A-05/PKD PETUNJUK KULIAH/DISKUSI EFEK SAMPING OBAT I. PENDAHULUAN Farmakoterapi merupakan intervensi terapi yang akan paling banyak dilakukan dalam praktek klinik, sehingga kemungkinan untu…Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
MESOFull description
GH
GH
Referat Pendek Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda 2012 Pembimbing : dr. Mauritz S., Sp.P
brosurDeskripsi lengkap
Laporan Praktikum Farmakologi Efek obat pada sistem kardiovaskular (komputerisasi)Full description
Efek ialah perubahan fungsi struktur atau proses sebagai akibat kerja obat. KERJA EFEK (RESPON)
•
Dikenal 2 macam efek : 1. Efek normal 2. Efek abnormal
• Efek normal ialah efek yang timbul pada sebagian besar (kebanyakan) individu • Efek abnormal ialah efek yang timbul pada sebagian kecil individu atau kelompok individu tertentu. Kedua macam efek tersebut dapat terjadi pada dosis lazim yang dipergunakan dalam terapi
Efek Normal • Obat dalam dosis terapi dapat menimbulkan lebih dari satu macam efek yang dibedakan menjadi : 1. Efek utama (primer) 2. Efek samping
1. Efek Primer ialah efek yang sesuai dengan tujuan pengobatan. • Misal : Morfin untuk menghilangkan rasa sakit Eter untuk menginduksi anastesi
2. Efek samping ialah efek yang tidak menjadi tujuan utama pengobatan. • Efek ini bisa menguntungkan atau merugikan tergantung pada kondisi dan situasi pasien • Misal : Antihistamin (difenhidramin). Tujuan untuk melawan kerja histamin.
Efek utama dapat menimbulkan efek sekunder, yaitu efek yang tidak diinginkan dan merupakan reaksi organisme (tubuh) terhadap efek primer obat. Misal : Tetrasiklin peroral
• Tetrasiklin antibiotik spektrum luas • Tetrasiklin dalam saluran cerna membunuh flora normal usus yang membantu fungsi normal pencernaan • Flora normal usus terbunuh fungsi normal saluran cerna terganggu diare
Efek Abnormal •
Dapat berupa toleransi atau intoleransi
1. Toleransi • ialah peristiwa yang terjadi jika dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk menimbulkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh dosis terapi normal. • Dibedakan menjadi toleransi semu dan toleransi sejati.
Toleransi Semu • Timbul akibat obat diberikan dengan cara tertentu • Misal : seorang individu toleran terhadap obat (racun) jika diberikan secara peroral, tetapi tidak toleran jika racun diberikan dengan cara lain misal disuntikkan.
Toleransi Sejati • Timbul jika obat diberikan secara oral maupun parenteral • Dapat disebabkan perubahan disposisi obat yang berakibat berkurangnya intensitas dan lamanya kontak kontak antara obat-jaringan sasaran (reseptor) atau perubahan sifat dan fungsi sasaran sedemikian sehingga jaringan kurang peka terhadap obat.
•
Toleransi sejati meliputi toleransi alami dan toleransi yang diperoleh
a. Toleransi alami • ialah toleransi yang terlihat pada berbagai spesies hewan dan juga pada berbagai suku bangsa • Meliputi : toleransi spesies dan toleransi rasial
• Toleransi spesies Contoh : kelinci toleran terhadap dosis tinggi atropin karena mempunyai atropin esterase mampu menghidrolisis atropin • Toleransi rasial Efedrin kantong konjungtiva orang Kaukasia dilatasi pupil Pada orang negro tidak berefek
b. Toleransi yang diperoleh • ialah toleransi yang timbul setelah individu menggunakan obat secara berulang-ulang • Contoh : barbiturat, xantin • Toleransi yang timbul beberapa saat setelah pemberian obat takhifilaksis (toleransi akut) contoh : efedrin, amfetamin
2. Intoleransi • suatu penyimpangan respon terhadap dosis tertentu obat. • Dibedakan menjadi intoleransi kuantitatif dan kualitatif
A. Intoleransi Kuantitatif • Beberapa individu hiperresponsif terhadap obat dapat merespon dosis obat yang lebih rendah dari dosis terapi
B. Intoleransi Kualitatif • Gejala dan tanda yang tampak sama sekali berbeda dari gejala yang timbul setelah pemberian obat dosis toksik • Meliputi : idiosinkrasi, anafilaksis, alergi
Idiosinkrasi • Merupakan efek abnormal dan terjadi secara individu, familial atau rasial. • Contoh : Primakuin hemodialisis pada sekelompok orang kulit berwarna, sekelompok orang Yunani dan Mediterania kekurangan glukosa-6fosfat dehidrogenase
Anafilaksis • Reaksi alergi yang terjadi dalam waktu singkat setelah pemberian obat. • Dapat menimbulkan syok syok anafilaksis berakibat fatal
Alergi • Beberapa individu obat dapat menimbulkan zat anti (antibody) • Pemeberian obat berikutnya terjadi reaksi antara obat (antigen) dengan zat antibody melepaskan histamin timbul gangguan pada kulit (gatal-gatal) dan asma bronkhial • Reaksi berlangsung lambat • Contoh obat : Penisillin
EFEK TOKSIK
• Efek yang timbul jika obat digunakan berulang-ulang dan dalam dosis tinggi. • Klasifikasi berkaitan dengan organ / sistem yang menjadi sasaran obat yang bersangkutan.
Toksisitas hemopetik • Efek seperti anemia sampai berbagai diskrasias darah aeperti lekopenia, granulositopenia, agranulositosis, trombositopenia. • Contoh obat : …..??? kloramfenikol
Nefrotoksisitas • Toksik pada ginjal • Antibiotik neomisin tidak pernah diberikan secara parenteral toksisitasnya pada ginjal • Benttuk terasetilasi sulfonamida dapat mengendap pada saluran air kemih jika air kemih bereaksi asam timbul batu ginjal
Ketergantungan • Obat seperti opiat, alkohol, barbiturat dapat menyebabkan timbul ketergantungan psikologik dan fisiologis jika diberikan secara berulang-ulang
NASIB OBAT DALAM TUBUH (ABSORBSI) Absorbsi
Metabolisme & ekskresi : FARMAKOKINETIK
Metabolisme & Ekskresi : ELIMINASI 1. ABSORBSI OBAT Faktor-faktor yang mempengaruhi : a. KELARUTAN OBAT b. KEMAMPUAN OBAT BERDIFUSI MELALUI MEMBRAN SEL c. KADAR YANG DIBERIKAN
d. LUAS PERMUKAAN KONTAK OBAT e. BENTUK SEDIAAN OBAT f. ROUTE PEMBERIAN OBAT
KOMPLIKASI OBAT Efek yang timbul akibat penggunaan obat,jangka panjang dan lama dan berbeda dari efek yang ingin dihilangkan # contoh??