S.Kom
Lis Prifina, S.Si, Apt
Meiliyarni Primaroza, SKM
Ayu Citra Wangsanita, S.Kom
Devi Sarah
[i i i1
DAFTAR lSI
HAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI
v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR LAMPlRAN
x
BABI.PENDAHULUAN
1
BAB II. ANALISIS SITUASI
4
ILL Kondisi Rumah Sakit di Indonesia
4
Il.2. Kondisi Puskesmas di Indonesia
9
BAB III. KETERBATASAN DAN ASUMSI
12
IlI.l. Sarana Pelayanan Kesehatan yang Dipilih
12
IlI.2. SDM Kesehatan yang Dihitung
12
IIL3. Standar yang Dipakai dalam Perhitungan
13
IlIA. Sumber Data yang Dipakai Dalam Perhitungan
17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
20
IV.l. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
20
IV.2. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
23
[v]
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
26
V.l. Kesimpulan
26
V.2. Saran
27
LAMPIRAN
[vi]
DAFlAR lABEL
TABEL
HAL
1. Standar Sumber Daya Manusia Kesehatan di Rumah Sakit
14
2. Standar Tenaga Dokter Spesialis Rumah Sakit
14
3. Standar Ketenagaan Puskesmas
17
4. Kondisi Data dan Standar yang Digunakan Dalam Perhitungan
17
Kebutuhan SDIV1K di RS
5. Kondisi Data dan Standar yang Digunakan Dalam Perhitungan
18
Kebutuhan SDMK di Puskesmas
6. Kebutuhan Tenaga Medis dan Paramedis Berdasarkan Kelas RS
21
Tahun 2007
7. Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah 26
Sa kit Umum Kelas B,C dan D Tahun 2007 dan Puskesmas
Tahun 2008
[vii]
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK
HAL
1. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Kelas dan Jumlah Tempat Tidur Tahun 2007
4
2. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Provinsi Tahun 2007
5
3. Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum di Indonesia Per Provinsi Tahun 2007
6
4. Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia Tahun 2007
7
5. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia Tahun 2007
8
6. Jumlah SDI"1 Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Kelas Rumah Sakit Tahun 2007
9
7. Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan Di Indonesia Tahun 2008
10
8. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas di Indonesia Tahun 2008
11
9. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Puskesmas di Indonesia Tahun 2008
11
10. KebutuhanTenaga Medis di Rumah Sakit Kelas Bf C dan D Tahun 2007
20
11. Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Kelas Bf C dan D Tahun 2007
22
[viii]
12. Kebutuhan Tenaga Ookter Oi Puskesmas Tahun 2008
23
13. Kebutuhan Tenaga Bidan Oi Puskesmas Tahun 2008
24
14. Kebutuhan Tenaga Perawat Oi Puskesmas Tahun 2008
25
[ixJ
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Jumlah Rumah Sakit Umum Depkes / Pemda & Tempat Tidur Per
Kelas & Provinsi Di Indonesia Tahun 2007
2. Jumlah SDM Kesehatan Pada Rumah Sa kit Umum Depkes & Pemda
Diperinci Menurut Kelas Di Indonesia Indonesia Tahun 2007
3. Jumlah SDM Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Depkes & Pemda
Diperinci Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2007
4. Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Kelas B, C
dan D Tahun 2007
5. Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan Medis Paramedis Di Rumah Sakit Berdasarkan ProvinsiTahun 2007
6.
dan
Kebutuhan dan Pemenuhan Nakes Medis & Paramedis Di RS
Berdasarkan Kelas Tahun 2008
7. Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Dokter, Bidan dan Perawat Di
Puskesmas Tahun 2008
[x]
BAB I. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan di bidang kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, sehingga merupakan investasi dalam meningkatkan
kualitas
sumber
daya
manusia
(SDIVI).
Pembangunan
kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam tiga dekade terakhir telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna. Angka Kematian Bayi (AKB) menurun dari 33,9 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menurun menjadi 28,1 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 . Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008 . Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,2 tahun pada tahun 2008. Prevalensi gizi kurang pada balita menurun dari 25,8% pada akhir tahun 2003 menjadi 18,4% pada tahun 2007. Kualitas SDM menjadi semakin baik ditandai meningkatnya nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 0,586 pada tahun 2000 (peringkat 112 dari 175 negara) menjadi 0,728 pada tahun 2007 (peringkat 107 dari 177 negara). Dalam
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan,
SDM
Kesehatan
merupakan subyek sekaligus obyek pembangunan kesehatan. Berbagai permasala han yang terkait dengan SDM Kesehatan di Indonesia, antara lain: lemahnya kebijakan SDM Kesehatan dan implementasinya, kurangnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan, rendahnya mutu dan jumlah diklat untuk SDM Kesehatan, lemahnya perencanaan, distribusi dan pembinaan SDM Kesehatan, serta sistem informasi SDM Kesehatan yang sangat terbatas. Kebijakan terkait SDM Kesehatan sangat dipengaruhi kebijakan
[1]
sektor lain, misalnya sektor pemerintahan, hukum dan hak asasi manusia, ketenagakerjaan, keuangan, industri, teknologi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai kendala tersebut, kondisi ketersediaan SDM Kesehatan sampai dengan tahun 2008 masih belum memenuhi kebutuhan pembangunan kesehatan. Pada tahun
2000 telah ditetapkan Kebijakan
Pengembangan Tenaga
Kesehatan Tahun 2000 - 2010 (Kepmenkes RI No. 850 Tahun 2000) yang merupakan
pedoman
pengembangan
tenaga
umum
bagi
perencanaan
kesehatan.
Demikian
dan pula
penyelenggaraan berbagai
metode
perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan telah dikembangkan, dan telah diterbitkan Kepmenkes RI No. 81 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Namun pelaksanaan perencanaan SDM Kesehatan belum berjalan secara optimal, baik di daerah maupun di pusat. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan telah menyusun kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit umum Depkes dan Pemda kelas B, C, dan D serta Puskesmas). Kami menyusun estimasi tersebut dengan mengacu kepada empat metode perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan sebagaimana disarankan oleh WHO, yakni
penyusunan kebutuhan SDM
Kesehatan
berdasarkan:
l.
Keperluan kesehatan (Health Need Method), 2. Permintaan kebutuhan kesehatan (Health Services Demand Method), 3. Sasaran upaya kesehatan yang ditetapkan (Health Service Targets Method) dan 4. Rasio terhadap sesuatu nilai (Ratio Method). Kombinasi dari metode Health Service Targets
Method) dan beban kerja akan kami sajikan dalam perkiraan ini.
Dengan
menyajikan ketersediaan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan, maka dapat diketahui jenis tenaga kesehatan apa saja yang kurang dan dimana sebaran kekurangan tenaga tersebut.
[2]
Disadari bahwa hasil perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan ini jauh dari sempurna mengingat banyaknya kendala yang dihadapi, terutama keterbatasan terhadap ketersediaan data SDM Kesehatan dan standar yang dipakai, namun diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan yang lebih baik di masa mendatang.
[3]
I
BAB II. ANALISIS SITUASI 11.1. KONDISI RUMAH SAKIT 01 INDONESIA Data tentang rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit terdiri dari tenaga medis dan tenaga paramedis, bersumber dari Statistik Rumah Sakit Indonesia Tahun 2008, yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Depkes RI. Rumah Sakit yang dimaksud adalah Rumah Sakit Umum (RSU) milik Depkes dan Pemda.
111.1.1. KEADAAN RUMAH SAKIT UMUM 01 INDONESIA Jumlah rumah sakit umum yang tersebar di Indonesia seluruhnya 401 unit dengan 59.534 tempat tidur, terdiri dari rumah sakit kelas A di Indonesia sebanyak 8 unit dengan 6.710 tempat tidur, jumlah rumah sakit kelas B sebanyak 79 unit dengan 23.095 tempat tidur, rumah sakit kelas C dan D sebanyak 246 unit dan 68 unit dengan jumlah tempat tidur masing-masing 26.098 dan 3.631 tempat tidur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 1 di bawah ini. Grafik 1. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Kelas dan Jumlah Tempat Tidur Tahun 2007 6O,00CI -
::r··~----~~ 20,000
1 Q,000
/./ /'
Sumber: Statistik Rumah Sakit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes
[4 J
Bila dilihat sebaran rumah sakit umum per provinsi, dari 401 rumah sakit terbanyak terdapat di Jawa Timur (45 RSU), menyusul Jawa Tengah (41 RSU), Sumatera Utara (31 RSU), Jawa Barat (29 RSU) dan Sulawesi Selatan (26 RSU). Secara rinci dapat dilihat pada Grafik 2 di bawah ini. Grafik 2. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Provinsi
Tahun 2007
45
41
40 35 · 31 30
26
25 20 15·
16
14
14
10 5·
Sumber: St atistik Rumah Sakit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes
Sebaran jumlah tempat tidur rumah sakit umum berdasarkan provinsi di Indonesia, dari 59.534 tempat tidur secara umum mengikuti jumlah rumah sakit. Tertinggi di Jawa Timur (8.888 tempat tidur), Jawa Tengah (8.726 tempat tidur), Jawa Barat (5.405 tempat tidur), Sumatera Utara (3.564 tempat tidur), kecuali OKI Jakarta yang jumlah RSU seluruhnya hanya 8 unit, teta pi jumlah tempat tidurnya sebanyak 3.485 tempat tidur. Secara rinci dapat dilihat pada Grafik 3.
[5]
Grafik 3. Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum di Indonesia Per
Provinsi Tahun 2007
8888
9000 ,
8726
6000 7000 6000
1
5405
5000 4000 . 3000
.
3564 2336
3485
2914
1866
1000
Sumber: Statistik Rumah Sakit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, De pk es
11.1.2. KEADAAN SDM KESEHATAN DI RUMAH SAKIT U M UM DI IN DONES IA Ketersediaan SDM Kesehatan pada seluruh rumah sakit umum kelas A, B, C, dan D (401 unit) di Indonesia jumlah seluruhnya 118.899 orang, terdiri dad tenaga
kesehatan
71.091
orang
(medis
dan
keperawatan),
tenaga
kesehatan lainnya 16.271 orang dan tenaga non kesehatan 31.536 orang.
11.1.2.1. TENAGA KESEHATAN Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 32 tahun 1996, bahwa tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi. Sedangkan pada lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 262/Menkes/Per/VII/1979 disebutkan tenaga medis meliputi dokter ahli, dokter umum, dokter gigi, dan lain-lain. Ten aga para medis perawatan meliputi penata rawat, perawat kesehatan, bidan, perawat khusus, dan lain-lain. Tenaga para medis non perawatan meliputi
[6]
analis, penata rontgen, sarjana muda fisioterapi, sarjana muda gizi, asisten analis, asisten apoteker, occupational therapist, ortotik prostetik, pengatur rawat rongent, pengatur rawat gigi, pengatur teknik gigi,
pengatur rawat
gizi, tenaga sanitasi, penata anestesi, dan lain-lain. Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 512 Tahun 2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan dokter adalah dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Gambaran tenaga kesehatan secara keseluruhan yang lebih rinci dapat dilihat pada Grafik 4 di bawah ini. Grafik 4. Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia
Tahun 2007
Kelerapian Fis ik : 1 .200
Keteknisan Medis :
Keperawalan :
52.894
Sumber : Statistik Rumah Sakit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes
Dari Grafik 4 terlihat bahwa tenaga terbanyak adalah tenaga keperawatan (bidan dan perawat) sebanyak 52.894 orang, diikuti tenaga medis (dokter
[7]
dan dokter gigi) sebanyak 18.197 orang, keteknisan medis sebanyak 5.966 orang dan kefarmasian sebanyak 4.044 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
11.1.2.2. TENAGA NO N KESE HATAN Tenaga non kesehatan berjumlah 31.536 orang, terdiri dari tenaga dengan pendidikan sarjana, sarjana muda/D3, SLTA (SMA dan sederajat), SLTP dan SD dengan sebaran seperti pada Grafik 5 berikut ini: Grafik 5. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Rumah Sakit Umum di
Indonesia Tahun 2007
Sarjana . 3. 639 Sarjana MldaID3 • 1.214
SLTA1 8.882
Sumber : Statistik Rumah Sakit di Indonesia Edi si 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes
Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah terbanyak tenaga non kesehatan yang bekerja di rumah sakit umum di Indonesia adalah lulusan SLTA (SMA, SI"1U, Aliyah, SMEA, dan sederajat), diikuti tenaga dengan pendidikan SLTP dan SD. Hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan taraf pendidikan dan pelatihan tenaga non kesehatan dalam rangka pengembangan karir dan penerapan sistem penghargaan, yang pada akhirnya akan mendukung peningkatan kinerja rumah sakit.
[8]
Bila diperinci berdasarkan kelas rumah sa kit, maka tenaga kesehatan (medis dan keperawatan), tenaga kesehatan lainnya (kefarmasian, kesmas, gizi, keterapian fisik dan keteknisan medis) serta tenaga non kesehatan dapat digambarkan sebagai berikut : Grafik 6. Jumlah SDM Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia
Berdasarkan Kelas Rumah Sakit Tahun 2007
50,000 40,000 30,000 -
10
20,000
Non Nakes
• Nakes Lain r;I
10,000 -Kalas B
Kalas A
j
--
Kelas C
Kalas D
11 ,066
1,046
7,228
748
27,454
2,760
Nakes
---r-
o Non Nakas
6,557
• Nakes Lain
2,351
El Nakes
14,528
"00' 5,945 26,349
'--------'-
1
J
Sumber: Statistik Rumah Sa kit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes
Untuk mengetahui lebih rinci tentang kondisi rumah sakit umum dan jumlah tempat tidur berdasarkan kelas rumah sakit dapat dilihat pada Lampiran 1, Lampiran 2 dan Lampiran 3.
11.2. KONDISI PUSKESMAS 01 INDONESIA
1".2.1.
KEADAAN PUSKESMAS 01 INDONESIA
Di Indonesia, jumlah puskesmas seluruhnya 8.234 puskesmas, terdiri dari puskesmas perawatan 2.683 unit dan puskesmas non perawatan 5.551 unit
[9]
yang tersebar di 33 provinsi. Gambaran lebih rinci dapat dilihat pada Grafik 7 dan Lampiran 7. Grafik 7. Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan di Indonesia Tahun 2008 900 o NON PERAWATAN
.~ WATAN
800 700 600 500 400
i
m~ 100
mlIJI ~ fir;!)'
-
200
[~~
[ill [J ~ ~
[I
Sumber: Data Dasar Puskesmas, Kondisi Akhir Juni 2008, Pusdatin Depkes RI
11.2.2. KE AOA AN SO M KESEHA TAN 01 PUS KESMA S 01 IND ON ESIA Sampai dengan bulan Juni 2008, jumlah SDM Kesehatan di 8.234 puskesmas di Indonesia berjumlah 185.461 orang, terdiri dari tenaga kesehatan sebanyak 157.090 orang dan tenaga non kesehatan sebanyak 28.371 orang.
11 .2 .2.1. TENAGA KE SEHATAI\J Dari 157.090 orang tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas, terbanyak adalah tenaga perawat (55.194 orang), diikuti tenaga bidan (46.696 orang) dan bidan desa (10 .793 orang), dan dokter umum (11.865 orang). Secara rinci dapat dilihat pada Grafik 8 sebagai berikut :
[10]
gj J~u~s%esmas di Indonesia
Grafik 8. Jumlah
Bldan Dess : 10.793
Perawat: 5 5 ,194
Persw at Gtgl: 3 ,107
Sumber: Data Dasar Puskesmas, Kondisi Akhir Juni 2008, Pusdatin Depkes RI
. 11.2 .2 .2 . TENAGA NON KES EHATAN Dari tenaga non kesehatan sebanyak 28.371 orang, terdiri dari tenaga pekarya, tata usaha, sopir, tenaga keuangan dan tenaga non kesehatan lainnya, dengan rincian seperti pada Grafik 9 di bawah ini. Grafik 9. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Puskesmas di Indonesia
Tahun 2008
Keu, 2453
I
lU, 9617
Sumber : Data Dasar Puskesmas, Kondisi Akhir Juni 2008, Pusdatin Depkes RI
[11]
BAB III. KETERBATASAN DAN ASUMSI Kebutuhan
SDM
Kesehatan
yang
dihitung adalah
kebutuhan
tingkat
nasional, dengan menggunakan standar kebutuhan masing-masing institusi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan standar yang tersedia saat ini sehingga terdapat beberapa keterbatasan. Dengan demikian perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan ini dibatasi pada beberapa aspek sebagai berikut:
111.1.
SARANA PELAYANAN KESEHATAN YANG DIPILIH
1.
Rumah sakit kelas B, C dan D
2.
Puskesmas tanpa perawatan (biasa) dan puskesmas perawatan
Dasar pemilihan sarana pelayanan kesehatan adalah: •
Sarana pelayanan kesehatan tersebut saat ini masih memiliki sistem pencatatan dan pelaporan SDM Kesehatan yang berjalan sampai ke tingkat pusat, sehingga data jumlah sarana dan ketersediaan SDM Kesehatan di sarana tersebut masih dapat diperoleh.
•
Adanya standar kebutuhan SDM Kesehatan untuk menghitung kebutuhan di sarana pelayanan kesehatan tersebut.
111.2.
SDM KESEHATAN YANG DIHITUNG :
Penentuan SDM Kesehatan yang dijadikan obyek perhitungan masing masing sarana pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
[12]
a. Rumah sakit
tenaga medis dan paramedis keperawatan
b. Puskesmas
dokter, dokter gigi, bidan dan perawat
Dasar pemilihan SDM Kesehatan : •
Merupakan tenaga kesehatan utama (pokok) dalam pelayanan kesehatan di dua sarana pelayanan kesehatan tersebut.
•
Data SDM Kesehatan tersebut masih tesedia di sistem pencatatan dan pelaporan yang masih berfungsi sampai saat ini.
•
Jenis dan kategori SDM Kesehatan tersebut saat ini masih tersedia Standar kebutuhannya dan digunakan oleh unit teknis terkait.
111.3.
STANDAR YANG DIPAKAI DALAM PERHITUNGAN
Dalam perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan ini
standar yang dipakai
merujuk pada dua kelompok sarana pelayanan kesehatan, yaitu standar kebutuha n SDM Kesehatan di rumah sakit dan standar kebutuhan SDM Kesehatan di puskesmas.
11 1.3.1. STAN DAR KEBU T UHAN SDM KESEHATAN DI RUMAH SA KIT Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di rumah sakit mengacu kepada Permenkes No. 262/ Menkes/Per/VII/1979 tentang Perhitungan Kebutuhan Tenaga berdasarkan perbandingan antara jumlah tempat tidur dengan jenis/kategori tenaga tertentu. Dalam Permenkes tersebut SDM Kesehatan dibagi menjadi 4 kategori, terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis perawata n, tenaga paramedis non perawatan, serta non medis.
[13]
Namun sesuai batasan yang telah disepakati, kami ha nya menampilka n standar kebutuhan tenaga medis dan paramedis pera watan menurut kelas rumah sakit, seperti tergambar pada Tabel 1. Tabell. Standar Sumber Daya Manusia Kesehata n di Rumah Sakit
RASIO IT TERHADAP TENAGA KELAS RS
NO
PARAMEDIS
MEDIS
1. 2. 3.
I
PERAWATAN
A dan B
(4 sid 7) : 1
(3-4 ) : 2
C
9 :1 15 : 1
1:1
D
--
2 :1
Untuk mempermudah perhitungannya, untuk rumah sakit kelas A dan B, digunakan rasio IT terhadap tenaga medis tenaga paramedis perawatan
=3
=
4 : 1 dan rasio TT dengan
: 1 (standar minimal).
Standar yang dipakai untuk menghitung kebutuhan dokter spes ialis di ru mah sakit mengacu kepada buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes, 2008, sebagai berikut : Tabel 2. Standar Tenaga Dokter Spesialis Ruma h Sakit
SpOG
SpA
SpPD
SpB
SpAN
SpR
SpPK
JML
B
3
3
3
3
2
3
3
20
B Pend
5
5
5
5
5
4
4
33
C
2
2
2
2
1
1
1
11
1
1
KELAS
D
[14]
2
Dalam pedoman tidak dicantumkan standar ketenagaan dokter spesialis untuk rumah sakit kelas A, sehingga tidak dihitung kebutuhan SDM Kesehatan untuk rumah sakit kelas A.
11 1. 3 .2. STANOAR KEBUTUHAN SOM KESEHATAN 01 I
PUSK ES MAS Standar
kebutuhan
Kepmenkes
No.
SDM
Kesehatan
di
puskesmas
81/MENKES/SK/I/2004 tentang
mengacu
Pedoman
pada
Penyusunan
Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kab/Kota serta Rumah Sakit, yaitu digunakan Daftar Susunan Pegawai Puskesmas yang merupakan adopsi dari Kepmenkes No 976/Menkes/SK/VIII/1999 tentang Pedoman Penyusunan Daftar Susunan Pegawai (DSP) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) . Untuk keperluan perhitungan, puskesmas dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu: Puskesmas pedesaan, Puskesmas perkotaan, dan Puskesmas perawata n di
daerah
strategis.
Pengelompokkan
kategori
puskesmas
didasarkan pada ketersediaan data dengan pertimbangan sebagai berikut:
111.3 .2.1. PUSKESMAS PEOESAAN: Yang
dimaksud
dengan
81/IVIENKES/SK/I/2004
puskesmas
adalah:
pedesaan
Puskesmas
dalam
terletak
dalam
Kepmenkes kecamatan
dengan penduduk 20.000 orang dengan output puskesmas 35.000 orang per tahun. Berdasarkan ketentuan ini dan disesuaikan dengan data yang tersedia, maka puskesmas pedesaan adalah seluruh puskesmas yang terletak di kabupaten dikurangi puskesmas yang terletak di ibu kota kabupaten.
[15]
. 111.3 .2.2. PUSKESMAS PERKOTAAN : Yang
dimaksud
dengan
puskesmas
pedesaan
dalam
Kepmenkes
81/MENKES/SK/I/2004 adalah: Puskesmas terletak di kota dengan penduduk agak padat dan kunjungan cukup tinggi dengan output puskesmas 60.000 orang/tahun. Berdasarkan ketentuan ini dan disesuaikan dengan data yang tersedia, maka puskesmas perkotaan adalah seluruh puskesmas yang terletak di kota ditambah puskesmas yang terletak di ibukota kabupaten.
111.3.2 .3. PUSKESMAS PERAWATAN DI DAERAH STRAT EGIS. Yang
dimaksud
dengan
puskesmas
strategis
dalam
Kepmenkes
81/MENKES/SK/I/2004 adalah : Puskesmas yang terletak di daerah strategis dengan tempat pera.watan untuk memudahkan memperoleh pelayanan perawatan dan dikategorikan sebagai puskesmas rujukan bagi daerah sekitarnya.
Daerah
strategis
adalah
daerah
pusat
perkembangan
perekonomian yaitu daerah perdagangan barang-barang yang berasal dari pedalaman ataupun daerah transito antar kota. Ciri daerah ini berpenduduk relatif padat dibanding daerah sekitarnya, lalu lintas relatif ramai, sehingga kunjungan puskesmas relatif menjadi tinggi dibandingkan puskesmas di lingkungan daerah sekitarnya. Berdasarkan ketentuan ini dan disesuaikan dengan data yang tersedia, maka seluruh puskesmas perawatan dikategorikan sebagai puskesmas perawatan di daerah strategis. Alasan pengelompokan ini diambil berdasarkan kondisi data yang tersedia yang hanya mengelompokkan puskesmas perawatan dalam satu kategori dan tidak dipisahkan kedalam kategori puskesmas perawatan lainnya.
[16]
Tabel 3 menggambarkan rekapitulasi kebutuhan dokter, bidan, dan perawat di masing-masing kategori puskesmas yang dijadikan rujukan.
label 3. Standar Ketenagaan Puskesmas I
DOKTER
BIDAN
PERAWAT
Pedesaan
1
3
6
Perkotaan
3
4
11
Perawatan di daerah Strategis
2
6
10
PUSKESMAS
111.4. SUMBER DATA YANG DIPAKAI DAlAM PERHITUNGAN: Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK di rumah sa kit, diperoleh dari Ditjen Bina Yanmed Depkes dengan berbagai kelemahan seperti pada Tabel 4 sebagai berikut :
label 4. Kondisi Data dan Standar yang Digunakan Dalam Perhitungan Kebutuhan SDMK di RS
NO.
JENIS/ DATA/INFO/ STD
SUMBER
KETERBATASAN
Data/lnformasi 1.
Jumlah RS berbagai tipe
Ditjen
Pembagian propinsi lokasi
berdasarkan propinsi dan
Yanmed
RS masih mengikuti
atau kabupaten
pengelompokkan propinsi lama (30 prop)
2.
Jumlah tenaga kesehatan
Nakes dikelompokkan
yang ada di RS
berdasarkan: - Medis
[17]
-
Keperawatan
- Kefarmasian, dst. Standar Ketenagaan l.
Standar kebutuhan
Ditjen
Belum pernah direvisi sejak
berdasarkan rasio tempat
Yanmed
tahun 1979
tidur
Nakes dikelompokkan menjadi : - Medis
-
Paramedis Perawatan Paramedis non Perawatan
2.
Standar
kebutuhan
Belum ditetapkan oleh
tenaga minimal
MenKes dalam satu peraturan/ keputusan
Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK di Puskesmas, diperoleh dari Ditjen Binkesmas Depkes dengan berbagai kelemahan seperti pada Tabel 5 sebagai berikut : Tabel
s.
Kondisi Data dan Standar yang Digunakan Dalam Perhitungan
Kebutuhan SDMK di Puskesmas
NO.
JENIS/ DATA/ INFO/ STD
SUMBER
KETERBATASAN
Data/lnformasi l.
Jumlah Puskesmas
Ditjen
Tidak semua data puskesmas
berbagai tipe
Binkesmas/
daerah ter-update.
Pusdatin
Sebaran puskesmas mnrt wilayah hanya diklasifikasi dalam 2 kelompok :
-
[18]
Puskesmas biasa Puskesmas Perawatan
2.
Jumlah
tenaga
Pengelompokkan nakes
kesehatan yang ada
berdasarkan :
-
di Puskesmas
Dr spesialis
- Dr umum
-
Dr gigi Perawat Bidan, dst
Standar Ketenagaan 1.
Daftar susunan
Kepmenkes
Disusun tahun 1999
pegawai Puskesmas
NO.81 tahun
DSP puskesmas dikelompokkan
2004
menjadi 6 yaitu :
-
Puskesmas di daerah terpencil
- Puskesmas Pedesaan - Puskesmas perkotaan
-
Puskesmas perawatan daerah terpencil
-
Puskesmas perawatan daerah kepulauan
-
Puskesmas perawatan daerah strategis.
[19]
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.l. TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT
IV .l.l. TE NAGA MEDIS DI RU MAH SA KIT KELAS B, C DAN D DI IN DONESIA Tenaga kesehatan rumah sakit berdasarkan kelas (B,C dan D) yang dihitung menggunakan standar untuk rumah sakit kelas A dan B, digunakan rasio TT terhadap tenaga medis = 4 : 1 dan rasio TT dengan tenaga paramedis perawatan = 3 : 1. Rumah sakit kelas A tidak dihitung karena kesulitan mendapatkan standar ketenagaan Dokter Spesialis untuk RS kelas A. Gambaran tentang ketersediaan, kebutuhan dan kekurangan untuk tenaga medis seperti pada Grafik 10 sebagai berikut : Grafik 10. Kebutuhan Tenaga Medis di Rumah Sakit Kelas 8, C dan D
Tahun 2007
13 ,3 3 8 14,000
12 . 000
10. 0 00 8,000 6 , 000 4,000
2.000
K c t e r S ttdi ;:tan
K c butuhan
K e kurilng ::ln
Tenaga medis yang ada di rumah sakit kelas B, C dan D sebanyak 10.963 orang yang tersebar di provinsi-provinsi, dengan catatan ketenagaan provinsi pemekaran (Kepri dan Sulawesi Barat) masih mengikuti provinsi
[20]
asal. Oi dalam proses perhitungannya, untuk rumah sakit yang tenaga medisnya
sudah
memenuhi
kebutuhan
membutuhkan tambahan tenaga lagi.
dianggap
no/
atau
tidak
Oari hasil perhitungan dengan
menggunakan standar Rumah Sakit, dibutuhkan tenaga medis sebanyak
13.338 orang, sehingga dapat diketahui kekurangan tenaga medis di rumah sakit umum kelas B, C dan 0 sebanyak 2.709 orang. Pada Lampiran 5 tentang Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Kelas B, C dan 0 Tahun 2007, ketersediaan tenaga medis di rumah sakit, beberapa provinsi seperti OKI Jakarta, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Banten dan Sulawesi Utara sudah dianggap cukup bila mengacu kepada standar. Tetapi masih terdapat
kekurangan jumlah
tenaga medis terutama di Jawa Tengah (679 orang), Jawa Timur (494 orang),
Jawa
Barat
(259
orang),
Kalimantan
Selatan
(159
orang),
Kalimantan Timur (130 orang), Sulawesi Selatan (125 orang) dan Sulawesi Tengah (109 orang).
Tabel 6 menunjukkan kebutuhan tenaga medis dan
paramedis di rumah sakit.
label 6. Kebutuhan lenaga Medis dan Paramedis lahun 2007
KELAS RS
I DR& DRGSP
I DR& DRG
I PARAMEDIS
B
1.580
5.774
34.643
C
2.706
2.900
26.098
D
136
242
1.816
IV.1.2. TENAGA PARAMED IS KEPERAWATAN RUMAH SAKIT KELAS B, C DAN D Untuk tenaga paramedis keperawatan, yang tersedia di rumah sa kit kelas B, C dan 0 sebanyak 45.600 orang, dan dengan menggunakan standar,
[21]
dihitung kebutuhannya sebanyak 62.556 orang dan kekuran gannya 17.354 orang. Tenaga keperawatan di rumah sakit tidak dibedakan antara perawat dan bidan. Gambaran tenaga keperawatan di rumah sa kit B, C dan D di Indonesia sebagai beri kut: Gra fik 11. Keb utuhan Te naga Keperawatan di Rumah Sakit Ke las 8, C dan D Tahun 2007
62.556
70.000 60 .000 50.000 40 . 000 30.000
1 7 . 3 54
20.000 • 10 , 000
I Kete rs odlaan
K ebutuh&n
- CD Kekuranga n
Bila dilihat dari sebarannya per provinsi, dari Lampiran 5 terli hat bahwa untuk
provinsi
yang
ketersediaan
tenaga
paramedisnya
berdasarkan
standar, yang sudah cuku p ketersediaannya adalah Provinsi Riau, Lampung, DIY, NIT, Kal imantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan I rian Jaya (Papua) Barat,
sementara provinsi lainnya masih kekurangan tenaga
paramedis di RS, terutam a di Provinsi Jawa Tengah (4.226 orang), Jawa Timur (3.485 orang),
Jawa Barat (1.614 orang) dan DKI Jakarta (1. 077
orang).
[22]
IV.2. TENAGA KESEHATAN 01 PUSKESMAS
IIV.2 . 1. TENAGA MEOIS 01 PUSKESMAS 0 1 I NDONESIA Ketersediaan, kebutuhan dan kekurangan tenaga dokter yang bekerja di puskesmas di Indonesia digambarkan dalam Grafik 12 seperti di bawah ini . Grafik 12. Kebutuhan Tenaga Ookter Oi Puskesmas Tahun 2008 ~--::iII
13958
14000 11865
4012
Ketersedlaan
Kebutuhan
Kekurangan
Terlihat dari grafik, bahwa ketersediaan tenaga dokter di puskesmas berjumlah 11.865 orang, dan dengan metode DSP diperoleh kebutuhan minimal sebesar 13.958 orang. Di dalam proses perhitungannya, untuk puskesmas yang tenaga dokternya sudah memenuhi kebutuhan dianggap no/ atau
tidak
membutuhkan
tambahan
tenaga,
sehingga
diketahui
kekurangan tenaga sebanyak 4.012 orang. Dari Lampiran 6 tentang Kebutuhan Tenaga Dokter, Bidan dan Perawat di Puskesmas, terlihat bahwa provinsi yang telah atau hampir terpenuhi kebutuhannya adalah Kepulauan Riau, Bali, DIY, Gorontalo, Riau dan Bangka Belitung, sedangkan provinsi yang masih banyak membutuhkan dokter
adalah Jawa Barat (493 orang), DKI Jakarta (392 orang), Jawa
[23]
Timur (330 orang), Papua (267 orang), Maluku (225 orang), Sulawesi Selatan (221 orang) dan Kalimanta n Timur (200 orang) .
I IV . 2.2. TENAGA BIDAN 01 PUSKESMAS 01 INDONES IA Ketersediaan, kebutuhan dan kekurangan tenaga bidan yang bekerja di puskesmas di Indonesia secara nasional digambarkan dalam Grafik
13
seperti di bawah ini. Grafik 13. Kebutuhan Tenaga Bidan Oi Puskesmas Tahun 2008
106 .829 120000 ~
100000
80000 6 0000
57.48"9
52.57 1
/
4 0000
o L----=====~~--~==~------~==~~ Kete rs ediaan Ke butuha n Keku ranga n Terlihat dari grafik, bahwa ketersediaan tenaga bidan
di puskesmas
berjumlah 157.489 orang, dan dengan metode OSP diperoleh kebutuhan minimal sebesar 106. 829 orang. Oi dalam proses perhitungannya, untuk puskesmas yang tenaga bidannya sudah memenuhi kebutuhan dianggap no/ atau tidak membutuhkan tambahan tenaga, sehingga diketahui kekurangan tenaga bidan sebanyak 52 .571 orang. Bila dilihat dari sebarannya, maka semua provinsi kekurangan tenaga bidan, termasuk untuk bidan desa. Provinsi yang kekurangan tenaga bidan tertinggi adalah Jawa Timur (5.760 orang), Jawa Barat (4.777 orang), I\JAO (4.703 orang), Jawa Tengah (4. 131.orang), Papua (3.555 orang) dan Sumatera Utara (2.507 orang). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 6.
[24]
I IV.2.3 . TENAGA PERAWAT DI PUSKESMAS 01 INDONESIA Ketersediaan, kebutuhan dan kekurangan tenaga perawat di puskesmas secara nasional digambarkan dalam Grafik 14 seperti di bawah ini. Grafik 14. Kebutuhan Tenaga Perawat Oi Puskesmas Tahun 2008 94.569 100000
/
90000
./ ~
~
/
/
80000 70000 /
55.194
60000 50000
42.233
.
30000 20000 10000 0Kebutuhan
Kelersedlaan
Kekurangan
Terlihat dari tabel di atas, bahwa terdapat kekurangan secara nasional tenaga perawat di puskesmas sebanyak 42.233 orang, bila ketersediaan sebanyak 55.194
orang
dan
setelah
dihitung
dengan
metode
DSP,
kebutuhan minimal perawat untuk puskesmas sebesar 94.569 orang, dengan catatan bahwa bila sudah sesuai atau ketersediaan melebihi hasil perhitungan kebutuhan perawat, maka dianggap tidak kurang (kekurangan no~.
Apabila dilihat dari sebarannya per provinsi, pada Lampiran 6 terlihat
bahwa tenaga perawat di puskesmas masih kurang, terutama pad a Provinsi Jawa Timur (6.099 orang), Jawa Barat (4.388 orang), Jawa Tengah (4.334 orang), DKI Jakarta (3.082 orang), Sulawesi Selatan (2.691 orang), dan Papua (2.024 orang).
[25]
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. KESIMPULAN Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan mengacu pada perbandingan tenaga terhadap jumlah tempat tidur untuk rumah
sakit (Permenkes No.
Susunan
Pegawai
262/ Menkes/Per/VII/1979) dan
(DSP)
untuk
puskesmas
Daftar
(Kepmenkes
No
976/Menkes/SK/VIII/1999) . Hasil perhitungan kebutuhan dan pemenuhan SDM Kesehatan di rumah sakit umum tahun 2007 dan di puskesmas di Indonesia pada tahun 2008 adalah sebagai berikut : Tabel 7. Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Kelas B, C dan D Tahun 2007 Dan Puskesmas Tahun 2008
KETERSEDIAAN
NO
SARYANKES
MEDIS
PARA MEDIS
KEBUTUHAN
MEDIS
*)
PARA MEDIS
KEKURANGAN
MEDIS
PARA MEDIS
1
RSU Kelas B,C,D
10,963
45,600
13,338
62,556
2,709
17,354
2
Pu skesmas
11,865
112,683
13,958
201,398
4012
94,804
22,828
158,283
27,296
263,954
6,721
112,158
Jumlah
Keterangan :
*) Untuk Provinsi yang ketersediaan SDM Kesehatannya telah memenuhi
kebutuhan, dianggap tidak membutuhkan tenaga tambahan lagi dan
dinyatakan kekurangannya nol.
[26]
Dari Tabel 7, berdasarkan hasil perh itungan kebutuhan SDM Kesehatan, di rumah sakit umum Depkes dan Pemda masih kekurangan tenaga medis sebesar 2.709 orang dan tenaga Paramedis Keperawatan sebesar 17.354 orang dan di puskesmas masih kekurangan tenaga medis 6.721 orang dan tenaga paramedis keperawatan sebesar 112.158 orang, yang terdiri dari 57.489 orang bidan dan 55.194 orang perawat. Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan ini masih memiliki keterbatasan, antara lain yang untuk rumah sakit umum hanya milik Depkes dan Pemda dengan kelas B, C dan D saja, belum dihitung kebutuhan untuk rumah sakit swasta . Sedangkan perhitungan untuk puskesmas didasarkan pad a kategori yang tersedia di publikasi Ditjen Binkesmas/Pusdatin Depkes RI tahun 2008. Demikian pula tenaga kesehatan yang dihitung baru tenaga medis dan paramedis keperawatan (bidan dan perawat) saja, belum menghitung kategori/jenis tenaga kesehatan lainnya . Berbagai
kendala
dalam
perhitungan
kebutuhan
SDM
Kesehatan
di
Indonesia antara lain : tidak tersedianya data yang akurat baik dari sisi jumlah maupun kualifikasi; perbedaan nama wilayah yang digunakan oleh Ditjen Bina Yanmed Depkes RI dan Ditjen Binkesmas Depkes RI juga merupakan
kendala
tersendiri
untuk
memberikan
gambaran
sebaran
kebutuha n tenaga kesehatan antar provinsi dan atau kabupaten. Disatu sisi, standar ketenagaan tersedia adalah Permenkes No. 262 tahun 1979 dan Kepmenkes No. 976 tahun 1999 belum pernah direvisi sampai dengan saat ini.
V.2. SARAN 1.
Perlu
dilakukan
kajian
ulang
dalam
penyelenggaraan
sistem
pencatatan dan pelaporan tenaga kesehatan baik oleh unit teknis maupun Badan PPSDM Kesehatan.
[27]
2.
Pengumpulan
data
dan
informasi
harus
merujuk pada
standar
kodifikasi yang disepakati di lingkungan Depkes, sehingga diperoleh data yang
dapat diintegrasikan
untuk
mendapatkan
gambaran
nasional 3.
Standar ketenagaan pada sarana pelayanan kesehatan, baik untuk rumah sakit maupun puskesmas beserta jajarannya perlu segera direvisi .
[28]
-
RS
KELASA
TT
o
RS
-~
-
_Nan~roe Aceh D. 0 0 Sumatera Utara 1 482 0 0 Sumatera Barat Riau 0 0 Jambi 0 0 Sumatera Selatan 0 0 0 0 Bengk.ulu 0 lampung 0 0 Bangka Belitung 0 Kepulauan Riau 0 0 1220 DKI Jakarta 1 Jawa Barat 1 852 .Jawa Tengah 1 789 673 0.1. Yogyakarta 1 1447 Jawa Timur 1 Banten 0 0 Bali 1 667 0 0 Nusa Ten.~ara Barat Nusa Tenggara Timur 0 _. 0 Kalimantan Barat 0 0 - Kali ma ntan Tengah 0 0 Kalimantan Selatan 0 0 -- - _. ---- .- ---. - - _.- . Kalimantan Timur 0 ... ._ - - - 0 -. Sulawesi Utara 0 0 . Sulawesi Tengah 0 0 Sulawesi 5elatan 1 580 0 0 Sulawesi Tengg~ ___ Gorontalo 0 0 Maluku 0 0 Maluku Utara 0 0_._ - 0 . Irian Ja ~_~~.r:~! 0 Papua 0 INDONESIA 6710 8
PROPINSI
TT 2 440 l1S9 4 2 1056 415 1 273 1 832 1 300 1 460 1 0 0 0 0 2051 6 2359 11 4106 16 146 1 3328 11 677 2 709 4 289 1 1 _. - --284 - 311 1 254 1 435 1 968 3 552 1 441 2 337 1 212 1 . 0 0 353 1 0 --0. . 0 0 348 1 23095 79
KELAS B
Sumber: Statistik Rumah Sakit di Indonesia, Seri 2 : Ketenagaan, Edisi 2008 Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI
24 25 26 27 28 29 30 31 32
23
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7
1 2 3 4 5 6
NO
KELAS C
TT
10 8S8 21 1695 12 1163 10 756 436 6 - _.10 946 179 3 6 622 3 279 0 0 1 214 16 2152 23 3781 551 4 29 3882 3 312 367 4 602 6 3 432 - - - .--- - 8 633 5 334 9 728 6 577 - - _.- - -- 466 4 6 439 1846 20 5 299 2 350 2 147 2 ._ 228 352 3 f 4 472 26098 246
RS
LAMPIRAN 1.
JUMLAH RSU DEPKES/PEMDA & TEMPAT TIDUR PER KELAS & PROPINSI, INDONESIA 2007
RS
3 68
--
i f-
6 5 2 . 3 1 -2 2 1 1 0 0 1 1 0 4 0 0 0 10 -4 4 1 2 1 1 - 4 1 1 4 2
KELAS D
-
304 228 117 151 50 90 100 50 50 0 0 42 50 0 231 0 0 0 760 200 104 33 166 75 30 151 50 50 215 100 42 192 3631
TT
-
_
TT
-
1602 3564 ._2336 1322 - - -759 1868 - - - -579 6 8 1132 329 4 0 0 8 3485 29 5405 41 8726 6 1370 45 8888 989 5 9 1743 891 7 14 1476 .._- -_. _-. 1144 13 - - 10 692 11 1196 11 1711 1093 6 9 910 --- -26 2914 7 561 400 3 7 715 4 328 394 4 1012 8 401 59534 18 31 16 14 8
TOTAL
U
RS
LAMPI RAN 2.
68 401
KELAS C KELAS D INDONES IA 4 12 18,197
4,58 1
5,970
7,234
4
II.1EDIS
2,348 52,894
22,8 73
20,379
7,294
5
IAN 518
204 4,044
1, 58 7 1,73 5
AN 6
KEPERAWA KE FARMASI
Direktor"t lend",,,' Bin. Pcl
StJti~!ik
3,631 59,534
26,098
23,095
6,7 10
3
TT
TENAGA KESFHATAN
Ru man Saki! dllndonesiJ. Sed 2 Keten.1gaan Edi
79 246
KELAS B
Sumber:
8
2
RSU
JUM LAH
KELA S A
1
KELAS RSU
DIPERIN CI MENU RUT KELA s, IN DON ES IA TAHUN Z007
JUM LAH sD M KE s EH ATAN PADA RUM A H SA KIT UMU M DEPKE5 & PEM DA
954
254
132 2,724
1,384
7
KES. MASY
24 1 5,966
41
2,107 2,544
1,074
N MED1K 10
1.200
48 1
130 2,338
4 30
248
867
257
N FISIK 9
KETERAP IA KETEKN ISIA
1,084
8
GIZ I
TE NAGA KES EHATAN LAIN NYA
689
88 3,639
1,587 1,2 75
11
SARJANA
4 10
526
227
S1 1,214
12
SM / D3
659 18,882
6,494
7,589
4,1 40
,iii
248 7,801
2,887
3, 165
1, 50 1
SMA/SLTA/ SMPjSLTP R. ,0 13 14
TENAGA NON KESEHA1 A N
11 8,899
4,554
45, 16 1 4 5,74 8
23,436
15
JU M LAH
I
-
--
-
6 8 4
13 -
18 31 16 14 8
I
n 1602 3564 2336 1322 759 1868 579 1132 329
3485 8 29 - 5405 8726 41 1370 6 8888 45 989 5 1743 9 891 7 1476 14 1144 13 692 10 11 1196 11 1711 6 1093 9 910 2914 26 7 561 400 3 7 715 4 328 4 394 8, 1012 59534 4011
RSU
3641 4886 6373 1599 6996 992 2316 942 1247 955 954 976 , 1138 1008 889 2794 648 165 476 338 405 . . 82 0 52894
1394 179
623
2074 1486 615 1624
.~~
1150
tan
10
258 325 650 115 467 62 163 - 55 110 78 66 95 89 41 60 244 39 12
76 57 67 8
4s
95 119 133 60
88 222 312 61 277 47 142 45 37 54 57 86 50 45 125 267 44 5 24 8 15 50 2724
at
Masyarak
Kesehatan
125 172 260 53 313 22 123 56 42 60 41 67 41 42 32 162 67 5 26 13 19 53 2338
4 5 3 7 13 1200
17
21 14 17 20 21 8 22 109
21
105 70 176 44 177 18 35
46 54 36 28 12 51 15 28 3
n Fisik
298 104 22 3 43 80 21 60 24 16 14 11 8 42 5 18 24 6 3 1 2 2 1 1214
28 _ 27 46 25 13 45 6 15 3
SM/D3
59 190 135 64 - 29 175 50 75 3
Sarjana
..
21 190 20 18 46 ." 7 15 77 7801
72
~ 162 453 115 30 190 68 67 142 18882
470 814 1592 305 1986 103 223 161 106 123 62 97 164
2564 1974 3101 638 2982 373 1109 366 398 204 217 112 519
112 263 53
55 : 288 170 162 38 209 52 117 38
SMP/ SLTP& SO
2~~ . -
172 806 561 402 88
SMU
SLTA/
SMA/
Tenaga Non Kesehatan
324 597 469 358 960 625 269 119 642 413 84 83 212 . . - 228 132 83 143 47 118 34 88 48 140 52 118 88 40 37 64 34 379 169 75 29 3· 24 10 16 25 26 9 88 20 5966 3639
191 300 262 136 73 139 58 125 19
n Medis
Keterapia Keteknisa
46 175 _ 91 46 35 72 30 41 8 - - --
Gizi
Tenaga Kesehatan lainnya
102 - - 301 220 122 70 99 56 66 11
8 12 38 4044
an
Keperawa Kefarmasi
2611 2045 2306 1135 2442 281 869 200 219 182 152 154 317 370 160 893 106 59 66 47 62 173 18197
327 911 679 370 180 499 103 234 45
Medis
Tenaga Kesehatan
Sumber: Statistik Rumah Sakit di Indonesia, Seri 2 - Ketenagaan , Edi si 2008 Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Ke sehatan RI
Lampung Bangka Belit~ng Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah 0 .1. yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan- Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan -Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Irian Jaya Barat Papua INDONESIA
Be~kulu
Na.,,-groe Aceh D. Sumatera Utara -- - Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan
Propinsi
Jum lah
LAMPIRAN 3. JUMLAH SDM KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DEPKES & PEMDA DIPERINCI MENURUT PROVINSI, INDONESIA TAHUN 2007
2271 6362 4407 2901 1201 3244 1162 2425 370 0 11081 11439 16578 4381 16775 2086 5480 2085 2386 1836 1713 1807 2587 2054 1587 5684 1166 304 878 535 639 1475 118899
Jumlah
Sumatera Utara sumatera Barat Riau Jambi
2 3 4 5 Beng_kul_u_
20
Kalim antan Bar at
Ka limantan Tl mur SulawesI Utara
23 24
82 8
145 2
65 3
381
46 7
0
Irian JayJ Bar at Papua
31 32
5774
87
0
0
88
0
53
34643
52 2
2706
44
33
22
22
22
299
2900
26098
136
6
4 72 52
2
352
39
4
8
2
2
22 8
14 7
3S0
8
25
16
39
33
),846
20S 22 0
2
2
4 66
439
52
21 96 1816
13 242
50
108
2S
2S
76
15
38
83
17
52
3
7
14
3
3
10
2
5
11
2
2
49
728
100 7
13
0 380 51
0
0 0
0
0
0 116 15
25
21
0 01
25
25
50
45
25
76
0
3
3
0
0
3
3
6 7
8
8
66 S5
0
633 334
0 20
4
a 0
602 432
0 0
577
81
37
70
48
67
367
3 12
8
64
31 8 53 0
35 41
3882
551
61 431
2 0
2
21 52
3781
239 420
0
214 24
2 0
279
2
4
179 622 0
a
31
69
20
4
946
3
436
48 105
2
10
Ei 756 84
59
114 8
4
1695 1163
12 9
188
152
DR&DRG
15
SPESIALIS 12
}: KEPERAWATAN 20
858
DR&DRG
}: MEDIS
66 44
99
55
88
33
66
44
33
319
44
2S3
176
11
0
33
66
33
}: KEPERAWATAN
KELAS D
10
95
DR&DRG
KELAS C
stati sti k Rumah Sakit dl Indonesi" Edlsi 2008, OIC ekt o r at Jend eral B,na Pe layanan M e(ilk. Oe pke s RI
1580
20
0
20
0
20
50 5
138
242
109
--
84
M al uku
Sumber:
78 64
4 26
434
1064
1016
4992
21 9
6159
3539
3077
0
0
690
450
20
-
72 71
--
66 110
410 1248
66 2
-
169 177
-
110
13 2
23 1
SPESIALIS 110
DR&DRG
}:MEDIS
623
1584
1739
660
110
Ma luku Uta ra
INDONESIA
~-
832
37
102 7
590
513
0
0
}: KEPERAWATAN
40
20
60
20
20
29
-
· --
20
80
40
220
20
30
Sul aw esI T e n gg~ r a Go r ont alo
27 28
1
25 Sulawe sI Tenga h 26 Sula N esf Selata n
Kalimantan sela tan
22
121
~
Nusa Tenggara Timur
19 , 20 Kalimantan Tenga h
20
Nusa Tengga ra Barat
18 ~
Ba nten Ba ll
17
-
Jawa Tlmur
15 16
0 .1. Yogya kart a
14
320
220
120
Jawa Barat
·
0
Jawa Ten gah
DK I Jakar t a
"
0
115
75
20
20
68 208
20 20
104
264
290
110
DR&DRG
KELAS B
20
- 80 40
13
Ke pulauan Ria LJ
10 11
·
-
·-
-
SPESIALIS 40
DR&DRG
}:MEDIS
12
Bangka Belitu ng
9
8 Lampu ng
7
6 Sumatera Selata n
Nangroe Aceh D.
PROVINSI
1
NO
TIPE RUMAH SAKIT
LAMPI RAN 4. KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM KELAS B, C, DAN D TAHUN 2007
.
. -
- .
~
MEDIS
13338
222
77
243 277 191 313 447 261 269 547 167 66 169 58
~ 225
388 1 814 577 334 208 453 159 275 69 0 668 - - 1230 2025 162 1826 277
10963
327 735 679 370 180 499 103 234 45 0 705 971.. 1346 138 1332 281 .. 329 200 219 182 152 154 317 370 160 422 106 59 66 47 62 173 2709
15 49
11
103
61 7
1~
61 79 0 0 28 0 56 41 24 0 0 259 679 24 494 0 13 25 24 95 39 159 130 0 109
~ KEBUTUHAN I ~ KETERSEDIAAN lLKEKURANGAN ~
I
~
KEPERAWATAN
62556
45600
KEBUTUHAN ~ KETERSEDIAAN 1670 1150 3548 2573 2806 20 74 1454 1486 87 1 615 22.39 1624 679 623 1337 1394 304 179 0 0 3291 2214 5712 4098 9965 5739 770 785 8990 5505 1328 992 1431 1307 942 1036 1247 1238 1200 955 767 954 1397 976 2112 1138 1332 1008 lU 6 889 2427 2281 642 648 375 165 784 476 278 338 373 ~S 1090 820
Sumber: Statistik Rumah Sakit di Indonesia Edisi 2008, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Depkes RI Perhitungan berdasarkan Kepmenkes 262 Tahun 1976
INDONESIA
13 Jawa Tengah 14 D.1. Yogyakarta 15 Jawa Timur 16 Banten 17 Bali 18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat 21 Kalimantan Tengah 22 IKalimantan Selatan .. . -23 Kalimantan Timur 24 Sulawesi Utara 2S Sulawesi Tengah Selatan 26 Sulawesi - _ . _ -- 27 Sulawesi Tenggara 28 Gorontalo 29 Maluku 30 Maluku Utara 31 Irian
[email protected].... . 1-- 32 Papua
..
PROVINSI
1 _~ng':9.e .~~eh D. 2 Su matera Utara 3 Sumatera Barat 4 Riau 5 Jambi 6 Sumatera Selatan 7 Bengkulu 8 Lampung 9 Bangka Belitung 10 _Kepulaua rl_RiaLJ 11 DKI Jakarta -12 Jawa Sarat
NO
LAMPIRAN 5. KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN NAKES MEDIS & PARAMEDIS 01 RS BERDASARKAN PROVINSI TAHUN 2008
!
17354
10771 1614 4226 0 3485 336 124 94 0 245 0 421 974 324 227 146 0 210 308 0 0 270
KEKURANGAN 520 975 732 0 256 615 56 0 125 0
378
3 KELAS D 10,9~
412 -
2,409
-
1,025
'-----
-
62,556
1,816
26,098
34,643
KEBUTUHAN
KEKURANGAN
1,384
~
~ ,
JENIS TENAGA
Statistik Rumah Sa kit di Indon es ia Edi si 2008, Direkt orat Jenderal Bina Pe layanan M edik, Depke s RI
Sumber:
5,606 13,338
5,970
7,354
1 KELAS B 2 KELAS C INDONESIA
KETERSEDIAAN
KEBUTUHAN
4,581
~
KElAS
~
NO
MEDIS
~
45,600
2,348
22,873
20,379
17,489
-
3,225
14,264
KETERSEDIAAN KEKURANGAN
~
KEPERAWATAN
lAMPIRAN 6. KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN NAKES MEDIS & PARAMEDIS 01 RS BERDASARKAN KElAS TAHUN 2008
I
" 2~7
") 16q ilO
U l 11)7
' J'
8 71
i<. a lirtl:anUl fl nmur
64
Dasar
Pus :'; e~m il s. j(Qn11111 AlI.tur JWll 2008
Papua
Pu<:. d..'ltJn
Oep~ RI
11 , 865
157
421
246 8 ,2)4
3,421 73 .067
13,958 .
122
140
1, 194
OJ Perrrnmd.rtgr. NO.6 [aOlln lOilB Tr;>lllartS)(.Ode' dAn Da ra WII" ),dll .\dmimsulisl PemermUJtlil:n
" Data
'5urnber:
.." , apua 8amt
38
35 114
010
64 8)
260
I
I
Mal uku ~I ukll Utara
81
81
,'2
67
10 1
66
450
76 895
77
91
55
4• •
75
4,012
267
40
36
715
35
15
112
211
7.
11 8
~4
U8J
~weslT"'IIS"" Goron talo (SulaWesi 8arat
7l
106,829 •
4,118
1.554
1,1 17
U l1
U5
711
2.4 12
4,619
1. 179
n t7J
2.887
Su[a wcsl Sco{atan
455
1.912
2.131 71
100
669
37" 15)
1,5 )1
" utawesl Teonfj6h
,
220 131
2, 001
'"75
U Jl
J i9f)
t707 J
' .li}l
117
15,
n
1'>0
J93
2Sh
19/
142 ..5
1, 101
'" 195
n
71
1, 4() 1
1. %0
~l;lton
Kallmant;1n
6J
I
)11
1,390
KallmllntMl Tt"rtgatl
61
Uurdo
256
l bJ 704
'. 511
61
IJ l,IJ w~1
147
25 1 211
2,68-11
KCillmanl an 6arat
51
I
N!.i\.3 Tl"fligara Ba"-lil fh ni fMliidrd Tl tnUl
II
: 11 7
2, 181
m
1' 5 1: 5'1
FO
180
11 2
095
ilal'
I I 1.!l O3
~MPII
)6
"
57 . 489
LOll
141
? 8J
376
215
150
746
1. 65 4
1,121
)12
oJl
U49
1$11
1. 009
1,Ql9
81 0
LH7
1.170
!:)J04
II ·IM
I A8
I
1.Il,wa T~ m ll l
35
t J( ~
1 \ ll l
S~\
1
~l q
('d o
0"
.1
8409
b , 1t8
1200 1
.7
) q2
11 7
tt~'
Il ~
III
52 ,571
3555
902
~46
1.1 51
8S
' . 744 471
2, 975
910
1,)80
l, br;o
1 J99
1,308
1400
1.'101
6"
I II
9 16
5.700
,j
,In?
u nll 4 11 1
217
1;' 1
' . ; 10
211
1"01
1,001
i 6b , ,074
1,~O 7
4703
KEKURANGAN
I
JI J
311
Ian
\'!i.IJi"
L '89
'.Q70
",.
I I ....
11UI!
1 ~'
MI
")3
I I
;CIliah
1.73 1
IIj,1 J
......
1"
6 ' 10
!
I KETERSEOIAAN
BIOAN
~190
) ')2
14
1,17]
1 7,7
4,OJ8
I )25
}. ' 9.01
1.051
14"9
:0 1))7
KE8UTUHAN
I
TOTAL
10 J
J ",WtJ
1.2 41
01"osyakaltd
a W tI
31 J~
1.'il6 I ) 15
\81
91l
11
1.002
81 ISO
~7
Il B
100
lSI ' 12
'"II
l Ob
3""
2n
4(,4
37
2"1
758
106
H 22 1i .! 74
I
Barat
ja'lI,afl..;l
OK)
It
"" J"
II I 121
,48
I ,.,
i(E!pul ilUiln Fllau
t'DlJl21Uan Ba"1k.;l, Bc\jrung
IL> mpu"g
?1
19
18
1-0
2S'
1.2"9
2.9'3
tJmaterc1 Sf>lat 6n ~n1'ul.
Ib
1·1 8
1 27.
ambl
I~
1!,6
1 ,"' !.l~
•• '0 n
196
I KEKURANGAN
16'
~
910
l. l
I KETERSEOIAAN
OOKTER
~.
897
~ n\oltC'ri)B..1rl'l t
IJ I.
2"3
'>7 Jl)l
U.att.o5
11 12 I\(.eh
5,. , 8
KE8UTUHAN
~I
umateril Ullril
IPUSK
~ 10
f
3'1
la" RfOe'
NAMA PROVINSI
I OESA & KElURAHAN
h,19i
KOOE PROV
KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN TENAGA DOKTER , BIDAN , DAN PERAWAT DI PUSKESMAS TAHUN 200 8
LAMP/RAN 7.
10 1
u~
904 , 5.!.,.
1.010 )432 '
880
1, 87 5
75B
olB
1.711
\,155
1 868
r sa..
2, 507
: .'82
', 612
2 413
J.• 55
l ,b S!
1.08 1
I ,7J(~
I US1
I
1j1, -j7Til
9, 111
J
"15
.J'
; 1'K1
1, 1<1 7
1,0'>1,
. 8.~ 1
1 7 ..<1
2, 044
I 'l 1 ~
J.,m
KE8UTUHAN
I
,~ !
3.0:
L-
.! ,
1 ,osl ·1
,.
h., ,. ......
-
1,02' 42 ,133
163
579
l, ll7
235
I II
5'0
1.69 1
"!_
::"78 ~
~-'l
l~aJ
110q.:
~
~'1 ~
., .U~
5~"
I 31 "
.. J88
10$)
5'i
liB
1 l it.
ln
I '0\
'.8
·1 ~ 1
jl)!11
1<167
~ ! r~rs ..:L ' ~l ,.\
~
-=
_I rl
----..J
J ;~,
I KEKURANGAN
):A
I".
55,! ~9 '
1. 10
1. 1
1
4 8
5
J
1, 19
1,48
I .<~
957
I .O/ l
1:169
I G'>O
l.b74
• M]
1,J9;
1. 01)
1
5.1 31
7~5
!> HIji
),U'6 J
1"
h!..1
5] 4
I .M2
1, )ll'
1
.)I ~
1 o",y
I 'ib9
-I ZQIj
1.191
I KETERSEOIAAN
PERAWAT
,.
,
I
r I