Eritema multiformis Adalah suatu penyakit kulit dan membran mukosa yang terbatas. Umunya terjadi pada oang dewasa muda, terutama pria, tetapi dapat terjadi pada anak-anak dan orang tua. 1.
Etiologi dan patogenesis:
autoimun, dicurigai bahwa kompleks imun di dlam darah yang mendorong timbulnya efek sitopatik diperantarai komplemen, dikombinasi denganlimfositik dan neutrofilik yang telah menstimulasi cedera vaskuler dapat berperan sebagai patogen. Faktor pemicu : -
Infeksi bakteri
-
Infeksi jamur
-
Virus
-
Stres
-
Emosi
-
Alergi
-
Obat-obatan ( yang mengandung sulfa dan barbiturat)
2. Gejala dan Gambaran Klinis a. Makula seperti cincin, merah-putih, konsentrik yang timbul dengan cepat si permukaan ekstensor lengan dan kaki, lutut dan telapak tangan. b. Secara intraoral, terlihat daerah-daerah makula merah, ulserasi multipel dan erosi dengan permukaan fibrinosa yang kelabu putih. Kelainan tersebut terbatas pada mukosa pipi,mukosa bibir, palatum atau lidah atau melibatkan semua daerah itu. c. Pada awalnya, lesi kulit berupa makula sirkuler (kecil dan merah), kemudian membesar dan membentuk daerah putih pucat atau jernih ditengahnya,kemudian ditengahnya,kemudian membentuk vesikel dan bulla. Vesikel dapat timbul tanpa disaari dan pecah membentuk ulkus. 3. Penatalaksanaan a. Kumur-kumur paliatif topikal b. Memakai steroid sistemik dosis rendah 4. Manifestasi dalam RM MANIFESTASI KLINIS a. Minor Erythema Multiforme Pada mukosa rongga mulut Hal ini terjadi pada 20-30 % kasus. Pada tipe EMminor jarang sekali terjadi hanya pada bagian rongga mulut saja. Lesi berupa vesikula yang banyak dan pecah, meninggalkan
daerah erosi yang sakit dan ditutupi pseudomembran putih. Bagian mukosa lainnya Pada mukosa genital, dan jarang terjadi pada konjungtiva. Pada kulit Biasanya muncul macula papula kemerahan. Paling sering muncul dengan khas berupa lesi target (Laskaris, 2005). c. Mayor Erythema Multiforme Tipe ini melibatkan dua atau lebih membran mukosa dengan lebih banyak lagi daerah kulit yang terlibat (Scully, 2007) Pada mukosa rongga mulut Lesi pada mukosa rongga mulut lebih sering terjadi pada kasus EM tipe mayor. Awalnya adalah daerah kemerahan, berubah dengan cepat menjadi bentuk vesikula dan segera pecah dan meninggalkan daerah erosi kemerahan yang ditutupi pseudomembran putih dan krusta akibat perdarahan. Bagian mukosa lainnya Terjadi pada mata, genital, pharyng, laryng, esophagus, dan bronchial terutama pada kasus yang sangat parah. Pada kulit Lesi ini lebih sering terjadi, dengan bentukan lesi merah yang edematous, melepuh, dan adanya lesi target (Laskaris, 2005). 5. Pemeriksaan Penunjang Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk eritema multiforme. Pada kasus yang berat dapat terjadi elevasi tingkat sedimentasi eritrosit, leukositosis moderat, peningkatan level protein fase akut, dan dapat pula terjadi elevasi aminotranferase hati yang ringan. Apabila terdapat tanda-tanda kelainan di saluranpernapasan maka pemeriksaan radiologi dibutuhkan.
Dapus : Laskaris George. Treatment of Oral Disease : A Concise Textbook, Thieme, 2005 ; p.66-7 Langlais,Robert P; Miller, Craig S. 1998. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim. Hipokrates : Jakarta. Breathnatch,Stephen M,Erythema Multiforme,Stevens-Johnson Syndrome and Toxic Epidermal Necrolysis. In:Tony Burns,Steven Breathnach,Neil Cox,Christopher Griffiths,editors. Rook’s Textbook of Dermatology. 7th Edition. Volume IV.Australia:Blackwell;2004.Hal 74.1-7
